Analisa Air
Analisa Air
yang
akan
diumpankan, apakah sudah memenuhi syarat yang
diminta
PARAMETER ANALISA
(1) Untuk air pendingin (cooling water)
Syarat air :
- tidak menyebabkan korosif
- tidak berdeposit
Parameter utama :
- khloride , Cl
- sisa khlorine
- pH
- calsium, Ca
- silika SiO2
- Konduktivity
- Turbidity, ppm SiO2
Anion :
Ca-hardness
- Mineral-acid ions :
Mg-hardness
khlorida, Cl
sodium , Na
sulfat, SO4
potassium, K
hydroxide, OH
Parameter lain :
- Nitrat
- CO2 bebas
- Phosfat
- Silika
- Bicarbonat
- P alkaliniti
- Carbonat
- M alkaliniti
(foam)
Khususnya
kerak,
a.l.
disebabkan
mengendapnya CaCO3, yang juga bersifat
anomali (suhu>, kelarutan turun), sehingga
kontrol mutu air lebih dititik beratkan pada
unsur ini.
Dalam kalkulasi, ion-ion
dinyatakan sebagai CaCO3.
dihitung
dan
dikali dgn
Anion
Hidrogen, H
50,00
Hidrosida OH
2,94
Ammonium, NH3
2,78
Chloride, Cl
1,41
Sodium, Na
2,18
Bikarbonat, HCO3
0,82
Potasium, K
1,28
Nitrat, NO3
0,81
Magnesium, Mg
4,10
Bisulfat , HSO4
0,52
Kalsium, Ca
2,50
Karbonat, CO3
1,67
Ferrous, Fe2+
1,79
Ferric, Fe3+
2,69
Cupric, Cu
1,57
Zinc, Zn
1,53
Aluminium, Al
5,55
Karbon dioksida
CO2
Chromic, Cr
2,89
Silika SiO2
Sulfat, SO4
dikali dgn
1,04
Lainnya
2,27
0.83
Elemen
Simbol
Berat
atom
Valensi
Berat
ekuivalen
Aluminium
Barium
Kalsium
Karbon
Al
Ba
Ca
C
27,0
137,4
40,1
12,0
3
2
2
Variabel
9.0
68,70
20,05
-
Khlorine
Flourida
Ferrous
Ferric
Cl
F
Fe2+
Fe3+
35,46
19,0
55,8
55,8
Variabel
1
2
3
35,46
19,0
27,9
18,6
Hidrogen
Magnesium
Nitrogen
Potasium
H
Mg
N
K
1,0
24,3
14,0
39,1
1
2
Variabel
1
1,0
12,15
39,1
Oksigen
Phospor
Sodium
Sulfur
Silikon
O
P
Na
S
Si
16,0
31,02
23,0
32,0
28,06
2
Variabel
1
Variabel
4
8,00
23,0
-7,01
Asam
radikal
Formula
(valensi)
Berat
molekul
Bikarbonat
Karbonat
Khlorida
Nitrat
HCO3 (1)
CO3 (2)
61,0
60,0
35,45
62,0
61,0
30,0
35,45
62,0
Hidroksida
Phosfat
Sulfit
Sulfat
OH
(1)
PO4 (3)
SO3 (2)
SO4 (2)
17,0
95,0
80,0
96,06
17,0
31,66
40,0
48,03
62,0
36,46
98,0
31,0
36,46
32,67
98,1
82,1
49,05
41,05
Asam
Karbonik
Hidrokhlorik
Phosfat
Sulfaric
Sulfurous
Cl
NO3
H2CO3
HCl
H3PO4
H2SO4
H2SO3
(1)
(1)
Berat
ekuivalen
Collected . . . . . . . . . .
Analyzed . . . . . . . . . .
Reported . . . . . . . . . .
Cations
Ion
epm
Calcium as Ca
. 62
. . . . . . ppm
. . .3,10 . . .
. . . . .155
........
Magnesium as Mg
. .31
. . . . . ppm
. . .2,54. . .
. . . . .127
........
. . .1,64 . .
. . . . . .83
.......
7,28
365
. . . . . ppm
Sodium and Potassium as Na . .38
Total cations
Anions
ppm as CaCO 3
Bicarbonate as HCO3
. . .250
. . . . . . ppm
. .4,10
........
. . . . .205
.........
Carbonate as CO3
. . . .0. . . . . ppm
...0
.......
. . . . . .0
........
Hydroxide as OH
. . . .0. . . . . ppm
...0
.......
. . . . . .0
........
Chloride as Cl
. . . 11
. . . . . . ppm
. . .0,31
.......
. . . . . .15
........
Sulfate as SO4
. . .138
. . . . . . ppm
. . 2,87
........
. . . . .145
.........
. . . . .- . . .. . ppm
..........
..............
7,28
365
Nitrate as NO3
Silica as SiO2
Total anions
. . . .5
. . . . . . ppm
Iron as Fe2O3
. . . 12
. . . . . . . ppm
. . . 536
. . . . . . . ppm
Suspended solids
. . . .5
. . . . . . ppm
. . . .5
. . . . . . ppm
. . . 10
. . . . . . . ppm
Total hardness
M - alkalinity
P - alkalinity
pH
Sp conductance
. 282
. . . . . . . ppm CaCO3
. 205
. . .. . . . . ppm CaCO3
. . .0. . . . . . ppm CaCO3
7,7
. . .. . . . . . . mhos
Batasan
7.5 8,5
Ca
mg/l
150 250
Silika
mg/l
150
45
20
max
1 -2x/
hari
1 2 x / hari
1 x / hari
0.5 max
20
12x/
shift
max
3000 max
1 x / hari
1 2 x / hari
1 2 x / hari
2 x / hari
(*) Periode analsia sangat tergantung dari1kondisi
pendinginan
Contoh
di atas di Petrokimia Gresik Jawa Timur
Metoda analisa :
dari APHA (American Public Health
Association)
dan AWWA (American Water Works
Association)
dari SNI (Stadard Nasional Indonesia)
Peralatan :
- alat-ala gelas
- flame fotometer (khusus untuki Na dan K)
- spektrofotometer
- pH meter
- DO meter
Metoda
analisa
1. Alkalinitas
a. Prinsip
Alkalinitas disebabkan adanya kandungan karbonat
dan bikarbonat
Asam kuat ditambahkan untuk menetralkan zat-zat
alkaliniti yang merupakan zat basa sampai titik
titrasi.
b. Reagen :
Indikator bromcresol green (BCG) methyl red
digunakan untuk menentkan total alkalinitas atau
M-alkalinity
Indikator phenolphatalein (PP) digunakan untuk
menentukan partial alkalinitas atau P-alkalinity.
- indikator BCG dibuat dengan melarutkan 100
BCG
dan 20 mg methyl red dalam 100 ml 95% ehanol.
OH0
P<M
2P
P=M
0
P>M
2P-M
CO3=
0
M
2P
2P
2(M-P)
d).
mg free CO2 / l
hydroxide alkalinity
Total CO2 ;
e).
mg total CO2/l
A + 0,44 (2B + C)
CO2 bebas
3. Khlorida, Cl
(1). Metoda : Titrimetri
a. Prinsip
Dalam suasana netral atau sedikit basa, potasium khromat
dapat menunjukkan titik akhir dari titrasi khlrode dengan
menggunakan silver nitrat.
Silver khlorida terendapkan sebelum silver khromat yang
berwarna merah terbentuk
Ion-ion sulfida, thiosulfat, dan sulfit dapat mengganggu titrasi
khlorida tetapi dapat dihilangkan dengan penambahan hydrogen
peroxide.
b. Reagen
1.
5. Indikator Pheniolophatalein
6. NaOH 1 N
7. H2SO4, 1N
8. H2O2, 30%
c. Prosedur analisa
1. Penyiapan contoh
Gunakan 100 ml contoh . Apabila contoh berwarna, tambah
kan 3 ml suspensi Al(OH)3 , biarkan dan saring.
Apabila dalam air diperkirakan ada sulfit atau thiosulfat,
tambahkan 1 ml H2O2, aduk selama 1 menit.
2. Titrasi
Atur pH antara 7 10 dengan menambahkan H2SO4 atau
NaOH. Tambahkan 1 ml larutan indikator K2CrO4. Titrasi
dengan larutan standard AgNO3 hingga titik akhir dengan
warna merah bata (A).
Lakukan juga untuk air blanko (B)
mg Cl/liter =
( A B ) x N x 35,450
------------------------------------ml contoh
dengan
4. Sisa Khlorine,
Cl2Metoda : Iodometri
a. Prinsip
Khlorine akan membebaskan iodine dari larutan KI pada pH
8 atau kurang.Iodine yang dibebaskan dapat diukur dengan
titrasi dengan larutan sodium thiosulfat Na2S2O3 dengan
indikator starch. Reaksi sebaiknya pada pH 3 4, karena
pada pH netral reaksi tidak stoikiometri sebagai akibat terjadi
oksidasi dari tiosulfat menjadi sulfat.
Pengganggu : Mangan dan bahan-bahan pereduksi
Konsentrasi minimum yang dapat diukur 40 g Cl sebagai
Cl2/lt apabila 0,01 N Na2S2O3 digunakan untuk 1000 ml
contoh.
b. Reagen
1.
2.
3.
1
---------------------------------------------ml Na2S2O3 yang ditambahkan
c. Prosedur analisa
Pada flask ditambahkan 5 ml asam asetat ataus ecukupnya
agar pH sekitar 3 4. Tambahkan 1 g KI . Tuangkan contoh
yang akan dititrasi sambil diaduk.
Titrasi dilakukan supaya jauh dari sinar matahari.
Tambahkan 0,025 N atau 0,01 N Na2S2O3 sampai warna kunig
dari iodine yang dibebaskan hilang.
Tambahkan 1 ml larutan starch dan titrasi dilanjutkan sampai
warna biru hilang.
5. Total hardness
Metoda Titrimetri
a. Prinsip :
Eriochrome black T adalah sejenis indikator yang
berwarna merah muda bila berada dalam larutan
yang mengandung Ca2+ dan Mg2+ pada pH 10 0,1
EDTA dapat membuat pasangana kimiawi dengan
ion-ion kesadahan, oleh karena itu pada pH 10
larutan akan berubah menjadi biru yaitu saat jumlah
mol EDTA yang ditambahkan sebagai titran sama
dengan ion kesadahan dalam contoh.
b. Reagen
1. Larutan buffer pH 10 0,1
Larutkan 16,9 g NH4Cl dalam 143 ml NH4OH pa.
Tambahkan 1,25 g EDTA dan larutkan sampai 250
ml dengan air suling
2. Potasium cianida padatan (KCN)
100
NaCl
c.
2,5
= -------------------------- mg CaCO3/ml
volume EDTA
Prosedur analisa
Kedalam 100 ml contoh ditambahkan beberapa tetes HCl pa,
sampai pH 3 dan kocoklah selama beberapa menit agar CO2
yang terlarut lepas ke udara.
Dalam 50 ml contoh ditambahkan 1 2 ml larutan buffer untuk
menjaga pH tetap 10
Tambahkan 0,25 g KCN padat dan kocok
Tambahkan 1 g indikator EBT kedalam contoh dan titrasi
dengan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah
menjadi biru (A)
A. F . 1000
Hardness sbg mg CaCO3/lt = -------------------------ml contoh
6.
Calcium, Ca2+
(metoda titrimetri)
a. Prinsip
Konsentrasi Ca ion (Ca2+) dapat ditentukan sendiri bila ion
Mg2+ dihilangkan pada keadaan pH yang tinggi.
b. Reagen
1. Larutan NaOH 1N
Larutkan 4,2 g NaOH padat dengan air suling hingga volume 1 lt
Di standarisasi dengan larutan HCl (indikator MO)
2. Indikator
Beberapa indikator yang dapat digunakan, seperti :
- murexid (ammonium purpurat)
campuran 200 mg murexid dengan 100 g NaCl dan digerus
- perubahan warna dari merah muda menjadi ungu biru
A. 400,8
Ca hardness sbg mg Ca/l = -------------------ml contoh air
A . 1000
Ca hardness sbg mg CaCO3/ml = --------------------ml contoh air
8. Magnesium , Mg2+
1.
Dengan kalkulasi
mg Mg / lt = { total hardness (sbg mg CaCO3/lt) Ca
hardness (sbg mg CaCO3/lt) } x 0,244
2.
Prinsip
Penimbangan berat padatan di dalam contoh yang lolos
kertas saring yang berpori 0.45 m dan telah dkkeringkan
dalam oven pada temperatur 103 105oC hingga diperoleh
berat yang tetap
b. Reagen
c. Prosedur analisa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prinsip
Penimbangan berat contoh yang telah diekringkan pada
temperatur 103 105oC hingga berat tetap.
Gangguan seperti partikel besar, terapung dan zat-zat yang
tidak bercampur dengan air, terlebih dahulu dipisah sebelum
pemeriksaan.
b.
Reagen
c.
Prosedur analisa
- Siapkan cawan kosong seperti pada analisa padatan terlarut
( A mg)
- Pindahlan 100 ml contoh ke dalam cawan tersebut.
- Uapkan pada penangas air hingga hampir kering.
- selanjutnya keringkan dalam oven pada temperatur 103
105oC selama 1 jam.
12.
pH
dengan pH meter , cara kerja sesuai
petunjuk pada pH meter
13.
a. Prinsip
Daya hantar listrik yang dinyatakan sebagai mhos/cm
adalah konduktan dari suatu konduktor sepanjang 1 cm dan
mempunyai penampang 1 cm2.
b. Reagen
- Larutan baku KCl 0.5 M
Larutkan 37,28 g KCl dalam air suling hingga 1000 ml
Simpan ada lemari pendingin. DHL pada temperatur 25oC
= 58,640 mhos/cm
c. Prosedur analisa
- Kaliberasi konduktometer
Bilas elektroda dengan larutan KCl 0.01 M tiga kali, ukur
DHL l;arutan KCl 0.01 M dan atur hingga menunjukkan nilai
1,413 mhos/cm
12,900 mhos/cm
1,413 mhos/cm
b. Reagen
1. Larutan asam Amino Naftol Sulfonat
Larutkan dengan air suling hingga volume 100 ml
- 3,7 g Natrium sulfit (Na2SO3)
- 0,1 g asam 1-amino 2-naftol 4-sulfonat
- 6,2 g Natrium meta sulfit (Natrium piro sulfit , Na2S2O5)
c. Prosedur analisa
- Pipet 0,1 s/d 2 ml larutan baku kerja standar fosfat ke dalam
beberapa lau takar 100 ml, encerkan dengan air suling sampai 50 ml.
-
0,1
0,05
0,2
0,1
0,4
0,2
0,8
0,4
1,6
0,8
2,0
1,0
Pengukuran
- Set spektrofotometer sesuai pentunjuk dari alat .
- Tetapkan harga contoh-contoh dan amsing-masing standar
pada panjang gelombang 650 nm.
- kalkulasi :
cara 1. Buat kurva kaliberasi standar dan alurkan pembacaan
absorbance contoh pada kurva tersebut.
cara 2.
a. Metoda AAS
Pelaksanaan sesuai dengam pedoman / prosedur dari alat
b. Metoda Molybdosilikat
1. Prinsip
Ammonium molybdate pada pH sekitar 1,2 bereaksi dengan
silika dan juga phosfat bila ada akan membentuk asam
heteropoly yang berwarna kunig. Asam oksalat ditambahkan
untuk memecah asam molybdophosforik
tetapi tidak
memecah asam molybdosilisik. Walaupun phosfat misalkan
tidak ada, penambahan asam oksalat tetap dibutuhkan.
Intensitas warna kuning dari molybdate-reactive-silica.
2. Reagen
- Sodium bikarbonat powder
- Asam sulfat, 1N
- HCl (1 + 1)
- Reagent ammonium molybdat
Larutkan 10 g (NH4)6 Mo7 O24.4H2O dalam air suling, sambil
diaduk dan dipanasi dan dinecerkan hingag 100 ml. Saring apabila
dibutuhkan. Atur pH hingga 7 8 dengan penambahan NH4OH
atau NaOH bebas silica untuk menghindari pengendapan dari silica
dan simpan dalam botol polyethylene.
- Larutan asam oksalat
Larutkan 7,5 g H2C2O4.2H2O dalam air distilat dan encerkan hingga
100 ml.
- Larutan standar silica
Larutkan 4,73 g sodium metasilicate nonhydrate, Na2SiO3.9H2O
dalam air distilat yang sudah dipanasi dan sudah didinginkan
dan encerkan hingga sekitar 900 ml. Ambil sekitar 100 ml dan
lakukan analisa dengan metoda AAS dan encerkan larutan
sisanya hingga 1000 ml ( 1 ml = 1 mg SiO2)
Ambil 10 ml larutan stock dan enerkan dengan air suling yang
sudah dipanasi dan didinginkan hingga 1000 ml, 1 ml = 10 g
SiO2.
- Larutan potasium khromat.
4. Catatan
Kadangkala ada keraguan apakah semua silika sudah bereaksi
dengan ammonium molybdat. Sehingga seringkali dilakukan
digest dengan NaHCO3 pada larutan standar, yaitu :
Ambil 50 ml larutan standar dan tempatkan pada cawan
platina 100 ml. Tambahkan 200 mgNaHCO3 dan digest pada
steam bath selama 1 jam. Dinginkan dan tambahkan perlahan
lahan sambil diaduk 2,4 ml H2SO4 1N. Pekerjaan ini harus
sekali gus jangan terhenti-henti. Pindahkan sisanya ke tabung
Nessler 50 ml dan encerkan dengan air suling hingga 50 ml.
5. Kalkulasi
g SiO2 (dalam 55 ml volume akhir)
mg SiO2/lt = ---------------------------------------------------------volume contoh
Dalam laporan supaya disebutkan bila dilakukan digest dengan
NaHCO3