Anda di halaman 1dari 20

Hifema

Oleh: Sri Mukti Indrayani


1

Chintia Citra
Pembimbing: dr. Hondrizal, Sp.M

Iris

lanjutan
badan
siliaris
kedepan merupakan diafragma
yang membagi bola mata menjadi 2
segmen (anterior & posterior).
ditengahnya terdapat pupil
Iris membagi 2: bilik mata depan
(COA) dan bilik mata belakang (COP).

COA merupakan sebuah ruangan


kecil berisi aqueous humor yang
terdapat antara endotel kornea dan
akar iris. Aqueous humor yang
diproduksi oleh badan siliar dialirkan
ke COP, pupil, COA

Bagian utama dari COA adalah jaringan


trebekular yang ada dibagian sudut bilik
mata depan, jaringan ini merupakan suatu
anyaman yang mengisi kelengkungan sudut
filtrasi. Jaringan trabekulum memegang
peranan penting dalam sirkulasi aqueous
humor. Apabila jaringan trabekular tertutup
oleh iris, maka aliran aqueous humor akan
terganggu
sehingga
menyebabkan
peningkatan tekanan intraokuler.
5

Struktur trabecular
meshwork

Definisi
Hifema adalah keadaan dimana
terdapat darah didalam bilik mata
depan, yang terjadi akibat trauma
tumpul (gaya-gaya kontusif) atau
tajam yang merobek pembuluh darah
iris atau badan siliar dan bercampur
dengan humor aqueus (cairan mata)
yang jernih.
7

Etiologi dan Klasifikasi


Penyebab
- Hifema

- Hifema

traumatik

primer
- Hifema
sekunder

- Hifema
iatrogenik
- Hifema
spontan

Waktu

Tampilan
klinis
- Grade I
- Grade II
-Grade III
- Grade IV

10

11

Patofisiologi
Traum Diameter anteroposterior bola mata memendek
Diameter ekuator memanjang
a
tumpul
Perubahan posisi lensa dan iris
Ekspansi sklera pada zona ekuator
Menyebabkan disrupsi major iris arterial circle
cabang arteri dari badan silier atau recurant
coroidal arteri dan vena
Perdarahan kamera anterior
12

sakit,
disertai
dengan
epiforia dan
blefarospas
me
Perdarahan
didepan
mata

kepekaan
terhadap
cahaya

Gejal
a
klinis

Tajam
penglihatan
menurun

Bila pasien duduk hifema akan terlihat


terkumpul dibagian bawah bilik mata
depan, dan hifema dapat memenuhi
seluruh ruang bilik mata depan.
13

Diagnosa

Pemeriksaa
n opthalmo
logi
Anamnesi
s

14

Pemeriksa
an penunj
ang

Penatalaksanaan
Tirah baring dengan posisi kepala
ditinggikan 30 derajat dan mata
yang sakit ditutup
Pemberian sikoplegik seperti atropin
1% tetes mata
Steroid
Antiglaukoma : timolol,
asetazolamida
Parasentesis (pengeluaran darah
15
daribilik mata depan)

Komplikasi
Perdarahan sekunder
Glaukoma sekunder (peningkatan
TIO)
Hemosiderosis kornea

16

Prognosis
Ditentukan berdasarkan :
Kerusakan struktur okular lainnya,
misalnya
ruptur
koroid
atau
perlukaan makula
Ada tidaknya perdarahan sekunder
Ada tidaknya komplikasi seperti
glaukoma, imbibisi kornea atau atrofi
optik
17

Kesimpulan
Hifema merupakan terkumpulnya darah
dalam bilik depan mata (camera okuli
anterior). Perdarahan bilik depan bola mata
akibat trauma merupakan akibat paling
sering dijumpai karena persentuhan mata
dengan benda tumpul, penyebab lainnya
bisa akibat tindakan medis, inflamasi yang
parah pada iris dan badan siliar, sehingga
pembuluh
darah
pecah,
akibat
neovascularisasi karena DM, iskemik atau
sikatrik, hifema akibat kelainan sel darah
18

Hifema biasanya ditandai dengan gejala


dan tanda berupa adanya darah di dalam
COA, mata dirasakan sakit atau nyeri,
sensitif terhadap cahaya, gangguan
penglihatan. Penatalaksanaan dilakukan
dengan istirahat ditempat tidur dengan
kepala ditinggikan 30 derajat dan
penatalaksanaan lain berdasarkan derajat
dari hifema. Prognosisnya tergantung dari
tingginya hifema dan ada tidaknya
komplikasi dari perdarahan/traumanya.
19

DAFTAR PUSTAKA
1. Riordan Paul,dkk.2009.Oftalmologi Umum.Edisi 17.Jakarta: EGC
2. Ilyas,Sidarta.2011.Ilmu Penyakit Mata.Edisi keempat.Jakarta: FKUI
3. Leeson c. Roland,dkk.1996.Buku Ajar Histologi,Edisi 5.Jakarta:
EGC
4. Moore,Keith L. 2002. Anatomi Klinis Dasar.Jakarta: Hipokrates
5. Sherwood,Lauralee.2011. Fisiologi Manusia, Edisi 6. Jakarta: EGC
6. MD, Duran, Pagan Brenda.Hifema.USA. American Academy of
Opthalmology. Available at: www.aao.org/ppp.
7. Budiansyah, Tengku. 2013. Ask the Master UKDI. Tanggerang
Selatan: Binarupa Aksara Publisher
8. Ilyas,Sidarta.2009. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu
Penyakit Mata.Edisi ketiga. Jakarta: FKUI
9. Gunawan, GS. 2011. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: FKUI
10.Patrick. W. Tank. 2010. Atlas Aanatomi. Jakarta: Erlangga

20

Anda mungkin juga menyukai