Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rimba Mugia

NPM : 200110140106
Kelas/kel : F/1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA SAPI


Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi
sampai ternak mencapai ukuran dewasa.
Perkembangan adalah proses perubahan fungsi, bentuk dan struktur tubuh untuk
mencapai sempurna sejalan terjadinya pertumbuhan.
Pertumbuhan adalah peningkatan berat badan ternak sampai ukuran dewasa
tercapai. (Goodwin, 1977).
Anggorodi (1979) : Penambahan berat akibat penimbunan lemak atau
penimbunan air bukan pertumbuhan murni. Pertumbuhan murni adalah suatu
penambahan jumlah protein dan zat-zat mineral yang tertimbun di dalam tubuh.
Perkembangan
Moran (1992) : Meningkatnya umur ternak akan terjadi perubahan pada ukuran,
bentuk dan komposisi tubuh.
Fouler (1968) : Pertumbuhan adalah peningkatan bobot badan sejalan dengan
meningkatnya umur, sambil terjadi perkembangan yaitu perubahan struktur dan
fungsi organ tubuh pada ternak yang sedang tumbuh dari adanya perbedaan
pertumbuhan relatif komponen tubuh.
Hukum Pertumbuhan

1. Laju pertumbuhan dimulai sejak foetus (janin). Laju pertumbuhan janin


pada awalnya lambat dan bertambah cepat sesuai umur kebuntingan,
berat dari bobot lahir ternak dicapai pada bulan terakhir kebuntingan.
2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bobot lahir ternak, yaitu :
nutrisi induk, jumlah sekelahiran dan bangsa.
3. Setelah lahir, pertumbuhan ternak akan mengikuti kurva sigmoid (huruf
S). Fase akselarasi dicapai pada sekitar pubertas.
4. Untuk tujuan produksi daging, ternak akan lebih menguntungkan bila
dipotong pada sekitar kurva fase akselarasi.
5. Tingkat gizi pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan. Bila level pakan
rendah, pertumbuhan akan terhambat.
6. Ternak muda yang pernah mengalami kekurangan pakan, bila diberikan
pakan bermutu akan diperbaiki laju pertumbuhannya dengan munculnya
pertumbuhan kompensasi.
7. Laju pertumbuhan maksimum akan dicapai bila kondisi lingkungan sangat
menunjang.
8. Faktor inheritan ternak (genotipe) merupakan pembatas terhadap tingkat
pertumbuhan dan dewasa tubuh.

Hukum Perkembangan
1. Proporsi tubuh disebabkan perbedaan gelombang pertumbuhan : kepala
dan kaki berkembang lebih awal.

2. Beberapa jaringan berkembang sesuai tujuan pertumbuhan : otak dan


syaraf, tulang, daging dan lemak.
3. Organ-organ tubuh pada tingkat berbeda, jantung, paru-paru dan usus
berkembang lebih awal.
4. Jenis kelamin mempengaruhi perkembangan ternak.
5. Jantan : Tulang dan jaringan otot lebih cepat. Betina : tulang pendek tipis,
otot kurang, lemak banyak.
6. Genetik tetua mempengaruhi perkembangan.
7. Aberdeen Angus > Shorthorn.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor external dan internal. Faktor external :
makanan, (Hk. Ptb IV). Faktor internal : kebakaan dan endocrine atau sekresi
hormonal (Lihat Hk. Pertumbuhan V dan VI).
Ptb setelah sapih dipengaruhi faktor kebakaan. Manifestasinya harus ditunjang
faktor lingkungan.
Dengan ransum sama, ternak ada yang tumbuh lebih lambat. Ini pengaruh dari
faktor genetik.
Kelenjar endocrine adalah kelenjar yang tidak mempunyai

saluran

dan

memproduksi hormon yang disekresikan ke dalam darah.


Hormon adalah zat kimia dari kelenjar endocrine yang dibawa aliran darah ke
berbagai tubuh dan menimbulkan pengaruh yang specifik.

Kelenjar yang mempengaruhi pertumbuhan adalah : Kelenjar Pituitary, Kelenjar


Thyroid, Kelenjar Ovarium, Kelenjar Testes, Kelenjar Adrenal.
Pertumbuhan selama menyusu :
Berat sapih - Berat lahir
Kecepatan Ptb =
Lama menyusu
Bobot sapih 205 hari
BSS = BS - BL

X 205 + Berat lahir.

Lama menyusu

BS = Berat sapih.

BL = Berat lahir

BSs = Berat sapih standar (205 hari)

Post Weaning Growth,


Pertumbuhan yang terjadi antara waktu disapih sampai saat disembelih,
pda berat 1000-1100 lbs.
Kecepatan Pasca-Sapih =

Berat Akhir - Berat Sapih


Waktu

Anda mungkin juga menyukai