Anda di halaman 1dari 24

KUNCI JAWABAN

BUKU KERJA IPA TERPADU 1A


Bab 1 Besaran dan Satuan
A. Pengertian Besaran
panjang, massa, waktu, besaran, meter, kilogram, jam, diukur, satuan, nilai
B. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
1. meter; m
sekon; s
Suhu
kilogram; kg
Kuat arus listrik; A
mol; n
Intensitas cahaya; cd
2. m2, m3, kg/m3, m/s, m/s2, kg m/s2, kg m2/s2, kg m2/s3
C. Konversi Satuan
1. Panjang; 1.000 cm
Luas; 0,15 m2
0,45 g/cm3
Kecepatan; 0,12 m/s
Percepatan; 150 cm/s2
3,4 kg m/s2
Usaha; 120.000.000 g cm2/s2
5,69 x 10-7 kg m2/s3
2. 18,6 dm = 1,86 m
3. 0,567 m2
4. a. 61.600 cm3
b. 4.106,67 cm3
5. a. 34 menit
b. 0, 453 menit
D. Besaran dan Satuan
a. Panjang
b. Suhu
c. Waktu
d. Sekon
e. Besaran pokok

f. 1 cm2
g. Depa
h. Intensitas cahaya
i. Cd
j. Gelas ukur

Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Tidak, karena antara orang yang satu dengan yang lain memiliki ukuran langkah yang
berbeda-beda.
2. Sama, karena mistar atau rolmeter memiliki standard ukuran yang sama.
3. Pengukuran dengan mistar atau rolmeter. Karena ukuran panjang pada mistar atau
rolmeter merupakan Standard Internasional sehingga ukurannya sama untuk semua mistar
atau rolmeter.
Kesimpulan:
Dalam melakukan pengukuran untuk berbagai macam besaran, sebaiknya dilakukan
dengan alat-alat ukur standard sehingga pengukurannya akan menghasilkan hasil yang
akurat. Pengukuran dengan bagian-bagian tubuh, akan memberikan hasil yang berbedabeda antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Bab 2 Suhu
A. Pengertian Suhu
gelas, panci, termometer, suhu, dingin, suhu
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
Tidak, karena tidak memiliki pengukur nilai derajat panas. Juga kurang sensitif terhadap
perubahan suhu.
Kesimpulan:
Untuk mengukur suhu suatu zat dibutuhkan termometer (alat ukur suhu).
B. Alat Ukur Suhu
1. Termometer, pemuaian
2. raksa, alkohol
3. a. memuai
b. membasahi
c. Mengkilat
4. a. tinggi
b. besar
C. Besaran Suhu
1.
Jenis Zat
Aluminium
Tembaga
Emas
Timbal
Air
Raksa
Alkohol

C
2.450
1.187
2.660
1.750
100
357
78

Titik Didih
R
F
1.960
4.442
949,6
2.168,6
2.128
4.820
1.400
3.182
80
212
285,6
674,6
62,4
172,4

K
2.723
1.460
2.933
2.023
373
630
351

2. Diketahui: T = 33C
Ditanyakan: T dalam F, R, dam K
Jawaban:
a. 91,4F
b. 26,4R
c. 306 K
3. Diketahui: Tatas = 120X
Tbawah = 0X
Ditanyakan: T C dan T R jika Tx = 100X
Jawaban:
a. 83,33C

b. 66, 67R
4. Diketahui: Suhu rata-rata siang hari = 33,3C
Suhu rata-rata malam hari = 22C
Ditanyakan: T R, T F, T K
Jawaban:
a. siang hari = 26,64R
malam hari = 17,6R
b. siang hari = 91,94F
malam hari = 71,6F
c. siang hari = 306,3 K
malam hari = 295 K

Bab 3 Pengukuran
A. Pengertian Pengukuran
panjang, mistar, massa, neraca sama lengan, massa
B. Alat Ukur Panjang
1. Fungsi alat: mengukur dengan ketilitian sampai dengan 0,1 mm
a. Untuk mengukur diameter bagian luar benda (ketebalan).
b. Untuk mengukur diameter bagian dalam lubang.
c. Sekrup pengatur menahan bukaan rahang sorong pada posisi tertentu
d. Skala nonius skala ketelitian.
e. Untuk mengukur kedalaman lubang.
f. Skala utama skala pengukur panjang utama.
2. Fungsi alat: mengukur dengan ketilitian sampai 0,01 mm
a. Penunjuk nilai skala mikrometersekrup untuk mengetahui ketelitian
mikrometer sekrup
b. Landasan tempat meletakkan benda untuk diukur.
c. Sumbu menjepit benda yang akan diukur.
d. Pengunci menahan bukaan sumbu pada posisi tertentu.
e. Skala nonius skala ketelitian.
f. Racet memfixkan posisi pengukuran benda.
g. Skala utama skala pengukuran panjang utama.
3. 0,1 cm; 0,1 mm; mikrometer sekrup; 0,01 mm
Pembacaan Alat Ukur
1. Skala utama = 0,6 cm
Skala nonius = 0,1 cm
Panjang benda = 0,6 cm + 0,1 mm
= 0,6 cm + 0,01 cm
= 0,61 cm

Skala utama = 0,9 cm


Skala nonius = 0,5 cm
Panjang benda = 0,9 cm + 0,5 mm
= 0,9 cm + 0,05 cm
= 0,95 cm

2.

Skala utama = 3,5 mm


Skala nonius = 0,25 mm
Panjang benda = 3,5 mm + 0,25 mm
= 3,75 mm

Skala utama = 2 mm
Skala nonius = 0,375 mm
Panjang benda = 2 mm + 0,375 mm
= 2,375 mm
5

Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Mikrometer sekrup
2. a. 0,1 mm
b. 0,01 mm
Kesimpulan:
Alat ukur panjang memiliki ketelitian yang berbeda-beda. Mikrometer sekrup merupakan
alat ukur panjang yang paling teliti.
C. Alat Ukur Massa
Fungsi alat: mengukur masa benda.
Nama bagian dan fungsinya:
a. Penyeimbang dan penunjuk skala menunjukkan skala ukuran timbangan.
b. Piringan landasan meletakkan zat yang ingin diukur.
c. Skala neraca penunjuk ukuran massa.
d. Alas sebagai peyangga neraca.
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Massa
2. Massa
3. Berat
4. Ada. Perbedaanterjadi pada ketelitian pengukurannya.
7. Dengan mengetahui massa jenis gas yang diukur, kemudian mengukur volume wadah
tertutup tempat menyimpan gas. Dihitung: = m/V V = m/

D. Pengukuran Volume Benda


Kinerja Ilmiah
Diskusi:
3. Dengan mencelupkan sejumlah benda tersebut ke dalam gelas ukur. Dengan
menganggap semua benda yang diukur identik, dapat diketahui volumenya.
Kesimpulan:
Volume benda tidak beraturan dapat diukur dengan menggunakan perbandingan volume zat
cair yang dicelupi dengan benda yang akan diukur volumenya.

E. Soal Aplikasi
1. Diketahui: D = 2,375 mm
Ditanyakan: L
6

Jawaban:
L = 4,43 mm2
2. Diketahui: Tebal isi buku = 2,1 cm
Ditanyakan: Tebal selembar kertas
Jawaban:
Tebal selembar kertas = 0,525 mm
3. Diketahui: p = 1,7 cm = 0,017 m
l = 0,6 cm = 0,006 m
Ditanyakan: L
Jawaban:
L = 10,2 x 10-5 m2
4. Diketahui: V0 = 50 mL
V' = 80 mL
Ditanyakan: V1mur
Jawaban:
V1mur = 0,6 mL

Bab 4 Asam, Basa, dan Garam


A. Sifat-sifat Asam, Basa, dan Garam
1. asam, pahit, kertas lakmus, merah, biru, garam, pH, <, >, =, indikator universal, pH
meter
2. Asam: terasa asam, pH < 7, mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, dapat
menetralkan basa
Basa: terasa pahit, pH > 7, terasa licin bila terkena kulit, mengubah warna kertas lakmus
merah menjadi biru.
3.
Zat
Air cuka
Sampo
Minuman bersoda
Larutan garam
Larutan gula
Yoghurt
Asam sulfat encer
Pasta gigi

Lakmus merah
tetap berwarna merah
berubah menjadi biru
tetap berwarna merah
tetap berwarna merah
tetap berwarna merah
tetap berwarna merah
tetap berwarna merah
berubah menjadi biru

Lakmus biru
berubah menjadi merah
tetap berwarna biru
berubah menjadi merah
tetap berwarna biru
tetap berwarna biru
berubah menjadi merah
berubah menjadi merah
tetap berwarna biru

B. Sifat-sifat Asam dan Basa


Kinerja Ilmiah (Kegiatan 1)
5. Tabel: asam, berlubang, biru, merah, merah, merah, 1-3
Kesimpulan:
Asam mempunyai sifat-sifat:
- terasa asam
- asam pekat, dapat melubangi kertas saring (bersifat korosif)
- asam dapat memerahkan lakmus biru
- asam mempunyai pH<7

Kinerja Ilmiah (Kegiatan 2)


5. Tabel: licin, berlubang, merah, biru, biru, biru-ungu, 9-14
Kesimpulan:
Basa mempunyai sifat-sifat:
- terasa licin di kulit
- basa pekat dapat melubangi kertas saring (bersifat korosif)
- basa dapat membirukan lakmus merah
- basa mempunyai pH>7

C. Asam, Basa, dan Garam dalam Kehidupan


Kinerja Ilmiah (Kegiatan 1)
5. Tabel:
Zat
Jus jeruk
Cuka makan
Larutan garam
Pasta gigi
Sabun
Acar
Minuman bersoda
Deterjen

Warna zat setelah ditetesi


larutan lakmus
Merah
Merah
Ungu
Biru
Biru
Merah
Merah
Biru

Jenis zat (asam,basa, atau


netral)
Asam
Asam
Netral
Basa
Basa
Asam
Asam
Basa

Kesimpulan:
Zat pada kondisi asam setelah ditetesi larutan lakmus akan berwarna merah
Zat pada kondisi netral setelah ditetesi larutan lakmus akan berwarna ungu
Zat pada kondisi basa setelah ditetesi larutan lakmus akan berwarna biru

Kinerja Ilmiah (Kegiatan 2)


3. Tabel:
Zat
Air garam
Cuka makan
Susu
Jus tomat
Air perasan jeruk lemon
Air sabun
Larutan amonia
Larutan asam klorida
Larutan natrium hidroksida

Warna kertas indikator universal


setelah ditetesi zat
Hijau
Oranye
Kuning
Oranye
Merah
Biru
Biru
Merah
Ungu

pH
7
34
6,5
34
2
89
89
0-2
13 - 14

Kesimpulan:
Indikator universal digunakan untuk melihat perubahan warna dan pH secara spesifik.
Range pH
Warna
Sifat
02
Merah
Asam
34
Oranye
Asam
56
Kuning
Asam
7
Hijau
Netral
89
Biru
Basa
10 12
Ungu
Basa
13 14
Ungu tua
Basa
9

Bab 5 Unsur, Senyawa, dan Campuran


A. Nama Unsur dan Rumus Kimia Sederhana
1. lambang, Au, Ag, karbon, kalsium, tembaga, einstenium, kurium
H2O, nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, garam dapur
2. Alumunium (Al); Belerang (S); Besi (Fe); Kobalt (Co); Tembaga (Cu); Timah (Sn)
3. Hidrogen sulfida (H2S); Karbon dioksida (CO2); Kalsium klorida (CaCl2); Magnesium
klorida (MgCl2); Magnesium sulfat (MgSO4)
4. Perak = Ag
Nikel = Ni
Aluminium = Al
Krom = Cr
Radon = Rn
Platina = Pt
Timah = Sn
Karbon = C
Magnesium = Mg
Nitrogen = N
Emas = Au
B. Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran
1. tinggi, dapat diregangkan, dapat ditempa, mengkilap, berwujud padat kecuali raksa,
rendah, tidak dapat diregangkan, pecah jika ditempa (untuk padatan), umumnya
berwujud cair dan gas, semi-logam
homogen, heterogen, homogen, sama, heterogen
fisika, kimia, sama, berbeda, senyawa, larutan, koloid
2. Emas unsur
Udara campuran
Air murni senyawa
Natrium unsur
Air garam campuran
Natrium klorida senyawa

Tembaga sulfat senyawa


Oksigen unsur
Karbon dioksida senyawa
Belerang unsur
Stainless steel campuran

3. Penghantar panas dan listrik yang baik


Titik leleh dan titik didih tinggi
Dapat ditempa
Dapat diregangkan
Berwujud padat kecuali raksa
4. Tidak dapat diregangkan
Titik leleh dan titik didih rendah
Penghantar panas dan listrik yang buruk kecuali grafit
Umumnya berwujud cair dan gas
Tidak mengkilap
10

5. Campuran : fisika, fisika, sama, tidak tetap


Senyawa: kimia, kimia, berbeda, tetap
6. Mendatar
2. merkuri
4. koloid
6. tembaga
8. aluminium
10. campuran

Menurun:
1. senyawa
3. intan
5. larutan
7. air
9. emas

C. Sifat Unsur Logam dan Non-Logam


Kinerja Ilmiah
Unsur

Wujud pada
suhu kamar

Warna

Kilap

Besi

Padat

Keperakan

Kilap

Seng

Padat

Putih kebiruan

Kilap

Belerang
Tembaga

Padat
Padat

Tidak mengkilap
Kilap

Aluminium

Padat

Kuning
Coklat
kemerahan
Keperakan

Magnesium

Padat

Kilap

Karbon

Padatan hitam

Putih
keperakan
Hitam

Kilap

Tidak mengkilap

Mudah
pecah/tidak
mudah pecah
Tidak mudah
pecah
Tidak mudah
pecah
Mudah pecah
Tidak mudah
pecah
Tidak mudah
pecah
Tidak mudah
pecah
Mudah pecah

Kesimpulan:
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat dibagi menjadi unsur logam dan non-logam.
Unsur logam mempunyai sifat: dapat ditempa, berwujud pada, mengkilap. Contoh: besi,
seng, tembaga, aluminium, magnesium
Unsur non logam mempunyai sifat: pecah jika ditempa dan tidak mengkilap. Contoh:
belerang dan karbon

11

Bab 6 Zat dan Wujudnya


A. Sifat-sifat Zat
1.
Gambar (a)
1. Padat
2. Volume tetap
3. Bentuk tetap
4. Sulit dibagi
5. Terasa bila disentuh,
dapat digenggam

Gambar (b)
1. Cair
2. Volume tetap
3. Bentuk berubah-ubah
4. Mudah dibagi
5. Terasa bila disentuh,
tidak dapat digenggam

Gambar (c)
1. Gas
2. Volume berubah-ubah
3. Bentuk berubah-ubah
4. Mudah dibagi
5. Tidak terasa bila
disentuh, tidak dapat
digenggam

2. zat, padat, cair, gas


3. rapat, kuat
4. cair, renggang, gas
5. ekstrim/kritis, mengubah wujud zat
6. cair
7. membeku, pelepasan, air, mengembun
8. Kohesi, adhesi
9. kecil, adhesi, kohesi, besar
10. meniskus, cekung, adhesi, besar
B. Perubahan Wujud Zat
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Es akan mencair
3. Suhu es meningkat hingga ke titik kritisnya maka es mengalami perubahan wujud.
4. Kesimpulan: Suatu zat dapat mengalami perubahan wujud jika suhunya berubah hingga
ke titik kritisnya.
C. Massa Jenis
Kinerja Ilmiah
Fungsi alat:
Menyimpan zat yang akan diukur
Mengukur massa zat
Diskusi:
1. Sama. Massa jenis sutau zat selalu sama karena berupa ukuran tetap massa 1 kg per
volumenya.
2. Air 100 mL, = m/V m = V, dimana m ~ V
Massa jenis air tetap maka semakin besar volume, akan semakin berat zat tersebut.
3. Lebih besar. Sirup dan gula tentu massa jenisnya cukup besar (lebih besar dari air).
Ketika sudah dicampur maka akan lebih berat daripada air murni.
Kesimpulan:
Massa jenis suatu zat besarnya adalah tetap. Massa jenis = m/V

12

D. Besaran Suatu Zat


1. Diketahui: mg = 10 g
Vc = 100 mL
Mtot = 30 g
Ditanyakan: c
Jawaban:
c = 0,2 g/mL
2. Diketahui: z = 0,8 g/cm3
mw = 20 g
mz = 10 g
Ditanyakan: Vw
Jawaban:
Vw = 12,5 cm3
3. Diketahui: Vbatu = 150-100 = 50 mL
mbatu = 457 400 = 57 g
Ditanyakan: batu
Jawaban:
batu = 1,14 g/mL
4. Diketahui: mtotpaku = 200 g
Vtotpaku = 45-40 = 5 mL
Ditanyakan: paku
Jawaban:
paku = 40 g/mL
5. Diketahui: mA = 3,5 g
mB = 3,2 g
mC = 3,2 g
Ditanyakan: Urutan
Jawaban:
Urutan : E, D, A, B, C (~m)

mD = 4 g
mE = 5,5 g
V = 10 cm3

6. Diketahui: pbak = 10 kubus = 10 x 5 = 50 cm


lbak = 6 kubus = 6 x 5 = 30 cm
tbak = 4 kubus = 4 x 5 = 20 cm
Ditanyakan: mair
Jawaban:
mair = 30 kg
7. Diketahui: rs = 7 cm
Va = r2.h = .(72).10 = 1.538,6 cm3
ha = 10 cm
ms = 200 g
mtot = 3,74 kg = 3.740 g
Ditanyakan: a. mair
b. mbenda
c. benda
Jawaban:
a. mair = 1.538,6 g

13

b. mbenda = 2.001,4 g
c. benda = 2,6 g/cm3
8. Diketahui: mg = 100 g
Vg = 500 mL
mtot = 550 g
Ditanyakan: batu
Jawaban:
batu = 0,5 g/mL
9. Diambil dari bagian kecil dari benda tersebut, kemudian bagian kecil itu ditimbang dan
diukur volumenya. Diperoleh massa jenis dengan penghitungan = m/V
10. Diketahui: Balok p = 2 l
Limas r = 22/7
mL = ml
L = l
Ditanyakan: tlimas
Jawaban:
tlimas = 0,024 l

t=l
p = 44/7 l

14

Bab 7 Pemuaian
A. Pengertian Pemuaian
perubahan, panjang, luas, volume, panas, pemuaian, anomali
koefisien, koefisien muai, lebih kecil, lebih besar
B. Pemuaian Zat Padat
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Karena panjang logam akan diukur dan diperbandingkan ukurannya setelah dipanaskan.
2. Semua jarumnya sejajar, berada pada posisi yang sama.
3. Jarum penunjuk akan menunjuk pada posisi yang berbeda-beda karena pemuaian
panjang yang terjadi pada batang-batang logamnya tidak sama.
4. Aluminium
5. Aluminium, tembaga, besi.
6. Jarum penunjuk akan kembali ke posisi semula. Karena tidak ada lagi peningkatan suhu,
maka tidak terjadi pemuaian sehingga panjang logam-logam kembali seperti awalnya.
Kesimpulan:
Logam dapat mengalami pemuaian ketika dipanaskan. Besarnya pemuaian berbeda-beda
pada tiap logam, tergantung pada koefisien muai panjangnya.
Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut ini.
1. padat, pemuaian
2. Koefisien muai panjang, 1C, koefisien muai
4. luas, volume, koefisien muai luas, koefisien muai volume
C. Pemuaian Zat Cair
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Akan mendidih dan naik tingginya.
2. Alkohol
3. Zat cair. Secara susunan partikel, zat cair memiliki susunan partikel yang lebih renggang
daripada zat padat, sehingga perubahan wujudnya pun lebih mudah.
Kesimpulan:
Zat cair dapat mengalami pemuaian, yaitu pada volumenya. Pemuaian volume tergantung
pada koefisien muai volume suatu zatnya.

15

D. Pemuaian Gas
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Gas pada tabung reaksi akan mengalami pemuaian volume. Hal ini terlihat dari
menggembungnya karet penutup tabung reaksi.
2. Zat gas, karena struktur penyusun partikelnya paling renggang di antara yang lain.
3. Karet penutup tabung reaksi akan kembali tidak menggembung.
Kesimpulan:
Gas dapat mengalami pemuaian volume, dan besarnya juga dipengaruhi koefisien muai
volume zatnya. Gas merupakan zat yang paling mudah memuai.
E. Aplikasi Pemuaian
Gambar ke-1
anomali, 0, 4, 4, volume, massa
Gambar ke-2
pemuaian, bel, bawah, kecil
Gambar ke-3
pengatur panas, suhu, bimetal, arus listrik

16

Bab 8 Kalor
A. Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Suhu dan Wujud Benda
Kinerja Ilmiah
Fungsi Alat
Gambar ke-1: Memanaskan isi dari gelas Beaker
Gambar ke-2: Tempat meletakan gelas Beaker untuk dipanaskan
Gambar ke-3: Menyimpan zat yang akan dipanaskan, contoh: air, es batu, dll. Gelas
Beaker ini yang akan dipanaskan langsung dengan pembakar Bunsen.
Gambar ke-4: Mengukur suhu zat dalam gelas Beaker
Diskusi:
1. Suhu air akan meningkat. Ketika dipanaskan, maka terjadi perpindahan energi dari
pemanas ke air. Partikel-partikel air akan menerimanya sebagai energi kinetik, sehingga
bergerak. Pergerakan partikel-partikel air inilah yang akan meningkatkan temperatur air.
2. Ya. Es mencair karena dipanaskan. Suhu es akan meningkat.
3. Lebih cepat. Jika pembakar Bunsen menyala lebih besar, maka energi kalor yang
diberikan semakin besar. Kalor yang besar akan menaikkan temperatur zat lebih tinggi,
sehingga lebih cepat mencair.
Kesimpulan:
Kalor yang diberikan akan mengubah suhu suatu zat. Perubahan suhu zat dapat
mengakibatkan perubahan wujud zat tersebut.
Lengkapilah pernyataan berikut.
mencair, menyerap, energi, tinggi, rendah, melepaskan, menyerap, penurunan, kenaikan,
air, es, tinggi
wujud, mencair, menguap, menyublim, membeku, mengembun, mengkristal, berubah
B. Penerapan Konsep Kalor
1. Diketahui: m = 1 kg
T = 20 menit = 1200 detik
C = 4.200 J/kg C
Ditanyakan: Q
Jawaban: Q = 84.000 J

T = 20C
T1 = 25C

2. Diketahui: mes = 20 g = 0,02 kg


T1 = 10C
T2 = 0C
Ditanyakan: a. Qtotal
b. Grafik
T (C)
Jawaban:
a. Qtotal = 7.098 J
b. Grafik
0
-10

'

418

'

7.098

17

3. Diketahui: Q = 23 kJ = 23.000 J
M = 1,5 kg
Ditanyakan: T
Jawaban: T = 3,65C
4. Diketahui: m = 2,5 kg
T1 = -12C
T2 = 0C
Ditanyakan: Q
Jawaban:
Tahap 1, Q1 = 62.700 J
Tahap 2, Q2 = 835 kJ
Tahap 3, Q3 = 126 kJ

T3 = 12C

C. Penghantar Kalor
Penjelasan Atas Peristiwa
Gambar ke-1 panas, didih, 100, uap
Gambar ke-2 menguap, didih, pengembunan
Gambar ke-3 laut, siang, sedikit, kecil, laut, darat
Gambar ke-4 darat, malam, panas, kerapatan, darat, laut
D. Hantaran Kalor Secara Konduksi
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Karena logam merupakan konduktor yang baik, dimana dapat menghantarkan panas.
Potongan-potongan lilin mencair karena memperoleh kalor yang dihantarkan oleh logam
dari lilin yang menyala.
2. Aluminium, karena konduktivitas termalnya lebih besar. Dengan kata lain, kemampuan
menghantarkan panasnya lebih baik.
Kesimpulan:
Logam merupakan penghantar panas yang baik. Kemampuan logam menghantarkan panas
berbeda-beda tergantung jenis logamnya.

18

Bab 9 Sifat Fisika dan Sifat Kimia


A. Sifat Intensif, Sifat Ekstensif, Sifat Fisika, dan Sifat Kimia Zat
1. warna, kerapatan, titik beku, titik lebur, kereaktifan, volume, panjang, massa, berat, titik
lebur, titik didih, daya hantar panas, warna, bau, kerapatan, kemampuan zat untuk
bereaksi dengan oksigen, kemampuan zat untuk bereaksi dengan air, kemampuan zat
untuk bereaksi dengan asam
fisika, kimia, mudah terkorosi, tidak mudah terkorosi, titik beku 0C, titik didih 100C,
penghantar listrik yang baik, daya hantar panas yang baik
2.
Sifat Intensif
Warna
Titik beku
Kerapatan

Sifat Ekstensif
Volume
Massa
Berat
Panjang

Sifat Fisika
Titik lebur
Titik didih
Daya hantar panas
Daya hantar listrik
Kerapatan
Tingkat kekerasan
Bau
Kekentalan
Kerapatan
Titik beku

Sifat Kimia
Mudah/ tidak
mudah terbakar
Mudah/ tidak
mudah terkorosi

3. Besi mempunyai sifat-sifat fisika antara lain: titik lebur 1.540C, titik didih 2.760C,
daya hantar panas 80 J/s m k, daya hantar listrik 1,1 x 107 mho, kerapatan 7.860 kg/m3.
Sedangkan sifat kimia dari besi mudah terkorosi, bereaksi dengan oksigen membentuk
senyawa besi(II) trioksida.
4.
Zat
Plastik
Tembaga

Pemanfaatan
Paralon
Ember
Kabel listrik
Pipa air

Sifat yang sesuai dengan manfaat


mudah dibentuk
tidak meleleh pada suhu kamar
penghantar listrik yang baik sehingga
digunakan untuk kabel listrik
tidak mudah terkorosi sehingga
digunakan untuk pipa air
tidak mudah terkorosi

Emas

Perhiasan

Bensin

Bahan bakar

sifatnya mudah terbakar sehingga


digunakan untuk bahan bakar kendaraan

Aluminium

Pembuatan
kaleng
Aluminium foil
Alat dapur
Pesawat terbang

daya hantar panas yang baik sehingga


digunakan untuk alat dapur
tidak mudah terkorosi, sering digunakan
untuk pembuatan kaleng

19

5. Jawaban:
1. emas
2. aluminium
3. sifat fisika
4. kereaktifan

5. kekentalan
6. massa jenis
7. mudah terbakar

20

Bab 10 Pemisahan Campuran


A. Metode Pemisahan Campuran
1. dekantir, penyaringan, pengayakan
pelarutan, penguapan, garam, air, AC, alat penjernihan air modern
corong pisah, sentrifugasi, titik didih, distilasi fraksinasi
2.
Ditambah air
Campuran garam
dan pasir

Campuran antara larutan


garam dan pasir

Proses pelarutan

Filtrat, yaitu larutan garam

Residu, yaitu pasir

Proses penguapan

garam

3. Air dan alkohol Distilasi


Air dan minyak goreng Corong pisah
Pasir dan kerikil Pengayakan
Garam dan iodin Sublimasi
Pewarna dalam tinta Kromatografi
Garam dan pasir Pelarutan
Pasir dan air Penyaringan
Air dan garam Penguapan
4. a. Termometer
b. Labu alas bulat
c. Larutan

d. Air keluar
e. Pendingin air
f. Distilat

5. a. Gas
b. Bensin
c. Kerosine (parafin)

e. Minyak pelumas
f. Minyak bakar
g. Residu diolah lebih lanjut menghasilkan minyak

21

d. Minyak diesel

pelumas, lilin, dan aspal

6. a. Metode sublimasi
b. Terdapat uap air
c. - kristal garam
- air
d. Tidak bisa, karena ketika dipanaskan air akan menguap dan gula akan menjadi
karamel
7. a. Metode distilasi fraksinasi
b. Kolom fraksinasi berfungsi mencegah cairan kedua untuk melewati pendingin,
sebelum semua uap cairan pertama habis melewati pendingin.
c. Tidak bisa, karena campuran air dan alkohol mempunyai perbedaan pada titik didih
yang sangat kecil, sehingga metode pemisahan yang tepat adalah dengan metode
distilasi fraksinasi.
B. Metode Distilasi Sederhana
Kinerja Ilmiah
Pertanyaan:
1. Batu didih untuk meratakan pemanasan pada semua bagian cairan.
2. Untuk mendinginkan uap sehingga menjadi cairan.
3. Cairan menjadi uap, uap menjadi cairan kembali.
4. Air murni/air tawar.
Kesimpulan:
Metode distilasi sederhana dapat digunakan untuk memisahkan air murni dari larutan
garam. Ketika dipanaskan air akan menguap. Uap air tersebut akan didinginkan sehingga
akan terbentuk cairan dan akan menetes ke dalam tabung reaksi.

22

Bab 11 Perubahan Fisika dan Kimia


A. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
1. fisika, kimia, dapat, sulit untuk, pembekuan, pencairan, gula pasir, air, larutan gula,
membelah kayu, memotong kertas
pembakaran kayu, natrium hidroksida, asam klorida, natrium klorida dan air, isi ulang
aki kendaraan, gas, endapan, perubahan warna, perubahan suhu
2. besi belerang, besi belerang, fisika, tidak menghasilkan, besi sulfida, besi belerang, besi
sulfida, kimia, menghasilkan
3.
Perubahan fisika:
es krim mencair
gula dilarutkan ke dalam
air
air menguap
mentega meleleh
filamen lampu menyala

Perubahan kimia:
buah jeruk membusuk
minuman susu menjadi masam
roti dibakar
telur digoreng
pembuatan tape
kompor gas menyala
pagar besi berkarat
pembakaran bahan bakar dalam mesin
pembuatan roti
buah apel yang dikupas menjadi
kecoklatan

4. Es mencair: Perubahan fisika


Kebakaran hutan: Perubahan kimia
Besi berkarat: Perubahan kimia
Kertas digunting: Perubahan fisika
Memasak makanan: Perubahan kimia
Air mendidih: Perubahan fisika
Lilin menyala: Perubahan kimia
Kayu membusuk: Perubahan kimia
Kayu yang dibelah: Peurbahan fisika
5. a. Perubahan kimia, ciri-ciri yang dapat diamati adalah terjadinya perubahan suhu dan
adonan yang mengembang akibat pembentukan gas.
b. Karena penambahan ragi ke dalam adonan menyebabkan reaksi fermentasi yang
menghasilkan gas karbon dioksida sehingga adonan menjadi hangat dan mengembang.

23

B. Perbedaan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Kinerja Ilmiah
Hasil pengamatan:
1. Selembar kertas yang digunting berubah menjadi beberapa bagian.
2. Selembar kertas yang dibakar berubah menjadi zat baru (menjadi senyawa karbon
berwarna kehitaman).
Diskusi:
1. Selembar kertas yang digunting, karena pada perubahan ini tidak terbentuk zat baru.
2. Selembar kertas yang dibakar karena pada perubahan ini menghasilkan zat baru, yaitu
senyawa karbon yang berwarna kehitaman.
Kesimpulan:
Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan zat baru misalnya
selembar kertas yang digunting.
Perubahan kimia merupakan perubahan yang menghasilkan zat baru misalnya selembar
kertas yang dibakar.
Kinerja Ilmiah
Hasil pengamatan dan diskusi:
1. Bagian 1: perubahan warna (membentuk endapan kuning)
Bagian 2: menjadi larutan tembaga(II) sulfat
2. Bagian 1: Iya, zat baru yang terbentuk timbal iodida dan kalium nitrat
Bagian 2: tidak
3. Tidak bisa, karena yang terjadi pada bagian 1 merupakan perubahan kimia.
Kesimpulan:
Bagian 1 adalah perubahan kimia, hal ini ditandai dengan terbentuknya zat baru yaitu
timbal iodida + kalium nitrat yang berwarna kuning.
Bagian 2 adalah perubahan fisika, hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya zat baru.
C. Ciri-ciri Reaksi Kimia
Kinerja Ilmiah
Diskusi:
1. Terjadinya pembentukan gas
2. Zat yang terbentuk adalah kalsium klorida, air, dan karbon dioksida
Kesimpulan:
Ciri-ciri terjadinya reaksi kimia antara lain terjadinya pembentukan gas. Pada percobaan ini
terjadi pembentukan gas karbon dioksida.
24

Anda mungkin juga menyukai