Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses perubahan fungsi, bentuk dan struktur tubuh untuk mencapai sempurna sejalan terjadinya pertumbuhan. Pertumbuhan adalah peningkatan berat badan ternak sampai ukuran dewasa tercapai. (Goodwin, 1977). Anggorodi (1979) : Penambahan berat akibat penimbunan lemak atau penimbunan air bukan pertumbuhan murni. Pertumbuhan murni adalah suatu penambahan jumlah protein dan zat-zat mineral yang tertimbun di dalam tubuh. Perkembangan Moran (1992) : Meningkatnya umur ternak akan terjadi perubahan pada ukuran, bentuk dan komposisi tubuh. Fouler (1968) : Pertumbuhan adalah peningkatan bobot badan sejalan dengan meningkatnya umur, sambil terjadi perkembangan yaitu perubahan struktur dan fungsi organ tubuh pada ternak yang sedang tumbuh dari adanya perbedaan pertumbuhan relatif komponen tubuh. Hukum Pertumbuhan
1. Laju pertumbuhan dimulai sejak foetus (janin). Laju pertumbuhan janin
pada awalnya lambat dan bertambah cepat sesuai umur kebuntingan, berat dari bobot lahir ternak dicapai pada bulan terakhir kebuntingan. 2. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bobot lahir ternak, yaitu : nutrisi induk, jumlah sekelahiran dan bangsa. 3. Setelah lahir, pertumbuhan ternak akan mengikuti kurva sigmoid (huruf S). Fase akselarasi dicapai pada sekitar pubertas. 4. Untuk tujuan produksi daging, ternak akan lebih menguntungkan bila dipotong pada sekitar kurva fase akselarasi. 5. Tingkat gizi pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan. Bila level pakan rendah, pertumbuhan akan terhambat. 6. Ternak muda yang pernah mengalami kekurangan pakan, bila diberikan pakan bermutu akan diperbaiki laju pertumbuhannya dengan munculnya pertumbuhan kompensasi. 7. Laju pertumbuhan maksimum akan dicapai bila kondisi lingkungan sangat menunjang. 8. Faktor inheritan ternak (genotipe) merupakan pembatas terhadap tingkat pertumbuhan dan dewasa tubuh.
Hukum Perkembangan 1. Proporsi tubuh disebabkan perbedaan gelombang pertumbuhan : kepala dan kaki berkembang lebih awal.
2. Beberapa jaringan berkembang sesuai tujuan pertumbuhan : otak dan
syaraf, tulang, daging dan lemak. 3. Organ-organ tubuh pada tingkat berbeda, jantung, paru-paru dan usus berkembang lebih awal. 4. Jenis kelamin mempengaruhi perkembangan ternak. 5. Jantan : Tulang dan jaringan otot lebih cepat. Betina : tulang pendek tipis, otot kurang, lemak banyak. 6. Genetik tetua mempengaruhi perkembangan. 7. Aberdeen Angus > Shorthorn.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor external dan internal. Faktor external : makanan, (Hk. Ptb IV). Faktor internal : kebakaan dan endocrine atau sekresi hormonal (Lihat Hk. Pertumbuhan V dan VI). Ptb setelah sapih dipengaruhi faktor kebakaan. Manifestasinya harus ditunjang faktor lingkungan. Dengan ransum sama, ternak ada yang tumbuh lebih lambat. Ini pengaruh dari faktor genetik. Kelenjar endocrine adalah kelenjar yang tidak mempunyai
saluran
dan
memproduksi hormon yang disekresikan ke dalam darah.
Hormon adalah zat kimia dari kelenjar endocrine yang dibawa aliran darah ke berbagai tubuh dan menimbulkan pengaruh yang specifik.
Kelenjar yang mempengaruhi pertumbuhan adalah : Kelenjar Pituitary, Kelenjar
Thyroid, Kelenjar Ovarium, Kelenjar Testes, Kelenjar Adrenal. Pertumbuhan selama menyusu : Berat sapih - Berat lahir Kecepatan Ptb = Lama menyusu Bobot sapih 205 hari BSS = BS - BL
X 205 + Berat lahir.
Lama menyusu
BS = Berat sapih.
BL = Berat lahir
BSs = Berat sapih standar (205 hari)
Post Weaning Growth,
Pertumbuhan yang terjadi antara waktu disapih sampai saat disembelih, pda berat 1000-1100 lbs. Kecepatan Pasca-Sapih =