Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PROGAM LOGIC CONTROLLER (PLC)

KONTROL ALAT PENYORTIR BOLA WARNA

Disusun oleh :
Wisnu Oryza Sativa ( 3.31.13.0.23 )
LT-2A

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015

KONTROL ALAT PENYORTIR BOLA WARNA


ABSTRAK
Saat ini umumnya penyortiran dan penghitungan bola pada sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan bola plastik umumnya
masih menggunakan cara manual untuk menyortir bola, dengan memperkerjakan
manusia sebagai penyortir bola. Manusia memiliki keterbatasan dalam bekerja,
merasa cepat lelah dan tidak fokus menghitung dalam melakukan pekerjaannya.
Kondisi ini dapat bedampak pada waktu pengerjaan menjadi tidak efisien dan dapat
menurunkan produktifitas perusahaan. Seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi khususnya dalam bidang robotika dan berdasarkan kondisi tersebut maka
dibutuhkan suatu alat yang dapat menyortir dan menghitung bola berdasarkan
warna bola secara otomatis dan dapat menampilkan jumlah bola berdasrkan warna
yang sudah disortir
GAMBAR RANGKAIAN

DISKRIPSI KERJA
Pada dasarnya tujuan dari penyortir bola aDalah untuk memisahkan bola
berdasarkan warna, dan warna yg di pisahkan adalah hitam dan putih.Ketika
selector switch di ON kan, selenoid atas akan langsung membuka lalu bola akan
turun kebawah, lalu sensor bola membaca adanya bola yang melewati sensor
tersebut lalu mengaktifkan selenoid bawah sehingga membuka membuka seketika
itu sensor warna bekerja menentukan warna bola tersebut.
Apabila bola tersebut terdeteksi warna hitam makan pendorong akan
langsung bekerja sehingga pendorong akan mengarahkan bola hitam ke sisi kiri
sehingga bola masuk ke wadah bola hitam.Apabila bola tersebut terdeteksi warna
putih maka pendorong tidak akan bekerja sehingga bola akan langsung turun ke
bawah sehingga bola masuk ke wadah bola putih.
no

input

Output

START
(%I0.0)

SENSOR
BOLA
(%I0.1)
SENSOR
WARNA
(%I0.2)
STOP
(%I0.3)

SELENOID
ATAS
(%Q0.0)
SELENOID
BAWAH
(%Q0.1)
PENDORONG
(%Q0.2)

Anda mungkin juga menyukai