About Pesticide

(synthetic)
Presented by

Ambar Swastiningrum
Nila Puspita Sari
Rifa Harsandy
Khadrotun Nikmah

Agrotechnology 2008

Muhammadiyah University of Yogyakarta

PENGGUNAAN
PESTISIDA DI
INDONESIA

BUDIDAYA
TANAMAN
PRODU
K

OPT

BIMAS

PESTISIDA
DAMPA
K

Resistensi Hama,
Matinya Musuh
Alami

Pencemaran
Tanah, Air,
Udara

Residu pada
Tanaman

Kesehatan
Manusia

Resiko
keracu
nan

pengaruh
ke
Lingkungan
/ ekosistem

memusnahkan
55% jenis hama
dan 72 % agen
pengendali hayati

Residu
pada
makan
an

Residu: aldrin, diazinon, dieldrin, finitrothion,

fenfoat, dan khlorpyrifos.

Skema Resiko Pestisida

E
H

N
E

.
.

Fakultas Pertanian UMY

Presented by :

Raditya Agung Prasetya (20080210005)

Purwanto (20080210010)
Adi Kusuma admaja (20080210011)

Fakultas Pertanian UMY

Terjadinya persilangan antara tanaman

transgenik dengan tumbuhan lainnya
menghasilkan tumbuhan liar, atau gulma
baru yang resisten terhadap herbisida
tertentu, mengakibatkan gangguan
terhadap tanaman, dan juga akan
mempengaruhi ekosistem tumbuhtumbuhan.

Fakultas Pertanian UMY

Kekhawatiran terhadap mutasi gen

menimbulkan dugaan akan timbulnya
Superweed. Dugaan ini dikhawatirkan
karena adanya persilangan polen antar
spesies tanaman yang terserap oleh
gulma

Fakultas Pertanian UMY

Kecepatan serangga melakukan adaptasi

terhadap lingkungan sangat cepat, sebagai
contoh nyamuk generasi baru yang resisten
terhadap DDT. Fenomena ini sangat
dikhawatirkan pemerhati lingkungan yaitu
apabila terjadi mutasi gen serangga yang
tahan terhadap B-t corn. Begitu juga dengan
gulma yang telah tercampur gen-nya
tanaman gmo maka akan menjadi super dan
sulit dalam pengendaliannya

Fakultas Pertanian UMY

Sisa tanaman transgenik yang

mengandung toksin yang dapat
mematikan mikroorganisme di dalam
tanah, sehingga terjadi degradasi bakteri
(mikroorganisme) maupun organisme di
dalam tanah

Fakultas Pertanian UMY

Petani lebih bergantung pada benih GMO dan

melupakan varietas lokal, kemudian hal ini
mempermudah penjarahan varietas lokal
Kebijakan hak paten yang tadinya bertujuan
untuk melindungi kekayaan intelektual menjadi
alat pemukul balik bagi petani. Berbagai kasus
pelanggaran hak paten telah dituduhkan kepada
petani yang mencoba menangkarkan benih
mandiri. Anakan dari benih GMO tidak bisa
ditanam lagi karena benih telah dirancang untuk
sekali tanam

Fakultas Pertanian UMY

Thanks for your Attention

and
Any Question???

Kelompok 5
Irwandi
20080210003
Marlinda D. P. 20080210007
Rizqi Luthy S. 20080210021
Rakhmad Baiti 20080210023

TRANSGENIK & LINGKUNGAN

Dampak negatif pada
ekologi tanah
Gulma super
Hama super
Virus tanaman baru yang
lebih berbahaya
Dampak pada serangga
& hewan yang tidak
mengganggu
Hilangnya
keanekaragaman hayati.
Efek negatif pada ekologi
hutan yang ditanami
pohon transgenik.
2/24/2010

14

TRANSGENIK & PERTANIAN

Hasil panen lebih rendah
Biaya produksi lebih
tinggi
Peningkatan
penggunaan bahan kimia
pertanian
Hilangnya varietas lokal
Memicu pertanian
monokultur yang tidak
berkelanjutan
Hilangnya penyemprotan
Bt (Bacillus thuringiensis)
bagi petani organik
Hama menjadi kebal
2/24/2010

15

TRANSGENIK & KONSUMEN

Keracunan makanan
transgenik
Meningkatnya resiko
kanker
Alergi terhadap makanan
Rusaknya kandungan gizi
dan kualitas makanan
Menigkatnya kandungan
residu pestisida Pada
makanan
2/24/2010

16

TRANSGENIK & EKONOMI

Diperkirakan
berbahaya, beberapa
negara telah mengatur
& menolak.
Produk bebastransgenik memperoleh
harga yang lebih baik di
pasar internasional.
Perusahaan transgenik
memonopoli sistem
produksi pangan.
Perubahan pasar
internasional atas
produk minyak pangan.
2/24/2010

17

Any Question???

2/24/2010

18

PUPUK KIMIA DAN DAMPAK NEGATIFNYA

Presented by

Dede Titin Supriyatin

Haris Wijadmiko
Dhika Fahrur Rohman
Roni Ismoyo Jati
Dwiyantores

BEBERAPA DAMPAK NEGATIF PUPUK KIMIA

zat hara yang terkandung dalam tanah
menjadi diikat oleh molekul-molekul kimiawi
dari pupuk sehingga proses regenerasi
humus tak dapat dilakukan lagi
ketahanan tanah/ daya dukung tanah dalam
memproduksi menjadi kurang hingga
nantinya tandus.

Penggunaan pupuk kimiawi

secara terus-menerus
menjadikan menguatnya
resistensi hama akan suatu
pestisida pertanian.

Efek lain dari penggunaan

pupuk kimia juga mengurangi
dan menekan populasi
mikroorganisme tanah yang
bermanfaat bagi tanah yang
sangat bermanfaat bagi
tanaman.

THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Oleh:
Roma Efendi
Kharismawati Nasyiah
Dwi Wahyu Hadiyantoro
Rendy Prasetyo

Belakangan ini pertanian organik semakin

populer. Hal ini disebabkan dampak dari
sistem pertanian modern atau sistem
pertanian kimiawi yang tidak mendukung
kelanjutan ekologi pertanian dalam jangka
panjang.

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan terus menerus akan

berdampak buruk pada:
1. Kesuburan kimia tanah
Penggunaan jenis pupuk kimia tertentu yang terus menerus tanpa
memperhatikan kandungan kimia tanah maka akan terjadi penumpukan kadar
kimia, sehingga keadaan kimia tanah tidak seimbang yang akan berakibat
kurang
baiknya
pertumbuhan
tanaman.
2. Keadaan fisik tanah
Penggunaan pupuk kimia pada keadaan fisik tanah adalah terjadinya
penumpukan filer atau bahan campuran dari pupuk kimia, yang bila terjadi
terus-menerus maka akan mengakibatkan tanah menjadi padat yang sehingga
pertumbuhan
akar
tanaman
akan
sulit.
3. Kesuburan biologi tanah
Organisme yang ada didalam tanah menjadi tidak seimbang, sehingga
penguraian bahan organik tanah tidak optimal.
Dampak penggunaan pupuk kimia yang berkepanjangan dalam dosis
tinggi disamping merusak lingkungan, kondisi kesehatan manusia yang tidak
terkontrol; menimbulkan berbagai macam penyakit akibat mengkonsumsi
makanan yang berkadar kimia tinggi.

Dampak buruk yang ditimbulkan akibat

pemakaian pestisida antara lain:
a. Pestisida berpengaruh negatif terhadap
kesehatan manusia.
b. Pestisida berpengaruh buruk terhadap
kualitas lingkungan.
c. Pestisida meningkatkan perkembangan
populasi jasad penganggu tanaman.

Penggunaan GMO akan berdampak

pada:
a. Lingkungan
Dengan adanya sifat cross-polination
dari GMO maka dikhawatirkan akan
bermunculan gulma baru yang lebih
resisten.
b. Kesehatan
Satu-satunya gangguan kesehatan
akibat penggunaan hasil rekayasa