Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Modul
DESAIN DAN
PROTOTIPING INPUT

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

10
Bisnis dan Manajemen Akuntansi S1 01510003 Ignatius Oki Dewa Brata, S.E., M.Si., Ak.,
C.A.

Abstract Kompetensi
Pada Bab 09 dijelaskan mengenai Mahasiswa memiliki kemampuan
sebagian besar input didesain oleh untuk:
prototype yang dibangun dengan 1. Memahami Data Capture,
cepat, prototype tersebut Data Entry, dan Data
dimungkinkan sebagai hasil tiruan Processing.
dari computer, atau dihasilkan dari 2. Memahami Metode dan
prototype struktur database seperti Implementasi Input.
yang sudah dikembangkan untuk 3. Memahami Kontrol GUI
Microsoft access. Prototype tersebut untuk Desain Input
tidak berfungsi secara maksimal. 4. Memahami Kontrol GUI
Mereka tidak memiliki fitur untuk Desain Input
keamanan, data editing atau data
update yang akan sangat diperlukan
pada versi akhir dari sebuah system.
DESAIN DAN PROTOTIPING INPUT

Konsep dan Petunjuk Desain Output


Saat ini, sebagian besar input didesain oleh prototype yang dibangun dengan cepat,
prototype tersebut dimungkinkan sebagai hasil tiruan dari computer, atau dihasilkan dari
prototype struktur database seperti yang sudah dikembangkan untuk Microsoft access.
Prototype tersebut tidak berfungsi secara maksimal. Mereka tidak memiliki fitur keamanan,
data editing atau data update yang akan sangat diperlukan pada versi akhir dari sebuah
system.
Selama analisis persyaratan , input dicontohkan sebagai suatu aliran data yang terdiri
dari atribut-atribut data. Walaupun kita telah membahas keseluruhan persyaratan analisis,
namun syarat tersebut pasti masih kurang. Output dari desain akan memperkenalkan atribut
baru atau field kepada system. Hal itu akan benar jika desain output memperkenalkan atribut
baru kepada output-input akan selalu dapat memproduksi output.

Data Capture, Data Entry, dan Data Processing


Data Capture adalah identifikasi dan penambahan data baru. Hal paling baik dilakukan adalah
menambah data secepat mungkin setelah data dihasilkan.
Data entry adalah suatu proses transaksi source data atau dokumen ke dalam format yang
mudah dibaca oleh computer.
Batch Processing adalah metode data dimana data tentang beberapa transaksi dikumpulkan
kedalamsuatu file yang disebut batches.
Online processing adalah metode pemrosesan data dimana data tentang transaksi tunggal
diproses secara langsung
Remote bacth processing adalah meode pemrosesan data dimana data dimasukan secara
online, dikumpulkan sebangai suatu bacth, dan diproses dikemudian waktu
Metode dan Implementasi Input
1. Keyboard
Data entry keyboard tetap merupakan bentuk paling umum pada input
.
2. Mouse
Peralatan pointing yang digunakan bersamaan dengan antar muka pengguna grafis
.

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
3. Touchscreen
Tekhnologi yang akan membawa pengaruh besar pada desain input pada beberapa masa yang
akan datang ini adalah munculnya touchscreen display.

4. Point of sell
Point of sell terminals telah kita gunakan selama beberapa waktu. Mereka memiliki peralatan
yang lengkap dan mengubah cash register yang sudah kuno.

5. Sound and speech


Sound adalah bentuk lain dari input. System berbasis tone membutuhkan tekhnologi input
atau output khusus yang mengarahkan desain system.

6. Optical mark
Tekhnologi OMR untuk input sudah digunakan selama beberapa decade. OMR berorientasi
pada bacth processing.

7. Optical character regognition


OCR tidak lazim digunakan, padahal mempunyai kematangan system yang bagus.

8. Magnetic Ink
Adalah telhnologi yang kemungkinan besar akan anda kenali, tekhonologi ini biasanya
digunakan dengan magnetic stripe card, namun dapat juga menggunakan MICR.

9. Electromagnetic transmission
Tekhnologi ADC electromagnetic didasarkan pada penggunaan frekuensi radio untuk
mengenali objek fisik.

10. Smarts Card


Tekhnologi smart card mempunyai kemampuan untuk menyimpan informasi dalam jumlah
yang sangat besar. Smart card hamper sama dengan tetapi agak lebih tipis dari kartu kredit.

11. Biometric

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
System ADC biometric terdiri dari sensor yang menangkap sebuah karateristik atau cirri
individu, mendigitalkan pola imagenya, lalu membandingkan image tersebut untuk kemudian
menyimpan polanya untuk identifikasi.

Masalah Penggunaan Sistem pada Desain Input


Prinsip-prinsip desain input yang harus diikuti :
1. Dapatkan hanya data variable.
2. Jangan mengcapture data yang dapat dikalkulasi atau dihitung dengan menggunakan
program computer.
3. Gunakan kode untuk atribut yang tepat.

Control Internal-Data Editing untuk Input


Control internal merupakan persyaratan yang ada diseluruh system berbasis computer.
Dibawah ini petunjuk control internal yang dianjurkan :
1. Jumlah input harus selalu diawasi. Hal ini khususnya benar untuk metode bacth,
karena bias jadi source dokumen salah letak, hilang, atau terlewat.
2. Perhatian juga harus diberikan untuk memastikan bahwa data tersebut valid.
Cara-cara dibawah ini banyak digunakan untuk memvalidasi data :
a. Eksistence checks memutuskan apakah seluruh field yang dibutuhkan input telah
dimasukan
b. Data tipe checks memastikan bahwa data yang digunakan sebagai input adalah
benar
c. Domain checks menentukan apakah data input tiap field berada pada aturan atau
range nilai yang sudah ditetapkan untuk field tersebut.
d. Combinasion checks menentukan apakah hungungan yang terdapat diantara dua
field itu benar.
e. Self-checking digits menentukan ada tidaknya kesalahan data entry pada primary
keys.
f. Format checks membandingkan data yang dimasukan dengan persyaratan
pemformatan yang telah ada.

Kontrol GUI untuk Desain Input

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa control yang paling umum digunakan pada
form input berbasis GUI. Kita akan membicarakan masing-masing control. Control tersebut
dapat diterapkan baik pada antar muka berbasis windows maupun antar muka berbasis web.
1. Text box
Text box terdiri dari kotak persegi panjang yang biasanya dilengkapi dengan judul
(caption). Control ini mengharuskan pengguna untuk mengetikan data didalam kotak
tersebut. Text box sangat cocok digunakan ketika nilai data input tidak dapat dibatasi dan
analisis tidak dapat memberikan sebuah daftar yang berisi nilai-nilai yang dapat dipilih oleh
pengguna.

2. Radio Button

Radio button menyediakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi


dan memilih dengan tepat nilai tertentu dari suatu set nilai. Radio button terdiri dari
lingkaran kecil dan satu deskripsi terstruktual yang sesuai dengan pilihan nilai.
Lingkaran tersebut terletak disebelah kiri dari deskripsi terstruktual pilihan nilai. Pada
umumnya radio button muncul dalam kelompok-kelompok –satu pilihan nilai.

Radio button sangat sesuai ketika pengguna diharapkan memasukan data yang
memiliki set terbatas yang telah ditentukan sebelumnya dari nilai-nilai yang sama-
sama eksklusif. Misalnya, seorang pengguna diminta memasukan data order type dan
gender. Masing-masing memiliki set nilai valid yang terbatas, telah ditentukan, dan
sama-sama eksklusif. Misalnya, ketika pengguna akan memasukan input order type,
mereka harus menunjukan satu dan hanya satu nilai dari set nilai “regular order”, “ras
order”, atau “standing order”.

Terdapat beberapa petunjuk untuk pertimbangan ketika kita akan


menggunakan radio button sebagai peralatan data input. Pertama, radio button harus
menampilkan alternative vertically aligned dan left justified untuk membantu
pengguna melakukan browsing. Pengelompokan tersebut juga harus membuat caption
yang berarti dan sesuai. Misalnya, radio button untuk male, female, dan unknown
terletak lurus vertical dan left justified dengan caption “gender” terletak rata kiri
diatas susunan tersebut.

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Untuk pilihan juga harus dipertimbangkan. Semakin besar jumlah pilihan,
maka semakin besar juga pertimbangan yang harus diberikan untuk mengurangi
pemeriksaan dan identifikasi pilihan. Pada kasus yang lain, frekuensi dimana nilai
dipilih menjadi sangat penting mengingat dimana ia ditempatkan didalam set pilihan.
Penggunaan radio button tidak dianjurkan untuk pemiliha nilai data input
dimana nilainya hanya yes/no (atau state On/Off). Sebagi gantinya, control check box
harus dipertimbangkan.

3. Check Box

Seperti juga text box dan radio button, check box juga terdiri dari dua bagian.
Check box terdiri dari sebuah persegi panjang yang dilengkapi deskripsi terstruktual
tentang field input dimana pengguna akan memberikan nilai yes/no. check box
menyediakan fleksibilitas dalam memilih nilai dengan menggunakan keyboard atau
mouse kepada pengguna. Pengguna akan dengan mudah men-toggle nilai field input dari
value/state ke value/ state lain yang diinginkan.
Petunjuk-petunjuk yang disarankan dibawah ini akan meningkatkan penggunaan
control check box. Pastikan bahwa deskripsi terstruktual berguna bagi pengguna. Cari
kesempatan untuk mengelompokan check box yang field inputnya adalah nilai yes/no dan
berikan heading kelompok yang deskriptif.
Untuk mempermudah pengguna dalam melakukan browsing dan pemilihan dari
sebuah kelompok check box, maka kita harus menyusun control check box secara vertical
dan rata kiri. Jika perlu, luruskan secara horizontal dan pastikan bahwa kita memberikan
ruang yang cukup untuk memisahkan control satu dengan yang lain secara visual. Dan
akhirnya, kita harus memberikan bantuan kepada pengguna dengan cara mengurutkan
field input sesuai deskripsi terstruktualnya. Pada sebagian besar kasus, dimana jumlah
control check box cukup besar, maka pengurutan diberikan sesuai alphabet.

4. List Box

List box adalah sebuah control yang meminta pengguna untuk memilih nilai item
data dari daftar kemungkinan pilihan. List box berbentuk empat persegi panjang dan
bersisi satua tau lebih dua baris kemungkinan nilai data. Nilai tersebut akan muncul

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
sebagai deskripsi terstruktual dan grafik. List box memiliki sejumlah besar nilai yang
mungkin yang terdiri dari scroll bar untuk mengatur baris pilihan tersebut.
Sebuah baris dalam kolom list box biasanya terdiri lebih dari satu kolom.
Misalnya, sebuah list box hanya dapat terdiri dari baris yang memiliki satu kolom tunggal
dari sebuah nilai yang mungkin untuk satu item input data yang muncul disebut job code.
Akan tetapi, item ini mengharapkan penggunaan untuk mengenali setiap kode tugas yang
muncul.
Keputusan biasanya ditentukan oleh jumlah nilai yang mungkin untuk item data
dan jumlah screen space yang dapat digunakan dalam control. Kemampuan scrolling
membuat list box sangat sesuai digunakan dalam kasus kemampuan scrolling membuat
list box sangat sesuai digunakan dalam kasus dimana screen space yang sangat dapat
digunakan terbatas dan item input data memiliki sejumlah besar nilai yang telah
ditentukan sebelumnya, yang sama-sama ekslusif.
Terdapat beberapa petunjuk lain yang harus dipertimbangkan ketika kita akan
menggunakan list box sebagai peralatan untuk input data. List box harus dilengkapi
dengan sebuah caption yang deskriptif. Jangan menggunakan singkatan untuk caption,
dan huruf kapital hanya digunakan pada karakter awal dari caption tersebut. Caption juga
harus diikuti dengan tanda titik dua ( : ) untuk membantu pengguna membedakan caption
dari kotaknya.
Lokasi penempatan caption juga berpengaruh. Pengguna harus dengan mudah
menghubungkan caption dengan list box. Oleh karena itu, caption harus terletak pada kiri
atas dan list box. Terdapat beberapa petunjuk yang berhubungan dengan list box.
Pertama, list box diharapkan memiliki nilai yang default yang diberi highlight. Kedue,
perhatikan kekurangan list box. Pada umumnya, ukuran list box harus cukup untuk
kebanyakan karakter data input fix-length untuk dimasukan dan dilihat oleh pengguna.
Anda juga harus memikirkan tentang kenyamanan pengguna dalam memeriksa
dan mengidentifikasi pilihan yang nampak pada list box. Daftar pilihan harus rata kiri
untuk mempermudah browsing. Pastikan untuk melibatkan pengguna ketika melakukan
pesanan dimana pilihan akan muncul pada daftar. Pada kasus-kasus tertentu akan menjadi
sangat lazim bagi pengguna jika mereka menempatkan pilihan yang ditampilkan dalam
urutan alphabet. Pada kasus yang lain, frekuensi dimana nilai telah dipilih menjadi sangat
penting mengingat dimana ia terletak pada susunan pilihan.

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
5. Drop Down List

Drop down list adalah control lain yang mengharuskan pengguna untuk memilih
nilai item data dari daftar pilihan yang mungkin. Drop down list terdiri dari sebuah file
pilihan berbentuk empat persegi dengan sebuah control tombol kecil yang dihubungkan
dengan sisi-sisinya. Tombol kecil tersebut berisi panah kebawah dan bar. Tombol tersebut
digunakan untuk menginformasikan kepada pengguna bahwa ada daftar tersembunyi dari
nilai yang mungkin untuk sebuah item data.
Jika dibutuhkan, maka daftar tersembunyi tidak akan muncul “drop or pull down”
dibawah field pilihan untuk membuka dirinya sendiri bagi pengguna. Daftar yang telah
terbuka tadi mempunyai karakteristik yang sama dengan control list box yang telah
disebutkan. Ketika pengguna memilih nilai dari daftar pilihan nilai, maka nilai yang telah
dipilih akan ditampilkan pada field terpilih dan daftar pilihan tersebut akan tersembunyi
dari pengguna.
Drop down list dapat digunakan pada kasus-kasus dimana item data memiliki
sejumlah besar nilai yang telah ditentukan dan screen space yang tersedia melarang
pengguna list box. Salah satu kelemahan drop down list dibandingkan dengan control
yang telah disebutkan diatas adalah adanya langkah khusus yang harus dilakukan oleh
pengguna.

6. Combination Box

Combination box, sering disebut combo box, adalah sebuah control yang namanya
benar-benar sesuai dengan fakta, yaitu menggabungkan kemampuan text box dengan list
box. Combo box memberikan fleksibilitas kepada pengguna dalam memasukan nilai item
data (seperti text box) memilih nilai dari suatu daftar (seperti list box).
Combo box paling tepat digunakan jika screen space yang tersedia terbatas dan
pengguna perlu diberi opsi untuk memilih sebuah nilai dari suatu daftar atau mengetik
sebuah nilai yang dapat atau tidak dapat muncul sebagai opsi pada daftar. Petunjuk
pengguna drop down list dapat diterapkan pada combo box.

7. Spin Box

Spin box adalah control berbasis screen yang telah terdiri dari text box dengan
suatu baris tunggal diikuti dua tombol kecil, yang rata vertical. Tombol yang paling atas

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
mempunyai panah keatas dan tombol yang paling bawah mempunyai panah kebawah.
Control ini membuat pengguna dapat memasukan data secara langsung kedalam text box
yang sesuai atau memilih nilai dengan cara mengklik tombol untuk mengulang (atau
memutar) tersebut. Tombol tersebut memiliki sebuah unit ukuran.
Spin box sangat sesuai digunakan untuk membolehkan pengguna memilih input
dengan menggunakan tombol untuk menavigasi sekumpulan pilihan, atau secara langsung
memasukan (keying) nilai data kedalam nilai text box. Nilai data untuk spin box harus
dapat diurutkan dalam cara yang dapat diprediksi.
Spin boxes seharusnya berisi sebuah label atau caption yang dengan jelas
mengidentifikasi item data input. Label tersebut harus ditempatkan sebelah kiri text box
atau sebelah kiri atas control text box. Spin box harus selalu berisi satu nilai default
dibagian text box dari control tersebut.

8. Button

Secara tegas dinyatakan bahwa button/tombol bukanlah control input. Button


tidak memberikan kontribusi untuk seleksi atau input data actual. Namun, design from
input tidak lengkap jika tidak menggunakan button. Button memiliki beberapa tujuan.
Button membolehkan pengguna untuk memproses data, menunda transaksi, atau meminta
bantuan. Button juga dapat digunakan untuk menavigasi beberapa contoh dari form yang
sama.
Masih banyak lagi control berbasis screen lainnya yang dapat digunakan untuk
mendesign antar muka pengguna grafis. Control yang telah disebutkan diatas adalah
control yang paling lazim untuk mengcapture data input. Anda juga harus familier dengan
control lain beserta penggunaannya yang tetap untuk input data. Pada bab selanjutnya
anda akan mempelajari beberapa control lain yang digunakan untuk tujuan lain. Tetaplah
mengikuti perkembangan dibidang GUI utnuk mengetahui control-control yang tersedia.

Design dan Prototype Input


Para designer tau bahwa mereka cukup mendesign sekumpulan screen menu dimana
pengguna akan memilih satu opsi yang akan membawa mereka kedalam screen input yang
sesuai. Sangat sederhana. Akan tetapi, dengan lingkungan grafis seperti sekarang ini, ada
tuntutan untuk mengembangkan system secara keseluruhan yang dapat tergabung dengan
baik dengan lingkungan kerja pengguna. Perhatian seperti init jarang diberikan pada antar

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
muka aplikasi menu driven yang hierarkis yang dicirikan dengan aplikasi berbasis text yang
lebih tradisional atau berbasis perintah.

Alat Automasi untuk Design dan Prototiping Input


Dulu, peralatan utama yang digunakan untuk design input adalah record layout charts
dan display layout charts. Sekarang, pendekatan “scatching” ini sudah digunakan lagi.
Prosesnya sangat membosankan, dan tidak kondusif untuk strategi pengembangan aplikasi
cepat dan prototyping yang saat ini lebih disukai, yang menggunakan peralatan otomatis
untuk mengakselerasi proses design.
Sebelum peralatan otomatis tersedia, analisis hanya dapat membuat sketsa kasar dari
input untuk mendapat gambaran mengenai tampilan output yang diinginkan oleh pengguna
system atau bagaimana batch record akan dibuat. Dengan menggunakan peralatan otomatis,
kita dapat mengembangkan prototype yang lebih realistis untuk input tersebut.
Masih dalam perdebatan, peralatan yang paling umum digunakan untuk design input
adalah lingkungan pengembangan aplikasi PC-data base. Sekalipun Microsoft acces tidak
cukup powerfull untuk mengembangkan sebagian besar aplikasi level perusahaan. Pengguna
dapat menguji form tersebut dan mengatakan mana yang bekerja dengan baik mana yang
tidak.

Beberapa peralatan CASE memasukan fasilitas untuk laporan dan layout screen dan
prototyping menggunakan repository proyek yang dibuat selama analisis persyaratan. Bahasa
pemrograman berbasis GUI seperti visual basic, dapat digunakan untuk prototyping input
nonfunctional. Istilah kuncinya adalah nonfunctional. Form tersebut akan kelihatan nyata
namun tidak terdapat kode untuk mengimplementasi semua button atau field. Ini adalah
esensi dari prototyping secara cepat.

Proses Design Input


Design input bukanlah suatu proses yang rumit. Beberapa langkah sangat penting, namun
yang lain dapat disesuaikan dengan lingkungan. Langkah-langkahnya adalah:
1. Mengidentifikasi input system dan memeriksa persyaratan logika.
2. Memilih control GUI yang sesuai
3. Mendesign, memvalidasi, dan mengetes input dengan menggunakan beberapa
kombinasi dari:

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
o peralatan layout (misal: sketsa tangan, printer/ display layout chart, atau
CASE)
o prototyping peralatan (misal: spreadsheet, PC DBMS, 4GL)
4. Jika perlu mendesign source dokumen.

Langkah 1 : Mengidentifikasi Input sistem dan memeriksa persyaratan logika


Persyaratan input harus ditentukan selama analisis persyaratan. Diagram alir data fisik
adalah langkah awal yang baik untuk design input. DFD tersebut mengidentifikasi baik
output bersih sistem (agen eksternal untuk proses) maupun metode inplementasi.
Setelah memeriksa persyaratan input yang berkaitan untuk subyek VIDEOTAPE.
Telah ditetapkan juga bahwa screen input tunggal dapat digunakan untuk mendukung 3 input
tersebut – NEW VIDEO TITTLE, DISCOUNTINUED VIDEO TITTLE, dan VIDEO
TITTLE UPDATE. Isi dari tiga buah input tersebut mengcapture ataunmenampilkan hal
tersebut.

PRODUCT NUMBER +
UNIVRSAL PODUCT CODE+
QUANTITY IN STOCK+
PRODUCT TYPE+
MANUFACTURE’S SUGGESTED RETAIL INIT PRICE+
CLUB DEFAULT UNIT PRICE+
CURRENT MONTH UNIT SOLD+
TOTAL LIFETIME UNIT SOLD+
TITTLE OF WORK+
CATALOG DESCRIPTION+
COPYRIGHT DATE+
CREDIT VALUE+
PRODUCER+
DIRECTOR+
VIDEO CATEGORY+

Atribut PRODUCT NUMBER, MONTHLY UNIT SALES, YEAR UNIT SALES,


dan TOTAL UNIT SALES tidak dimasukan oleh pengguna. Atribut tersebut dihasilkan
secara otomatis oleh sistem itu sendri. Untuk TITTLE COVER, pengguna juga diharpakn

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
untuk dengan mudah menentukan semua file bit map yang akan memuat gambaran actual
dari judul video yang baru.

Langkah 2: Memilih control GUI yang Sesuai


setelah punya ide untuk isi input, kita dapat mebuat control berbasis sreen yang sesui untuk
digunakan pada masing-masing atribut untuk muncul pada screen kita tersebut. Jika kita
menggunakan pendekatan repository based programming, maka kita harus mengecek terlebih
dahulu. Apakah keputusan atau karakteristik atribut yang lain telqh dibuat dan disimapan
sebagai entry repository. Jika ia, maka kita dapat emnggunakamn kembali entry repository
yangb berkenaan dengan atribut yang akan kita gunakan pada sreen input kita. Pada kasus
dimana tidak terdapat entry repository , maka kita harus membuatnya.
Untuk memilih control yang sesuai untuk atribut kita, kita harus memulainya dengan
memeriksa kemungkinan nilai untuk masing masing atribut. Sekali lagi, terdapat control
berbasis screen lain yang terdapat pada data input. Contoh kita focus pada control yang
sangat umum digunakan. Sebarapa baik anda menyelesaikan kegiatan ini akan menjadi
ukuran sebesar pengetahuan anda tentang control biasa dan control lanjutan.
Langkah 3: Mendesign, Memfalidasi, dan Mengetes Input
langkah ini meliputi perkembangan prototype screen bagi pengguna untuk meninjau kembali
dan pengujian. Feedback yang didapatkan mungkin membuat kita perlu kembali ke langkah 1
dan 2 untuk menambah atribut dan menentukan karakteristik mereka.
1. PRODUCT NUMBER, MONTLY UNIT SALES, YEAR UNIT SALES, dan TOTAL
UNIT SALES diletakan pada screen dengan diberi warna khusus sebagai tanda visual
kepada penguna bahwa field tersebut telah terkunci dan pengguna tidak dapat
memasukan data pada field tersebut. Field tersebut dihasilkan secara otomatis oleh
sistem. Field lain muncul pada screen dengan latar warna putih sebagai tanda visual
bahwa field dapat di edit.
2. Edit masks ditentukan untuk field input ini. Field UNIVERSAL PRODUCT CODE
mebuat tanda garis (dash) pada lokasi lokasi yang telah ditentukan. Sebenarnya
pengguna tidak memasukan tanda garis tersebut.
3. Masing field pada screen diberi nama pada arti pengguna. Feedback dari pengguna
dengan indikasi “CC” adalah singkatan dari “closed caption”. Pengguna juga
menunjukan bahwa nama tersebut tidak diperlukan untuk CATALOG
DESCRIPTION.

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
4. Radio button yang berhubungan disusun dalam sebuah group box yang beris sebuah
nama descriptive. Group box secara berkala digunakan untuk menggabungkan secara
visual bermacam macam control yang saling berhubungan nilai actual yang disimpan
adalah sebuah code misalnya, nillai code E akan disimpan secara actual untuk
menggantikan “Engglish” jika pengguna memilih radio button berlabel “Engglish”
untuk atribut LANGUAGE.
5. Textbox yang mempunyai banyak baris mempunyai banyak tampilan scroll bar
vertical. Ini adalah petunjuk visual bahwa terdapat tex tambahan yang tidak muncul
didalam file CATALOG DESCRIPTION

Langkah 4 : Jika Perlu, Medesign Source Document


Jika source document akan digunakan mendapatkan data, maka kita juga harus mendesign
document tersebut. Source document digunakan oleh pengguna sistem titik dalah bentuknya
yang paling sederhana, prototype dapat berupa sketsa sederhana atau a
Tahun tahun belakangan ini perlatan prototypeing semakin maju program spreadsheet
seperti Microsoft excel dapat membuat model form yang rialistis. Peralatan tersebut akan
menyediakan control yang bagus untuk type dan ukuran, grafik untuk logo dan yang lainya.
Printer laser dapat menghasilkan print out proto type yang sangat bagus cara lain yang dapat
ditempuh untuk proto typing soruce document adalah dengan membuat model kasar dengan
menggunakan pengeloaan data.

Input Berbasis Web dan E-Business


Pertibangan terakhir design input yang harus kita bahas adalah mengenai out put berbasis
web. Proyek soundstage akana menambah berbagai kemampuan e-commerce dan e-business
pada sistem informasi member service beberpa kemampuan ini akan membutuhkan design
inpu berbasis web.
Satu persyaratan logika output untuk proyek adalah Member Order berbasis web. Kita hanya
akan menunjukan pada anda versi client/server antar muka web cenderung lebih artitis
dibandingkan antar muka windows mungkin inilah bagian yang memberikan daya tarik .
aantarmuka itu perlu menarik secara visual untuk memikat pelangggan untuk membeli
produk karena tidak ada sales pitch verbal.

Plagiarism

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka

System Analysis and Design 9th edition Kenneth E. Kendall – Julie E. Kendall. 2013

‘20 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai