Peran Ilmu Dasar Dalam Geodesi Geomatika
Peran Ilmu Dasar Dalam Geodesi Geomatika
Dewasa ini kebutuhan manusia yang semakin kompleks perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang semakin pesat. Dengan perkembangan itu pula infoemasi tentang
bumi tempat kita berpijak ini juga semakin besar. Data yang beredar semakin banyak pula.
Kebutuhan manusia tentang posisi dalam muka bumi semakin besar. Untuk memenuhi kebutuhan
itu, harus ada disiplin ilmu khusus yang mengampu hal tersebut.
Geodesi merupakan ilmu pengetahuan yang cukup tua. Pada awalnya, geodesi lebih
menekankan pada studi tentang bentuk dan ukuran bumi. Tetapi, pengertian tersebut pada saat ini
telah dikembangkan menjadi (Associate Committee on Geodesy and Geophysics. 1973) disiplin
ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dan representasi dari bumi dan benda-benda langit
lainnya, termasuk medan gravitasinya, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
Bentuk alamiah bumi adalah tidak teratur dan merupakan bentuk geometrik yang
kompleks. Interaksi tektonik, gravitasi, dan gaya-gaya (forces) lainnya menyebabkan
ketidakteraturan tersebut. Dengan ketidakteraturan tersebut, maka penentuan ukuran bumi
menjadi tidak sederhana. Berbagai pendekatan telah dikembangkan untuk dapat menentukan
bentuk dan ukuran bumi tersebut.
Ukuran bumi menjadi banyak dikemukakan dan penting, terutama sejak eksplorasi yang
dilakukan orang-orang eropa (a.l., Marcopolo, Columbus, Vasco da Gama, Magellan) ke Asia
dan Amerika. Bentuk dan ukuran bumi menjadi dasar dalam pemetaan modern. Pada kegiatan
tersebut diperlukan parameter yang jelas mengenai bantuk dan ukuran bumi untuk dapat
digunakan dalam mentransformasikan titik-titik pada bumi nyata (real world) ke bidang peta.
Perkembangan Geodesi yang lebih signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi &
ukuran bumi lebih dalam oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal sebagai bapak geodesi.
Hingga teknik geodesi dijadikan sebagai disiplin ilmu akademis hampir disetiap negara. Saat ini,
dikarenakan kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas.
Geomatika (geomatics) merupakan disiplin yang terkait dengan proses pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, analisis, penyajian, aplikasi, dan distribusi data serta informasi
kebumian (geo-information) secara terintegrasi. Istilah "geomatics" mulai digunakan pada tahun
1975 oleh Dr. Bernard Dubuiosson seorang ahli geodesi dan fotogrametri. Geomatika dapat
1
disebut sebagai seni, sains dan teknologi yang menyangkut pengelolaan informasi yang
bereferensi geografi, termasuk di dalamnya pengumpulan, penyimpanan, analisis, penyajian, dan
diseminasi informasi. Di kanada, geomatika digunakan sebagai istilah payung yang meliputi
disiplin kadaster, surveying, pemetaan, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis.
Sebagai salah satu ilmu pengetahuan, Geodesi tidak dapat berdiri sendiri tanpa ditunjang
disiplin ilmu yang lain. Maka dari itu, perlu ilmu-ilmu penunjang dari disiplin ilmu yang lain.
Ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, dan statistika.
1. Matematika
Tidak dipungkiri bahwa geodesi dan geomatika merupakan ilmu yang
menggunakan perhitungan. Maka dari itu diperlukan disiplin ilmu dasar perhitungan
yaitu matematika. Pada dasarnya, ilmu matematika disini tidak hanya sebagai implikasi
terhadap pengukuran dan hitungan transformasi koordinat yang dipelajari dalam geodesi,
namun juga sebagai pengembang kerangka berpikir orang-orang geodesi. Di dalam ilmu
matematika, seseorang dituntut untuk dapat menggunakan logikanya dengan baik
sehingga dapat memahami materi dan rumus-rumus dalam matematika itu sendiri.
Sehingga, seorang geodet dituntut untuk terbiasa menggunakan logika dalam
memecahkan masalah. Bahkan tidak hanya dalam perhitungan, tapi juga dalam
pemecahan massalah di lapangan menggunakan logika berpikir secara sistematis seperti
dalam pemecahan masalah matematika.
2. Fisika
Peran ilmu dasar fisika sangat diperlukan dalam geodesi dan geomatika. Ilmu
geodesi dan geomatika erat kaitannya dengan kondisi bumi dan peristiwa-peristiwa di
dalamnya. Hal tersebut merupakan yang dipelajari dalam ilmu fisika. Gelombang, optis,
hidrografi, dsb, merupakan sub bidang fisika yang dipelajari di geodesi dan geomatika.
Selain itu, peralatan pengukuran dalam geodesi dan geomatika merupakan alat-alat yang
3. Statistika
Geomatika erat kaitannya dengan pengukuran dan pengumpulan data. Dari data
yang diperoleh, diperlukan proses pengolahan data agar data dapat disajikan. Dalam hal
ini, peran ilmu satistika sangat diperlukan. Teknik pengumpulan data dalam statistika
diterapkan dalam pengumpulan data spasial. Pengolahan dan penyajiannya pun
menggunakan apa yang dipelajari di statistika.
Geolgi membutuhkan data posisi objek di bumi baik pada arah horizontal maupun
vertikal yang dilaksanakan dengan pendekatan geodesi. Sebaliknnya, geologi
memberikan pengetahuan tentang geomorfologi yang diperlukan dalam bidang
geodesi untuk menentukan stasion permanen untuk pengamatan berbagai kegiatan.
2. Pengembangan Infrastruktur Data Spasial
Dewasa ini banyak sekali kegiatanyang membutuhkan data spasial, namun
ketersediaan data tersebut masih sangat terbatas. Keterbatasan ini tidak hanya
disebabkan oleh ketersediaan data, tapi juga menyangkut masalah lainnya seperti
perbedaan format data, referensi spasial, serta keberagaman prosedur dalam
pengolahan data, mulai dari pengumpulan sampai distribusinya. Infrastruktur data
spasial perlu dikembangkan tidak saja agar lebih menudahkan penanganannya, tetapi
juga agar dapat semakin mendekati kondisi sebenarnya di lapangan.
3. Survei dan Pemetaan
Kegiatan Survei dan Pemetaan merupakan peran geodesi-geomatika paling banyak
dimanfaatkan dalam berbagai bidang kegiatan, antara lain seperti yang diuraikan
secara singkat sebagai berikut:
a. Survei pemetaan dan dasar
Survei dan pemetaan dasar menghasilkan peta dasar dan titik kontrol di lapangan
yang sangat diperlukan untuk kegiatan pemetaan selanjutnya.
b. Survei dan pemetaan rekayasa
Survei dan pemetaan rekayasa menghasilkan peta dan titik kontrol yang
digunakan dalam keperluan rekayasa pada
berbagai
tahapan
rekayasa
2. Survei Seismik
6
Dari data data diatas, peran geodesi adalah bagaimana untuk memindahkan koordinat
teoritis menjadi koordinat di lapangan. Kedengarannya mudah, namun jangan berfikir
mudah, karena banyak sekali survei yang harus dilakukan diantaranya survei GPS, Survei
topografi, proyeksi peta, hitung perataan sampai dengan SIGnya, dan juga dari semua
survei harus masuk dalam Quality kontrol(toleransi) yang dipersyaratkan. Untuk survei
seismik sendiri ada beberapa macam, salah satunya adalah survei seismik laut, yang akan
dibahas sebagai berikut.
Seismik laut adalah suatu pekerjaan untuk mencari kandungan minyak dan gas bumi yang
ada di lapisan bawah bumi tepatnya di daerah laut. Namun karena kita tidak mengetahui
dimana kandungan minyak bumi itu berada, sehingga diperlukan pemetaan terhadap
lapisan bawah bumi.
Syarat untuk dapat memetakan lapisan bawah bumi ada 2 hal : Pertama, perlu adanya
sumber getaran (Air gun ) , : Kedua, Perlu adanya alat perekam yang dapat menerima
sumber getaran (Hidrophone ). Prinsipnya : getaran dalam bentuk gelombang udara
( airgun) ditembakkan ke dasar laut, setelah sampai di dasar laut kemudian getaran
tersebut dipantulkan , dan getaran ditangkap kembali oleh hidrophone sebagai perekam
getaran.
Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman > 10 meter. ( Laut dalam )
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), ditarik oleh kapal dan
posisinyaa melayang ( tidak berada di dasar laut)
- Low Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih cepat.
b. Transition Zone ( Ocean Bottom Cable/ OBC )
Ciri Khasnya:
- Survei Seismik berada pada daerah dengan kedalaman 0-10 meter. (Daerah dangkal)
- Kabel Streamer yang berisi Hidrophone ( perekam getaran ), dibentangkan di dasar laut.
- High Cost dan Waktu Pengukuran relatif lebih lama.
Catatan : Survei seismik baik menggunakan metode Marine Seismik maupun Transition
Zone, dapat dilakukan secara 2 dimensi maupun 3 Dimensi. ( nantinya akan berbeda
konfigurasi Streamer, jalur kapal, air gun )
3. Pertambangan
Beberapa peran Ilmu Geodesi dalam Dunia Pertambangan :
a) kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokasi pengeboran dan study outcrop.
b) pembuatan model cadangan bahan tambang.
c) pengukuran pemasangan design tambang.
d) pengukuran topografi original atau topografi progress tambang.
e) kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran
space-boder dan depth).
f) Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan
underground.
g) Menunjuk atau menentukan arah danbatas-batas yang akan digali sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
h) Melapor kepada petugas yang bertanggung jawab atas pekerjaanpenggalian
apabila mendekati (tidak kurang 50meter) dari tempat- tempat yangmempunyai
potensi bahaya seperti kantong-kantong air, gas-gas berbahaya, semburanbatu
(rock burst), dan permukaan tanah atau penyangga- penyangga yang dapat
membahayakan penggalian tersebut.
i) Survey data processing untuk pengolahan selanjutkan keperhitungan volume,
perhitungan cadangan, desain jalan.
j) Menghitung kapasitas alat untuk menghitungtarget bulanan atau ke design
tambang untuk merencanakan bentuk tambang,kemana arah jalan, berapa jumlah
bench yang di perlukan, sudut kemiringan designtambang agar tidak terjadi
longsoran, berapa kapasitas tanah penutup (overburden& interburden).
Para surveyor sendiri dihadapkan oleh topografi yang setiap hari, bahkan setiap jam
pasti berubah karena adanya progress tambang sehingga harus menyajikan sebuah peta
topografi yang actual setiap jam. Topografi dan Digital Mapping menggunakan
teknologi geodetis untuk menentukan koordinat dan elevasi agar memperoleh pemetaan
dengan data kontur yang akurat. Menggunakan peralatan yang didukung oleh Trimble
dan South terutama dalam penggunaan GPS RTK (Global Positioning System Real
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12