Kelompok 1 :
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
I. PENDAHULUAN
A. Prospek Komoditi
Peluang usaha budidaya kentang dari waktu ke waktu kian membaik. Bisnis budidaya
kentang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. Dimana kentang menjadi salah satu
jenis sayuran yang cukup banyak peminatnya. Kentang kerap diolah untuk dijadikan masakan
hingga camilan ringan. Permintaan kentang yang ada di pasaran memang kian meningkat dari
waktu ke waktu. Berton-ton kentang dibutuhkan baik untuk kebutuhan rumah tangga, kuliner
hingga pabrik makanan. Tanaman kentang memiliki nama latin latin Solanum tuberosum L. Di
dataran tinggi dengan udara sejuk, tanaman kentang dapat tumbuh subur. Cara budidaya
kentang tidaklah sulit. Kentang berkembangbiak secara vegetatif melalui umbi. Bagian umbi
inilah yang menghasilkan kentang yang bernilai jual tinggi. Pemasaran kentang yang dapat
dikatakan mudah membuat bisnis budidaya kentang menguntungkan.
http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-kentang-dan-analisa-
usahanya.htm
B. Tujuan Observasi
1. Mengetahui peluang pasar untuk komoditas kentang
2. Mengetahui teknik budidaya praktis yang dilakukan oleh petani.
3. Mengetahui analisis usaha tani dan keuntungan pasar kentang
B. Syarat Tumbuh
Tanaman kentang tumbuh pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung
bahan organik dan drainase yang baik dengan pH 5-6,5. Jenis tanah yang paling baik adalah
andosol, namun baik pula tanah lempung mengandung pasir, seperti latosol, aluvial dan
grumosol, bila diikuti dengan pemberian pupuk organik dan pengarupan pupuk yang memadai,
maka tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik (Rukmana, 1997).
Menurut Setiadi dan Fitria (1993), faktor lingkungan yang dijadikan syarat tumbuh
tanaman kentang adalah:
1. Iklim
Sesuai dengan pembawaan serta sifat aslinya, tanaman kentang tumbuh pada daerah
berhawa dingin. Suhu udara yang ideal untuk kentang berkisar antara 15-180C pada malam
hari dan 24-300C pada siang hari. Setiadi dan Fitria (1993), menyimpulkan bahwa kentang
dapat tumbuh subur ditempat yang cukup tinggi, seperti daerah pegunungan dengan
ketinggian 500-3000 mdpl. Namun tempat yang ideal adalah berkisar antara 1000-1300
mdpl.
Curah hujan juga berpengaruh terhadap tanaman kentang. Curah hujan yang tepat
berkisar 1500 mm pertahun. Selain suhu, ketinggian tempat dan curah hujan, angin
ternyata juga berpengaruh terhadap tanaman kentang. Angin terlalu kencang kurang bagik
bagi tumbuhan berumbi sebab dapat merusak tanaman, mempercepat penularan penyakt
dan faktor penyebab penyakit mudah menyebar. Kelembaban udara 80-90%.
2. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah memegang peranan penting untuk budidaya tanaman kentang,
fungsi tanah sebagai penyangga akar, penyedia air, zat hara dan udara untuk pernafasan
akar tanaman. Kondisi media tumbuh yang dibutuhkan tanaman kentang adalah
berstruktur remah, gembur dan banyak mengandung bahan organik. Areal lahan
penanaman untuk budidaya komoditi ini harus berdrainase baik dan memiliki lapisan olah
yang dalam agar perakaran dapat menembus tanah untuk mengambil unsur hara dan
melakukan fotosintesis, sehingga didapatkan makanan untuk seluruh bagian tanaman.
Kondisi keasaman tanah yang dikehendaki oleh kentang adalah 5,8-7. Pengapuran
dilakukan apabila ph kurang dari 5,8 dengan kapur dolomit yang berstruktur rapuh, remah
dan mudah mengikat asam. Kelembaban tanah yang cocok untuk umbi kentang adalah
70% (Neni, 2010).
Pasar
No. Kebutuhan Distributor Antara Konsumen
1 2 1 2 3 1 2
1 Jumlah
2 Waktu
3 Bentuk
Pasar
No. Harga Distributor Antara Konsumen
1 2 1 2 3 1 2 3
1 Rendah
2 Rata-rata
3 Tertinggi
C. PELUANG/PROSPEK > PASOKAN, SENJANG ANTARA DAN EBUTUHAN DAN
Pasar
No. Peluang Distributor Antara Konsumen
1 2 1 2 3 1 2
1 Pemasokan
Senajang
2 antara
pasokan
3 Kebutuhan
Persyaratan
4
Pemasokan
PERSYARATAN PASOKAN)
B. Teknik Budidaya
1. Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
Persiapan lahan terlebih dahulu dengan pembersihan lahan dari batu-batuan dan
gulma yang menghalangi pertumbuhan tanaman muda. Kotoran dan sisa-sia bahan yang
telah dibersihakan ditampung pada tempat yang aman atau dapat dikubur dalam tanah
untuk yang organik, sedangkan untuk yang testil dapat dilakukan pembakaran.
Setelah dilakukan pembersihan lahan, lahan di gemburkan dengan cangkul kurang
lebih ke dalam 30 cm. Setelah dilakukan penggemburan lahan di pembuatan bedengan.
Bedengan berbentuk dari barat ke timur atau mengikuti arah cahaya matahari. Leber
bedengan kurang lebih 50 cm, tinggi 40 cm, panjang kurang lebih 20 m serta jarak antar
bedengan 30 cm. Kemudian dilanjutkan pemasangan mulsa. Pemberian mulsa diharapa
dapat mengendalikan atau penghambat dari gulma tumbuh. Mulsa yang digunakan denan
warna silver bagian atas dan bagian bawah hitam. Kemudian lahan di beri pupuk kandang
kurang lebih 10 ton/ha.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 30 x 30 cm. Kedalam lubang tanam dantara
8-10 cm dari permukaan tanah. Penanaman dilakukan pada musim kemarau atau antara
bulan April-Juni. Benih yang sudah memiliki tunas di tanam pada tanah.
Penyakit
busuk daun
dikendalikan
dengan Antracol
70 WP, Dithane
M-45, Brestan 60,
Polyram 80 WP,
Velimek 80 WP.
Penyakit
layu bekteri
dikendalikan
dengan sanitasi
kebun, pergiliran
tanaman. Secara
kimia
menggunakan
bakterisida,
Agrimycin atau
Agrept 25 WP.
Penyakit
busuk umbi
dikendalikan
dengan pergiliran
tanaman, sanitasi
kebun dan
penggunaan bibit
yang baik.
06. Panen Waktu Pemanenan kurang lebih 90-180 hari
00 pemanenan
tergantung
varietas. Untuk
varietas Cipanas
misalnya, umbi
bisa dipanen
setelah berumur 95
-105 hari, Varietas
Cosima 100 - 110
hari, varietas
Segunung 100
hari, varietas
Granola sekitar
100 - 115 hari dan
varietas Merbabu-
17 baru berumur
90 -100 hari.
Tanda siap Keadaan fisik daun dan batang telah
panen daun berwarna kekuninngan
berubah menjadi
kuning
Waktu Waktu penanenan hari cerah
panennya
dilakukan pada
saat cuaca cerah.
Umbi yang Sortasi terdiri dari kelas AL/XL, Kelas A, C
baru dipanen itu dan kelas Baby. Untuk kelas AL/XL antara
ditaruh di >200 gr/umbi, Kelas A antara 120-200
permukaan tanah gr/umbi, kelas B antara 80-120 gr/umbi,
agar terjemur sinar kelas C antara 50-80 gram/umbi, dan kelas
matahari. baby antara 25-40 gr/umbi.
C. Pemasaran
1. Cara
2. Jenis Pasar
3. Tempat
4. Harga
D. Analisis Usaha Tani
Tenaga Kerja
Pengolahan lahan
pemeliharaan
pemupukan
Penyiangan
Penyemprotan
Pemanenan
Jumlah
Hasil Panen
Pengeluaran
Keuntungan
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1989. Ramburambu Benih Bermutu. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Tengah dengan BPSB II Jawa Tengah.Yogyakarta.
Difly, S. 2011. Budidaya Tanaman Kentang Dataran Tinggi dan Dataran Gurun. Gramedia.
Medan. Hal 68.
Setiadi dan Fitria. 1993. Kentang Budidaya dan Pasca Panen. Edisi II. Yogyakarta.