Rp.4.800.000.000,- s/d Rp.50.000.000.000,Contoh Perhitungan PPh Badan untuk Peredaran Bruto Diatas
Rp.4.800.000.000,- sampai dengan Rp.50.000.000.000,- untuk
Tahun Pajak 2014 :
Sejak Tanggal 1 Juli 2013 perhitungan Pajak Penghasilan PPh Badan bagi
Wajib Pajak Badan yang mempunyai penghasilan yang termasuk kriteria
objek pajak non final berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan dihitung dengan
memperhatikan besarnya Peredaran Usaha Bruto Tahun Pajak
sebelumnya.
Apabila sudah diketahui berapa besarnya Peredaran Usaha Bruto Tahun
Pajak sebelumnya baru dilakukan perhitungan Pajak Penghasilan sebagai
berikut :
1.
2.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana Cara dan
Contoh Perhitungan Pajak PPh Badan Dengan Peredaran BrutoDiatas
Rp.4.800.000.000,00 sampai dengan Rp.50.000.000.000,00apabila :
1.
2.
Peredaran
Bruto
Tarif
Pajak
PPh Pasal 4
ayat 2
Januari
435.652.000
1%
4.356.520
Pebruari
468.560.000
1%
4.685.600
Maret
449.870.000
1%
4.498.700
April
435.800.000
1%
4.358.000
Mei
475.600.000
1%
4.756.000
Juni
468.750.000
1%
4.687.500
Juli
495.000.000
1%
4.950.000
Agustus
436.520.000
1%
4.365.200
September
435.200.000
1%
4.352.000
Oktober
463.500.000
1%
4.635.000
Nopember
412.560.000
1%
4.125.600
Desember
478.520.000
1%
4.785.200
Jumlah
5.455.532.000
54.555.320
1.
Karena Peredaran Bruto PT Asia Baja Perkasa dalam Tahun Pajak 2013
sebesar Rp 6.245.753.000,00 . atau melebihi Rp.4.800.000.000,00, maka
Perhitungan PPh Badan adalah berdasarkan Pasal 17dan 31E UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
2. Karena Peredaran Bruto PT Asia Baja Perkasa dalam Tahun Pajak 2014
sebesar Rp 7.256.458.000,00 atau melebihi Rp.4.800.000.000,00, maka
Perhitungan PPh Badan dihitung dengan cara Penghasilan Kena Pajak
dikenai tarif Pajak penghasilan dengan mendapatkan fasilitas
pengurangan 50 % dan yang tidak mendapatkan pengurangan 50 % yang
dihitung dari Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp.765.459.000,00 .
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak :
Penghasilan Kena Pajak yang mendapat fasilitas :
4.800.000.000 x 765.459.000 = 506.335.625
7.256.458.000
Penghasilan Kena Pajak yang tidak mendapat fasilitas :
765.459.000 x 506.335.625 = 259.123.375
Pajak Penghasilan yang terutang :
Pajak Penghasilan yang mendapat fasilitas :
25 % x 50 % x 506.335.625 = 63.291.875
Pajak Penghasilan yang tidak mendapat fasilitas :
25% x 259.123.375 = 64.780.750.
Total PPh Badan Terutang :
63.291.875 + 64.780.750 = 128.072.625
Catatan :
Untuk perhitungan Pajak Penghasilan Badan Penghasilan Kena Pajak
dibulatkan dalam ribuan kebawah.
Artikel Yang Perlu Diketahui :
SE-66/PJ/2010 Tanggal 24 Mei 2010 Tentang Penegasan Atas
Pelaksanaan Pasal 31E Ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
Tentang Pajak Penghasilan
Contoh Perhitungan PPh Badan Tahun Pajak 2012 dan 2011 untuk
Peredaran Bruto diatas Rp.4.800.000.000,00 s/d Rp.
50.000.000,00 adalah sebagai berikut :
Peredaran bruto PT Motor Laris Selalu dalam Tahun Pajak 2012 sebesar
30.000.000.000 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar 3.000.000.000
Rinciannya adalah sebagai berikut :
-
7.000.000.000
3.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
(4.000.000.000)
(2.000.000.000)
(18.000.000.000)
(24.000.000.000)
6.000.000.000
50.000.000
2.500.000.000
(25.000.000)
(1.000.000.000)
1.525.000.000
Koreksi fiskal :
(7.000.000.000)
=
=
60.000.000
630.000.000
690.000.000
Catatan :