PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari
sagu
dan
kadang-kadang
ubi
atau
singkong.
menentukan
adanya
karbohidrat
secara
umum
menentukan
adanya
kandungan
monosakarida
Manfaat
Adapun manfaat dari paktikum ini adalah dapat memberi
wawasan yang lebih luas dan keterampilan yang lebih baik
kepada mahasiswa khususnya untuk mengetahui lebih dalam
tentang reaksi-reaksi umum untuk menentukan kandungan
karbohidrat secara umum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida
(dari bahasa Yunani, yang berarti "gula") adalah segolongan
besar
senyawa
organik
yang
paling
melimpah
di
bumi.
terutama
sebagai
bahan
bakar
(misalnya
glukosa),
kitin
fotosintesis,
pada
tetumbuhan
hewan
hijau
dan
jamur).
mengubah
Pada
karbon
proses
dioksida
(CO2)dengan
menghasilkan
senyawa
bantuan
sakarida
sinar
dengan
matahari
(UV)
rumus(CH2O)
(Lehninger, 1982).
Menurut Lehninnger (1982), karbohidrat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu sebagai beruikut:
1. Monosakarida ialah gula yang sederhana, terdiri dar hanya
satu yunit polysakarida
senyawa
yang
termasuk
oligosakarida
banyak
molekul
monosakaridaumumnya
polisakarida
menghasilkan
gula
monosakarida,
sedangkan
dan
disakarida
merupakan
senyawa
yang
karbohidrat
yang
jika
dihidrolisis
menghasilkan
Menurut
Poedjiadi
(2007),
sifat
kimia
karbohidrat
mereduksi,
monosakarida
dan
beberapa
disakarida
Sift
sebagai
reduktor
ini
dapat
digunakan
untuk
yang
dipanaskan
dengan
asam
kuat
yang
pekat,
bersama
fenilhidrazin
berlebih.
Ozason
yang
gugus
karboksilat.
Asam
yang
terbentuk
dapat
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis/ 15 Desember 2011
Waktu
Tempat
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
Fruktosa
Maltosa
Laktosa
Sukrosa
f. Larutan Galaktosa
g. Larutan Glukosa
h. Larutan -naftol
i. Asam sulfat pekat
j. Larutan Iod
k. Larutan NaOH ( Natrium Hidroksida )
l. Reagen Benedict
m. Reagen Barfoed
n. Reagen Molisch
o. Reagen Fosfomolibdat
p. 5 ml suspensi ragi roti
q. Reagen Seliwanoff
r. Larutan Asam Klorida ( HCl )
s. Larutan Fenilhidrazin
t. Na-asetat kering
u. Kertas saring atau kertas biasa
v. Korek api
w. Air suling atau air aquadest
x. Tissue
C. Cara Kerja
Uji kelarutan dan percobaan Molisch
, mengisi masing-masing tabung reaksi dengan beberapa ampel gula. Sampel gula yaitu: amilum, sel
g reaksi yang telah berisi dengan sampel gula dengan - naftol dengan H2SO4 pekat dan mengamati
Percobaan Iod
reaksi dengan beberapa sampel gula. Sampel gula yaitu: Amilum 1%, Fruktosa 1%, Glukosa 1%, Gala
erisi dengan sampel gula dengan reagen Iod, lalu memanaskan larutan tersebut dan menambahkan N
Percobaan Benedict
tabung reaksi dengan beberapa sampel gula. Sampel gula yaitu: Fruktosa 1%, Glukosa 1%, Galaktosa
reaksi yang telah berisi dengan sampel gula dengan reagen Benedict dan mengamati perubahan warn
Percobaan Barfoed
tabung reaksi dengan beberapa sampel gula. Sampel gula yaitu: Fruktosa 1%, Glukosa 1%, Galaktosa
gan sampel gula dengan reagen Barfoed lalu memanaskan larutan dan menambahkan asam fosfomol
Percobaan Schliwanof
tabung reaksi dengan beberapa sampel gula. Sampel gula yaitu: Fruktosa 1%, Glukosa 1%, Galaktosa
ng reaksi yang telah berisi dengan sampel gula dengan reagen Schliwanoff dan mengamati perubaha
Uji Peragian
tabung reaksi dengan beberapa sampel gula. Sampel gula yaitu: Fruktosa 1%, Glukosa 1%, Galaktosa
ng telah berisi dengan sampel gula dengan 3 tetes ragi lalu mendiamkan selama 60 menit dan menga
Hidrolisis Selulosa
g dengan H2SO4 lalu mengaduk dan memanaskan setelah ditambahkan H2O dan mendiamkan selam
Hidrolisis Amilum
nyiapkan amilum dan menambahkan dengan HCl kemudian memanaskan pada api langsung.
etesi dengan reagen iod dan reagen Benedict serta mengamati perubahan warna yang terjadi.
Uji Ozason
tabung
reaksi
dengan
Menambahkan
masing-masing
tabung
Memanaskan
dalam
air
mendidih
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No
1.
Reaks
Percobaan
Uji
Kelarutan
Percobaan Molisch
a. Amilum
b. Selulosa
c. Monosakarida
Perubahan warna
dan
+
Cincin
berwarna
+
+
keunguan
Cincin
berwarna
merah ungu
Cincin
berwarna
ungu
2.
3.
4.
Percobaan Iod
a. Glukosa
b. Maltosa
c. Fruktosa
d. Laktosa
e. Galaktosa
f. Sukrosa
g. Amilum
Percobaan Benedit
a. Glukosa
b. Maltosa
c. Fruktosa
d. Laktosa
e. Galaktosa
f. Sukrosa
Percobaan Barfoed
a. Glukosa
b. Maltosa
c. Fruktosa
d. Laktosa
e. Galaktosa
f. Sukrosa
Bening
Kuning
Bening kekuningan
Bening
Bening kekuningan
Bening
Bening
+
+
Biru
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
+
+
+
+
+
+
+
5.
Percobaan Peragian
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
Biru
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Glukosa
Maltosa
Fruktosa
Laktosa
Galaktosa
Sukrosa
+
+
+
Tidak
ada
gelembung
Tidak
ada
gelembung
Ada gelembung
Ada gelembung
Tidak
ada
gelembung
Ada gelembung
6.
7.
8.
9.
Percobaan Seliwanof
a. Glukosa
b. Maltosa
c. Fruktosa
d. Laktosa
e. Galaktosa
f. Sukrosa
Hidrolisis Amilum
Hidrolisis Selulosa
Uji Osazon
+
+
+
+
Bening
Bening
Merah
Bening
Bening
Bening
Cincin brwarna hijau
Bening kebiruan
Endapan kuning
B. Pembahasan
1. Uji kelarutan dan percobaan Molisch
Pengamatan ini bertujuan untuk menetukan kandungan
karbohidrat secara umum. Uji Kelarutan dan Percobaan
Molisch
dilakukan
pengujian
Amilum,
Selulosa
dan
ungu.
Selanjutnya
untuk
pengujian
pada
galaktosa.
Pada
pengamatan
larutan
tersebut,
semua
adanya
karbohidrat.
Adapun
reaksi
yang
2. Percobaan Iod
Percobaan
amilum/
pati
iod
bertujuan
pada
sebuah
untuk
sampel
menentukan
gula,
adanya
reksi
positif
biru, yang
Pada
larutan
glukosa,
laktosa,
dan
sukrosa
Pada
3. Percobaan Benedict
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan adanya
kandungan aldosa dan ketosa. Pada pengamatan hanya
glukosa, fruktosa dan sukrosa yang berwarna biru dan tidak
memiliki
endapan
yang
menunjukan
reaksi
negative
natriumkarbonat
natriumkarbonat
dan
dan
natriumsitrat.
natriumsitrat
membuat
Adanya
pereaksi
4. Percobaan Barfoed
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan adanya
kandungan monosakarida. Larutan glukosa, fruktosa, maltosa,
laktosa, sukrosa dan juga galaktosa menghasilkan warna biru
sehingga dianggap sebagai disakarida. Menurut Poedjiadji
(2007), pereaksi Barfoed terdiri dari larutan kupriasetat dan
asam asetat dalam air, dan digunakan untuk membedakan
antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat
mereduksi lebih cepat oleh disakarida. Oleh karena itu,
larutan uji disakarida tidak membentuk warna merah orange
pada percobaan ini. Akan tetapi, membentuk warna biru.
Cu2+ asetat
5. Percobaan Seliwanoff
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan adanya
kandungan ketosa. Berdasarkan pengamatan hanya satu
sampel gula menunjukan hasil yang positif yaitu fruktosa,
sedangkan sampel gula yang lain menunjukkan hasil yang
negatif hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan.
Menurut Hala dan Hartono (2012), pada percobaan
scliwanoff, fruktosa akan bereaksi cepat dengan membentuk
warna merah. Zat-zat lain juga akan bereaksi seperti fruktosa
apabila pemanasan dilakukan lebih lama. Prinsip reaksinya
berdasarkan atas pembentukan 4- hidroksi metal fulfural
yang membentuk senyawa berwarna ungu dengan adanya
resolsinol
menunjukan
(1,3
dihidroksi
adanya
warna
benzena).
merah.
Reaksi
Adapun
positif
reaksi
dari
6. Percobaan peragian
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya
kandungan karbohidrat pada suatu sampel. Pada pengamatan
ini ditandai dengan menghasilkan gelembung gas CO2
menandakan terjadi reaksi positif. Hal tersebut dikarenakan
suatu campuran ke tabung terjadi fermentasi. Reaksi positif
ditandai dengan adanya gelembung gas yang menandakan
adanya bakteri Sacharomices. Pada pengamatan ini fruktosa,
laktosa,
dan
sukrosa
yang
menunjukan
reaksi
positif,
percobaan
yang
telah
dilakukan
pada
bening
kebiruan.
Ada
beberapa
faktor
yang
sempurna.
Ketidaktelitian
praktikan
memicu
dan
masih
terkontaminasi
dengan
senyawa
lain,
10.
Uji Ozason
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Uji kelarutan
dan
percobaan
Molisch
dilakukan
untuk
membentuk
cincin
ungu.
Reaksi
ini
ikatan
hidrogen
putus
dan
pada
saat
uji
negative
dikarenakan
larutan
tersebut
bukan
reaksi
terjadi
berdasarkan
atas
amilum
dan
seluosa,
dilakukan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Karbohidrat. http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat.
Diakses tanggal 9 Desember 2012 di Makassar.
Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.
Hala, Yusminah. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia Umum.
Makassar : Universitas Negeri Makassar.
Lehninger, A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.