Anda di halaman 1dari 3

Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Website

Pada Toko Kencana Ayu


Sintya Sukarta, ST., MT. dan Novel Kurniawati Santoso, S.Kom

Nama Dosen : Dini Sundani


Nama

: Kiky Dwiyantoro

NPM

: 92214140

Kelas

: 47SIB2

Project Dalam Jurnal ini menjelaskan tentang membangun sebuah sistem informasi yang bisa
menangani permasalahan pengolahan data membutuhkan waktu yang lama dan sering terjadi
kesalahan pada Toko Kencana Ayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem
yang berjalan, membuat perancangan sistem, melakukan testing dan implementasi sistem
informasi penjualan. Dengan adanya sistem informasi ini pihak Toko Kencana Ayu dapat
mengatasi masalah pengolahan data pesanan, pengolahan data konsumen dan pengolahan
data pembelian bahan baku. Melihat permasalahan di atas, maka digunakan metode penelitian
yang dilakukan penulis adalah metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem,
metode pendekatan sistem. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
sumber data primer dan sekunder. Untuk metode pengembangan sistem penulis menggunakan
metode waterfall, sedangkan untuk alat bantu analisis menggunakan Bagan Alir Dokumen
(Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow
Diagram), dan Kamus Data (Data Dictionary). Dalam pembuatan perangkat lunaknya
menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan pembuatan database menggunakan
phpMyAdmin.
Adapun Tujuan dari Projek adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan sehingga diketahui
permasalahannya.
2. Untuk merancang Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Web pada Toko Kencana Ayu.
3. Untuk menguji Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Web pada Toko Kencana Ayu.
4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penjualan Batik Berbasis Web pada Toko Kencana
Ayu.

Rencana Testing pada project ini adalah dengan menggunakan metode pengujian Black Box.
Black Box
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji
dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak
hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya.
Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) ,
fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya
mengetahui input dan output).
Kelebihan Black Box
- Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
- Dapat menemukan cacat

- Memaksimalkan testing investmen


Kelemahan Black Box
- Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar benar lulus uji.

Contoh Black Box Testing dengan Equivalence Partitioning :


Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan. Pemakai dapat memutar nomor
telepon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password yang telah
ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :

Kode area

: kosong atau 3 digit

Prefix

: 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1

Suffix

: 4 digit

Password

: 6 digit alfanumerik

Perintah

: check, deposit, dll

Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen dapat ditentukan sebagai
berikut:

Kode area : kondisi input, Boolean kode area mungkin ada atau tidak kondisi input, range
nilai ditentukan antara 200 dan 999

Prefix : kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1

Suffix : kondisi input nilai 4 digit

Password : kondisi input boolean passwordmungkin diperlukan atau tidak kondisi input
nilai dengan 6 karakter string

Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah didefinisikan.

Kategori sistem testing yang dilakukan pada project ini :


Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan
kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web
yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut
agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram.
Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah. Fault Tolerance
(Toleransi Kesalahan) Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena
masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah system terdistribusi
dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah
dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa
penyebab

kesalahan,

menggantikannya.

maka

extended

server

langsung

membackup

sistem

utama

dan

Anda mungkin juga menyukai