Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS PENYAKIT AKAR GADA

PADA KUBIS DAN BAHAN TANAM CABAI


DI DESA BANYUROTO, SAWANGAN,
MAGELANG, JAWA TENGAH
Deskripsi Kasus
Oleh :
Analisis Kasus
Widi Nurul Nurhartati
Tinjauan Pustaka
(20150210089)
Penyelesaian
Muhammad Fadilah
Masalah
(20150210091)
Kesimpulan
Siti Puji Lestari
(20150210107)
Alfi Miftah Nurrohman
(20150210108)

Problematika Rekayasa
Budidaya Tanaman

Pak Darsono adalah petani didaerah Banyuroto,


Sawangan Magelang, Jawa Tengah. Pak Darsono
memiliki lahan seluas 500 m2 dan ditanami tanaman
budidaya berupa kubis, cabai dan tembakau. Dalam
pembudidayaan kubis Pak Darsono mendapatkan
permasalahan berupa akar yang menggembung
meskipun lahan budidaya dalam keadaan bagus.
Selain menggembung pada akarnya, kubis juga
menimbulkan bau busuk serta daun yang
menguning dan berlubang. Disatu sisi, pada
budidaya tanaman cabainya Pak Darsono mencoba
untuk menggunakan bibit atau bahan tanam dari
hasil panen tanaman cabainya sendiri. Namun, hasil
produksi tanaman cabainya rendah, hal ini
diakibatkan karena buahnya tidak. bagus, ada yang
menghasilkan tetapi hasilnya jelek dan ada yang
tidak berbuah. Hal tersebut berbeda bila Pak
Darsono menggunakan bibit cabai yang berasal dari
kelompok
tan
yang
Hasilnya
lebih
bagus
dibandingkan dengan bibit cabai hasil dari budidaya

DESKRIPSI KASUS

ANALISISI KASUS : KUBIS


A.

Akar kubis menggembung


dan memiliki bau
yang
tidak sedap saat dibelah.
Selain itu kondisi daun
terlihat layu atau tidak
segar.

ANALISIS KASUS : CABAI


B

B. Buah

cabai
mengkerut,
kecil
dan
beberapa
tanaman
cabai
tidak
menghasilkan
buah.

TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Wilayah Ketep
Kubis (Brassica
oleraceae)
Plasmodiophora
brassicae
Cabai (Capsicum
annuum)
Perlakuan Benih Cabai

PENYELESAIAN MASALAH
Pengapuran dengan
CaO 11,20 t/ha atau
20 t/ha, hal ini
dilakukan untuk
membuat lahan tidak
sesuai dengan
lingkungan hidup
Plasmodiophora
brassicae.

Pengapuran
Tanah

PENYELESAIAN MASALAH
Pemanasan Kompos
atau Pupuk Kandang
Pemanasan kompos
atau pupuk kandang
dilakukan selama 1
jam, hal ini bertujuan
untuk mematikan
patogen.

PENYELESAIAN MASALAH
Solarisasi Tanah

Solarisasi tanah
dengan cara :
1. Membuat
guludan
2. Mencampur
pupuk ke tanah
3. Menyiram
dengan air
4. Menutup dengan
plastik

PENYELESAIAN MASALAH
Tanaman
Perangkap
Tanaman perangkap
berupa Caisin dapat
digunakan untuk
mengurangi populasi
Plasmodiophora
brassicae.

Brassica
rapa

PENYELESAIAN MASALAH
Rotasi Tanaman
Rotasi
tanaman
digunakan
untuk
memutus
sikus hidup
Plasmodioph
ora brassiae.
Sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (2004).

PENYELESAIAN MASALAH
Penggunaan
Fungisida
Pengunaan fungisida
yang mengandung
PCBN untuk
mengurangi populasi
Plasmodiophora
brassicae.

PENYELESAIAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemanen benih
pada umur 4 bulan
Pemisahan biji
Pengaturan kadar
air 7-8%
Sortasi benih bernas
dan normal
Perendaman pada
fungisida dan ZPT
Penyimpanan benih
pada suhu16-20o C

Perlakuan Benih
Cabai

PENYELESAIAN MASALAH
Penggunaan Benih
Penjenis hingga
Benih Pokok
Benih Penjenis
(Breeder Seed)
Benih Dasar
(Foundation Seed)
Benih Pokok (Stock
Seed)
Benih Sebar
(Extension Seed)

Pengunaan benih
yang masih dapat
diturunkan sifatnya.

Pada studi kasus yang dialami Pak


terdapat
beberapa
KESIMPULAN

Darsono,

penyelesaian, antara lain :


1. Penyakit

akar

dikendalikan

gada

dengan

dapat

pengapuran,

pemanasan kompos, solarisasi tanah,


tanaman perangkap berupa caisin,
rotasi

tanaman

dan

penggunaan

fungisida.
2. Produksi

benih

harus

melalui

perlakuan khusus pada benih (seed


treatment) dan penggunaan benih
penjenis (breeder seed) hingga benih
pokok (stock seed).

Anda mungkin juga menyukai