LNKI FISIKA
Kelas 7
Semester 2
Term 3
1. Besaran dan Pengukuran
2. Zat dan Wujudnya Imaculata T.P S.Pd
Term 4
1. Kalor
2. Gerak Lurus
Fisika – Xin Zhong Secondary School (Grade 7)
1. Besaran dan Pengukuran
A. BESARAN
Besaran dalam fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran-besaran dalam fisika, dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Berdasarkan nilai dan arahnya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Besaran skalar : besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja dan tidak mempunyai arah.
Contoh : jarak, massa, panjang, kelajuan, volume, waktu, daya, massa jenis, muatan listrik.
2. Besaran vektor : besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah.
Contoh : perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik, tekanan.
b. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Besaran pokok adalah besaran yang ditetapkan lebih dahulu dan tidak diturunkan dari
besaran lainnya.
No Besaran Pokok Satuan Lambang satuan Alat Ukur
SI
1. Jumlah zat mole mol -
2. Intensitas Cahaya candela cd Fotometer
3. Waktu sekon s Jam, arloji, stopwatch
4. Kuat Arus ampere A Amperemeter
5. Suhu kelvin K Termometer
6. Massa kilogram kg Neraca
Mistar, jangka sorong,
7. Panjang meter m
mikrometer sekrup
2. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
No Besaran Turunan Satuan
1. Luas m2
2. Volume m3
3. Kecepatan m/s
4. Percepatan m/s2
5. Massa Jenis kg/m3
6. Gaya kg.m/s2
7. Daya kg.m2/s2
8. Tekanan Pa atau kg/m.s2
B. SATUAN
Alat pembanding dalam pengukuran:
1. SI (Satuan Internasional)
2. MKS ( Meter Kilogram Sekon)
3. CGS ( Centimeter Gram Sekon )
4. Tangga konversi satuan dalam SI
Contoh :
a. 3000 cm = . . . m
Jawab:
3000 cm = 3000 : 100 = 30 m
b. 0,5 km = . . . cm
Jawab :
0,5 km = 0,5 x 100.000 = 50.000 cm
Contoh :
a. 200 g = . . . kg
Jawab :
200 g = 200 : 1000 = 0,2 kg
b. 1 g = . . . mg
Jawab :
1 g = 1 x 1000 = 1000 mg
3. Volume
Contoh:
a. 0,2 m3 = . . . liter
Jawab:
0,2 m3 = 0,2 x 1000 = 200 liter
b. 5 cc = . . . liter
Jawab:
5 cc = 5 : 1000 = 0,005 liter
4. Waktu
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 3.600 sekon
1 hari = 24 jam = 1.440 menit = 86.400 sekon
D. PENGUKURAN
1. Alat ukur panjang
a. Mistar/penggaris
Ketelitian : 0,1 cm
Contoh:
Fungsi : mengukur diameter dalam dan diameter luar benda dan mengukur kedalaman
tabung
Ketelitian : 0,01 cm
Cara baca : Skala utama + skala nonius
Contoh:
c. Mikrometer sekrup
Contoh:
Contoh:
1. 200C = . . . 0R
Jawab
𝑪 𝑹
=
𝟓 𝟒
20 𝑅
=
5 4
4 𝑅
=
1 4
R = 4 x 4 =160R
2. 200C = . . . 0F
Jawab:
𝑪 𝑭−𝟑𝟐
=
𝟓 𝟗
20 𝐹−32
=
5 9
4 𝐹−32
=
1 9
F-32 = 9x4
F-32 = 36
F = 36 + 32 = 680F
3. 200C = . . . K
𝑪 𝑲−𝟐𝟕𝟑
=
𝟓 𝟓
20 𝐾−273
=
5 5
20 = K – 273
20 + 273 = K
K = 293K
MASSA JENIS
Salah satu faktor pembeda jenis zat adalah massa jenis. Massa jenis suatu zat didefinisikan sebagai
perbandingan antara massa zat terhadap volumenya. Secara matematis massa jenis zat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑚
ρ=
𝑣
Keterangan :
ρ (dibaca: “rho”) = massa jenis zat (kg/𝑚3 )
m = massa zat (kg)
v = volume zat (𝑚3 )
Massa jenis zat menentukan kedudukan benda dalam zat cair. Benda akan tenggelam jika massa jenisnya
lebih besar daripada massa jenis zat cair. Apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair,
benda akan melayang.
Contoh:
1. Volume sebuah balok adalah 2 𝑚3 dan massanya 4000 kg. Hitunglah :
a. Massa jenis balok
b. Jika massa jenis air 1000 kg/𝑚3 bagaimana kedudukan balok jika di masukkan ke dalam air?
2. Sebuah kubus panjang sisi-sisinya 2m, setelah ditimbang massanya 150 kg. Berapakah massa jenis
kubus tersebut?
Diketahui:
Sisi kubus = 2m
Massa kubus = 150 kg
Ditanya : massa jenis ?
𝑚
ρ=
𝑣
150 150
ρ= =
2𝑥2𝑥2 8
ρ = 18,75 kg/m3
Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sehingga naik
10C.
Konversi satuan:
1 joule = 0,24 kalori
Kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 10C.
Berikut kalor jenis (c) beberapa macam zat.
Zat J/kg K
Air 4200
Air laut 3900
Alkohol 230
Aluminium 900
Besi 460
Es 2100
Emas 130
Kaca 670
Minyak goreng 2200
Perak 230
Raksa 140
Tembaga 390
Timbal 130
• Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
• Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula.
• Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula.
Contoh:
Aluminium bermassa 2 kg dengan suhu 200C menerima kalor sebesar 180 kilo joule. Jika kalor jenis
aluminium = 900 J/kg0C, maka suhu akhir aluminium setelah dipanaskan adalah . . .
Diketahui:
m = 2 kg
Q = 180 kJ= 180.000 J
c = 900 J/kg0C
Ditanya = T2 ?
Q = m x c x ΔT
180.000 = 2 x 900 x ΔT
180.000 = 1.800 x ΔT
ΔT = 180.000 : 1.800
ΔT = 100 0C
1. Melebur
Besarnya kalor untuk perubahan wujud dari zat padat ke zat cair (melebur)
Q=mxL
Keterangan :
L = kalor lebur (J/kg)
Q = kalor (joule)
m = massa benda (kg)
Kalor lebur suatu zat adalah adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk perubahan wujud dari zat
padat menjadi zat cair. Les = 336.000 J/kg
2. Menguap
Besarnya kalor untuk perubahan wujud dari zat cair ke gas (menguap)
Q=mxU
Keterangan :
U = kalor uap (J/kg)
Q = kalor (joule)
m = massa benda (kg)
Kalor uap suatu zat adalah adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk perubahan wujud dari zat
cair menjadi gas. Uair = 2.268.000 J/kg
Contoh:
Perhatikan grafik pemansan 1 kg es berikut ini.
Kalor
(J)
Jika kalor jenis es 2.100 J/kg0C, kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor jenis air 4.200 J/kg0C, maka
kalor yang dibutuhkan dalam proses dari P-Q-R adalah . . .
Diketahui
mes = 1 kg
ces = 2.100 J/kg0C
Les = 336.000 J/kg
cair = 4.200 J/kg0C
ΔT = T2 – T1 = 00C – ( -50C) = 50C
D. PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan.
Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel
partikelnya.
Saat kita menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kita setrika.
Kalor berpindah dari setrika ke kain.
Contoh lain:
Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan,
Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah.
Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Arus konveksi dapat kita temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat.
Siang Hari
Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas
daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan
demikian, terjadilah angin laut.
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.
Contoh lain:
Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
Menetaskan telur unggas dengan lampu.
Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari
Contoh:
Suatu benda bergerak dari A ke B dan terakhir ke C, seperti gambar di bawah ini:
Kelajuan (v) suatu benda didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak (s) yang ditempuh dengan
selang waktu (t) yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Secara sistematis dapat kelajuan
dapat dirumuskan:
𝒔
v=
𝒕
Keterangan:
v = kecepatan/kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
1. GERAK BERPAPASAN
A. Gerak Berpapasan pada saat jam berangkat sama
Contoh Soal
Dodi mengendarai sepeda dari rumahnya ke rumah temannya, Amar, dengan jarak tempuh 10
km. Dari arah yang berlawanan, Amar mengendarai sepeda menuju rumah Dodi. Kecepatan
Dodi dan Amar berturut-turut adalah 18 km/jam dan 12 km/jam. Jika keduanya sama-sama
berangkat pukul 09.00, maka mereka akan berpapasan pukul ….
Pembahasan:
Jarak tempuh = jarak total = 10 km
Kecepatan Dodi: v1 = 18 km/jam
Kecepatan Amar: v2 = 12 km/jam
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
10
t=
18+12
10
t=
30
1
t = jam
3
1
t = x 60 = 20 menit
3
Jadi, mereka berpapasan pada pukul 09.00 + 0.20 = 09.20
Contoh Soal
Dodi mengendarai sepeda dari rumahnya ke rumah Amar, dengan jarak tempuh 18 km. Dari
arah yang berlawanan, Amar mengendarai sepeda menuju rumah Dodi. Kecepatan Dodi dan
Amar berturut-turut adalah 16 km/jam dan 12 km/jam. Jika Dodi berangkat pukul 08.00 dan
Amar berangkat pukul 08.15 maka mereka akan berpapasan pukul ….
Pembahasan:
Jarak total = 18 km
Kecepatan Dodi: v1 = 16 km/jam
Kecepatan Amar: v2 = 12 km/jam
Selisih waktu = 08.15-08.00 = 15 menit (1/4 jam)
Selisih jarak (s) = v1 x t
1
= 16 x 4 = 4 km
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍−𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 ) + 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )
18−4
t=
16+12
14
t=
28
1
= jam
2
1
t = x 60 = 30 menit
2
Waktu berpapasan diperoleh dari waktu keberangkatan orang ke dua ditambah waktu
berpapasan. Jadi, Dodi dan Amar berpapasan pada pukul 08.15 + 0.30 = 08.45
𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐− 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏
Keterangan:
s = jarak (m)
t = waktu (s)
v1 = kecepatan orang pertama (m/s)
v2 = kecepatan orang kedua (m/s)
Contoh Soal
Ada dua bus yang akan sama-sama menuju Kota Bandung, sebut saja Bus A dan Bus B. Kedua bus
tersebut akan melalui rute yang sama. Bus A berangkat dari terminal Yogyakarta dengan kecepatan
60 km/jam pada hari Senin. Sedangkan bus B juga berangkat dari Yogyakarta dengan kecepatan 75
km/jam. Jika bus A berangkat pukul 13.00 dan bus B berangkat pukul 15.30 maka bus B dapat
menyusul bus A pada pukul ….
Pembahasan
selisih antara waktu bus A dan bus B, yaitu 15.30 – 13.00 = 2.30
Selisih jarak bus A dan bus B
s = v1 x t
= 60 x 2,5 = 150 km
𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌
t=
𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟐 (𝒗𝟐 )− 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝟏 (𝒗𝟏 )
150
t=
75−60
150
t= = 10 jam
15
Waktu menyusul diperoleh dari waktu berangkat bus ke dua (bus B) ditambah waktu menyusul, yaitu
15.30 + 10.00 = 25.30.
Karena dalam satu hari hanya ada 24 jam, maka Bus B dapat menyusul Bus A pada pukul 25.30 –
24.00 = 01.30 pada hari Selasa
2. Pada gambar berikut ini ditunjukkan grafik kecepatan terhadap waktu (grafik v-t) dari sebuah
mobil yang sedang menempuh lintasan lurus.
b. Diketahui
t = 7 s (diantara 4 – 10 sekon, yaitu bagian AB dari grafik v-t)
v1 = 20 m/s
v2 = 20 m/s
t1 = 4 s
t2 = 10 s dan
Ditanya a ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
20− 20 0
a= = = 0 m/s2
10−4 6
nilai a = 0 menunjukkan bahwa mobil bergerak lurus dengan kecepatan tetap (GLB)
c. Diketahui
t = 12 s (diantara 10 – 12 sekon, yaitu bagian BC dari grafik v-t)
v1 = 20 m/s
v2 = 0 m/s
t1 = 10 s
t2 = 12 s dan
Ditanya a ?
𝛥𝑣 𝑣 −𝑣
a= = 2 1
𝛥𝑡 𝛥𝑡
0− 20 −20
a= = = -10 m/s2
12−10 2
tanda negatif dari a menunjukkan bahwa mobil bergerak lurus dengan kecepatan yang
berkurang secara tetap (GLBB dipelambat)