PAT T E R N G E N E R AT O R
PERCOBAAN 1
PATTERN GENERATOR
Tujuan :
1.1 Mengenal pola-pola dasar pada Pattern Generator.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart pada masing-masing pola.
1.3 Mengukur gelombang termodulasi pada modulator video (RF).
1.4 Mengukur IF video.
Diagram Rangkaian :
PATTERN
GENERATOR
OSCILLOSCOPE
TELEVISI
Pendahuluan :
Sumber pola gambar (pattern generator) sangat pada teknik video (televisi) untuk maksud
penagturan atau pencarian kesalahan. Ada berbagai macam pola gambar dengan berbagai
macam keperluannya. Dari begitu banyak pola gambar yang ada, ada beberapa pola
gambar yang umum digunakan kegunaannya tidak amat spesifik.
Macam-macam Pola Gambar dan Kegunaannya
Bintik-bintik (Dot)
Untuk memeriksa dan mengatur konvergensi statis di tengah layar dengan kecerahan
yang rendah. Hal ini harus dikerjakan sesuai petunjuk pembuat pesawat televisi.
Kotak-kotak (crosshach)
POLITEKNIK NEGERI MALANG
PAT T E R N G E N E R AT O R
Pola kotak-kotak dengan garis horisontal dan garis vertikal dengan warna latar belakang
hitam dan warna garis putih.
1. Untuk memeriksa dan mengatur konvergensi dinamik horisontal dan vertikal dan
konvergensi sudut.
2. Dengan linieritas pembelokan (defleksi) horisontal dan vertikal yang benar, garis putih
horisontal harus berbentuk segi empat sama sisi.
Jika tidak, maka pesawat dapat diperiksa kebenaran tanggapan amplitudonya. Garis
putih vertikal seharusnya lebarnya 200 ns.
Jika garis ini tidak tajam dan terlihat lebih rendah intensitasnya dibanding garis
horisontalnya, dimungkinkan tanggapan amplitudo penerima tidak cukup.
Jika garis vertikal terlihat ganda, rangkaian penerima mungkin bergetar.
3. Untuk pemeriksaan pengoreksi pin-cushion pesawat penerima. Dengan konvergensi
yang benar, segi empat di sudut layar harus kira-kira sama dengan segi empat di
tengah layar pada jarak penglihatan normal.
Putih (white)
Pola ini berisi sinyal 100% putih (tanpa informasi warna) dengan burst bergantian.
1. Gambar untuk kecerahan yang konstan pada seluruh layar (tida ada hum, dll.)
2. Tabung gambar warna untuk pengaturan putih yang baik (white-D).
3. Pembatasan dari arus tembakan pada tabung gambar warna.
4. Untuk recorder video pola ini sangat ideal untuk pengaturan arus penulisan (rekam)
luminansi. Pola ini dapat pula untuk mengatur demodulator FM (pengaturan level
putih).
Balok Warna (color)
Balok warna (color bar) terdiri dari 8 balok warna vertikal standart dan sebuah balok
referensi horisontal. Balok 8 warna disusun dalam urutan penyusutan luminan. Dari kiri ke
kanan balok warna itu adalah putih D, kuning, cyan, hijau, magenta, merah, biru, dan
hitam.
Pola ini digunakan untuk menset kontrol operasi pesawat penerima pada posisi yang
benar.
Balok horisontal (level putih) pada bagian bawah pola ini digunakan sebagai standart saat
mengatur amplitudo sinyal beda warna dengan hubungan dengan sinyal luminan dalam
tabung gambar. Sinyal dapat digunakan untuk pengaturan ulang amplitudo sinyal dari
rangkaian demodulator dan matrik, sebagai keluarannya dapat dibandingkan dengan
POLITEKNIK NEGERI MALANG
PAT T E R N G E N E R AT O R
balok referensi. Selain kegunaan di atas, pola ini dapat digunakan untuk memeriksa
penampilan warna secara keseluruhan. Jadi dapat pula digunakan pemeriksaan dan
pengaturan pada penerima atau VCR :
1. Pemeriksaan pengunci burst.
2. Pemeriksaan AGC warna dan pemati warna.
3. Pemeriksaan rangkaian reaktansi dari regenerator subcarrier.
4. Pemeriksaan sinkronisasi dari regenerator subcarrier.
5. Pemeriksaan rangkaian pengenal (identification) PAL.
Prosedur Percobaan :
1. Set-up peralatan seperti pada gambar di atas.
2. Hubungkan Patern Generator dengan catu daya 8, 5 V, kemudian ON-kan instrumen.
3. Saklar output pada Pattern Generator letakkan pada VIDEO, amati dan ambil gambar
(foto) bentuk gelombang (Layar Osciloscope) untuk setiap pola (Layar TV).
4. Amati dan gambar sinyal sinkronisasi dan pengosongan horisontal, pengosongan vertikal,
serambi depan dan belakang, dan informasi gambar masing-masing pola, ambil gambar
(foto).
5. Dari gambar bentuk gelombang, tentukan tegangannya.
6. Saklar output pada Pattern Generator letakkan pada IF dan amati bentuk gelombang
untuk setiap pola dan ukur frekuensinya, ambil gambar (foto).
7. Dari gambar bentuk gelombang langkah 6, tentukan tegangannya.
8. Analisa gambar sinyal untuk satu frame (gambar diam) pada video komposit, tentukan
level dan periodanya.
M O D U L AT O R V I D E O
PERCOBAAN 2
MODULATOR VIDEO
Tujuan :
1. Mengukur spektrum frekuensi pada transmisi video.
2. Menentukan jarak frekuensi pembawa gambar dan frekuensi pembawa suara.
3. Menentukan lebar bidang (bandwitdh) pada transmisi video.
4. Menentukan jenis modulasi pada gambar dan suara.
Diagram Rangkaian :
SPECTRUM
ANALYZER
MODULATOR
VIDEO
RF out
Pendahuluan :
Cara
memancarkan
(mentransmisikan)
sinyal
gambar
yang
amplitudonya
termodulasi mirip dengan sistem penyiaran radio yang telah dikenal. Dalam kedua kasus,
amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap
tegangan pemodulasi. Modulasinya adalah sinyal bidang frekuensi dasar (baseband). Pada
televisi, sinyal baseband ini merupakan sinyal video komposit. Penyiaran televisi benarbenar seperti suatu sistem radio, tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara yang
bergabung di dalamnya dipancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang
pembawa terpisah dalam saluran pemancar yang sama seperti sinyal gambar.
Pengertian sinyal gambar digunakan di sini untuk mengartikan gelombang pembawa
yang termodulasi. Sinyal video adalah sinyal untuk sebuah tabung gambar. Sinyal video
untuk televisi bersesuaian dengan sinyal audio untuk sistem suara. Rincian yang lebih jelas
dari sinyal gambar AM (amplitude modulation picture) dan sinyal suara FM.
LEMJIANTEK MALANG
M O D U L AT O R V I D E O
fA
fV
a.
fA
fV
f (Hz)
fA
f (Hz)
b.
Gambar 2. Spektrum frekuensi sinyal gambar AM a). Tanpa VSB. b). Dengan VSB
Gambar 2.a menunjukkan spektrum frekuensi pada transmisi video yang menghasilkan
sinyal gambar AM yang terdiri dari frekuensi pembawa gambar (frekuensi tengah) dan
frekuensi pembawa suara (frekuensi sisi atas dan frekuensi sisi bawah) - tanpa VSB,
sedangkan Gambar 2b menunjukkan spektrum frekuensi pada transmisi video yang
menghasilkan sinyal gambar AM yang hanya mempunyai frekuensi sisi atas saja (dengan
VSB).
LEMJIANTEK MALANG
M O D U L AT O R V I D E O
Prosedur Percobaan :
1. Set-up instrumen seperti pada gambar di atas.
2. ON-kan instrumen.
3. Ukur keluaran modulator video (RF) dengan menggunakan Spectrum Analyzer dan amati
spektrum frekuensinya.
4. Ambil gambar (Foto) spektrum frekuensinya.
5. Tentukan berapa frekuensi pembawa gambar, frekuensi pembawa suara, dan selisih
frekuensi pembawa gambar dan frekuensi pembawa suara.
6. Amati spektrumnya, menentukan jenis modulasi yang dipergunakan pada transmisi
tersebut, dengan cara mengubah FREQ. SPAN (skala diperkecil).
7. Ambil gambar (Foto) spektrum frekuensi-frekuensi kelipatan dari frekuensi dasarnya.
Pertanyaan :
1. Sistem apa yang digunakan pada modulator video tersebut ?
2. Dari langkah 5, bagaimana mengetahui jenis modulasi ?
LEMJIANTEK MALANG
V I D E O KO M P O S I T
PERCOBAAN 3
VIDEO KOMPOSIT
Tujuan :
1.1 Mengenal dasar video komposit.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
Diagram Rangkaian :
OSCILLOSCOPE
VCD/VCR
Pendahulan :
Konstruksi Sinyal Video Komposit
Sinyal video komposit mengandung variasi sinyal kamera (informasi gambar), pulsa-
Amplitudo
Amplitudo
Amplitudo
Pulsa
penyelarasan
Pulsa
pengosongan
Sinyal kamera
(gambar)
Gambar 1 Tiga kumpulan sinyal video komposit adalah variasi sinyal kamera, pulsa-pulsa pengosongan, dan pulsa-pulsa
penyelarasan. (a) SinyalWaktu
kamera (informasi gambar) Waktu
untuk satu garis horisontal, (b)
Pulsa pengosongan H
Waktu
ditambahkan ke sinyal kamera, (c) Pulsa penyelarasan H ditambahkan ke pulsa pengosongan.
LEMJIANTEK MALANG
V I D E O KO M P O S I T
Pulsa penyelarasan
horisontal
Sinyal
kamera
Ujung penyelarasan
Level pengosongan
Pulsa pengosongan
horisontal
Gambar 2 Sinyal video komposit untuk dua garis horisontal
Puncak putih
Amplitudo, %
pulsa-pulsa pengosongan.
H
Pulsa penyelarasan
horisontal 0,08 H
Serambi depan
0,02 H
Serambi belakang
0,06 H
100
75
50
Informasi
gambar
Pulsa pengosongan
horisontal 0,16 H
LEMJIANTEK MALANG
Y
Y
Y
25
Waktu
V I D E O KO M P O S I T
Rincian periode pengosongan horisontal seperti gambar 3. Interval yang ditandai H adalah waktu yang
diperlukan untuk memayar satu garis lengkap termasuk penjejakan dan pengulangan jejak
Gambar 4. Rincian pulsa-pulsa penyelarasan dan pengosongan untuk medan yang berurutan dalam
pemayaran vertikal.
LEMJIANTEK MALANG
V I D E O KO M P O S I T
Selama periode pengosongan vertikal keseluruhan, tidak ada informasi gambar yang
dihasilkan, sebab level sinyal adalah hitam atau lebih hitam daripada hitam sehingga pengulangan
jejak vertikal dapat dikosongkan.
Dalam sinyal di puncak, pulsa pertama adalah suatu garis penuh yang diluar pulsa
penyelarasan horisontal sebelumnya; dalam sinyal di bawah untuk medan berikutnya, pulsa pertama
adalah sejauh setengah garis. Beda waktu setengah garis ini antara medan-medan genap dan ganjil
berlanjut melalui semua pulsa berikutnya, sehingga pulsa-pulsa penyelarasan vertikal untuk medanmedan yang berurutan diatur waktunya untuk pemayaran terjalin garis ganjil.
Prosedur Percobaan :
1. Set-up peralatan seperti pada gambar di atas, hubungkan video out VCR/VCD dengan
input CRO.
2. ON-kan instrumen.
3. Atur CRO yang sesuai agar mudah diamati (gunakan saklar MODE pada posisi TV-H dan
atau TV-V, sesuai dengan gambar yang diamati).
Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada posisi
TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan saklar MODE
pada posisi TV-V.
LEMJIANTEK MALANG
10
V I D E O KO M P O S I T
Pertanyaan :
1. Berapa frekuensi sinkronisasi horisontal dan sinkronisasi vertikal ?
2. Sistem apa yang digunakan pada video tersebut ?
LEMJIANTEK MALANG
11
TELEVISI KABEL
PERCOBAAN 4
TELEVISI KABEL
Tujuan :
1. Menentukan atenuasi keluaran modulator sebelum didistribusikan ke pelanggan.
2. Menentukan besarnya atenuasi sepanjang saluran.
3. Mengetahui penguatan pada penguat televisi kabel.
Spectrum Analyzer
Modulator 3 kanal
Konektor matching impedance 75
Televisi
VCD player
Kabel penghubung 75 ( 2 m)
Kabel koaksial RG-59 75 ( 140 m)
Konektor N male to BNC female
Diagram Rangkaian
A/V1
TP5
TP1
TV
MODULATOR
A/V2
A/V3
TP3
TP2
PENGUAT
Kabel rol
( 150 m)
TP4
TP6
POWER
SPLITTER
TV
Kabel rol
( 150 m)
TP7
Pendahuluan
TV
LEMJIANTEK MALANG
12
TELEVISI KABEL
Pada sistem distribusi, saluran utamanya adalah trunk. Dari saluran utama ini, kabelkabel cabang diperpanjang ke kelompok pelanggan. Saluran untuk masing-masing
pelanggan disebut drop.
Setiap penguat saluran trunk mempunyai penguatan yang sama dengan kerugian saluran
untuk jarak antara penguat. Nilai khasnya adalah 40 dB, atau suatu penguatan tegangan
sebesar 100.
LEMJIANTEK MALANG
13
TELEVISI KABEL
Prosedur Percobaan
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengkalibrasian pada Spectrum
Analyzer. Setelah itu pengujian pada output modulator dapat dimulai.
Catatan : Untuk setiap pengujian, sebelum dihubungkan ke Spectrum Analyzer akan lebih
baik jika digunakan matching impedance dari 75 ke 50 (atenuasi 7,8 dB).
Untuk pengukuran tiap TP, jangan menghubungkan seluruh sistem yang akan
diukur. Misalnya, pengukuran TP1 yang terpasang hanya modulator saja, TP2
hanya modulator dan kabel rol saja, begitu seterusnya.
1.
Ukur dan Foto gambar spektrum frekuensi pada titik pengukuran (TP1) untuk melihat
level sinyal output modulator pada tiap-tiap kanal. Kabel yang digunakan dalam
pengujian ini berupa kabel koaxial 75 ( 2 m), dengan blok diagram seperti di bawah
ini.
SPECTRUM ANALYZER
A/V1
A/V2
MODULATOR
A/V3
2.
Ulangi pengujian dengan menggunakan kabel panjang ( 150 m) yaitu TP2, dengan blok
diagram seperti di bawah. Foto gambar spektrum frekuensi dan tentukan levelnya.
Berapa dB redaman yang terjadi pada kabel.
A/V1
A/V2
MODULATOR
SPECTRUM ANALYZER
TP2
A/V3
Kabel rol
( 150 m)
3. Ulangi pengujian untuk TP3, TP4, TP5, TP6, dan TP7 seperti pada langkah 1 dan 2.
Tentukan penguatan pada penguat, redaman pada kabel, redaman pada splitter tiap
port.
4. Ulangi untuk TP 2 dan TP 4 dengan memindahkan kabel roll.
14
KAMERA VIDEO
PERCOBAAN 5
KAMERA VIDEO
Tujuan :
1.1 Mengenal kamera video.
1.2 Mengukur video komposit pada kamera video.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
Diagram Rangkaian :
OSCILLOSCOPE
KAMERA
VIDEO
VOUT
Pendahulan :
Suatu ide menyeluruh dari fungsi kamera TV dilukiskan pada Gambar 3-2 dan 3-3.
Pada Gambar 3-2 kamera ditujukan Pada adegan/pandangan sehingga bayangan optik
(optical image) dapat difokuskan pada pelat sasaran tabung pengambil (pick-up tube). Jika
Anda dapat melihat ke dalam, Anda akan melihat bayangan optik-. Sinyal video yang
dihasilkan diperlihatkan oleh bentuk gelombang Osiloskop di bagian kiri bawah gambar. Di
atas Osiloskop adalah monitor, yang memperlihatkan gambar yang direproduksi.
Gambar 3-3. Diagram blok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal
video komposit.Disini tidak diperlihatkan refleksi dan pemfokusan tabung kamera.
Rincian bentuk gelombang sinyal video yang lebih lengkap diperlihatkan oleh
diagram balok pada Gambar 3-3. Mula-mula, pulsa-pulsa pengosongan ditambahkan ke
sinyal kamera. Mereka menyebabkan amplitudo sinyal menuju level hitam sehingga
pengulangjejakan (retrace) dalam pemayaran tidak akan terlihat. Selanjutnya pulsa-pulsa
LEMJIANTEK MALANG
15
KAMERA VIDEO
video
signal)
digunakan
untuk
mengenali
sinyal
kamera
dengan
pengosongan tetapi tanpa penyelarasan. Level keluaran standar dari sinyal video komposit
dari kamera adalah 1Vpuncak-ke-puncak (p-p = peak to peak) dengan pulsa-pulsa
penyelarasan di posisi bawah untuk polaritas negatif.
Prosedur Percobaan
1. Set-up perangkat seperti gambar diatas, hubungkan kamera video out dengan input CRO.
2. ON-kan instrumen.
3. Atur CRO yang sesuai agar mudah diamati (MODE pada posisi TV-H dan atau TV-V).
Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada posisi
TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan saklar MODE
pada posisi TV-V.
4. Tentukan pulsa-pulsa sinkronisasi, pulsa blanking, serambi depan dan belakang, dan
informasi gambar.
5. Foto gambar bentuk gelombang tersebut dan tentukan tegangannya.
LEMJIANTEK MALANG
16