Anda di halaman 1dari 116

KATA PENGANTAR

Assalamu
'alaikum
wr.
wb.
Tahun 1999 Profesor Klaus Berger, guru besar teologi di Universitas Heidelberg Jerman,
mengeluarkan sebuah buku berjudul "Das Neue Testament und frhchristliche Schriften" {The
New Testament and Early Christian Writings). Di dalamnya termuat naskah-naskah Perjanjian
Baru dan naskah-naskah tua lain yang tidak termasuk ke dalamnya, seperti Surat Gembala
Hermas, Surat Barnabas, Surat-surat Igantius, dsb.
Yang menarik bagi umat Islam: Prof. Klaus Berger juga memasukkan lebih dari 100 ucapan
Yesus yang selama ini (hampir hanya) beredar di kalangan umat Islam. Ini mengejutkan
paling tidak karena dua hal:
Pertama, Klaus Berger hanya memasukkan naskah-naskah yang diyakini paling telat berasal
dari akhir abad ke-2 Masehi; ini sebuah pengakuan akan kemungkinan originalitas dari
ucapan-ucapan tsb. Kedua, Prof. Klaus Berger sebenarnya tergolong teolog yang hati-hati
dan konservatif; pemasukan naskah-naskah dari milieu umat Islam ini adalah suatu langkah
dia yang mencengangkan.
Sebenarnya ucapan-ucapan Yesus dalam bahasa Arab ini sudah dikenal lama oleh dunia
teologi Kristen sejak lama. Tahun 1896 David Margolioth, seorang orientalis Inggris,
mengumpulkan 77 ucapan ini dari sebuah sumber. Langkah yang lebih besar dilakukan
orientalis Spanyol, Asn y Palacios, yang menyelidiki 56 sumber dan mengumpulkan 225
ucapan-ucapan Yesus ini serta menterjemahkannya ke dalam bahasa Latin dengan judul
"Logia et agrapha domini Jesu apud moslemicos scriptore, asceticos praesertum, usitata".
Edisi Palacios inilah yang menjadi sandaran buku Klaus Berger.
Meski demikian perhatian dunia Kristen akan ucapan ini relatif kecil. Salah satu penyebabnya
adalah karena adanya penolakan dari awal atau paling tidak pengelasduaan atas naskahnaskah tentang agama Kristen yang berasal dari dunia Islam.
Keadaan berubah sejak tahun 1947, ketika di Naj Hammadi, Mesir, ditemukan naskah-naskah
kuno yang sama sekali tidak dikenal oleh dunia Kristen Barat. Naskah-naskah ini, terutama
Injil Thomas, memperlihatkan bahwa dunia (Kristen) Timur masih memiliki naskah-naskah
sangat tua yang tersimpan dan sampai kini belum terselidiki. Penemuan naskah tua lain, yaitu
"Unbekanntes Berliner Evangelium" (Unknown Berlin Gospel) yang baru dipublikasikan
beberapa tahun lalu, juga ikut meruntuhkan asumsi bahwa dunia teologi Kristen telah
mengetahui, menyelidiki, dan mengkatalogisir hampir semua naskah-naskah tua agama
Kristen, baik yang masuk kanon Perjanjian Baru maupun yang apokrif.
Langkah Klaus Berger mempublikasikan terjemahan Palacios adalah langkah logis dari
perkembangan ini. Meski demikian, buku Klaus Berger terutama ditujukan pada para teolog,
tidak begitu untuk umum. Kekosongan inilah yang dicoba oleh seorang guru besar bahasa
Arab di Sir Thomas Adam's, yaitu Profesor Tarif Khalidi, yang di bulan Mei 2001 mengeluarkan
buku dengan judul "The Muslim Jesus; Sayings and Stories in Islamic Literature" (Harvard
University Press). Di dalamnya dimuat 303 ucapan dan kisah tentang Yesus dari berbagai
sumber dari dunia Islam.
Kesan bahwa buku ini belum 100% ditulis dalam "bahasa orang awam" masih terasa; meski
demikian ini adalah langkah maju dalam memperkaya diskusi dunia Islam-Kristen. Ini yang
mendorong saya untuk sedikit-sedikit menampilkan isi buku ini di mailing list ini. Semoga ada
manfaatnya.
Wassalamu
Jajang K

'alaikum

wr.

wb.

PS: Saya sendiri memakai buku Tarif Khalidi dalam terjemahan bahasa Jermannya "Der
Muslimische Jesus; Aussprche Jesu in der arabischen Literatur". Kalau ada rekan yang
mempunyai originalnya, silakan bergabung untuk saling cek silang.

Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literatures


1/303: Isa melihat seorang manusia yang melakukan pencurian. Isa bertanya padanya:
"Apakah kau melakukan pencurian?" Lelaki itu menjawab: "Tidak pernah. Aku
bersumpah pada yang lebih patut disembah daripada yang lain." Isa berkata: "Aku
beriman pada Allah dan menghukumi mataku karena kebohongan."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan dari Hammam ibn Munabbih (... - 131 H/748 M) sebagaimana
termuat dalam "Sahifat Hammam ibn Munabbih". Kemungkinan besar ini adalah kisah
tertua tentang Isa yang beredar di kalangan umat Islam, dan membuktikan bahwa di abad
pertama Hijriah sudah beredar kisah tentang Isa.
Referensi silang tentang kisah ini:

Shahih Muslim, 7:97


(Muhammad bin al-Walid bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj alMuluk
(Abu 'Amr 'Utsman bin 'Abd ar-Rahman) Ibn al-Salah (... - 643 H), Fatawa wa
Masa'il Ibn al-Salah 1:18
(Mulla Muhammad Baqir) Majlisi (... - 1110 H), Bihal an-Anwar 14:702

2/303: Isa berkata: "Diberkatilah orang yang menahan lidahnya, yang puas dengan
rumahnya, dan yang menangis karena dosanya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah ibn al-Mubarak (... - 181 H/797
M) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq".)
Referensi silang tentang ucapan ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab alSamt wa Adab al-Lisan, 15
(Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syahbani) Ibn Hanbal (... - 241 H),
Kitab az-Zuhd, 229 [di sini yang mengucapkan adalah 'Abdallaj bin 'Umar alihalih Isa]
(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi, Al-Risala a--Qusyairiyya fi 'Ilm al-Taswwuf (... 465 H) [di sini yang mengucapkan adalah Muhammad saw. alih-alih Isa]
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... -571 H), Sirat al-Sayid al-Masih,
158

(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H),


Ithaf al-Sada al-Muttaqin bin Syarh Asrar Ihya' 'Ulum ad-Din, 7:456 [dengan
urutan ucapan yang sedikit berbeda]

3/303: Isa berkata kepada kaumnya: "Jangan berbicara banyak tanpa mengingat Allah,
kalau tidak maka mengeraslah hati kalian; dan hati yang keras akan jauh dari Allah,
tetapi kalian tidak mengetahuinya. Jangan menyelidiki dosa orang lain seolah-olah
kalian itu tuan, tetapi selidikilah seolah-olah kalian itu hamba. Ada dua macam
manusia: yang sakit dan yang sehat. Bersikap baiklah kepada yang sakit, dan
berterimakasihlah pada Allah atas kesehatan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq".
Referensi silang atas ucapan ini:

('Umara bin Wathima al-Farisi) Abu Rifa'a al-Fasawi (... - 289 H), Kitab Bad'alKhalaq
(Ahman bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:313
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... -373 H), Tanbih alGhafilin
(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya'
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... -571 H), Sirat al-Sayid al-Masih,
178ff

4/303: Isa berkata: "Kalau salah seorang di antara kalian berpuasa, maka minyakilah
kepala dan janggut serta basahi bibir agar orang-orang tidak menyadari bahwa dia
berpuasa. Jika dia memberi dengan tangan kanan, maka sembunyikan tangan kirinya.
Jika dia berdoa, tutupkanlah tirai di pintunya; karena Allah memberikan pujian
sebagaimana dia memberikan rezeki."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq".
Referensi silang atas ucapan ini:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum alDin, 3:287

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... -571 H), Sirat al-Sayid al-Masih,
201

5/303: Jibril bertemu Isa dan berkata kepadanya: "Assalamu 'alaika ya Ruhullah!" "Wa
'alaikas-salam ya Ruhullah!" jawab Isa. Kemudian Isa bertanya: "Ya Jibril, kapan
datangnya saat kiamat?" Jibril berdesir dan menjawab: "Yang ditanya tidak lebih tahu
daripada yang bertanya. Kiamat amat berat bagi langit dan bumi; dia akan datang
kepada kalian secara tiba-tiba." Dan selain itu dia berkata: "Tentang hal ini hanya Allah
yang tahu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq". Bandingkan juga:

QS Al-'Araf 187
Markus 13: 32 dan Matius 24: 36 di mana Yesus menyatakan bahwa dia dan para
malaikat tidak tahu tentang hari dan jam kiamat; hanya Tuhan yang
mengetahuinya.

6/303: Setiap kali di depan Isa disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduka cita dan
berkata: "Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibicarakan di
hadapannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 229
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 100

7/303: Isa berkata kepada para muridnya: "Jangan meminta upah dari kaum yang
kalian beri pelajaran, selain upah yang kalian berikan kepadaku.[1] Garam dunia [2],
janganlah membusuk. Semua yang membusuk bisa ditangani dengan garam; tetapi jika
garamnya membusuk, maka tak ada lagi obatnya. Ketahuilah bahwa kalian mempunyai
dua ciri kebodohan: tertawa tanpa sebab, dan tidur hingga melewati pagi."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H),
Kitab al-Zuhd; 478, 491
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin; dengan urutan yang terbalik
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 231
(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm
wa Fadlihi; 1:185; di sini tidak diatasnamakan Isa

Catatan kaki:
[1] Beberapa ayat Al-Quran juga menyebutkan bahwa Muhammad tidak meminta upah
atas dakwahnya, misalnya Al-An'am 90, Yusuf 104, Al-Mu'minun 72, Furqan 57, Saba'
47, Shad 86, Ath Thur 40, dan Al Qalam 46; begitu juga para nabi lain seperti Nabi Nuh
(Yunus 72, Hud 29, Asy-Syuara 109), Nabi Hud (Hud 29, Asy-Syuara 127), Nabi Shalih
(Asy-Syuara 145), Nabi Luth (Asy-Syuara 164), dan Nabi Syuaib (Asy-Syuara 180)
[2] Yesus menggunakan istilah "garam dunia" untuk para muridnya/pengikutnya; lihat
Matius 5:13.
8/303: Isa berkata kepada para muridnya: "Para raja menyerahkan masalah hikmah
kepada kalian, maka serahkanlah masalah dunia pada mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H),
Kitab al-Zuhd; 475
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin; 190
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 123

Bandingkan juga Matius 22:21, Markus 12:17, Lukas 20:25.

9/303: Isa berkata: "Bani Adam, kalau kamu melakukan perbuatan baik, cobalah untuk
melupakannya; karena perbuatan ini akan terus ada pada yang tidak akan
melupakannya." Kemudian dia membacakan ayat Al-Quran[1]: "Sesungguhnya Allah
tidak akan menyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [dan meneruskan:]
"Kalau kamu melakukan perbuatan buruk, maka pandanglah terus ia di depan mata." Ibn
al-Warraq berkata[2]: "Di dekat mata."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 301.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 190.

Catatan kaki:
[1] At-Taubah 120
[2] Ini adalah variasi/koreksi dari Ibn al-Warraq [... - 378 H] atas "... di depan mata."
10/303: Isa berkata: "Para sahabatku, carilah kasih Allah dengan menghindari kaum
yang berdosa; dekatilah Dia dengan melakukan apa yang menjauhkan kalian dari
mereka; carilah kemurahanNya dengan melawan mereka." [Berikut ini adalah komentar
dari Malik ibn Mighwal (... - 159 H)] Dia [Malik] berkata: "Aku tidak tahu dengan
perintah yang mana Isa memulainya." [Akhir dari komentar Malik] Para sahabat Isa
bertanya: "Ya Ruhullah, kalau begitu kami harus mendekati kaum mana?" Isa
menjawab: "Dekatilah kaum yang tatapannya mengingatkan kalian pada Allah, yang
ucapannya menambah ilmu, yang amalannya membuat kehidupan sesudah mati sangat
berharga."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 355.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 1:399
dan 3:175.
(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 25 (sebagian, dan diatasnamakan Muhammad saw.)

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:143 (hanya bagian akhir).
(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm
wa Fadlihi, 1:126.
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 2:157.
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 208.

11/303: Isa senantiasa berkata kepada para pengikutnya: "Anggaplah mesjid sebagai
tempat tinggalmu, dan rumah [hanya] sebagai tempat persinggahan sementara.
Makanlah dari tumbuh-tumbuhan alam bebas, dan larilah dari dunia ini dengan damai."
Syarik [1] berkata: "Aku menyebut ini kepada Sulaiman [2], dan dia menambahkan: 'Dan
minumlah air yang bersih.'"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 563.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:143;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 128.

Catatan kaki:
[1] Syarik (... - 177) adalah seorang qadi dan perawi hadits.
[2] Sulaiman ibn al-Mughira (... - 165 H) adalah perawi hadits dari Basra.
12/303: Isa berkata: "Pada seorang yang sabar, kemalangan membawa kesenangan;
pada seorang yang berdosa, kesenangan membawa kemalangan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 627.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 241.

13/303: Isa berkata: "Empat [sifat] lah, yang apabila berada di diri seseorang, membuat
kagum: diam yang merupakan awal ibadah, berendah diri di hadapan Allah, berpantang
dari dunia, miskin."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 222.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab alSamt wa Adab al-Lisan, 647;
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin [dengan sedikirt variasi];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 139.

14/303: Isa melewati sebuah reruntuhan dan bekata: "Reruntuhan dari reruntuhan!"
Selain itu dia berkata: "Reruntuhan, di manakah orang-orangmu?" Sesuatu dari
reruntuhan itu menjawab: "Ruhullah, mereka telah mati, karena itu berusahalah sendiri
demi Tuhanmu!" Selain itu suara ini juga berkata: "Keputusan Allah sudah [ditetapkan
dengan] pasti, karenanya carilah Allah juga dengan kepastian."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 640.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H),
Kitab al-Zuhd, 1057 [di sini Abdallah bin Umar alih-alih Isa as.]
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 215.

15/303: Isa berkata: "Carilah keridhaan Allah, dan bukan keridhaan perut. Lihatlah
burung-burung bagaimana mereka datang dan pergi; mereka tidak menanam maupun
membajak, tetapi Allah mengurusi mereka. Kalau kalian berkata: 'Perut kami lebih besar
daripada perut burung,' maka lihatlah binatang-binatang yang besar, buas maupun
tidak, bagaimana mereka datang dan pergi, yang tidak menanam dan membajak, tetapi
Allah juga mengurusi mereka. Berhati-hatilah atas pemborosan dunia, karena
pemborosan dunia adalah aib di sisi Allah."

Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 848.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab alQana'a (dalam "Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya"), 1:71, 173
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin [variasinya]
(Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - 400 H), Al-Imta'
wa al-Mu'anasa, 2:217
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:260 [bervariasi sedikit]
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 187.

Bandingkan juga: Matius 6:26


16/303: Di malam ketika Isa diangkat ke langit, Isa bertemu para pengikutnya dan
berkata: "Janganlah mencari penghasilan dengan menggunakan kitabullah. Kalau kamu
tidak melakukan ini, maka Allah akan mendudukkan kamu [nanti] di tempat yang di
mana sebuah batu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." --'Abd al-Jabbar [1]
berkata: "Inilah tempat-tempat duduk yang Allah sebut di dalam Al-Quran: 'Di tempat
yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.'[2]"-- Setelah itu Isa diangkat ke langit.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 1147.
Catatan kaki:
[1] 'Abd al-Jabbar ibn Salman (... - 112 H) adalah seorang perawi hadits, kemungkinan
dulunya Nasrani.
[2] QS Al-Qamar 55.
17/303: Orang bertanya kepada Isa: "Ruhullah dan Kalamullah, siapakah yang paling
menyesatkan manusia?" Dia menjawab: "Seorang ulama yang sesat. Kalau seorang
ulama sesat, maka tersesatlah karenanya banyak orang."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 1474.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu al-Hasan Muhammad bin Yusuf al-Naisaburi) Al-'Amiri (... - 381 H), AlSa'ada wa al-Is'ad;
(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:174;
(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 232 [dengan sedikit variasi].

18/303: Yahya bin Zakaria bertemu Isa dan berkata: "Katakanlah kepadaku, apa yang
mendekatkan manusia kepada kasih Allah dan menjauhkannya dari murkaNya?" Isa
berkata: "Hindarilah marah." Yahya bertanya: "Apa yang menimbulkan marah dan
membuatnya muncul kembali?" Isa menjawab: "Sombong, taklid buta, keangkuhan, dan
kemubaziran." Yahya berkata: "Izinkan saya bertanya sekali lagi." "Bertanyalah apa
yang kau mau," jawab Isa. "Zina: apa penyebabnya, dan apa yang membuatnya muncul
kembali?" "Sebuah tatapan," jawab Isa, "yang membuat hati mendekati kesenangan dan
ketaksusilaan yang berlebihan, sehingga keteledoran dan dosa menguat. Janganlah
membelalaki mata pada sesuatu yang bukan milikmu, karena apa yang tidak pernah kau
lihat tidak akan membuatmu tambah arif, dan apa yang tidak kamu dengar tidak akan
merisaukanmu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 44.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Muhammad bin al-Walid bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj alMuluk;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:168 [versi yang lebih pendek].

19/303: Di zaman Isa pernah terjadi musim kemarau panjang. Segumpal awan melayang
di langit. Isa memandang ke atas dan melihat malaikat yang melayang di atas awan. Isa
berteriak kepadanya: "Ke mana?" "Ke lahan yang dipunyai si Fulan," jawab sang
malaikat. Isa berjalan terus hingga sampai ke orang yang dimaksud; orang itu sedang
membenahi lubang-lubang di tanah. Isa bertanya: "Kau ingin lebih banyak?"
--maksudnya: lebih banyak hujan. "Tidak," jawab orang itu. "Kau ingin lebih sedikit?"

"Tidak," jawab orang itu. "Apa yang kau lakukan dengan hasil panenmu tahun ini?"
"Panen yang mana?" tanya orang itu, "serangan hama telah memusnahkannya." "Apa
yang kau lakukan di tahun lalu?" tanya Isa. "Aku telah membagikan lahanku menjadi 3
bagian: sepertiga untuk pertanian, peternakan, dan keluarga; sepertiga untuk kaum
miskin, kaum fakir, dan para musafir; sepertiga lagi untuk kebutuhanku." Isa berkata:
"Aku tidak tahu, yang mana dari 3 bagian ini yang lebih besar pahalanya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 126.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), "Kitab
Islah al-Mal" dalam "Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya" [variasi].

20/303: Kaum hawariyun bertanya kepada Isa: "Katakalah kepada kami, siapakah yang
paling patuh pada Allah?" "Orang yang berusaha memenuhi kehendak Allah tanpa
mencari pujian manusia," jawab Isa. "Siapakah yang memberikan nasihat bijak demi
Allah?" tanya mereka. "Orang yang pertama-tama memenuhi kewajibannya pada Allah,
sebelum dia memenuhi kewajibannya pada manusia, [dan] yang mengutamakan
kewajiban pada Allah daripada kewajiban pada manusia. Jika dia harus memilih antara
2 hal: hal duniawi atau kehidupan sesudah mati, dia memulai hal yang berkenaan
dengan kehidupan sesudah mati, dan baru kemudian mengalihkan perhatian kepada
dunia ini."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak
(... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 134.
Rujukan silang atas percakapan ini:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 95.

21/303: Al-Masih dan sekelompok pengikutnya sedang berada di [dekat] sungai yang
deras dan sebuah bangkai ular ketika seekor burung berwarna-warni yang mengkilap
laksana emas terbang ke arah mereka dan turun di dekat mereka. Ketika burung itu
mengibaskan badannya, dia merontokkan bulu-bulunya dan memperlihatkan
pemandangan yang paling jelek: botak berwarna merah. Sang burung lantas pergi ke
sebuah telaga, berkubang di lumpur, dan muncul kembali dalam keadaan hitam dan
jelek. Kemudian dia melihat air yang mengalir, mandi di sana, kembali ke bulu-bulunya
yang lepas, mengambilnya kembali, dan kembali ke keelokkannya. Begitulah yang

dilakukan orang yang berdosa, manakala dia menolak keimanan dan menjatuhkan diri
dalam dosa; dan taubat mirip dengan mandi membersihkan kotoran di air tenang yang
mengalir. Orang yang berdosa kembali ke keimanannya, apabila dia mengambil kembali
kulit dan bulu-bulu yang telah dilepaskan. Dan ini adalah perumpamaan.
Keterangan:
Kisah di atas --tidak lengkap-- diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn
al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 171. Kisah ini
direkonstruksi kembali berdasarkan "Sirat al-Sayyid al-Masih"-nya (Abu al-Qasim 'Ali
bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H).
22/303: Isa senantiasa berkata: "Kecintaan pada surga dan ketakutan pada neraka
menimbulkan kesabaran dalam keadaan yang sulit dan menjauhkan hamba [Allah] dari
kepuasan pada dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 175.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:180 [lebih luas];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 125.

23/303: Kaum hawariyun mendatangi Isa dan berkata: "Ruhullah dan Kalamullah,
perlihatkan pada kami nenek moyang kami Sem bin Nuh, mudah-mudahan Allah [dengan
demikian] menguatkan keimanan kami." Maka Isa pergi bersama-sama para hawariyun
ke kuburan Sem dan berkata: "Jawablah dengan izin Allah ya Sem bin Nuh!" Sem
bangkit dari kuburnya dengan izin Allah dan berdiri tegak laksana pohon palem yang
tinggi. Isa berkata kepadanya: "Berapa lama kau hidup, ya Sem?" Dia menjawab: "Aku
hidup empat ribu tahun lamanya. Pada umur dua ribu aku [diangkat menjadi] seorang
nabi, dan kemudian aku masih hidup dua ribu tahun lagi." Isa bertanya kepadanya:
"Apa pendapatmu tentang dunia?" Sem menjawab: "Dunia itu seperti sebuah rumah
dengan dua pintu. Aku memasukinya melalui satu pintu, dan keluar melalui pintu yang
lain."
Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh "Kitab al-Tijam fi Muluk Himyar" karya ('Abd al-Malik)
Ibn Hisyam (... - 218 H) yang juga mengarang "Sira al-Nabawiya", biografi tertua
Rasulullah saw.
Rujukan silang atas kisah ini:

(Muhammad bin 'Umar) Al-Waqidi (... - 207 H), Al-Maghazi, 1:121;


(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:110-111.

24/303: Melalui lidah Isa: "Terkutuklah sebuah negeri yang penguasanya anak-anak
kecil."
Keterangan:
Kalimat di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Muhammad) Ibn Sa'd (... - 230 H), AlTabaqat al-Kubra, 6:29.
Catatan:
Tarif Khalidi sendiri melontarkan kemungkinan munculnya kalimat di atas dalam
hubungannya dengan naiknya Mu'awiya II (cucu Mu'awiya) menjadi khalifah, yang
ketika itu masih sangat muda dan sakit-sakitan. Mu'awiya II sendiri tak lama kemudian
meninggal dunia. Kemungkinan lain adalah pengaitannya dengan Ecclesiastes 10:16 yang
menyebut "Unhappy is the land whose king is a boy,".
25/303: Allah berfirman kepada Isa: "Ya Isa, peringatkanlah dirimu sendiri. Bila dirimu
telah diperingatkan, peringatkanlah orang lain. Tetaplah bersahaja di hadapanku."
Keterangan:
Hadits qudsi ini diriwayatkan oleh Imam Hanbali dalam Kitab al-Zuhd, 300.
Referensi silang atas hadits qudsi ini:

(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 1:68; dan Ayyuha al-Walad.

26/303: Isa berdiri bersama murid-muridnya --atau menurut dia: orang-orang yang
mengikutinya-- di dekat sebuah kuburan, yang di dalamnya satu jenazah sudah terkubur.
Mereka [murid-murid Isa] bercakap-cakap tentang kegelapan, kesendirian, dan

kesempitan kubur. Isa berkata: "Kalian pernah berada di tempat yang lebih sempit
daripada ini: di rahim ibu kalian. Apabila Allah berkehendak memperluas [rahmatNya],
Ia melakukannya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 301.
Referensi silang atas kisah ini:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 250.

27/303: Al-Masih berkata: "Seringlah berdzikir pada Allah Yang Maha Pengasih, Maha
Terpuji, dan Maha Agung, serta patuhilah Dia. Bila kalia berdoa cukuplah bila kalian
mengatakan --dan Allah benar-benar akan puas dengan kalian: 'Ya Allah, ampunilah
dosa-dosaku, ubahlah tingkah lakuku, dan jauhkanlah aku dari hal-hal yang buruk ya
Allah.'"
Keterangan:
Doa Isa di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 302.
28/303: Isa berkata: "Berbahagialah orang yang beriman, dan sekali lagi
berbahagialah, karena Allah mengawasi keturunannya setelah dia meninggal."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 304.
Referensi silang atas ucapan ini:

(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H), Ihtaf
al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 8:440.

29/303: Isa senantiasa berkata: "Jika salah seorang dari kalian memberi sedekah
dengan tangan kanan, sembunyikanlah ia dari tangan kiri. Kalau dia berdoa,
tutupkanlah tirai pintunya, karena Allah mengasihinya sebagaimana dia memberikannya
rezeki."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 307.
Catatan: lihat pula ucapan nr. 4.
30/303: Orang bertanya kepada Isa: "Nabiyullah, mengapa engkau tidak mengambil
keledai yang bisa kau tunggangi bila dibutuhkan?" Isa menjawab: "Aku dalam
pandangan Allah terlalu tulus, sehingga dia tidak memberikanku sesuatu yang bisa
mengalihkan perhatianku dariNya."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 313.
Referensi silang atas percakapan ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:69;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:320;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 114, 115;
(Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Damm al-Hawa;
(Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan
al-Kubra, 1:229.

31/303: Isa berkata kepada kaum hawariyun: "Sesungguhnya, aku katakan kepada
kalian, kalian tidak mengejar dunia kini maupun dunia nanti." Mereka berkata:
"Nabiyullah, terangkanlah itu kepada kami, karena kami selama ini yakin bahwa kami
menginginkan salah satu dari dunia itu." Isa berkata: "Seandainya kalian mengejar
dunia kini, maka kalian patuh pada Allah Tuhan semesta alam yang memiliki kunci dari
semua kekayaannya. Seandainya kalian mengejar dunia nanti, maka kalian patuh pada
Allah Penguasa dan Pemiliknya, dan Dia akan memberikannya kepada kalian. Tetapi
kalian tidak menginginkan salah satu dari dunia ini."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 310.

32/303: Isa berkata [kepada kaum Hawariyun?]: "Mengapa aku tidak melihat ibadah
paling utama pada kalian?" Mereka bertanya: "Apakah ibadah yang paling utama itu, ya
Ruhullah?" Isa menjawab: "Berendah diri di hadapan Allah."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 312.
33/303: Isa berkata: "Kumpulkanlah kekayaan [untuk] di surga, karena hati manusia
berada di tempat dimana kekayaannya berada."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 313.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:25;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 218;
(Abu 'Abdallah Muhyi al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), AlFutuhat al-Makiyya, 2:812.

34/303: [Seorang biarawan Nasrani bercerita] Setan berkata kepada Isa, ketika dia
membawanya ke Yerusalem: "Kau menyatakan bahwa kau bisa menghidupkan orang
mati. Kalau kau memang bisa, mintalah kepada Allah untuk mengubah gunung ini
menjadi roti." Isa berkata: "Apakah manusia hidup dari roti [saja]?" Setan berkata:
"Kalau kau memang benar seseorang yang engkau katakan, jatuhkan dirimu dari tempat
ini, karena para malaikat akan menyelamatkanmu." Isa berkata: "Allah tidak
menyuruhku untuk menjalankan ujian ini, karena aku tidak tahu apakah Dia akan
menolongku atau tidak."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 314.
Rujukan silang atas kisah ini:

(Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Al-Adkiya
[variasi].

Catatan:
Bandingkan pula kisah "Yesus dicoba di padang gurun" menurut Matius 4:1-11, Lukas
4:1-13.
35/303: Kaum Hawariyun tidak bisa menemukan nabi mereka, karena itu mereka
mencarinya, dan menemukannya sedang berjalan di atas air. Seorang dari mereka
berkata: "Nabiyullah, haruskah kami menghampirimu?" "Ya," jawabnya. Ketika orang
itu melangkahkan satu kakinya ke depan, dan kemudian satu kakinya lagi, dia tercebur.
Isa berkata: "Ulurkanlah tanganmu hai orang yang beriman sedikit. Seandainya Bani
Adam mempunyai sebulir saja keyakinan, dia pasti bisa berjalan di atas air."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 315.
Rujukan silang atas kisah ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 1:22-23;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 94.

Catatan:
Bandingkan pula kisah "Yesus berjalan di atas air" menurut Matius 14:22-33.
36/303: Isa senantiasa berkata: "Kasih terhadap sesama bukanlah berbuat baik kepada
yang berbuat baik kepadamu, karena ini artinya membalas kebaikan dengan kebaikan.
Kasih terhadap sesama berarti bahwa kamu harus berbuat baik kepada orang yang
menjahatimu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 317.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 166.

Catatan:

Bandingkan pula Matius 5:43-48, Lukas 6:32-35.


37/303: Allah mewahyukan kepada Isa: "Ya Isa, Aku berikan kepadamu kecintaan dan
kasih sayang atas kaum miskin. Kamu mencintai mereka, dan mereka mencintaimu, dan
mereka menjadikanmu imam, kamu menjadikan mereka sahabat dan pengikut. Inilah dua
sifat khas [1]. Ketahuilah, barang siapa yang di akhirat nanti menghadapKu dengan dua
sifat khas ini, dia berdiri di depanKu dengan amal yang paling suci dan yang paling Aku
suka."
Keterangan:
Hadits qudsi di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 320.
Catatan kaki:
[1] Maksudnya: cinta dan kasih sayang atas kaum miskin.
38/303: Setiap kali masalah hari kiamat disinggung, Isa senantiasa resah ketakutan
seperti seorang wanita.
Keterangan:
Pernyataan ini diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 323.
Catatan:
Bandingkan juga kisah/ucapan nomer 6.
39/303: Isa bertemu dengan Yahya, dan berkata: "Nasehatilah aku!" Yahya berkata:
"Hindarilah perasaan marah." Isa menjawab: "Itu aku tidak bisa." Yahya meneruskan:
"Jangan memiliki kekayaan." Isa menjawab: "Itu bisa [kulakukan]."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 322.
Referensi silang atas percakapan ini:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:161 [dengan sedikit variasi].

40/303: Isa pergi menyendiri dan berseru kepada Allah dengan tunduk: "Inilah aku
hambaMu, anak Maryam, anak dari hambaMu." Kemudian lewatlah 70 nabi yang
mengendarai unta sambil mengenakan rompi dari serabut, sebelum mereka shalat di
mesjid Khaif.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 324.
Catatan: Mesjid Khaif terletak di Mina.
41/303: Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, siapakah di antara kalian yang bisa
membangun rumah di atas gelombang lautan?" Mereka berkata: "Ruhullah, siapa yang
bisa melakukan ini?" Dia berkata: "Berhati-hatilah pada dunia, dan jangan jadikan dia
rumahmu."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 325.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:156;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:201.

42/303: Isa senantiasa berkata: "Sesungguhnya memakan roti tawar, meminum air putih,
dan tidur bersama anjing di atas tumpukan sampah, benar-benar sudah cukup bagi
orang yang ingin mewarisi surga."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 326.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun
al-Akhbar, 2:363;
(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:75;

Ikhwan al-Safa' (... - >300 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 3:34;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:180.

Catatan:
Menurut Tarif Khalidi ini adalah ucapan Isa yang paling populer di kalangan kaum
terpelajar Muslim saat ini.
43/303: Isa berkata: "Buat kalian tidak ada gunanya mendapat ilmu yang belum kalian
ketahui, selama kalian tidak beramal dengan ilmu yang telah kalian ketahui. Terlalu
banyak ilmu hanya menumbuhkan kesombongan kalau kalian tidak beramal sesuai
dengannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 327.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 1:69-70.

44/303: Isa berkata: "Waktu berputar di sekitar tiga hari:


hari kemarin yang telah lewat, yang di dalamnya kamu diberi peringatan,
hari ini yang mencukupi kebutuhanmu,
dan hari esok yang kamu tidak tahu apa yang menantimu di sana. Semua
persoalan berputar di sekitar tiga hal:
sesuatu yang kebenarannya telah ditunjukkan kepadamu, dan kamu harus
berorientasi kepadanya,
sesuatu yang kebatilannya telah diperlihatkan dengan jelas kepadamu, dan kamu
harus menjauhinya,
dan sesuatu yang tampak meragukan bagimu, dan ini kamu harus serahkan
kepada Allah."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 328.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 2:35;

(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:389;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 171.

Catatan:
Untuk kalimat kedua bandingkan juga misalnya QS Ali 'Imran 7.
45/303: Isa berkata: "Hiburlah aku, karena hatiku lunak, dan aku memandang diriku
rendah."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 329.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 60.

46/303: Al-Masih berkata: "Barangsiapa memperoleh ilmu, kemudian beramal sesuai


dengannya, dan mengajarkannya, akan diperagung di kerajaan surga."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 330.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm
wa Fadlihi, 1:124;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 1:17;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 221;
(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 1:19

47/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau bisa berjalan di atas air?" Isa
menjawab: "Karena keteguhan iman." Mereka melanjutkan: "Kami juga mempunyai
iman yang teguh." Isa bertanya: "Apakah bagi kalian batu, lumpur, dan emas sama?"
"Tidak," jawab mereka. Isa berkata: "Di mataku semua itu sama."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 331.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:263 [variasi yang lebih panjang];
(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 1:37;
(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf [sebagian; disebutkan sebagai ucapan Nabi saw.].

48/303: Seorang laki-laki datang ke Isa dan berkata: "Guru Kebaikan, ajarilah aku
sesuatu yang kau tahu dan aku tidak tahu, yang berguna bagiku dan tidak
mencelakakanmu." Isa bertanya: "Apa itu [yang engkau ingin tahu]?" Orang itu
berkata: "Bagaimana seorang hamba bisa benar-benar bertakwa?" Isa menjawab:
"Persoalannya mudah. Engkau harus benar-benar mencintai Allah dengan segenap
hatimu, dan menempatkan hidupmu dengan segenap kekuatanmu di dalam penghambaan
padaNya, dan kamu harus mengasihi manusia sepertimu, sebagaimana kamu mengasihi
dirimu sendiri." Orang itu bertanya: "Guru Kebaikan, siapakah manusia sepertiku?"
"Semua Bani Adam. Dan apa yang kau tidak inginkan dilakukan padamu, jangan
lakukan pada orang lain. Dengan seperti ini kau akan benar-benar bertakwa."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 332.
Catatan:
Bandingkan juga Matius 22:34-40, kemudian Matius 7:12 dan Lukas 6:31.
49/303: Isa senantiasa menyiapkan makanan untuk para pengikutnya, kemudian
memanggil mereka untuk makan, menunggu mereka di meja, dan berkata: "Itulah apa
yang harus kalian lakukan pada kaum miskin."
Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 333.
50/303: Apabila Isa mengirimkan para utusannya untuk menghidupkan kembali orang
mati, dia senantiasa berkata: "Ucapkanlah ini dan ini, dan bila kalian merasakan
adanya gemetar atau linangan air mata, mulailah berdoa."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 334.
51/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Sesungguhnya, kukatakan kepada
kalian," --dan dia sering berkata "Sesungguhnya, kukatakan kepada kalian,"-- "di antara
kalian yang paling mengeluh bila terjadi kemalangan adalah yang paling sering
menghadapkan diri kepada dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 338.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 4:67.

52/303: Kaum hawariyyun berkata: "Ya Isa, siapakah 'para wali Allah, yang tidak akan
mengenal rasa khawatir dan sedih hati'[1]?" Isa menjawab: "Mereka adalah orangorang yang menatap hati dunia ini, sementara manusia lain melihat permukaannya
[saja]; [mereka adalah] orang-orang yang menyongsong datangnya akhir dunia ini,
sementara manusia lain [hanya] melihat saat sekarang yang akan menghilang.
Mereka membunuh dari dunia apa-apa yang yang mereka takutkan bisa membunuh
mereka, dan meninggalkan apa-apa yang mereka yakini akan meninggalkan mereka.
Karenanya mereka mengenyampingkan apa-apa yang dulunya mereka percayai penting
bagi kehidupan duniawi. Jika mereka menyinggungnya, mereka lakukan ini hanya sambil
lalu saja, dan kegembiraan mereka dari yang mereka dapatkan dari itu, adalah
kesedihan.
Mereka menolak semua kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dunia, dan
menolak semua kemungkinan kemasyhuran duniawi tanpa sebab-sebab yang adil.
Di mata mereka dunia ini tua dan keropos, dan mereka tidak memperbaruinya. Dunia ini
di sekeliling mereka sudah runtuh, dan mereka tidak membangunnya kembali. Dunia ini
sudah mati di hati mereka, dan mereka tidak membiarkannya bangkit kembali.
Mereka merusak dunia untuk bersamanya membangun kembali kehidupan mereka

setelah mati. Mereka menjual dunia untuk menukarkannya dengan yang kekal. Mereka
menolak dunia dan karenanya menjadi kaum sesungguhnya yang beruntung di atas
dunia.
Mereka melihat kerabat mereka yang sudah mati dan rusak tenggelam ke dalam bumi,
dan memperbarui pikiran akan kematian serta mematikan pikiran akan kehidupan.
Mereka mencintai Allah dan selalu mengingatNya,
mereka mencari nur-Nya dan bercahaya melalui nur-Nya.
Keajaiban dikabarkan keluar dari mereka,
dan mereka mengabarkan hal-hal yang ajaib.
Kitabullah diperkenalkan melalui mereka, dan mereka beramal sesuai dengan kitab ini.
Mereka memuji kitabullah sebagaimana kitabullah memuji mereka. Ilmu kitabullah
disebarkan melalui mereka, sebagaimana halnya mereka memperoleh ilmu melalui
kitabullah.
Mereka tidak mengharapkan pahala yang lebih besar daripada yang mereka bisa
dapatkan; mereka tidak mengharapkan keselamatan selain dari yang mereka nantikan;
mereka tidak mengharapkan ketakutan selain dari yang mereka hindarkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 339.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin,
3:140;
(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:144;
(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 1:10;
(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 245.

Catatan kaki:
[1] Lihat QS Yunus 62.
53/303: Yahya dan Isa bertemu; Yahya berkata: "Mintakanlah ampunan untukku dari
Allah, karena kamu lebih baik daripada aku." Isa menjawab: "Kamu lebih baik daripada
aku. Aku mengabarkan keselamatan atasku [1], Allah mengabarkan keselamatan atasmu
[2]." Allah mengakui pengabdian keduanya.
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 392.
Catatan kaki:
[1] Lihat QS Maryam 15.
[1] Lihat QS Maryam 33.
54/303: Seorang lelaki yang telah berzina dibawa kepada Isa, yang kemudian
memerintahkan perajamannya. Isa berkata: "Tetapi yang pernah melakukan perbuatan
yang sama jangan melemparkan batu kepadanya!" Maka semuanya menjatuhkan
kembali batu-batunya, kecuali Yahya bin Zakaria.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 394.
Catatan:
Bandingkan juga kisah "Wanita penzina" di Yohanes 8:2-11. Menarik untuk dicatat
bahwa di kisah di atas

penzinanya adalah seorang lelaki, bukan wanita,


Isa memerintahkan perajamannya,
Yahya berada di sana, dan tidak termasuk yang menjatuhkan kembali batu,
akhir kisahnya tampak terbuka.

55/303: Isa berkata: "Allah mencintai terutama orang asing [gharib]." Orang bertanya:
"Siapakah orang asing itu?" Isa menjawab: "Mereka yang demi keimanan melepaskan
dunia ini. Mereka akan dipilih bersama-sama Isa di hari akhir nanti."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 402.
Rujukan silang atas percakapan ini [yang menyebutkan ini sebagai
ucapanMuhammad saw. alih-alih Isa]:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:271;
(Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... - 632 H), Awarif al-Ma'arif, 1:265.

56/303: Isa berkata: "Hai hamba dunia ini, daripada membagi-bagikan sedekah lebih
baik kalian bersikap baik pada orang-orang yang kalian perlakukan tidak adil!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 466.
57/303: Isa berkata: "Biarkanlah manusia hidup dalam perdamaian. Urusilah para
manusia, dan jangan mengurusi diri sendiri. Jangan berusaha mendapatkan pujian atau
celaan mereka. Amalkanlah apa yang telah diperintahkan untuk diamalkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 467.
Rujukan silang atas ucapan ini:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab alSamt wa Adab al-Lisan, 743.

58/303: Allah berfirman kepada Isa: "Jadikanlah Aku satu-satunya urusanmu. Jadikan
Aku bekal harta untuk kehidupanmu sesudah mati. Percayalah padaKu, maka Aku akan
mencukupimu. Jangan jadikan sembahan-sembahan selain Aku, atau Aku akan
meninggalkanmu."
Keterangan:
Hadits qudsi di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 468.
59/303: Isa berangkat pergi mengunjungi salah satu saudara laik-lakinya. Dia bertemu
dengan seorang laki-laki yang berkata: "Saudaramu sudah meninggal." Maka Isa
berbalik lagi.
Ketika anak-anak perempuan saudaranya itu mendengar bahwa Isa berbalik lagi,
pergilah mereka menuju Isa dan berkata: "Nabiyullah, berbaliknya engkau sungguh
lebih sulit diterima daripada wafatnya ayah kami." Isa berkata: "Pergilah tunjuki aku
kuburannya."
Maka mereka pergi memperlihatkan kuburan ayah mereka kepada Isa. Isa berteriak
dengan suara keras ke arahnya, dan si almarhum muncul; rambutnya sudah memutih.
Isa bertanya: "Apakah kamu si Fulan?" "Ya," jawab orang itu. "Apakah itu yang kulihat

telah menimpa dirimu?" "Aku mendengar suaramu, dan menyangka itu adalah
'saiha'[1]," jawab laki-laki itu.
Isteri dari laki-laki itu terus memperhatikan dan mendengar apa yang telah dilakukan
Isa. Wanita itu berkata: "Mulialah badan yang telah mengandungmu, dan dada yang
telah memberimu makanan [menyusui]." Isa berkata: "Mulialah orang yang telah diajari
Allah dengan Lauhul-Mahfuz, dan meninggal tanpa kesombongan." [2]
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 470.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 3:53 [di sini yang keluar dari kubur adalah Sem bin
Nuh];
(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin [dengan sedikit variasi];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 80, 160, 161;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:328 [sebagian].

Catatan kaki:
[1] Teriakan di hari kiamat.
[2] Bandingkan juga Lukas 11:27-28.
60/303: Isa berkata: "Aku telah membalikkan dunia dan duduk di atas punggungnya. Aku
tidak punya anak yang bisa mati, [dan aku tidak punya] rumah yang bisa runtuh."
Mereka berkata kepadanya: "Tidak maukah engkau memiliki sebuah rumah untukmu
sendiri?" Isa menjawab: "Bangunlah sebuah rumah untukku di atas aliran air yang
deras." Mereka berkata: "Rumah seperti itu tidak akan bertahan lama." Mereka juga
bertanya kepada Isa: "Tidak maukah engkau menikahi seorang perempuan?" Isa
menjawab: "Apa yang harus kulakukan dengan seorang wanita yang bisa mati?"
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 471.
Rujukan silang atas pecakapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:26-27;
(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:173 [sebagian];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 136 [variasinya].

61/303: Isa berkata: "Dosa terbesar adalah kecintaan pada dunia. Wanita adalah talitali setan. Khamr adalah kunci ke semua keburukan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 472.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:170 [di sini perkataan tsb. diucapkan oleh Malik ibn
Dinar, seorang zuhd dari Basra yang wafat sekitar 130 H].

62/303: Isa senantiasa berkata: "Kecintaan pada dunia adalah akar dari semua dosa.
Kekayaan duniawi adalah penyakit parah." Mereka bertanya: "Bagaimana rupa dari
penyakit ini?" Isa berkata: "Orang yang terjangkitnya tidak terhindar dari kesombongan
dan keangkuhan." Mereka bertanya: "Bagaimana seandainya orang itu bisa
menghindarinya?" Isa menjawab: "Menumpuk kekayaan menjauhkan manusia dari
Allah."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 473.
Rujukan silang atas pecakapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin,
3:191;
(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:263;
(Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad) Al-Raghib al-Isfahani (... - >400 H),
Muhadarat al-Udaba', 1:512;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 146.

63/303: Isa berkata: "Sesungguhnya, kukatakan kepada kalian: di surga tidak ada orang
kaya. Lebih mudah bagi seekor unta untuk memasuki lubang jarum daripada seorang
kaya memasuki surga."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 474.
Catatan:

Lihat juga Matius 19:24.


Perumpamaan "unta memasuki lubang jarum" dipakai juga oleh QS Al-A'raf
dalam konteks tidak mungkinnya para pendusta ayat-ayat Allah memasuki surga.

64/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Ya hawariyyun, jangan melemparkan
mutiara kepada babi, karena babi tidak tahu penggunaannya. Jangan memberikan
hikmah kepada seseorang yang tidak menginginkannya, karena hikmah itu lebih
berharga daripada mutiara, dan orang yang tidak menginginkannya lebih buruk
daripada babi."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 477.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 1:63.

Catatan:
Bandingkan juga Matius 7:6
65/303: Al-Masih berkata: "Kalau kalian ingin berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menjadi cahaya Bani Adam, maka maafkanlah mereka yang menjahili kalian,
tengoklah orang sakit yang tidak [pernah] menengok kalian, bersikap ramahlah pada
orang yang tidak ramah pada kalian, dan pinjamkanlah [uang] kepada mereka yang
tidak mengembalikan apa-apa kepada kalian."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 480.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 5:238-239.

66/303: Isa berjalan bersama seorang muridnya di Celah Afiq [1]. Seorang laki-laki
memotong jalan dan menghalangi mereka meneruskan perjalanan dengan berkata: "Aku
tidak akan membiarkan kalian pergi sebelum memukul kalian satu per satu." Mereka
berusaha membuat dia mengurungkan maksudnya, tapi dia bersikeras. Isa berkata: "Ini
pipiku, pukullah!" Orang itu menampar pipi Isa dan [kemudian] mengizinkan dia pergi.
Orang itu kemudian berkata kepada murid Isa: "Aku tidak akan membiarkan kau pergi
sebelum aku memukulmu." Murid Isa menolak. Ketika Isa melihat ini dia menawarkan
pipinya yang lain. Orang itu memukul pipi Isa yang satunya lagi dan [kemudian]
mengizinkan mereka berdua pergi. Isa kemudian berkata: "Ya Allah, kalau ini kau ridhai,
maka cukuplah ridhaMu bagiku. Kalau ini tidak kau ridhai, maka azabMu yang pantas
[adalah balasannya]."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 481.
Catatan kaki:
[1] Celah Afiq adalah sebuah celah yang menuju Ghaur di lembah Yordan. Ada yang
menyebutkan Afiq sebagai tempat di mana Isa akan membunuh Dajjal menjelang kiamat.
67/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Aku ingin agar kalian makan roti
sederhana, dan mengungsi dari dunia ini dengan aman dan dalam damai. Sesungguhnya
kukatakan kepada kalian: manisnya dunia ini adalah pahitnya dunia nanti, dan pahitnya
dunia ini adalah manisnya dunia nanti. Orang-orang yang benar-benar menyembah
Allah bukanlah mereka yang hidup enak. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian: orang
terburuk di antara kalian adalah ulama yang mencintai dunia ini dan mendahulukannya
daripada perilau yang adil. Seandainya dia bisa, dia ingin membuat semua manusia
berbuat sebagaimana dia bertingkah laku."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 482.

Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:153;
(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:256 [sebagian];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 184.

68/303: Isa biasa berkata: "Aku berkhotbah kepadamu agar kamu belajar. Aku tidak
berkhotbah kepadamu agar kamu bangga diri."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 483.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Mukhtasar Jami'
Bayan al-'Ilm wa Fadlihi [lebih panjang]

69/303: Al-Masih berkata: "Bukan sebagaimana yang kuinginkan, melainkan


sebagaimana yang kau inginkan. Bukan sebagaimana yang kuharapkan, melainkan
sebagaimana yang kau harapkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 484.
Catatan:
Ucapan yang mirip terdapat juga di Matius 26:39 dalam doa Yesus pada Tuhan.
70/303: Tidak ada sebutan untuk Isa yang lebih disukainya selain "si orang miskin itu".
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 485.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:263;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:191-192 [versi lebih panjang].

71/303: Kaum hawariyyun berkata: "Masihullah, lihatlah baitullah ini, betapa


indahnya!" Isa menjawab: "Amin, amin. Sesungguhnya, kukatakan kepada kalian, Allah
tidak akan membiarkan satu batu dari mesjid ini berada di atas batu yang lainnya,
semuanya akan diluluhlantakkan karena dosa-dosa manusia. Allah tidak memerlukan
emas, perak, atau batu-batu ini. Daripada semua benda ini Allah lebih menyukai
manusia-manusia yang suci hatinya. Bersama mereka Allah membangun dunia ini, atau
Allah mengancurkannya jika hati-hati ini tidak suci."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad alSyaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 486.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:396.

72/303: Isa berkata: "Setan [selalu] mendampingi dunia. Kebohongannya mendampingi


kekayaan. Kemampuannya menggoda mendampingi kemurungan. Kekuatan terbesarnya
mendampingi hawa nafsu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 487.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 5:252;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 51.

73/303: Isa senantiasa berkata:"Ya murid-muridku, janganlah kalian mencari dunia


dengan jalan merusak diri kalian sendiri; carilah keselamatan dengan jalan merelakan
apa yang ada di dunia.Kalian datang ke dunia ini dengan telanjang, dan akan
meninggalkannya dengan telanjang pula. Kalian tidak usah mencari rezeki yang
[memang] akan diberikan oleh hari esok; berkecukupanlah dengan rezeki yang

diberikan oleh setiap hari. Hari esok akan membawa masalahnya sendiri. Mintalah
kepada Allah agar Dia memberikan kalian rezeki dari hari ke hari."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 488.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:68.

Catatan:
Bandingkan pula Ayub 1:21 tentang telanjangnya manusia, serta Matius 6:34 tentang
problematika hari ini dan esok.
74/303: Isa senantiasa berkata: "Ya Rabbi, aku tidak bisa membebaskan diriku dari apaapa yang aku benci, dan tidak bisa meraih apa yang aku inginkan. Ketentuan tentang ini
tidak berada di tanganku, dan aku akan diminta pertanggungjawaban atas apa-apa yang
telah aku kerjakan. Tidak ada orang yang lebih miskin daripada aku. Jangan Kau
biarkan musuhku mendatangiku. Jangan Kau biarkan temanku menjauhiku. Jangan
jadikan keimananku menjadi kehancuranku, dan jangan tempatkan di atasku seseorang
yang tidak mempunyai rasa kasihan padaku."
Keterangan:
Doa Isa di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Zuhd, 490.
Rujukan silang atas doa Isa di atas:

(Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 1:324;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 103.

75/303: Bangsa Israel mencela Isa karena kemiskinannya. Isa berkata kepada mereka:
"Manusia-manusia yang patut dikasihani, kalian telah disesatkan oleh orang-orang
kaya. Apakah kalian penah melihat seseorang yang mencari kemiskinan menentang
Allah?"

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani)
Ibn Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Wara', 228.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin,
3:155.

76/303: Ketika Isa mengembara, langit terbuka, dan hujan turun dengan derasnya.
Karenanya dia mencari perlindungan di sebuah gua. Di sana dia melihat [sudah] ada
seorang gembala. Isa meninggalkan gua itu dan mencari perlindungan di sebuah semak
belukar. Di sana Isa melihat [sudah] ada seekor singa yang sedang mendekam. Isa
mengangkat kepalanya dan berkata: "Ya Rabbi, Engkau telah memberikan tempat
berlindung untuk semua, hanya tidak untukku." Allah berfirman kepada Isa: "Ya Isa,
Akulah tempatmu berlindungmu, di bayang-bayang 'arsy-Ku, dan di rumah rahmatKu.
Aku akan menikahkanmu dengan seribu gadis elok, dan memberi makan seribu tahun
kepada para manusia [tamu] di pesta pernikahanmu. Di hari kiamat akan ada seorang
penyeru yang berteriak: 'Datanglah dan hadirilah pernikahan waliyullah ini!'"
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn
Hanbal (... - 241 H), Kitab al-Wara', 318.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 121;
(Daud bin 'Umar al-Darir) Al-Antaki (... - 1008 H), Tazyin al-Aswaq bi-Tafsil
Asywaq al-Usysyaq, 1:71;
(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H), Ihtaf
al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 8:87 [variasinya].

77/303: Di hari ketika Isa diangkat ke langit, dia tidak meninggalkan apa-apa selain
sebuah baju dari bulu domba, sebuah pelontar batu, dan dua buah sendal.
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh periwayat kisah-kisah zuhud (Hannad) Ibn al-Sariyy (... 243 H), Kitab al-Zuhd, 553.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 122 [variasinya].

78/303: Isa makan tumbuh-tumbuhan, mengenakan pakaian dari bulu-bulu kasar, dan
tidur di mana saja ketika malam tiba. Dia tidak punya anak --yang bisa meninggal, tidak
punya rumah-- yang bisa runtuh, dan dia tidak menyimpan makan siangnya untuk makan
malam, atau menyimpan makan malamnya untuk makan siang. Dia senantiasa berkata:
"Tiap hari membawa rezekinya sendiri."
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh periwayat kisah-kisah zuhud (Hannad) Ibn al-Sariyy (... 243 H), Kitab al-Zuhd, 559.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Abu Bakr Muhammad bin Ishaq) Al-Kalabadzi (... - 380 H), Al-Ta'arruf li
Madzhab Ahl al-Tasawwuf;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:220 [sebagian];
(Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... - 632 H), Awarif al-Ma'arif, 2:249;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 108.

Catatan:
Lihat juga "Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literature" nomer 60 dan 73.
79/303: Isa melihat sekelompok orang yang sedang menangis. Dia bertanya: "Mengapa
orang-orang ini menangis?" Orang menjawabnya: "Mereka takut pada dosa-dosa
mereka." Isa berkata: "Lepaskanlah dosa-dosa kalian, maka kalian akan diampuni."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 1:399 dan 3:167.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 2:268; - (Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), AlHikma al-Khalida.

80/303: Almasih berjalan melewati sekelompok Bani Israil yang mengejeknya. Setiap
kali mereka mengeluarkan ucapan buruk, Almasih menjawabnya dengan ucapan baik.
Syim'on al-Safi [1] berkata kepadanya: "Akankah kau selalu menjawab mereka dengan
ucapan baik jika mereka mengeluarkan ucapan buruk?" Almasih berkata: "Setiap orang
[hanya bisa] mengeluarkan apa yang dia miliki."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 2:177.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun
al-Akhbar, 2:370;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 169.

81/303: Isa terlihat meninggalkan rumah seorang pelacur. [Orang bertanya:] "Ruhullah,
apa yang kau lakukan di rumah perempuan ini?" "Yang sakitlah yang dikunjungi dokter,"
jawab Isa.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 3:140.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun
al-Akhbar, 2:370.

Catatan:
Bandingkan juga Matius 9:12.
82/303: Isa berkata: "Dunia adalah hartanya setan, dan manusia adalah para
pengolahnya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 3:140-141.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:143.

83/303: Isa berkata: "Celakalah kalian budak dunia ini! Kelakuan kalian sangat
bertentangan dengan kaidah kalian, tuntutan kalian [sangat bertentangan] dengan akal
kalian. Ucapan kalian adalah ramuan yang mengobati penyakit, tetapi amal kalian
adalah penyakit yang tak mungkin terobati. Kalian tidak seperti ranting pohon anggur
yang mempunyai daun-daun halus, buah yang lezat, dan mudah didapat; kalian
sebenarnya seperti pohon akasia yang mempunyai sedikit daun, banyak duri, dan susah
untuk diraih. Celakalah kalian budak dunia ini! Kalian menyepelekan kebaikan, [dengan
pertimbangan] kebaikan bisa dicapai oleh setiap orang yang menginginkannya; dan
kalian mengagungkan dunia ini, [dengan pertimbangan] dunia tidak dapat diraih.
Kalian bukan hamba yang shalih ataupun orang bebas yang terhormat. Celakalah kalian
penerima balasan dosa! Kalian mengambil upah dan merusak pekerjaan. Kalian nanti
akan menjumpai apa yang paling kalian takuti, karena pengawas kalian akan segera
melihat pekerjaan yang kalian rusak dan upah yang telah kalian ambil. Celakalah kalian
yang berutang pada kejahatan! Kalian telah mulai membagikan hadiah sebelum kalian
melunasi utang kalian; kalian mengerjakan sesuatu yang mubazir dengan suka rela, tapi
kalian tidak mengerjakan apa yang diperntahkan kepada kalian. Seorang yang
meminjamkan tidak akan mengambil hadiah sebelum piutangnya dilunasi."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 3:157.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:173.

84/303: Isa berkata: "Kalian berusaha untuk dunia ini, yang di dalamnya kalian
dilayani, tanpa kalian sesungguhnya harus berusaha untuknya; sementara kalian tidak
berusaha untuk dunia nanti, yang di dalamnya kalian tidak dilayani, kecuali kalian
berusaha untuknya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 3:166.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:165 [lebih panjang];
(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:143;
(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 237.

85/303: Al-Masih berkata: "Bagaimana tak berartinya dunia ini di sisi Allah terlihat
jelas dari [kenyataan] bahwa hanya di dunia ini Allah tidak dipedulikan dan [bahwa]
kasih sayangNya hanya bisa diraih oleh orang yang tidak mempedulikan dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlBayan wa al-Tabyin, 3:166.
86/303: Isa berkata kepada kaum hawariyun: "Manusia diciptakan di dunia ini dalah
empat tahap. Di dalam tiga tahap manusia merasa tenang, dan di tahap keempat dia
merasa gundah dan takut bahwa Allah akan meninggalkan dia. Di dalam tahap pertama
manusia dilahirkan ke dalam tiga kegelapan: kegelapan badan, kegelapan rahim, dan
kegelapan ari-ari. Allah mengurus dia di dalam kegelapan badan. Bila dia sudah
terbebas dari kegelapan badan, dia bertemu dengan makanan yang dia tidak bisa
hampiri dengan menggerakkan kaki atau dia raih dengan tangan. Makanan ini
disediakan untuknya; dan dia dihadiahi ini hingga dia tumbuh. Bila dia sudah disapih
daari air susu, dia mencapai tahap ketiga. Dia mendapat makanan dari orang tuanya
yang memperolehnya dengan jalan halal atau haram. Jika orang tuanya meninggal maka
orang-orang lain akan merasa kasihan padanya; seseorang memeberinya makan, orang
lain memberinya minum, yang lainnya memberi dia tempat untuk tinggal, dan yang
lainnya lagi memberi dia pakaian. Jika dia mencapai tahap keempat, bertenaga dan
tegak, serta menjadi dewasa, maka takutlah dia bahwa tidak ada lagi yang mengurusi
dia, dan [mulailah] dia menyerang manusia lain, mengkhianati amanat mereka,
merampoknya, mengambil harta benda mereka, meski dia [sebenarnya] takut bahwa
Allah Yang Mahakuasa bisa meninggalkannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), AlMahasin wa al-Addad.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), Al-Imta'
wa al-Mu'anasa, 2:127;
Al-Baihaqi, Al-Mahasin wal al-Mawasi' [Traif Khalidi tidak memberi data lebih
lanjut tentang kitab ini dan pengarangnya];
(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 1:57;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 193.

87/303: Allah berfirman kepada Isa: "Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu, yang
jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid, dan jika Aku
menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai hilm dan 'ilm [1]."
Isa bertanya: "Bagaimana mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan 'ilm?" Allah
menjawab: "Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan 'ilmKu."
Keterangan:
Tarif Khalidi tidak memberikan keterangan dari pengarang Muslim mana dialog di atas
dinukil. Dia hanya memberikan keterangan bahwa dialog ini terdapat di karya:

Miguel Asn y Palacios, "Logia e agrapha domini Jesu apud moslemicos


scriptores, asceticos praesertim usitata", 1919 M, nr. 224
Hanna Mansur, "Aqwal al-Sayyid al-Masih 'ind al-kuttab al-muslimin alaqdamin", 1976 M, nr. 238.

Catatan:
[1] "hilm" = kemurahan hati; "'lm" = ilmu; umat yang dimaksud tentu saja umat Islam.
88/303: Orang bertanya kepada Isa: "Apakah amalmu yang paling utama?" Isa
menjawab: "Tidak mengurusi sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya denganku."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H),
Kitab Kitman al-Sirr wa Hifz al-Lisan, 1:162.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 1:227.

89/303: Allah mewahyukan kepada Isa untuk mengirimkan pendakwah ke para raja di
dunia. Dia mengirimkan para muridnya. Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang
dekat menyanggupinya, tetapi yang dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk
pergi dan berkata: "Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau
mengirimkan aku kepadanya." Isa berkata: "Ya Allah, aku telah memerintahkan muridmuridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut." Allah berfirman
kepada Isa: "Aku akan mengatasi masalahmu ini." Maka Allah membuat para murid Isa
bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh penulis sejarah tentang Mesir di awal masa Islam (Abd
al-Rahman bin 'Abdallah al-Mishri) Ibn 'Abd al-Hakam (... - 257 H), Futuh Mishr wa
Akhbaruha.
Komentar:
Menurut pendapat saya kisah di atas bagi umat Islam paling tidak problematis dalam 2
hal:

Pertama, pengiriman pendakwah ke"para raja di dunia" tampaknya bertentangan


dengan pernyataan Al-Quran bahwa Nabi Isa as. diutus untuk Bani Israil.
Kedua terkesan bahwa Allah/Tuhan bereaksi atas sesuatu perintah yang dalam
prakteknya memerlukan "support" lebih lanjut. Kisah seperti ini tidak sedikit ada
di dalam Bibel, tetapi tampaknya tidak selaras dengan konsep "sunnatullah" AlQuran.

90/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Jika orang mengangkat kalian sebagai
kepala, maka bersikaplah seperti ekor."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 1:266.
91/303: Isa melihat seorang laki-laki dan bertanya kepadanya: "Apa yang kau lakukan?"
"Aku menyerahkan diri [sepenuhnya] pada Allah," jawab si laki-laki. Isa bertanya:
"Siapa yang mengurusi [hidup-]mu?" "Saudara laki-lakiku," jawab dia. Isa berkata:
"Saudaramu itu lebih berserah diri pada Allah dibandingkan kamu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 1:327.

Rujukan silang atas kisah di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 2:371;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 2:64;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 249.

92/303: Almasih berkata: "Hai para musafir di malam hari, sampai kapankah kalian
akan memberi petunjuk jalan, sementara kalian sendiri berada di belakang orang yang
tersesat? Sebuah ilmu yang sedikit saja sudah cukup [bagi kalian], tetapi amal kalianlah
harus berlimpah."
Keterangan:
Kritik atas kemunafikan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad
'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:127.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 219.

93/303: Almasih berkata: "Allah paling membenci ulama yang suka memfitnah orang
lain, yang senang mendapat tempat kehormatan di sebuah pertemuan, yang senang
diundang ke perayaan dan menerima sekarung makanan. Sesungguhnya aku katakan
kepada kalian, orang-orang seperti itu telah mendapat pahala mereka di dunia ini, dan
Allah di hari kiamat nanti akan melipatgandakan siksaan mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:127.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida.

Catatan:
Terlepas dari sejauh mana keshahihan ucapan di atas, menarik untuk dicatat bahwa
temanya masih aktual sampai sekarang. Lihat juga ucapan nomer 94 berikut ini.

94/303: "Di akhir zaman akan ada ulama-ulama: - yang menyeru orang lain untuk
zuhud, tapi mereka sendiri tidak zuhud, - yang menyuruh orang lain untuk merindukan
akhirat, tetapi mereka sendiri tidak menantikannya, - yang melarang orang untuk
mendekati penguasa, tetapi mereka sendiri tidak bisa menahan diri untuk mendekati
orang-orang kaya serta berpaling dari kaum miskin, - yang mejauhi rakyat biasa dan
menjilati orang-orang berkuasa. Merekalah orang-orang yang zhalim dan musuh Allah
Yang Maha Pengasih."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:129-130.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 2:227.

Catatan:
Ucapan yang temanya masih aktual sampai sekarang ini oleh Ibn Qutaiba disebutkan
sebagai ucapan seorang dari penerus generasi salafi --Ibn Qutaiba meiwayakanya dengan
"Qala ba'd al-salaf", sementara menururt Ibn 'Abd Rabbihi ini adalah ucapan Isa as.
Wallahu 'alam.
95/303: Isa berkata: "Barang siapa berbicara tanpa mengingat Allah, gagaplah dia
sebenarnya. Barang siapa berpikir tanpa mengingatkan diri, tak waspadalah dia
sebenarnya. Barang siapa diam tanpa berpikir, menghamburkan waktulah dia
sebenarnya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:178.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) Al-Samarqandi (... - 373 H), Tanbih alGhafilin [lebih panjang].

96/303: "Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, orang yang mengucapkan hal-hal
bijak, dan orang yang mendengarkannya, termasuk satu golongan; dan orang yang
mempraktekkan kebijakan, jauh lebih tepat lagi disebut sebagai orang bijak.

Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, apabila kalian menemukan sebuah lampu
minyak di malam hari, kalian akan menggunakan cahayanya, meskipun minyaknya bau.
Dan karenanya kalian harus mengambil hal-hal bijak dari setiap orang yang
memilikinya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:268.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Mukhtasar Jami'
Bayan al-'Ilm wa Fadlihi [sebagian].

97/303: Isa berkata kepada para pengikutnya: "Kalau kalian benar-benar saudara dan
sahabatku, terbiasalah pada permusuhan dan kebencian manusia. Karena kalian hanya
akan mendapatkan apa yang kalian cari, jika kalian merelakan apa yang kalian
inginkan. Kalian hanya akan memiliki apa yang kalian cintai, jika kalian [bisa]
menerima apa yang kalian benci."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:268.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:104;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 207.

98/303: "Berbahagialah orang yang melihat dengan hati, tetapi hatinya tidak berada
pada apa yang dia lihat."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:268.
99/303: Almasih berkata: "Dunia itu seperti sebuah jembatan: berjalanlah di atasnya,
tetapi jangan membangun apa-apa di atasnya."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:328.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid) Al-Mubarrad (... - 285 H), Al-Kamil, 1:98;
(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 3:173 [dengan sedikit variasi];
(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:256;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:128;
(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H), Ithaf
al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 9:332 [versi lebih
panjang].

Catatan:
1. Ucapan ini termasuk yang paling terkenal di antara umat Islam; ucapan ini
menghiasi sebuah portal di jazirah Hindia.
2. Al-Mubarrad, yang hidup sezaman dengan Ibn Qutaiba, menyebutkan bahwa
perkataan di atas diucapkan oleh Hasan al-Basri, bukan Isa.
100/303: Almasih berjalan melewati sekelompok orang yang mengeluarkan ejekan
untuknya, dan ia menjawabnya dengan doa-doa kebaikan. Berikutnya ia pergi melewati
sekelompok orang lain yang juga mengejeknya, dan ia menjawabnya seperti sebelumnya.
Seorang dari murid-muridnya bertanya: "Bagaimana mungkin engkau makin mendoakan
orang-orang yang makin mengejekmu? Ini seperti seolah-olah engkau menantang
mereka?" Almasih menjawab: "Seorang manusia hanya bisa mengeluarkan apa yang
ada di dalam dirinya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:370.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 2:276;
(Muhammad bin al-Walid bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj alMuluk;

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:175.

Catatan:
Lihat juga "Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literature" nomer 80.
101/303: Almasih berkata: "Beradalah di tengah-tengah, terarah dengan benar, tetapi
tunjukan sikap yang moderat."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 3:21.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 1:256
[di sini diriwayatkan sebagai perkataan 'Ali bin Abi Thalib];
(Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid) Al-Mubarrad (... - 285 H), Al-Kamil,
1:210 [variasinya];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 152.

102/303: Almasih berkata: "Kalian tidak berzina selama kalian menundukkan


pandangan kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 4:84.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Husain) Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih alKhawatir wa Nuzhat al-Nawazir, 1:62 [variasinya].

Catatan:
Bandingkan juga Matius 5:27-28.
103/303: Isa menghampiri seekor sapi yang sedang beranak dengan kesusahan. "Ya
Kalamullah," kata si sapi, "doakanlah agar Allah membebaskan aku [dari derita ini]."

Isa berdoa: "Ya Pencipta ruh dari ruh. Engkau yang mengeluarkan ruh dari ruh,
bebaskanlah sapi ini." Sapi itu kemudian melahirkan anaknya.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim)
Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 4:123.
104/303: Isa berkata: "Aku memikirkan penciptaan [alam semesta] dan berkesimpulan
bahwa yang tidak diciptakan, menurutku lebih berbahagia daripada yang diciptakan."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Asyraf.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 104-105.

105/303: Isa berkata: "Allah adalah saksiku bahwa dunia ini tidak tinggal di dalam hati
seorang hamba tanpa membuat sang hati bersentuhan dengan tiga hal: - pekerjaan yang
bebannya tidak akan berkurang, - kemiskinan yang tidak bisa dientaskan, - dan harapan
yang tidak bisa terpenuhi. Dunia ini mengejar dan dikejar. Dia mengejar orang yang
mencari ahirat hingga hidupnya menemui akhirnya, sementara akhirat mengejar orang
yang mencari dunia ini, hingga ajal datang dan mencengkram punggungnya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 162.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 147;
(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H), Ithaf
al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 9:332.

106/303: Dikabarkan bahwa Isa melihat wujud dunia dan bahwa ia melihatnya dalam
sosok seorang wanita tua ompong yang dipenuhi oleh segala jenis perhiasan. "Berapa
banyak laki-laki yang telah menikahimu?" tanya Isa kepadanya. "Aku tidak bisa

menghitungnya," jawab dunia. "Apakah mereka telah mati mendahuluimu, atau apakah
mereka menceraikanmu?" tanya Isa. "Bukan ini dan bukan itu, melainkan aku telah
membunuh mereka semuanya," jawab dunia. Isa berkata: "Alangkah menyedihkannya
para suamimu yang masih hidup. Karena mereka tidak belajar dari para suamimu yang
terdahulu, dan juga tidak berhati-hati padamu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 27.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:210;
(Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn Hanbal (... - 241 H),
Kitab al-Zuhd, 363 [variasi yang tidak menyebut ini sebagai kisah Isa].

107/303: Isa berkata: "Hati seorang yang beriman tidak bisa menyimpan kecintaan
kepada dunia ini dan dunia nanti sekaligus, sebagaimana tidak mungkinnya sebuah
panci menyimpan air dan api sekaligus."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 76.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:200.

108/303: Suatu hari seorang laki-laki menemani Isa dan berkata kepadanya: "Aku ingin
pergi bersamamu dan menjadi teman perjalananmu." Mereka pergi dan sampai ke tepi
sebuah sungai di mana mereka duduk untuk makan. Mereka membawa tiga potong roti.
Mereka memakan dua potong, roti ketiga tersisa. Kemudian Isa berdiri dan berjalan ke
sungai untuk minum. Ketika kembali dia melihat roti yang ketiga sudah tidak ada, dan
karenanya dia bertanya kepada si laki-laki itu: "Siapa yang memakan roti itu?" "Aku
tidak tahu," jawab dia. Isa meneruskan perjalanannya bersama laki-laki itu, dan melihat
seekor kambing dengan dua anaknya. Isa memanggil satu dari kedua anak kambing itu,
dan anak kambing itu menghampirinya. Isa menyembelihnya, memanggang sebagian
[daging-]nya, dan makan bersama teman perjalanannya. Isa lalu berseru kepada hewan
muda [= anak kambing yang sudah disembelih] itu: "Bangkitlah, insya Allah!" Anak
kambing itu bangkit [= hidup lagi] dan pergi. Isa berbalik ke teman perjalanannya: "Aku

bertanya kepadamu, demi Dia yang menunjukkan mukjizat ini kepadamu: Siapa yang
mengambil roti tadi?" "Aku tidak tahu," jawab laki-laki itu. Kemudian keduanya sampai
ke sebuah danau besar yang berada di sebuah lembah. Isa memegang tangan laki-laki
itu, dan keduanya berjalan di atas air. Ketika keduanya sudah menyeberangi danau itu,
Isa berkata kepadanya: "Aku bertanya kepadamu, demi Dia yang menunjukkan mukjizat
ini kepadamu: Siapa yang mengambil roti tadi?" "Aku tidak tahu," jawab laki-laki itu.
Mereka kemudian sampai ke sebuah gurun pasir tak berair dan duduk di atas tanah. Isa
mulai mengumpulkan sedikit tanah dan pasir, dan lalu berkata: "Jadilah emas, insya
Allah!" Campuran tanah dan pasir itu menjadi emas, Isa membagi emas itu dalam tiga
bagian: "Sepertiga untukku, sepertiga untukmu, dan sepertiga lainnya untuk orang yang
mengambil roti tadi." Maka menjawablah si laki-laki: "Akulah yang memakan roti itu."
Isa berkata kepadanya: "Semua emas ini milikmu." Kemudian Isa meninggalkannya.
Dua orang lelaki lain mengejutkan si laki-laki yang membawa emas di gurun pasir itu,
mereka berniat merampok serta membunuhnya. Si laki-laki berkata kepada mereka:
"Marilah kita bagi tiga emas ini, dan seorang di antara kalian harus pergi ke kota untuk
membeli makanan." Seorang dari dua laki-laki itu disuruh pergi ke kota, dan dia [= yang
pergi ke kota] berpikir: "Mengapa aku harus berbagi emas dengan mereka? Aku lebih
baik meracuni makanan ini, maka aku akan mendapat semua emasnya." Dia pun
berangkat dan menjalankan rencananya. Sementara itu kedua orang yang tertinggal
berbicara satu sama lain: "Mengapa kita harus memberinya sepertiga dari emas? Lebih
baik kita bunuh saja dia kalau dia kembali, dan jatah emasnya kita bagi dua." Ketika
orang yang pergi ke kota itu datang lagi, mereka berdua membunuhnya, kemudian
menyantap makanan beracun yang dibawa orang itu, dan mati. Semua emas tertinggal di
gurun pasir, di samping tiga jasad yang mati. Isa datang melewati, melihat mereka
dalam keadaan seperti itu, dan berkata kepada para muridnya: "Itulah dunia. Berhatihatilah padanya!"
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 87.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:267;
(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:255;
(Muhammad bin al-Walid bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj alMuluk;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 82;
(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:263-264 [dengan sedikit variasi].

109/303: Isa berkata: "Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, sebagaimana halnya


orang yang sakit tidak mempedulikan makanan karena dia merasakan nyeri, maka orang
yang mencintai dunia ini tidak senang pada ibadah dan tidak mempedulikan kenikmatan
ibadah gara-gara kecintaan pada dunia ini. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian,
apabila seekor hewan penarik beban tidak diarahkan dan dituntun, dia akan bertingkah
semaunya dan mengubah tabiatnya. Dan demikian pula hati akan menjadi keras dan tak
berperasaan apabila tidak diperlunak dengan ingatan akan mati und upaya untuk
beribadah. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, apabila permukaan air tidak pecah,
maka ia bisa menahan madu. Maka demikian juga hati bisa menjadi bejana penuh
hikmah apabila ia tidak dikerubuti nafsu, dirusak iri hati, dan diperkeras oleh
kemubaziran."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 90.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:222.

110/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak mencari sebuah rumah
tempat engkau tinggal?" Isa menjawab: "Cukuplah bagi kita reruntuhan orang-orang
sebelum kita."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad)
Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 129.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:200.

Catatan:
Bandingkan "Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literature" no. 60.
111/303: Isa berkata: "Dunia ini dulu ada, dan aku dulu tidak ada di dalamnya. Dunia
ini nanti ada, dan aku tidak akan ada di dalamnya. Semua yang aku punya hanyalah
hari-hariku tempat aku hidup. Apabila aku berbuat dosa di hari-hari ini, maka
memanglah aku seorang pendosa."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 216.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 213 [variasinya].

112/303: Isa berkata: "Satu sifat dari kaum zuhud dunia ini adalah bahwa mereka
menghindari berteman dengan orang yang tidak menginginkan apa yang ia inginkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 225.
113/303: Isa berjalan melalui sebuah desa dan melihat para penduduknya mati di
halaman rumah mereka serta di jalan-jalan. Isa menatap ke para muridnya dan berkata:
"Orang-orang ini mati karena azab Allah, karena kalau tidak mereka pasti menguburkan
satu sama lain." "Ruhullah," kata para muridnya, "seandainya saja kami bisa
mengetahui apa yang telah menimpa mereka." Isa bermunajat kepada Allah Yang
Mahakuasa, dan Allah mewahyukan bahwa Isa harus menyeru mereka jika hari sudah
malam dan bahwa mereka akan menjawabnya. Ketika hari sudah malam Isa menaiki
sebuah bukit dan berteriak: "Hai penduduk desa!" "Aku menurut seruanmu, Ruhullah,"
jawab salah seorang dari yang mati. Isa bertanya: "Bagaimana keadaan kalian, apa
yang terjadi pada kalian?" Orang itu menjawab: "Kami tertidur dalam keadaan sehat,
dan [ketika terbangun] melihat kami sudah berada di [alam] kubur." "Bagaimana itu
bisa terjadi?" tanya Isa. Orang itu menjawab: "Ini terjadi karena kecintaan kami pada
dunia dan penghambaan kami pada kaum yang berdosa." "Bagaimana kecintaan kalian
pada dunia?" tanya Isa. "Laksana anak mencintai ibunya," jawab orang itu. "Jika dunia
menghampiri kami, kami bahagia; jika dia pergi, kami sedih dan menagis." Isa bertanya:
"Mengapa penduduk desa lainnya tidak menjawab seruanku?" "Karena mereka dikekang
oleh bebatuan dari api dan diawasi oleh para malaikat yang keras dan tegas," jawab
orang itu. "Dan mengapa kamu bisa menjawab seruanku?" tanya Isa. "Karena waktu itu
aku berada di antara mereka, tetapi bukan salah seorang dari mereka," jawab orang itu.
"Ketika bencana itu menimpa mereka, aku juga terkena. Sekarang aku berada di tepian
jurang neraka, dan aku tidak tahu apakah aku bisa terbebas atau akan dijatuhkan ke
dalamnya." Isa berkata kepada para pengikutnya: "Sesungguhnya, memakan roti biasa
dengan garam kasar, memakai pelindung kepala dari sengatan matahari, dan tidur di
atas timbunan sampah, adalah lebih dari cukup jika orang ingin hidup selamat dan
tenang di dunia ini."

Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 282.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali) Ibn Babuya al-Qummi (... - 381 H), Ilal alSyara'i', 2:151-152;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:201.

Catatan:
Untuk ucapan di akhir kisah di atas bandingkan juga "Jesus' Sayings and Stories in
Islamic Literature" nomer 42 dan 67.
114/303: Isa berkata: "Kalian bersusah payah untuk dunia yang kecil dan tidak penting,
tetapi tidak memikirkan kehidupan besar setelah mati, dan kematian akan menjemput
kalian semua."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 286.
115/303: Isa berkata: "Barang siapa cenderung ke harta dunia, maka dia itu seperti
orang yang meminum air laut: makin banyak dia minum, makin haus pula dia, hingga
air laut itu membuatnya mati."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 342.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:212;- (Abu al-Ma'ali Muhammad bin al-Hasan) Ibn Hamdun (... - 562
H), Al-Tadzkira al-Hamduniyya, 1:249;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 150.

116/303: Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, hiduplah sederhana di dunia ini, maka
kalian akan melewatinya tanpa rasa takut."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 344.
117/303: Isa berkata: "Celakalah kalian, para ulama yang buruk! Kalian membuangbuang kerajaan surga demi dunia yang tak terpandang dan nafsu yang tak terhormat,
serta melupakan kebengisan hari kiamat."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 377.
Catatan:
Lihat juga kritik lain yang ditujukan kepada para ulama di "Jesus' Sayings and Stories in
Islamic Literature" nomer 92 dan 94.
118/303: Diriwayatkan bahwa Isa memandang setan sambil berkata: "Dialah rukun
dunia. Masalah setan adalah dunia, dan dunialah yang diinginkannya. Aku tidak berbagi
apapun dari dunia dengan setan; tidak sebuah batupun --yang bisa menjadi sandaran
kepalaku. Aku juga tidak akan banyak tertawa di dalam dunia, hingga aku
meninggalkannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 409.
119/303: Setan sedang lewat ketika Isa menyandarkan kepalanya pada sebuah batu.
[Setan berkata:] "Isa, lihatlah, dengan sebuah batu ternyata engkau menemukan
kepuasan di dunia ini." Isa mengambil batu yang berada di belakang kepalanya,
melemparkannya ke setan, dan berkata: "Ambillah batu ini dan dunia bersamanya. Aku
tidak memerlukan keduanya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 410.

Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida,
129 [dengan variasi: "seorang yang keluyuran" alih-alih "setan"];
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:11 [variasinya];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 112.

Catatan:
Lihat juga "Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literature" nomer 118.
120/303: Orang meminta Isa: "Ajarkanlah kami sebuah amalan yang membuat Allah
mencintai kami." Isa menjawab: "Bencilah dunia, maka Allah akan mencintai kalian."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad)
Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 415.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:201.

Catatan:
Bandingkan juga Yoh 15:18-19 yang menyebutkan bahwa dunia membenci "Yesus" dan
para pengikutnya.
121/303: Isa berkata: "Hai kaum hawariyyun, merasa puaslah dengan apa yang
dianggap buruk di dalam dunia ini sementara keimanan kalian tetap selamat dan tak
terganggu, sebagaimana halnya manusia dunia ini merasa puas dengan apa yang
dianggap buruk di dalam keimanan sementara [urusan] dunia mereka selamat dan tak
terganggu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 449.

122/303: Isa berkata: "Allah berkehendak bahwa seorang hamba mempelajari sebuah
pekerjaan agar dia bisa merdeka dari manusia lain, dan Allah membenci seorang hamba
yang mempelajari ilmu agama untuk digunakan sebagai pekerjaan."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 316.
123/303: [Najasi dari Habsyi berkata:] Termasuk dari wahyu Allah kepada Isa ialah:
"Sudah sepantasnya dan seharusnya apabila hamba Allah berendah diri di hadapanNya
jika Allah memperlihatkan kasih-sayangNya kepada mereka."
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi
al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 127.
Rujukan silang atas riwayat di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:332.

124/303: Yahya bin Zakariya bertemu dengan Isa ibn Maryam. Yahya tersenyum dan
menyapa Isa, sementara Isa mengerutkan dahinya dan tampak risau. Isa berkata kepada
Yahya: "Engkau tersenyum seolah-olah engkau merasa tenang." Yahya berkata kepada
Isa: "Engkau tampak murung seolah-olah engkau dalam keraguan." Allah mewahyukan:
"Apa yang dilakukan Yahya lebih Kami sukai."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Al-Ikhwan, 136.
Rujukan slang atas kisah di atas:

(Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd alFarid, 6:380;
(Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), AlBasa'ir wa al-Dhakha, 7:197;
(Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), Risala fi
al-Shadaqa wa al-Shadiq;
(Abu al-Wafa' 'Ali al-Baghdadi) Ibn 'Aqil (... - 513 H), Kitab al-Funun, 2:635636;

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 246;
(Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan
al-Kubra, 2:205.

125/303: Orang-orang bertanya kepada Isa: "Sebutkanlah sebuah amalan yang


karenanya kami bisa masuk surga." Isa menjawab: "Jangan berkata apapun." Mereka
berkata: "Kami tidak bisa memenuhi itu." Isa menjawab: "Maka katakanlah hal-hal baik
saja."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad)
Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 46.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:107;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 172.

126/303: Isa berkata: "Barang siapa banyak berbohong, dia akan kehilangan
kerupawanannya; barangsiapa yang selalu bertengkar, dia akan kehilangan rasa
hormatnya; barangsiapa banyak berkeluh kesah, dia akan sakit; dan orang yang bersifat
dengki, dia menyiksa dirinya sendiri."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 133.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:114;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 160;
(Abu al-Husain) Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih alKhawatir wa Nuzhat al-Nawazir, 2:176 [variasinya].

127/303: Isa dan kaum hawariyyun melewati sebuah bangkai anjing. Kaum hawariyyun
berkata: "Busuk sekali baunya [bangkai ini]!" Isa berkata: "Putih sekali giginya [anjing
ini]!" Isa berkata demikian untuk memberi pelajaran terlarangnya berbicara jelek
tentang orang lain.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 297.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:140;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 170;
(Abu al-Husain) Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih alKhawatir wa Nuzhat al-Nawazir, 1:117.

128/303: Seekor babi melewati Isa. Isa berkata kepadanya: "Pergilah dalam damai."
Orang bertanya: "Ruhullah, bagaimana mungkin engkau berkata begitu kepada seekor
babi?" Isa menjawab: "Aku tidak suka membiasakan keburukan kepada lidahku."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 308.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:116;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 170.

129/303: Isa berkata kepada para pengikutnya: "Apa yang akan kalian lakukan
seandainya kalian menjumpai seorang yang sedang tidur, yang bajunya terbawa angin?"
Mereka menjawab: "Kami akan menutupi badannya." Isa berkata: "Tidak, kalian
[sebenarnya] akan menelanjangi sisanya." Dengan cara ini Isa membuat sebuah
perumpamaan tentang manusia yang mendengar kabar buruk tentang seseorang,
kemudian menambah-nambahkannya, dan [akhirnya] menyebarkan kabar yang lebih
buruk lagi.
Keterangan:

Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad)
Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 645.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 2:175;
(Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... - 632 H), Awarif al-Ma'arif, 4:48;
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 165.

130/303: Isa berkata: "Termasuk salah satu dosa besar adalah apabila seorang hamba
Allah bersumpah dengan berkata 'Allah mengetahuinya,' dan Allah mengetahui bahwa
itu tidak benar."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn
'Abi al-Dunya (... - 281 H), Kitab al-Samt wa Adab al-Lisan, 727.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 6:125 [dengan sedikit variasi];
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:138.

131/303: Orang meminta sebuah petunjuk yang utama kepada Isa. Dia menjawab:
"Kalau engkau harus berhadapan dengan dua hal, di mana yang satu menyangkut
dirimu, dan yang lainnya menyangkut Allah, maka uruslah dahulu hal yang
bersangkutan dengan Allah."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Muhammad bin 'Ali) Al-Hakim alTirmidzi (... - 285 H), Al-Shalat wa Maqasidiha.
132/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Ada tiga macam jenis ulama: (i) ulama
yang mengenal Allah dan perintah-perintahNya, (ii) ulama yang mengenal Allah tapi
tidak mengenal perintah-perintahNya, (iii) dan ulama yang mengenal perintah-perintah
Allah, tapi tidak mengenalNya."
Catatan:

Tarif Khalidi mengutip ucapan di atas dari karya Asn y Palacios "Logia et agrapha
domini Jesu apud moslemicos scriptore, asceticos praesertum, usitata", dan menyebutkan
bahwa Asn menukilnya dari tulisan Imam Tirmidzi. Tarif Khalidi tidak menyebut
langsung karya Imam Tirmidzi yang menjadi sumber acuan, tapi mempersilakan para
pembaca bukunya untuk memeriksanya sendiri di karya Asin.
133/303: Isa berkata: "Sebarkanlah sesuatu yang tidak bisa dimusnahkan api." "Apakah
itu," orang meminta tahu dari dia. "Amal shalih," jawab Isa.
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar tata bahasa Arab dan penulis tentang adab
(Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid) Al-Mubarrad (... - 285 H), Al-Fadil.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:240.

134/303: Diriwayatkan bahwa Almasih senantiasa berkata: "Jika kalian membutuhkan


orang lain, makanlah secukupnya dan bersikaplah tidak berlebih-lebihan."
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh pakar tata bahasa Arab dan penulis tentang adab (Abu
al-'Abbas Muhammad bin Yazid) Al-Mubarrad (... - 285 H), Al-Kamil, 1:210.
135/303: Isa senantiasa berkelana ke mana-mana dan tidak pernah menetap di sebuah
rumah ataupun desa. Pakaiannya terdiri dari secarik kain dari bulu-bulu kasar atau bulu
unta, dan dua baju yang tidak terbuat dari bulu-bulu. Di tangannya terdapat sebuah
tongkat. Jika malam tiba sinar bulan adalah lenteranya, kegelapan malam adalah
bayangannya, bumi adalah kasurnya, batu adalah bantalnya, tumbuh-tumbuhan padang
adalah makanannya. Terkadang dia tidak makan dan minum berhari-hari. Dalam
suasana genting dia senang, dalam suasana tenang dia gundah.
Keterangan:
Penampilan dan kebiasaan Isa as. di atas diriwayatkan oleh penulis kisah para nabi
('Umara bin Watsima al-Farisi) Abu Rifa'a al-Fasawi (... - 289 H), Kitab bad' al-Khalq.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 120 [variasinya].

136/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Kalian tidak akan memperoleh rahmat
Allah sebelum kalian dengan gembira mengenakan suf [1], dengan gembira memakan
gandum, dan dengan gembira menjadikan tanah sebagai tempat tidur kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh penulis kisah para nabi ('Umara bin Watsima al-Farisi)
Abu Rifa'a al-Fasawi (... - 289 H), Kitab bad' al-Khalq.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 5:92.

Catatan kaki:
[1] "Suf" adalah kain wol kasar yang biasa dikenakan kaum "suf"i.
137/303: "Siapakah gurumu?" tanya orang kepada Isa. "Tak seorang pun," jawab Isa.
"Aku [sekedar] melihat bahaya dari ketidaktahuan dan menjauhinya."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh penulis adab (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi)
Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 2:442.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din, 210;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:63.

138/303: Termasuk ke dalam wahyu Allah kepada Isa di Injil adalah hal sbb.: "Kami
memenuhi kalian dengan kerinduan, tetapi kalian tidak mempunyai kerinduan. Kami
bersedih atas kalian, tetapi kalian tidak menangis. Hai manusia di usia limapuluhan, apa
yang telah kau berikan, apa yang kau simpan? Hai manusia di usia enampuluhan, saat
panenmu telah dekat! Hai manusia di usia tujuhpuluhan, ayo berangkat ke perhitungan!"
Keterangan:

Hal di atas diriwayatkan oleh penulis adab (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn
'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:145.
139/303: Isa berkata tentang air: "Itu adalah ayahku." Dan ia berkata tentang roti: "Itu
adalah ibuku." Maksud dia, air dan roti memberi makan kepada tubuh laksana yang
dilakukan orang tua.
Keterangan:
Hal di atas ditulis oleh penulis adab (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd
Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 6:290.
Rujukan silang atas hal di atas:

(Abu al-Hasan 'Ali bin Isma'il al-Andalusi) Ibn Sida (... - 458 H), Kitab alMukhassas, 13-173-174.

Catatan:
Tarif Khalidi memberi komentar bahwa tulisan Ibn 'Abd Rabbihi di atas mungkin ada
hubungannya dengan polemik berkenaan dengan keyakinan umat Kristen akan
perwujudan "roti dan anggur" sebagai "daging dan darah Yesus".
140/303: Isa berkata: "Orang jahat itu menular; barang siapa bersekutu dengan
kejahatan, akan terjerat dalam resiko untuk membunuh. Karenanya perhatikanlah
dengan siapa kalian bersekutu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dan ulama dari kaum Syiah (Abu Ja'far
Muhammad bin Ya'qub) Al-Kulaini (... - 329 H), Al-Ushul min al-Kafi, 2:640.
141/303: Diriwayatkan bahwa Almasih berkata: "Barangsiapa diantara penghormat
Allah dihormati oleh Allah, maka dia dihormati oleh seluruh makhluq."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sejarah dari Andalusia yang kemungkinan besar
keturunan Gothic Nasrani (Abu Bakr Muhammad bin 'Umar al-Qurthubi) Ibn al-Qutiyya
(... - 367 H), Tarikh Iftitah al-Andalus.
142/303: Di dalam Injil tertulis: "Ya Bani Adam, ingatlah padaKu di saat engkau sedang
marah, maka Aku akan ingat padamu di saat Aku marah. Merasa cukuplah dengan rezeki

yang Aku berikan kepadamu, karena rezeki itu lebih baik daripada yang kau berikan
sendiri kepadamu."
Keterangan:
Kalimat di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Catatan:
1. Sebenarnya kalimat di atas tidak termasuk kategori "Jesus' saying" ataupun
"story", melainkan --tanpa melihat aspek keshahihannya-- hadits qudsi.
2. Dalam injil yang empat tidak terdapat kalimat di atas.
143/303: Isa berkata kepada Bani Israil: "Hukumlah seorang penjahat tidak dengan
kejahatan, karena ini akan mebuat amal kalian mejadi hilang di dalam pandangan
Allah."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
144/303: Di zaman Isa ada seorang lelaki yang karena kekikirannya mendapat julukan
Mal'un [=yang terkutuk]. Pada suatu hari datang seorang laki-laki, yang akan pergi
berperang, menemui Mal'un dan berkata: "Mal'un, kalau engkau memberiku beberapa
senjata yang bisa menolongku dalam pertempuran, kamu akan selamat dari api neraka."
Tetapi Mal'un menolaknya dan tidak mau memberikan apapun. Ketika lelaki itu pergi,
Mal'un menyesali keputusannya dan memanggil si lelaki itu kembali untuk diberikannya
sebuah pedang. Ketika si lelaki itu pulang ke rumahnya dia bertemu Isa yang didampingi
seorang saleh, yang tujuh puluh tahun lamanya mengagungkan Allah. "Dari mana kamu
mendapat pedang ini?" tanya Isa. Si lelaki menjawab: "Mal'un memberikannya
kepadaku." Isa senang mendengar kemurahan hati Mal'un. Ketika di kali berikutnya Isa
dan si orang saleh lewat, Mal'un yang duduk di depan pintu rumahnya, berkata kepada
dirinya sendiri: "Aku akan pergi dan menemui Isa serta si orang saleh ini." Ketika dia
melakukan ini si orang saleh berkata: "Aku akan menghindar dari Mal'un, sebelum dia
membakarku dengan apinya." Maka Allah mewahyukan kepada Isa: "Katakan kepada
hambaku yang berdosa ini [Mal'un]: 'Aku mengampuni engkau karena kemurahan
hatimu, yang dengannya engkau memberikan pedang, dan karena kecintaanmu kepada
Isa; dan katakan kepada si orang saleh, bahwa Mal'un akan menjadi temannya di
surga." Si orang saleh berkata: "Allah adalah saksiku, aku tidak mau berada di surga
bersama Mal'un, dan aku tidak perlu seorang teman seperti dia!" Allah Yang Mahakuasa
berfirman melalui Isa: "Engkau tidak puas dengan keputusanKu, dan engkau telah
berkata buruk tentang hambaKu. Karenanya Aku akan melihat engkau dihukum di

neraka. Aku telah menukar tempat kalian: tempatmu di surga untuk hambaKu [Mal'un]
dan tempatnya di neraka untukmu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa
Tabaqat al-Asfiya, 8:147 [variasinya];
(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf [variasinya];
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:150 [variasinya];
(Abu Muhammad 'Abdallah bin Ahmad) Ibn Qudama al-Maqdisi (... - 620 H),
Kitab al-Tawwabin.

145/303: Isa memasuki sebuah desa, tempat seorang penghalus kain tinggal. Para
penduduk desa berkata kepada Isa: "Tukang penghalus kain ini merusak baju-baju kami
dan menutup-nutupinya. Mintakanlah kepada Allah agar dia tidak kembali kepada kami
beserta buntelannya." Isa berdoa: "Ya Allah, jangan biarkan dia kembali bersama
buntelannya." Ketika si penghalus kain --yang membawa tiga potong roti-- sedang
mengerjakan pekerjaannya, mendekatlah seorang wali yang mengagungkan Allah di
gunung-gunung. Si wali menyapa si tukang dan berkata: "Punyakah engkau sepotong
roti yang bisa kumakan, atau [paling tidak] tunjukkanlah sepotong roti sehingga aku
bisa melihat dan mencium baunya. Aku sudah sejak sekian lama tidak memakan roti." Si
tukang memberikannya sepotong roti. Si wali berkata: "Semoga Allah mengampuni dosadosamu dan membersihkan hatimu." Si tukang memberikannya roti kedua; si wali pun
berkata: "Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan
datang." Ketika si tukang memberikan roti ketiganya, si wali berkata: "Semoga Allah
mendirikan sebuah rumah untukmu di surga." Malam itu juga si tukang kembali [ke
desanya] dengan aman; para penduduk desa berkata: "Ya Isa, si tukang penghalus kain
telah kembali." Maka Isa memanggilnya: "Katakan kepadaku apa yang telah engkau
lakukan hari ini!" Si tukang menjawab: "Seorang wali yang berkelana di pegunungan ini
mendekatiku. Dia memintaku memberikan makanan, maka aku beri dia tiga potong roti,
dan untuk setiap roti yang aku berikan, dia berdoa untukku." Isa berkata: "Berikan
kepadaku buntelanmu, agar aku bisa melihat isinya!" Si tukang memberikan buntelannya
kepada Isa yang kemudian membukanya; dan Isaa menemukan di dalamnya seekor ular
hitam yang dirantai. Isa berseru: "Ya hitam!" [di sini terjemahannya tidak begitu pasti,
mungkin juga seharusnya "Ya ular!"] Sang ular menjawab: "Aku siap ya Nabiyullah!"
"Apakah engkau tidak dikirim ke tukang ini [untuk menggodanya?]?" tanya Isa. "Ya,"
jawab sang ular, "tetapi seorang wali yang berkelana di pegunungan ini datang
kepadanya dan meminta makanan. Untuk setiap roti yang diberikannya dia berdoa

untuknya, sementara di sampingnya berdiri satu malaikat yang berkata 'Amin!' Maka
Allah Yang Mahaperkasa mengutus satu malaikat [lain] untuk merantaiku." Isa berkata:
"Hai tukang, pergilah kembali ke pekerjaanmu. Allah telah memaafkanmu, karena Dia
memuji kemurahanmu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Catatan:
Menurut Tarif Khalidi pada zaman dahulu di Timur Tengah pekerjaan penghalus kain
tidak disukai orang karena sering dicurigai banyak mengandung unsur penipuan.
146/303: Kalau kalian ingin berpuasa seperti Isa, [ketahuilah bahwa] Isa berpuasa
setiap hari dan tidak makan apapun selain gandum. Dia senantiasa mengenakan
[pakaian dari] bulu kasar; dan apabila malam tiba, berdiamlah dia [di situ juga] untuk
berdoa hingga fajar tiba. Dia tidak pernah meninggalkan sebuah tempat tanpa
sebelumnya shalat dua rakaat. Jika kalian ingin berpuasa seperti ibunya, [Maryam]
sang perawan, [maka ketahuilah bahwa] dia senantiasa berpuasa dua hari dan berbuka
dua hari berikutnya.
Keterangan:
Ajaran di atas disampaikan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
147/303: Di dalam Injil tertulis: "Barang siapa menebar keburukan, dia akan menuainya
juga."
Keterangan:
Hal di atas disampaikan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Catatan:
Di dalam injil yang empat tidak terdapat kalimat di atas; tetapi yang bunyinya mirip bisa
ditemui di Ayyub 4:8.

148/303: Di dalam kitab-kitab Injil tertulis: "Ya Bani Adam, Allah akan bermurah hati
kepadamu sebagaimana engkau bermurah hati. Bagaimana engkau mengharapkan
kemurahhatian Allah, sementara engkau tidak bermurah hati kepada hamba-hambamu?"
Keterangan:
Hal di atas disampaikan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Catatan:
Bandingkan Lukas 6:36.
149/303: Isa berkata: "Apa gunanya bagi seorang buta sebuah lampu yang dengannya
hanya orang lain bisa melihat? Dan apa gunanya bagi sebuah rumah yang gelap sebuah
lampu yang dipasang di atas atap? Dan apa gunanya bagimu banyak berbicara indah
tetapi kamu tidak mengamalkannya?"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
150/303: Isa melewati sebuah desa di dekat sebuah gunung yang dari sana terdengar
suara tangisan dan ratapan. Isa bertanya kepada penduduk desa: "Tangisan dan ratapan
apa dari gunung ini?" Mereka menjawab: "Sejak kami tinggal di desa ini kami sudah
mendengar tangisan dan ratapan ini." Isa berkata: "Ya Allah, izinkalah gunung ini
berbicara kepadaku." Allah membuat gunung itu berbicara, dan gunung itu berkata:
"Apa yang kau inginkan dariku Isa?" "Katakan kepadaku mengapa kau menangis?,"
pinta Isa. Gunung itu menjawab: "Aku adalah gunung yang dulu digunakan orang
sebagai bahan pembuat berhala untuk disembah selain Allah. Aku takut Allah akan
melemparkanku ke api neraka, karena aku mendengar Allah berfirman: 'Dan hati-hatilah
jangan sampai kalian masuk ke api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.'"
Allah mewahyukan kepada Isa untuk dikatakan kepada gunung itu: "Hiduplah dengan
damai, karena Aku telah melindungimu dari neraka."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Muhammad bin al-Walid bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj alMuluk.

Catatan:
Bandingkan pula QS Al-Baqarah 24 "... peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir."
151/303: Isa berkata: "Orang jangan memikirkan mengapa orang yang terkutuk dikutuk,
tetapi [pikirkanlah] mengapa orang yang diselamatkan selamat."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama fiqh (Abu al-Laits Nashr bin Muhammad) AlSamarqandi (... - 373 H), Tanbih al-Ghafilin.
152/303: Isa datang ke sebuah kota ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan
saling berteriak. "Ada apa dengan kalian?" tanya Isa. "Ya Nabiyullah," kata si lelaki,
"dia adalah isteriku. Dia seorang isteri yang baik dan rajin, tetapi saya ingin bercerai
darinya." "Katakan kepadaku sesungguhnya apa yang terjadi dengan isterimu," pinta Isa
kepadanya. "Muka dia sudah aus meski dia belum tua," jawab si lelaki. Isa berbalik
kepada si perempuan dan berkata kepadanya: "Hey perempuan, inginkah kau
mendapatkan kembali wajahmu yang mulus?" "Ya," jawab si perempuan. "Kalau kau
makan," jawab Isa, "janganlah sampai berlebihan, karena apabila makanan menumpuk
berlebihan di perut, maka hilanglah kemulusan di wajahmu." Perempuan itu
melaksanakan apa yang diperintahkan Isa, dan mukanya halus kembali.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama Syi'ah (Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali) Ibn
Babuya al-Qummi (... - 381 H), 'Ilal al-Syara'i', 2:184.
Catatan:
Setelah ini masih ada 2 kisah lain tentang Isa as. dari Ibn Babuya al-Qummi yang juga
menceritakan peran Isa sebagai ahli pengobatan.
153/303: Isa datang ke sebuah kota yang pepohonan buah-buahannya dilanda hama
ulat. Penduduk kota itu mengeluh tentang wabah ini, dan Isa pun berkata: "Obatnya ada
di tangan kalian, tetapi kalian tidak mengenalinya. Kalian adalah kaum yang apabila
menanam pohon menaburkan dulu tanah, kemudian menyiramnya. Harusnya tidak
begitu. Seharusnya kalian menyirami dulu akar pohon-pohon ini baru kemudian
menaburkan tanah di atasnya agar ulat tidak memasuki akar." Penduduk kota kemudian
mulai itu melakukan apa yang diajarkan Isa, dan wabah itu kemudian berakhir.

Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama Syi'ah (Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali) Ibn
Babuya al-Qummi (... - 381 H), 'Ilal al-Syara'i', 2:261.
154/303: Isa datang ke sebuah kota yang penduduknya dilanda muka menguning dan
mata membiru. Mereka memaggil Isa dan mengeluhkan penyakit ini. Isa pun berkata:
"Obatnya ada di tangan kalian. Apabila kalian makan daging, kalian memasaknya tanpa
mencucinya terlebih dahulu. Tidak ada sesuatupun yang datang ke dunia ini tanpa
kotoran." Setelah itu penduduk kota itu mencuci daging [sebelum mereka memasaknya],
dan penderitaan mereka pun berakhir. Di dalam kesempatan lain Isa datang ke sebuah
kota yang penduduknya menderita keompongan dan benjolan-benjolan di muka. Mereka
mengeluhkan ini kepada Isa, dan Is apun berkata: "Kalian tidur dengan mulut yang
tertutup. Udara di perut kalian naik ke mulut tetapi tidak menemukan jalan keluar, dan
karenanya memasuki akar gigi dan merusak muka kalian. Bukalah mulut kalian jika
kalina tidur, dan biasakanlah ini." Mereka mengerjakan ini, dan penderitaan mereka pun
berakhir.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh ulama Syi'ah (Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali) Ibn
Babuya al-Qummi (... - 381 H), 'Ilal al-Syara'i', 2:262.
155/303: Isa berkata: "Orang yang murah hati di dunia ini akan mendapat ampunan di
dunia nanti."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh filsuf (Abu al-Hasan Muhammad bin Yusuf alNaisaburi) Al-'Amiri (... - 381 H), Al-Sa'ada wa al-Is'ad.
156/303: Isa senantiasa berkata kepada dunia: "Pergilah dariku, babi!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386
H), Qut al-Qulub fi Mu'alamat al-Mahbub, 1:244.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:147 [yang menyebut perkataan di atas sebagai ucapan
seorang sufi anonym di masa lampau].

157/303: Isa berkata: "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang bisa mencapai
keimanan yang sesungguhnya selama kalian berkeinginan untuk dipuji dalam beribadat
pada Allah Yang Mahakuasa, dan selama kalian berkeinginan untuk ikut menikmati
harta dunia ini."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386
H), Qut al-Qulub fi Mu'alamat al-Mahbub, 1:256.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:370;
(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Minhaj
al-'Abidin.

158/303: Termasuk ke dalam firman Allah kepada Isa adalah sbb.: "Ya Bani Adam,
menangislah sepanjang hidupmu seperti menangisnya orang yang telah meninggalkan
dunia ini dan keinginannya telah diangkat ke hadhirat Allah. Merasa puaslah dengan
hal-hal secukupnya di dunia ini; temukanlah kepuasan dalam hal-hal yang keras dan
kasar. Sesungguhnya Aku katakan kepadamu, engkau tidak lebih berharga daripada hari
dan saatmu; dan apa yang engkau ambil dari dunia ini, dan apa yang engkau keluarkan,
semuanya akan dicatat. Berlakulah dengan benar, karena engkau akan dimintai
pertanggungjawaban. Seandainya kamu tahu apa yang Aku janjikan kepada orang yang
adil, engkau pasti akan menyerahkan nyawamu kepadaKu."
Keterangan:
Hadits qudis di atas diriwayatkan oleh (Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... 386 H), Qut al-Qulub fi Mu'alamat al-Mahbub, 1:256.
159/303: Isa berkata: "Orang yang mencintai Allah, cinta juga kesusahan." Dan
diriwayatkan dari Isa, bahwa dia berjumpa dengan sekelompok pemuja Allah yang
karena pemujaannya menjadi kurus kerontang laksana pembuluh air yang mengering.
"Siapakah kalian?" tanya Isa. "Kami pemuja Allah," jawab mereka. "Mengapa kalian
memuja Allah?" tanya Isa. Mereka menjawab: "Allah mengabarkan menakutkannya
neraka, dan kami takut." Isa mengatakan kepada mereka: "Allah berkewajiban untuk
menyelamatkan kalian dari apa yang kalian takutkan." Isa melanjutkan perjalanannya
dan bertemu kelompok lain yang lebih giat lagi dalam pemujaan pada Allah. "Mengapa
kalian memuja Allah?" tanya Isa. Mereka menjawab: "Allah memberikan kerinduan atas
surga dan atas apa yang Ia siapkan untuk sahabat-sahabatNya di sana. Itulah yang kami
harapkan." Isa berkata kepada mereka: "Allah wajib memberikan kepada kalian apa

yang kalian harapkan." Isa pergi lagi dan bertemu dengan kelompok lain yang juga
memuja Allah, dan ia bertanya: "Siapakah kalian?" Mereka menjawab: "Kami mencintai
Allah. Kami memujaNya bukan karena takut atas neraka atau rindu atas surga,
melainkan karena kecintaan kami padaNya dan keagunganNya." [Isa berkata:] "Kalian
benar-benar sahabat Allah, dan aku seharusnya hidup bersama kalian." Dan Isa pun
hidup di antara mereka. Dalam riwayat lain dikabarkan bahwa Isa berkata kepada
kedua kelompok pertama: "Apa yang kalian takutkan adalah ciptaan Allah, dan apa
yang kalian inginkan adalah ciptaan Allah." Dan kepada kelompok ketiga Isa berkata:
"Kalian benar-benar kaum yang paling dekat dengan Allah."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H),
Qut al-Qulub fi Mu'alamat al-Mahbub, 2:56.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 4:288.

Catatan:
Bandingkan pandangan Rabi'a al-'Adawiya (.. - 185 H) tentang surga dan neraka dengan
sikap kelompok ketiga di atas.
160/303: Isa memberikan nasihat kepada kaum hawariyyun: "Jika kalian mengamalkan
apa yang aku amalkan dan ajarkan, maka kalian esok akan berada di kerajaan surga
bersamaku, serta tinggal bersama Bapakku dan bapak-bapak kalian, dan juga
menyaksikan malaikat-malaikatNya di sekeliling 'arsy-Nya memuja dan menyembahNya.
Di sana kalian akan bersenang-senang tanpa [harus] makan dan minum."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh Ikhwan al-Safa' (sebuah kelompok di penghujung abad
ke-4 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 3:91-92.
Catatan:
Ikhwan al-Safa' adalah nama grup dari sekelompok filsuf dan cendekiawan di
penghujung abad ke-4 H, yang mengumpulkan pandangan-pandangan mereka atas
persoalan filsafat, agama, etika dan ilmu pengetahuan dalam sebuah ensiklopedia
berjudul "Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa'".
161/303: Suatu hari Isa bertemu dengan beberapa tukang penghalus kain di pinggiran
kota. Isa menghampiri mereka dan berkata: "Bila kalian telah mencuci, membersihkan,

dan menghaluskan baju-baju ini, akankah kalian mengizinkan pemiliknya memakainya


dengan badan mereka yang terkotori oleh darah, air seni, tinja, dan noda?" "Tidak,"
jawab mereka, "karena yang melakukan itu pasti tidak tahu malu." "Kalian sendiri telah
melakukannya," kata Isa. "Bagaimana?" tanya mereka. "Karena kalian membersihkan
jasmani kalian, menghaluskan baju kalian dan memakainya, sementara rohani kalian
dikotori oleh ketidakadilan, dan dipenuhi oleh kotoran-kotoran dari kebodohan dan
kebutaan, kebisuan dan kejahatan, kedengkian dan kebencian, kelicikan dan penipuan,
keirian dan ketamakan, dendam, curiga, dan nafsu yang membawa ke kenistaan. Kalian
ini tak berarti dan merupakan hamba-hamba yang memalukan [di sini terjemahannya
tidak begitu pasti], dan kalian tidak akan mendapat pertangguhan kecuali di dalam
kematian dan di kuburan." Para tukang itu berkata: "Apa yang harus kami lakukan?
Bagaimana kami bisa mencari nafkah hidup kami selain ini?" Isa berkata: "Mengapa
kalian tidak mengharapkan kerajaan surga, yang di dalamnya tidak ada kematian dan
ketuaan, sakit dan penyakit, lapar dan dahaga, ketakutan dan kesedihan, kemiskinan dan
kebutuhan, kelemahan dan kesusahpayahan, duka cita dan dengki di antara
penghuninya, kebencian dan kesombongan serta kebohongan. Para penghuninya justru
saling bersaudara yang duduk di dipan-dipan berhadap-hadapan, bahagia dan riang,
senang dan berkecukupan, menikmati ampunan dan keridhaan serta kesenangan dan
kebahagiaan. Mereka juga berjalan-jalan di lapisan-lapisan langit dan alam semesta
serta mengamati barisan malaikat di sekeliling 'arsy-Nya, yang melantunkan puji-pujian
untuk Tuhan mereka dalam nada dan irama yang tidak pernah didengar oleh manusia
dan jin. Dan kalian akan hidup abadi bersama mereka. Kalian tidak akan pernah tua
atau mati, tidak akan sakit, merasa khawatir atau bersedih hati."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh Ikhwan al-Safa' (sebuah kelompok di penghujung
abad ke-4 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 4:95-96.
Catatan:
Sebagaimana catatan di "Jesus' Sayings and Stories in Islamic Literature" nomer 145,
perlu diingat di sini bahwa pekerjaan penghalus kain pada zaman dulu tidak begitu
dihormati dan disukai di wilayah Timur Tengah karena banyak dicurigai mengandung
unsur penipuan.
162/303: Almasih senantiasa berkata kepada para muridnya: "Aku datang kepada kalian
dari Bapakku dan bapak-bapak kalian untuk mengangkat kalian dari kematian
ketidaktahuan, untuk menyembuhkan kalian dari penyakit dosa, mengobati kalian dari
penyakit keyakinan sesat, adab yang buruk, dan amalan yang jahat, agar jiwa kalian
dibersihkan dan hidup di dalam ruh hikmah, serta agar kalian diangkat ke Bapakku dan
bapak-bapak kalian. Di sana kalian akan menjalani kehidupan yang bahagia dan
terbebas dari penjara dunia ini dan sakitnya alam ciptaan serta kesengsaraan, yang
merupakan tempat tinggalnya para penjahat, kezhaliman iblis, dan kekuasaan setan."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh Ikhwan al-Safa' (sebuah kelompok di penghujung abad
ke-4 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 4:172.
163/303: Ketika Isa pada suatu waktu bertemu dengan para muridnya secara mendadak,
dia melihat mereka sedang tertawa. Isa berkata: "Barangsiapa yang bertakwa, tidak
tertawa." Para muridnya menjawab: "Ruhullah, kami hanya bercanda." Isa menukas:
"Ruh yang sehat tidak bercanda."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 1:21.
164/303: Almasih berkata: "Ya hawariyyun, karena kalianlah aku meletakkan dunia ini
mendatar di atas perutnya, dan menempatkan kalian di atas punggungnya. Hanya ada
dua kelompok yang berlomba-lomba melawan kalian di dalam mencari kekuasaan
dunia: para raja, dan setan. Mengenai setan, carilah bantuan dalam melawannya
dengan kesabaran dan doa. Mengenai para raja, berikanlah dunia mereka untuk mereka,
maka mereka akan memberikan kalian dunia yang lain."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 1:23.
Rujuka silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 142.

165/303: Isa berkata: "Jika seandainya Allah tidak berkuasa untuk menetapkan bahwa
orang-orang yang berdosa kepadaNya harus mendapat siksaan, maka tetap sudah
sepantasnya apabila orang tidak melawanNya sebagai rasa syukur atas kasih
sayangNya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 2:423.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 3:78 [di sini ucapan diatasnamakan pada "seorang
bijak"];
(Abu Sa'd Mansur bin al-Husain) Al-Abi (... - 421 H), Natsr al-Durr, 7:28.

166/303: Isa berkata: "Suatu peristiwa mengerikan akan menggulung kalian di suatu
saat yang tak terduga. Apa yang menghalangi kalian untuk bersiap-siap sebelum
peristiwa ini tiba-tiba datang?"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 3/1:181.
Catatan:
Peristiwa yang dimaksud tampaknya adalah datangnya hari kiamat.
167/303: Isa berkata: "Jadilah tamu di dunia ini, dan jadikan mesjid sebagai rumahmu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 3/2:440.
168/303: Isa berkata: "Tiap orang yang teraniaya akan dibalaskan dendamnya di hari
akhir, kecuali oramg yang teraniaya dunia, [karena justru] dunia akan membalas
dendam padanya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 7:147.
Catatan:
Menurut Tarif Khalidi yang dimaksud dengan "teraniaya dunia" adalah "terjerat oleh
godaan dunia".
169/303: Isa berdakwah kepada Bani Israil. Mereka menangis dan mulai merobek-robek
baju mereka [1]. Isa berkata: "Kesalahan apa yang telah dilakukan baju kalian? Lebih
baik alihkan perhatian kalian ke hati kalian dan berikan kecaman kalian kepadanya."

Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Al-Basa'ir wa al-Dhakha, 7:226.
Catatan kaki:
[1] Merobek-robek baju adalah kebiasaan bangsa Yahudi dulu apabila sedang sedih
dan/atau dilanda amarah.
170/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Rasa kasih sayang satu sama lain
adalah ciri, yang harus kalian perhatikan, bahwa kalian mengikuti [ajaran-] aku." Dan
Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Kalian harus mencintai Allah dengan segenap
hati kalian, dan mencintai sesama seperti kalian mencintai diri sendiri." Orang bertanya
kepada Isa: "Perlihatkanlah kepada kami ya Ruhullah, apa perbedaan dari kedua jenis
cinta ini, agar kami bisa dengan terang mempersiapkannya." Isa menjawab: "Kalian
mencintai seorang teman demi kalian sendiri, dan kalian mencintai Allah demi jiwa
kalian sendiri. Bila kalian peduli pada teman kalian, maka itu kalian lakukan demi
kalian sendiri; tetapi bila kalian menyerahkan jiwa kalian, itu kalian lakukan demi
Allah."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan alTauhidi (... - >400 H), Risala fi al-Shadaqa wa al-Shadiq.
171/303: Isa berkata: "Bersikap sederhanalah di dalam pikiran kalian yang paling
dalam dalam menghadapi Allah Yang Mahakuasa, sebagaimana juga di dalam tingkah
laku lahiriah kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi Abu Sa'd al-Kharkusyi (... - 406 H) dalam
sebuah manuskrip yang tidak pernah dipublikasikan.
172/303: Isa berkata: "Perbandingan tentang dunia kini dan dunia nanti adalah seperti
seorang laki-laki yang beristeri dua: jika yang satu gembira, yang lain menjadi
murung."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi Abu Sa'd al-Kharkusyi (... - 406 H) dalam
sebuah manuskrip yang tidak pernah dipublikasikan.

Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:18;
(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:65 [di sini ucapan di atas dinisbatkan kepada Wahb
ibn Munabbih].

173/303: Isa berkata: "Ada tiga perkara yang bisa menjatuhkan manusia: kurangnya
rasa syukur atas rezeki dari Allah Yang Mahakuasa, ketakutan atas [sembahan] yang
lain selain Allah, dan menggantungkan harapan pada makhluk."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi Abu Sa'd al-Kharkusyi (... - 406 H) dalam
sebuah manuskrip yang tidak pernah dipublikasikan.
174/303: Isa melihat seorang yang sedang menderita, dan karena dia merasa kasihan
pada orang ini Isa berdoa: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu, bebaskanlah dia." Allah
berfirman kepada Isa: "Bagaimana Aku bisa membebaskan dia dari sesuatu yang
dengannya Aku membebaskannya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi Abu Sa'd al-Kharkusyi (... - 406 H) dalam
sebuah manuskrip yang tidak pernah dipublikasikan.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf [disini dinisbatkan kepada "seorang Nabi"].

175/303: Almasih ditanya: "Mengapa orang tua lebih bergantung pada dunia daripada
orang muda?" Dia menjawab: "Karena mereka telah mencicipi dunia ini, sementara
yang muda belum."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab (Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad)
Al-Raghib al-Isfahani (... - >400 H), Muhadarat al-Udaba', 1:525.
176/303: Almasih berkata: "Daging memakan daging? Sesuatu yang memuakkan!"

Keterangan:
Ucapan pro vegetarianisme di atas diriwayatkan oleh pakar adab (Abu al-Qasim alHusain bin Muhammad) Al-Raghib al-Isfahani (... - >400 H), Muhadarat al-Udaba',
1:610.
177/303: Isa berdoa: "Ya Allah, siapakah yang paling mulia di antara manusia?" Allah
berfirman: "Dialah orang yang apabila sedang sendiri tahu bahwa Aku bersamanya, dan
dia sangat menghormati keagunganKu sehingga dia tidak membuatKu menjadi saksi
atas dosa-dosanya."
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh pakar adab (Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad)
Al-Raghib al-Isfahani (... - >400 H), Muhadarat al-Udaba', 2:402.
178/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata ke seorang laki-laki yang [sebenarnya] tidak
pantas menerima ucapan ini: "Semoga Allah melindungimu." Orang bertanya kepada
Isa: "Mengapa engkau mengatakan itu kepadanya?" Isa menjawab: "Lidah yang
terbiasa berkata baik, akan berbicara begitu ke semua manusia."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh filsuf dan pakar tarikh (Abu 'Ali Ahmad bin Muhammad)
Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida.
179/303: Almasih berkata: "Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah pelan dalam
[pemberian] kasih sayangNya, dia harus berhati-hati! Karena Allah bisa mejadi murka
dan membuatnya mudah mendapatkan jalan menuju harta dunia ini."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh filsuf dan pakar tarikh (Abu 'Ali Ahmad bin
Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida.
Catatan:
Tarif Khalidi mencantumkan hadits Rasulullah saw. dari Sunan Ibn Majah (Kitab alFitan, 2:1325, nr. 3197) sebagai rujukan. Hadits ini berbunyi: "Bukannya kejatuhan
kalian ke dalam kemiskinan yang aku takuti, melainkan tertekannya kalian oleh
kelimpahruahan dunia."

180/303: Isa berkata: "Apakah kalian menginginkan dunia karena [agar bisa
melakukan] amal shalih? Kalian akan lebih shalih apabila kalian melepaskan dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh filsuf dan pakar tarikh (Abu 'Ali Ahmad bin
Muhammad) Miskawaih (... - 421 H), Al-Hikma al-Khalida.
181/303: Kaum hawariyyun bertanya kepada Isa: "Bagaimana pendapat engkau atas
penguasa?" Isa menjawab: "Penguasa itu menjadi godaan bagi kalian. Jangan biarkan
kecintaan kalian pada mereka membuat kalian berbuat kesalahan terhadap Allah; dan
jangan biarkan kebencian kalian pada mereka membuat kalian membangkang Allah.
Apabila kalian melaksanakan kewajiban kalian pada mereka, kalian akan terhindar dari
kesalahan-kesalahan mereka, dan keimanan kalian tidak akan ternodai."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh wazir Daula Syiah Bujiah (Abu Sa'd Mansur bin alHusain) Al-Abi (... - 421 H), Natsr al-Durr, 7:33.
182/303: Isa senantiasa berkata: "Kebanyakan makanan bisa membinasakan ruhani
seperti halnya kebanyakan air membinasakan tanaman."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh wazir Daula Syiah Bujiah (Abu Sa'd Mansur bin alHusain) Al-Abi (... - 421 H), Natsr al-Durr, 7:35.
183/303: Isa berkata kepada para pengikutnya: "Serahkanlah diri kalian kepada
kelaparan dan kehausan, berjalanlah telanjang, dan lemahkanlah diri kalian sendiri,
agar hati kalian bisa mengenal Allah Yang Mahakuasa."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
2:370.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum
al-Din, 3:79.

184/303: Isa berkata: "Barangsiapa yang merasa tidak perlu nasihat, akan bertindak
tanpa keberhasilan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
5:237.
185/303: Isa berkata: "Jika kalian mampu, ikhlaslah seperti burung merpati dalam
menghadapi Allah." Orang berkata bahwa tidak ada makhluk yang lebih ikhlas daripada
burung merpati. Kalian bisa mencuri anak-anak burung merpati dari bawah badannya,
membunuh anak-anaknya, dan si burung merpati akan [tetap] kembali ke tempat itu
untuk tidur.
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
5:239.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin,
2:242.

Catatan:
Bandingkan Matius 10:16.
186/303: Diriwayatkan --wallahu 'alam-- bahwa Isa pada suatu hari melewati sebuah
lembah yang bernama Lembah Kebangkitan dan melihat sebuah tengkorak yang sudah
memutih dari sebuah badan yang tulang-tulangnya sudah hancur membusuk. Isa
mengagumi warna putih tengkorak ini. Orang ini mati tujuh puluh dua tahun
sebelumnya. Isa berdoa: "Ya Allah Yang tidak bisa dilihat mata, Yang tidak bisa
dijatuhkan oleh kekacauan, Yang tidak bisa digambarkan oleh siapapun, aku memohon
kepadaMu agar tengkorak ini mengatakan kepadaku termasuk kaum mana dia." Allah
berfirman: "Ya Isa, berbicaralah kepada tengkorak ini, dan dia akan menjawab berkat
kekuasaanKu, karena Aku berkuasa atas segala sesuatu." Isa mengucapkan lafaz yang
diwajibkan, mendekati tengkorak itu dan berkata: "Bismillahirrahmanirrahim."
Tengkorak itu menjawab dengan lugas: "Ya Ruhullah, engkau telah menyebut nama yang
terbaik dari semua nama." Isa berkata: "Aku memohon kepadamu demi Allah Yang
Mahakuasa untuk mengatakan kepadaku di mana keindahan dan kebersihanmu, di mana
daging dan lemakmu, di mana belulang dan nyawamu." Tengkorak itu menjawab: "Ya

Ruhullah, tanah telah mengubah keindahan dan kebersihanku. Daging dan lemakku
telah dimakan cacing. Belulangku hancur membusuk. Jiwaku hari ini berada di dalam
api neraka di dalam siksaan yang besar." Isa berkata: "Aku bertanya kepadamu demi
Allah Yang Mahakuasa termasuk kaum mana engkau ini?" Tengkorak itu menjawab:
"Aku termasuk kaum yang memperoleh azab Allah di dunia ini." Isa bertanya: "Mengapa
azab Allah menimpa kalian?" Tengkorak itu menjawab: "Ya Ruhullah, Allah mengutus
seorang nabi yang menyampaikan kebenaran kepada kami, tetapi kami menyebutnya
pendusta. Dia memerintahkan kami untuk mematuhi Allah, tetapi kami tidak
mematuhiNya. Maka kemudian Allah mengirimkan hujan dan petir kepada kami selama
tujuh tahun tujuh bulan dan tujuh hari. Kemudian pada suatu hari turun kepada kami
malaikat-malaikat penyiksa. Tiap malaikat mempunyai dua cambuk, yang satu terbuat
dari besi, yang lainnya dari api. Malaikat-malaikat itu tidak berhenti untuk menarik
nyawaku dari tiap anggota tubuhku dan dari tiap urat nadiku, hingga nyawaku sampai di
tenggorokan. Dan pada saat itu malaikat maut mengulurkan tangannya mencabut
nyawaku." Isa berkata: "Aku mohon demi Allah Yang Mahakuasa, gambarkanlah
malaikat maut itu!" Tengkorak itu menjawab: "Ruhullah, malaikat maut mempunyai satu
tangan di barat dan satu lagi di timur. Kepalanya mencapai lapisan langit tertinggi, dan
kakinya mencapai wilayah ketujuh dan terbawah dari bumi. Bumi sendiri terletak di
antara dua lututnya, dan semua makhluk berada di antara matanya." Tengkorak itu
meneruskan: "Ya Nabiyullah, tidak sampai satu jam [kemudian] datang dua malaikat
hitam pekat menghampiriku. Mereka berbicara seperti guruh yang menggelegar, dan
mata mereka menyambar laksana petir. Mereka berambut ikal, dan merambah bumi
dengan gigi-gigi taring mereka. Mereka berkata kepadaku: 'Siapakah tuhanmu?
Siapakah nabimu? Siapakah imammu?' Ya Ruhullah, aku merasa takut dan berkata: 'Aku
tidak mempunyai tuhan, nabi, dan imam selain Allah.' 'Kamu bohong,' kata mereka,
'kamu adalah musuh Allah dan musuhmu sendiri.' Kemudian mereka memukulku dengan
sebuah tongkat besi dengan keras sekali hingga aku merasakan bagaimana tulangtulangku remuk dan daging tubuhku terpental. Lalu mereka melemparkanku ke dasar
neraka dan menyiksaku sesuai kehendak Allah. Ketika aku berada di dalam keadaan ini
datang dua malaikat pencatat yang menulis semua amal para makhluk dunia ini; dan
mereka berkata kepadaku: 'Hai musuh Allah, ikutlah kami mengunjungi tempat penghuni
surga.' Aku pun mengikuti mereka ke pintu surga yang pertama, dan menyaksikan bahwa
surga mempunyai delapan pintu. Surga itu terbuat dari bebatuan yang sebagiannya
adalah emas dan perak. Ubinnya terdiri dari muska. Rumputnya adalah za'faran.
Kerikilnya adalah mutiara dan rubin. Sungai-sungainya berisi susu, air, dan madu.
Penghuninya adalah remaja-remaja muda seumur yang mempesona dan saleh. Ya
Ruhullah, aku benar-benar terpesona. Kemudian kedua pencatat itu berkata kepadaku:
'Hai musuh Allah dan musuhmu sendiri, di kehidupan duniamu kau tidak beramal saleh
untuk bisa menikmati semua ini. Sekarang ikutlah kami pergi ke tempat penghuni
neraka.' Akupun pergi bersama malaikat pencatat itu ke pintu neraka pertama, di mana
ular-ular dan kalajengking mendesis-desis; dan akupun bertanya: 'Disediakan untuk
siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang yang memakan harta
anak yatim dengan bathil.' Aku pergi bersama mereka ke pintu kedua, di mana para
lelaki digantung pada janggut mereka, dan anjing-anjing menjilati darah dan nanah dari
tangan mereka. Aku berkata ke malaikat pencatat: 'Disediakan untuk siapakah siksaan
ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang yang meminum khamr dan memakan

makanan haram di kehidupan dunia.' Aku pergi bersama mereka ke pintu ketiga dan
melihat bagaimana api menyembur masuk ke mulut orang-orang dan keluar dari
punggung mereka. 'Disediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka,
'dan untuk orang yang memfitnah wanita baik-baik di kehidupan dunianya.' Akupun
pergi bersama mereka ke pintu yang keempat dan melihat wanita-wanita yang digantung
pada lidah mereka, dan api keluar dari mulut mereka. 'Disediakan untuk siapakah
siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang yang tidak mendirikan shalat.'
Aku pergi bersama mereka ke pintu yang kelima dan melihat wanita-wanita yang
digantung pada rambut mereka, dan api menyembur ke kepala mereka. 'Disediakan
untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk mereka yang bersolek
untuk orang lain selain suaminya.' Akupun pergi bersama mereka ke pintu yang keenam
dan melihat wanita-wanita yang digantung pada rambut dan lidah mereka dan api
menyembur ke kepala mereka. 'Disediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,'
jawab mereka, 'dan untuk kaum pendosa yang sesat di dunia.' Aku pergi bersama mereka
ke pintu yang ketujuh dan melihat laki-laki yang di bawahnya terdapat sebuah sumur
yang disebut Sumur Falaq. Aku dilemparkan ke sana, ya Ruhullah. Di dalamnya aku
mendapat siksaan yang keras dan menjadi saksi atas banyak sekali hal-hal yang
mengerikan. Kemudian Isa berkata: "Hai tengkorak, kalau kau mau, mintalah kepadaku
sesuatu yang kau inginkan, insya Allah." Tengkorak itu menjawab: "Ya Ruhullah,
mintakanlah agar Allah mengembalikan kehidupan duniaku." Isa berdoa kepada Allah
yang kemudian menghidupkan kembali tengkorak itu. Dengan qadrat Allah Yang
Mahakuasa wanita itu hidup kembali dan bertemu dengan Isa. Kemudian dia beribadah
bersama Isa dua belas tahun lamanya, sehingga kepastian --artinya: kematian-menemuinya. Dia meninggal sebagai muminah yang sebenarnya, dan Allah dalam
kemurahanNya memberikan tempat baginya di antara para penghuni surga.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin 'Abdallah)
Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya, 6:10-12.
187/303: Di dalam kitab-kitab injil tertulis: "Satu saja batu salah [terpasang] akan
membuat tembok runtuh."
Keterangan:
Kalimat di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
6:95.
188/303: Isa berkata: "Bicaralah banyak kepada Allah, bicaralah sedikit kepada
manusia." Orang bertanya kepadanya: "Bagaimana kami bisa berbicara banyak kepada
Allah?" Isa menjawab: "Bicaralah kepadaNya di dalam kesunyian, berdoalah
kepadaNya di dalam kesendirian."

Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
6:195.
Rujukan silang atas ucapan Isa di atas:

(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf [variasinya, di sini dinisbatkan kepada sahabat Nabi: Mu'adz bin
Jabal].

189/303: Jika kalian ingin, kalian bisa mencontoh apa yang senantiasa diucapkan oleh
orang yang memiliki "kalima" dan "ruh", yaitu Isa ibnu Maryam: "Lapar adalah bumbu
makananku, takut adalah pakaianku, kulit domba adalah bajuku, cahaya fajar adalah
penghangatku di musim dingin, bulan adalah lenteraku, kakiku adalah tungganganku,
dan hasil bumi adalah makanan dan buah-buahanku. Aku tidur di malam hari tidak
dengan apa-apa kecuali namaku, dan aku terbangun di pagi hari tidak dengan apa-apa
kecuali namaku. Dan tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih kaya daripada aku."
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin 'Abdallah)
Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya, 6:314.
190/303: Isa berkata: "Ya Bani Israil, Musa telah melarang kalian untuk berzina, dan
memang baguslah larangan dia itu. Aku melarang kalian bahkan untuk membayangkan
berzina, karena orang yang membayangkannya [meski] tanpa melakukannya adalah
seperti rumah yang terbuat dari tanah lumpur yang di dalamnya dinyalakan api: meski
rumahnya tidak terbakar, rumah ini toh akan menghitam oleh asap." [Isa juga berkata:]
"Ya Bani Israil, Musa telah melarang kalian untuk bersumpah palsu dengan nama Allah,
dan baguslah larangan dia itu. Aku melarang kalian sama sekali untuk bersumpah
dengan nama Allah, tidak peduli apakah sumpah kalian benar atau salah."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh biograf tentang para wali dan sufi (Ahmad bin
'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya,
8:145-146.
Catatan:
Bandingkan Matius 5:27-28 dan 5:33-35.

191/303: Isa berkata: "Ya ulama, ambilah pelajaran dari pengetahuan yang tidak kau
ketahui, dan ajarkanlah apa yang telah kau pelajari kepada kaum yang tidak
mengetahui."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin
Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
192/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak menikah?" Isa menjawab:
"Hanya di tempat tinggal yang abadilah beranak pianak itu terpuji."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin
Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
193/303: Isa berkata: "Sebagaimana kalian tidur, begitulah kalian [akan] mati.
Sebagaimana kalian bangun, begitulah kalian [akan] dibangkitkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin
Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
194/303: Isa berkata: "Hindarilah melihat perempuan terus menerus, karena itu
membangkitkan nafsu syahwat di dalam hati; sebuah godaan yang cukup besar bagi
yang melakukannya!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin
Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Damm al-Hawa.

195/303: Diriwayatkan bahwa Almasih diberi pertanyaan: "Sampai umur berapakah


orang pantas menuntut ilmu?" Dia menjawab: "Selama hidup itu sendiri masih pantas."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr
al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:96.
196/303: Isa berkata: "Ya qurra' dan 'ulama, mengapa kalian menjadi tersesat setelah
kalian menimba ilmu? Dan mengapa kalian menjadi buta setelah mata kalian mendapat
penerangan? Dan semua ini hanya demi dunia yang hina dan nafsu serakah? Celakalah
kalian di dunia ini, dan celakalah dunia ini gara-gara kalian!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr
al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:190.
197/303: Almasih berkata: "Janganlah bersedih karena apa yang dikatakan orang
tentang kalian. Bila apa yang dikatakan mereka itu salah, maka itu adalah amal shalih
tanpa kalian harus menjalankannya. Bila apa yang dikatakan mereka itu benar, maka itu
adalah perbuatan dosa yang balasannya telah ditimpakan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr
al-Qurthubi (... - 463 H), Bahjat al-Majalis, 1:405.
198/303: Isa mengunjungi sebuah pekuburan. Ia memanggil seorang yang telah mati,
dan Allah pun membangkitkannya. Isa bertanya kepadanya: "Siapakah kamu?" "Aku
dulu seorang pengangkut barang," jawab orang itu, "aku memikul kayu bakar untuk
seseorang, dan mematahkan sebuah ranting untuk membersihkan gigiku. Sejak aku
meninggal aku terus ditanyai tentang ranting itu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi, qadi, dan 'ulama (Abu al-Qasim) Al-Qusyairi
(... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm al-Tasawwuf.
199/303: Isa berkata: "Betapa banyak jenis pepohonan, tetapi tidak semuanya
mengeluarkan buah-buahan. Betapa banyak jenis buah-buahan, tetapi tidak semuanya
enak dimakan. Betapa banyak jenis ilmu pengetahuan, tetapi tidak semuanya bisa
berguna."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:38.
200/303: Isa berkata: "Memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas
menerimanya adalah hal yang bathil, dan menyembunyikannya dari mereka yang pantas
menerimanya sama dengan menzhalimi mereka. Bersikaplah seperti dokter baik hati
yang meletakkan obat [tepat] pada bagian tubuh yang sakit." Menurut riwayat lain Isa
berkata: "Barang siapa yang memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas
menerimanya adalah orang yang sombong, dan yang menyembunyikan hikmah dari
orang yang pantas menerimanya sama dengan berbuat bathil. Hikmah mempunyai
upahnya sendiri yang pantas, dan ada manusia yang pantas menerimanya, maka
berikanlah kepada setiap orang upah yang pantas untuk mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:43.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 2:35;
Ikhwan al-Safa' (nama sebuah kelompok di penghujung abad ke-4 H), Rasa'il
Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 4:215 [sebagian];
(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm
wa Fadlihi, 1:109 [sebagian];
(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 225 [variasi].

Catatan:
Biasanya Tarif Khalidi memasukkan di daftar rujukan para peulis yang hidup
terkemudian daripada si penulis utama. Dalam "Jesus' Sayings ..." nomer 200 ini dia
memasukkan Imam al-Ghazali sebagai penulis utama, dan memasukkan tokoh-tokoh lain
yang hidup sebelum al-Ghazali --kecuali Ibn 'Asakir-- sebagai rujukan.
201/303: Isa berkata: "Ulama jahat adalah seperti batu yang jatuh ke muara sebuah
sungai: batu ini tidak menyerap air, tetapi juga tidak membiarkan air mencapai buahbuahan di ladang. Ulama jahat adalah seperti saluran pembuangan air: tampak luarnya
adalah dinding putih, tetapi di dalamnya bau menyengat. Atau mereka itu seperti
pekuburan yang luarnya indah, tetapi di dalamnya penuh dengan belulang mati."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:66.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Husain) Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih alKhawatir wa Nuzhat al-Nawazir, 1:84.

Catatan:
Untuk kalimat terakhir bandingkan Matius 23:27.
202/303: Isa berkata: "Bagaimana mungkin seseorang bisa dianggap ulama apabila dia
dengan sadar berjalan-jalan di dunia ini sementara tempat tujuan dia sebenarnya
adalah dunia nanti? Dan bagaimana mungkin seseorang bisa dianggap ulama bila dia
senang berkhotbah hanya demi omongannya sendiri sementara dia tidak mengamalkan
(isi khotbah-) nya?"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:67.
203/303: Isa berkata: "Barangsiapa memperoleh ilmu tetapi tidak mengamalkannya,
adalah seperti seorang wanita yang berzina secara diam-diam, kemudian hamil, dan
aibnya diketahui oleh semua orang. Dan begitu pula orang yang tidak beramal sesuai
dengan ilmunya akan dipermalukan Allah di hari pembalasan di hadapan semua orang."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:69.
204/303: Diriwayatkan bahwa Isa pada suatu hari pergi untuk shalat istisqa'. Ketika
orang-orang yang bersamanya menjadi tidak tenang, Isa berkata: "Barangsiapa di
antara kalian yang pernah berbuat dosa, pulanglah." Maka mereka pulanglah semuanya,
kecuali seorang laki-laki yang tetap diam bersama Isa di padang pasir itu. Isa berkata
kepada laki-laki ini: "Pernahkah kamu berbuat dosa?" "Demi Allah yang menjadi
saksiku," jawab laki-laki itu, "sepengetahuanku aku tidak pernah berbuat dosa; selain
ketika pada suatu hari saat aku sedang shalat, datang seorang wanita ke dekatku, yang
kemudian aku lihat dengan satu mataku ini. Ketika dia kemudian menjauhiku, aku
menghujamkan jari-jariku ke mata ini dan mencongkelnya keluar, dan membuangnya."
Maka Isa berkata kepada laki-laki itu: "Berdoalah kepada Allah, agar aku bisa

megucapkan 'Amin' setelah doamu." Laki-laki itu berdoa kepada Allah, dan kemudian
langit pun dipenuhi awan, dan hujan turun dengan lebat. Begitulah mereka disegarkan.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:316.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Damm al-Hawa
[dengan sedikit variasi].

Catatan:
Di Matius 18:9 dicantumkan perintah untuk mencungkil dan mebuang mata apabila mata
itu menyesatkan.
205/303: Ketika Maryam mencari Isa dia melihat beberapa orang tukang tenun dan
menanyakan jalan kepada mereka. Ketika mereka menunjukkan jalan yang salah,
Maryam berkata: "Ya Allah, cabutlah rahmatMu dari mereka, matikanlah mereka dalam
keadaan miskin, dan rendahkanlah pandangan manusia atas mereka." Doa Maryam
kemudian terkabul.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:190.
206/303: Diriwayatkan bahwa pada suatu hari setan memperlihatkan diri di hadapan Isa
dan berkata: "Katakanlah: 'Tidak ada tuhan selain Allah!'" Isa menjawab: "[Itu adalah]
Perkataan yang benar, yang tidak akan aku ulangi setelahmu." Isa mengatakan ini
karena setan bisa menyembunyikan tipuan bahkan di balik kebaikan.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:29.
207/303: Ketika Isa dilahirkan, datanglah para iblis kepada Setan dan berkata: "Hari ini
semua berhala menundukkan kepalanya." Setan berkata: "Sesuatu telah terjadi di dunia
kalian." Setan terbang ke sana ke mari di atas dunia, tapi tidak menemukan apa-apa.
Akhirnya dia menemukan bayi Isa yang dikelilingi para malaikat. Setan pergi kembali ke

para iblis dab berkata: "Kemarin seorang nabi telah dilahirkan. Tidak ada seorang
wanita pun kecuali dia [Maryam] yang menjadi hamil dan melahirkan tanpa aku berada
di dekatnya. Karenanya lupakanlah setelah malam ini semua harapan akan [masih
adanya] penyembahan berhala. Mulai sekarang godailah manusia dengan
memanfaatkan ketergesa-gesaan dan ketidak-sungguh-sungguhan mereka."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:32.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 18.

208/303: Isa berkata: "Bahagialah orang yang merelakan hasrat saat ini demi [sesuatu]
yang dijanjikan [saat nanti]."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:64.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
- (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih,
157.
209/303: Diriwayatkan bahwa Isa berdzikir dengan khusyu enam puluh hari lamanya
tanpa memakan apapun. Kemudian muncul di pikirannya ingatan akan roti sehingga
dzikirnya terputus. Segera muncul sepotong roti di tangannya. Maka iapun terduduk dan
menangis karena kehilangan kedekatannya dengan Allah. Pada saat itu seorang tua
[datang] menaungi Isa dengan bayangan tubuhnya; Isa berkata kepadanya: "Semoga
Allah memberkatimu ya waliyullah. Berdoalah kepada Allah untukku, karena ketika aku
sedang khusyu' aku teringat akan roti, dan kekhusyuanku terputus." Orang tua itu
berdoa: "Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa aku pernah membayangkan roti sejak aku
mengenalMu, jangan maafkan aku. Justru sebaliknya, jika ada sesuatu dikaruniakan
kepadaku, itu aku makan tanpa membuang-buang pikiran tentang itu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:81.

210/303: Isa berkata: "Keshalihan itu terdiri dari sembilan per sepuluh diam, dan satu
per sepuluh mengasingkan diri dari manusia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:107.
211/303: Di dalam kitab-kitab Injil tertulis: "Barangsiapa yang mendoakan orang yang
berlaku buruk kepadanya, maka dia telah mengalahkan setan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:180.
Catatan:
Bandingkan juga Lukas 6:28.
212/303: Isa berkata: "Celakalah manusia dunia ini! Dia mati ketika dia meninggalkan
dunia ini dan semua yang ada di dalamnya. Dunia ini menipunya, padahal dia
mempercayainya. Dunia ini meninggalkannya, padahal dia mengikutinya. Celakalah
orang yang tertipu! Dunia ini memperlihatkan kepadanya apa yang dia benci. Bendabenda yang dia cintai meninggalkannya. Dia bertemu dengan apa-apa yang diancamkan
kepadanya. Celakalah orang yang mengurusi dunia dan mencari dosa. Dosa-dosanya
akan segera diperlihatkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:200.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... - 1205 H), Ithaf
al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 8>87.

213/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Hai para ulama jahat! Kalian berpuasa,
shalat, dan berzakat, tetapi kalian tidak melakukan apa yang kalian perintahkan kepada
orang lain, dan kalian mengkhotbahkan apa yang tidak kalian kerjakan. Kalian
mengeluarkan fatwa yang menjijikan! Kalian bertaubat dengan kata-kata dan harapan
kosong, tetapi kalian bertingkah sekehendak hati kalian. Apa gunanya bagi kalian jika

kalian menjaga kebersihan kulit kalian, tetapi hati kalian tetap kotor? Sesungguhnya aku
katakan kepada kalian, janganlah seperti ayakan yang melalui (lubang-lubang-)nya
bubuk terigu jatuh, tetapi sisanya tertahan, karena seperti itulah kalian jika kalian
mengeluarkan fatwa dengan mulut kalian, tetapi kejahatan tertahan di hati kalian. Hai
hamba dunia, bagaimana mungkin seorang manusia bisa meraih alam nanti sementara
nafsunya akan dunia ini tidak berhenti, dan keinginannya akan dunia tidak terpenuhi?
Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, hati kalian menangis gara-gara perbuatan
kalian. Kalian berbicara dengan bahasa dunia dan tidak menghargai amal shalih.
Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, kalian telah merusak kehidupan kalian
setelah mati, karena kebaikan di dunia ini lebih kalian cintai daripada kebaikan di dunia
nanti. Siapakah di antara manusia yang lebih tersesat daripada kalian? Seandainya saja
kalian mengetahui. Celakalah kalian! Sampai kapan kalian ingin memberi petunjuk
kepada musafir di malam hari, dan tetap berada di antara orang-orang yang disesatkan,
sebagaimana kalian menyeru kepada manusia untuk memberikan dunia kepada kalian?
Berjalanlah dengan pelan! Berjalanlah dengan pelan! Celakalah kalian, apa gunanya
untuk rumah yang gelap apabila kalian memasang lampunya di atas atapnya, sementara
di dalamnya tetap gelap dan kosong? Begitu juga tak ada gunanya kalian mengeluarkan
cahaya hikmah dari mulut kalian, sementara di dalam [hati] kalian semuanya
menyedihkan dan kosong. Hai hamba dunia - kalian tidak bisa disandingkan dengan
hamba yang shalih dan orang merdeka yang terhormat! Dunia sedang bersiap untuk
mencabut kalian sampai ke akar-akarnya, melemparkannya ke muka kalian, dan
menghantamkan hidung kalian ke debu. Dunia akan menjenggut rambut kalian garagara dosa-dosa kalian, dan menghalau kalian dari belakang, hingga kalian dalam
keadaan telanjang dan sendirian dihadapkan kepada Raja dan Hakim yang akan
mengumumkan dosa-dosa kalian serta menghukum kalian akibat anal buruk kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:258-259.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 233.

Catatan:
Lihat juga "Jesus' Sayings ... " nomer 93, 94, 17, dan 201 yang kesemuanya merupakan
kritik atas beberapa ulama.
214/303: Almasih berkata: "Benih-benih akan tumbuh lebih baik di padang datar
daripada di antara bebatuan. Maka begitu pula hikmah akan bersemi di hati orang yang
merendah diri, bukan di hati orang yang membanggakan diri. Tidakkah kalian melihat
bagaimana orang yang membenturkan kepalanya ke atap rumah mengalami kesakitan,

sementara orang yang menundukkan kepalanya bisa menjaga dan melindungi


kepalanya?"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:258-336.
215/303: Isa berkata: "Baju indah, hati suka pujian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:345-346.
216/303: Isa berkata: "Mengapa kalian datang kepadaku dengan berpakaian seperti
'ruhban' [1], padahal hati kalian adalah hati srigala dan binatang buas? Kenakanlah
pakaian raja, tetapi kekanglah hati kalian dengan ketakwaan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 3:346.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad) Al-Raghib al-Isfahani (... - >400 H),
Muhadarat al-Udaba', 2:402.

Catatan kaki:
[1] 'ruhban' artinya biarawan.
217/303: Almasih berkata: "Kalian tidak akan meraih apa yang kalian inginkan kecuali
apabila kalian menerima dengan sabar apa yang tidak kalian inginkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:61.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:164
[di sini dinisbatkan kepada al-Hasan al-Basri];
(Abu al-Ma'ali Muhammad bin al-Hasan) Ibn Hamdun (... - 562 H), Al-Tadzkira
al-Hamduniyya, 1:201.

218/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Kalian kaum hawariyyun takut pada dosa;
kami para nabi takut pada kekufuran."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:169.
219/303: Diriwayatkan bahwa Almasih dalam perjalanannya pada suatu hari melewati
seorang yang sedang tertidur dengan diselubungi pakaiannya. Isa membangungkannya
dan berkata: "Hai orang tidur, bangunlah dan berdzikirlah pada Allah Yang
Mahakuasa!" "Apa yang kau inginkan dariku?" kata orang itu, "aku sudah menyerahkan
dunia ini pada para manusianya." Isa menjawab: "Teruskan tidurmu, karibku."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:190.
220/303: Almasih berkata: "Dunia ini adalah jembatan. Lewatilah dia, tetapi janganlah
membangun apapun di atasnya." Pada suatu kali orang bertanya kepadanya: "Ya
Nabiyullah, bukankah engkau pernah memerintahkan kami untuk membagun sebuah
rumah tempat kami bisa beribadah kepada Allah?" Isa menjawab: "Pergilah, dan
bangunlah sebuah rumah di atas air." Mereka bertanya: "Bagaimana mungkin sesuatu
yang kokoh bisa dibangun di atas air?" Isa menjawab: "Bagaimana mungkin ada ibadah
yang kokoh apabila itu dilakukan bersamaan dengan kecintaan kepada dunia?"
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) AlGhazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:218.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Muhammad bin 'Ali) Abu Thalib al-Makki (... - 386 H), Qut al-Qulub fi
Mu'alamat al-Mahbub, 1:256.

Catatan:

Bandingkan juga "Jesus' Sayings ..." nomer 41, 60, dan 99.
221/303: Isa duduk dengan dinaungi bayangan sebuah tembok yang dimiliki seorang
laki-laki. Laki-laki itu datang dan menyuruh Isa pergi dari situ. Isa berkata: "Bukan
engkau yang membuatku pergi, tetapi Dia yang tidak ingin aku menikmati naungan
bayang-bayang."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:224.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 118.

222/303: Isa tidak memiliki apa-apa selain sebuah sisir dan sebuah cangkir. Pada suatu
hari dia melihat seorang laki-laki yang sedang menyisir janggutnya dengan tangan.
Maka Isa membuang sisirnya. Isa melihat laki-laki lain yang melekukkan tangannya
seperti cangkir untuk meminum air dari sungai. Maka Isa kemudian membuang
cangkirnya.
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:231-232.
223/303: Isa berkata: "Tidaklah arif orang yang tidak gembira bila musibah
menimpanya dan penyakit menyerang tubuhnya, karena [dengan adanya musibah itu]
dia bisa bergembira atas [kesempatan] taubat atas dosa-dosanya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:281.
224/303: Termasuk ke dalam ucapan Isa: "Jika kalian melihat seorang anak muda yang
merasa terpanggil untuk beribadah kepada Allah, [maka ketahuilah] bahwa ini
membuatnya lupa akan semua perkara lainnya."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:302.
225/303: Diriwayatkan bahwa Isa bertemu dengan seorang laki-laki yang buta,
menderita lepra, cacat, lumpuh kedua kaki, dan badannya rusak oleh kusta dan borok.
Orang ini berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah membebaskanku dari penderitaan
yang telah menyerang banyak manusia." Isa berkata: "Hai, memang ada penderitaan
apa yang tidak menjangkitimu?" Dia menjawab: "Ya Ruhullah, keadaanku lebih baik
daripada mereka yang tidak mendapatkan ma'rifatullah yang Allah berikan kepada
hatiku." Maka Isa berkata: "Engkau berkata benar; berikanlah tanganmu kepadaku!"
Dan ketika orang itu memberikan tangannya, dalam sekejap dia menjadi orang
tertampan wajah dan sosoknya, dan Allah menyembuhkan dia dari penyakitnya; dia pun
kemudian mengikuti Isa dan beribadah kepada Allah bersama-sama Isa.
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:339.
226/303: Isa bertanya kepada Bani Israil: "Di manakah berkembangnya benih-benih?"
"Di tanah," jawab mereka. Isa berkata: "Sesungguhnya aku katakan kepada kalian,
hikmah hanya berkembang di dalam hati yang sama dengan tanah."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) AlGhazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 4:347.
227/303: Allah mewahyukan kepada Isa: "Apabila Aku mengamati pikiran tersembunyi
dari seorang hamba, dan tidak menemukan kecintaan pada dunia ini maupun dunia
nanti, maka Aku isi hatinya dengan kecintaan padaKu dan menjaganya."
Keterangan:
Hadits qudsi di atas diriwayatkan oleh: (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) AlGhazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:349.
Rujukan silang atas hadits qudsi di atas:

(Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm alTasawwuf [dengan sedikit variasi].

228/303: Orang meminta Isa untuk menyebut amal terbaik dari yang terbaik. Dia
menjawab: "Ridha atas Allah Yang Mahakuasa dan kecintaan padaNya."
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh: (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:349.
229/303: Isa berkata: "Berbahagialah mata yang pergi tidur tidak dengan niat untuk
berdosa, dan bangun tidur dengan niat yang lain daripada berdosa."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:353.
230/303: Kaum hawariyyun bertanya kepada Isa: "Ruhullah, adakah manusia lain di
dunia ini yang seperti engkau?" Isa menjawab: "Ya, yaitu orang yang ucapannya adalah
berdzikir pada Allah, diamnya adalah merenungkan Allah, dan dari tiap tatapannya ada
ilmu yang bisa diambil; itulah orang yang seperti aku."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) AlGhazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:411.
231/303: Dikabarkan bahwa ketika Isa baru saja duduk, seorang lelaki tua tampak
menimbun tanah dengan sekop. Isa berdoa: "Ya Allah, ambillah harapan dari dia."
Lelaki tua kemudian meletakkan sekopnya, berbaring, dan dan terdiam selama satu jam.
Kemudian Isa berdoa: "Ya Allah, berikanlah kembali harapan kepadanya." Lelaki tua itu
berdiri dan mulai kembali bekerja. Setelah itu Isa bertanya kepadanya, dan orang itu
menjawab: "Ketika aku bekerja, jiwaku berkata: 'Sampai kapan kau harus bekerja,
orang tua?' Maka aku melemparkan sekopku dan berbaring. Kemudian jiwaku berkata:
'Ini adalah kebenaran dari Allah: Engkau harus mencari nafkah selama engkau hidup,'
maka aku pun kembali ke sekopku."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:438.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid alMasih, 248.

232/303: Isa berkata: "Jangan khawatir atas nafkah hari esok. Seandainya besok adalah
hari yang dtakdirkan untuk kalian, maka nafkahnya akan datang sendiri kepada kalian.
Jika tidak begitu, maka jangan khawatirkan masa yang ditakdirkan untuk orang lain
itu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:442.
233/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Berdoalah kepada Allah agar Dia
memudahkan untukku [dalam menerima] penderitaan ini, yaitu kematian, karena aku
begitu sangat belajar menakuti kematian sehingga aku benar-benar mengenalinya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:446.
Catatan:
Bandingkan Matius 26:39 dan Lukas 22:42 dst.
234/303: Diriwayatkan bahwa Isa berjalan melewati sebuah tengkorak yang ia sentuh
dengan kaki dan ia ajak bicara: "Bicaralah, dengan izin Allah!" Tengkorak itu
menjawab: "Ruhullah, aku adalah seorang raja dari zaman sekian. Ketika aku duduk di
atas tahtaku, dengan mahkota di atas kepalaku, dikelilingi oleh para prajuritku dan para
abdi dalemku, muncullah malaikat maut di depanku. Semua bagian tubuhku lepas dariku
satu demi satu, dan akhirnya keluarlah nyawaku. Oh seandainya saja semua kerumunan
manusia ini diganti oleh kesunyian; oh seandaianya saja semua kegembiraan ini diganti
oleh kepiluan."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:448.
235/303: Isa berkata: "Banyak sekali orang dengan badan yang gagah, muka yang
rupawan, dan lidah yang lihai bicara merintih di dasar neraka!"

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din 4:518.
236/303: Isa berkata kepada Yahya bin Zakaria: "Jika ada orang yang berbicara tentang
engkau, dan itu benar, maka berterima kasihlah kepada Allah. Jika dia berbohong,
berterima kasihlah lebih banyak, karena Allah akan memperbesar daftar amalanmu,
tanpa engkau harus bersusah payah untuk itu."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Al-Tibr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk.
Catatan:
Ada yang memperdebatkan apakah "Al-Tibr al-Masbuk" benar-benar karya Imam
Ghazali.
237/303: Isa berkata: "Di antara saat seorang manusia diusung ke penguburannya
dengan saat dia diletakkan di pingir kuburannya, Allah Yang Mahakuasa dengan segala
kekuasaanNya mengajukan kepadanya 40 pertanyaan. Pertama Allah berkata:
'HambaKu, engkau telah menjaga kesucian makhluk-makhlukKu selama bertahun-tahun,
tetapi engkau tidak pernah menjaga kesucian namaKu hanya sekedar satu jam saja.'
Setiap saat, ketika Allah Yang Mahakuasa memeriksa hatimu, Ia berkata: 'Mengapa
engkau melakukan sesuatu untuk yang selain Aku, sementara engkau berada di bawah
naungan kasih sayangKu? Apakah engkau tuli? Apakah engkau tidak bisa mendegar?'"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Ayyuha al-Walad.
238/303: Isa berjalan melewati seorang pemuda yang sedang menyirami sebuah kebun.
Pemuda itu berkata: "Mintakanlah kepada Allah agar Ia memberikan kepadaku
kecintaan kepadaNya seberat sebuah debu." Isa berkata: "Engkau tidak bisa memikul
berat sebuah debu." Pemuda itu berkata: "Kalau begitu, seberat setengah debu." Isa
berdoa: "Ya Allah, berikanlah kepadanya kecintaan kepadaMu seberat setengah debu."
Setelah itu Isa melanjutkan perjalanannya. Beberapa waktu kemudian Isa mendatangi
kembali tempat si pemuda itu biasanya berada. Ketika Isa mencari tahu tentang dia, Isa
mendapat jawaban: "Pemuda itu menjadi gila, dan pergi ke pegunungan." Isa berdoa
kepada Allah agar Ia memberitahukan tempat di mana pemuda itu berada, dan Allah pun

menunjukkan kepadanya jalan ke daerah tinggi di pegunungan. Isa menemukan pemuda


itu sedang berdiri di atas sebuah batu cadas, dengan pandangan mata tak berkedip ke
atas. Isa memberinya salam, tetapi si pemuda itu tidak menjawabnya. Maka Isa berkata:
"Aku Isa." Kemudian Allah mewahyukan kepada Isa: "Bagaiana mungkin seorang
manusia, yang memiliki kecintaan kepadaKu seberat setengah debu, bisa mendengarkan
perkataan manusia? Demi kemulianKu dan kekuasaanKu, seandainya engkau
mendampingi dia, dia tidak akan merasakan keberadaanmu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Mukasyafat al-Qulub al-Muqarrib ila Hadrat 'Allam al-Ghuyub.
239/303: Diriwayatkan bahwa Yahya dan Isa berjalan-jalan bersama di sebuah pasar.
Seorang perempuan bertabrakan dengan mereka, dan Yahya berkata: "Demi Allah yang
menjadi saksiku, aku sama sekali tidak menyadarinya." Isa berkata: "Alhamdulillah!
Jasmanimu ada bersamaku, tetapi di mana hatimu?" Yahya menjawab: "Saudara
sepupu, seadndainya saja hatiku menyadari adanya sesuatu selain Allah, meski hanya
berlangsung sekejap mata saja, maka aku pikir hatiku tidak pernah mengenal Allah."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Mukasyafat al-Qulub al-Muqarrib ila Hadrat 'Allam al-Ghuyub.
240/303: Diriwayatkan bahwa Isa pada suatu hari pergi dan bertemu Setan yang di satu
tangan memegang madu dan di tangan lain memegang abu. Isa berkata: "Ya musuh
Allah, apa yang kau lakukan dengan madu dan abu ini?" Setan menjawab: "Madu
kuoleskan pada bibir tukang fitnah, agar mereka mencapai tujuan mereka. Abu
kutempatkan di muka anak yatim piatu, agar manusia tidak suka melihat mereka."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (...
- 505 H), Mukasyafat al-Qulub al-Muqarrib ila Hadrat 'Allam al-Ghuyub.
241/303: Isa berkata: "Kehidupan dunia terdiri dari tiga hari: kemarin, yang tidak bisa
kalian kuasai lagi; besok, yang kalian tidak tahu apakah bisa kalian capai; dan hari ini,
yang seharusnya kalian pergunakan untuk tujuan baik."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Minhaj al-'Abidin.

242/303: Isa berkata: "Dengan bertafakur tentang abadinya yang abadi maka tenanglah
hati kaum yang bertakwa."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Minhaj al-'Abidin.
243/303: Isa berkata kepada murid-muridnya: "Banyak lampu mati oleh angin, dan
banyak manusia binasa oleh keangkuhan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali
(... - 505 H), Minhaj al-'Abidin.
244/303: Diriwayatkan bahwa Isa berjalan melewati seorang laki-laki yang sedang tidur.
Kepalanya teralasi sebongkah bata, muka dan janggutnya tertutupi debu, badannya
terselubungi pakaian. Isa berkata: "Ya Allah, hambaMu ini tampak tercampakkan di
dunia ini." Allah kemudian berfirman: "Ya Isa, tahukah engkau bahwa jika Aku
menghadapkan mukaKu ke seorang hambaKu, maka aku palingkan semua dunia
darinya?"
Keterangan:
Tarif Khalidi menyebutkan bahwa kisah di atas menurut Miguel Asn y Palacios, James
Robson (Christ in Islam), dan Hanna Mansur (Aqwal al-Sayyid al-Masih 'ind al-kuttab almuslimin al-aqdamin) diriwayatkan oleh Imam Al-Ghazali (... - 505 H), tetapi dia tidak
bisa menemukan kutipan aslinya di karya-karya Imam Al-Ghazali.
245/303: Isa berkata: "Aku mempunyai dua cinta --barangsiapa yang mencintainya,
maka dia mencintaiku; dan barang siapa membencinya, maka dia membenciku-- [yaitu:]
kemiskinan dan jihad."
Keterangan:
Tarif Khalidi menyebutkan bahwa ucapan di atas menurut Miguel Asn y Palacios, James
Robson (Christ in Islam), dan Hanna Mansur (Aqwal al-Sayyid al-Masih 'ind al-kuttab almuslimin al-aqdamin) diriwayatkan oleh Imam Al-Ghazali (... - 505 H), tetapi dia tidak
bisa menemukan kutipan aslinya di karya-karya Imam Al-Ghazali.

246/303: Pada suatu hari Isa bersama murid-muridnya berjalan di alam bebas.
Menjelang siang mereka melewati sebuah ladang gandum yang sudah siap dipanen.
"Nabiyullah," kata murid-muridnya, "kami lapar." Allah mewahyukan kepada Isa untuk
mengizinkan mereka makan. Maka murid-murid Isa menyebar di ladang itu, mengolah
dan memakan gandum. Ketika mereka makan datanglah pemilik ladang dan dia berseru:
"Ini adalah ladangku dan tanahku, yang aku warisi dari ayahku dana kakekku. Dengan
izin siapa kalian makan [di sini]?" Isa berdoa kepada Allah agar Dia membangkitkan
semua orang yang pernah memiliki ladang ini, dari zaman Adam hingga ke saat itu.
Maka muncullah dari tiap batang gandum banyak sekali lelaki dan perempuan. Mereka
masing-masing berseru: "Ini adalah ladangku dan tanahku, yang aku warisi dari ayahku
dan kakekku!" Lelaki pemilik ladang itu kabur penuh ketakutan. Dia pernah mendengar
tentang Isa tetapi tidak pernah berjumpa dengannya. Ketika dia [akhirnya] mengenali
Isa, dia berkata: "Aku mohon maaf ya Nabiyullah, aku tidak mengenali engkau. Aku
persilakan engkau memakai tanah dan hartaku." Isa menangis dan berkata: "Celakalah
engkau! Semua manusia ini mewarisi tanah ini dan mengolahya dan kemudian mereka
mati. Engkau juga akan mengikuti mereka, mati, tanpa tanah dan harta."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid bin
Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
247/303: Dua wanita mendatangi Isa dan berkata: "Ya Ruhullah, mintakanlah kepada
Allah agar Dia membangkitkan ayah kami karena dia meninggal ketika kami pergi." Isa
bertanya: "Tahukah kalian dimana kuburannya?" Mereka berkata: "Ya." Maka Isa pergi
bersama mereka, dan para wanita itu mendatangi sebuah kuburan dan berkata: "Ini
dia." Isa berdoa, dan orang yang sudah mati itu pun bangkit. Tetapi kemudian diketahui
bahwa ia bukan ayah mereka. Isa berdoa lagi dan orang yang sudah meninggal itu
kembali ke [dunia] orang mati. Setelah itu kedua wanita itu menunjukkan kepada Isa
sebuah kuburan yang lain. Isa berdoa dan orang yang mati itu pun dibangkitkan.
Kemudian diketahui bahwa dia memang ayah mereka. Kedua wanita iu mendekati Isa,
menyalaminya, dan berkata: "Ya Nabiyullah dan Guru Kebajikan, mintakanlah kepada
Allah agar dia bisa pergi bersama kami." Isa menjawab: "Bagaimana mungkin aku bisa
berdoa untuknya, sementara aku lihat dia tidak mungkin lagi mencari nafkah."
Karenanya Isa mengembalikan orang itu ke [dunia] orang mati dan pergi dari sana.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid bin
Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
248/303: Di salah satu perjalanannya Isa menemukan sebuah tengkorak yang sudah
termakan waktu. Isa menyuruhnya berbicara. Tengkorak itu berkata: "Ya Ruhullah,
namaku adalah Balwan ibn Hafs, Raja Yaman. Aku hidup seribu tahun, mempunyai

seribu anak laki-laki, memperawani seribu gadis, memukul mundur seribu pasukan
hingga kocar-kacir, membunuh seribu raja lalim, dan merebut seribu kota. Kabarkanlah
kepada orang yang mendengar ceritaku agar mereka jangan sampai tergoda oleh dunia,
karena dunia ini tidak lain seperti sebuah mimpi orang tidur." Isa pun menangis.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid bin
Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:264.

249/303: Isa berkata: "Allah menyeru kepada dunia dengan ucapan berikut:
'Menghambalah kepada orang yang menghamba kepadaKu, dan perbudaklah orang
yang menghamba kepadamu. Ya dunia, lewatlah dengan cepat dari para auliya'Ku agar
mereka tidak tegoda olehmu.'"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid
bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab alDunya wa al-Din;
(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:265.

250/303: Diriwayatkan bahwa Isa datang ke sebuah kota yang tembok bentengnya sudah
runtuh, sungai-sungainya mengering, dan pohon-pohonnya mati. Isa berseru: "Hai
reruntuhan, di manakah pendudukmu?" Tidak ada yang menjawab. Isa menyeru lagi:
"Hai reruntuhan, di mana pendudukmu?" Sebuah suara berkata kepada Isa: "Mereka
sudah mati, dan sekarang bumilah yang memiliki mereka. Amal mereka telah menjadi
belenggu di leher mereka hingga hari akhir nanti. Ya Isa ibn Maryam, berusahalah untuk
dirimu!"
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid bin
Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.

Catatan:
Bandingkan juga dengan QS Ar-Rad 5, Saba' 33, dan Al Mu'min 71 yang menyebutkan
dibelenggunya leher orang-orang kafir di hari akhir.
251/303: Isa berkata: "Seorang penguasa tidak boleh bejad, karena orang
mengharapkan dari dia hilm [1]; dan juga tidak boleh lalim, karena orang
mengharapkan dari dia keadilan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid
bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
Catatan kaki:
[1] 'hilm' artinya 'pengendalian diri'.
252/303: Salah seorang murid Almasih meninggal, dan murid-muridnya yang lain sangat
bersedih hati. Mereka menyampaikan kegundahan mereka kepada Almasih yang sedang
berdiri di kuburan muridnya dan berdoa. Allah membangkitkan murid yang meninggal
ini, dan kakinya [tampak] memakai terompah dari api. Almasih menanyakan penyebab
ini kepadanya, dan dia pun berkata: "Aku bersumpah demi Allah, aku tidak pernah
berbuat dosa kepada orang lain; tetapi suatu kali aku melihat seseorang yang sedang
dizhalimi, dan aku tidak menolongnya; karena inilah aku harus memakai terompah ini."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid bin
Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
253/303: Almasih berkata: "Apa artinya kesabaran jika orang tidak sabar atas 'jahl'
[1]? Apa artinya kekuatan jika orang tidak bisa menahan amarahnya? Apa artinya
ibadah jika orang tidak berendah diri di hadapan Allah Yang Mahakuasa? Jika orangorang dungu mulai beribadah kepada Allah, mereka datang di saat yang tidak tepat, dan
menempati tempat yang lebih tinggi daripada yang menjadi hak mereka. Jika masalah
datang, nasihat bijak hilang."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dari Andalusia (Muhammad bin al-Walid
bin Abi Randaqa) Al-Turtusyi (... - 520 H), Siraj al-Muluk.
Catatan kaki:

[1] 'jahl' di sini bisa diartikan 'ketidaktahuan' atau juga 'kekerasan'.


254/303: Dari sebuah tempat yang tinggi Isa memandang ke bawah ke arah Ghouta [1]
di Damaskus dan berkata: "Ya Ghouta, orang kaya tidak akan bisa mencari harta di
tempatmu, tetapi orang miskin akan memperoleh darimu cukup roti untuk bisa kenyang."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Tarikh Madinat Dimasyq 1/1:117.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Mahmud bin 'Umar) Al-Zamakhsyari (... - 538 H), Rab' al-Abrar, 1:259.

Catatan kaki:
[1] Ghouta adalah sebuah wilayah subur di sebelah barat Damaskus.
255/303: Isa berkata: "Ambillah kebenaran dari [ucapan] orang yang biasanya
mengatakan kedustaan, tetapi jangan ambil kedustaan dari [ucapan] orang yang
biasanya mengatakan kebenaran. Berhati-hatilah jika kalian berkata agar perkataan
kalian tidak mengandung sesuatu yang bisa dipalsukan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih 176.
256/303: Isa biasa berkata: "Barang siapa yang berdoa dan berpuasa, tetapi tidak
bertaubat dari dosa, akan dikategorikan sebagai pendusta di Kerajaan Tuhan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih 196.
257/303: Isa berkata: "Orang tidak akan tahu makna sesungguhnya dari iman hingga
dia merasa muak bila dipuji karena ketaatannya kepada Allah."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 200.
258/303: Isa berkata: "Biarkan orang yang beramal baik menantikan pahalanya, dan
biarkan orang yang meramal buruk tidak terkejut mendapatkan siksaannya. Orang yang
mengambil kekuasaan secara tidak sah akan Allah biarkan mewarisi kehinaan, dan
orang yang mengumpulkan kekayaan secara tidak sah akan Allah biarkan mewarisi
kemiskinan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 203.
259/303: Seorang laki-laki bertanya kepada Isa: "Siapakah di antara manusia yang
paling baik?" Isa mengambil 2 genggam debu dan berkata: "Siapakah di antara kedua
genggam debu ini yang paling baik? Manusia terbuat dari debu, dan yang paling mulia
di antara mereka adalah yang paling bertakwa."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 204.
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:12.

Catatan:
Bandingkan juga ayat QS Al-Hujurat 13 "Inna akramakum 'indallahi atqaakum."
260/303: Isa biasa berkata: "Tak ada sesuatu yang baik keluar dari sebuah ilmu yang
tidak mendampingimu di saat-saat kritis [di dalam hidupmu] atau tidak membuatmu
menyumbangkan sesuatu untuk umat manusia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 224

261/303: Allah mewahyukan kepada Isa: "Bila orang malas tertawa, oleskan kilauan
tombak kesedihan di mata [-mu]."
Keterangan:
Hadits qudsi di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn
'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 73.
Catatan:
"Kilauan tombak" di atas adalah terjemahan dari kata "kuhl".
262/303: Maryam berkata: "Ketika aku mengandung Isa, aku senantiasa mendengar Isa
bertahmid di dalam diriku jika ada orang berbicara denganku di rumahku. Jika aku
sendiri dan tak ada orang lain di sekitarku, aku berbicara dengannya dan dia denganku,
sementara dia masih berada di dalam rahimku."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sejarawan (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir
(... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 6.
263/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Ya Allah, bagaimana aku bisa bersyukur
kepadaMu sementara rasa syukurku adalah pemberian yang kuterima dariMu yang
harus aku syukuri pula?" Allah menjawab: "Kalau kau tahu itu, engkau telah bersyukur
kepadaKu."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu al-Hajjaj Yusuf bin
Muhammad) Al-Balawi (... - 604 H), Kitab Alif Ba', 1:370-371.
Rujukan silang atas percakapan di atas:

(Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at
Rasa'il Ibn Abi al-Dunya 3:11-12 [dengan sedikit variasi; dinisbatkan kepada Nabi
Daud dan Musa as.]

264/303: Maryam berada di Baitulmaqdis bersama sepupunya Yusuf, yang melayaninya


dan berbicara dengannya di balik sebuah tembok. Yusuf adalah orang pertama yang
mengetahui kehamilan Maryam, dan dia menjadi gundah dan sedih karena dia khawatir
orang akan menganggap dia bersalah dan telah berbuat sesuatu yang mengotori
namanya. Maka berkatalah Yusuf kepada Maryam: "Maryam, bisakah ada tumbuhan

tanpa benih?" "Ya," jawab Maryam. "Bagaimana mungkin?" tanya Yusuf. "Allah," kata
Maryam, "menciptakan tumbuhan pertama tanpa benih. Tapi mungkin engkau akan
berkata: 'Seandainya Allah tidak merekayasa bantuan benih, tentu akan terlalu sulit
bagiNya.'" "Na'udzubillah!" kata Yusuf. Kemudian Yusuf berkata kepada Maryam:
"Bisakah sebuah pohon tumbuh tanpa air dan hujan?" Maria menjawab: "Tidakkah kau
tahu bahwa benih, tumbuhan, air, hujan, dan pepohonan mempunyai satu pencipta?"
Maka Yusuf bertanya sekali lagi: "Bisakah ada anak-anak atau kehamilan tanpa seorang
laki-laki?" "Ya," jawab Maryam. "Bagaimana mungkin?" tanya Yusuf. "Tidakkah kau
tahu bahwa Allah menciptakan Adam dan isterinya Hawa tanpa kehamilan, tanpa
seorang laki-laki dan tanpa seorang ibu?" "Ya," jawab Yusuf yang kemudian
menambahkan: "Katakan kepadaku, apa yang terjadi denganmu?" Maryam berkata:
"Allah telah membawakan kepadaku kabar baik tentang kalimatullah yang bernama
Almasih Isa bin Maryam."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu al-Hajjaj Yusuf bin
Muhammad) Al-Balawi (... - 604 H), Kitab Alif Ba', 1:406.
265/303: Isa berkata: "Sabarlah atas omongan orang yang kurang ajar, maka kalian
akan mendapatkan ganjaran sepuluh kali lipat."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu al-Hajjaj Yusuf bin Muhammad)
Al-Balawi (... - 604 H), Kitab Alif Ba', 1:464.
266/303: Isa berkata: "Ya Bani Israil, janganlah makan dengan berlebihan, karena
barang siapa makan berlebih-lebihan akan tidur dengan berlebih-lebihan pula, dan
barangsiapa tidur berlebih-lebihan akan sedikit berdoa, dan barang siapa sedikit berdoa
akan termasuk orang-orang yang lalai."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Abu al-Husain)
Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih al-Khawatir wa
Nuzhat al-Nawazir.

267/303: Allah mewahyukan kepada Isa: "Bersikap lembutlah terhadap manusia


sebagaimana bumi di bawah kaki mereka, bersikap pemurahlah kepada mereka
sebagaimana air yang mengalir, bersikap penyayanglah sebagaimana matahari dan
bulan yang terbit baik untuk orang baik maupun yang jahat."

Keterangan:
Hadits qudsi di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Abu al-Husain)
Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih al-Khawatir wa Nuzhat alNawazir.
268/303: Isa berkata: "Bagaimana mungkin seorang jadi 'ulama sementara dia tahu
akan kehidupan setelah matinya tapi upaya hidupnya tetap diarahkan ke dunia ini, dan
dia menyukai apa yang merugikannya dan bukan yang menguntungkannya?"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Abu al-Husain) Warram
bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih al-Khawatir wa Nuzhat al-Nawazir.
269/303: Isa menyediakan makanan untuk murid-muridnya. Setelah mereka makan Isa
mencuci tangan dan kaki mereka. Mereka berkata: "Ruhullah, itu seharusnya kami
lakukan [sendiri]." Isa menukas: "Aku melakukakn ini agar kalian [juga] melakukannya
pada orang-orang yang kalian beri pelajaran."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Abu al-Husain) Warram bin
Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih al-Khawatir wa Nuzhat al-Nawazir,
1:83.
Catatan:
Bandingkan Yoh 13:1-16.
270/303: Isa berkata: "Beban hidup ini dan hidup nanti telah menjadi berat. Mengenai
beban hidup ini; janganlah kalian mnegulurkan tangan ke dalamnya tanpa mengetahui
bahwa ada orang liar yang telah mendahului kalian melakukannya. Mengenai beban
hidup nanti: kalian tidak akan menemukan seorang pun yang akan membantu kalian di
dalam mengatasinya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Abu al-Husain) Warram
bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih al-Khawatir wa Nuzhat al-Nawazir,
2:146.

271/303: Isa berkata: "Ya Rabbi, beritakanlah kepadaku tentang umat yang memperoleh
rahmatMu!" Allah berfirman: "Itu adalah umat Muhammad, umat yang penuh dengan
para 'ulama, umat yang bertakwa, beriman, menguasai diri, berhati bersih, serta
bijaksana seolah-olah mereka itu para nabi. Mereka sudah cukup puas dengan sedikit
rahmat dariKu, dan Aku pun cukup puas dengan beberapa amal shalih mereka. Aku akan
mengantarkan mereka ke surga karena mereka berkata: 'Tidak ada tuhan selain Allah.'
Ya Isa, mereka adalah penghuni surga yang terbanyak karena tidak ada lidah yang lebih
merendahkan diri seperti mereka ketika berkata 'Tidak ada tuhan selain Allah,' dan tidak
ada leher yang lebih merendah diri karena ruku'nya mereka."
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi (Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... 632 H), Awarif al-Ma'arif, 2:159.
272/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Allah Yang Mahakuasa membenci orang
yang banyak tertawa tanpa alasan dan yang banyak mondar-mandir tanpa tujuan, dan
Dia juga membenci orang yang menyinggung kitab suci di antara kelakar dan sendau
gurau."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi (Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... 632 H), Awarif al-Ma'arif, 2:243.
273/303: Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Barangsiapa tidak dilahirkan dua kali,
maka tidak akan masuk ke Kerajaan Langit [1]."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi (Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... 632 H), Awarif al-Ma'arif, 1:174.
Catatan kaki:
[1] 'Kerajaan Langit' artinya surga, tetapi makna 'dua kali dilahirkan' bisa ditafsirkan
bermacam-macam.
274/303: Beberapa orang bertamu ke Isa. Isa menyuguhkan mereka roti dan cuka, dan
berkata: "Seandainya aku mempunyai kebiasan untuk memuliakan setiap tamuku, maka
aku akan memuliakan kalian."
Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh 'ulama fiqh dari Damaskus (Abu al-Faraj 'Abd arRahman bin Najm) Ibn al-Hanbali (... - 634 H), Al-Istis'ad biman Laqaituhu min Shalihi
al-'Ibad fi al-Bilad.
Catatan:
Tampaknya kisah di atas menekankan bagaimana sederhananya hidup Isa sehingga dia
hanya bisa menyuguhkan cuka dan roti kepada para tamunya.
275/303: Isa berkata: "Bersikaplah kepada manusia sedemikian rupa sehingga ketika
kalian masih hidup mereka rindu akan kalian, dan ketika kalian sudah meninggal mereka
menangisi kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi
al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Muhadarat al-Abrar wa Musamarat
al-Akhbar fi al-Adabiyyat wa al-Nawadir wa al-Akhbar, 2:2.
276/303: Isa berkata kepada para 'ulama fiqh [1]: "Kalian berada di tengah-tengah
jalan menuju hidup yang kekal, tetapi kalian tidak mengukur jalan ini dengan tepat
hingga ujungnya, dan juga kalian tidak mengizinkan orang lain untuk melakukannya.
Rugilah orang yang tertipu oleh kalian!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi
al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Muhadarat al-Abrar wa Musamarat
al-Akhbar fi al-Adabiyyat wa al-Nawadir wa al-Akhbar, 2:30.
Catatan kaki:
[1] Dalam konteks zaman Isa barangkali terjemahan yang lebih tepat adalah 'pakar
Taurat'.
277/303: Diriwayatkan bahwa Isa berjalan melewati empat ratus ribu wanita yang
menunjukkan penyesalan mereka dan memakai pakaian dari bulu kasar dan bulu domba.
Isa bertanya: "Apa yang menyebabkan kalian berubah?" Mereka menjawab: "Mengingat
api nerakalah yang membuat kami berubah ya Ibnu Maryam. Barangsiapa yang jatuh ke
api neraka tidak akan mendapatkan pendingin ataupun minuman penghilang dahaga."
Keterangan:

Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi alDin Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Muhadarat al-Abrar wa Musamarat alAkhbar fi al-Adabiyyat wa al-Nawadir wa al-Akhbar, 2:253.
278/303: Setan muncul di hadapan Isa dalam sosok seorang lelaki tua. "Ya Ruhullah,
katakanlah: 'Tidak ada tuhan selain Allah,'" pinta setan dengan harapan bahwa Isa bisa
mematuhi dia. Isa menjawab: "Aku mengucapkannya --tetapi bukan karena kamu
menyuruhnya--: Tidak ada tuhan selain Allah." Setanpun berlalu dari sana.
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi
al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Al-Futuhat al-Makiyya, 1:368-369.
Catatan:
Bandingkan 'Jesus' Sayings and Stories ..." nomer 206.
279/303: Isa berkata kepada Bani Israil: "Ketahuilah bahwa hubungan kehidupan kalian
sekarang dengan kehidupan kalian setelah mati adalah laksana terbitnya kalian dengan
terbenamnya kalian. Makin mendekat kalian ke timur maka makin menjauh kalian dari
barat, dan makin mendekat kalian ke barat maka makin menjauh kalian dari timur."
Dengan perumpamaan ini Isa mengingatkan mereka bahwa mereka bisa mendekatkan
diri ke kehidupan setelah mati dengan beramal shalih.
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi
al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Al-Futuhat al-Makiyya, 4:662.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu al-Ma'ali Muhammad bin al-Hasan) Ibn Hamdun (... - 562 H), Al-Tadzkira
al-Hamduniyya; - (Mahmud bin 'Umar) Al-Zamakhsyari (... - 538 H), Rab' alAbrar, 1-45 [dinisbatkan ke 'Ali];
(Abu al-Husain) Warram bin Abi Firas (... - 606 H), Majmu'at Warram: Tanbih alKhawatir wa Nuzhat al-Nawazir, 2:24.

280/303: Isa mengingatkan para pengikutnya dengan cara sebagai berikut: "Larilah dari
dunia dengan cara berpuasa, dan bukalah puasa kalian pada saat kematian. Jadilah
seperti orang yang merawat luka-lukanya dengan obat agar luka ini tidak menekannya.
Sering berpikirlah tentang kematian, karena kematian datang dengan cepat pada kaum

yang beriman, dengan membawa kebaikan yang tidak diikuti oleh keburukan; sementara
dia membawa kepada kaum yang jahat keburukan yang tidak dikuti oleh kebaikan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar sufisme paling masyhur (Abu 'Abdallah Muhyi
al-Din Muhammad bin 'Ali) Ibn 'Arabi (... - 638 H), Al-Futuhat al-Makiyya, 4:663.
281/303: Isa bertemu setan dan berkata kepadanya: "Aku bertanya kepadamu dengan
nama Allah Yang Mahahidup dan Mahakekal, apa yang membuatmu sakit?" Setan
menjawab: "Ringkikan kuda di jalan Allah."
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh penulis tarikh (Syams al-Din Yusuf bin Quzughli) Sibt
Ibn al-Jauzi (... - 654 H), Mir'at al-Zaman, 8:494.
282/303: Al-'Uris melihat di dalam tidurnya Almasih Isa Ibnu Maryam yang
menghadapkan mukanya dari langit ke arah Al-'Uris. Al-'Uris bertanya kepada Isa:
"Apakah penyaliban benar-benar terjadi?" Isa menjawab: "Ya, penyaliban memang
terjadi." Al-'Uris menceritakan mimpinya kepada penafsir mimpi yang kemudian
berkata: "Orang yang memimpikan ini akan disalib. Isa tidak mungkin keliru dan
karenanya hanya bisa mengatakan yang haq, maka penyaliban yang dikatakannya tidak
menimpa dirinya karena Al-Quran yang agung mengatakan dengan jelas bahwa Isa
tidak disalib ataupun dibunuh. Karena itu penyaliban ini berkaitan dengan yang
bemimpi, dan dialah yang nanti akan disalib." Dan memang terjadilah apa yang
dikatakan oleh penafsir mimpi ini.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Jamal al-Din Muhammad bin Salim) Ibn Wasil (... - 697
H), Mufarrij al-Kurub fi Akhbar Bani Ayyub, 1:248 (sebuah kitab tarikh tentang Daula
Ayyubi --keluarga Shalahuddin al-Ayyubi-- dan perang mereka melawan tentara salib).
Rujukan silang atas kisah di atas:

(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:83 [variasinya].

Catatan:

Menurut Tarif Kahlidi, Al-'Uris adalah seseorang yang memang pernah hidup.

283/303: Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, emas adalah penyebab kegembiraan di
dunia ini dan penyebab penderitaan di dunia nanti. Sesungguhnya aku katakan kepada
kalian: orang kaya tidak akan memasuki Kerajaan Langit."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh penulis tarikh Taj al-Din al-Subki (... - 771 H), Tabaqat
al-Syafi'iyya, 4:134.
Catatan:
Lihat juga Matius 19:23-24; 'kerajaan langit' artinya 'surga'.
284/303: Ahli tarikh dan para biograf meriwayatkan bahwa di zaman Isa hidup seorang
laki-laki dari Bani Israil bernama Ishaq yang beristrikan sepupunya yang merupakan
salah satu wanita paling cantik di zamannya. Ishaq sangat mencintai isterinya, tetapi dia
kemudian meninggal dan karenanya Ishaq terus menerus berada di kuburan isterinya
yang selalu dia kunjungi. Pada suatu hari Isa lewat di sana dan melihat Ishaq sedang
menangis di kuburan isterinya. "Mengapa engkau menangis?" tanya Isa. Ishaq
menjawab: "Ya Ruhullah, aku mempunyai sepupu yang kemudian menjadi isteriku dan
sangat aku cintai. Dia telah meninggal, dan ini kuburannya. Aku tidak bisa menanggung
derita harus berpisah dari dia, kematiannya adalah kematianku pula." Isa bertanya
kepadanya: "Maukah engkau aku bangkitkan isterimu untukmu, dengan izin Allah?"
"Tentu Ruhullah." jawab Ishaq. Maka Isa berdiri di dekat kuburan itu dan berkata:
"Bangkitlah dengan izin Allah, engkau yang berada di dalam kuburan ini!" Kuburan itu
terbuka dan seorang hamba hitam keluar dari dalamnya, dengan hidung, mata, dan
lubang-lubang tubuh lainnya mengeluarkan api sembari berkata: "Tidak ada tuhan
selain Allah, dan Isa adalah Ruhullah, Kalimatullah, hamba Allah, dan Nabiyullah."
Ishaq berkata: "Ya Ruhullah dan Kalimatullah, ini bukan kuburan isteriku; kuburan
isteriku yang ini," katanya sambil menunjuk ke sebuah kuburan lain. Isa berkata kepada
orang hitam itu: "Kembalilah ke tempat asalamu." Orang itu rebah dan mati, dan Isa
menguburkannya kembali di kuburannya. Kemudian Isa pergi ke kuburan yang satu lagi
dan berkata: "Bangkitlah dengan izin Allah, engkau yang berada di dalam kuburan ini!"
Isteri Ishaq bangkit dan kemudian membersihkan debu dari wajahnya. "Inikah
isterimu?" tanya Isa. "Ya, Ruhullah," jawab Ishaq. "Peganglah tangannya dan bawa dia
pergi dari sini," kata Isa. Maka Ishaq pun membawa isterinya pergi dari sana. Dia
kemudian merasakan kantuk dan berkata kepada isterinya: "Menunggui kuburamu telah
membuatku letih, aku ingin istirahat sebentar." "Silakan," jawab isterinya. Maka dia pun
merebahkan diri dan tertidur dengan kepala di atas pangkuan paha isterinya. Ketika dia
tertidur lewatlah anak raja. Dia tampan dan elok serta menunggangi seekor kuda yang
gagah. Ketika isteri Ishaq melihat anak raja ini, dia segera diliputi oleh rasa cinta buta.
Dia pun berdiri dan bergegas ke anak raja. Ketika anak raja melihatnya, dia pun jatuh
cinta padanya. Isteri Ishaq mendekatinya sambil berkata: "Bawalah aku!" Sang anak
raja pun mengangkat dna mendudukkan dia di atas kuda di belakang dia, dan pergi dari
situ. Ketika Ishaq terbangun dia menengok ke sekeliling tetapi tidak melihat isterinya.

Maka dia pun pergi mencarinya. Dia mengikuti kuda anak raja hingga dia bisa
menyusulnya. Dia menghadap anak raja dan berkata: "Berikan kembali isteri dan
sepupuku!" Tetapi isterinya menyangkal mengenalnya, dan berkata: "Aku adalah
dayang-dayang anak raja." "Bukan," kata Ishaq, "kau adalah isteri dan sepupuku." "Aku
tidak mengenalmu," kata isterinya, "aku hanya dayang-dayang anak raja." Sang anak
raja pun berkata kepada Ishaq: "Engkau hendak mencelakakan dayang-dayangku?"
Ishaq menjawab: "Aku bersumpah demi Alah, dia adalah isteriku dan Isa ibnu Maryam
telah membangkitkannya dari kematian dengan izin Allah." Ketika mereka adu mulut, Isa
datang. Ishaq berkata kepada Isa: "Ruhullah, inikah isteriku yang telah engkau
bangkitkan dengan izin Allah?" "Ya," jawab Isa. Wanita itu berkata: "Ya Ruhullah, dia
berbohong, aku adalah dayang-dayang anak rajha." Anak raja menambahkan: "Ini
memang dayang-dayangku." Isa bertanya kepada wanita itu: "Bukankah engkau wanita
yang telah aku bangkitkan dengan izin Allah?" "Bukan ya Ruhullah, Allah saksinya,"
jawab dia. Isa berkata: "Maka kembalikan kepada kami apa yang telah kami berikan
kepadamu." Wanita itu rebah dan mati. Isa berkata: "Barang siapa yang ingin melihat
laki-laki yang diwafatkan Allah dalam keadaan kafir, kemudian dibangkitkan, dan
diwafatkan lagi dalam keadaan muslim, maka perhatikanlah si laki-laki hitam. Barang
siapa yang ingin melihat wanita yang diwafatkan Allah dalam keadaan beriman,
dibangkitkan, dan diwafatkan lagi dalam keadaan kafir, maka lihatlah wanita ini." Ishaq
si laki-laki Israil kemudian bersumpah bahwa dia tidak akan menikah lagi, dan
bergelandang di belantara sambil menangis.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:202-203.
285/303: Isa bertemu dengan setan yang sedang menuntun lima keledai yang membawa
beban. Isa bertanya kepada setan beban apa yang dibawa keledai, dan setan menjawab:
"Barang yang aku cari pembelinya?" "Barang apa?" tanya Isa. "Yang satu adalah
penindasan," jawab setan. "Siapa yang membeli ini?" tanya Isa. "Penguasa," jawab
setan. "Barang kedua adalah kesombongan." "Siapa pembelinya?" tanya Isa. "Para
pemuka daerah." "Yang ketiga adalah dengki." "Siapa yang membeli?" tanya Isa. "Para
ulama," jawab setan. "Yang keempat adalah ketidakjujuran." "Siapa pembelinya?" "Para
pedagang," jawab setan. "Dan yang kelima adalah penipuan." "Siapa yang membeli
ini?" tanya Isa. "Perempuan," jawab setan.
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:225.
Rujukan silang atas dialog di atas:

(Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... - 892 H), Al-Mustatraf fi
kulli Fannin Mustazraf, 2:215.

286/303: Isa berjalan melewati seorang pawang ular yang sedang mengejar seekor ular.
Si ular berkata: "Ya Ruhullah, katakan kepada orang ini bahwa kalau dia tidak
membiarkanku hidup tenang aku akan memotong-motongnya." Ketika si pawang ular
kembali Isa melihat ular tadi sudah berada di keranjang si pawang. "Bukankah engkau
telah berkata kepadaku bahwa engkau akan memotong-motong orang ini? Bagaimana
mungkin engkau berakhir di tempat ini?" "Ya Ruhullah," jawab si ular, "dia telah
memberikan janji kepadaku, tetapi dia melanggar janjinya. Ganjaran atas khianat janji
akan lebih keji daripada bisaku."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... 808 H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 1:252.
287/303: Ketika Isa Ibnu Maryam dan Yahya bin Zakariyya sedang berjalan mereka
melihat seeokor kambing liar yang sedang melahirkan anaknya. Isa berkata kepada
Yahya: "Ucapakanlah perkataan ini: Hannah melahirkan Yahya, Maryam melahirkan
Isa. Bumi memanggil kamu, Nak. Keluarlah, Nak!" [Komentar Al-Damiri:] Tiap wanita
yang sedang melahirkan, yang diberikan ucapan ini, dengan izin Allah akan segera
mengeluarkan bayinya. Yahya adalah orang pertama yang meyakini dan mempercayai
Isa. Mereka adalah saudara sepupu, anak dari bibi dari pihak ibu. Yahya lebih tua enam
bulan daripada Isa. Kemudian Yahya terbunuh sebelum Isa naik ke langit.
Keterangan:
Hal di atas diriwayatkan oleh (Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808
H), Hayat al-Hayawan al-Kubra, 2:40.
288/303: Isa berkata: "Bila seseorang mengusir pengemis dengan tangan hampa maka
para malaikat tidak akan mengunjungi rumahnya tujuh hari lamanya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 1:9.
289/303: Isa berkata: "Aku merawat orang yang berpenyakit kusta serta orang buta dan
menyembuhkan keduanya. Aku merawat orang dungu dan dia membuatku putus asa.
Menghadapi orang dungu [sebaiknya] dengan diam."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Baha' al-Din Muhammad bin Ahmad) Al-Absyihi (... 892 H), Al-Mustatraf fi kulli Fannin Mustazraf, 1:16.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ayyuha alWalad [versi lebih pendek].

290/303: Seorang laki-laki berkata kepada Isa: "Berikan aku pelajaran!" Isa menjawab:
"Perhatikanlah dari mana rotimu datang!"
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh pemikir sufisme (Abd al-Wahab bin Ahmad alMishri) Al-Sya'rani (... - 973 H), Al-Tabaqat al-Kubra, 1:53.
291/303: Isa melewati seorang lelaki pembuat pelana yang sedang berdoa dan berkata di
dalam doanya: "Ya Allah, seandainya aku tahu di mana keledai yang Engkau tunggangi
maka aku akan membuatkan untuknya sebuah pelana yang dipenuhi oleh batu permata."
Isa menggoyang-goyangkan badan lelaki itu sambil berkata: "Celakalah engkau,
memangnya Allah Yang Mahakuasa mempunyai keledai?" Allah berfirman kepada Isa:
"Biarkanlah dia, karena dia telah mengagungkanKu dengan cara yang paling baik
menurutnya."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pemikir sufisme (Abd al-Wahab bin Ahmad al-Mishri)
Al-Sya'rani (... - 973 H), Lata'if al-Minan wa al-Akhlaq.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Kamal al-Din Muhammad bin Musa) Al-Damiri (... - 808 H), Hayat al-Hayawan
al-Kubra, 1:229 [variasi].

292/303: Setan mengajukan pertanyaan kepada Isa: "Bisakah Tuhanmu mengatur


sedemikian rupa sehingga alam ini berada di sebuah telur tetapi dunia tidak menjadi
kecil dan telur tidak menjadi besar?" Isa menjawab: "Celakalah engkau!
Ketidakmampuan tidak bisa disifatkan kepada Allah. Siapakah yang lebih perkasa
daripada Dia yang bisa membuat dunia ini indah dan lembut dan membuat telur
membesar?"
Keterangan:

Dialog di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 4:142.
293/303: Isa berkata: "Dinar itu penyakit agama, dan 'ulama adalah dokternya agama.
Bila kalian lihat si dokter terjangkiti penyakit ini, berhatilah-hatilah padanya, dan
ketahuilah bahwa dia tidak pantas untuk memberikan nasihat kepada orang lain."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 14:319.
294/303: Isa berkata: "Apa gunanya untuk seorang manusia jika dia menjual jiwanya
untuk semua yang ada di dunia dan kemudian dia mewariskan semua ini kepada orang
lain sementara dia sendiri menjatuhkan jiwanya ke dalam kehancuran. Bahagialah
orang yang menyelamatkan jiwanya dan memprioritaskan jiwanya atas semua yang ada
di dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 14:329.
295/303: Isa berdiri untuk menyeru kepada Bani Israil. Dia berkata: "Ya Bani Israil,
janganlah makan sebelum kalian lapar; dan bila kalian lapar maka makanlah, tetapi
jangan sampai kenyang, karena kalau kalian kenyang maka tengkuk kalian membesar
dan pinggul kalian menggemuk, dan kalian akan melupakan Tuhan kalian."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 66:337.
Catatan:
Bandingkan juga 'Jesus' Sayings ...' nomer 266.
296/303: Isa berkata: "Tidak ada penyakit hati yang lebih buruk daripada kekejaman,
dan bagi ruh tidak ada yang lebih tidak bisa ditanggung daripada hilangnya lapar.
Kedua hal ini adalah kendali dari pengasingan dan pengucilan."
Keterangan:

Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 66:337.
Catatan:
Tarif Khalidi menyebut ucapan di atas tidak begitu terang maknanya.
297/303: Isa mengutus dua dari pengikutnya untuk menyampaikan risalahnya. Satu dari
dua orang ini ketika kembali tampak seperti pipa air yang mengering, sementara yang
satunya lagi gemuk dan gempal. Isa bertanya kepada yang pertama: "Mengapa kamu
bisa menjadi seperti ini?" Orang itu menjawab: "Karena takwa." Kemudian Isa bertanya
kepada orang yang kedua: "Mengapa kamu menjadi seperti ini?" Orang itu menjawab:
"Karena tawakkal."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits dari kaum Syi'i (Mulla Muhammad Baqir)
Majlisi (... - 1110 H), Bihar al-Anwar, 70:400.
298/303: Isa berkata: "Seandainya ini aku katakan, Engkau pasti mengetahuinya, karena
Engkaulah yang berbicara dari dalam diriku. Engkaulah lidah yang dengannya aku
mengatakan dengan yakin bahwa Engkau berada di dalam bentuk dan wujudku."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh sufi Palestina Abd al-Ghani al-Nabulusi (... - 1143 H).
Catatan:
Tarif Khalidi tidak bisa menemukan naskah Arab yang merupakan asal ucapan di atas.
Dia mensarikan ucapan ini dari karya Asn, Mansur, dan Robson.
299/303: Isa berkata: "Celakalah kalian hamba dunia! Apa gunanya terangnya sinar
matahari bagi orang buta yang tidak bisa melihat? Begitu pula tidak ada gunanya
'ulama berilmu tinggi jika dia tidak beramal sesuai dengan ilmunya. Betapa banyaknya
jenis buah-buahan, tetapi tidak semuanya bermanfaat dan bisa dimakan! Begitu pula
ada betapa banyak 'ulama, tetapi tidak semuanya mengamalkan ilmunya. Berhati-hatilah
pada 'ulama palsu, yang mengenakan baju sufi, yang merundukkan kepalanya hingga ke
tanah, tetapi di balik alisnya dia menatap kalian laksana srigala. Ucapan mereka
bertolak belakang dengan amalan mereka. Siapa yang bisa memetik buah anggur dari
semak berduri, atau buah ara dari pohon timun pahit? Maka begitulah ucapan palsu
dari 'ulama palsu hanya membawa kepalsuan pula. Bila binatang penarik beban yang
ada di alam bebas tidak diikat pemiliknya, maka dia akan lari ke tempat asal dan ke

sesamanya. Demikian pula ilmu yang tidak diamalkan oleh pemiliknya akan keluar dari
hatinya, meninggalkan dia, dan membuatnya tak berguna. Seperti halnya tumbuhan yang
hanya bisa berkembang di air dan di tanah, maka keimananpun hanya bisa berkembang
dengan ilmu dan amal. Celakalah kalian hamba dunia! Segala sesuatu mempunyai tanda
sebagai pengenal dan saksi yang bisa menguntungkan atau merugikannya. Agama
mempunyai tiga tanda sebagai tanda pengenal: iman, ilmu, dan amal."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh 'ulama besar dari Yaman yang menyusun kamus bahasa
Arab klasik terbesar (Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... 1205 H), Ithaf al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 1:229-230.
Rujukan silang atas ucapan di atas:

(Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), Al-Imta'
wa al-Mu'anasa, 2:123.

300/303: Diriwayatkan bahwa setan muncul di depan Isa dengan mamakai bandulbandul bermacam jenis dan warna. Isa bertanya: "Apa artinya bandul-bandul ini?" "Itu
adalah nafsu manusia," jawan setan. "Apa aku ada urusan dengan ini?" tanya Isa.
"Mungkin saja engkau makan kekenyangan, maka kami akan membuatmu malas untuk
berdoa dan berdikir," jawab setan. "Ada lagi yang lain?" tanya Isa. "Tidak ada," jawab
setan. "Aku bersumpah demi Allah tidak pernah mengisi perutku dengan makanan
sampai penuh," kata Isa. "Dan aku bersumpah demi Allah, tidak akan lagi mengingatkan
seorang muslim tentang ini," kata setan.
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh 'ulama besar dari Yaman yang menyusun kamus bahasa
Arab klasik terbesar (Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... 1205 H), Ithaf al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 7:445.
Rujukan silang atas dialog di atas:

(Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Minhaj
al-'Abidin;
(Syihab al-Din 'Umar) Al-Suhrawardi (... - 632 H), Awarif al-Ma'arif, 3:102 [di
kedua karya ini yang berdialog dengan setan adalah Yahya, bukan Isa].

301/303: Isa berkata: "Ya Bani Adam, lahirkanlah ke dunia apa yang akan mati, dan
bangunlah [di dunia] apa yang akan hancur. Dengan cara seperti ini jiwa kalian akan
jatuh ke dalam kebinasaan, dan rumah-rumah kalian akan hancur."

Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh 'ulama besar dari Yaman yang menyusun kamus bahasa
Arab klasik terbesar (Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... 1205 H), Ithaf al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 8:85.
302/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak membangun sebuah
rumah?" Isa menjawab: "Aku membangun di jalan bah."
Keterangan:
Dialog di atas diriwayatkan oleh 'ulama besar dari Yaman yang menyusun kamus bahasa
Arab klasik terbesar (Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... 1205 H), Ithaf al-Sada al-Muttaqin bi Syarh Asrar Ihya' 'Ulum al-Din, 9:933.
Catatan:
Bandingkan 'Jesus' Sayings ...' nomer 60.
303/303: "Betapa banyaknya manusia yang mengingatkan orang lain untuk mengingat
Allah, tetapi mereka sendiri lupa akan ini! Betapa banyaknya orang yang menyuruh
orang lain takut di hadapan Allah, tetapi mereka sendiri berlagak sombong di
depanNya! Betapa banyaknya orang yang menyeru orang lain untuk menghadapkan
muka kepada Allah, tetapi mereka sendiri lari menjauh dariNya! Betapa banyaknya
orang yang membacakan dari Kitabullah untuk orang lain, tetapi mereka sendiri tidak
mempedulikan ayat-ayat ini."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh 'ulama besar dari Yaman yang menyusun kamus bahasa
Arab klasik terbesar (Muhammad Murtadha bin Muhammad al-Husaini) Al-Zabidi (... 1205 H).
Catatan:
Tarif Khalidi menambahkan bahwa ucapan di atas ada di karya Imam Al-Ghazali 'Ihya'
'Ulum al-Din' 1:52 yang dinisbatkan kepada orang zuhud Ibn al-Sammak.

Anda mungkin juga menyukai