Anda di halaman 1dari 18

HANDOUT

XIN ZHONG SECONDARY SCHOOL


School Year 2022-2023

LNKI FISIKA
Kelas 7

Semester 2
Term 3
1. Besaran dan Pengukuran
2. Zat dan Wujudnya Imaculata T.P S.Pd
Term 4
1. Kalor
2. Gerak Lurus
Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)
1. Besaran dan Pengukuran
A. BESARAN
Besaran dalam fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran-besaran dalam fisika, dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Berdasarkan nilai dan arahnya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Besaran skalar : besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja dan tidak mempunyai arah.
Contoh : jarak, massa, panjang, kelajuan, volume, waktu, daya, massa jenis, muatan listrik.
2. Besaran vektor : besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah.
Contoh : perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik, tekanan.
b. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Besaran pokok adalah besaran yang ditetapkan lebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran lainnya.
No Besaran Pokok Satuan Lambang satuan Alat Ukur
SI
1. Jumlah zat mole mol -
2. Intensitas Cahaya candela cd Fotometer
3. Waktu sekon s Jam, arloji, stopwatch
4. Kuat Arus ampere A Amperemeter
5. Suhu kelvin K Termometer
6. Massa kilogram kg Neraca
Mistar, jangka sorong,
7. Panjang meter m
mikrometer sekrup
2. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
No Besaran Turunan Satuan
1. Luas m2
2. Volume m3
3. Kecepatan m/s
4. Percepatan m/s2
5. Massa Jenis kg/m3
6. Gaya kg.m/s2
7. Daya kg.m2/s2
8. Tekanan Pa atau kg/m.s2

B. SATUAN
Alat pembanding dalam pengukuran:
1. SI (Satuan Internasional)
2. MKS ( Meter Kilogram Sekon)
3. CGS ( Centimeter Gram Sekon )
4. Tangga konversi satuan dalam SI

C. KONVERSI SATUAN PANJANG, MASSA, VOLUME DAN WAKTU


1. Panjang/Jarak

Contoh :
a. 3000 cm = . . . m
Jawab:
3000 cm = 3000 : 100 = 30 m
b. 0,5 km = . . . cm
Jawab :
0,5 km = 0,5 x 100.000 = 50.000 cm

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


2. Massa
Keterangan :
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1000 kg

Contoh :
a. 200 g = . . . kg
Jawab :
200 g = 200 : 1000 = 0,2 kg
b. 1 g = . . . mg
Jawab :
1 g = 1 x 1000 = 1000 mg

3. Volume

Contoh:
a. 0,2 m3 = . . . liter
Jawab:
0,2 m3 = 0,2 x 1000 = 200 liter
b. 5 cc = . . . liter
Jawab:
5 cc = 5 : 1000 = 0,005 liter

4. Waktu
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 3.600 sekon
1 hari = 24 jam = 1.440 menit = 86.400 sekon

D. PENGUKURAN
1. Alat ukur panjang
a. Mistar/penggaris

Ketelitian : 0,1 cm
Contoh:

Panjang balok kayu = 8 cm – 3,5 cm = 4,5 cm

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


b. Jangka sorong

Fungsi : mengukur diameter dalam dan diameter luar benda dan mengukur kedalaman
tabung
Ketelitian : 0,01 cm
Cara baca : Skala utama + skala nonius
Contoh:

Hasil pengukuran : 4,3 + 5 (0,01) = 4,3 + 0,05 =4,35 cm

c. Mikrometer sekrup

Fungsi : mengukur ketebalan benda


Ketelitian : 0,01 mm atau 0,001 cm
Cara baca : Skala utama + skala nonius
Contoh:
a. b.

Hasil pengukuran : 2,5 + 15 (0,01) Hasil pengukuran : 5 + 47 (0,01)


= 2,5 + 0,15 = 2,65 mm = 0,265 cm = 5 + 0,47 = 5,47 mm = 0,547 cm

2. Alat ukur massa


Neraca/timbangan

Fungsi : mengukur massa benda

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Contoh :

Hasil pengukuran : 200 + 20 + 5,5 = 225,5 gram

3. Alat ukur waktu


Stopwatch analog

Contoh:

Hasil pengukuran : 3 menit 26 detik = 3(60) + 26 = 180 + 26 = 206 detik


4. Alat ukur volume
a. Benda beraturan : menggunakan rumus

Volume balok = p x l x t = 4 x 6 x 3 = 72 cm3 = 0,072 dm3


b. Benda tidak beraturan : menggunakan gelas ukur

Volume batu = 40 – 30 = 10 cm3 = 0,01 dm3


5. Alat ukur suhu
Jenis termometer menurut skala:
1. Celcius
2. Reamur
3. Fahrenheit
4. Kelvin
5. Termometer X

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Rasio/perbandingan
𝑪−𝑻𝒃 𝑹−𝑻𝒃 𝑭−𝑻𝒃 𝑲−𝑻𝒃
= = =
𝑻𝒂−𝑻𝒃 𝑻𝒂−𝑻𝒃 𝑻𝒂−𝑻𝒃 𝑻𝒂−𝑻𝒃
𝐶−0 𝑅−0 𝐹−32 𝐾−273
= = =
100−0 80−0 212−32 373−273
𝐶 𝑅 𝐹−32 𝐾−273
= = =
100 80 180 100
𝑪 𝑹 𝑭−𝟑𝟐 𝑲−𝟐𝟕𝟑
= = =
𝟓 𝟒 𝟗 𝟓

Contoh:
1. 200C = . . . 0R
Jawab
𝑪 𝑹
=
𝟓 𝟒
20 𝑅
=
5 4
4 𝑅
=
1 4
R = 4 x 4 =160R

2. 200C = . . . 0F
Jawab:
𝑪 𝑭−𝟑𝟐
=
𝟓 𝟗
20 𝐹−32
=
5 9
4 𝐹−32
=
1 9
F-32 = 9x4
F-32 = 36
F = 36 + 32 = 680F

3. 200C = . . . K
𝑪 𝑲−𝟐𝟕𝟑
=
𝟓 𝟓
20 𝐾−273
=
5 5
20 = K – 273
20 + 273 = K
K = 293K

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


2. Zat dan Wujudnya
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat
padat, zat cair, dan gas. Sifat zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap, tidak tergantung pada
tempatnya. Sifat zat cair adalah volumenya tetap, tetapi bentuk berubah sesuai dengan tempatnya. Sifat gas
adalah bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya.

Sifat partikel zat sebagai berikut:


Zat Padat Zat Cair Gas
1. Bentuk dan volumenya 1. Bentuknya berubah 1. Bentuk dan volumenya
tetap, tidak bergantung pada sesuai dengan tempatnya, berubah sesuai tempatnya.
tempatnya. tetapi volumenya tetap.
2. Susunan partikelnya teratur. 2. Susunan partikelnya 2. Susunan partikelnya
tidak teratur. sangat tidak teratur.
3. Jarak antar partikel 3. Jarak antar partikel agak 3. Jarak antar partikel
berdekatan. berjauhan. sangat berjauhan.
4. Gaya tarik antar partikel 4. Gaya tarik antar partikel 4. Gaya tarik antar partikel
sangat kuat. lemah. sangat lemah.
5. Gerak partikel tidak bebas 5. Gerak partikel bebas, 5. Gerak partikel sangat
tetapi masih dalam ikatan bebas.
kelompoknya

MASSA JENIS

Salah satu faktor pembeda jenis zat adalah massa jenis. Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai
perbandingan antara massa zat terhadap volumenya. Secara matematis massa jenis zat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑚
ρ=
𝑣
Keterangan :
ρ (dibaca: “rho”) = massa jenis zat (kg/𝑚3 )
m = massa zat (kg)
v = volume zat (𝑚3 )

Massa jenis zat menentukan kedudukan benda dalam zat cair. Benda akan tenggelam jika massa jenisnya
lebih besar daripada massa jenis zat cair. Apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair,
benda akan melayang.

Contoh:
1. Volume sebuah balok adalah 2 𝑚3 dan massanya 4000 kg. Hitunglah :
a. Massa jenis balok
b. Jika massa jenis air 1000 kg/𝑚3 bagaimana kedudukan balok jika di masukkan ke dalam air?

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Jawab:
Diketahui:
V = 2 𝑚3
m = 4000 kg
a. Massa jenis
𝑚
ρ=
𝑣
4000
ρ=
2
ρ = 2000 kg/𝑚3
b. Kedudukan balok
𝜌𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 > 𝜌𝑎𝑖𝑟
Maka balok akan tenggelam di dalam air

2. Sebuah kubus panjang sisi-sisinya 2m, setelah ditimbang massanya 150 kg. Berapakah massa jenis
kubus tersebut?
Diketahui:
Sisi kubus = 2m
Massa kubus = 150 kg
Ditanya : massa jenis ?
𝑚
ρ=
𝑣
150 150
ρ= =
2𝑥2𝑥2 8
ρ = 18,75 kg/m3

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


3. Kalor
A. PENGERTIAN KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang disebabkan oleh perubahan suhu. Kalor dapat mengakibatkan
perubahan suhu maupun perubahan wujud suatu benda ketika kedua benda di sentuhkan. Satuan SI kalor
adalah joule. Sedangkan satuan kalor yang sering digunakan pada bidang gizi adalah kalori dan kilokalori

Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sehingga naik
10C.
Konversi satuan:
1 joule = 0,24 kalori

Kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 10C.
Berikut kalor jenis (c) beberapa macam zat.
Zat J/kg K
Air 4200
Air laut 3900
Alkohol 230
Aluminium 900
Besi 460
Es 2100
Emas 130
Kaca 670
Minyak goreng 2200
Perak 230
Raksa 140
Tembaga 390
Timbal 130

• Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
• Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula.
• Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula.

B. KALOR PADA PERUBAHAN SUHU


Besarnya kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu suatu benda.
Q = m x c x ΔT
Keterangan:
c = kalor jenis (J/kg0C)
Q = kalor (joule)
m = massa benda (kg)
ΔT = perubahan suhu (0C)
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg
zat itu sebesar 10C.
cair = 4200 J/kg0C
ces = 2100 J/kg0C

Contoh:
Aluminium bermassa 2 kg dengan suhu 200C menerima kalor sebesar 180 kilo joule. Jika kalor jenis
aluminium = 900 J/kg0C, maka suhu akhir aluminium setelah dipanaskan adalah . . .
Diketahui:
m = 2 kg
Q = 180 kJ= 180.000 J
c = 900 J/kg0C
Ditanya = T2 ?
Q = m x c x ΔT
180.000 = 2 x 900 x ΔT
180.000 = 1.800 x ΔT
ΔT = 180.000 : 1.800
ΔT = 100 0C

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Suhu akhir setelah pemanasan:
ΔT = T2 – T1
100 0C = T2 - 200C
T2 = 1200C

C. KALOR PADA PERUBAHAN WUJUD

1. Melebur
Besarnya kalor untuk perubahan wujud dari zat padat ke zat cair (melebur)
Q=mxL
Keterangan :
L = kalor lebur (J/kg)
Q = kalor (joule)
m = massa benda (kg)
Kalor lebur suatu zat adalah adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk perubahan wujud dari zat
padat menjadi zat cair. Les = 336.000 J/kg

2. Menguap
Besarnya kalor untuk perubahan wujud dari zat cair ke gas (menguap)
Q=mxU
Keterangan :
U = kalor uap (J/kg)
Q = kalor (joule)
m = massa benda (kg)
Kalor uap suatu zat adalah adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk perubahan wujud dari zat
cair menjadi gas. Uair = 2.268.000 J/kg

Grafik perubahan suhu dan perubahan wujud benda:

Contoh:
Perhatikan grafik pemansan 1 kg es berikut ini.

Kalor
(J)

Jika kalor jenis es 2.100 J/kg0C, kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor jenis air 4.200 J/kg0C, maka
kalor yang dibutuhkan dalam proses dari P-Q-R adalah . . .
Diketahui
mes = 1 kg
ces = 2.100 J/kg0C
Les = 336.000 J/kg
cair = 4.200 J/kg0C
ΔT = T2 – T1 = 00C – ( -50C) = 50C

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Dikatanya kalor proses PQR ?
QPQR = QPQ + QQR
QPQR = m x ces x ΔTPQ + m x Les
QPQR = 1 x 2.100 x 5 + 1 x 336.000
QPQR = 10.500 + 336.000
QPQR = 346.500 J

D. PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan.
Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel
partikelnya.

Saat kita menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kita setrika.
Kalor berpindah dari setrika ke kain.

Contoh lain:
 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan,
 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah.
Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Arus konveksi dapat kita temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat.

Siang Hari
Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas
daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan
demikian, terjadilah angin laut.

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Malam Hari
Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih
hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan demikian,
terjadilah angin darat.
Contoh lain:
 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
 Gerakan balon udara.
 Asap cerobong pabrik yang membubung tinggi.

3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.

Contoh lain:
 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
 Menetaskan telur unggas dengan lampu.
 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


4. Gerak Lurus
A. PENGERTIAN GERAK
1. Gerak Benda
Gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap titik acuan
tertentu. Berdasarkan acuannya, gerak dibedakan menjadi gerak sebenarnya dan gerak semu.
a. Gerak sebenarnya adalah gerak benda yang ditinjau dari acuan yang diam dan bendanya
berubah kedudukan. Contohnya: kereta api bergerak terhadap stasiun dan gerak jatuh buah
dari pohonnya.
b. Gerak semu adalah gerak benda yang sesungguhnya diam, tetapi seolah-olah bergerak karena
pengamat berada dalam suatu sistem yang bergerak. Contohnya: gerak pohon di tepi jalan
ketika kita naik kereta api.
2. Jarak dan Perpindahan
a. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memperhatikan arah. Jarak
merupakan besaran skalar, artinya mempunyai nilai, tetapi tidak mempunyai arah.
b. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda. Benda dikatakan melakukan
perpindahan jika posisinya berubah. Perindahan merupakan besaran vektor,artinya
mempunyai nilai dan arah.
Arah mata angin:
Keterangan:
U = Utara
T = Timur
S = Selatan
B = Barat

Contoh:
Suatu benda bergerak dari A ke B dan terakhir ke C, seperti gambar di bawah ini:

Jarak yang ditempuh benda adalah AB + BC.


Perpindahan benda adalah AC ke barat laut.

B. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus.
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan
kecepatan/kelajuan yang konstan (v = konstan, maka a = 0).

Kelajuan (v) suatu benda didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak (s) yang ditempuh dengan
selang waktu (t) yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Secara sistematis dapat kelajuan
dapat dirumuskan:
𝒔
v=
𝒕
Keterangan:
v = kecepatan/kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Contoh :
Sebuah kereta api melaju dengan kelajuan 72 km/jam. Berapa jauh jarak yang ditempuhnya selama
5 menit?
Jawab :
Diketahui:
V = 72 km/jam = 20 m/s
t = 5 menit = 300 s
Ditanya : Jarak?
s=vxt
= 20 x 300 = 6000 m
Jadi, jarak yang ditempuh selama 5 menit adalah 6000 m.

Aplikasi Gerak Lurus Beraturan

1. GERAK BERPAPASAN
A. Gerak Berpapasan pada saat jam berangkat sama

Waktu berangkat sama (t1) Waktu berangkat sama (t2)


Kecepatan berbeda (v1) Kecepatan berbeda (v2)

𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝒔)


t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
Keterangan :
t = waktu (s)
s = jarak total (m)
v1 = kecepatan orang pertama (m/s)
v2 = kecepatan orang kedua (m/s)

Contoh Soal
Dodi mengendarai sepeda dari rumahnya ke rumah temannya, Amar, dengan jarak tempuh 10
km. Dari arah yang berlawanan, Amar mengendarai sepeda menuju rumah Dodi. Kecepatan
Dodi dan Amar berturut-turut adalah 18 km/jam dan 12 km/jam. Jika keduanya sama-sama
berangkat pukul 09.00, maka mereka akan berpapasan pukul ….
Pembahasan:
Jarak tempuh = jarak total = 10 km
Kecepatan Dodi: v1 = 18 km/jam
Kecepatan Amar: v2 = 12 km/jam
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
10
t=
18+12
10
t=
30
1
t = jam
3
1
t = x 60 = 20 menit
3
Jadi, mereka berpapasan pada pukul 09.00 + 0.20 = 09.20

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


B. Gerak Berpapasan pada saat jam berangkat berbeda

Waktu berangkat berbeda Waktu berangkat berbeda


(t1) (t2)
Kecepatan berbeda (v1) Kecepatan berbeda (v2)

𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍−𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌


t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
Keterangan :
t = waktu (s)
s = jarak (m)
v1 = kecepatan orang pertama (m/s)
v2 = kecepatan orang kedua (m/s)

Contoh Soal
Dodi mengendarai sepeda dari rumahnya ke rumah Amar, dengan jarak tempuh 18 km. Dari
arah yang berlawanan, Amar mengendarai sepeda menuju rumah Dodi. Kecepatan Dodi dan
Amar berturut-turut adalah 16 km/jam dan 12 km/jam. Jika Dodi berangkat pukul 08.00 dan
Amar berangkat pukul 08.15 maka mereka akan berpapasan pukul ….
Pembahasan:
Jarak total = 18 km
Kecepatan Dodi: v1 = 16 km/jam
Kecepatan Amar: v2 = 12 km/jam
Selisih waktu = 08.15-08.00 = 15 menit (1/4 jam)
Selisih jarak (s) = v1 x t
1
= 16 x 4 = 4 km
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍−𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
18−4
t=
16+12
14
t=
28
1
= jam
2
1
t = x 60 = 30 menit
2
Waktu berpapasan diperoleh dari waktu keberangkatan orang ke dua ditambah waktu
berpapasan. Jadi, Dodi dan Amar berpapasan pada pukul 08.15 + 0.30 = 08.45

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


2. GERAK MENYUSUL

Waktu berangkat berbeda Waktu berangkat berbeda


(t1) (t2)
Kecepatan berbeda (v1) Kecepatan berbeda (v2)

𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐− 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏
Keterangan:
s = jarak (m)
t = waktu (s)
v1 = kecepatan orang pertama (m/s)
v2 = kecepatan orang kedua (m/s)

Contoh Soal
Ada dua bus yang akan sama-sama menuju Kota Bandung, sebut saja Bus A dan Bus B. Kedua bus
tersebut akan melalui rute yang sama. Bus A berangkat dari terminal Yogyakarta dengan kecepatan
60 km/jam pada hari Senin. Sedangkan bus B juga berangkat dari Yogyakarta dengan kecepatan 75
km/jam. Jika bus A berangkat pukul 13.00 dan bus B berangkat pukul 15.30 maka bus B dapat
menyusul bus A pada pukul ….
Pembahasan
selisih antara waktu bus A dan bus B, yaitu 15.30 – 13.00 = 2.30
Selisih jarak bus A dan bus B
s = v1 x t
= 60 x 2,5 = 150 km
𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )− 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 )
150
t=
75−60
150
t= = 10 jam
15
Waktu menyusul diperoleh dari waktu berangkat bus ke dua (bus B) ditambah waktu menyusul, yaitu
15.30 + 10.00 = 25.30.
Karena dalam satu hari hanya ada 24 jam, maka Bus B dapat menyusul Bus A pada pukul 25.30 –
24.00 = 01.30 pada hari Selasa

C. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan kecepatan
selalu berubah dan memiliki percepatan tetap. Dengan demikian, percepatan didefinisikan sebagai
hasil bagi perubahan kecepatan (Δv) dengan selang waktu (Δt) yang diperlukan untuk perubahan
kecepatan. Perubahan kecepatan adalah selisih antara kecepatan akhir dengan kecepatan awal.
Secara sistematis persamaan percepatan dapat dituliskan sebagai berikut:
𝜟𝒗 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓−𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒘𝒂𝒍
a= =
𝜟𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
Keterangan :
a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Catatan:
Jika a bernilai positif (+) = GLBB dipercepat
Jika a bernilai negatif (-) = GLBB diperlambat

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Gerak lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus berubah beraturan dipercepat
dan gerak lurus berubah beraturan diperlambat.
a. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat
Gerak lurus berubah beraturan dipercepat adalah gerak lurus dengan kecepatan selalu berubah
makin cepat. Contoh: mobil dari keadaan diam lalu pengemudi menginjak pedal gas sehingga
mobil bergerak.

Gerak lurus berubah beraturan dipercepat


b. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
Gerak lurus berubah beraturan diperlambat adalah gerak lurus yang kecepatannya selalu berubah
makin lambat. Contoh: mobil yang semula bergerak dengan kecepatan tertentu, lalu pengemudi
menginjak rem sehingga mobil melambat dan berhenti.

Gerak lurus berubah beraturan


diperlambat
Contoh Soal:
1. Sebuah mobil sedang bergerak sepanjang jalan tol lurus kea rah utara dengan kecepatan 20 m/s.
Selanjutnya, pengemudi menurunkan kecepatan mobilnya dengan menginjak pedal rem. Setelah
mengerem selama 5,0 s kecepatan mobil menjadi
5 m/s. Tentukan besar dan percepatan mobil !
Diketahui:
V1 = 20 m/s
V2 = 5 m/s
t=5s
Ditanya : percepatan ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
5−20 −15
a= = = -3 m/s2
5 5
Tanda negatif menyatakan bahwa percepatan mobil berlawanan dengan arah kecepatan mobil.
Karena mobil bergerak ke utara, maka percepatan mobil bergerak ke selatan. Jadi, percepatan
mobil memiliki besar 3 m/s2 dengan arah selatan.

2. Pada gambar berikut ini ditunjukkan grafik kecepatan terhadap waktu (grafik v-t) dari sebuah
mobil yang sedang menempuh lintasan lurus.

Tentukan percepatan mobil pada saat :


a. t = 2 s
b. t = 7 s
c. t = 12 s

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)


Jawab:
a. Diketahui
t = 2 s (diantara 0 – 4 sekon, yaitu bagian OA dari grafik v-t)
v1 = 0 m/s
v2 = 20 m/s
t1 = 0 s
t2 = 4 s dan
Ditanya a ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
20− 0 20
a= = = 5 m/s2
4−0 4
tanda positif dari a menunjukkan bahwa mobil bergerak lurus dengan kecepatan yang
bertambah secara tetap (GLBB dipercepat)

b. Diketahui
t = 7 s (diantara 4 – 10 sekon, yaitu bagian AB dari grafik v-t)
v1 = 20 m/s
v2 = 20 m/s
t1 = 4 s
t2 = 10 s dan
Ditanya a ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
20− 20 0
a= = = 0 m/s2
10−4 6
nilai a = 0 menunjukkan bahwa mobil bergerak lurus dengan kecepatan tetap (GLB)

c. Diketahui
t = 12 s (diantara 10 – 12 sekon, yaitu bagian BC dari grafik v-t)
v1 = 20 m/s
v2 = 0 m/s
t1 = 10 s
t2 = 12 s dan
Ditanya a ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
0− 20 −20
a= = = -10 m/s2
12−10 2
tanda negatif dari a menunjukkan bahwa mobil bergerak lurus dengan kecepatan yang
berkurang secara tetap (GLBB dipelambat)

Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)

Anda mungkin juga menyukai