25209029
AR 5250, Tugas 2.3 Metode Kualitatif
Metode Biografikal
Metode biografikal adalah salah satu metode penelitian kualitatif yang menstudi tentang individu dan
pengalamannya berdasarkan dokumentasi langsung kepada objek atau arsip tentangnya. Studi
biografikal fokus kepada penceritaan tentang hidup individu yang berasal dari manusia dan ilmu sosial.
Denzin (1989a) mendefinisikan metode biografikal sebagai studi dan koleksi dokumen hidup yang
menjelaskan sebuah momen atau segmen titik balik dalam kehidupan seseorang. Studi biografikal
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan seseorang dan aspek‐aspek yang menyertainya dengan
pemaparan secara interpretif‐naratif dan kronologis. Studi ini berguna untuk peneliti yang ingin
memaparkan dan belajar tentang pengalaman hidup seseorang. Pada beberapa penelitian tentang
metode analisis kualitatif, riset biografikal didefenisikan sebagai riset naratif.
Beberapa bentuk studi tentang biografi adalah:
1. Studi biografikal, yaitu penceritaan tentang kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain dengan
menggunakan arsip, dokumentasi atau rekaman (Denzin, 1989a dalam Creswell, 1998)
2. Autobiografi, yaitu biografi yang ditulis oleh orang yang bersangkutan tentang dirinya sendiri.
3. Sejarah hidup, yaitu pendekatan pada ilmu sosial dan antropologi dimana peneliti menganalisa
tentang hidup seorang individu dan begaimana hubungannya dengan masyarakat, hubungan personal,
institusional dan sejarah sosial.
4. Sejarah lisan yang terekam secara audial maupun telah tertulis tentang kehidupan seseorang
Clifford dalam Denzin (1994) menyatakan bahwa bentuk studi biografi adalah:
1. Biografi objektif, yaitu kronologi tentang biografi seseorang dipaparkan secara runtun dengan
sesedikit mungkin interpretasi dari peneliti,
2. Ilmiah – historis, yaitu pengembangan biografi objektif, dengan menggunakan sebanyak mungkin
fakta‐fakta mengenai latar belakang sejarah sebagai triangulasi untuk mendukung objektivitas peneliti,
3. Artistik ‐ Ilmiah, yaitu bentuk biografer memaparkan detail biografi dengan cara yang kreatif dan
imajinatif berdasarkan interpretasi pribadi peneliti atau biografer,
4. Biografi naratif, yaitu biografer memfiksikan adegan dan percakapan dari objek studi berdasarkan
data teks atau dokumen sehingga bentuk ini menggambarkan hal imajinatif dan fakta dengan
bersamaan,
5. Fiksi bio
ografi, yaitu b
biografi dalam
m bentuk novvel yang penuh fiksi dan seedikit perhatiaan terhadap
penelitiann yang orisinill dan sumber‐sumber utam manya.
Prosedur dan proses
Langkah ppertama dalam studi biogrrafikal adalah menentukan bagai objek studi. Individu yang
n individu seb
menjadi o orang pentingg, marjinal ataau orang biasa. Penentuan
objek studi daapat berupa o n objek studi harus
memiliki aalasan dan ru
umusan masaalah tentang m mengapa oraang tersebut llayak untuk d distudi.
Pertanyaaan riset yang muncul saat memulai stud di biografikal adalah pertanyaan tentan ng bagaimanaa
seseorangg dalam kehid dupannya yanng kemudian diterjemahkaan dalam beb berapa pertannyaan mengap pa
dan apa yyang terjadi dalam hidupnyya yang dapat menjelaskan pertanyaan n riset yang uttama.
Kemudian n peneliti men
nentukan seggmen kehidup pan seseorangg yang akan ddibuat biografinya yang
diceritakaan kronologis dan pengalam mannya dalam m suatu wakttu tertentu, seperti masa‐masa transisi,
tahapan h hidup atau meemori dari obbjek studi. Sellanjutnya adaalah pengump pulan data beerupa data arrsip,
surat, wawancara terb buka, jurnal yyang ditulis o
oleh objek stu
udi atau penggamatan parttisipatif dengan
objek mau upun orang yyang terkait dengan objek studi. Jenis data pada pen nelitian biograafi cukup
beragam. Umumnya data yang diku umpulkan adaalah data tekss, rekaman attau gambar. Isu yang serin ng
muncul saaat mengump pulkan data adalah dibutuhkannya izin kepada pemiilik data untuk informasi akses
ke sumbeer data dan paartisipasi merreka dalam keeperluan peneelitian.
Selanjutn
nya peneliti m
membuat kron nologis atau p
penceritaan kkembali tentaang individu ttersebut
berdasarkkan data‐dataa pribadi objeek studi seperrti jurnal atau narasi langsu
ung dari sumb ber data terhadap
beberapa tahapan keh hidupan objekk studi. Untukk membuat krronologis, beb berapa proseedur yang
dilakukan adalah mene entukan dimeensi atau aspeek dari kehidu upan objek sttudi, titik pen
nting atau
perubahan yang signifiikan yang terjjadi pada objek studi dan adaptasi yangg dilakukan oleh objek studi
terhadap perubahan te ersebut. Pemmbatasan dimeensi dan aspeek kehidupan diperlukan agar kerangkaa
n biografikal lebih jelas. Keerangka yang dipakai adalaah pemaparan
penelitian n mengenai in nteraksi:
kepribadian personal o objek studi daan lingkungann sosialnya; reentang waktu u : dahulu, sekarang, dan aakan
datang; dan situasi : m
melihat kontekstualitas, w waktu dan tem mpat.
Me
embaca
datta dan
organisassi menjelaskan Representasi,
me
embuat klasifikasii Interrpretasi
data kronologi visualisasi
poiin‐poin
menentukan seggmen
atau titik‐titik peenting
kehidupan objekk studi
Diaggram 1. Tahap Analisis Data (Creswell, 1998
8).
Jenis dataa kualitatif ini membutuhkan analisis w
wacana dan peendefinisian p poin‐poin pen nting yang terrkait
dengan keehidupan objek studi. Inteerpretasi peneeliti terhadap
p data kualitattif ini akan meemiliki banyaak arti
sehingga peneliti membutuhkan lingkup yang lebih besar yang dapat memperkuat interpretasi peneliti
seperti keadaan sosial, isu budaya, ideologi atau sejarah yang terkait dengan objek studi. Oleh karena itu
peneliti harus memiliki jumlah data yang banyak tentang subjek biografi dan pengertian yang luas
tentang aspek‐aspek sejarah, sosial dan budaya yang melatarbelakangi objek studi.
Dalam studi biografi, menemukan ‘figure under the carpet’ (Edel dalam Smith, 1994) merupakan hal
yang penting dan sulit. ‘Figure under the carpet’ sebagai metafora untuk peneliti dalam
mengkonstruksikan atau menyimpulkan bagaimana figur atau kepribadian objek studi dengan tepat
dengan melihat detail‐detail anomali dalam kebiasaan sehari‐hari, bahasa tubuh, kata‐kata yang khas
dalam surat, teks dan lain‐lain milik objek studi.
Metode biografikal memiliki keunggulan dalam pencitraan seseorang secara detail dengan pemaparan
naratif dan kronologis sehingga pembaca melihat penelitian ini lebih sederhana. Sedangkan kelemahan
dari metode biografikal ini adalah kecenderungan untuk terjadinya bias karena interpretasi data sangat
mungkin untuk terdistorsi oleh perspektif sang biografer atau peneliti. Demikian juga dengan batas fiksi
dan nonfiksi tentang cerita hidup seseorang sangat tergantung teknik analisis, interpretasi dan
presentasi peneliti tentang objek studi sehingga keobjektifan dan kefaktualan hasil penelitian menjadi
dipertanyakan untuk penelitian ilmiah.
Jurnal Biografikal
Le Corbusier and Alexander Vesnin
Marina Epstein‐Pliouchtch Israel Institute of Technology, Faculty of
Architecture and Town Planning, Haifa, Israel
© 2002 The Journal of Architecture 1360–2365
Jurnal ini merupakan jurnal dengan metode penelitian kualitatif dan strategi biografikal. Tokoh sentral
yang diceritakan dalam jurnal ini adalah Le Corbusier dan Alexander Vesnin. Jurnal ini merupakan hasil
penelitian doktorat dari peneliti dengan material arsip‐arsip penelitian yang diperoleh dari the
Foundation Le Corbusier di Paris.
1. Substansi
Penelitian merupakan bagian dari penelitian besar yang ingin melihat bagaimana sosok Le Corbusier
sebagai arsitek legendaris di Eropa antara tahun 1918‐1939. Khusus pada jurnal ini, dijelaskan tentang
biografi Le Corbusier sebagai arsitek dan hubungannya dengan arsitek terkenal di belahan dunia lain
yaitu Alexander Vesnin. Le Corbusier berkorespondensi dengan arsitek dari Eropa dan bertemu secara
langsung dengan tokoh‐tokoh penting dalam mempererat hubungannya dengan kolega dari berbagai
negara. Peneliti melihat bagaimana Le Corbusier mampu mempengaruhi arsitek dari Rusia ini dalam
hubungannya secara personal, lebih dari profesional. Penelitian ini merupakan bentuk studi biografikal
ilmiah – historis karena menggunakan perpaduan antara interpretasi peneliti dan dukungan fakta‐fakta
mengenai latar belakang sejarah sebagai triangulasi untuk objektivitas hasil penelitian.
2. Metode
Penelitian biografikal ini menggunakan data‐data arsip korespondensi berupa surat antara Le Corbusier
dengan arsitek lainnya yang disimpan dan dikopi oleh Le Corbusier sendiri sebagai dokumentasi
pribadinya. Surat‐surat tersebut diklasifikasikan menjadi surat bisnis, yang berisi tentang kegiatan
professional dan surat pribadi kepada sahabatnya. Berdasarkan interpretasi peneliti, surat‐surat Le
Corbusier kepada sahabatnya lebih hangat dibandingkan surat profesionalnya. Korespondesinya dengan
seorang arsitek Rusia yaitu Alexander Vesnin yang merupakan salah satu sahabat Le Corbusier.
Peneliti menemukan 6 surat hasil tulisan Le Corbusier kepada Vesnin dari tahun 1929 sampai 1936. Akan
tetapi tidak ditemukan surat balasan dari Vesnin kepada Le Corbusier yang dimungkinkan oleh alasan
adanya perang dunia kedua yang menghalangi orang Soviet memiliki akses ke luar negeri baik dalam hal
surat menyurat. Hubungan korespondensi mereka juga sempat terputus antara tahun 1930‐1933 yang
mungkin terjadi karena kematian saudara laki‐laki Vesnin.
Peneliti juga menggunakan dokumen Natalia Vesnin yang merupakan adik ipar Alexander Vesnin dari
saudara laki‐lakinya untuk mengetahui bagaimana hubungan personal antara kedua arsitek tersebut.
Natalia Vesnin berperan sebagai participant observer yang mengamati langsung hubungan Alexander
Vesnin dan Le Corbusier semasa hidupnya. Sumber data utama lainnya adalah catatan arsitek A.
Chinyakov yang bekerja di studio milik Vesnin yang merupakan pengamat langsung hubungan yang
terjadi pada kedua arsitek ternama tersebut.
Peneliti juga menggunakan catatan lain tentang biografi Le Corbusier yang ditulis oleh biographer lain.
Dari dokumen ini peneliti mereka ulang kehidupan pribadi le Corbusier semasa kecil dan tentang
lingkungan keluarganya.
3. Analisis
Peneliti mengkomparasikan biografi kedua arsitek secara paralel dan melihat korespondensi yang terjadi
diantara mereka. Peneliti ingin melihat bagaimana Le Corbusier mempengaruhi sedikit banyak karya
Alexander Vesnin dan bagaimana ia menjadi arsitek legendaries di Rusia.
Dari narasi tentang kehidupan personal kedua arsitek ini yang diperoleh dari catatan biografer‐biografer
sebelumnya, peneliti menemukan persamaan cerita hidup masa kecil antara keduanya. Dari penelitian
ini, peneliti melihat perbandingan beberapa aspek berikut diantara kedua arsitek yaitu:
No. Aspek yang dibandingkan peneliti Le Corbusier Alexander Vesnin
1 Kehidupan keluarga di masa kecil Keduanya memiliki persamaan yaitu tinggal lingkungan rumah
yang sehat, keluarga yang harmonis, telah mempelajari seni
dan music semenjak kecil, perhatian yang besar dari orang tua
terhadap pendidikan anak‐anaknya dan sosok ibu yang
berpengaruh besar, bersekolah di sekolah yang baik dan guru
yang cemerlang.
2 Pendidikan formal dan informal Tidak mendapatkan pendidikan Mendapatkan pendidikan
formal di bidang arsitektur. formal di bidang
arsitektur dari perguruan
tinggi.
3 Awal karir Keduanya mengawali karir sebagai arsitek Art Nouveau dan
bekerja pada arsitek ternama, Vesnin di Moskow sedangkan
Le Corbusier di Berlin.
4 Bakat yang dimiliki Keduanya memiliki bakat seni yang tinggi, sebagai desainer,
pelukis, illustrator dan penulis; dan mengutamakan proses
kreatifitas yang terjadi daripada hasil.
5 Pemikiran dan pandangan Keduanya memiliki pemikiran yang idealis, tidak tertarik pada
politik dan seorang Utopian.
6 Kehidupan personal Keduanya memiliki kecenderungan hidup soliter dan
mendedikasikan hidupnya untuk berkarya
Perbedaan dan persamaan tersebut dipaparkan secara naratif oleh peneliti berdasarkan data literatur
yang ditulis dari orang‐orang dekat kedua objek studi. Kemudian peneliti melihat hubungan rival‐teman
antara keduanya pada momen‐momen tertentu seperti pada saat Le Corbusier mengunjungi Moscow
untuk kompetisi gedung Centrosoyuz, dan opini‐opini implicit yang dikeluarkan oleh Vesnin mengenai Le
Corbusier.
Peneliti menginterpretasikan kedekatan hubungan antara Vesnin bersaudara dan Le Corbusier dengan
melihat detail‐detail kalimat surat seperti ‘dearest friend’, ‘my brother Vesnin’, ‘to Alexander Vesnin –
the spiritual father of the young architecture, and to the Moscow collegues’ dan lain‐lain. Selain itu
peneliti juga melihat hadiah‐hadiah berupa foto atau lukisan diantara keduanya dan
menginterpretasikan bahwa ada hubungan pertemanan yang dekat antara keduanya. Dari surat‐surat Le
Corbusier ini, peneliti menginterpretasikan adanya masa dimana Vernin mengalami kritik tidak
menyenangkan dalam karirnya akibat pandangan‐pandangannya dalam arsitektur dan pembelaannya
terhadap karya le Corbusier.
Pengaruh Le Corbusier terhadap karya Vesnin terlihat pada beberapa bangunan hasil rancangan mereka
pada elemen‐elemen dan komposisi fasad, penggunaan atap datar dan pilotis, free lay‐out, komposisi
kolom, dan lain‐lain. Pembangunan gedung Centrosoyuz karya Le Corbusier di desain pada tahun 1928‐
1929 sedangkan bangunan Culture Palace karya Vesnin dibangun tahun 1931, dan peneliti
mengindikasikan adanya pengaruh langsung Le Corbusier terhadap Vernin. Hal seperti ini terjadi
berulang pada kaya Vesnin lainnya di tahun‐tahun berikutnya seiring persahabatan dan tukar menukar
pikiran antara ia dan Le Corbusier.
Dari kumpulan data berupa surat, biografi maupun karya, peneliti melihat bahwa Le Corbusier berhasil
menyebarkan mitologi dirinya dan karyanya terhadap arsitektur Rusia secara tidak langsung melalui
kolega‐koleganya.
Daftar isi
Burgess. Robert G. 2004. Field Research: A Source Book and Field Manual. Unwin Hyman: London.
Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design, Choosing Among Five Traditons. Sage
Publication: London.
Creswell, John W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative approaches. Thousand Oaks, CA:
Sage.
Creswell John.W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches.
London: Sage Publications.
Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln. 1994. Handbook of Qualitative Research. Sage Publications
International Educational and Professional Publisher: London.
Epstein, Marina –Pliouchtch. 2002. Le Corbusier and Alexander Vesnin. The Journal of Architecture 7:
1, 57 — 76.
Groat, Linda and David Wang. 2002. Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.