Anda di halaman 1dari 41

DESEMBER 2015

Buletin Bulanan
INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN
Volume IX, Nomor 12/Desember 2015
Ukuran Buku :
20,5 cm x 29,0 cm
Desain grafis:
Sehusman, SP

Penanggung Jawab:
Dr.Ir. Suwandi, MSi

Redaktur :
Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM

Penyunting/Editor:
Ir. Sabarella, MSi

Penulis Artikel :
Ir. Wieta B. Komalasari, Msi
Sri Wahyuningsih, S.Si
Widyawati
Megawati Manurung, SP
Metha Herwulan Ningrum
Sehusman, SP
Yani Supriyati, SE

Sekretaris: Heri Dwi Martono


Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta
Telp./Fax (021) 780-5305, Email : cakra@pertanian.go.id; sabarella@pertanian.go.id
Website : http://www.pertanian.go.id atau http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id

KATA PENGANTAR
Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil
analisisnya,

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2015 kembali

menerbitkan Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian. Buletin Bulanan Indikator
Makro Sektor Pertanian Volume IX Nomor 12/Desember 2015 ini berisi data dan analisis
deskriptif indikator ekspor dan impor komoditas pertanian bulan Januari Oktober 2015,
Indeks Harga Konsumen (IHK) perkotaan dan inflasi bulan November 2015, Nilai Tukar
Petani (NTP) bulan Januari - November 2015. Data ekspor-impor yang dipublikasikan telah
disesuaikan dengan klasifikasi kode HS (Harmony System) berdasarkan Buku Tarif
Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012, dan data NTP mulai bulan Nopember 2013
menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100). Data yang disajikan dalam buletin ini
bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Besar harapan kami bahwa Buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna data
baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun pengguna lainnya. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan buletin ini di masa mendatang.

Jakarta, Desember 2015


Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian,

Dr.Ir. Suwandi, MSi.

DAFTAR ISI
Halaman
BAB I.

PENJELASAN UMUM ........................................................................................... 1


1.1.

Ekspor Impor ................................................................................................... 1

1.2.

Indeks Harga Konsumen/Inflasi....................................................................... 1

1.3.

Nilai Tukar Petani (NTP) .................................................................................. 3

BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN ........................................................... 5


2.1.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian ............................. 5

2.2.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Tanaman Pangan.......... 7

2.3.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Hortikultura .................. 9

2.4.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Perkebunan ................ 13

2.5.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Peternakan ................. 15

BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI ........................................ 19
3.1.

Perkembangan IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia Bulan


November 2015 ............................................................................................. 19

3.2.

Perkembangan IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia untuk


Kelompok Bahan Makanan, November2015 ................................................ 21

3.3.

Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan,


November 2015 ............................................................................................. 22

BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP) ............................................................................... 25


4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang
Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan sub sektor
Januari November 2015........... ................................................................... 25
4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional, Januari November
2015........... ..................................................................................................... 26
4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian
Sempit (tanpa sub sektor Perikanan) Bulan Januari November 2015 ........ 27
4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) .......................................................... 28
4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) ............................................................ 30
4.6. Nilai Tukar Petani (NTP) .................................................................................. 30
4.7. Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi di Indonesia .............................. 31
4.8. Upah Buruh Tani ............................................................................................. 36

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

BAB I. PENJELASAN UMUM

Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian edisi Volume IX Nomor 12,
Desember 2015 ini menyajikan keragaan data makro sektor pertanian yang meliputi:
1. Ekspor impor komoditas pertanian bulan Januari - Oktober 2015.
2. Indeks harga konsumen (IHK) gabungan 82 Kota di Indonesia dan inflasi bulan
November 2015.
3. Nilai tukar petani nasional dan provinsi di Indonesia bulan September - November
2015.

1.1. Ekspor Impor


Data ekspor impor komoditas pertanian adalah data ekspor impor yang berasal
dari kode HS 10 digit yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan berstatus
angka tetap. Kode HS mengacu pada klasifikasi sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia
(BTKI) 2012. Cakupan kode HS komoditas pertanian merupakan kesepakatan hasil
koordinasi dengan instansi terkait lingkup Kementerian Pertanian.
Penyajian

data

perkembangan

ekspor

impor

komoditas

pertanian

ini

dititikberatkan pada kelompok komoditas baik segar maupun olahan yang mencerminkan
peranan masing-masing sub sektor terhadap sektor pertanian secara keseluruhan.

1.2. Indeks Harga Konsumen/Inflasi


Data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laju inflasi/deflasi
bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penyajian perkembangan IHK dan laju inflasi
lebih dititikberatkan pada kelompok bahan makanan yang mencerminkan peranan
komoditas utama sektor pertanian dalam tingkat inflasi secara nasional.
Sejak bulan Januari 2014, Indeks Harga Konsumen (IHK) dihitung berdasarkan pola
konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di 82 kota tahun 2012 yang mencakup sekitar
225-462 komoditas.

IHK gabungan 82 kota ini merupakan hasil perhitungan dari

Volume IX, Nomor 12/Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

gabungan indeks masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di


kota bersangkutan.
IHK dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan dan
dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu:

Bahan makanan yang terdiri dari padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, daging
dan hasil-hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasil-hasilnya, sayursayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, bumbu-bumbuan, lemak dan minyak serta
bahan makanan lainnya.

Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terdiri dari makanan jadi,
minuman yang tidak beralkohol dan tembakau dan minuman beralkohol.

Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang terdiri dari biaya tempat tinggal,
bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan
rumah tangga.

Sandang yang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak,
barang pribadi dan sandang lain.

Kesehatan yang terdiri dari jasa kesehatan, obat-obatan, jasa perawatan jasmani,
perawatan jasmani dan kosmetika.

Pendidikan, rekreasi dan olahraga yang terdiri dari jasa pendidikan, kursuskursus/pelatihan, perlengkapan/peralatan pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang terdiri dari transportasi,


komunikasi pengiriman, sarana dan penunjang transportasi dan jasa keuangan.

Laju inflasi/deflasi merupakan persentase (%) perubahan IHK bulanan diperoleh dari :

l l
l
n

n1

x100

n1

Dimana :

= Indeks bulan n;

n 1

= Indeks bulan n-1

Persentase (%) perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode
point to to point.

Volume IX, Nomor 12/Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

1.3. Nilai Tukar Petani (NTP)


Data Nilai Tukar Petani (NTP) bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Indeks harga yang dibayar petani (IB) disusun berdasarkan data hasil survei bulanan
statistik harga konsumen di pasar pedesaan yang dilaksanakan setiap bulan.

Indeks harga yang diterima petani (IT) bersumber dari hasil survei harga di tingkat
produsen (farm gate) yang dilaksanakan setiap bulan.

IT dan IB tersebut dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang


dikembangkan.

NTP merupakan rasio antara IT dengan IB yang dinyatakan dalam persentase.

Persamaan NTP sebagai berikut :

NTP

IT
x 100%
IB

Data NTP menggunakan tahun dasar 2007=100, dan mulai data Nopember 2013 terjadi
penggantian tahun dasar menjadi 2012=100, serta penambahan rincian tanaman obat
pada Indeks Harga yang Dibayar Petani sub sektor hortikultura.

Volume IX, Nomor 12/Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Volume IX, Nomor 12/Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

2.1.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian


Volume ekspor komoditas pertanian pada bulan Oktober 2015 dibandingkan

dengan bulan September 2015, mengalami peningkatan sebesar 10,20% yaitu dari 3,53
juta ton menjadi 3,89 juta ton. Peningkatan volume ekspor ini disebabkan karena
meningkatnya volume ekspor sub sektor perkebunan dan peternakan. Begitu pula nilai
ekspor komoditas pertanian pada bulan Oktober 2015 mengalami peningkatan dari US$
2,31 milyar menjadi US$ 2,37 milyar atau naik sebesar 2,75%.
Volume impor komoditas pertanian Indonesia pada bulan Oktober 2015
mengalami penurunan dibandingkan bulan September 2015 sebesar 7,01% yakni dari 2,29
juta ton menjadi 2 ,13 juta ton. Begitu pula dari sisi nilai impor turun sebesar 2,57% yakni
dari US$ 1,15 milyar menjadi US$ 1,12 milyar. Penurunan nilai impor komoditas pertanian
tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor semua sub sektor kecuali sub sektor
peternakan.
Selisih ekspor dan impor (neraca perdagangan) komoditas pertanian, pada bulan
Oktober 2015 mengalami surplus dari sisi volume sebesar 1,76 juta ton, demikian juga
dari sisi nilai mengalami surplus sebesar US$ 1,25 milyar.

Surplus nilai neraca

perdagangan komoditas pertanian bulan Oktober 2015 menunjukkan peningkatan


sebesar 8,05% dibandingkan bulan September 2015. Demikian pula, dari sisi volume,
mengalami peningkatan surplus sebesar 42,06%.

Perkembangan ekspor - impor

komoditas pertanian Indonesia menurut sub sektor periode bulan September-Oktober


2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 2.1. Ekspor-impor pertanian Indonesia menurut sub sektor, September-Oktober


2015
No
1

Sub Sektor
Tanaman Pangan
Volume (Kg)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Nilai (US$)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Hortikultura
Volume (Kg)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Nilai (US$)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Perkebunan
Volume (Kg)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Nilai (US$)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Peternakan
Volume (Kg)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Nilai (US$)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
PERTANIAN
Volume (Kg)
- Ekspor
- Impor
- Neraca
Nilai (US$)
- Ekspor
- Impor
- Neraca

Septembet

Oktober*)

56,591,861
33,492,625
1,680,728,391 1,547,633,047
-1,624,136,530 -1,514,140,422

Pertumb. (%)
Okt. thd Sep

Kumulatif JanuariOktober

-40.82
-7.92
-6.77

418,257,055
15,422,967,464
-15,004,710,409

28,600,706
554,661,171
-526,060,465

23,406,615
507,536,389
-484,129,774

-18.16
-8.50
-7.97

185,568,920
5,498,064,780
-5,312,495,860

55,638,712
106,931,238
-51,292,526

34,101,395
92,225,759
-58,124,364

-38.71
-13.75
13.32

457,852,822
1,152,203,773
-694,350,951

50,882,667
118,219,265
-67,336,598

47,781,325
104,191,416
-56,410,091

-6.10
-11.87
-16.23

487,764,723
1,191,173,682
-703,408,959

3,400,142,250
392,804,891
3,007,337,359

3,803,808,370
367,599,568
3,436,208,802

11.87
-6.42
14.26

32,003,628,974
3,539,188,344
28,464,440,630

2,195,482,810
272,663,942
1,922,818,868

2,263,755,721
256,465,426
2,007,290,295

3.11
-5.94
4.39

22,556,622,812
2,763,283,615
19,793,339,197

17,725,298
111,488,355
-93,763,057

18,734,135
123,822,051
-105,087,916

5.69
11.06
12.08

155,628,503
1,145,599,413
-989,970,910

36,253,799
207,651,553
-171,397,754

39,870,554
255,362,001
-215,491,447

9.98
22.98
25.73

368,593,199
2,454,268,535
-2,085,675,336

3,530,098,121
2,291,952,875
1,238,145,246

3,890,136,525
2,131,280,425
1,758,856,100

10.20
-7.01
42.06

33,035,367,354
21,259,958,994
11,775,408,360

2,311,219,982
1,153,195,931
1,158,024,051

2,374,814,215
1,123,555,232
1,251,258,983

2.75
-2.57
8.05

23,598,549,654
11,906,790,612
11,691,759,042

Sumber: BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012

*) Angka Sementara

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

2.2.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan
Volume ekspor sub sektor tanaman pangan pada bulan Oktober 2015 sebesar

33,49 ribu ton atau turun sebesar 40,82% dibandingkan bulan September 2015. Demikian
pula, nilai ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar
18,16%, yakni dari US$ 28,60 juta menjadi US$ 23,40 juta. Komoditas ekspor utama sub
sektor tanaman pangan sekaligus penyumbang ekspor terbesar sub sektor ini pada bulan
Oktober 2015 adalah beras olahan yang mencapai US$ 16,33 juta. Komoditas berikutnya
yang menyumbang nilai ekspor tanaman pangan cukup besar adalah kacang tanah yang
mencapai US$ 501 ribu, ubi jalar sebesar US$ 1,47 juta, kacang tanah olahan sebesar US$
1,02 juta dan kedele olahan sebesar US$ 1,89 juta. Total ekspor komoditas tanaman
pangan bulan Januari Oktober 2015 mencapai 418,25 juta ton atau setara dengan US$
185,56 juta. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan September - Oktober
2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan, September Oktober 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Komoditas
Beras
Beras olahan
Gandum, Meslin
Gandum, Meslin olahan
Jagung
Jagung olahan
Kacang tanah
Kacang tanah olahan
Kedele
Kedele olahan
Kacang Hijau
Ubi jalar
Ubi kayu
Ubi kayu olahan
Tanaman Pangan Lainnya
Total

September
Volume (Kg) Nilai (US$)
111.730
124.356
6.917
5.149
0
0
8.110.866 3.784.263
30.458.929 7.060.454
830.995
191.070
177.109
317.476
268.757
828.650
297.902
286.259
1.230.301 1.659.219
11.541.174 11.878.254
1.207.807 1.191.148
31.180
18.643
979.863
566.998
1.338.331
688.767
56.591.861 28.600.706

Oktober *)
Volume (Kg)
42.115
27.158
0
9.264.153
6.627.779
507.194
276.480
318.073
124.000
1.439.520
11.354.924
1.387.762
13.270
1.455.585
654.612
33.492.625

Nilai (US$)
69.463
16.326
0
4.137.015
1.519.470
161.086
501.597
1.020.422
17.460
1.895.107
11.342.978
1.475.313
5.582
812.241
432.555
23.406.615

Pertumbuhan (%) Okt


Kumulatif Jan-Okt
thd Sep
Volume
Nilai
Volume (Kg)
Nilai (US$)
-62,31
-44,14
395.714
523.674
292,63
217,07
1.167.684
455.081
0
0
14,22
9,32
73.597.901
33.408.763
-78,24
-78,48 233.964.354
56.128.708
-39
-16
15.494.827
5.591.873
56,11
58,00
4.397.536
5.147.444
18,35
23,14
2.494.796
7.519.711
-58,38
-94
1.220.829
447.547
17,01
14,22
10.091.130
13.703.794
-1,61
-4,51
39.138.285
40.000.219
14,90
23,86
10.077.221
10.039.526
-57,44
-70,06
1.051.151
865.926
48,55
43
14.100.180
6.878.697
-51,09
-37,20 11.065.447
4.857.957
-40,82
-18,16 418.257.055 185.568.920

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Perkembangan nilai impor komoditas sub sektor tanaman pangan pada bulan
Pktober 2015 mengalami penurunan sebesar 8,50% dibandingkan bulan September 2015,
yakni dari US$ 554,66 juta menjadi US$ 507,53 juta. Demikian pula, dari sisi volume
impor komoditas tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 7,92% yakni dari 1,68
Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

juta ton menjadi 1,54 juta ton. Pada bulan Oktober 2015, komoditas utama impor sub
sektor ini adalah beras sebesar US$ 10,50 juta, ubi jalar sebesar US$ 4 ribu, gandum,
meslin olahan sebesar US$ 10.97 juta, ubi kayu olahan sebesar US$ 16,41 juta dan kacang
tanah olahan sebesat US$ 4,36 juta. Total impor komoditas tanaman pangan bulan
September - Oktober 2015 mencapai 15,42 juta ton atau setara dengan US$ 5,49 milyar.
Perkembangan impor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan September - Oktober
2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Impor komoditas sub sektor tanaman pangan, September - Oktober 2015
No

Komoditas

September
Volume (Kg)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Beras
Beras olahan
Gandum, Meslin
Gandum, Meslin olahan
Jagung
Jagung olahan
Kacang tanah
Kacang tanah olahan
Kedele
Kedele olahan
Kacang Hijau
Ubi jalar
Ubi kayu
Ubi kayu olahan
Tanaman Pangan Lainnya
Total

Oktober *)

Nilai (US$)

Volume (Kg)

Nilai (US$)

4.582.000

2.023.928

21.092.525

10.505.786

0
845.779.199

0
225.211.925

0
651.482.865

0
162.651.752

16.262.164
211.629.319
21.547.261

8.991.294
42.442.018
8.468.583

19.275.419
222.071.941
20.248.561

10.977.680
43.972.489
8.094.474

12.961.110
87.350
182.346.416

13.583.266
262.808
80.871.757

4.493.571
87.883
142.842.866

4.362.916
319.010
64.085.336

352.122.590
1.819.741

155.556.920
1.529.711

425.914.804
1.338.339

183.238.757
1.009.701

644
0
30.399.000

975
0
13.512.939

2.425
0
37.446.966

4.008
0
16.410.431

2.205.047

1.334.882

1.904.049

554.661.171 1.547.633.047

507.536.389

1.191.597
1.680.728.391

Pertumbuhan (%)
Okt thd Sep
Volume
Nilai
360,33 419,08
-22,97
-27,78
18,53
22,09
4,93
3,61
-6,03
-4,42
-65,33
-67,88
0,61
21,39
-21,66
-20,76
20,96
17,80
-26,45
-33,99
276,55 311,08
23,18
21,44
12,02
-13,65
-7,92

-8,50

Kumulatif Jan-Okt
Volume (Kg)

Nilai (US$)

250.703.631

110.388.143

20.200
6.089.326.645

68.680
1.751.443.489

145.136.588
2.819.231.253
158.562.280

90.774.326
609.403.762
70.821.203

155.521.972
3.964.984
1.852.855.164

164.674.871
7.452.462
869.036.866

3.389.663.895
40.828.354

1.547.824.882
37.725.010

11.153
0
498.647.079

16.717
0
215.496.289

14.795.872
15.422.967.464

11.181.579
5.498.064.780

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Berdasarkan realisasi ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan sub
sektor tanaman pangan pada bulan Oktober 2015 menunjukkan posisi deflasi sebesar US$
484,13 juta atau mengalami penurunan defalsi sebesar 7,97% dibandingkan bulan
sebelumnya. Pada bulan Oktober 2015, defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada
komoditas kedele olahan yang mencapai US$ 181,34 juta, disusul kemudian oleh gandum,
meslin olahan sebesar US$ 162,65 juta, kedele segar sebesar US$ 64,06 juta, dan jagung
segar sebesar US$ 42,45 juta. Komoditas tanaman pangan yang mempunyai surplus
neraca perdagangan adalah kacang hijau, ubi jalar dan kacang tanah olahan masingmasing sebesar US$ 10,33 juta, US$ 1,47 juta dan US$ 701 ribu. Total defisit neraca
perdagangan komoditas tanaman pangan bulan September Oktober 2015 mencapai
15 juta ton atau setara dengan US$ 5,31 milyar. Neraca perdagangan komoditas sub
8

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

sektor tanaman pangan periode bulan September 2015 secara rinci disajikan pada Tabel
2.4.
Tabel 2.4. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan, September Oktober 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
11
12
13
14

Komoditas
Beras
Beras olahan
Gandum, Meslin
Gandum, Meslin olahan
Jagung
Jagung olahan
Kacang tanah
Kacang tanah olahan
Kedele
Kedele olahan
Kacang Hijau
Ubi jalar
Ubi kayu
Ubi kayu olahan
Tanaman Pangan Lainnya
Total

September
Volume (Kg)
-4.470.270
6.917
-845.779.199
-8.151.298
-181.170.390
-20.716.266
-12.784.001
181.407
-182.048.514
-350.892.289
9.721.433
1.207.163
31.180
-29.419.137
146.734
-1.624.136.530

Oktober *)

Nilai (US$)
Volume (Kg)
-1.899.572
-21.050.410
5.149
27.158
-225.211.925 -651.482.865
-5.207.031
-10.011.266
-35.381.564 -215.444.162
-8.277.513
-19.741.367
-13.265.790
-4.217.091
565.842
230.190
-80.585.498 -142.718.866
-153.897.701 -424.475.284
10.348.543
10.016.585
1.190.173
1.385.337
18.643
13.270
-12.945.941
-35.991.381
-1.516.280
-680.270
-526.060.465 -1.514.140.422

Nilai (US$)
-10.436.323
16.326
-162.651.752
-6.840.665
-42.453.019
-7.933.388
-3.861.319
701.412
-64.067.876
-181.343.650
10.333.277
1.471.305
5.582
-15.598.190
-1.471.494
-484.129.774

Pertumbuhan (%) Okt


thd Sep
Volume
Nilai
370,90
449,40
293
217,07
-22,97
-27,78
22,82
31,37
18,92
19,99
-4,71
-4,16
-67,01
-70,89
26,89
23,96
-21,60
-20,50
20,97
17,83
3,04
-0,15
14,76
23,62
22,34
20,49
-563,61
-2,95
-6,77
-7,97

Kumulatif Jan-Okt
Volume (Kg)
-250.307.917

Nilai (US$)
-109.864.469

1.147.484
386.401
-6.089.326.645 -1.751.443.489
-71.538.687
-57.365.563
-2.585.266.899
-143.067.453
-151.124.436

-553.275.054
-65.229.330
-159.527.427

-1.470.188
67.249
-1.851.634.335
-868.589.319
-3.379.572.765 -1.534.121.088
-1.690.069
10.066.068

2.275.209
10.022.809

1.051.151

865.926

-484.546.899
-208.617.592
-3.730.425
-6.323.622
-15.004.710.409 -5.312.495.860

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

2.3.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Hortikultura

Total nilai ekspor sub sektor hortikultura pada bulan Oktober 2015 adalah US$
47,78 juta atau mengalami sedikit penurunan sebesar 6,10% dibandingkan bulan
September 2015, yaitu US$ 50,88 juta. Demikian pula, dari sisi volume ekspor mengalami
penurunan sebesar 38,71%, yaitu dari 55,64 ribu ton menjadi 34,10 ribu ton.
Komoditas sub sektor hortikultura yang mempunyai nilai ekspor terbesar pada
bulan Oktober 2015 adalah nenas sebesar US$ 20,58 juta atau naik sebesar 5,08% dari
bulan September 2015 walaupun volumenya sedikit turun sebesar 0,41%.

Cabe

menempati urutan kedua sebesar US$ 4,09 juta, bawang merah sebesar US$ 1,48 juta dan
jamur dan cendawan US$ 1,09 juta. Semua komoditas unggulan ini cenderung mengalami
penurunan dari bulan September 2015 kecuali nenas dan jamur dan cendawan.
Secara kumulatif dari bulan Januari sampai Oktober nilai ekspor komoditas
hortikultura mencapai US$ 487,76 juta yang setara dengan 457,85 ribu ton.
Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Nenas
9

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

menempati urutan pertama dengan nilai ekspor dari bulan Januari sampai Oktober ini
yaitu sebesar US$ 194,65 atau setara dengan 165,01 ribu ton. Cabe menempati urutan
kedua sebesar US$ 31,23 juta, jahe sebesar US$ 17,56 juta, manggis US$ 13,86 juta dan
jamur dan cendawan US$ 11,34 juta. Perkembangan ekspor komoditas hortikultura
periode bulan September Oktober 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Ekspor komoditas sub sektor hortikultura, September - Oktober 2015
No

A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
B
12
13
14
15
16
17
18
19
20
C
21
22
23
D
24
25
E

Komoditas

SAYURAN
Kentang 1)
1)
Bawang bombay
1)
Bawang merah
Bawang putih 1)
Tomat 1)
Bunga kol dan brokoli segar
Kubis segar
Terung
Kacang kapri 1)
Jamur dan cendawan
Cabe 1)
BUAH-BUAHAN
Pisang
1)
Nenas
Mangga
Manggis
1)
Jeruk
1)
Anggur
Apel 1)
Pir 1)
Lengkeng 1)
TANAMAN HIAS
Anggrek
Krisan
Tanaman hidup lainnya
TANAMAN BIOFARMAKA
Jahe
Turmeric (Curcuma)
HORTIKULTURA LAINNYA
Total

Sumber

September 2015
Volume (Kg)

Nilai (US$)

Volume (Kg)

661,748
127,641
2,205,005
32,792
138,931
6,738,454
47,115
64
516,220
1,831,650

402,047
101,334
1,873,298
12,798
151,710
1,365,042
72,437
398
1,028,710
5,212,501

769,625
135,043
1,626,671
1,360
183,389
50
4,199,381
41,453
70,995
571,226
1,603,627

1,079,425
579,192
15,939,880 19,581,524
177,421
277,300
36,023
38,423
50,978
39,723
8,914
8,708
674
728
0
0
0
2,130
8,457
387,189
2,319,396
1,419,050
21,909,555
55,638,712

Pertumbuhan (%) Okt


thd Sep'15

Oktober*) 2015

0
19,053
102,561
1,052,507
1,357,363
1,636,109
15,969,201
50,882,667

Nilai (US$)

Volume

546,639
16.30
35.96
118,410
5.80
16.85
1,484,069
-26.23
-20.78
482
-95.85
-96.23
212,409
32.00
40.01
151
865,387
-37.68
-36.60
37,816
-12.02
-47.79
116,829 110,829.69 29,254.02
1,095,124
10.66
6.46
4,090,859
-12.45
-21.52

793,535
423,475
15,875,019 20,575,337
370,207
575,194
27,414
32,599
175,405
170,221
11,778
247,522
1,033
1,394
0
0
0
4,407
8,454
671,924
973,527
1,345,548
4,640,324
34,101,395

Nilai

-26.49
-0.41
108.66
-23.90
244.08
32.13
53.26
-

-26.89
5.08
107.43
-15.16
328.52
2,742.47
91.48
-

Kumulatif Jan-Okt
Volume (Kg)

Nilai (US$)

6,044,113
1,351,079
7,478,745
189,052
1,021,468
1,094
38,616,617
642,511
115,258
5,797,672
12,272,810

4,395,609
1,162,753
6,993,480
54,496
1,227,962
376
7,591,765
919,039
263,833
11,340,223
31,231,996

20,945,735
12,273,489
165,010,036 194,652,366
708,286
1,102,795
29,967,747
13,855,988
2,960,881
1,945,575
320,510
6,138,346
397,716
501,161
20,442
44,194

38,859
95,217
3,948,855

106.90
-0.04
73.54

103.95
-7.16
275.19

30,996
44,853
6,132,549

271,543
549,193
16,580,230

795,507
1,538,898
10,770,072
47,781,325

-58.03
-5.18
-78.82
-38.71

-41.39
-5.94
-32.56
-6.10

25,321,305
6,852,859
125,608,488
457,852,822

17,560,818
8,248,635
148,858,858
487,764,723

: BPS, diolah Pusdatin

Keterangan: 1) wujud segar dan olahan


Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Nilai impor komoditas sub sektor hortikultura pada bulan Oktober 2015
mengalami penurunan sebesar 11,87% dibandingkan bulan September, yakni dari US$
118,22 juta menjadi US$ 104,19 juta. Demikian pula, dari sisi volume mengalami
penurunan sebesar 13,75%, yaitu dari 106,93 ribu ton menjadi 92,23 ribu ton.
Realisasi nilai impor yang cukup besar pada bulan Oktober 2015 adalah bawang
putih (US$ 22,17 juta) turun sekitar 27,0% dari bulan sebelumnya. Pada urutan kedua dan
10

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

seterusnya adalah anggur (US$ 14,14 juta), jeruk (US$ 9,34 juta) dan pir (US$ 9,17 juta).
Komoditas jeruk dan anggur cenderung mengalami kenaikan pada bulan ini dibandingkan
bulan sebelumnya.
Secara kumulatif dari bulan Januari sampai Oktober, nilai impor komoditas
hortikultura mencapai US$ 1,19 triliun yang setara dengan 1,15 juta ton. Bawang putih
menempati urutan pertama dengan volume impor sebesar 415,31 ribu ton atau setara
US$ 296,72 juta. Jeruk menempati urutan ke-2 dengan kumulatif realisasi impor sebesar
92,74 ribu ton atau US$ 124,81 juta, diikuti anggur US$ 114,17 juta dan apel US$ 113,62
juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor hortikultura bulan September Oktober
2015 disajikan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Impor komoditas sub sektor hortikultura, September - Oktober 2015
September 2015
No

A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
B
13
14
15
17
18
19
20
21
22
C
24
25
26
D
27
28
E

Oktober*) 2015

Komoditas

SAYURAN
Kentang 1)
Bawang bombay 1)
Bawang merah 1)
Bawang putih 1)
Tomat 1)
Bunga kol dan brokoli segar
Kubis segar
Terung
Kacang kapri 1)
Jamur dan cendawan
Cabe 1)
BUAH-BUAHAN
Pisang
Nenas 1)
Mangga
Manggis
Jeruk 1)
Anggur 1)
Apel 1)
Pir 1)
1)
Lengkeng
TANAMAN HIAS
Anggrek
Krisan
Tanaman hidup lainnya
TANAMAN BIOFARMAKA
Jahe
Turmeric (Curcuma)
HORTIKULTURA LAINNYA

Total
Sumber

Pertumbuhan (%)
Okt thd Sep'15

Volume (Kg)

Nilai (US$)

Volume (Kg)

Nilai (US$)

8,717,107
2,943,591
41,808,796
950,769
91,385
102,977
172,473
520,775
3,333,435

7,214,593
2,682,673
30,365,257
1,100,806
229,425
168,212
152,102
788,729
3,985,441

9,778,954
3,211,292
30,182,498
864,760
129,714
234,633
630,815
449,768
2,611,163

8,144,054
2,529,274
22,166,853
971,238
376,101
259,501
363,986
630,685
3,484,716

12.18
9.09
-27.81
-9.05
41.94
127.85
265.75
-13.63
-21.67

19,500
2,507,704

64,848
4,512,622

2,577
7,840,268

2,433
9,344,965

4,732,970 13,754,075
9,706,225 16,164,881
10,960,405 11,102,939
3,836,173
4,173
900
1,622,963

5,158,839
19,645
14,633
1,695,370

197,291
199,250
13,368
13,805
14,688,258 18,831,120
106,931,238 118,219,265

4,931,958 14,139,479
4,509,304
7,647,343
9,532,845
9,169,218

Volume

Nilai

Kumulatif Jan-Okt
Volume (Kg)

Nilai (US$)

12.88
-5.72
-27.00
-11.77
63.93
54.27
139.30
-20.04
-12.56

82,143,898
32,926,042
17,401,750
415,308,942
10,242,274
1,162,870
3,791,021
12,525,672
4,496,404
25,813,852

66,240,146
25,969,175
5,432,486
296,720,395
11,648,178
2,114,617
3,063,596
6,240,824
6,766,610
30,963,388

-86.78
212.65

-96.25
107.09

126,786
92,742,955

211,551
124,806,735

4.20
-53.54
-13.02

2.80
-52.69
-17.42

39,628,709 114,174,591
68,833,198 113,621,668
80,251,632
76,321,377

2,942,748

4,005,362

-23.29

-22.36

9,989
709
837,954

92,751
3,948
922,359

139.37
-21.22
-48.37

372.14
-73.02
-45.60

-83.55
40.68
-8.28
-13.75

-83.11
6,856,810
5,962,133
146.85
131,256
255,396
5.51 211,146,204 240,985,248
-11.87 1,152,203,773 1,191,173,682

32,450
33,652
18,806
34,078
13,472,554 19,869,420
92,225,759 104,191,416

35,145,594
29,909
2,509
11,495,486

46,870,059
310,584
33,674
12,461,251

: BPS, diolah Pusdatin


1

Keterangan: ) wujud segar dan olahan


Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

11

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Pada bulan Oktober 2015, neraca perdagangan sub sektor hortikultura mengalami
defisit US$ 56,41 juta.

Defisit ini turun sebesar 16,23% dibandingkan defisit bulan

September (US$ 67,34 juta). Komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan yang
cukup besar di bulan Oktober 2015 yakni bawang putih (US$ 22,17 juta), dan anggur (US$
13,89 juta). Sementara komoditas hortikultura yang mengalami surplus terbesar adalah
nenas (US$ 20,57 juta), turmeric (US$ 1,50 juta), dan bawang merah (US$ 1,48 juta).
Secara kumulatif dari bulan Januari sampai Oktober, defisit perdagangan
komoditas hortikultura mencapai US$ 703,41 juta. Defisit tertinggi adalah bawang putih
sebesar US$ 296,67 juta diikuti jeruk sebesar US$ 122,86 juta.

Sementara surplus

tertinggi adalah nenas sebesar US$ 194,44 juta, manggis sebesar US$ 13,86 juta, pisang
US$ 12,27 juta dan jahe US$ 11,59 juta. Perkembangan neraca perdagangan komoditas
sub sektor hortikultura bulan September Oktober 2015 secara rinci disajikan pada Tabel
2.7.
Tabel 2.7. Neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura, September - Oktober
2015

12

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

No

Komoditas

September 2015
Volume (Kg)

A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
B
13
14
15
17
18
19
20
21
22
C
24
25
26
D
27
28
E

Nilai (US$)

Oktober*) 2015
Volume (Kg)

Pertumbuhan (%)
Okt thd Sep'15

Kumulatif Jan-Okt

Nilai (US$)

Volume

Nilai

Volume (Kg)

Nilai (US$)

11.52 -76,099,785 -61,844,537


-6.60 -31,574,963 -24,806,422
-20.78
-9,923,005
1,560,994
-26.97 -415,119,890 -296,665,899
-20.05
-9,220,806 -10,420,216
63.87
-1,161,776
-2,114,241
-49.38
34,825,596
4,528,169
-47.79
642,511
919,039
62.92 -12,410,414
-5,976,991
93.53
1,301,268
4,573,613
-50.60 -13,541,042
268,608

SAYURAN
1)

Kentang
Bawang bombay 1)
Bawang merah 1)
Bawang putih 1)
Tomat 1)
Bunga kol dan brokoli segar
Kubis segar
Lobak Cina 1)
1)
Kacang kapri
Jamur dan cendawan
1)

Cabe
BUAH-BUAHAN
Pisang
Nenas 1)
Mangga
Manggis
Jeruk 1)
Anggur 1)
Apel 1)
1)
Pir
Lengkeng 1)
TANAMAN HIAS
Anggrek
Krisan
Tanaman hidup lainnya
TANAMAN BIOFARMAKA
Jahe
Turmeric (Curcuma)
HORTIKULTURA LAINNYA
Total

Sumber

-8,055,359
-2,815,950
2,205,005
-41,776,004
-811,838
-91,385
6,635,477
47,115
-172,409
-4,555
-1,501,785

-6,812,546
-2,581,339
1,873,298
-30,352,459
-949,096
-229,425
1,196,830
72,437
-151,704
239,981
1,227,060

-9,009,329
-3,076,249
1,626,671
-30,181,138
-681,371
-129,664
3,964,748
41,453
-559,820
121,458
-1,007,536

-7,597,415
-2,410,864
1,484,069
-22,166,371
-758,829
-375,950
605,886
37,816
-247,157
464,439
606,143

11.84
9.24
-26.23
-27.75
-16.07
41.89
-40.25
-12.02
224.70
-2766.48
-32.91

1,079,425
15,920,380
177,421
36,023
-2,456,726
-4,724,056
-9,705,551
-10,960,405
-3,836,173

579,192
19,516,676
277,300
38,423
-4,472,899
-13,745,367
-16,164,153
-11,102,939
-5,158,839

793,535
15,872,442
370,207
27,414
-7,664,863
-4,920,180
-4,508,271
-9,532,845
-2,942,748

423,475
20,572,904
575,194
32,599
-9,174,744
-13,891,957
-7,645,949
-9,169,218
-4,005,362

-26.49
-0.30
108.66
-23.90
212.00
4.15
-53.55
-13.02
-23.29

-2,043
7,557
-1,235,774

-592
87,928
-642,863

-5,582
7,745
-166,030

-53,892
91,269
3,026,496

2,122,105
1,405,682
7,221,297
-51,292,526

1,158,113
1,622,304
-2,861,919
-67,336,598

941,077
1,326,742
-8,832,230
-58,124,364

761,855
1,504,820
-9,099,348
-56,410,091

-26.89
5.41
107.43
-15.16
105.12
1.07
-52.70
-17.42
-22.36

20,945,735
164,883,250
708,286
29,967,747
-89,782,074
-39,308,199
-68,435,482
-80,231,190
-35,145,594

12,273,489
194,440,815
1,102,795
13,855,988
-122,861,160
-108,036,245
-113,120,507
-76,277,183
-46,870,059

173.23 9003.38
2.49
3.80
-86.56 -570.78

1,087
42,344
-5,362,937

-39,041
515,519
4,118,979

-55.65
-5.62
-222.31
13.32

-34.22
18,464,495 11,598,685
-7.24
6,721,603
7,993,239
217.95 -85,537,716 -92,126,390
-16.23 -694,350,951 -703,408,959

: BPS, diolah Pusdatin

Keterangan: 1) wujud segar dan olahan


Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

2.4.

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Perkebunan


Total volume ekspor komoditas perkebunan bulan September 2015, mengalami

peningkatan yaitu sebesar 9,36% dibandingkan bulan Agustus 2015 yaitu dari 3,10 juta
ton menjadi 3,39 juta ton. Namun sebaliknya dari sisi nilainya mengalami penurunan
sebesar 2,08% yakni dari US$ 2,24 milyar menjadi US$ 2,19 milyar. Pada bulan September
2015, komoditas yang mempunyai realisasi ekspor terbesar yakni minyak sawit mencapai
US$ 1,33 milyar, disusul kemudian oleh komoditas karet sebesar US$ 315,28 juta.
Komoditas andalan ekspor sub sektor perkebunan lainnya adalah Kakao sebesar US$
118,74 juta, kopi sebesar US$ 111,96 juta, lada sebesar US$ 101,95 juta, kelapa sebesar
US$ 93,08 juta dan pinang sebesar US$ 21,33 juta. Total ekspor komoditas perkebunan
bulan Januari September 2015 mencapai 28,19 juta ton atau setara dengan US$ 20,29
Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

13

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

milyar. Perkembangan ekspor sub sektor perkebunan bulan Agustus - September 2015
secara rinci disajikan pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Ekspor komoditas sub sektor perkebunan, Agustus - September 2015

No

Komoditas

Agustus 2015

September*) 2015

Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Kelapa
158,495,439 111,074,897
133,153,813
Karet
253,219,953 374,964,444
228,173,977
Minyak sawit
2,453,642,538 1,275,727,240 2,800,300,013
Kopi
61,720,920 137,320,357
56,135,798
Teh
5,580,418
11,238,036
4,935,464
Lada
12,765,869 124,734,644
10,199,440
Tembakau
1,792,812
9,210,899
1,947,999
Kakao
28,656,378 111,267,655
32,059,027
Kapas
2,310,235
2,650,452
3,298,928
Cassiavera (kayu manis)
4,293,075
7,749,770
3,640,434
Kemiri
2,383
684
0
Gula tebu
77,892,506
9,097,980
67,744,214
Pinang
14,501,557
16,967,356
16,909,751
Jambu mete
2,737,842
7,600,712
5,263,561
Minyak atsiri
283,688
9,772,545
393,094
Gambir
1,178,010
2,487,547
1,384,760
Lainnya
18,898,429
25,348,179
22,302,218
Total
3,097,972,052 2,237,213,397 3,387,842,491
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Nilai (US$)
93,083,055
315,282,675
1,331,690,689
111,961,689
10,345,526
101,948,171
9,371,824
118,735,165
4,785,526
7,249,584
0
7,901,626
21,329,416
12,536,692
13,310,112
2,979,307
28,215,112
2,190,726,169

Pertumbuhan (%)
September thd
Agustus'15
Volume
-15.99
-9.89
14.13
-9.05
-11.56
-20.10
8.66
11.87
42.80
-15.20
-100.00
-13.03
16.61
92.25
38.57
17.55
18.01
9.36

Kumulatif Jan - September

Nilai
Volume (Kg)
Nilai (US$)
-16.20 1,362,250,022
933,000,863
-15.92 2,009,711,787 2,924,307,136
4.39 23,278,521,769 13,034,514,780
-18.47
385,604,375
930,032,224
-7.94
50,806,503
102,330,582
-18.27
43,844,721
421,772,434
1.75
26,606,288
131,328,029
6.71
265,153,530
974,333,558
80.56
23,800,473
28,799,740
-6.45
42,828,070
81,264,120
-100.00
63,079,513
4,336,424
-13.15
219,807,198
27,840,231
25.71
223,979,686
244,389,164
64.94
32,263,397
73,633,534
36.20
2,926,087
111,603,938
19.77
10,413,340
22,313,695
11.31
145,924,086
242,309,998
-2.08 28,187,520,845 20,288,110,450

Indonesia masih melakukan impor beberapa komoditas perkebunan, walaupun


dalam proporsi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi ekspornya. Impor
komoditas perkebunan bulan Agustus September 2015 mengalami peningkatan dari sisi
volume sebesar 11,15%, namun sebaliknya dari sisi nilainya menurun sebesar 7,75%.
Pada bulan September 2015, volume impor komoditas perkebunan mencapai 378,06 juta
ton atau setara dengan US$ 256,76 juta, dimana yang dominan diimpor oleh Indonesia
adalah gula tebu, kapas, tembakau dan kakao. Realisasi impor gula tebu pada bulan
September 2015 mencapai 302,73 juta ton atau setara dengan US$ 110,45 juta, disusul
kemudian oleh kapas sebesar 51,23 juta ton atau setara dengan US$ 83,77 juta, tembakau
sebesar 5,35 juta ton atau setara dengan US$ 21,45 juta dan kakao sebesar 5,76 ratus ton
atau setara dengan US$ 20,53 juta. Total impor komoditas perkebunan bulan Januari
September 2015 mencapai 3,16 juta ton atau setara dengan US$ 2,49 milyar.
Perkembangan impor sub sektor perkebunan bulan Agustus - September 2015 secara rinci
disajikan pada Tabel 2.9.

14

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Tabel 2.9. Impor komoditas sub sektor perkebunan, Agustus September 2015

No

Komoditas

Agustus 2015

September*) 2015

Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg)


Kelapa
184,091
88,844
195,318
Karet
2,452,135
3,331,780
3,204,223
Minyak sawit
329,533
825,755
180,735
Kopi
1,809,228
4,247,220
2,233,876
Teh
1,180,767
1,718,175
886,723
Lada
3,783
39,939
7,251
Tembakau
9,955,352 50,123,335
5,348,640
Kakao
7,906,831 28,788,788
5,756,292
Kapas
58,475,268 94,907,144
51,232,732
Cassiavera (kayu manis)
4,000
10,640
279,160
Kemiri
25,482
73,874
7,443
Gula tebu
253,784,261 86,876,901 302,732,377
Pinang
0
0
4,578
Jambu mete
779,689
1,225,674
382,827
Minyak atsiri
106,437
1,998,271
157,968
Gambir
0
0
0
Lainnya
3,152,101
4,064,735
5,454,957
Total
340,148,958 278,321,075 378,065,100
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Nilai (US$)
264,417
3,982,457
308,702
4,889,889
1,463,842
78,610
21,449,750
20,529,017
83,766,591
1,021,349
13,805
110,451,986
10,987
1,100,971
2,589,580
0
4,837,503
256,759,456

Pertumbuhan (%)
September thd
Kumulatif Jan - September
Agustus'15
Volume
Nilai
Volume (Kg)
Nilai (US$)
6.10
197.62
2,328,738
1,860,245
30.67
19.53
24,864,513
32,229,412
-45.15
-62.62
10,225,108
9,241,233
23.47
15.13
8,858,588
23,634,747
-24.90
-14.80
9,485,644
16,820,536
91.67
96.83
1,220,866
11,577,552
-46.27
-57.21
54,068,935
291,225,109
-27.20
-28.69
69,235,970
236,770,741
-12.39
-11.74
529,036,221
865,247,207
6879.00
9499.14
890,349
3,409,952
-70.79
-81.31
1,139,868
1,015,544
19.29
27.14 2,404,089,413
929,995,546
10,608
15,675
-50.90
-10.17
4,885,468
9,371,188
48.41
29.59
1,097,401
20,113,122
0
0
73.06
19.01
35,411,295
38,385,894
11.15
-7.75 3,156,848,985 2,490,913,703

Berdasarkan realisasi komoditas perkebunan merupakan komoditas andalan


ekspor Indonesia, karena dari waktu ke waktu neraca perdagangan komoditas
perkebunan hampir selalu mengalami surplus.

Neraca perdagangan pada bulan

September 2015 mencapai US$ 1,93 milyar atau mengalami penurunan dari sisi nilai
sebesar 1,27%, namun sebaliknya dari sisi volume mengalami peningkatan sebesar 9,14%
dibanding bulan Agustus 2015. Selama periode bulan September 2015, surplus neraca
perdagangan yang terbesar adalah komoditas minyak sawit mencapai US$ 1,33 milyar,
disusul oleh komoditas karet sebesar US$ 311,30 juta, kopi sebesar US$ 107,07 juta, lada
sebesar US$ 101,87 juta, kakao sebesar US$ 98,21 dan kelapa sebesar US$ 92,82 juta.
Sementara, komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan pada bulan
September 2015 yaitu gula tebu sebesar US$ 102,55 juta, kapas sebesar US$ 78,98 juta
dan tembakau sebesar US$ 12,08 juta. Total surplus neraca perdagangan komoditas
perkebunan bulan Agustus September 2015 mencapai 25,03 juta ton atau setara dengan
US$ 17,80 milyar. Neraca perdagangan sub sektor perkebunan bulan Januari - September
2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.10.

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

15

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 2.10. Neraca perdagangan komoditas sub sektor perkebunan, Agustus


September 2015

No

Komoditas

Agustus 2015

September*) 2015

Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Kelapa
158,311,348 110,986,053
132,958,495
Karet
250,767,818 371,632,664
224,969,754
Minyak sawit
2,453,313,005 1,274,901,485 2,800,119,278
Kopi
59,911,692 133,073,137
53,901,922
Teh
4,399,651
9,519,861
4,048,741
Lada
12,762,086 124,694,705
10,192,189
Tembakau
-8,162,540
-40,912,436
-3,400,641
Kakao
20,749,547
82,478,867
26,302,735
Kapas
-56,165,033
-92,256,692
-47,933,804
Cassiavera (kayu manis)
4,289,075
7,739,130
3,361,274
Kemiri
-23,099
-73,190
-7,443
Gula tebu
-175,891,755
-77,778,921 -234,988,163
Pinang
14,501,557
16,967,356
16,905,173
Jambu mete
1,958,153
6,375,038
4,880,734
Minyak atsiri
177,251
7,774,274
235,126
Gambir
1,178,010
2,487,547
1,384,760
Lainnya
15,746,328
21,283,444
16,847,261
2,757,823,094 1,958,892,322 3,009,777,391
Total
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

2.5.

Nilai (US$)
92,818,638
311,300,218
1,331,381,987
107,071,800
8,881,684
101,869,561
-12,077,926
98,206,148
-78,981,065
6,228,235
-13,805
-102,550,360
21,318,429
11,435,721
10,720,532
2,979,307
23,377,609
1,933,966,713

Pertumbuhan (%)
September thd
Kumulatif Jan - September
Agustus'15
Volume
Nilai
Volume (Kg)
Nilai (US$)
-16.01
-16.37 1,359,921,284
931,140,618
-10.29
-16.23 1,984,847,274 2,892,077,724
14.14
4.43 23,268,296,661 13,025,273,547
-10.03
-19.54
376,745,787
906,397,477
-7.98
-6.70
41,320,859
85,510,046
-20.14
-18.30
42,623,855
410,194,882
-58.34
-70.48
-27,462,647
-159,897,080
26.76
19.07
195,917,560
737,562,817
-14.66
-14.39
-505,235,748
-836,447,467
-21.63
-19.52
41,937,721
77,854,168
-67.78
-81.14
61,939,645
3,320,880
33.60
31.85 -2,184,282,215
-902,155,315
16.57
25.64
223,969,078
244,373,489
149.25
79.38
27,377,929
64,262,346
32.65
37.90
1,828,686
91,490,816
17.55
19.77
10,413,340
22,313,695
6.99
9.84
110,512,791
203,924,104
9.14
-1.27 25,030,671,860 17,797,196,747

Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Peternakan


Nilai ekspor sub sektor peternakan pada bulan oktober 2015 dibandingkan dengan

bulan September 2015 mengalami peningkatan sebesar 9,98% yakni dari US$ 36,25 juta
menjadi US$ 39,87 juta. Begitu pula, dari sisi volume ekspor meningkat dari 17,73 ribu ton
menjadi 18,73 ribu ton atau naik 5,69%. Komoditas ekspor utama sub sektor peternakan
pada bulan Oktober 2015 adalah komoditas kulit dan jangat yang mencapai US$ 10,34
juta, disusul kemudian lemak sebesar US$ 5,99 juta, susu dan produk susu sebesar US$
5,36 juta, babi hidup sebesar US$ 4,52 juta, daging dan jeroan binatang lainnya sebesar
US$ 1,49 juta serta pakan hewan sebesar US$ 1,43 juta. Total ekspor komoditas
peternakan bulan Januari Oktober 2015 mencapai 155,63 ribu ton atau setara dengan
US$ 368,59 juta. Perkembangan ekspor komoditas sub sektor peternakan bulan
September - Oktober 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11. Ekspor komoditas sub sektor peternakan, September - Oktober 2015

16

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

No

September 2015

Komoditas

Volume (Kg)

A.
1
2
3
4
5
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C.
1
2
3
D.
E.
F.

Ternak Hidup
Sapi
Babi
Kambing dan Biri-biri
Unggas
Binatang Hidup Lainnya
Hasil Ternak
Daging Sapi/Lembu
Daging Babi
Daging biri biri dan Kambing
Daging Ayam
Daging Bebek
Daging dan jeroan binatang lainnya
Susu dan Produk Susu
Telur Unggas
Lemak
Madu Alam
Produk Hewani Non Pangan
Kulit dan jangat
Bulu
Wol
Obat Hewan
Pakan Hewan
Lainnya
Total

Nilai (US$)

Oktober*) 2015
Volume (Kg)

Nilai (US$)

Pertumbuhan (%)
Okt thd Sep'15
Volume

Nilai

Kumulatif Jan-Oktober
Volume (Kg)

Nilai (US$)

0
2,074,772
9,400
320
31,248

0
3,886,632
38,191
483
213,234

0
2,344,756
0
0
34,480

0
4,517,517
0
0
249,313

13.01
10.34

16.23
16.92

0
23,568,557
12,775
3,919
335,785

0
46,416,740
41,316
5,020
2,876,790

370
145
0
72
0
355,284
3,273,618
4,600
8,397,596
2,826

314
55
0
186
0
2,097,123
4,615,606
50,273
5,582,229
9,207

875
0
0
798
0
274,065
3,359,854
4,600
9,627,176
8,395

350
0
0
13,731
0
1,487,619
5,359,475
50,186
5,997,752
34,195

136.49
-22.86
2.63
0.00
14.64
197.06

11.46
-29.06
16.12
-0.17
7.44
271.40

4,542
1,680
0
1,589
550
3,504,324
33,652,511
9,200
59,588,950
230,741

6,788
607
0
26,548
1,148
19,521,100
57,486,142
100,459
43,746,658
510,365

307,224
110,828
0
55,378
2,463,093
638,524
17,725,298

9,210,330
126,593
0
1,362,695
1,199,154
7,861,494
36,253,799

389,574 10,339,669
96,397
89,424
0
0
43,440 1,001,051
2,475,013 1,425,877
74,712 9,304,395
18,734,135 39,870,554

26.80
-13.02
-21.56
0.48
-88.30
5.69

12.26
-29.36
-26.54
18.91
18.35
9.98

3,579,080
1,185,094
54,846
448,737
27,899,334
1,546,289
155,628,503

89,798,685
2,279,012
16,611
9,267,813
18,134,417
78,356,980
368,593,199

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Perkembangan nilai impor sub sektor peternakan bulan Oktober 2015


dibandingkan bulan September 2015 mengalami peningkatan sebesar 22,98% begitu pula
dari sisi volume meningkat sebesar 11,06%. Pada bulan Oktober 2015, realisasi impor
komoditas peternakan mencapai 123,82 ribu ton atau setara US$ 255,36 juta. Nilai impor
terbesar terjadi pada komoditas susu dan produk susu yang mencapai US$ 76,40 juta
diikuti oleh sapi hidup sebesar US$ 60,40 juta, pakan hewan sebesar US$ 46,06 juta, kulit
dan jangat sebesar US$ 34,32 juta, serta daging lembu sebesar US$ 22,93 juta. Total
impor komoditas peternakan bulan Januari Oktober 2015 mencapai 1,15 juta ton atau
setara dengan US$ 2,45 milyar. Perkembangan impor komoditas sub sektor peternakan
bulan September - Oktober 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12. Impor komoditas sub sektor peternakan, September - Oktober 2015

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

17

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

No

Komoditas

September 2015
Volume (Kg)

A.
1
2
3
4
5
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C.
1
2
3
D.
E.
F.

Ternak Hidup
Sapi
Babi
Kambing dan Biri-biri
Unggas
Binatang Hidup Lainnya
Hasil Ternak
Daging Sapi/Lembu
Daging Babi
Daging biri biri dan Kambing
Daging Ayam
Daging Bebek
Daging dan jeroan binatang lainnya
Susu dan Produk Susu
Telur Unggas
Lemak
Madu Alam
Produk Hewani Non Pangan
Kulit dan jangat
Bulu
Wol
Obat Hewan
Pakan Hewan
Lainnya
Total

Nilai (US$)

Pertumbuhan (%) Okt


thd Sep'15

Oktober*) 2015
Volume (Kg)

Nilai (US$)

Volume

7,260,717
0
0
2,569
2,796

18,345,306
0
0
900,840
134,172

21,192,020
0
0
1,831
8,052

60,398,171 191.87
0
0
227,453 -28.73
146,604 187.98

3,793,376
49,674
308,551
30,003
342,277
32,608
28,153,263
119,639
413,885
161,505

18,654,405
222,558
1,728,293
80,725
500,465
165,402
67,080,834
1,544,702
524,344
960,625

5,023,739
42,069
246,832
29,452
159,281
6,098
32,519,763
121,624
492,516
260,930

22,926,048
113,490
1,355,181
92,415
226,941
14,271
76,400,498
3,407,053
836,343
645,963

4,300,698 39,738,417
3,323,323
123,969
1,334,332
88,285
43,138
420,893
44,925
110,928
4,590,065
81,170
64,831,291 47,428,895 59,149,669
1,407,468
3,296,280
1,030,472
111,488,355 207,651,553 123,822,051

34,315,293
1,624,094
588,946
3,549,909
46,061,997
2,431,331
255,362,001

Nilai

Kumulatif Jan-Oktober
Volume (Kg)

Nilai (US$)

229.23
-74.75
9.27

162,564,491
350
0
6,785
24,558

445,410,455
64,366
0
1,983,601
541,694

32.43
-15.31
-20.00
-1.84
-53.46
-81.30
15.51
1.66
19.00
61.56

22.90
-49.01
-21.59
14.48
-54.65
-91.37
13.89
120.56
59.50
-32.76

38,170,647
508,476
1,943,353
314,741
1,913,457
152,764
308,749,443
1,198,579
3,909,107
1,484,017

181,699,388
1,783,269
10,344,613
905,181
2,696,734
857,105
817,577,122
11,539,256
6,763,910
6,076,544

-22.73
-28.78
4.14
-26.83
-8.76
-26.79
11.06

-13.65
21.72
39.93
-22.66
-2.88
-26.24
22.98

39,521,897
2,202,347
667,441
1,115,260
566,759,826
14,391,874
1,145,599,413

388,368,735
41,095,970
5,770,059
42,380,668
457,158,817
31,251,048
2,454,268,535

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Neraca perdagangan sub sektor peternakan pada bulan Oktober 2015 mengalami
peningkatan defisit dari sisi nilai sebesar 25,73% atau menunjukkan posisi defisit sebesar
US$ 215,49 juta begitu pula dari sisi volume mengalami peningkatan defisit sebesar
12,08%. Defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas susu dan produk
susu yang mencapai US$ 71,4904 juta, disusul sapi hidup sebesar US$ 60,4 juta, pakan
hewan sebesar US$ 44,64 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 23,98 juta dan daging lembu
sebesar US$ 22,93 juta. Sementara, surplus neraca perdagangan tiga terbesar di bulan
Oktober 2015 terjadi pada komoditas lemak sebesar US$ 5,16 juta, babi hidup sebesar
US$ 4,52 juta dan daging dan jeroan binatang lainnya sebesar US$ 1,47 juta. Total defisit
neraca perdagangan komoditas peternakan bulan Januari Oktober 2015 mencapai
989,97 ribu ton atau setara dengan US$ 2,09 milyar. Neraca perdagangan sub sektor
peternakan bulan September - Oktober 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13. Neraca perdagangan komoditas sub sektor peternakan,


Oktober 2015

18

September -

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

No

Komoditas

September 2015
Volume (Kg)

A.
1
2
3
4
5
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C.
1
2
3
D.
E.
F.

Ternak Hidup
Sapi
Babi
Kambing dan Biri-biri
Unggas
Binatang Hidup Lainnya
Hasil Ternak
Daging Sapi/Lembu
Daging Babi
Daging biri biri dan Kambing
Daging Ayam
Daging Bebek
Daging dan jeroan binatang lainnya
Susu dan Produk Susu
Telur Unggas
Lemak
Madu Alam
Produk Hewani Non Pangan
Kulit dan jangat
Bulu
Wol
Obat Hewan
Pakan Hewan
Lainnya
Total

Oktober*) 2015

Nilai (US$)

Volume (Kg)

Nilai (US$)

Pertumbuhan (%)
Okt thd Sep'15
Volume

Nilai

Kumulatif Jan-Oktober
Volume (Kg)

229.23 - 162,564,491
16.23
23,568,207
12775

Nilai (US$)

-7,260,717
2,074,772
9,400

-18,345,306
3,886,632
38,191

-21,192,020
2,344,756
0

-60,398,171
4,517,517
0

191.87
13.01
-

-445410455
46,352,374
41316

28,452

79,062

26,428

102,709

-7.11

29.91

311,227

2,335,096

-3,793,006
-49,529
-308,551
-29,931
-342,277
322,676
-24,879,645
-115,039
7,983,711
-158,679

-18,654,091
-222,503
-1,728,293
-80,539
-500,465
1,931,721
-62,465,228
-1,494,429
5,057,885
-951,418

-5,022,864
-42,069
-246,832
-28,654
-159,281
267,967
-29,159,909
-117,024
9,134,660
-252,535

-22,925,698
-113,490
-1,355,181
-78,684
-226,941
1,473,348
-71,041,023
-3,356,867
5,161,409
-611,768

32.42
-15.06
-20.00
-53.46
-16.95
17.20
1.73
14.42
59.15

22.90
-48.99
-21.59
-54.65
-23.73
13.73
124.63
2.05
-35.70

-38,166,105
-506796
-1,943,353
-313152
-1,912,907
3,351,560
-275096932
-1,189,379
55679843
-1,253,276

-181,692,600
-1782662
-10,344,613
-878633
-2,695,586
18,663,995
-760090980
-11,438,797
36982748
-5,566,179

-3,993,474 -30,528,087
-2,933,749 -23,975,624
-13,141
-1,207,739
8,112
-1,534,670
-43,138
-420,893
-44,925
-588,946
-55,550
-3,227,370
-37,730
-2,548,858
-62,368,198 -46,229,741 -56,674,656 -44,636,120
-768,944
4,565,214
-955,760
6,873,064
-93,763,057 -171,397,754 -105,087,916 -215,491,447

-26.54
-161.73
4.14
-32.08
-9.13
24.30
12.08

-21.46 -35,942,817
-298,570,050
27.07
-1017253
-38816958
39.93
-612,595
-5,753,448
-21.02
-666523
-33112855
-3.45 -538,860,492
-439,024,400
50.55
-12845585
47105932
25.73 - 989,970,910 - 2,085,675,336

Sumber : BPS, diolah Pusdatin


Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
*) Angka Sementara

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

19

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)


DAN LAJU INFLASI
3.1. IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia Bulan November 2015
Berdasarkan pemantauan BPS perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK)
bulan November 2015 secara umum menunjukkan adanya Kenaikan harga sebesar
0,21% dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,57 bulan Oktober 2015
menjadi 121,82 bulan November 2015 Kelompok penyusun IHK umum gabungan 82
kota terdiri dari 7 kelompok, yaitu: (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau; (3) perumahan, air, listrik dan bahan bakar; (4) sandang; (5)
kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi dan olahraga; serta (7) transpor, komunikasi dan
jasa keuangan. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh
naiknya kelompok bahan makanan sebesar 0,33%, kelompok Makanan jadi, minuman,
rokok & tembakau sebesar 0,47%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan
bakar sebesar 0,15%, kelompok kesehatan sebesar 0,44%, kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga sebesar 0,05.% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan sebesar 0,06. Sedangkan kelompok Sandang mengalami penurunan harga
sebesar 0,23%.
Tingkat Inflasi (JanuariNovember) 2015 atau lebih dikenal dengan istilah
tingkat laju inflasi tahun kalender, secara umum terjadi inflasi sebesar 2,37%. inflasi
tahun kelender bulan November 2015 terjadi pula pada beberapa kelompok
pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 1,68%, kelompok makanan jadi,
minuman, rokok & tembakau sebesar 5,89%, kelompok perumahan, air, listrik, gas &
bahan bakar sebesar 2,93%, kelompok sandang sebesar 3,33%, kelompok kesehatan
sebesar 5,06% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,91%.
Sementara kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi
sebesar 1,97%.

Beberapa kelompok

yang mengalami kenaikan harga bulan

November 2015 adalah Beras, daging ayam ras, telur ayam ras, buncis, kacang
panjang, tomat sayur, tomat buah sedangkan komoditas yang mengalami penurunan
harga adalah ikan segar, kangkung, minyak goreng. IHK gabungan 82 kota di Indonesia
bulan November 2015 (2012=100) secara rinci disajikan pada Tabel 3.1.
Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

19

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 3.1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 82 kota di Indonesia,


Bulan November 2015 (2012=100)
IHK 2015
No.

Kelompok/ Sub Kelompok

UMUM
I BAHAN MAKANAN
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya
Daging dan Hasil-hasilnya
Ikan Segar
Ikan Diawetkan
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya
Sayur-sayuran
Kacang - kacangan
Buah - buahan
Bumbu - bumbuan
Lemak dan Minyak
Bahan Makanan Lainnya
II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
Makanan Jadi
Minuman yang Tidak Beralkohol
Tembakau dan Minuman Beralkohol
III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR
Biaya Tempat Tinggal
Bahan Bakar, Penerangan dan Air
Perlengkapan Rumahtangga
Penyelenggaraan Rumahtangga
IV SANDANG
Sandang Laki-laki
Sandang Wanita
Sandang Anak-anak
Barang Pribadi dan Sandang Lain
V KESEHATAN
Jasa Kesehatan
Obat-obatan
Jasa Perawatan Jasmani
Perawatan Jasmani dan Kosmetika
VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA
Pendidikan
Kursus-kursus / Pelatihan
Perlengkapan / Peralatan Pendidikan
Rekreasi
Olahraga
VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN
Transpor
Komunikasi Dan Pengiriman
Sarana dan Penunjang Transpor
Jasa Keuangan
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan:

20

Okt

Nov

121.57
128.46
125.82
124.89
132.78
130.91
122.99
144.90
130.29
139.68
132.72
107.88
122.75
125.25
126.43
117.09
129.57
118.76
113.33
137.14
114.54
115.30
110.29
112.73
111.01
110.41
106.78
116.11
112.65
112.99
124.74
119.01
114.62
118.52
114.34
109.38
110.46
110.50
124.69
138.83
99.29
112.26
116.21

121.82
128.89
126.45
125.62
132.41
131.14
123.66
147.83
130.16
140.35
131.96
107.03
123.12
125.84
126.83
117.31
131.04
118.94
113.61
137.01
114.77
115.60
110.04
113.08
111.35
110.66
105.16
116.62
113.07
113.30
124.89
119.70
114.68
118.53
114.53
109.44
110.59
110.76
124.76
138.85
99.27
113.01
116.21

Inflasi Bulan
November 2015 1)
0.21
0.33
0.50
0.58
-0.28
0.18
0.54
2.02
-0.10
0.48
-0.57
-0.79
0.30
0.47
0.32
0.19
1.13
0.15
0.25
-0.09
0.20
0.26
-0.23
0.31
0.31
0.23
-1.52
0.44
0.37
0.27
0.12
0.58
0.05
0.01
0.17
0.05
0.12
0.24
0.06
0.01
-0.02
0.67
0.00

1)

Persentasi perubahan IHK November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2)

Persentasi perubahan IHK November 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

Laju Inflasi
Tahun Kalender
2015 2)
2.37
1.68
7.35
6.45
4.63
7.43
2.84
9.33
4.31
4.93
-26.32
-2.26
5.95
5.89
5.31
5.66
7.84
2.93
2.39
3.47
4.18
3.59
3.33
3.62
3.30
2.77
3.31
5.06
4.47
3.90
6.82
5.65
3.91
5.27
4.84
2.54
2.28
3.56
-1.97
-3.33
-0.08
4.07
0.02

Volume IX, Nomor 11/Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

3.2.

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Perkembangan IHK Gabungan 82 kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan


Makanan, November 2015
Kelompok bahan makanan bulan November 2015 mengalami Inflasi sebesar

0,33% atau terjadi kenaikan indeks dari 128,46 bulan Oktober 2015 menjadi 128,89
bulan November 2015. Penyusun kelompok bahan makanan terdiri dari sub
kelompok: (1) padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; (2) daging dan hasil-hasilnya;
(3) ikan segar; (4) ikan diawetkan; (5) telur, susu dan hasil-hasilnya; (6) sayur-sayuran;
(7) kacang-kacangan; (8) buah-buahan; (9) bumbu-bumbuan; (10) lemak dan minyak;
serta (11) bahan makanan lainnya. Kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi
yaitu:

subkelompok

padi-padian,umbi-umbian

dan

hasilnya sebesar

0,50%,

subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,58%, subkelompok ikan diawetkan


sebesar 0,18%, subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,54%,
subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,02%, subkelompok buah-buahan sebesar
0,48% dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,30%. Sedangkan
subkelompok bahan makanan yang mengalami deflasi yaitu subkelompok ikan segar
sebesar 0,28%, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,10%, subkelompok bumbubumbuan sebesar 0,57% dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,79%.
Kelompok Indeks harga (IHK) kelompok bahan makanan yang mengalami Inflasi
tertinggi bulan November 2015 adalah subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,02%
dan deflasi terendah adalah subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,18%.
Pada periode (JanuariNovember) 2015 untuk kelompok bahan makanan
dikenal dengan istilah tingkat laju inflasi tahun kalender kelompok bahan makanan,
kelompok bahan makanan pada bulan November 2015 mengalami Inflasi sebesar
1,68%. Hampir semua kelompok bahan makanan mengalami inflasi yaitu
subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 7,35%, subkelompok
daging dan hasil-hasilnya sebesar 6,45%, subkelompok ikan segar sebesar 4,63%,
subkelompok ikan diawetkan sebesar 7,43%, subkelompok telur, susu dan hasilhasilnya sebesar 2,84%, subkelompok sayur-sayuran sebesar 9,33%, subkelompok
kacang-kacangan sebesar 4,31%, subkelompok buah-buahan sebesar 4,93% dan
bahan makanan lainnya sebesar 5,95%, sedangkan subkelompok yang mengalami
deflasi yaitu subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 26,32% dan subkelompok lemak

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

21

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

dan minyak sebesar 2,26%. IHK dan tingkat inflasi subkelompok bahan makanan bulan
November 2015 (2012=100) secara rinci disajikan pada Tabel 3.1.
3.3. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan
Kelompok

bahan

makanan

bulan

November

2015

memberikan

andil/sumbangan inflasi secara umum sebesar 0,0720%, Inflasi tersebut dipengaruhi


andil beberapa kelompok bahan makanan lainnya yaitu subkelompok padi-padian,
umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,0240%, subkelompok daging-dagingan & hasilhasilnya sebesar 0,0163%, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,0008%,
subkelompok susu, telur & hasil-hasilnya sebesar 0,0127%, subkelompok sayursayuran sebesar 0,0331%, subkelompok buah-buahan sebesar 0,0102%, subkelompok
bahan makanan lainnya sebesar 0,0003% dan subkelompok makanan jadi, minuman,
rokok & Tembakau sebesar 0,0764%. Sedangkan subkelompok yang memberikan
andil/sumbangan negatif adalah subkelompok ikan segar sebesar 0,0120%,
subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,0006%, subkelompok bumbu-bumbuan
sebesar 0,0038% dan Subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,0090%. Kelompok
bahan makanan yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi adalah beras dan
daging ayam ras masing-masing 0,02%, telur ayam ras, buncis, kacang panjang, tomat
sayur dan tomat buah masing-masing sebesar 0,01%. Sedangkan komoditas yang
dominan memberikan andl/sumbangan deflasi adalah ikan segar, kangkung dan
minyak goreng masing-masing sebesar 0,01%.
Tiga komoditas yang memberikan andil inflasi pada Kelompok padi-padian,
umbi-umbian dan hasil-hasilnya bulan November 2015 yaitu: (1) beras,

(2) Ketela

pohon, (3) Mie kering Instant. Komoditas tersebut memberikan andil/sumbangan


positif terhadap inflasi yaitu beras sebesar 0,0233%, kelete pohon sebesar 0,0001%
dan mie kering instan sebesar 0,0006%
Kelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok & Tembakau memberikan
Andil/sumbangan inflasi sebesar 0,0764% yang disumbang dari subkelompok
makanan jadi sebesar 0,0295%, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar
0,0049% dan Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,0420%.
Andil subkelompok terhadap inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi umum
bulan November 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 3.2.
22

Volume IX, Nomor 11/Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 3.2. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan,
November 2015
No.

Kelompok / Sub Kelompok

UMUM
BAHAN MAKANAN
1 PADI-2AN, UMBI-2AN & HASILNYA
- 101001 BERAS
- 101007 KETELA POHON
- 101011 MIE KERING INSTANT
2 DAGING-DAGINGAN & HASIL-HASILNYA
3 IKAN SEGAR
4 IKAN DIAWETKAN
5 SUSU, TELUR & HASIL-HASILNYA
6 SAYUR-SAYURAN
7 KACANG-KACANGAN
8 BUAH-BUAHAN
9 BUMBU-BUMBUAN
10 LEMAK & MINYAK
11 BAHAN MAKANAN LAINNYA
12 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
- MAKANAN JADI
- MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL
- TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL
Sumber : BPS

Volume IX, Nomor 12/ Desember 2015

Andil
(%)
0,2100
0,0720
0,0240
0,0233
0,0001
0,0006
0,0163
-0,0120
0,0008
0,0127
0,0331
-0,0006
0,0102
-0,0038
-0,0090
0,0003
0,0764
0,0295
0,0049
0,0420

23

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

24

Volume IX, Nomor 11/Desember 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP)


4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB)
dan Nilai Tukar Petani Nasional dan Sub Sektor Januari 2014 Nopember 2015

Perkembangan IT Nasional bulanan sejak bulan Januari 2014 sampai Nopember


2015 dengan tahun dasar 2012 (2012=100)) menunjukkan pola terus mengalami
peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 0,48%. Peningkatan nilai IT ini
dikarenakan adanya peningkatan indeks harga jual komoditas. Demikian pula, nilai IB dari
Januari 2014 sampai Nopember 2015 juga terus mengalami peningkatan dengan rata-rata
kenaikan sebesar 0,43% yang disebabkan meningkatnya indeks harga barang konsumsi
rumah tangga maupun indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal.
Peningkatan IT yang lebih besar daripada peningkatan IB menyebabkan NTP bulanan dari
Januari 2014 sampai Nopember 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,05% (Gambar
4.1).

130,00

125,00
120,00
115,00
110,00
105,00

100,00
95,00

2014

IT

Okt

Nop

Sept

Juli

Agts

Mei

Juni

Apr

Mar

Jan

Feb

Des

Nop

Okt

Sep

Jul

Aug

Jun

Mei

Apr

Mar

Jan

Peb

90,00

2015

IB

NTP

Gambar 4.1. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, Januari 2014 Nopember 2015

Perkembangan NTP Nasional tahun dasar 2012 (2012=100) menurut sub sektor dari
bulan Januari 2014 sampai Nopember 2015 menunjukkan pola berfluktuasi dan
cenderung meningkat untuk beberapa sub sektor dengan rata-rata pertumbuhan sebagai
Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

25

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

berikut : NTP sub sektor tanaman pangan naik sebesar 0,20%, sub sektor hortikultura naik
sebesar 0,03%, sub sektor peternakan naik sebesar 0,10%, sedangkan sub sektor tanaman
perkebunan rakyat turun sebesar 0,19%, sementara sub sektor perikanan stabil, seperti
Gambar 4.2. di bawah ini.
112,00

110,00
108,00
106,00
104,00
102,00
100,00
98,00
96,00
94,00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nop
2014
Tan Pangan

2015
Horti

Bun Rakyat

Nak

Kan

Gambar 4.2. Perkembangan NTP Nasional Menurut Sub Sektor, Januari 2014 - Nopember 2015

4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional, Oktober Nopember 2015
Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia berdasarkan tahun dasar 2012
(2012=100), pada bulan Nopember 2015 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya
mengalami peningkatan sebesar 0,48% yaitu dari 102,46 menjadi 102,95. Peningkatan
tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar bila
dibandingkan dengan peningkatan indeks yang dibayar petani.

Indeks harga yang

diterima petani (IT) secara nasional meningkat sebesar 0,85% yaitu dari 122,86 naik
menjadi 123,91, sementara indeks yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan
sebesar 0,37% yaitu dari 119,92 menjadi 120,36. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan
Oktober - Nopember 2015 tersaji pada Gambar 4.3 di bawah ini.

26

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Gambar 4.3. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, Oktober Nopember 2015

4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa
sub sektor Perikanan), Bulan Oktober - Nopember 2015

Gambar 4.4. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional Sektor Pertanian Sempit,
Oktober Nopember 2015

Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia untuk sektor pertanian sempit
(tanpa sub sektor perikanan) berdasarkan tahun dasar 2012 (2012=100), pada bulan
Nopember 2015 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami peningkatan
sebesar 0,51% yaitu dari 102,42 menjadi 102,94. Peningkatan tersebut dikarenakan
peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar bila dibandingkan peningkatan
indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) meningkat
sebesar 0,88% yaitu dari 122,80 naik menjadi 123,89, sementara indeks harga yang
Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

27

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

dibayar petani (IB) mengalami peningkatan sebesar 0,37% yaitu dari 119,90 menjadi
120,35. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Oktober - Nopember 2015 sektor pertanian
sempit tersaji pada Gambar 4.4.

4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT)

Indeks harga yang diterima petani (IT) sub sektor tanaman pangan pada bulan
Nopember 2015 mengalami peningkatan dari 125,14 menjadi 127,37 atau naik sebesar
1,78% dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan IT sub sektor tanaman pangan

dipengaruhi oleh naiknya indeks harga padi sebesar 1,62% dan indeks harga palawija naik
sebesar 2,20%. IT nasional sub sektor Hortikultura mengalami peningkatan dari 123,21
menjadi 124,24 atau naik sebesar 0,84% yang dipengaruhi oleh indeks harga sayursayuran naik sebesar 1,67%, indeks harga buah-buahan naik sebesar 0,12% dan indeks
harga tanaman obat naik sebesar 0,40%. IT sub sektor perkebunan rakyat mengalami
peningkatan yaitu dari 115,96 menjadi 116,97 atau naik sebesar 0,87%.
IT nasional sub sektor peternakan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya
mengalami penurunan yaitu dari 126,16 menjadi 125,81 atau turun sebesar 0,28%.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya indeks harga ternak besar dan ternak kecil
masing-masing sebesar 0,45% dan 0,39%, sementara indeks unggas naik sebesar 0,10%
dan indeks hasil ternak naik sebesar 0,09%. Perkembangan indeks penyusun IT bulan
Oktober Nopember 2015 secara rinci disajikan pada Tabel 4.1.

28

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 4.1. Perkembangan IT, IB dan NTP per Sub Sektor, Oktober Nopember 2015
(2012=100)
Rincian
Tanaman Pangan
A Indeks Harga yang Diterima Petani
- Padi
- Palawija
B Indeks Harga yang Dibayar Petani
- Konsumsi Rumah Tangga
- BPPBM
C Nilai Tukar Petani
Hortikultura
A Indeks Harga yang Diterima Petani
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Tanaman Obat
B Indeks Harga yang Dibayar Petani
- Konsumsi Rumah Tangga
- BPPBM
C Nilai Tukar Petani
Tanaman Perkebunan Rakyat
A Indeks Harga yang Diterima Petani
- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR)
B Indeks Harga yang Dibayar Petani
- Konsumsi Rumah Tangga
- BPPBM
C Nilai Tukar Petani
Peternakan
A Indeks Harga yang Diterima Petani
- Ternak Besar
- Ternak Kecil
- Unggas
- Hasil Ternak
B Indeks Harga yang Dibayar Petani
- Konsumsi Rumah Tangga
- BPPBM
C Nilai Tukar Petani
Nasional

Okt '15

125,14
124,28
127,21
121,86
123,65
116,20
102,69

Nop '15

127,37
126,30
130,01
122,32
124,17
116,49
104,12

Pertumbuhan
(% )
1,78
1,62
2,20
0,38
0,42
0,25
1,39

123,21
120,01
126,03
118,97
120,84
123,46
112,87
101,96

124,24
122,02
126,18
119,44
121,28
123,96
113,10
102,44

0,84
1,67
0,12
0,40
0,37
0,41
0,20
0,47

115,96
115,96
120,30
122,89
112,29
96,39

116,97
116,97
120,76
123,44
112,45
96,86

0,87
0,87
0,38
0,45
0,15
0,49

126,16
128,39
124,53
122,59
119,47
116,09
123,57
109,42
108,68

125,81
127,82
124,04
122,71
119,58
116,50
124,11
109,70
107,99

-0,28
-0,45
-0,39
0,10
0,09
0,35
0,43
0,26
-0,63

A Indeks Harga yang Diterima Petani

122,86

123,91

0,85

B Indeks Harga yang Dibayar Petani


C Nilai Tukar Petani

119,92
102,46

120,36
102,95

0,37
0,48

Nasional (Tanpa Perikanan)


A Indeks Harga yang Diterima Petani

122,80

123,89

0,88

B Indeks Harga yang Dibayar Petani


C Nilai Tukar Petani

119,90
102,42

120,35
102,94

0,37
0,51

Sumber : BPS
Keterangan : NTP Nasional termasuk Sub Sektor Perikanan
Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

29

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)

Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka indeks harga yang dibayar
petani (IB) sub sektor tanaman pangan pada bulan Nopember 2015 mengalami
peningkatan dari 121,86 menjadi 122,32 atau naik sebesar 0,38%, peningkatan tersebut
dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,42% dan indeks
biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,25%. IB nasional
sub sektor hortikultura mengalami peningkatan dari 120,84 menjadi 121,28 atau naik
sebesar 0,37%, sebagai akibat naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar
0,41% dan naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM)
sebesar 0,20%.
Untuk IB sub sektor tanaman perkebunan rakyat juga mengalami peningkatan dari
120,30 menjadi 120,76 atau naik sebesar 0,38%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks
biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,45% dan indeks biaya produksi dan penambahan
barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,15%. Begitu juga IB sub sektor peternakan
mengalami peningkatan dari 116,09 menjadi 116,50 atau naik sebesar 0,35%, yang
dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,43% dan indeks
biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,26%. Perkembangan
indeks penyusun IB bulan Oktober Nopember 2015 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.

4.6. Nilai Tukar Petani (NTP)


Kenaikan IT yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan IB pada bulan
Nopember 2015 pada beberapa sub sektor, menyebabkan nilai tukar petani (NTP)
mengalami peningkatan. NTP sub sektor tanaman pangan mengalami peningkatan
sebesar 1,39% dari 102,69 menjadi 104,12, NTP sub sektor hortikultura naik sebesar
0,47% dari 101,96 menjadi 102,44 dan NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik
sebesar 0,49% dari 96,39 menjadi 96,86, sedangkan NTP sub sektor peternakan turun
sebesar 0,63% dari 108,68 menjadi 107,99. Perkembangan nilai tukar petani (NTP) per sub
sektor bulan Oktober - Nopember 2015 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.

30

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

4.7.

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi


Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, indeks yang diterima petani (IT)

pada bulan Nopember 2015 mengalami peningkatan di 28 (dua puluh delapan) provinsi.
Peningkatan IT terbesar terjadi di Provinsi Aceh sebesar 2,19% dari 114,53 menjadi
117,04, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Jambi sebesar 0,04%.
Penurunan IT terjadi di 5 (lima) provinsi, penurunan terbesar terjadi di Provinsi Bangka
Belitung sebesar 0,88%, sedangkan penurunan terkecil terjadi di Provinsi Kalimantan
Tengah sebesar 0,05%. Perkembangan IT per provinsi di Indonesia bulan Oktober
Nopember 2015 tersaji pada Tabel 4.2.
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan indeks yang
dibayar petani (IB) pada bulan Nopember 2015 di 31 (tiga puluh satu) provinsi.
Peningkatan IB terbesar terjadi di Provinsi Sumatera Barat dari 118,45 menjadi 119,30
atau naik sebesar 0,72%, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Papua Barat
sebesar 0,01%. Penurunan IB terjadi di 2 (dua) provinsi yaitu di Provinsi Kalimantan Timur
turun sebesar 0.01% dan Provinsi Bangka Belitung turun sebesar 0,13% Perkembangan IB
per provinsi di Indonesia bulan Oktober Nopember 2015 secara rinci tersaji pada Tabel
4.3.
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan Nilai Tukar
Petani (NTP) pada bulan Nopember 2015 di 22 (dua puluh dua) provinsi. Peningkatan NTP
terbesar terjadi di Provinsi Aceh sebesar 1,75% yaitu dari 96,72 menjadi 98,41 dan
peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,02% yaitu dari 100,63
menjadi 100,64. Penurunan NTP terjadi di 11 (sebelas) provinsi, penurunan terbesar
terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 0,75% sedangkan penurunan terkecil terjadi di
Provinsi Gorontalo sebesar 0,01%. Pada bulan Nopember 2015, terdapat 17 (tujuh belas)
provinsi yang mempunyai NTP dibawah 100 (tahun dasar 2012). Perkembangan NTP per
provinsi di Indonesia periode Oktober Nopember 2015 tersaji pada Tabel 4.4.

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

31

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Tabel 4.2. Perkembangan IT per Provinsi di Indonesia, Oktober Nopember 2015


(2012=100)
Pertumbuhan
No
Provinsi
Okt '15
Nop '15
(%)
1 Nanggroe Aceh D.
114,53
117,04
2,19
2 Banten
126,07
128,17
1,66
3 Maluku
122,60
124,57
1,61
4 Sumatera Barat
115,36
116,99
1,41
5 Sumatera Utara
118,85
120,41
1,31
6 Sulawesi Tengah
117,45
118,80
1,15
7 Jawa Timur
128,21
129,55
1,04
8 Maluku Utara
119,72
120,96
1,04
9 Jawa Tengah
121,57
122,76
0,98
10 Riau
113,06
114,14
0,95
11 Sulawesi Selatan
127,90
129,10
0,94
12 Bali
123,65
124,69
0,84
13 Nusa Tenggara Barat
124,82
125,78
0,77
14 Yogyakarta
122,71
123,64
0,76
15 Jawa Barat
130,35
131,25
0,69
16 Gorontalo
126,60
127,40
0,63
17 Kepulauan Riau
115,11
115,80
0,59
18 Sulawesi Utara
117,66
118,32
0,56
19 Papua
113,10
113,74
0,56
20 Nusa Tenggara Timur
121,14
121,79
0,53
21 Sulawesi Barat
123,16
123,80
0,52
22 Kalimantan Selatan
115,34
115,83
0,43
23 Sumatera Selatan
114,76
115,25
0,42
24 Lampung
124,29
124,78
0,40
25 Bengkulu
112,44
112,85
0,36
26 DKI Jakarta
116,97
117,34
0,32
27 Sulawesi Tenggara
119,89
120,24
0,30
28 Jambi
114,70
114,75
0,04
29 Kalimantan Tengah
117,52
117,46
-0,05
30 Papua Barat
119,81
119,71
-0,09
31 Kalimantan Timur
117,65
117,39
-0,22
32 Kalimantan Barat
115,67
115,07
-0,52
33 Bangka Belitung
123,16
122,08
-0,88
Sumber: BPS, diolah Pusdatin

32

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Tabel 4.3. Perkembangan IB per Provinsi di Indonesia, Oktober Nopember 2015


(2012=100)
Pertumbuhan
No
Provinsi
Okt '15
Nop '15
(%)
1 Sumatera Barat
118,45
119,30
0,72
2 Papua
116,76
117,50
0,64
3 Bengkulu
120,01
120,77
0,63
4 Gorontalo
121,61
122,38
0,63
5 Yogyakarta
119,35
120,02
0,57
6 Sumatera Utara
120,35
120,97
0,52
7 Kalimantan Selatan
115,93
116,48
0,47
8 Lampung
119,41
119,94
0,45
9 Nusa Tenggara Timur
117,17
117,68
0,43
10 Nanggroe Aceh D.
118,42
118,93
0,43
11 Jawa Tengah
119,77
120,27
0,41
12 Jambi
120,13
120,60
0,39
13 Maluku
121,26
121,73
0,38
14 Kalimantan Tengah
119,25
119,70
0,38
15 Sulawesi Selatan
120,86
121,31
0,38
16 Sulawesi Barat
115,85
116,28
0,37
17 Sumatera Selatan
119,24
119,67
0,36
18 Bali
117,86
118,28
0,36
19 Nusa Tenggara Barat
117,79
118,18
0,34
20 Riau
120,13
120,53
0,33
21 Jawa Barat
122,06
122,43
0,31
22 Banten
118,85
119,19
0,29
23 Jawa Timur
121,23
121,57
0,28
24 Sulawesi Tenggara
119,14
119,47
0,28
25 Maluku Utara
117,29
117,57
0,24
26 DKI Jakarta
119,55
119,78
0,19
27 Sulawesi Tengah
119,04
119,25
0,18
28 Kepulauan Riau
116,79
116,98
0,17
29 Kalimantan Barat
119,55
119,72
0,14
30 Sulawesi Utara
122,01
122,06
0,04
31 Papua Barat
119,79
119,79
0,01
32 Kalimantan Timur
119,76
119,75
-0,01
33 Bangka Belitung
117,60
117,45
-0,13
Sumber: BPS, diolah Pusdatin

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

33

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Tabel 4.4. Perkembangan NTP per Provinsi di Indonesia, Oktober Nopember 2015
(2012=100)
Pertumbuhan
No
Provinsi
Okt '15
Nop '15
(%)
1 Nanggroe Aceh D.
96,72
98,41
1,75
2 Banten
106,07
107,53
1,37
3 Maluku
101,10
102,34
1,22
4 Sulawesi Tengah
98,66
99,62
0,97
5 Maluku Utara
102,07
102,89
0,80
6 Sumatera Utara
98,76
99,54
0,78
7 Jawa Timur
105,76
106,56
0,76
8 Sumatera Barat
97,39
98,06
0,69
9 Riau
94,11
94,70
0,62
10 Jawa Tengah
101,50
102,07
0,56
11 Sulawesi Selatan
105,83
106,42
0,56
12 Sulawesi Utara
96,43
96,93
0,52
13 Bali
104,91
105,41
0,48
14 Nusa Tenggara Barat
105,97
106,43
0,44
15 Kepulauan Riau
98,57
98,99
0,43
16 Jawa Barat
106,80
107,20
0,38
17 Yogyakarta
102,82
103,01
0,19
18 Sulawesi Barat
106,31
106,47
0,15
19 DKI
97,84
97,97
0,13
20 Nusa Tenggara Timur
103,39
103,49
0,10
21 Sumatera Selatan
96,24
96,30
0,06
22 Sulawesi Tenggara
100,63
100,64
0,02
23 Gorontalo
104,11
104,10
-0,01
24 Kalimantan Selatan
99,49
99,44
-0,04
25 Lampung
104,09
104,04
-0,05
26 Papua
96,87
96,80
-0,08
27 Papua Barat
100,02
99,93
-0,10
28 Kalimantan Timur
98,24
98,02
-0,22
29 Bengkulu
93,69
93,44
-0,27
30 Jambi
95,48
95,15
-0,35
31 Kalimantan Tengah
98,55
98,13
-0,43
32 Kalimantan Barat
96,75
96,12
-0,66
33 Bangka Belitung
104,73
103,94
-0,75
Sumber: BPS, diolah Pusdatin

4.8. Upah Buruh Tani


Perkembangan upah buruh tani di Indonesia dapat dilihat dari upah nominal
harian dan upah riil harian buruh tani. Upah buruh tani nasional pada tahun 2014 mulai
menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100). Rata-rata upah nominal harian buruh tani di
Indonesia pada bulan Oktober 2014 sebesar Rp. 44.924,- per hari dan terus meningkat
34

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian

Buletin Bulanan
Indikator Makro Sektor Pertanian

menjadi sebesar Rp. 46.800,- per hari pada bulan Oktober 2015 atau meningkat rata-rata
sebesar 0,33%, Namun demikian, setelah dikoreksi dengan faktor inflasi, sejatinya upah
riil harian buruh tani di Indonesia periode Oktober 2014 Oktober 2015 mengalami
penurunan rata-rata sebesar 0,22%, seperti tersaji pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5
dibawah ini.

Tabel 4.5. Upah Nominal dan Riil Buruh Tani Nasional per hari (2012=100),
Oktober 2014 Oktober 2015
(Rupiah)
2014
No

Okt
1
2

2015

Jenis Upah
Nop

Des

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agts

Sept

Okt

Rata-rata
Pertumbuhan
(%)

Upah Nominal 44.924 45.026 45.491 45.846 46.059 46.180 46.306 46.386 46.458 46.572 46.629 46.739 46.800

0,33

Upah Riil *)

-0,22

38.955 38.466 37.839 38.144 38.605 38.522 38.546 38.383 38.130 37.887 37.757 37.855 37.918

Sumber : BPS
Keterangan : *) Upah riil = upah nominal/indeks konsumsi rumah tangga pedesaan (2012=100)

Gambar 4.5. Perkembangan Upah Nominal dan Upah Riil Buruh Tani di Indonesia,
Oktober 2014 - Oktober 2015

Volume IX, Nomor 8/Oktober 2015

35

Anda mungkin juga menyukai