akurat (accurate); sistem informasi memerlukan enam komponen, yaitu (1) komponen input
atau komponen masukan, (2) komponen model, (3) komponen output atau komponen
keluaran, (4) komponen teknologi, (5) komponen basis data, dan (6) komponen kontrol atau
komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk
satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada,sistem informasi tidak akan
dapat mencapai tujuannya.
Wawancara (Interviews)
Melalui wawancara, analis sistem dapat berkomunikasi langsung dengan pemakai sistem untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan persyaratan sistem.
Wawancara memungkinkan analis sistem untuk mengajukan pertanyaan, mendengarkan
tanggapan pemakai sistem, dan memperoleh informasi yang relevan.
Observasi (Observation)
Dengan melakukan observasi langsung di lingkungan kerja atau proses yang terkait, analis
sistem dapat mengamati bagaimana pemakai sistem bekerja dan berinteraksi dengan sistem
yang ada. Observasi dapat membantu dalam mengidentifikasi kelemahan, tantangan, dan
kebutuhan yang mungkin tidak terungkap melalui wawancara.
Prototyping
Prototyping adalah alat yang digunakan oleh analis sistem untuk mengkomunikasikan ide dan
desain sistem kepada pemakai sistem. Dengan membangun prototipe atau model awal sistem,
pemakai sistem dapat melihat secara visual bagaimana sistem akan berfungsi dan memberikan
umpan balik yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Selain alat-alat di atas, analis sistem juga dapat menggunakan teknik komunikasi tertulis seperti
survei atau kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari pemakai sistem secara luas dan
mendapatkan tanggapan dari sejumlah pemakai sistem.
Tipologi model e-business menurut Tapscott dkk (2000) sebagai berikut.
1. Agora adalah suatu e-commerce yang merupakan suatu tempat ketika pembeli dan
penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Contohnya,
e-bay.com.
tujuan tertentu.
dan UPS.
Contoh lain dari model bisnis marketplace adalah Tokopedia, Amazon, Ebay, Shopee, Lazada
b. Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan model bisnis
marketplace seperti yang digunakan oleh Bukalapak:
1. Akses ke jaringan luas: Bukalapak memberikan akses kepada penjual untuk mencapai
basis pelanggan yang luas. Dengan menggunakan platform seperti Bukalapak, penjual
dapat menjangkau pembeli dari berbagai lokasi di Indonesia, memperluas pasar
potensial mereka.
2. Kemudahan dalam memulai bisnis: Model marketplace memungkinkan penjual untuk
dengan mudah memulai bisnis online tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk
pembuatan situs web atau infrastruktur teknologi lainnya. Penjual dapat segera
memulai dengan membuat akun dan memasarkan produk mereka di platform yang
sudah ada.
3. Peningkatan visibilitas dan pemasaran: Dalam marketplace, penjual dapat
memanfaatkan fitur-fitur pemasaran yang disediakan oleh platform untuk meningkatkan
visibilitas produk mereka. Misalnya, fitur promosi, rekomendasi produk, dan ulasan
pelanggan membantu penjual menarik perhatian pembeli potensial.
4. Keamanan transaksi: Bukalapak, sebagai pihak ketiga yang menghubungkan pembeli
dan penjual, menyediakan sistem pembayaran yang aman dan perlindungan konsumen.
Ini memberikan kepercayaan kepada pembeli untuk bertransaksi online tanpa khawatir
kehilangan uang atau menerima barang palsu.
5. Kemudahan perbandingan produk: Model marketplace memungkinkan pembeli untuk
membandingkan produk yang ditawarkan oleh berbagai penjual. Hal ini memberi
pembeli kebebasan untuk memilih produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan
mereka, berdasarkan kualitas, harga, dan ulasan dari penjual lain.
Keuntungan-keuntungan ini membuat model bisnis marketplace menjadi populer dan sukses di
industri e-commerce.
1. Toko Online (Online Stores), Pasar (Marketplaces) dan Jasa-jasa Toko online, pasar dan jasa-
jasa menyediakan hampir semua kebutuhan bahan yang dapat dipilih dan dibeli lewat web.
Barang-barang yang tersedia dari komputer, buku, majalah, pakaian, peralatan kantor, jam,
musik, video,
elektronik, mainan, obat, alat kecantikan, makanan, hingga mobil. Keuntungan dari toko online
ini sebagai berikut:
1. menyediakan informasi produk yang lengkap yang dapat digunakan oleh konsumen
untuk mempertimbangkan keputusannya untuk membeli;
2. menyediakan informasi ketersediaan barang;
3. mengurangi biaya ruangan toko bagi penjual;
4. biaya mencetak brosur ataukatalog dapat dihemat.
3] Karakteristik informasi yang diperlukan oleh manajemen tingkat bawah dalam mengelola
operasional setiap unit toko retail waralaba dapat mencakup:
Informasi Stok Barang: Manajemen tingkat bawah perlu memiliki informasi yang akurat
tentang stok barang di setiap unit toko. Mereka perlu mengetahui jumlah barang yang
tersedia, barang yang harus diisi ulang, serta pergerakan stok agar dapat memenuhi
permintaan pelanggan dengan baik. Contoh informasi yang diperlukan adalah jumlah
barang yang tersedia saat ini, jumlah barang yang telah terjual, dan estimasi waktu
pengiriman barang baru.
Informasi Keuangan: Manajemen tingkat bawah perlu memiliki informasi keuangan yang
terkait dengan operasional toko. Mereka perlu memonitor pendapatan, biaya
operasional, dan profitabilitas toko. Informasi ini akan membantu dalam pengambilan
keputusan terkait pengelolaan keuangan dan efisiensi operasional. Contoh informasi
yang diperlukan adalah pendapatan harian, biaya sewa toko, gaji karyawan, dan laba
bersih.
Contoh lainnya dari karakteristik informasi yang diperlukan dapat mencakup informasi tentang
preferensi pelanggan terhadap produk tertentu, efektivitas kampanye pemasaran yang
dilakukan, laporan keuangan bulanan, analisis persaingan di wilayah toko, dan umpan balik dari
pelanggan terkait kualitas layanan. Penting bagi manajemen tingkat bawah untuk memiliki
akses yang cepat dan akurat terhadap informasi ini guna mendukung pengambilan keputusan
yang tepat dan mengoptimalkan kinerja operasional toko.