Anda di halaman 1dari 59

Pencemaran Sumberdaya Perairan

Aktivitas manusia yang semakin berkembang termasuk kegiatan rumah tangga dan industri
menimbulkan masalah limbah yaitu pencemaran perairan. Laju pertumbuhan penduduk dan
kegiatan industri yang semakin berkembang mengakibatkan lingkungan tidak mampu
menampung kegiatan tersebut. Hal ini mengakibatkan pencemaran pada perairan seperti
sungai, danau, pesisir pantai dan laut. Pencemaran perairan memiliki dampak negatif
terhadap berbagai aspek seperti ekosistem, sosial dan sumberdaya perairan dikarenakan
bahan bahan kimia yang terdapat pada perairan. Logam berat seperti merkuri (Hg), timbal
(Pb), kadmium (Cd), arsen (As), selenium (Se), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), kromi
um (Cr), seng (Zn) merupakan bahan kimia yang dapat dijumpai pada perairan yang
tercemar.
Pencemaran perairan disebabkan secara alami atau natural dan aktivitas manusia atau
antrophogenic. Factor alami atau natural contohnya rembesan hidrokarbon, gunung api,
blooming algae, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari factor aktivitas manusia atau
antrophogenic diantaranya limbah domestic, limbah industry dan limbah pertanian.
Penggunaan air oleh masyarakat sebagai sumberdaya kehidupan akan terganggu karena kadar
kualitas air yang menurun. Air sering dimanfaatkan sebagai konsumsi mineral, mencuci,
mandi dan lain-lain. Dengan adanya pencemaran perairan, masyarakat akan menggunakan air
yang tercemar untuk digunakan konsumsi dan kegiatan sehari-hari. Hal ini akan
menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Air yang digunakan manusia
semisal untuk minum, mandi, mencuci mengandung zat yang tidak baik yang akan
mengendap di dalam tubuh manusia.
Dampak lainnya yang ditimbulkan oleh pencemaran perairan ialah penurunan produktivitas
hasil perikanan. Perairan yang tercemar mengandung berbagai logam berat yang dapat
mengganggu terhadap kehidupan organisme perairan seperti ikan-ikan. Ikan menjadi
terserang bahan logam berat yang dapat mengendap pada tubuh ikan. Sehingga kesehatan
ikan pun menurun sehingga berdampak tidak baik terhadap produktivitas hasil perikanan.
Kadar DO (Dissolve oksigen) atau oksigen terlarut turut terganggu dengan adanya
pencemaran perairan. Respirasi organisme perairan pun menjadi terhambat karena oksigen
yang terlarut dalam air berkurang.
Dampak dari pencemaran perairan yang selanjutnya adalah terhadap kesehatan manusia. Hal
ini dapat dihubungkan dengan konsumsi kita terhadap hasil perikanan seperti ikan. Ikan yang
berada pada perairan yang tercemar pasti mengandung bahan kimia. Kemudian ikan tersebut
dikonsumsi oleh manusia. Sudah pasti bahan bahan kimia masuk ke dalam tubuh kita karena
ikan yang kita konsumsi mengandung bahan-bahan kimia. Sebagai contoh kasus pada tragedy
Minamata di Jepang pada tahun 1907-1977. Sebuah industri petrokimia Chisso membuang
limbahnya yaitu mercury (II) peroxide (HgO2) ke laut. Limbah mercury (II) peroxides (HgO2)
digunakan sebagai katalis untuk memproduksi acetaldehyde (CH3CHO). Masyarakat jepang
yang gemar memakan ikan harus memakan hasil produksi yang tercemar limbah HgO2.
Akibatnya sekitar 900 orang meninggal akibat penyakit Minamata yang menyerang system
syaraf.
Sudah selayaknya kita harus peduli terhadap fenomena pencemaran perairan. Dari berbagai
dampak yang ditimbulkan, seharusnya ada upaya untuk menanggulangi permasalahan
tersebut. Penanggulangan pencemaran sumberdaya perairan dapat dilakukan melalui hal
seperti berikut.
Pemerintah memiliki peranan yang sangat sentral dalam menanggulangi permasalahan
pencemaran sumberdaya perairan. Pemerintah perlu membuat aturan perundang-undangan
untuk mengatur dan mengawasi pencemaran. Regulasi yang ditetapkan pemerintah

seharusnya dapat berjalan secara optimal oleh seluruh pihak. Lemahnya pengawasan terhadap
pelaku pencemaran perairan menyebabkan perilaku pencemaran semakin tidak terkendali.
Penanggulangan pencemaran juga perlu dilakukan secara berkelanjutan, efektif dan efisien.
Peranan industry dalam mengatasi masalah pencemaran memiliki peranan yang besar.
Industry dapat menyebabkan pencemaran perairan dikarenakan limbah yang dihasilkan.
Dengan produktifitas industry yang besar, maka limbah yang dihasilkan juga banyak. Pabrik
atau industry sering membuang limbah mereka ke sungai atau perairan lainnya tanpa
mengolahnya terlebih dahulu. Lebih baik limbah yang dihasilkan oleh industry tersebut
diolah kembali menjadi bahan industry lainnya.
Masyarakat juga memiliki peran yang besar untuk mengatasi masalah pencemaran
sumberdaya perairan. Pola hidup masyarakat perlu disesuaikan dengan kelestarian
lingkungan sekitar. Kebiasaan masyarakat yang terjadi adalah tidak memperhatikan
lingkungan. Masyarakat terpaku pada pola pikir yang instan seperti membuang sampah
sembarangan semisal pada sungai, saluran air, dan pada lingkungan perairan lainnya. Padahal
perilaku tersebut memiliki dampak yang negatif terhadap seluruh komponen, baik itu
komponen biotik seperti manusia, hewan dan tumbuhan, maupun komponen abiotik yaitu
lingkungan.
Perlu ada sinergisasi peran dan kesadaran antara pemerintah, pengusaha atau industry, dan
masyarakat untuk mengatasi permasalahan pencemaran perairan. Jika pencemaran
sumberdaya perairan dapat teratasi maka terciptalah lingkungan yang sehat, bersih, dan
menguntungkan bagi seluruh komponen.

PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA


ABSTRAK
Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar
dan ke mudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk
memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak.
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut
tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia
tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah
tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan
kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau
yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan

yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,
potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit
ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.

PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA


ABSTRAK
Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar
dan ke mudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk
memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak.
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut
tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia
tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah
tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan
kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau
yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan
yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,
potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit
ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.

PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA


ABSTRAK
Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar
dan ke mudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk
memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak.

Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut
tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia
tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah
tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan
kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau
yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan
yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,
potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit
ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.

BAB 1
PENDAHULUAN
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara
mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan
mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas
sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita
anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi
manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia
ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di
wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan
perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang
tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah
tangga lebih besar dari pada limbah industri.
Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu
pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan
pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. Berdasarkan latar belakang di
atas maka penulis mengambil judul makalah Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah
Tangga

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.


02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam air atau udara, dan /atau
berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga
kualitas udara/air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
a.

Macam-macam Pencemaran

a) Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi,dan
atau komponen lain kedalm air dan atau berubahnnya tatanan air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertetu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Di indonesia, peruntukan badan air atau air sungai menurut kegunaannya ditetapkan
oleh Gubernur. Peraturan Pemerintah R.I. No.20 tahun 1990 mengelompokan kualitas air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut
peruntukannya adalah sebagai berikut:

Golongan A

: Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu.

Golongan B

: Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Golongan C

: Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.

Golongan D

: Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha diperkotaan, industri dan
pembangkit tenaga air.
Menurut definisi diatas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam golongan B (Air
yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami pencemaran yang berasal dari
air limbah suatu industri sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan untuk air baku air minum,
maka dikatakan sumber air tersebut telah tercemar. Aspek kimia-fisika pencemaran air.
Sifat-sifat kimia-fisika air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan
tingkat pencemaran air adalah:

(a) Nilai pH, keasaman dan alkalinitas


Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara 6-8, sedangkan pH air
yang tercemar, misalnya air limbah (buangan), berbeda-beda tegantung pada jenis limbahnya.
Air yang masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih tuinggi. Semakin
lama pH air akan menurun menuju kondisi asam. Hal ini bertambahnya bahan-bahan organik
yang membebaskan CO2 jika mengalami proses penguraian. Perubahan keasaman pada air

limbah, baik kearah alkali (pH naik) maupun kearah asam (pH turun) akan sangat
mengganggu kehidupan ikan dan hewan air. Selain itu, air limbah mempunyai pH rendah
bersifat sangah korosofit terhadap baja dan sering mengakibatkan pipa besi semakin berkarat.
Keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan basa. Alkalinitas berkaitan dengan
kesadahan air , yang merupakan salah satu sifat air.
-

Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air
pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas datri bahan yang didinginkan,
kemudian dikembalikan ketempat asalnya, yaitu sungai atau sumber air lainnya, air golongan
tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi dari pada air asalnya.

Oksigen terlarut
Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam air. Untuk
mempertahankan hidupnya, makhluk yang tinggal didalam air, baik tumbuhan maupun
hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Oksigen terlarut (dissolved oxyigen =
OD) dapat berasal dari fotosintesis tanaman air dan dari atmosfir (udara) yang masuk
kedalam air dengan kecepatan tertentu konsemtrasi oksigen terlarut dalam keadan jenuh
bervariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfir.

Karbondioksida dalam air


Kepekatan oksigen terlarut dalam air bergantung kepada kepekatan karbondioksida
yang ada. Jika udara (yang mengandung 0,03 % kabondioksida) bersentuhan dengan
permukaan air pada tekanan standar maka kelarutan karbondioksida terhadap perubahan
suhu.

Warna dan kekeruhan


Warna air yang terdapat dialam sangat bervariasi, misalnya air dirawa-rawa berwarna
kuning, coklat atau kehijauan. Air sungai biasanya berwarna kuning kecoklatan karena
mengandung lumpur.
Warna air dapat dibedakan atas 2 macam:

Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut.


Warna semu (apparent collor) yang selain diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut juga karna
bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan cahaya
kedalam air. Kekeruhan ini terjadi karena adanya bahan yang terapung, dan terurainya zat
tertentu, seperti bahan oganik, jasad renik, lumpur tanah liat dan benda lain yang melayang

atau terapung dan sangat halus sekali. Semakin keruh air semakin tinggi daya hantar
listriknya dan semakin banyak pula padatannya.
-

Padatan
Padatan di dalam air terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut,
mengendap maupun tersuspensi. Bahan ini akan mengendap pada dasar air, yang lambat laun
akan menimbulkan pada dasar wadah penerima. Akinat lain dari padatan ini adalah
tumbuhnya padatan air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk lain. Banyaknya
padatan menunjukan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air.

b) Pencemaran Udara
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan hidup R.I, No.KEP03/MENKLH/II/1991 menyebutkan:
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke udara oloh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara
turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan, harta benda,
ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan kesehatan sebagai akibat pencemaran udara
terjadi pada saluran pernafasan dan organ penglihatan. Salah satu dampak kronis dalam
pencemaran udara adalah bronchitis dan emphysema. Terdapat 2 jenis pencemaran udara
yaitu:
(a)

Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkotaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut berasal dari komponen udara alamiah seperti
karbon dioksida, yang meningkat di atas normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, di
temukan dalam udara, misalnya timbale.

(b) Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi
kimia atau komponen-komponen udara.
Sumber bahan pencemaran primer dapat dibagi lagi menjadi 2 golongan besar:
(a) Sumber Alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung
api, kebakaran hutan, kegiatan mikro organisme dan lain-lain. Bahan pencemar yang
dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas dan debu.
(b) Sumber Buatan Manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain
kegiatan-kegiatan berikut:

Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri,
kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asp,
debu, pasir halus, dan gas.

Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, penbuatan soda, semen, kramik, aspal.
Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.

Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan pencemar yang
dihasilkan terutama adalah debu.

Proses pengolahan dan pemanasan, seperti pada proses pengolahan, daging, ikan dan
penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama aspal, debu, dan bau.

Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya
terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencamarnya
yang terutama adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses
pengolahan mineral. Pembueten keris, dan lain-lain. bahanbahan pencemar yang dihasilkan
antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.

Proses penbangunan, seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang


semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.

Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan
debu radioaktif.
(c) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah disebabkan karna pupuk berlebihan,
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, deterjen, pastisida, dan limbah yang tidak dapat dicerna.
Pencemaran dapat juga melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan
mengubah susunan kimiam tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup didalam metode
permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia akan menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Penanganannya dengan melakukan
remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off site).

Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi).
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian di bawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut di bersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut di simpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian
zat bersih di pompakan keluar dari bak yang kemudian di olah dengan instalasi pengolah air
limbah.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme

(jamur,

bakteri).

Bioremediasi

bertujuan

untuk

memecah

atau

mengdegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang di buang tanpa
pengolahan ke dalam suatu badan air. Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo. PP
85/1999, limbah di definisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan
manusia. Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap
masyarakat jika tidak di kelola dengan baik. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan
yang berwujud cair.
Berdasarkan sumbernya limbah di kelompokan menjadi 3 yaitu:
(a) Limbah Pabrik
Limbah ini biasanya di kategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini
mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini di buang di sungai-, misalnya
MCK (mandi, cuci, kakus) dan secara langsung gas yang di hasilkan oleh limbah pabrik
tersebut di konsumsi dan di pakai oleh masyarakat.
(b) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang di hasilkan oleh kegiatan rumah tangga
limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lainbisa
juga berupa kertas, kardus dan karton, tinja, air seni, grey water.Limbah ini juga mempunyai
daya racun yang tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
(c) Limbah Industri
Limbah ini di hasilkan atau berasal dari produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu.
Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa
organic, zat-zat tersebut jika masuk keperairan maka akan menimbulkan pencemaran yang

dapat membahayakan makhluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan
makhluk hidup lainnya termasuk juga manusia.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat di golongkan menjadi 3 bagian:
-

Limbah Cair
Terdapat beberapa keracunan dalam mengidentifikasi limbah cair, yaitu buangan air
yang digunakan untuk mendinginkan mesin suatu pabrik. Misalnya, suatu pabrik
membutuhkan air yang di gunakan untuk mendinginkan mesinnya.Pabrik itu memanfaatkan
air sungai yang sebelumnya sudah tercemar akibat industri pabrik lainnya. Karena kebutuhan
air bagi pabrik tersebut hanya untuk pendingin dan tidak di gunakan untuk hal-hal lain,maka
tidaklah tepat bila air yang sebelumnya sudah tercemar dikatakan bersumber dari pabrik
tersebut.

Limbah Gas dan Partikel


Limbah gas dan pertikel merupakan limbah yang banyak di buang ke udara. Gas/asap,
partikulat, dan debu yang dikeluarkan oleh pabrik ke udara dan dibawa angin sehingga akan
memperluas jangkauan pemaparan. Partikel adalah butiran halus yang mungkin masih
terlihat oleh mata telanjang, seperti uap air, debu, asap, fume dank abut. Fume merupakan
padatan yang terdapat di udara, yang biasanya terjadi akibat kondensasi uap air, sublimasi
(perubahan ujud zat padat menjadi gas), atau reaksi kimia lainnya.

Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, dan bubur
yang berasal dari sisa pengolahan. Limbah ini dapat di kategorikan menjadi dua bagian, yaitu
limbah padat yang dapat di daur ulang (misalnya plastic,tektil, potongan logam) dan limbah
padat yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Limbah padat yang tidak bernilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara,
antara lain ditimbun pada suatu tempat, diperoses lanjut kemudian dibuang dan dibakar.
Perilaku terhadap limbah padat yang tidak bernilai ekonomis dengan cara ditumpuk pada
areal tertentu, pembakaran, pembuangn.
Berdasarkan asalnya, limbah di kelompokan menjadi 2 yaitu:

Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan rumah
tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yamg
alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya
dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini
mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap ke dalam tanah,

dasr sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhiorganisme yang hidup di
dalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatanseperti kertas, plastik, dan
lain-lain, dan cairan sepertti air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain. LImbah teresebut
ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya: sisa obat, baterai bekas, dan air aki.
Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan air limbah air
cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis
seperti bakteri, jamur, virus.
-

Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik
berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air
limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah:
Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil.
Adapun limbah anorganik yangberasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol
pelastik, botol kaca, tas pelastik, kaleng dan almunium.

B. Sumber Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan oleh satu rumah atau
beberapa rumah. Sumber limbah rumah tangga adalah sebagai berikut:
a.

Limbah Organik, berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan segala
limbah yang mengandung unsur Karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup
(misalnya kotoran hewan dan manusia seperti tinja (feaces) bepungsi mengandung mikroba
potogen, air seni (urine) umumnya mengandung Nitrogen dan Posfor) sisa makanan (sisa-sisa
sayuran, wortel, kol, bayam, salada dan lain-lain) kertas, kardus, karton, air cucian, minyak
goreng bekas dan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi,
misalnya: sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan
berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus, dan
sebagainya. Namun secara teknis sebagian orang mendefinisakan limbah organik sebagai
limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya
bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/atau terurai, seperti kertas, dan bahan
organik sintetik (buatan) yang sulit membusuk atau terurai.

b. Limbah Anorganik, berdasarkan pengertian secara kimawi, limbah yang tidak mengandung
unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas dan almunium
dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang
mengandung unsure nitrogen dan fospor). Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon
sehingga tiak dapat di urai oleh mikro organism. Seperti halnya limbah organik, pengertian
limbah organik yang sering diterapkan dilapangan umumnya limbah anorganik dalam bentuk
padat (sampah) agak sedikit berbeda dengan pengertian diatas secara teknis limbah anorganik
di definisikan sebagai limbah yang tidak dapat atau sulit terurai atau busuk secara alami oleh
miro organism pengurai. Dalam hal ini bahan organic seperti plastic, karet, kertas, juga
dikelompokan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit terurai oleh
mikroorganisme sebab unsur karbonnya memebentuk rantai kimia yang kompleks dan
panjang.
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu:
a.

Sampah Organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah berupa bahanbahan organic yang mudah busuk.

b. Sampah Anorganikdan organic tak membusuk (rubbish) yaitu limbah padat anorganik atau
organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga sulit membusuk,
misalnya kertas, plastik kaca dan logam.
c.

Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.

d. Sampah bangkai binatang (bead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang.
e.

Sampai sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan.

f.

Sampah industry (industry waste), yaitu sebuah limbah padat buangan industri.

C. Dampak Limbah Rumah Tangga


Air tidak dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar
dan ke mudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan
menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk
memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak.
Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut
tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia
tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah
tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan

kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis
pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah
tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau
yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di
sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan
yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena
protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit,
potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit
ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.
Berikut ini dampak negative dari limbah rumah tangga yang masuk ke dalam
lingkungan laut:
a.

Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa
salah satu adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun limbah
dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan adalah detergen.
Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan junlah alga dan
fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak
maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal, serta
terjadi kompetensi dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat
tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.

b. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta
buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan CO 2
tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan, Salah satu
fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfer
meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan
meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan
bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus
menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang dekat.
c.

Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup
pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang plastik yang
terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat di cerna

dan akan terusberada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran
pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Plastik terakumulasi
karena tidak mudah terurai, plastik akan photodegrade (terurai oleh cahaya matahari) pada
paparan sinar matahari, tetepi hanya dapat terjadi dalam kondisi kering. Sedangkan dalam air
plastik hanya akan terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap tetep
polimer, bahkan sampai ke Pe tingkat molekuler. Ketika pertikel-pertikel plastik
mengambang hingga seukuran zooplankton dan di konsumsi oleh hewan lain yang lebih
besar, dengan cara inilah plastik kedalam rantai makanan. Banyak dari potongan plastik ini
berakhir di perut burung-burung laut dan hewan laut lain termasuk penyu. Bahan beracun
yang digunakan dalam pembuatan bahan plastik dapat terurai dan masuk ke lingkungan
ketika terkena air. Racun ini bersifat hidrofobik (berkaitan dengan air) dan menyebar di
permukaan laut. Dengan demikian plastik jauh lebih mematikan di laut dari pada di darat.
Kontaminan hidrifobik juga dapat terakumulasi pada jarak lemak, sehingga racun pelasti
diketahui mengganggu system endokrin ketika di konsumsi, serta dapat menekan system
kekebalan tubuh atau menurun tingkat reproduksi.
D. Cara Penanggulangan Pencemaran Limbah Rumah Tangga
Cara penanggulangan pencemaran limbah rumah tangga yang efektif supaya tidak
merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit
penyakit yakni dengan cara:

a) Dengan cara di daur ulang


Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-rumah.
Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa
menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada
tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual
antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan
sepeda yang using.
b) Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan
usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat
misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras,

membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy
baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
(c) Dengan cara pengomposan
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah, menghasilkan
humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
(d) Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi sehingga
mempunyai nilai ekonomis.
(e) Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik
yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air
yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme
potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena
pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan
tanah yang bisa disebut land fill system. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan
sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan
pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.

BAB III
KESIMPULAN

Jadi pada dasarnya pencemaran dapat bersumber dari limbah terutamanya dari limbah
rumah tangga yang dirasa sangat berbahaya bagi lingkungan, dan limbah rumah tangga
tersebut dapat ditanggulangi dengan 5 cara:
a. Dengan cara daur ulang.
b. Dengan cara pembakaran.
c. Dengan cara pengomposan.
d. Dengan cara pemisahaan.
e. Dengan cara pembusukan.

DAMPAK LIMBAH CAIR TERHADP KESEHATAN MASYARKAT


DAN LINGKUNGAN
Limbah cair industri pelapisan bermacam-macam, bersifat asam atau basa yang
mengandung sianida beracun dan logam. Sumber limbah berupa larutan di dalam bejana itu
sendiri atau air bilasan. Sumber utama air limbah adalah larutan pembilas yang agak encer,
dan sering mengandung 5 mg/l - 50 mg/l ion logam beracun. Larutan dalam bejana yang
berkonsentrasi tinggi jarang dibuang, akan tetapi jika dibuang, dampak racunnya terhadap air
penampung limbah mungkin besar. Pembuangan lemak dengan pelarut membuat pelarut itu
sendiri menjadi limbah dan limbah di air bilasan. Kebanyakan pelarut itu berbahaya terhadap
lingkungan karena mengandung: silene, tetrakloro-etilena, metilen klorida, aseton, keton, dan
lain-lain. Larutan alkali pembersih mengandung padatan tersuspensi, lemak, sabun, dan
tingkat pH-nya tinggi. Pengasaman menghasilkan pembuangan larutan asam secara berkala,
dan air bilasan dengan pH rendah. Pelapisan, perendaman, dan pencelupan dalam sianida
menghasilkan larutan yang mengandung sianida dan logam yang dilapisi. Air cucian lantai
sering tercemar oleh percikan, tetesan dan tumpahan larutan pembersih, larutan pengupas,
dan larutan pelapis.
Limbah domestik terbagi dalam dua kategori yaitu pertama, limbah cair domestik
yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida.Kedua adalah
limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun, shampo, tinja dan air seni. Limbah cair
domestik menghasilkan senyawa organik berupa protein, karbohidrat, lemak dan asam
nukleat Pada musim kemarau saat debit air Kali Mas turun hingga 300% maka masukan
bahan organik kedalam badan air akan mengakibatkan penurunan kualitas air.

Pertama, badan air memerlukan oksigen ekstra guna mengurai ikatan dalam senyawa
organik (dekomposisi), akibatnya akan membuat sungai miskin oksigen, membuat
jatah oksigen bagi biota air lainnya berkurang jumlahnya. Pengurangan kadar Oksigen
dalam air ini sering mengakibatkan peristiwa ikan munggut (ikan mati masal akibat
kekurangan Oksigen).

Kedua, Limbah organik mengandung padatan terlarut yang tinggi sehingga


menimbulkan kekeruhan dan mengurangi penetrasi cahaya matahari bagi biota
fotosintetik.

Ketiga, puluhan ton padatan terlarut yang dibuang hampir lebih dari 3 juta orang di
Surabaya akan mengendap dan merubah karakteristik dasar sungai, akibatnya
beberapa biota yang menetap didasar sungai akan tereleminasi atau bahkan punah.

Keempat, bahan penimbul busa yang sebenarnya tidak diperlukan dalam proses
pencucian dan tidak ada hubungan antara daya bersih dengan busa yang melimpah.
Kelima, Fluorescent, berguna untuk membuat Pakaian lebih cemerlang.

Dampak limbah organik ini umumnya disebabkan oleh dua jenis limbah cair yaitu
deterjen dan tinja. Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian

menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan bersifat


karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene, selain gangguan terhadap masalah kesehatan,
kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Sedangkan
tinja merupakan jenis vektor pembawa berbagai macam penyakit bagi manusia.
Deterjen
Deterjen umumnya tersusun atas lima jenis bahan penyusun. Pertama, surfaktan yang
merupakan senyawa Alkyl Bensen Sulfonat (ABS) yang berfungsi untuk mengangkat kotoran
pada pakaian. ABS memiliki sifat tahan terhadap penguraian oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable). Kedua, senyawa fosfat, (bahan pengisi) yang mencegah menempelnya
kembali kotoran pada bahan yang sedang dicuci. Senyawa fosfat digunakan oleh semua merk
deterjen memberikan andil yang cukup besar terhadap terjadinya proses eutrofikasi yang
menyebabkan Booming Algae (meledaknya populasi tanaman air) Ketiga, Pemutih dan
pewangi (bahan pembantu) zat pemutih umumnya terdiri dari zat natrium karbonat. Menurut
hasil riset organisasi konsumen Malaysia (CAP) Pemutih dapat menimbulkan kanker pada
manusia. sedangkan untuk penwangi lebih banyak merugikan konsumen karena bahan ini
membuat makin tingginya biaya produksi, sehingga harga jual produk semakin mahal.
Padahal zat pewangi tidak ada kaitannya dengan kemampuan mencuci.
Tinja
Bagian yang paling berbahaya dari limbah domestik adalah mikroorganisme patogen
yang terkandung dalam tinja, karena dapat menularkan beragam penyakit bila masuk tubuh
manusia, dalam 1 gram tinja mengandung 1 milyar partikel virus infektif, yang mampu
bertahan hidup selama beberapa minggu pada suhu dibawah 10 derajat Celcius. Terdapat 4
mikroorganisme patogen yang terkandung dalam tinja yaitu : virus, Protozoa, cacing dan
bakteri yang umumnya diwakili oleh jenis Escherichia coli (E-coli). Menurut catatan badan
Kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa air limbah domestik yang belum diolah memiliki
kandungan virus sebesar 100.000 partikel virus infektif setiap liternya, lebih dari 120 jenis
virus patogen yang terkandung dalam air seni dan tinja. Sebagian besar virus patogen ini
tidak memberikan gejala yang jelas sehingga sulit dilacak penyebabnya.
Setelah tinja memasuki badan air, E-coli akan mengkontaminasi perairan, bahkan
pada kondisi tertentu E-coli dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh dan dapat
tinggal di dalam pelvix ginjal dan hati.
Tingginya tingkat pencemaran domestik Kali Mas memberikan dampak yang
signifikan terhadap kualitas kesehatan masyarakat yang tinggal disepanjang bantaran Kali
Mas, hal ini merujuk pada data yang dikeluarkan oleh Paguyuban Kanker Anak Jawa Timur
RSUD Dr Soetomo Oktober 2003 yang menyebutkan bahwa 59% penderita kanker anak
adalah leukimia dan sebagian besar dari penderita kanker ini tinggal di Daerah Aliran Sungai
Brantas (termasuk Kali Surabaya dan Kali Mas). Jenis Kanker lainnya yang umum diderita
Anak yang tinggal di Bantaran Kali adalah kanker syaraf (neuroblastoma), Kanker kelenjar
getah bening (Limfoma), kanker ginjal (tumor wilms), dan Kanker Mata.
Ancaman serius ini harus memicu peran aktif Pemerintah dalam mengendalikan
pencemaran domestik, karena dibandingkan dengan Limbah cair industri, penanganan
sumber limbah domestik sulit untuk dikendalikan karena sumbernya yang tersebar. Upaya
yang dimaksudkan bukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuang tinja atau
deterjen kesungai, tetapi lebih kepada mengarahkan industri-industri kita untuk menerapkan
cleaner production (industri yang berwawasan lingkungan) dengan menerapkan pengolahan
limbah dan menghasilkan produk-produk ramah lingkungan.

Sebagai konsumenpun masyarakat pemakai detergen juga harus berani memilih


dengan menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh industri yang telah memiliki
predikat hijau, predikat hijau ini diberikan oleh Kantor kementrian Lingkungan Hidup dalam
program Proper (Program Pentaatn Industri) dalam program ini diberikan predikat emas
untuk industri yang menerapkan industri bersih, predikat Hijau untuk industri yang telah
mengelolah limbahnya dan telah mengembangkan community development bagi masyrakat
sekitar, predikat biru, Predikat Merah dan Predikat hitam bagi industri yang menimbulkan
kerusakan
lingkungan.
Dengan memilih produk-produk dari industri berpredikat hijau berarti kita juga ikut serta
dalam menjaga kualitas lingkungan.
Pencemaran lingkungan sering diungkapkan dengan pembicaraan atau pemberitaan
melalui media massa. Ungkapan tersebut bermacam ragam popularisasinya dikalangan
pendengar atau pembaca, antara lain pernyataan yang menyebutkan : Pencemaran udara oleh
gas buang kendaraan bermotor amat terasa dikota-kota besar yang padat lalulintasnya;
pencemaran sungai oleh limbah cair industri sangat mengganggu kehidupan di perairan ;
limbah pulp (bubur kayu) pabrik kayu mengandung BOD dan COD yang tinggi.; sampah
bahan berbahaya beracun mencemari air, dsb. Didalam bahasa sehari-hari, pencemaran
lingkungan dipahami sebagai sesuatu kejadian lingkungan yang tidak diingini, menimbulkan
gangguan atau kerusakan lingkungan bahkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan sampai
kematian. Hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat disebut pencemaran, misalnya udara
berbau tidak sedap, air berwarna keruh, tanah ditimbuni sampah. Hal tersebut dapat
berkembang dari sekedar tidak diingini menjadi gangguan. Udara yang tercemar baik oleh
debu, gas maupun unsur kimia lainnya dapat menyakitkan saluran pernafasan, mata menjadi
pedas atau merah dan berair. Bila zat pencemar tersebut mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3), kemungkinan dapat berakibat fatal. Hal yang sama dapat terjadi pada air. Air
yang tercemar dapat menimbulkan gangguan gatal pada kulit, atau sakit saluran pencernaan
bila terminum dan dapat berakibat lebih jauh bila ternyata mengandung B3. Demikian pula
halnya dengan tanah yang tercemar, 0yang pada gilirannya dapat mengotori sumber air
didekatnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah : masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Limbah dan masalahnya.
Karena limbah dibuang ke lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata
dan menyebar di lingkungan yang luas. Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat
lainnya. Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh
ke hilir, melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara dilaut atau danau, seolah-olah laut
atau danau menjadi tong sampah. Limbah bermasalah antara lain berasal dari kegiatan
pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi. Limbah pemukiman selain
berupa limbah padat yaitu sampah rumah tangga, juga berupa tinja dan limbah cair yang
semuanya dapat mencemari lingkungan perairan. Air yang tercemar akan menjadi sumber
penyakit menular.

Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau
dengan sifat limbah B3. Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan, ternyata juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan,
tanah, dan udara. Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat
akan mencemari tanah dan sumber air tanah. Limbah gas yang dibuang ke udara pada
umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak
diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang
dapat menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian
dan hutan. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah
dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai macam
unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya
bagi kesehatan manusia. Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk.
Walau pestisida digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak
sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida pembunuh kehidupan.
Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buahbuahan
yang dapat menyebabkan keracunan konsumennya. Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya
bila sampai diperairan dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya
eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab
terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya. Pertambangan memerlukan proses
lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan. Misalnya proses
dipertambangan emas, memerlukan bahan air raksa atau mercury akan menghasilakan limbah
logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik. Kegiatan
sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan limbah gas buang
di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu atau kapal motor dikawasan
wisata bahari.
Dampak Limbah Cair pada Kesehatan
Dalam paradigma Kesehatan Lingkungan ada 4 simpul yang berkaitan dengan proses
pajanan limbah cair yang dapat mengganggu kesehatan.
Simpul 1 : Jenis dan skala kegiatan yang diduga menjadi sumber pencemar atau biasa disebut
sebagai sumber emisi limbah. Sumber emisi limbah pada umumnya berasal dari sektor
industri, transportasi, yang mengeluarkan berbagai bahan buangan yang mengandung
senyawa kimia yang tidak dikehendaki. Emisi tersebut dapat berupa gas, cairan, maupun
partikel yang mengandung senyawa organik maupun anorganik.
Simpul 2 : Media lingkungan (air, tanah, udara, biota)
Emisi dari simpul 1 dibuang ke lingkungan, kemudian menyebar secara luas di lingkungan
sesuai dengan kondisi media transportasi limbah. Bila melalui udara, maka sebarannya
tergantung dari arah angin dominan dan dapat menjangkau wilayah yang cukup luas. Bila
melalui air maka dapat menyebar sesuai dengan arah aliran yang sebarannya dapat sangat
jauh. Komponen lain yang ikut menyebarkan emisi tersebut adalah biota air yang ikut
tercemar.
Simpul 3 : Pemajanan Limbah Cair ke manusia
Di lingkungan, manusia dapat menghirup udara yang tercemar, minum air yang tercemar,
makan makanan yang terkontaminasi dan dapat pula kemasukan Limbah melalui kulit. Pada

umumnya titik pemajanan B3 kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, oral (mulut) dan
kulit
Simpul 4 : Dampak Kesehatan yang timbul
Akibat kontak dengan Limbah Cair atau terpajan oleh pencemar melalui berbagai cara seperti
pada simpul 3, maka dampak kesehatan yang timbul bervariasi dari ringan, sedang, sampai
berat bahkan sampai menimbulkan kematian, tergantung dari dosis dan waktu pemajanan.
Jenis penyakit yang ditimbulkan, pada umumnya merupakan penyakit non infeksi antara
lain : Keracunan, kerusakan organ, kanker, hypertensi, asma bronchioli, pengaruh pada janin
yang dapat mangakibatkan lahir cacat (cacat bawaan), kemunduran mental , gangguan
pertumbuhan baik fisik maupun psikis, gangguan kecerdasan dll.

MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA


PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH
Indikator
- Pengertian limbah sebagai buangan hasil akibat aktivitas manusia yang akan mengganggu
keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi nilai ambang batas.
- Macam-macam limbah diidentifikasi berdasarkan sumber yang ada di lingkungan.
- Jenis limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa daur ulang dan dengan daur ulang didata dan
dipilah dengan benar.
- Pengelompokkan limbah berdasarkan jenis senyawa dan wujudnya dilakukan dengan benar.
Pengertian
Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang yang rusak atau memiliki cacat dalam
pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. (kamus istilah
lingkungan, 1994).
Sinonim limbah adalah sampah. Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang
sampah:
a. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. (Istilah Lingkungan
untuk Manajemen, Ecolink, 1996)
b. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai
semula (Tanjung, Dr. M. Sc., 1982)
c. Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai. (Radyastuti, W. Prof. Ir., 1996)
Macam-macam Limbah
Berdasarkan asalnya, limbah padat dapat digolongkan sebagai :
- Limbah Organik
- Limbah Anorganik
Limbah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari
alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Limbah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk limbah organik, misalnya dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan
daun.

Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik
dan alumunium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Limbah jenis
ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas koran, dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan
karton termasuk limbah organik. Tetapi kertas, koran, dan karton dapat diaur ulang seperti
limbah anorganik lain (misalnya, gelas, kaleng, dan plastik).
Sumber Limbah
a. Limbah dari Pemukiman
Umumnya limbah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah
tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
b. Limbah dari Pertanian dan Perkebunan
Limbah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya.
Sebagian besar limbah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan
untuk pupuk. Untuk limbah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan
khusus agar tidak mencemari lingkungan. Limbah pertanian lainnya adalah lembaran plastik
penutup tempat tumbuh-tumbuhan berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat
pertumbuhan gulma namun plastik ini dapat didaur ulang.
c. Limbah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Limbah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran ini biasa berupa bahan
organik maupun anorganik. Limbah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Limbah
anorganik, misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca dan kaleng.
d. Limbah Perdagangan dan Perkantoran.
Limbah yang berasal daei daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung pasar
swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas dan bahan organik termasuk limbah
makanan dan restoran.
Limbah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri
dari kertas, alat tulis menulis (pulpen, pensil, spidol, dan lain-lain), toner fotokopi, pita
printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film,
komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan
secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun.
e. Limbah dari Industri
Limbah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap
yang jenuh degan pelarut untuk pembersihan). Limbah industri berupa bahan kimia yang
sering kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.
Ada beberapa limbah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang
akan ditimbulkannya. Limbah khusus ini antara lain:
a. Limbah dari Rumah Sakit
Limbah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan,
peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang), botol infus dan sejenisnya, serta obat-obatan
(pil, obat bius, vitamin). Semua sampah ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri dan
sebagiannya beracun sehingga berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya.
Cara pencegahan dan penanganan limbah rumah sakit antara lain :
- Sampah rumah sakit perlu dipisahkan.

- Sampah rumah sakit harus dibakar di dalam sebuah inseminator milik rumah sakit..
- Sampah rumah sakit ditampung di sebuah kontainer dan selanjutnya dibakar di tempat
pembakaran sampah.
- Sampah biomedis disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke landfill.
b. Akumulator Bekas
Baterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga dan biasanya mengandung logam berat
seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Akumulator
dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia.
Baterai harus diperlakukan sebagai samah khusus. Saat ini di Indonesia, baterai kering hanya
dapat disimpan di tempat kering sampai tersedia fasilitas pengolahan.
Jenis sampah khusus lainnya adalah :
- Bola lampu bekas;
- Pelarutan dan cat;
- Zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti insektisida, pestisida.
- Sampah dari kegiatan pertambangan dan eksplorasi minyak;
- Zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi.
Efek limbah terhadap Manusia dan Lingkungan
a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (Taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Limbah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal dunia
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari
limbah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasyuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal
ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian limbah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat
meledak.
Sumber daya Alam.
Sumber daya alam meliputi semua biomassa yaitu keseluruhan makhluk, baik yang hidup
maupun yang mati (hewan dan tumbuhan), juga benda mati seperti air, tanah, dan batuan,
serta gas-gas di atmosfer. Pemanfaatan sumber daya alam ini mencakup antara lain: konsumsi
ikan, air, dan kayu bakar secara langsung. secara tidak langsung, misalnya pengolahan batuan
(bijih) menjadi bahan kayu untuk memproduksi besi, tembaga. Sering kali sumber daya alam

dapat dimanfaatkan secara multiguna.


Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Sumber daya alam terbarui
- Sumber daya alam tak terbarui
a. Sumber Daya Alam Terbarui
Sumber daya alam terbaharui adalah sumber daya yang diproduksi secara alami atau dengan
bantuan manusia (pertanian, hutan dan lain-lain) atau dapat ditumbuhkan kembaliu dalam
waktu relatif singkat/endek (bulan, tahun)
Jika eksploitasi dilakukan dengan pola mendukung (seimbangantara input dan output) sumber
daya ini tidak terbatas ketersediannya, misalnya penanaman secara berkelanjutan dalam
pertanian atau penghutanan kembali.
Tergolong dalam sumber daya alam ini adalah :
- Hasil hutan (kayu, bambu).
- Hasil pertanian dan perkebunan (umbi-umbian, palawija, beras, sayur-sayuran, buahbuahan, minyak sayur, kapas, gula, dan lain-lain.
- Hasil perikanan (ikan, udang, dan lain-lain).
- Hasil peternakan (daging, susu, wol, kulit dan lain-lain).
b. Sumber Daya Alam Tak Terbarui
Sumber daya alam tak terbarui adalah sumber daya alam yang persediaannya terbatas dan
tidak tersedia dalam jangka lama. Dalam beberapa kasus, karena keberadaannya yang
melimpah membuatnya dieksploitasi secara tidak terbatas, tanpa memperhatikan kepentingan
generasi mendatang dan dampak eksploitasi terhadap lingkunga.
Sebenarnya eksploitasi terhadap sumber daya ini adalah terbatas, baik untuk jangka waktu
pendek maupun lama, tanpa ada sumber lain dan tidak dapat ditumbuhkan kembali, meskipun
beberapa jenis dari sumber ini dapat diperbaharui tetapi dalam waktu jutaan tahun lamanya.
Termasuk golongan ini adalah : minyak bumi, uranium, bijih besi, batu bara, bauksit, dan
mineral-mineral lainnya.
Limbah di alam dan di Industri
a. Limbah di Alam
Secara alami tumbuh-tumbuhan mengatur sendiri kesuburan tanah di bawah tempat
tumbuhnya. Dedaunan tua yang jatuh lama-kelamaan akan membusuk dan terurai. Setelah
mineralnya bebas dan bercapur tanah, mineral ini akan diserap kembali oleh akar tumbuhan.
Dengan cara serupa, senyawa karbon dari zat organik akan dilepas ke udara dalam bentuk
CO2. Selanjutnya, daun tumbuhan akan menyerap kembali proses fotosintesis. Siklus alami
ini adalah suatu proses yang berlangsungnya terus menerus. sampah/limbah hasil
metabolisme dari hewan dan tumbuhan juga akan mengalami siklus yang serupa.
b. Produksi di Industri dan Limbah
Di alam semua zat organik dapat diadur ulang, dimana beberapa spesies tertentu
mengkonsumsi limbah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya, Hyena memakan
bangkai binatang, jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain. Sebaliknya, prosesa di industri
sangat tidak efektif. Orang membuat produk yang secara tidak langsung dapat menghasilkan
sejumlah limbah pada setiap tahapan proses di samping produk itu sendiri. Beberapa contoh
mengenai produk atau proses sampah yang dihasilkan:
Membuat besi dari bijih besi kerak besi sebagai sampah produksi.
Kaca dipotong untuk jendela dengan ukuran tertentu limbah potongan kaca
Membuat bingkai jendela dari pelat alumunium limbah potongan alumunium.

Kertas cetak dipotong sesuai ukuran tertentu limbah kertas.


c. Peredaran Produk dari Industi ke Konsumen
Produk pabrik telah melalui beberapa tahap produksi, dari proses awal hingga pengerjaan
akhir, meliputi kontrol mutu dan pengemasan, yang selanjutnya diangkut untuk
diperdagangkan, dan terakhir sampai ke konsumen. Pada setiap tahap yang dilalui oleh
produk ini dapat timbul sampah. roses industri ini juga memberikan dampak lain terhadap
lingkungan, baik itu mengenai energi, air, maupun udara.
Oleh karena alasan ekonomi dan ekologi, industri harus terus menerus mencari jalan untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi sampah yang dihasilkan di pabriknya. Jika mungkin,
sampah produksi didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dalam proses produksi
(contohnya di pabrik botol dari gelas: pecahan gelas dicairkan lagi), bahan kimia digunakan
lagi dan lagi di dalam suatu proses tertutup. hal ini dikenal sebagai teknologi bersih.
d. Bentuk pengemasan
Kemasan menduduki posisi dominan dalam menentukan nilai jual suatu produk. walaupun
fungsi utama dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari kerusakan, tetapi
transportasi secara modern dan penyimpanan barang membuat kemasan menjadi lebih
penting. Ditambah lagi dengan sikap konsumen yang lebih suka dengan kemasan yang
menarik dan berwarna-warni.
Kemasan untuk alasan perlindungan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dengan
bahan misalnya dari karton, kayu, plastik, kertas, dan kaleng, di satu sisi merupakan sumber
sampah yang besar.
1) Pengemasan Tradisional
Pada masa lampau pembungkus atau kemasan terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat
didaur ulang oleh alam, contohnya:
- Daun pisang dipakai untuk membungkus nasi atau jenis makanan lainnya.
- Daun pohon jati digunakan untuk membungkus ikan ataupun daging.
- Daun pandan digunakan untuk membungkus makanan tradisional yang terbuat dari gandum.
- Bambu dan jenis kayu lainnya dapat digunakan untuk mengemas barang-barang yang akan
dibawa kepasar atau ke kota.
Kelebihan dari pengemasan tradisional adalah :
- Bahan berasal dari sumber daya alam terbarui, sehingga mudah tersedia.
- Kalau di buang ke alam dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bahkan menjadi pupuk untuk
makhluk hidup lain
- Ekonomis dan terjangkau oleh masyarakat.
Kekurangan dari pengemasan tradisional adalah pada tidak sempurnanya perlindungan pada
produk sehingga tidak terjamin kualias dan kuantitasnua untuk jangka waktu lama maupun
keamanan produk selama pengangkutan jarak jauh.
2) Pengemasan Modern
Dengan kemajuan teknologi yang serba canggih, kemasan tradisional sudah mulai
ditinggalkan. Daun-daunan sudah diganti dengan kaleng yang dilapisi timah, kaleng
alumunium, plastik, kertas, stirofoam atau kombinasi dari berbagai bahan sintetis. Disamping
mempunyai kelebihan, kemasan modern juga mempunyai kekurangan.
Kelebihan Pengemasan Modern.

- Perlindungan sempurna terhadap produk dari sinar matahari, panas, debu/kotoran, insekta,
dan lain-lain sehingga sangat higienis dan terjaga kualitasnya untuk jangka waktu lama.
- Dapat dituliskan berbagai macam informasi mengenai produk, seperti: komposisi, merek,
nama produk, produsen, kode produksi, dan tanggal kadaluarsa.
- Memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.
Kekurangan Pengemasan Modern
- Bahan baku kebanyakan berasal dari sumber daya alam tidak terbarui.
- Untuk memproduksinya memerlukan banyak energi.
- Biayanya mahal, baik selama proses maupun setelah jadi barang.
- Digunakan sesaat, kemudian dibuang sebagai sampah.
- Tidak dapat atau sulit diuraikan oleh mikroorganisme pengurai.
- Beberapa diantaranya mengandung zat berbahaya dan beracun.
Cara-cara Pengolahan Limbah.
1) Sampah Organik
a. Makanan Ternak
Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh
peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas.
Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi),
daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga
ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga
mengurangi biaya peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah
terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik
tadi bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat
terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.
b. Komposting
Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan bahanbahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar
mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan
anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan
dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar
pertumbuhan mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya
campuran yang seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban
udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi
baik).
Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang
mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.
c. Biogas
Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara
peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak. Dewasa ini
banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas adalah gas-gas
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah
organik atau campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara

mencapur sampah-sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang
kedap udara. Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu.
Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu
bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
2) Sampah Anorganik
Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA
sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan
untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.
a. Dijual ke Pasar Loak/Dirombeng untuk Bahan Baku
Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran bekas, majalah
bekas, botol bekas, ban nekas, radio tua, TV tua, dan sepeda usang, adalah dijual ke pasar
loak. Atau jika enggan pergi ke pasar loak, juga dapat memanggil tukan loak yang biasa
membeli barang-barang bekas ke rumah-rumah. Cara lain dapat juga di jual ke tetangga
ataupun teman. Dengan demikian, sudah ada usaha mengurangi jumlah sampah yang ada.
Cobalah untuk mengumpulkan barang-barang bekas kemudian dijual, pendapatan rumah
tangga akan bertambah.
b. Daur Ulang
Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis sampah yang
dapat didaur ulang.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.
c. Sanitary Landfill
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang
baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian sampah dipadatkan
dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan menghilangkan polusi udara.
Pada bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi dengan sistem saluran leachate yang
berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas
untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.
d. Pembakaran

Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu
pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara
ini lebih relatif mahal dibanding dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil dibanding sanitary landfill.
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan
pencairan logam.
Kekurangannya terletak pada mahalnya investasi, tenaga kerja, biaya erbaikan dan
pemeliharaan, serta masih membuang residu, menghasilkan gas.
Secara umum proses pembakaran di dalam insinerator adalah :
- Sampah yang dapat dibakar dimasukkan di dalam penyimpan atau penyuplai.
- Berikutnya, sampah diatur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penutup sampah pada
lanfill.
- Sedangkan hasil berupa gas akan dialirkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan
scruber atau ditampung untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit energi.
Tanggung Jawab Pengelolaan Sampah
Kalau diperhatikan proses diberbagai industri, maka input dari proses tersebut adalah bahan
mentah dan energi. Setelah mengalami proses produksi, input tadi akan diubah menjadi
produk-produk. Produk yang dihasilkan, setelah dikemas, akan didistribusikan melalui
berbagai jenis alat transportasi kepada konsumen/pemakai. Setelah dari pemakai pertama
mungkin produk ini akan dimanfaatkan oleh pemakai kedua atau mengalami daur ulang. Pada
akhir masa pakai, produk tersebut akan menjadi barang yang disebut sampah. Karena hampir
semua kegiatan manusia, khusunya produksi di industri perdagangan dan umumnya kegiatan
pemakaian produk, mempunyai andil dalam menghasilkan sampah, maka semua orang yang
terkait aktivitas tersebut mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menangani dan
menglola sampah.
a. Industri
Selain menghasilkan output berupa produk yang berguna, industri juga menghasilkan sampah
sebagai hasil samping dari produknya, baik berupa padat, cair, maupun gas. Dengan
demikian, sudah selayaknya jika industri tidak hanya memfokuskan perhatian pada produksi
saja, yang jelas akan memberikan keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab untuk
menangani kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksinya. Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan oleh industri, antara lain :
- Penghematan sumber daya alam.
- Lebih mengutamakan penggunaan sumber daya alam terbarui.
- Mengutamakan pembuatan produk yang tahan lama/awet
- Menggunakan kemasan yang dapat dipakai/didaur ulang dan mendaur ulang sampah yang
dihasilkan sebagai hasil samping produk.
- Mengupayakan teknologi substitusi, teknologi bersih.
b. Perdagangan
Di kota-kota besar, para pemiliki toko atau swalayan mendesain tas plastik pembungkus
seindah mungkin walaupun harus mengeluarkan biaya lebih. Kemudian tas ini menjadi
tanggung jawab konsumen dalam pembuangan maupun pemakaian selanjutnya. Pandangan
semacam ini harus berangsur diubah karena menyebabkan sampah plastik yang beredar di
masyarakat semakin besar.

Sampah perdagangan, seperti halnya plastik pembungkus ini, seharusnya adalah tanggung
jawab pemilik toko atau swalayan. para pedagang ini dapat membentuk mitra kerja dalam
pengumpulan sampah untuk digunakan lagi atau didaur ulang. Jika hal ini dapat dilakukan
ada beberapa hal yang dapat dinikmati, yaitu :
- Biaya bahan baku plastik berkurang, yang berarti juga penghematan sumber daya alam.
- Terciptanya lapangan kerja, terutama bagi pemulung.
- Terciptanya suasana lingkungan yang bersih.
- Konsumen akan menghargai dan lebih suka membeli barang-barang dari perusahaan yang
berorientasi lingkungan.
c. Kebiasaan Konsumen dan Usia Pakai Produk
Apa yang terjadi dengan kemasan bahan makanan yang te;ah dikonsumsi? Atau bahan
makanan rusak yang tidak dapat dikonsumsi lagi?. Segala aktivitas yang dilakukan oleh
manusia akan menghasilkan sampah. Sekarang marilah kita banyangkan, jika setiap orang
menghasilkan sampah 2 dm3/hari. Di Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa
akan menghasilkan sampah 380.000 m3/hari. Jika sampah tersebut dimasukkan truk
berkapasitas 10 m3 , dibutuhkan 38.000 truk. Jika panjang tiap truk 8 meter, maka setiap hari
akan ada antrean truk untuk mengangkut sampah sepanjang 304 km. Ini sebanding dengan
jarak dari Semarang ke Bandung.
Dengan memperhatikan besarnya jumlah sampah yang timbul setiap hari, ada beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk membantu menangani masalah sampah:
- Menentukan prioritas sebelum membeli barang.
- Menghindari konsumsi terhadap barang-barang yang tidak dapat didaur ulang (oleh alam).
- Membeli produk yang tahan lama.
- Menggunakan produk selama mungkin, jangan hanya menganut mode.
- Usahakan memperbaiki barang yang rusak sebelum membuangnya tanpa pertimbangan.
- Berikan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi kepada orang yang masih
memerlukannnya.
d. Pemerintah
Seperti telah dikemukakan pada sub Pengelolaan Sampah di Indonesia bahwa pemerintah
(pemerintah daerah dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Daerah) secara
langsung bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah mulai dari penyediaan sarana
pengangkutan (truk, gerobak), tempat pembuangan (kontainer, landfill) sampai pengankutan
sampah dari lahan pembuangan sementara ke lahan pembuangan akhir.
Biasanya penghasil sampah dipungut biaya untuk jasa penyelenggaraan (retribusi) setiap
bulan. Besarnya retribusi ini berbeda-beda untuk setiap daerah sesuai dengan peraturan
daerah yang berlaku. Umumnya, di tiap daerah besarnya retribusi ini juga dibedakan menurut
golongan tertentu (perumahan, niaga, sosial, industri, pasar, dan lain-lain).
Selain bertanggung jawab mengelola sampah secara langsung, satu hal yang penting harus
dilakukan oleh pemerintah adalah penerapan kebijakan, antara lain.
- Penegakan hukum lingkungan terhadap pencemar lingkungan.
- Pemberlakuan eco-labelling untuk produksi bersih.
- Pemberlakuan eco-balancing di Industri, yang didukung dengan pemberian penghargaan
atau Kalpataru.
Di sisi lain peranan dari lembaga konsumen harus ditingkatkan. Selama ini lembaga tersebut
menekankan kegiatannya pada pengawasan terhadap obat dan makanan. Hendaknya
pemerintah mulai mendorong institusi ini agar orientasinya juga mengacu pada produk dan
proses produksi yang ramah lingkungan, sehingga konsumen sadar untuk membeli produk
yang dihasilkan oleh industri yang melaksanakan produksi bersih ataupun eco-balancing.

Selanjutnya, keadaan ini akan mendorong industri-industri lainnya untuk ikut serta dalam
program produksi bersih dan eco-balancing di industri.
Pengelolaan Sampah di Indonesia
Sampah padat dari pemukiman merupakan bagian terbesar dari sampah yang timbul di
Indonesia. Pemerintah bertanggung jawab dalam pengumpulan ulang dan pembuangan
sampah dari pemukiman secara memadai. namun, karena hal lain yang harus diprioritaskan
dan kurangnya dana, di beberapa tempat pengumpulan ulang oleh pemerintah tidaklah tuntas.
Disisilain, masyarakat juga bertanggung jawab dalam membuang sampahnya secara benar
pada suatu tempat pengumpulan dan menjali suatu kerjasama dengan pemerintah.
Cara pembuangan sampah selama ini :
Di daerah perkotaan, sampah rumah tangga oleh masyarakat dikumpulkan dan dibuang ke
sebuah tempat pembuangan atau kontainer yang disediakan oleh pemerintah. Dari sini
sampah diangkut oleh truk ke landfill yang umumnya kurang terkontrol, di mana para
pemulung mencari barang-barang yang dapat didaur ulang. Akibat perbedaan gaya dan
standar hidup rumah tangga kota pada umumnya menghasilkan sampah lebih banyak
dibanding rumah tangga di pedesaan. Komposisinya juga berbeda, sebab lebih banyak barang
yang dibungkus dengan berbagai kemasan, dan karenanya akan lebih banyak plastik yang
dibuang.
Di desa terpencil, kemungkinan tidak ada pengumpulan ulang sampah oleh pemerintah secara
formal. ampah, yang umumnya mengandung lebih banyak bahan organik, biasanya dibuang
atau dibakar bersama daun-daunan dan sampah lain di halaman belakang rumah.
Karena modernisasi barang-barang yang terdiri dari bahan anorganik sampai juga ke daerah
pedesaan sehingga komposisi sampah juga berubah. Beberapa barang seperti baterai jika
dibakar di tempat terbuka atau dibuang di sembarang tempat dapat menimbulkan bahaya
besar.
Landfill tidak terkontrol
Di beberapa tempat, tidak terdapat pengumpulan ulang yang memadai, sampah dipindah dari
rumah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan berikutnya diangkut ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Di TPA ini sampah hanya ditumpuk tanpa ada perlakuan khusus.
Masalah Open Dumping
Di tempat di mana tidak ada sarana TPS memadai, masyarakat kebanyakan membuang
sampahnya di jalan, tanah kosong, disamping bangunan atau ke sungai, dan selokan di mana
hal ini akan menyebabkan polusi tidak terkontrol. Open Dumping dapat mengancam
lingkungan dan merupakan sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya.
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat open dumbing dan landfill yang tidak terkontrol
adalah sebagai berikut:
Lahan yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain.
- Cairan yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari sumber air.
- Sungai dan pipa air minum mengkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau polutan
sampah.
- Penyumbatan badan air.
- Merupakan tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar).
- Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit.
- Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan
sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu.

Kegiatan Pemulung
Pemulung turut memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Mereka
mencari barang yang bernilai ekonomis dari tumpukan sampah, TPS, dan TPA, maupun dari
rumah ke rumah. Di satu pihak, pengelola sampah dari lembaga pemerintah melihat
pemulung sebagai penghambat operasi sistem pengelolaan sampah padat modern yang
efisien. Di lain fihak, pemulung dianggap melakukan pekerjaan yang berguna karena alasanalasan merupakan sumber kehidupan puluhan ribu orang msikin tak berdaya di kota dan
mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang atau dibakar.
Namun demikian, terdapat beberapa masalah yang harus dipertimbangkan, yaitu:
- Kualitas barang yang dipisah sejak dari sumbernya (di rumah) lebih baik dibanding barang
yang dipulung dari sampah campuran pada tempat pembuangan atau landfill.
- Kondisi lingkungan para pemulung di landfill sangat buruk (dari sisi kesehatan dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan).
Masalah Limbah/sampah
Pengamatan secara umum mengenai sampah dan pengelolaannya di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia menunjukkan:
- Persentase bahan organik tinggi (50-75%), sampah umumnya basah basah/lembab.
- Pada tingkat rumah tangga, kaum wanita umumnya paling berperan dalam pembuangan
sampah.
- Jika tingkat sosial rata-rata rendah, maka kondisi sarana pelayanan umum yang ada
biasanya juga rendah.
- Pengelolaan sampah yang kurang baik biasanya juga disertai dengan fasilitas air murni yang
tidak memadai. Hal ini menjadi penyebab penyebaran penyakit dan kondisi kesehatan yang
buruk.
- Industri besar dan kecil tidak memberikan perhatian yang cukup dalam pengelolaan
sampahnya, sedang pemerintah sendiri sulit untuk membiayai pengelolaan sampah karena hal
yang lain yang harus diprioritaskan.
- Belum diterapkannya prinsip bahwa yang memproduksi barang harus mengelola sampah
dari barang tersebut (misalnya: pabrik baterai kering menerima dan mengelola baterai yang
sudah tidak dipakai lagi).
Pemerintah pusat melalui program Bapedal telah mencanangkan pemberian Adipura sebagai
sarana memacu tanggung jawab semua kalangan terhadap penanggulangan masalah sampah
bagi kota bersih sejak 1986. salah satu kriteria pemberian Piala Adipura adalah
keberhasilan kota yang bersangkutan dalam mengurangi tingkat pencemaran yang
diakibatkan oleh sampah domestik.

EFEK KONSUMSI IKAN TUNA YANG MENGANDUNG LOGAM


MERKURI PADA TUBUH MANUSIA
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang terbesar di dunia. Jumlah pulau yang
dimiliki Indonesia 17.000 pulau baik yang besar maupun yang kecil. Dari sifat negara yang
maritim inilah yang menyebabkan banyak orang menyukai ikan, karena ikan merupakan
salah satu makanan yang paling memiliki banyak manfaat dan banyak dihasilkan dari sekitar
tempat tinggal mereka. Dari orang tua, remaja, bahkan anak-anak banyak yang sering
mengkonsumsi ikan. Akan tetapi perlu diketahui bahwa dari beberapa jenis ikan yang

digemari, ada yang diketahui mengandung logam merkuri, misalnya ikan tuna dan ikan cucut.
Kedua jenis ikan ini memang paling banyak disukai, karena rasanya yang lezat dan banyak
dari ikan tuna yang dijadikan ikan kalengan ( sarden ).
Sumber utama pencemar merkuri dari hasil kegiatan manusia adalah instalasi-instalasi
pembangkit listrik dengan pembakaran batubara yang mengemisikan 48 ton zat-zat beracun
ke udara setiap tahunnya. Indonesia memiliki banyak pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Dari sinilah dapat diketahui bahwa merkuri
dapat mencemari air sungai maupun air laut melalui limbah-limbah dari kegiatan tersebut.
Suatu bagian kecil saja dari merkuri yang masuk ke danau-danau, sungai-sungai dan laut
melalui hujan dan mampu membentuk metal merkuri yang sangat beracun dan dapat terus
terkonsentrasi/terakumulasi melalui pergerakan rantai makanan. Ikan tuna yang notabenenya
hidup di air menjadi salah satu dari rantai makanan tersebut yang dapat menularkan kepada
manusia yang mengkonsumsinya dan dapat berakibat fatal.
Kasus yang paling menghebohkan yang pernah terjadi adalah kasus minamata yang melanda
penduduk di kota pesisir Minamata/teluk Minamata di pulau Kyushu, Jepang. Keracunan ini
berlangsung selama 7 tahun (1953-1970). Penyebab utamanya adalah limbah merkuri yang
dibuang oleh industri manufaktur Vinilkhlorida ke perairan teluk minamata. Industri ini
menggunakan merkuri sebagai katalis. Keracunan ini menyebabkan 111 orang menjadi cacat
dan 43 orang diantaranya meninggal. Penderita mengalami suatu jenis penyalit kerapuhan
pada tulang, sehingga penderita sama sekali tidak bias bergerak. Karena setiap bentuk
gerakan yang dilakukan pencerita akan menyebabkan tulang si penderita menjadi patah.
Selain penderita keracunan tersebut, terdapat 19 bayi yang lahir cacat bawaan akibat
keracunan air raksa yang dikenal dengan penyakit minamata. Fenomena penyakit minamata
ini adalah para ibu hanya menunjukan gejala keracunan ringan bahkan tidak sama sekali.
Keracunan air raksa tersebut justru berdampak pada bayinya. Pada bedah mayat anak yang
meninggal, terdapat kadar merkuri di dalam rambut dan tampak kerusakan-kerusakan akibat
keracunan merkuri.
Merkuri itu sendiri merupakan logam. Logam merupakan kelompok toksikan yang unik.
Logam ini ditemukan dan menetap dalam alam tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat
pengaruh fisikokimia, biologis, atau akibat aktivitas manusia. Toksisitasnya dapat berubah
drastic bila bentuk kimianya berubah. Umumnya logam bermanfaat bagi manusia Sebagian
merupakan unsure penting kerana dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi/faali. Di lain
pihak, logam dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat bila terdapat dalam makanan, air,
atau udara, AIR raksa atau logam merkuri adalah salah satu unsur kimia yang mempunyai
nama kimia hydragyrum (perak cair). Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada table
periodik unsur-unsur kimia menempati urutan 80 dan mempunyai bobot atom (BA 200,9).
Merkuri telah dikenal manusia sejak manusia mengenal peradaban logam. Logam ini
dihasilkan dari bijih sinabar (HgS) yang mengandung unsur merkuri antara 0,1%-4%. Secara
umum logam merkuri memiliki sifat-sifat yaitu, berwujud cair pada suhu kamar (25o C)
dengan titik beku paling rendah sekitar 39o C, mudah menguap, merupakan penghantar
listrik yang baik, dan yang paling utama, merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi
semua makhluk hidup, baik dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan. Hg merupakan racun sistemik dan diakumulasi di hati, ginjal, limpa, dan
tulang.
Kandungan merkuri yang berlebihan pada air dapat menyebabkan keracunan. Tidak menular,
tetapi sangat berbahaya bagi yang mengkonsumsi air tersebut. Beberapa kejadian epidemis
mengenai wabah keracunan air raksa atau merkuri ini banyak melanda daerah-daerah
tertentu, khusunya yang dekat dengan pearairan.
Merkuri dilepaskan dari kerak bumi melalui pendegasan yang melepaskan 25.000-125.000
ton merkuri setahun. Berbagai jenis aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar merkuri di

lingkungan. Aktivitas ini antara lain adalah penambangan menyumbang sekitar 10.000 ton
setahun, peleburan ( untuk menghasilkan logam dari bijih tambang sulfidnya ), pembakaran
bahan bakar fosil, dan produksi baja, semen serta fosfat. Pemakai utamanya antara lain adalah
pabrik alkali-klor, industri bubur kayu, dan pabrik perlengkapan listrik. Kadarnya dalam air
di daerah yang tidak tercemar sekitar 0,1 g/I, tetapi angka ini dapat setinggi 80 g/I di
tempat yang dekat endapan bjih Hg. Dalam makanan, kecuali ikan kadarnya sangat rendah,
biasanya dalam rentang 5-20 g/kg. Sebagian besar ikan mengandung kadar yang lebih
tinggi; pada ikan tuna dan ikan cucut, biasanya berkisar antara 200-1000 g/kg. Sehingga
dapat dipastikan bahwa ikan tuna mengandung banyak merkuri dibandingkan ikan lain.
Sehingga para ahli dari University of Saskatchewan di Kanada mengungkap kalau ikan tuna
mengandung merkuri, akhir Agustus 2003 lalu.
Masuknya merkuri ke dalam tubuh organisme hidup adalah melalui makanan yang
dimakannya. Karena hampir 90% dari bahan beracun ataupun logam berat (merkuri) masuk
ke dalam tubuh melalui bahan makanan. Sisanya akan masuk secara difusi atau perembesan
lewat jaringan dan melalui pernafasan. Keracunan yang disebabkan oleh merkuri ini
umumnya berawal dari kebiasaan memakan makanan dari laut, misalnya ikan tuna atau
beberapa jenis lain yang telah terkontaminasi oleh merkuri.
Apabila manusia telah terkena merkuri / merkuri telah masuk ke dalam tubuh, maka akan
terjadi keracunan merkuri sebagai respon bahwa merkuri merupakan zat yang berbahaya bagi
manusia. Gejala-gejala keracunan merkuri ini antara lain : sakit kepala, mudah lelah dan
teriritasi, lengan dan kai terasa kebal, sulit menelan, penglihatan berkurang dan koordinasi
otot-otot lenyap. Beberapa orang secara konstan merasakan seperti ada logam di mulut, gusi
membengkak dan diare terdapat secara meluas.
Efek yang ditimbulkan dari merkuri inipun sangat beragam dan banyak. Zat Merkuri ini
sangat berbahaya karena tidak hanya bisa merusak otak, tapi juga jaringan syaraf. Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan, mengungkapkan bahwa efek toksik berkaitan
dengan susunan saraf yang sangat peka terhadap toksikan dan mudah diserang. Gejala yang
pertama kali muncul biasanya parestesia. Bidang penglihatan yang mengecil merupakan
tanda yang patognomonik. Pada tingkat pajanan yang lebih tinggi, terjadi ataksia, disartria,
ketulian, dan akhirnya kematian. Secara patologi kerusakan utama berupa atrofi pada lobus
oksipital, folia serebelum, dan korteks kalkarin. Juga terjadi perubahan degeneratif dalam
akson-akson dan sarunf mielinsaraf perifer.
Efek lain akibat merkuri yang termakan adalah dapat menyebabkan kejang perut dan diare
berdarah dengan ulkus korosif., perdarahan, dan nekrosis pada saluran cerna. Efek ini diikuti
dengan kerusakan ginjal, terutama nekrosis dan pengelupasan sel tubulus proksimal, sehingga
menyumbat tubulus dan menyebabkan oliguria, anuria dan uremia. Zat ini juga dapat
merusak glomerulus.
Penelitian baru-baru ini menunjukkkan bahwa otak janin jauh lebih rentan terhadap metil
merkuri daripada otak orang dewasa. Perbedaan ini dapat terjadi karena toksikan ini membuat
mikrotubulus mengalami depolarisasi, karenanya mengganggu pembelahan sel dan migrasi
sel, dua hal yang penting dalam perkembangan otak janin.
Kandungan kadar merkuri dalam tubuh bayi yang baru lahir, kebanyakan berasal dari ibunya.
Berdasarkan data CDC, Mahaffey memberitahukan bahwa wanita yang makan ikan
sedikitnya 9 kali dalam sebulan, diperkirakan darahnya akan mengandung merkuri 7 kali
lebih banyak dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi ikan sebelumnya. Oleh karena
itu ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan, khususnya ikan tuna.
Meskipun ikan merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan janin, tapi bertindak lebih
bijaksana mungkin akan meningkatkan kualitas janin yang dikandungnya. Seperti yang
diungkapkan oleh Dr. Graham George dari Stanford University US. Fiona Ford, ahli nutrisi
dari Wellbeing Eating for Pregnancy Helpline juga menegaskan bahwa "Semua makanan

yang dikonsumsi berlebihan memang hasilnya tidak baik, makanlah ikan Tuna cukup 1-2
porsi setiap minggunya. Tidak lebih!" tegas Fiona.
Sampai saat sekarang ini belum dapat ditemukan antidot atau obat untuk keracunan kronis
yang disebabkan logam merkuri. Sementara itu untuk keracunan akut, biasanya diberikan
suntikan BAL (British anti-lewsite) yaitu senyawa yang mengandung 2,3-merkapto propanol
(H2SC-CSH-CH2OH). Cara lain adalah memberikan bahan pembentuk kompleks khelat,
yaitu Ca-EDTA (Kalsium etildiamin tetra asetat) atau NAP (N-asetil-d, I-penicilamin).
Senyawa ini selain akan membentuk kompleks khelat merkuri juga akan meningkatkan
pengeluaran merkuri dari dalam tubuh melalui urine.
Di Indonesia sendiri, kasus yang sama baru-baru ini terjadi kasus keracunan merkuri di Teluk
Buyat, Kepulauan Sulawesi. Unruk mencegah agar keracunan merkuri tidak menjadi
pembunuhan massal dan menyebabkan banyak orang menderita, maka dari tingkat
individulah harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Harus cermat dalam
memilih produk ikan yang akan dikonsumsi. Karena bila tidak hati-hati maka kasus
minamata seperti di Jepang dapat terjadi di negara kita. Dan mungkin anak cucu kita yang
menjadi korbannya.
Hampir semua anjuran gizi saat ini memasukan ikan sebagai landasan dari diet sehat. Tapi
rekomendasi saya sedikit berbeda dari otoritas kesehatan lainnya. Sementara perbedaannya
mungkin tampak kecil, tetapi itu signifikan, dan saya berpendapat bahwa hal itu akan
memungkinkan Anda mencapai kesehatan yang luar biasa baik dan masa hidup yang sangat
lama.

Campur Aduk pada Ikan


Ikan dan kerang mengandung konsentrasi tinggi protein dan nutrisi penting lainnya, yang
rendah lemak jenuh, dan mengandung asam lemak omega-3 yang berharga, EPA dan DHA.
Faktor-faktor makanan ini yang dianggap berkontribusi terhadap kesehatan jantung dan
pertumbuhan dan perkembangan anak (ada bukti yang mengkonfirmasi manfaat kesehatan
dari asam lemak omega-3), oeh karena itu, ikan dan kerang dianggap menjadi bagian penting
dari diet seimbang. Sayangnya, selain EPA dan DHA, hampir semua ikan dan kerang
mengandung merkuri dan polutan lainnya. Karena racun pada ikan ini memiliki potensi
resiko kesehatan, bukankah masuk akal untuk mencari sumber lemak omega-3 yang lebih
aman?

Ikan Tercemar oleh Merkuri


Hampir semua ikan dan kerang mengandung jejak methylmercury. Merkuri terakumulasi
pada ikan saat air yang tercemar disaring melalui insang mereka. Semakin lama ikan hidup,
semakin banyak merkuri yang terakumulasi. Ikan besar makan ikan kecil dan mengumpulkan
semua merkuri yang berada di ikan-ikan kecil. Sepanjang hidup, jumlah ini menggunung
secara eksponensial. Demikian juga, jaringan kita mengumpulkan merkuri dari semua ikan
yang kita makan sepanjang hidup kita.
Pihak berwenang bisa memperingatkan kita untuk tidak makan spesies ikan yang
mengandung jumlah merkuri yang tinggi. Sebaliknya, mereka memperingatkan kita untuk
tidak terlalu sering mengonsumsinya, didasarkan pada gagasan sesat bahwa manfaat dari

makan ikan lebih besar daripada potensi bahaya dari paparan merkuri.
Telah dibuktikan secara meyakinkan bahwa ikan mengandung cukup merkuri yang
membahayakan bayi yang belum lahir atau membahayakan perkembangan sistem saraf anak.
Karena risiko dari merkuri pada ikan dan kerang tergantung pada tingkat merkuri dalam ikan
dan kerang dan jumlah ikan dan kerang yang dimakan, Administrasi Makanan dan Obat
(FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan wanita hamil, wanita yang
dapat menjadi hamil, ibu menyusui, dan anak-anak untuk menghindari beberapa jenis ikan
dan hanya makan ikan dan kerang yang rendah merkuri.
Saran yang diberikan oleh otoritas pemerintah meliputi:
1. Jangan pernah makan ikan hiu, ikan todak, king mackerel (tenggiri Amerika), atau tilefish
karena mengandung kadar merkuri yang tinggi.
2. Periksa saran lokal tentang keamanan makan ikan lokal yang ditangkap oleh keluarga dan
teman-teman di sungai setempat dan saluran air pesisir. Jika tidak yakin, jangan makan lebih
dari enam ons dalam satu hidangan, dan tidak makan ikan lain selama minggu itu.
EPA membuat rekomendasi untuk apa yang dianggap tingkat merkuri yang dapat diterima
dalam tubuh wanita hamil. Sebagai pengakuan bahwa kerusakan merkuri otak anak-anak kita
telah meningkat dalam dua dekade terakhir, EPA telah menurunkan tingkat diterima lebih
dari sekali.
Kerusakan potensial ini menjadi satu resiko bagi sel-sel orang dewasa pula. Kita mungkin
hanya tidak melihat kerusakan pada orang dewasa dalam periode waktu yang singkat.
Kerusakan sel yang halus akibat merkuri dapat menjadi faktor penyumbang dalam kombinasi
dengan pengaruh negatif lain yang menyebabkan perkembangan penyakit yang terlihat di
kemudian hari. Jadi, tidak hanya anak-anak yang beresiko mengalami kerusakan otak.

Mitos Tingkat Aman


Tidak ada ikan yang benar-benar bebas dari merkuri dan polutan lainnya. Jika Anda makan
ikan secara teratur, tubuh Anda tidak diragukan lagi mengandung merkuri dalam tingkat
tinggi. Anda tidak dapat menghilangkan merkuri dari ikan dengan memangkas lemak atau
dengan memasak karena itu disimpan di seluruh jaringan ikan. Individu yang makan ikan
beberapa kali dalam seminggu telah ditemukan memiliki kadar merkuri dalam darah melebihi
tingkat maksimum yang direkomendasikan oleh National Academy of Sciences, yaitu tingkat
darah di bawah 5 mikrogram. Wanita yang makan makanan laut lebih dari dua kali per
minggu telah ditemukan memiliki 7 kali lipat tingkat merkuri dalam darah dibandingkan
dengan wanita yang jarang makan ikan, dan anak-anak yang makan ikan secara teratur
ditemukan memiliki kadar merkuri 40 kali lebih tinggi dari rata-rata nasional.1, 2

Ikan Bukan Makanan Otak


Merkuri beracun bagi otak. Setiap tahun, lebih dari 300.000 bayi yang baru lahir diperkirakan

menderita efek perkembangan saraf yang merugikan karena paparan merkuri dalam
kandungan. Karena paparan merkuri terus-menerus, dokter gigi juga berisiko untuk menderita
demensia di kemudian hari. Dokter gigi perempuan telah terbukti memiliki insiden yang lebih
tinggi akan bayi yang cacat dan aborsi kehamilan, dan dokter gigi laki-laki memiliki tingkat
lebih tinggi hipospermia (produksi sperma rendah) dan penurunan motilitas sperma.
Meskipun FDA ingin kita berpikir bahwa makan berbagai ikan dengan jumlah merkuri yang
berbeda meyakinkan kita bahwa kita tidak akan dirugikan akibat keracunan merkuri akut,
mereka tidak menjamin kita tidak akan menderita demensia atau penyakit lain dari penuaan
otak akibat akumulasi merkuri secara terus-menerus selama bertahun-tahun. Simpanan
merkuri yang tinggi pada tubuh menyebabkan kerusakan otak dan gangguan memori, yang
mengarah ke demensia di kemudian hari.
Risiko kerusakan otak akibat merkuri meningkat dengan usia dan, selain penyakit saraf,
termasuk hipertensi, penyakit jantung, gangguan mental, dan penyakit endokrin.3
Merkuri terakumulasi dalam aliran darah seseorang dari waktu ke waktu. Ia dapat
dikeluarkan dari tubuh secara alami (ginjal mengeluarkan merkuri ke dalam urin), tapi
bahkan setelah ikan yang mengandung merkuri dikeluarkan dari diet, dapat diperlukan waktu
bertahun-tahun untuk menurunkan levelnya secara signifikan.
Untuk wanita usia subur, tidak cukup untuk menghindari makan ikan setelah hamil. Ikan
harus dihindari selama beberapa tahun sebelum kehamilan untuk menjamin bayi tidak
dirugikan oleh merkuri. Untuk alasan yang sama, bukan ide yang baik untuk menghapus
tambalan gigi amalgam selama kehamilan karena paparan merkuri dapat meningkat pada saat
itu. Perlu dicatat bahwa konsumsi ikan merupakan sumber utama merkuri dalam jaringan
tubuh dan air susu ibu.

Polutan lainnya pada Ikan


Seperti merkuri, polutan lain, termasuk PCB, terakumulasi pada ikan dan jaringan tubuh
orang yang makan ikan secara teratur. Polutan ini dapat tetap dalam tubuh Anda selama
beberapa dekade, menciptakan risiko yang lebih tinggi akan penyakit serius seperti kanker.
Bahan kimia ini juga dapat meningkatkan kerusakan otak dari merkuri. Orang-orang yang
akan jijik membayangkan minum air tercemar tidak berpikir dua kali tentang makan ikan
tercemar dengan 1.000 kali lebih besar polusi di dalamnya.

Tidak Ada Ikan Salmon Liar


Penelitian yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa bahan kimia berbahaya sepuluh
kali lipat lebih tinggi pada salmon tambak dibandingkan dengan salmon liar. Karena
kekhawatiran telah meningkat tentang tingkat polusi yang tinggi dan warna buatan yang
digunakan untuk mengubah salmon tambak menjadi pink, harga dan minat terhadap salmon
liar telah meningkat. Salmon liar tiba-tiba muncul di restoran dan toko makanan di manamana.

Darimana semua salmon liar ini berasal? Sebuah artikel di The New York Times
mengkonfirmasi kecurigaan saya. Mereka melaporkan bahwa kebanyakan yang disebut
salmon liar Pasifik atau Alaska hanya salmon tambak dengan label menyesatkan. Pada
bulan Maret 2005, Times menguji salmon yang dijual di delapan toko New York, dengan
harga $29 per pon, dan menemukan bahwa kebanyakan ikan berasal dari peternakan, tidak
liar (hanya satu sampel yang diuji liar).4
Mereka dapat membedakan salmon ternak dengan salmon liar dari adanya pewarna makanan
buatan merah muda, canthaxanthin, yang diproduksi oleh Hoffman-La Roche. Perusahaan
farmasi ini mendistribusikan SalmoFan sehingga peternak ikan dapat memilih di antara
berbagai warna yang digunakan untuk membuat salmon terlihat warna merah muda-oranye.
Salmon di alam memiliki warna alami itu karena makan krustasea merah muda, tetapi salmon
yang diternakkan secara komersial memiliki daging abu-abu karena makan makanan ikan.
Eropa mencurigai canthaxanthin, yang terkait dengan kerusakan retina pada orang ketika
dikonsumsi sebagai pil berjemur tanpa matahari. Inggris melarang penggunaannya sebagai
agen penyamakan, tapi saat ini masih tersedia di Amerika Serikat.

Ikan dan Penyakit Jantung


Ketika mempertimbangkan rasio antara risiko dengan manfaat makan ikan, penting untuk
diingat bahwa merkuri adalah salah satu racun yang paling ampuh untuk manusia. Lemak
EPA dan DHA pada ikan dapat memiliki beberapa efek pengencer darah yang dapat melawan
diet pro-inflamasi yang kaya produk hewani dan lemak jenuh yang kebanyakan orang makan.
Tapi sementara minyak ikan memiliki efek anti-pembekuan darah seperti aspirin dan efek
anti-arrhythmic yang dapat mengurangi risiko serangan jantung, merkuri dalam ikan
memiliki efek berlawanan ia meningkatkan risiko serangan jantung.
Makan ikan belum menunjukkan kemampuan yang konsisten untuk mengurangi kematian
akibat serangan jantung. Bahkan, studi ilmiah telah menunjukkan bahwa mereka yang
mengonsumsi banyak ikan memiliki peningkatan tingkat kematian akibat serangan jantung.
Potensi manfaat dari efek pengencer darah pada ikan untuk melawan efek penggumpalan
darah dari diet kaya produk hewani dinolkan dengan paparan merkuri yang tinggi. Beberapa
penelitian telah mengungkapkan temuan yang sama bahwa asupan tinggi ikan sebenarnya
meningkatkan risiko kematian koroner seseorang.5, 6 Dalam salah satu penelitian ini yang
dengan hati-hati dilakukan, 684 pasien serangan jantung dan 724 kontrol di sembilan negara
dibandingkan, dan mereka dengan merkuri tertinggi dalam kuku mereka memiliki dua kali
lipat tingkat serangan jantung dibandingkan dengan mereka dengan tingkat terendah.7

Ikan dan Stroke


Ikan dan minyak ikan dapat mengurangi risiko penggumpalan karena efek anti pembekuan
darah mereka, tapi efek menguntungkan ini meningkatkan risiko stroke hemoragik.
Hemoragik adalah perdarahan karena pembuluh darah pecah. Sementara sebagian besar
stroke di Amerika Serikat disebabkan oleh penggumpalan darah, stroke hemoragik lebih
mungkin terjadi pada mereka yang makan diet nabati yang telah mencapai tingkat kolesterol
yang rendah. Tubuh yang penuh dengan aterosklerosis akibat konsumsi daging dan keju

berada pada risiko tinggi serangan jantung dan stroke emboli (iskemik), tetapi memiliki risiko
lebih rendah terkena stroke hemoragik. Tampaknya proses aterosklerosis mungkin
menawarkan tingkat perlindungan pada pembuluh kecil di otak dan membuat mereka lebih
tahan pecah karena tekanan darah tinggi. Orang-orang yang menurunkan kolesterol mereka
dan makan lebih sedikit produk hewani yang mengandung lemak-jenuh-tingkat-tinggi dapat
melihat naiknya risiko mereka terkena stroke hemoragik, terutama jika mereka makan lebih
banyak ikan dan minyak ikan yang mengencerkan darah. Karena vegetarian-yangmengkonsumsi-garam-dalam-jumlah-tinggi dengan aterosklerosis yang lebih sedikit dalam
otak mereka sudah memiliki peningkatan risiko stroke hemoragik (pendarahan) dibandingkan
dengan pemakan daging-yang-mengkonsumsi-garam-dalam-jumlah-tinggi (yang beresiko
tinggi terkena serangan jantung), mengkonsumsi ikan dan minyak ikan bisa menjadi masalah,
meningkatkan risiko mereka terkena stroke hemoragik. Satu-satunya cara untuk memastikan
bahwa jenis stroke manapun tidak menyerang adalah makan diet nabati, mempertahankan
kolesterol tetap rendah dan jantung sehat tanpa perlu menggunakan minyak ikan sebagai
pengencer darah, dan menghindari garam.

Ikan dan Kanker Payudara


Ketika mempertimbangkan peningkatan risiko kanker, tidak peduli apakah ikan liar atau
tambak, atau tinggi omega-3 atau tidak. Konsumsi semua jenis ikan terkait dengan tingkat
kanker payudara yang lebih tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh polusi pada ikan, efek dari
tingkat tinggi protein hewani yang memicu kanker, atau beberapa faktor lainnya, tetapi hasil
praktis makan ikan adalah sama tingkat dari kanker payudara yang lebih tinggi. Ketika
23.963 perempuan diikuti dalam penelitian Diet, Kanker, dan Kesehatan, apa yang paling
menonjol adalah hubungan antara konsumsi ikan dengan kanker payudara. Kesimpulan dari
para peneliti itu, Studi ini menunjukkan bahwa asupan tinggi ikan secara signifikan terkait
dengan tingkat insiden yang lebih tinggi dari kanker payudara.8 Wanita yang mengkonsumsi
ikan sedikit atau tidak mengkonsumsi ikan ditemukan memiliki sekitar separuh insiden
kanker payudara dibandingkan dengan konsumen dengan asupan tinggi ikan. Penelitian ini
tidak boleh diabaikan. Ia menerima sedikit perhatian media. Sering mengkonsumsi ikan juga
telah dikaitkan dengan peningkatan terjadinya kanker tiroid.9

Kesimpulan
Inti tentang ikan adalah hindari makan sebanyak mungkin. Jika Anda makan ikan pada satu
kesempatan, pilih dari jenis dengan merkuri terendah. Lebih aman untuk menghindari ikan
sepenuhnya dan mengandalkan suplemen DHA dosis rendah. Sejumlah kecil minyak ikan
melalui suplemen bisa dipilih (tetapi tidak harus), tetapi mereka harus dibeli dari sumber
terpercaya (terdokumentasi), belum lama dibuat, dan didinginkan pada saat diterima.
Lipid peroksida terbentuk ketika minyak ikan menjadi tua dan tengik. Karena kebanyakan
minyak ikan di toko makanan kesehatan telah diproduksi lebih dari sembilan bulan sebelum
dibeli, dan karena tidak didinginkan, kemungkinan pembusukan ada. Penelitian telah
menunjukkan penggunaan minyak ikan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada
jantung pada hewan laboratorium.10 Kerusakan hati juga telah dicatat ketika minyak ikan

tengik diberi kepada anak-anak.


Jangan mencoba untuk mengkonsumsi sejumlah besar minyak rami dengan harapan bahwa
asam lemak omega-3 rantai pendeknya akan cukup diubah menjadi DHA. Proses konversi itu
tidak cukup dapat diandalkan pada setiap orang, dan meningkatkan asupan asam alfalinolenat dari minyak rami telah terbukti meningkatkan risiko kanker prostat.11, 12
Lebih masuk akal dan lebih konsisten dengan ilmu pengetahuan saat ini untuk membatasi
konsumsi sebanyak satu sampai dua sendok makan bubuk biji rami sehari dan menambahkan
sedikit ekstra DHA (dari suplemen bersih) untuk peningkatan kesempurnaan gizi.
References:
1. Hightower JM, Moore D. Mercury levels in highend consumers of fish. Environmental
Health Perspectives 2003;111(4):604-608.
2. Mahaffey KR, Clickner RP, Bodurow CC. Blood organic mercury and dietary mercury
intake. National Health and Nutrition Examination Survey 1999 and 2000. Environmental
HealthPerspectives 112(5):562-570.
3. Diakovich MP, Efimova NV. Assessment of health risks upon exposure to mentholated
mercury. Gig Sanit 2001;2:49-51.
4. Burros, M. Stores say wild salmon, but tests say farm the risk of myocardial infarction and
coronary cardiovascular, and any death in Eastern Finnish Men. Circulation 1995;91:645655.
5. Solonen JT, Seppanen K, Nyyssonen K, et al. Intake of mercury from fish, lipid
peroxidation and the risk of myocardial infarction and coronary cardiovascular, and any death
in Eastern Finnish Men. Circulation 1995;91:645-655.
6. Peitinen P, Ascherio A, Krohonen P, et al. Intake of fatty acids and risk of coronary heart
disease in a cohort of Finnish men. Am J Epidemiol 1997; 145:876-887.
7. Guallar E, Sanz-Gallardo I, Vant Veer P, et al. Mercury, fish oils, and the risk of
myocardial infarction. N Eng J Med 2002;347:1747-1754.
8. Stripp C, Overvad K, Christensen J, et al. Fish intake is positively associated with breast
cancer incidence rate. J Nutr 2003;133(11):3664-3669. J Urol 2004 Apr;171(4):1402-7.
9. Glattre E, Haldorsen T, Berg JP, et al. Norwegian case-control study testing the hypothesis
that seafood increase the risk of thyroid cancer. Cancer Causes and Control 1993;4:11-16.
10. Nalbone G; Leonardi J; Termine E, et al. Effects of fish oil, corn oil and lard diets on lipid
peroxidation status and glutathione peroxidase activities in rat heart. Lipids 1989;24(3):179-

86.
11. Attar-Bashi NM; Frauman AG; Sinclair AJ. Alphalinolenic acid and the risk of prostate
cancer. What is the evidence? J Urol 2004;171(4):1402-7.
12. Brouwer IA, Katan MB, Zock PL. Dietary alphalinolenic acid is associated with reduced
risk of fatal coronary heart disease, but increased prostate cancer risk: a meta-analysis. J Nutr
2004;134(4):919-22.
Berikutnya saya berbicara tentang racun ikan laut tropis biasa. Ditemukan pada
ikan di zona tropis, subtropis, dan zona bersuhu panas. Konsumsi ikan, walaupun
ditangkap hidup-hidup, dan segera dimasak, tetap bisa terkena keracunan
makanan.
Supreme Master TV: Di AS itu adalah penyebab utama dari penyakit akibat
makanan. Gejala umum dari keracunan makanan termasuk mual, muntah,
gastroenteritis, sakit otot, dan dalam kasus paling serius, kematian. Dengan
globalisasi memungkinan bagi hewan laut terkontaminasi untuk dijual di pasaran
diseluruh dunia, tak satupun yang mengkonsumsi makanan laut terbebas dari
ancaman serius. Ada delapan jenis keracunan utama pada ikan dan kerang. Yang
paling dikenal luas terkait dengan ikan adalah: CIGUATERA, SCOMBROID ,
TETRODOTOXIN , dan MERKURI.
Jenis paling umum dari keracunan kerang termasuk: PARALISIS, DIARE AMNESIK
dan NEUROTOKSIK.(1)
KERACUNAN CIGUATERA
Kita mulai dengan ciguatera yang disebabkan oleh ciguatoxin, suatu racun yang
dihasilkan oleh alga bernama dinoflagellate, yang ditemukan di seluruh dunia.
Selama bulan-bulan musim panas, dinoflagellate berkembang biak di perairan
pesisir menciptakan apa yang disebut mekarnya alga. Ukuran populasinya
menjadi begitu banyak sehingga airpun tampak memerah karena pigmen
alganya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai gelombang merah.
Dr. Llewellyn: Ciguatera berasal dari alga mikroskopik yang hidup di bawah
permukaan bebatuan karang dan alga besar lainnya. Dan alga itu dimakan oleh
ikan herbivora dan berlanjut mengikuti rantai makanannya. Racunnya berkumpul
di dalam daging ikan yang lebih besar. Itulah apa yang biasanya di makan orangorang dan mereka menjadi teracuni setelah memakannya.
Supreme Master TV: Ciguatera, adalah jenis paling umum dari keracunan ikan
di seluruh dunia, yang mungkin didapatkan dari konsumsi ikan terumbu karang
tropis, seperti kerapu, kakap, kakap putih, dan ikan kakatua termasuk salmon
yang diternakkan. Setiap tahun diperkirakan 50.000 kasus terjadi secara global.
(2) Sejumlah 400 spesies laut diketahui mengandung bioaccumulate ciguatoxins,
yang 1.000 kali lebih bahaya dibanding arsenik.(3) Penyakit ini ditandai dengan
gejala seperti sakit perut yang sangat hebat, mual, detak jantung di bawah
normal, kejang dan pandangan kabur. Itulah beberapa gejalanya. Kadang bisa
kambuh dengan mengkonsumsi hidangan laut, ayam, babi, kopi atau alkohol dan
mungkin terjadi selama bertahun-tahun setelah makan ikan tercemar. Ciguatoxin

tahan terhadap panas dan dingin, jadi memasak, mengasapkan, mendinginkan,


membekukan dan/atau pengasinan ikan beracun tidak bisa melindungi
konsumen agar tidak sakit.(4) Racun ini juga tidak terdeteksi karena tidak berbau
dan terasa.
Prof. Lewis: Saat orang memakan ikan tercemar ciguatera dan terkena racun
ciguatera gejalanya muncul setelah sekitar satu sampai enam jam bahkan lebih
dari 24 jam dan kemudian Anda bisa mengalami 30 atau lebih gejala yang
berbeda dari satu kejadian keracunan ini. Dan berkisar antara gejala keracunan
makanan biasa seperti muntah dan diare, termasuk mual dan sakit sampai efek
yang tidak spesifik; sakit kepala, sakit otot, nyeri sendi kemudian banyaknya
gejala syaraf termasuk pembalikan suhu badan yang aneh yang menyebabkan
sakit jika menyentuh benda dingin, namun Anda juga menderita mati rasa dan
kesemutan secara ekstrem. Anda menderita banyak gejala seperti gatal di
seluruh tubuh. Ciguatera adalah salah satu keracunan makanan terburuk, karena
gejalanya bertahan mingguan, bulanan dan kadang bahkan tahunan. Jadi
penyakit yang berlangsung sangat lama, berlarut-larut membuat orang heran,
dan kadang mereka bahkan tidak didiagnosa dengan tepat.
KERACUNAN SCOMBROID
Supreme Master TV: Scombroid, jenis keracunan ikan kedua yang tersebar
paling luas setelah ciguatera, adalah akibat mencerna ikan yang membusuk,
dengan gejala yang kadang muncul dalam hitungan menit setelah makan ikan
itu.(5) Ikan yang mungkin mengandung scromboid diantaranya Sardin, Ikan Teri
Ikan Haring, dan Amberjack.
Dr. Yang Zhen-Chang, Rumah Sakit Veteran Taipei: Di antara semua
keracunan ikan laut, salah satu yang paling umum di Formosa (Taiwan) adalah
keracunan scombrotoxin, juga dikenal seperti keracunan ikan histamin, akibat
mengkonsumsi ikan merah, seperti Mackerel, Marlin, Bonito, dan Tuna. Ikan jenis
ini mengandung histidin, jadi jika mereka tidak disimpan dengan baik, bakterinya
akan mengubah histidin menjadi histamin. Saat dikombinasikan dengan asam
amino lain seperti putrescin, atau cadaverin, akan menyebabkan gejala yang
mirip dengan keracunan histamin, termasuk ruam, demam, pusing, sakit kepala,
gangguan lambung, muntah dan gatal. Kasus seperti ini telah terjadi setiap
tahun di Formosa (Taiwan) beberapa tahun lalu.
Supreme Master TV: Konsekuensi lain yang mungkin terjadi diantaranya
keracunan scromboid termasuk perasaan terbakar di sekitar mulut, kulit wajah
mengelupas, detak jantung tidak normal. Memasak dan membekukan ikan tidak
akan menetralkan racunnya.
KERACUNAN TETRODOTOXIN
Ikan buntal secara alami memiliki tetrodotoxin dalam badannya dan keracunan
mungkin terjadi setelah memakan Fugu atau masakan Jepang yang dibuat dari
ikan Buntal. Tetrodotoxin adalah salah satu racun alam paling fatal dan 10.000
kali lebih berbahaya dibanding sianida.(6) Jika orang dewasa hanya
mengkonsumsinya sebanyak 0,001 miligram, tetap bisa berakibat fatal.(7)
Tingkat kematian dari keracunan tetrodotoxin diperkirakan sebesar lebih dari
50%, dan tidak ada penawarnya.(8) Memasak atau mendinginkan ikan tidak

menghilangkan keberadaan racunnya dan jumlah racunnya dalam satu ekor ikan
Buntal bisa membunuh 30 orang dewasa. Selain ikan Buntal, Mola-Mola, Ikan
Pakol, dan Ikan Landak mengandung tetrodotoxin.(9,10) Spesies ini bisa
ditemukan di air tropis dan semi-tropis di seluruh dunia.
Dr. Yang Zhen-Chang: Kasus-kasus dari keracunan ikan Buntal juga telah
ditemukan di Formosa (Taiwan) dan biasanya di negara-negara lain di dunia.
Keracunan ini tidaklah umum terjadi, namun seringkali. Ikan Buntal sebenarnya
sangat beracun. Ikan ini memiliki sejenis elemen neurotoxin. Keracunan ikan
Buntal terjadi saat orang menangkap ikan Buntal dan memakannya. Gejala yang
disebabkan oleh keracunan ikan Buntal termasuk mati rasa di mulut dan lidah.
Dalam kasus lebih serius, mati rasa mungkin menyebar ke badan dan
menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian.
Dr Llewellyn: Tetrodoxin bisa mematikan. Pada saat ini, tidak ada cara tepat
merawatnya selain dari bentuk bantuan pertama, atau berusaha mengeluarkan
racunnya dari perut korban sampai tidak ada yang bisa dikeluarkan. Pada
beberapa kasus Anda bisa mengkonsumsi arang aktif yang bisa dicoba dan
menyerap racun dan mencegahnya terbawa ke dalam perut dan usus. Namun
jika meminum dalam dosis besar dari racun itu adalah fatal. Tetrodotoxin
memblok protein pada syaraf yang bernama saluran sodium. Inilah protein yang
membuat ion sodium menuju membran syaraf dan itulah bagaimana kita
menciptakan listrik biologi dalam badan kita. Jadi tentu saja jika ditutup saluran
sodium itu dan mencegah listrik biologis bekerja, pada dasarnya sistem syaraf
dan jaringan lainnya seperti otot Anda akan dimatikan. Dan maka karena itu,
Anda akan mati.
Supreme Master TV: Tetrodotoxin tidak saja ditemukan pada ikan. Beberapa
gastropoda, sejenis moluska, juga menghasilkan racun ini.
Dr. Deng-Fwu Hwang: Mengenai gastropoda kecil ini yang lebih kecil dibanding
jempol bukan hanya dagingnya yang beracun, namun juga pencernaannya.
Banyak kasus keracunan terjadi di Formosa (Taiwan), terjadi di Formosa (Taiwan),
seperti Pingtung. Memakan lebih dari sepuluh dari gastropoda kecil ini bisa
membuat nyawa melayang. Ini juga terjadi di Pulau Dongshan. Tergantung pada
intensitas racunnya, kadang makan dua sudah cukup untuk berakibat fatal. Anda
lihat, gastropoda hanya sebesar itu, namun dua saja bisa membunuhmu.
KERACUNAN MERKURI
Supreme Master TV: Methylmercury adalah suatu neurotoxin dan adalah
bentuk paling berbahaya dari merkuri, suatu elemen yang terjadi secara alami,
namun juga bisa memasuki lingkungan melalui emisi industri dari sumber daya
seperti pabrik pembakaran batu bara. Penelitian bersama dari Universitas
Harvard dan Penelitian Geologi AS terbit tahun 2009 penyimpulkan bahwa emisi
berisi merkuri dari aktivitas industri yang dibuang ke laut, berubah menjadi
methylmercury oleh bakteri dan kemudian terkumpul secara biologis pada badan
berbagai spesies laut. Seorang ibu yang memakan ikan tercemar merkuri atau
makhluk laut lain membuat janinnya beresiko tinggi menderita cacat lahir
termasuk keterbelakangan mental, kelumpuhan otak, kebutaan dan tuli. Pada
orang dewasa, keracunan merkuri makanan laut bisa menyebabkan hilang
ingatan, gemetar, hilang penglihatan, sakit jantung, dan kematian. Seperti racun
lain, merkuri tidak terdeteksi pada ikan karena tidak berbau dan tidak terasa.

KERACUNAN KERANG PARALITIK


Saxitoxin menyebabkan keracunan kerang paralitik dan dihasilkan oleh
dinoflagellate. Racun di dalam alga ini terkumpul di dalam badan dari
pemangsanya seperti remis, kerang tiram dan scallop. Kerang tercemar saxitoxin
ditemukan diseluruh dunia, namun paling sering ditemukan pada air hangat.
Dr. Yang Zhen-Chang: Ada jenis lain dari keracunan racun laut, keracunan
kerang paralitik, yang tidak biasa namun terjadi di banyak negara. Kita tahu dari
namanya bahwa racun ini berasal dari memakan kerang, seperti Coelomactra
antiquate. Racun dari kerang kira-kira sama dengan tetrodotoxin. Setelah
memakannya, akan meracuni sistem syaraf kita. Juga bisa menyebabkan mati
rasa di mulut, lidah dan badan.
Supreme Master TV: Dalam kasus keracunan paling serius, kelumpuhan otot
dan kegagalan pernafasan mungkin terjadi yang diikuti dengan kematian dalam
dua sampai 25 jam.
KERACUNAN KERANG NEUROTOKSIK
Brevetoxin bertanggung jawab terhadap keracunan kerang neurotoksik dan
berasal dari dinoflagellate. Konsumsi makanan yang mengandung tiram, remis
atau kerang bisa menyebabkan gangguan pencernaan, geli di mulut, tangan dan
kaki, ketiadaan koordinasi, dan bahkan pembalikan suhu seperti ciguatera.
KERACUNAN KERANG AMNESIK
Racunnya dikaitkan dengan keracunan kerang amnesik dari jenis alga merahbata yang ditemukan di lautan di sekitar Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan
Asia Tenggara. Efek yang kurang parah dari keracunan termasuk pusing, sakit
kepala, dan kebingungan, namun amnesia dan kematian juga bisa terjadi.
Dr Llewellyn: Racun lainnya antara lain seperti asam domoik, yang
menyebabkan keracunan kerang amnesik, yang jarang terjadi. Namun seperti
tercermin dari namanya yang terjadi adalah mempengaruhi otak manusia dan
orang sesungguhnya lupa tentang apa yang terjadi.
KERACUNAN KERANG DIARRHEAL
Dr Llewellyn: Gejala lainnya adalah keadaan yang disebut keracunan kerang
diarheal. Sangat jelas lagi dari namanya, keracunan itu menyebabkan diare
hebat dan disebabkan oleh racun bernama asam okadaik. Dan lagi, dia berasal
dari alga mikroskopik yang bisa membentuk ledakan populasi yang terlihat
sebagai bagian gelombang merah Sangatlah sulit merawat sakit diarenya yang
menyebabkan lapisan epithelium usus terlepas dari jaringannya, jadi tidak
seperti sesuatu yang bisa Anda minta ke para ahli kimia dan mendapat obat antidiare untuk digunakan sebagai obat.. Ini sejenis diare yang sangat parah.
Supreme Master TV: Seperti yang kita lihat hari ini resiko yang terkait dengan

konsumsi ikan dan kerang sangatlah tinggi dan kemungkinan mengakibatkan


kerusakan termasuk kematian.
Sumber :
1 http://www.nathnac.org/travel/factsheets/marinetoxins.htm
2 http://books.google.com/books?
id=7A2mXgVVqtQC&pg=PA443&dq=fish+poisoning+ciguatera&hl=ko&ei=JPPVT
KvpD5CssAPX9_2MCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CFIQ
6AEwCA#v=onepage&q=fish%20poisoning%20ciguatera&f=false
3 http://www.holistichealthtopics.com/HMG/ciguatera.html
4 http://edis.ifas.ufl.edu/in742
5 http://www.medic8.com/healthguide/food-poisoning/scombroid-poisoning.html
6 http://books.google.co.kr/books?
id=uariyzldrJwC&printsec=frontcover&dq=Annotations+And+Chronologies&hl=e
n&ei=gt3WTL_JMI30swOsk6WNCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1
&ved=0CCUQ6AEwAA#v=onepage&q=10000&f=false
7 http://www.scripps.edu/chem/baran/images/grpmtgpdf/Vasan.pdf
8 http://emedicine.medscape.com/article/818763-overview
9 http://www.informaworld.com/smpp/content~content=a782313207
10 http://www.informaworld.com/smpp/content~content=a782313207
Supreme Master TV: Di Amerika Serikat keracunan makanan laut adalah
penyebab utama dari penyakit akibat makanan. Gejala umum dari kondisi
tersebut termasuk mual, muntah, gastroenteritis, sakit otot, dan dalam kasus
paling serius, kematian. Dengan globalisasi memungkinan bagi hewan laut
terkontaminasi untuk dijual di pasaran di seluruh dunia, tak satupun yang
mengkonsumsi makanan laut terbebas dari ancaman serius ini. Minggu lalu kita
membahas sejumlah tipe keracunan makanan laut yang dikenal baik, termasuk
ciguatera, bentuk keracunan ikan yang paling umum di dunia.
Ciguatoksin tahan terhadap panas dan dingin, jadi memasak, mengasapkan,
mendinginkan, membekukan dan/atau pengasinan ikan terkontaminasi tak bisa
melindungi konsumen agar tidak sakit.1 Racun ini juga tidak terdeteksi karena
tidak berbau dan terasa.
Dr Llewellyn: Dengan sesuatu seperti ciguatera, salah satu hal yang orang
harus memahami adalah itu adalah racun yang bergerak. Ia dimakan ikan; ikanikan itu dapat bepergian jarak jauh dan mereka dapat bepergian jarak jauh
dengan berenang atau ditaruh di kapal atau pesawat dan dipindahkan ke tempat
lain. Rintangannya terputus dan makanan laut dipindahkan di seluruh dunia pada
tingkat yang luar biasa.
Dr. Deng-Fwu Hwang: Dalam 200 tahun terakhir, para ilmuwan seluruh dunia
telah mengidentifikasi lima atau enam tipe ciguatoksin, yang merupakan hanya
separuh dari berbagai tipe ciguatoksin. Unsur pokok dari yang lainnya masih
tidak dapat dianalisa oleh teknologi modern. Dari sini Anda tahu bahwa
ciguatoksin sangat misterius dan kompleks. Masih ada beberapa racun yang kita
tidak mengetahuinya. Beberapa dari racun-racun ini dapat larut dalam air, dan
ada yang dapat larut dalam lemak. Mereka terutama ditemukan dalam terumbu
karang. Racun-racun itu mungkin berasal dari bakteri, ganggang, atau ganggang
plankton di terumbu karang. Ganggang besar yang tinggal di terumbu karang
dimakan oleh ikan sehingga racun-racunnya tinggal di dalam tubuh ikan
herbivora dan ikan karnivora dan setelah itu dikonsumsi oleh manusia. Kasus-

kasus keracunan ciguatera yang terjadi di China atau Hong Kong selalu sangat
serius, karena ikannya biasanya yang beratnya lebih besar sekitar masingmasing 100 kilogram. Di Hong Kong, restoran-restoran biasanya membeli seluruh
ikannya dan menyajikan itu pada waktu yang sama pada sekitar 50 sampai 100
orang. Sehingga, semua orang-orang ini akan menderita keracunan itu sekaligus.
Supreme Master TV: Beberapa spesies laut memproduksi racun sendiri untuk
perlindungan. Sebagai contoh, kulit dan organ dari ikan Buntal sangat berbahaya
karena mengandung tetrodotoksin, suatu bahan yang 10.000 kali lebih keras dari
pada sianida. Sebagai akibatnya, menangani atau memakan ikan Buntal dapat
berakibat fatal. Memancing adalah kegiatan lain yang dapat berakibat pada
kematian karena kontak fisik dengan spesies laut yang berbahaya adalah suatu
kemungkinan.
Dr. Hwang Deng-Fwu, Universitas Kelautan Taiwan: Racun dari beberapa
hewan laut bukan hanya membawa maut melalui proses pencernaan, tetapi juga
dengan kontak. Dimana ada ular-ular yang beracun di daratan, ada ular-ular
beracun di lautan dan mereka juga mematikan. Sebagai tambahan terhadap
ular-ular beracun, banyak hewan di lautan sangat berbahaya. Ini pengetahuan
yang umum di Formosa (Taiwan) bahwa Ubur-Ubur adalah yang paling
mematikan, diikuti oleh Ikan Sembilang. Yang paling beracun ketiga adalah
sejenis cumi-cumi disebut Rockfish, dan jenis keempat adalah apa yang kita
sebut Ikan Perut Bau, dimana di utara dan di selatan kita memiliki Ikan Lundu.
Ini adalah lima jenis utama ikan yang beracun di Formosa (Taiwan). Jika tersengat
oleh dua jenis atau tiga jenis pertama, itu dapat mematikan karena racun-racun
mereka sama seperi ular beracun. Mereka dapat membunuh Anda dengan
melarutkan hemoglobin Anda, dengan gejala hancurnya sel darah merah.
Supreme Master TV: Suatu bakteri disebut vibrio parahemolyticus ditemukan
di seluruh dunia di daerah air payau dan berasal dari keluarga bakteri yang sama
yang menyebabkan kolera. Jika orang makan makanan laut yang tercemar
dengan vibrio parahemolyticus, mungkin terjadi radang usus. Bakteri ini dapat
masuk ke tubuh dengan menyentuh kehidupan lautan juga.
Dr. Hwang Deng-Fwu: Orang yang memancing Bandeng (ladyfish) dapat
tersengat oleh ikan itu, dan tangan mereka akan bengkak besar. Catatan dari
Rumah Sakit Memorial Mackay menunjukkan bahwa mereka telah merawat lebih
dari selusin korban yang seperti itu dan 5 atau 6 dari mereka wafat. Namun,
kematian mereka tidak disebabkan oleh racun ikan. Para ilmuan menemukan
bahwa itu karena sejenis bakteri disebut vibrio parahemolyticus di lautan. Gejalagejala dari jenis infeksi ini mirip tetanus. Bersama-sama dengan racun ikan,
bakteri memasuki darah lalu otot-otot, lalu otak, menyebabkan meningitis.
Korban-korbannya akan mati dalam dua atau tiga hari. Pada saat ini tidak ada
antibiotik yang tersedia untuk pengobatan vibrio parahemolyticus. Sekali
terinfeksi, korbannya akan mati dalam dua atau tiga hari. Jadi kita harus sangat
berhati-hati. Jangan anggap sepele sengatan ikan.
Supreme Master TV: Beberapa orang minum suplemen minyak hati ikan,
berpikir ini bagus untuk mata. Ini adalah gagasan yang tidak benar, dimana
kandungan perbaikan penglihatan minyak tersebut belum terbukti secara
ilmiah.,4
Dr. Liu Teng-Chieh: Tentang minyak hati ikan, di klinik kami, banyak orangtua
bertanya apa mereka harus memberi minyak hati ikan ke anak-anaknya untuk

membantu memperbaiki kesehatan mata mereka, dimana minyak hati ikan


mengandung vitamin A. Mengapa kita tidak rekomendasikan makan ikan? Itu
karena seluruh lautan kita sekarang tercemar, termasuk sungai-sungai air tawar
kita. Polusinya sangat berat. Ada banyak mercuri dan hormon-hormon
lingkungan di dalam air, sehingga semua ikan mengumpulkan banyak bahan
pencemar metal berat dan hormon-hormon lingkungan.
Dr. Yang Zhen-Chang, Universitas Veteran Taipei: Kenyataannya
kepercayaan bahwa makan ikan itu baik untuk mata, kita tidak punya dasar
ilmiah.
Dr. Liu Teng-Chieh: Jika kita ingin anak-anak kita atau kita sendiri memiliki
mata yang bagus, kita bisa mendapatkan zat gizi yang diperlukan dari tumbuhtumbuhan. Sumber-sumber makanan ini lebih aman karena mengandung lebih
sedikit zat pencemar. Inilah yang direkomendasikan untuk penyembuhan mata.
Dr. Hwang Deng-Fwu: Biasanya, ikan yang paling beracun adalah yang paling
besar, dengan berat lebih darip tiga atau lima kilogram. Racunnya biasanya di
dalam hati ikan itu. Mereka dapat juga membawa sejumlah vitamin A yang
terkonsentrasi, seperti dalam kasus ikan tuna atau ikan muraeninae, sehingga
mampu menyebabkan keracunan vitamin A.
Dr. Liu Teng-Chieh: Sebenarnya, tumbuh-tumbuhan sangat kaya akan vitamin
A. Vitamin A dalam sayuran adalah dalam bentuk beta karotin, yang dapat
berubah menjadi vitamin A oleh tubuh kita. Jadi, jika kita makan sayur yang
mengandung beta karoten dan biarkan tubuh mengubahnya menjadi vitamin A,
ini cara yang lebih aman mendapatkan vitamin ini. Mengapa begitu? Jika kita
mendapatkan vitamin A langsung dari makanan, jumlah yang berlebihan akan
berakumulasi dalam tubuh kita, karena vitamin A adalah vitamin yang larut
dalam lemak Saat kita mengumpulkan terlalu banyak, ia akan menyebabkan
gejala keracunan.
Dr. Hwang Deng-Fwu: Sebagian besar konsumen tidak sadar bahwa mereka
telah keracunan, sehingga mereka tidak ke dokter. Gejala-gejalanya mirip
dengan influenza, sehingga dokter sering salah menilai dan merawatnya sebagai
influenza. Biasanya itu perlu seminggu bagi para dokter dan pasien untuk
menemukan bahwa itu adalah keracunan vitamin A akibat makan hati ikan ketika
bercak merah muncul dan kulitnya mulai mengelupas.
Supreme Master TV: Beberapa orang makan suplemen minyak ikan, yang
diperoleh dari jaringan-jaringan ikan yang berminyak, dalam kepercayaan yang
keliru bahwa mereka bermanfaat bagi jantung karena minyaknya mengandung
asam lemak-omega 3. Beberapa percobaan, termasuk penelitian DART-2 (Diet
and Reinfarction Trial) di AS telah menunjukkan bahwa mereka yang minum
suplemen seperti itu sebenarnya lebih buruk dalam istilah kesehatan jantung
dibandingkan pada mereka yang tidak memakan produk seperti itu. Dr. Liu TengChieh berkata bahwa sumber dasar nabati lebih unggul daripada minyak ikan
untuk mendapatkan DHA (asam docosahexaenoic), suatu asam lemak omega-3.
Dr. Liu Teng-Chieh: Kita bisa juga mendapatkan DHA dari rumput laut.
Sebenarnya, tubuh kita dapat membuat DHA. Sebagai contoh, jika kita makan
asam alpha-linolenic (ALA), yang merupakan suatu asam lemak penting tubuh
kita dapat mengubah itu menjadi DHA. Makanan jenis apakah yang kaya ALA?
Contoh makanan yang kaya ALA termasuk kedelai dan kacang-kacangan seperti

kacang mete dan walnut, dan lain-lain. Biji rami juga mengandung banyak asam
lemak penting ALA, yang dapat berubah menjadi DHA oleh tubuh kita. Jadi, jika
Anda ingin anak-anak Anda memiliki mata yang lebih baik dan tubuh kuat dan
tubuh, Anda dapat memberi mereka rumput laut, kacang-kacangan, kacang
kedelai, dan lain-lain
Supreme Master TV: Dioksin adalah bahan beracun yang menyebabkan
kelainan reproduksi dan pertumbuhan, kanker, dan kerusakan sistem kekebalan
pada manusia. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa lebih dari 90%
paparan dioksin pada manusia berasal dari konsumsi produk-produk hewani,
termasuk telur, ikan, dan kerang.
Dr. Yang Zhen-Chang: Polusi dioksin dapat ditemukan pada daratan dan dalam
lautan dan itu terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Formosa (Taiwan). Sama
halnya, dioksin dapat mencemari ikan melalui bioakumulasi. Dioksin dapat
tinggal dalam tubuh kita untuk waktu lama. Mereka tinggal dalam tubuh ikan
hampir selama hidup mereka. Jadi sekali kita manusia atau ikan mengkonsumsi
dioksin, mereka tinggal dalam tubuh. Dioksin adalah bahaya kanker yang utama.
Mereka dapat menyebabkan kanker kelainan sistem kekebalan tubuh. Salah satu
kasus yang paling terkenal mengenai pencemaran dioksin terjadi beberapa
tahun yang lalu. Ditemukan bahwa salmon yang diternakkan mengandung
terutama tingkat dioksin yang tinggi. Hanya sedikit kasus seperti itu yang telah
diungkapkan dan mungkin ada yang lainnya yang belum diungkapkan.
Supreme Master TV: Untuk mengakhiri acara hari ini, kami menampilkan
seseorang yang mengalami keracunan kerang yang berbagi bagaimana kejadian
tersebut mengubah hidup dia secara total.
Wang Bi-Yun: Sekitar 10 tahun lalu saya mengalami reaksi alergi memakan
tiram dan wajah saya menjadi bengkak dan merah. Saya mencari pengobatan
dari dokter-dokter di berbagai rumah sakit: Rumah Sakit Univeritas Kedokteran
China, Rumah Sakit Jen-Ai, Rumah Sakit Umum Kuang Tien, dan Rumah Sakit
Tungs Pelabuhan Metro Taichung... Saya juga mencoba klinik-klinik kecil tetapi
kondisi saya tidak membaik. Selama lebih dari satu tahun saya pergi ke tempat
berbeda, selama dua atau tiga bulan di masing-masing tempat, tetapi tidak ada
yang menolong saya. Akhirnya, setelah berpikir, saya berdoa pada Buddha. Saya
berkata,Sejak saat ini, saya tidak akan minum obat lagi atau memakai salep
apa pun. Mohon tolonglah saya dan biarkan wajah saya sembuh. Saya akan
mulai menjadi vegetarian penuh. Sungguh, setelah saya menganut pola makan
vegetarian, kemerahan pada wajah saya menghilang. Saya telah menjadi
vegetarian penuh selama 10 tahun sekarang. Kulit saya baik dan kesehatan saya
bagus. Saya merasa amat ringan dan baik.
Supreme Master TV: Terima kasih tulus kami pada Dokter Lyndon Llewellyn, Dr
Hwang Deng-Fwu, Dr Yang Chen-Chang, dan Dr Liu Teng-Chieh yang telah
berbagi pendapat ahli mereka tentang masalah-masalah keracunan makanan
laut. dan racun yang tersembunyi dalam hewan lautan. Untuk menghindari
kondisi-kondisi kesehatan yang telah kami liput dalam seri dua bagian kami,
mohon lakukan pola makan vegan organik yang menyediakan semua zat gizi
yang penting yang diperlukan untuk kekuatan dan tenaga.
Untuk rincian lebih lanjut tentang para ahli yang ditampilkan dalam acara kami,
silakan kunjungi situs jaringan berikut ini:

Dr Hwang Deng-Fwu www.Toxin.NTOU.edu.tw


Dr. Liu Teng-Chieh www.PULIVH.gov.tw
Dr. Lyndon Llewellyn www.AIMS.gov.au
Dr. Yang Chen-Chang www.VGHTPE.gov.tw
Sumber:
1 http://edis.ifas.ufl.edu/in742
2
http://web.utah.edu/umed/students/clubs/international/presentations/dangers.ht
ml
3 http://www.holistichealthtopics.com/HMG/ciguatera.html
4 http://en.wikipedia.org/wiki/Fish_oil

BAHAYA LOGAM BERAT BAGI KESEHATAN


MANUSIA bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar,
tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya
sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau
daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan
semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan
merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan
tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang
menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan,
terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi
tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan
udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air
yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah
yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua
bagian (akar, batang, daun dan buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman dan
menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang termasuk
ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut
dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air minum,
tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur, dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang mempunyai
berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur
metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok
tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini
mencapai lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa contoh logam berat yang beracun
bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri
(Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).
Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan

sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar
yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau
berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for
Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab
terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat
merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satusatunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna
keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C,
Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga
digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi,
dan baterai.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini
banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam
bentuk logam murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat
berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau
oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih. Garam
Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh
masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri
nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb
adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah
dimurnikan dari pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut
galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia.
Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan
keracunan.
Menurut Darmono (1995), Pb mempunyai sifat bertitik lebur rendah, mudah
dibentuk, mempunyai sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan untuk
melapisi logam untuk mencegah perkaratan. Bila dicampur dengan logam lain,
membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya,
mempunyai kepadatan melebihi logam lain.
Logam Pb banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai zat pewarna),
penyepuhan, pestisida, dan yang paling banyak digunakan sebagai zat antiletup
pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat penyusun patri atau solder dan sebagai
formulasi penyambung pipa yang mengakibatkan air untuk rumah tangga
mempunyai banyak kemungkinan kontak dengan Pb (Saeni, 1997).
Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan
minuman. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila makanan
tercemar oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya sebagian. Sisanya
akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan
lemak, dan rambut.
Tembaga
Tidak seperti logam-logam Hg, Pb, dan Cd, logam tembaga (Cu) merupakan
mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan, termasuk manusia. Logam
Cu diperlukan oleh berbagai sistem enzim di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu,
Cu harus selalu ada di dalam makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga

agar kadar Cu di dalam tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.
Kebutuhan tubuh per hari akan Cu adalah 0,05 mg/kg berat badan. Pada kadar
tersebut tidak terjadi akumulasi Cu pada tubuh manusia normal. Konsumsi Cu dalam
jumlah yang besar dapat menyebabkan gejala-gejala yang akut.
Logam Cu yang digunakan di pabrik biasanya berbentuk organik dan anorganik.
Logam tersebut digunakan di pabrik yang memproduksi alat-alat listrik, gelas, dan
zat warna yang biasanya bercampur dengan logam lain seperti alloi dengan Ag, Cd,
Sn, dan Zn.
Garam Cu banyak digunakan dalam bidang pertanian, misalnya sebagai larutan
Bordeaux yang mengandung 1-3% CuSO4 untuk membasmi jamur pada sayur dan
tumbuhan buah. Senyawa CuSO4 juga sering digunakan untuk membasmi siput
sebagai inang dari parasit, cacing, dan juga mengobati penyakit kuku pada domba
(Darmono, 1995).
Sumber Kontaminan
Kandungan alamiah logam pada lingkungan dapat berubah-ubah, tergantung pada
kadar pencemaran oleh ulah manusia atau perubahan alam, seperti erosi.
Kandungan logam tersebut dapat meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan,
pertanian, dan perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke
lingkungan.
Dari berbagai limbah tersebut, umumnya yang paling banyak mengandung logam
berat adalah limbah industri. Hal ini disebabkan senyawa atau unsur logam berat
dimanfaatkan dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku, katalisator, maupun
sebagai bahan tambahan.
Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya adalah karena
sifatnya yang tidak dapat dihancurkan (nondegradable) oleh organisme hidup yang
ada di lingkungan. Akibatnya, logam-logam tersebut terakumulasi ke lingkungan,
terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama
bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi.
Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah. Hal ini disebabkan arsen merupakan
salah satu mineral yang memang terkandung dalam susunan batuan bumi. Arsen
dalam air tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi, terbentuk dalam
kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah bentuk teroksidasi,
terjadi pada kondisi aerobik, umum disebut sebagai arsenat (Jones, 2000).
Hg anorganik (logam dan garam Hg) terdapat di udara dari deposit mineral dan dari
area industri. Logam Hg yang ada di air dan tanah terutama berasal dari deposit
alam, buangan limbah, dan akitivitas vulkanik. Logam Hg dapat pula bersenyawa
dengan karbon membentuk senyawa Hg organik.
Senyawa Hg organik yang paling umum adalah metil merkuri, yang terutama
dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Bila bakteri itu kemudian
termakan oleh ikan, ikan tersebut cenderung memiliki konsentrasi merkuri yang
tinggi.
Logam ini digunakan secara luas untuk mengekstrak emas dari bijihnya, baik
sebelum maupun sesudah proses sianidasi digunakan. Ketika Hg dicampur dengan
bijih tersebut, Hg akan membentuk amalgam dengan emas atau perak. Untuk
mendapatkan emas dan perak, amalgam tersebut harus dibakar untuk menguapkan
merkurinya.
Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk menangkap dan
memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan. Endapan Hg ini disaring
menggunakan kain untuk mendapatkan sisa emas. Endapan yang tersaring
kemudian diremas-remas dengan tangan. Air sisa-sisa penambangan yang

mengandung Hg dibiarkan mengalir ke sungai dan dijadikan irigasi untuk lahan


pertanian.
Selain itu, komponen merkuri juga banyak tersebar di karang, tanah, udara, air, dan
organisme hidup melalui proses fisik, kimia, dan biologi yang kompleks. Walaupun
mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan jelas,
beberapa hal mengenai daya racun merkuri dapat dijelaskan sebagai berikut
(Fardiaz, 1992):
1. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, beracun terhadap tubuh.
2. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik dalam
daya racun, distribusi, akumulasi, atau pengumpulan, dan waktu retensinya di dalam
tubuh.
3. Transformasi biologi dapat terjadi di dalam lingkungan atau di dalam tubuh, saat
komponen merkuri diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
4. Pengaruh buruk merkuri di dalam tubuh adalah melalui penghambatan kerja
enzim dan kemampuannya untuk berikatan dengan grup yang mengandung sulfur di
dalam molekul enzim dan dinding sel.
5. Kerusakan tubuh yang disebabkan merkuri biasanya bersifat permanen, dan
sampai saat ini belum dapat disembuhkan.
Sumber kontaminan timbal (Pb) terbesar dari buatan manusia adalah bensin
beraditif timbal untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Diperkirakan 65 persen dari
semua pencemaran udara disebabkan emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor.
Cemaran logam Cu pada bahan pangan pada awalnya terjadi karena penggunaan
pupuk dan pestisida secara berlebihan. Meskipun demikian, pengaruh proses
pengolahan akan dapat mempengaruhi status keberadaan tersebut dalam bahan
pangan.
Kebun Sayur di Pinggir Jalan Berbahaya
Logam berat dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar pada tanaman
seperti padi, rumput, beberapa jenis leguminosa untuk pakan ternak, dan sayuran.
Logam berat seperti Pb, Cd, Cu, dan Zn sering terakumulasi pada komoditi
tanaman. Kandungan merkuri pada beras yang dipanen dari sawah dengan irigasi
air limbah penambangan emas tradisional di Nunggul dan Kalongliud sekitar
Pongkor, Bogor, Jawa Barat, masing-masing mencapai 0,45 dan 0,25 ppm (Sutono,
2002).
Sumber bahan pangan lain yang dilaporkan tinggi kadar timbalnya adalah makanan
kaleng (50-100 mkg/kg), jeroan terutama hati dan ginjal ternak (150 mkg/kg), ikan
(170 mkg/kg). Kelompok yang paling tinggi adalah kerang-kerangan (molusca) dan
udang-udangan (crustacea), yaitu rata-rata lebih tinggi dari 250 mkg/kg (Winarno
dan Rahayu, 1994).
Jenis bahan pangan lain yang mengandung kontaminan timbal cukup tinggi adalah
sayuran yang ditanam di tepi jalan raya. Kandungan rata-ratanya sebesar 28,78
ppm, jauh di atas batas aman yang diizinkan Direktorat Jendral Pengawas Obat dan
Makanan, yaitu sebesar 2 ppm (Winarno, 1997).
Cemaran tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot
dengan pestisida secara berlebihan. Penyemprotan pestisida banyak dilakukan
untuk membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur dan buah.
Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi,
dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5
mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga terdapat dalam daging dan sayursayuran, namun jumlahnya amat kecil.

Dari Tremor Sampai ke Kematian


Sulit untuk menduga seberapa besar akibat yang ditimbulkan oleh adanya logam
berat dalam tubuh. Namun, sebagian besar toksisitas yang disebabkan oleh
beberapa jenis logam berat seperti Pb, Cd, dan Hg adalah karena kemampuannya
untuk menutup sisi aktif dari enzim dalam sel.
Hg mempunyai bentuk kimiawi yang berbeda-beda dalam menimbulkan keracunan
pada mahluk hidup, sehingga menimbulkan gejala yang berbeda pula. Toksisitas Hg
dalam hal ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu toksisitas organik dan anorganik.
Pada bentuk anorganik, Hg berikatan dengan satu atom karbon atau lebih,
sedangkan dalam bentuk organik, dengan rantai alkil yang pendek. Senyawa
tersebut sangat stabil dalam proses metabolisme dan mudah menginfiltrasi jaringan
yang sukar ditembus, misalnya otak dan plasenta. Senyawa tersebut mengakibatkan
kerusakan jaringan yang irreversible, baik pada orang dewasa maupun anak
(Darmono, 1995).
Toksisitas Hg anorganik menyebabkan penderita biasanya mengalami tremor. Jika
terus berlanjut dapat menyebabkan pengurangan pendengaran, penglihatan, atau
daya ingat.
Senyawa merkuri organik yang paling populer adalah metil merkuri yang berpotensi
menyebabkan toksisitas terhadap sistem saraf pusat. Kejadian keracunan metil
merkuri paling besar pada makhluk hidup timbul di tahun 1950-an di Teluk
Minamata, Jepang yang terkenal dengan nama Minamata Disease.
Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan
minuman. Accidental poisoning seperti termakannya senyawa timbal dalam
konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan gejala keracunan timbal seperti iritasi
gastrointestinal akut, rasa logam pada mulut, muntah, sakit perut, dan diare.
Menurut Darmono (1995), Pb dapat mempengaruhi sistem saraf, inteligensia, dan
pertumbuhan. Pb di dalam tubuh terikat pada gugus SH dalam molekul protein dan
hal ini menyebabkan hambatan pada aktivitas kerja sistem enzim. Efek logam Pb
pada kesehatan manusia adalah menimbulkan kerusakan otak, kejang-kejang,
gangguan tingkah laku, dan bahkan kematian.
Toksisitas logam Cu pada manusia, khususnya anak-anak, biasanya terjadi karena
CuSO4. Beberapa gejala keracunan Cu adalah sakit perut, mual, muntah, diare, dan
beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian
(Darmono, 1995).
Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas atau ciriciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama
adalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa nyeri lambung dan
muntah-muntah. Kompensasi dari pemaparan arsen terhadap manusia adalah
kanker, terutama kanker paru-paru dan hati. Terpapar arsen di udara juga dapat
menyebabkan pembentukan kanker kulit pada manusia.
Awas, Koran Bekas
Usaha-usaha untuk menanggulangi pencemaran logam berat di Indonesia sampai
saat ini belum banyak dilakukan. Hal ini terutama karena sebagian besar industri di
Indonesia belum mempunyai sarana pengolahan limbah yang memadai.
Usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari bahaya logam berat, antara lain
dengan menghindari sumber bahan pangan yang memiliki risiko mengandung logam
berat, mencuci dan mengolah bahan pangan yang akan dikonsumsi dengan baik
dan benar.
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan agar

pencemaran tidak semakin bertambah jumlahnya. Peningkatan pengetahuan


mengenai logam berat juga dapat bermanfaat dan membuat kita lebih waspada
terhadap pencemaran logam berat.
Logam berat di dalam bahan pangan ternyata tidak hanya terdapat secara alami,
namun juga dapat merupakan hasil migrasi dari bahan pengemasnya. Oleh karena
itu, pengemasan bahan pangan harus dilakukan secara hati-hati. Pengemasan
makanan dengan menggunakan kertas koran bekas tentu tidak tepat karena
memungkinkan terjadinya migrasi logam berat (terutama Pb) dari tinta pada koran ke
makanan. Pengemasan makanan dengan bahan yang memiliki aroma kuat, seperti
PVC (Poly Vinyl Chloride) dan styrofoam, memungkinkan terjadinya migrasi arsen ke
makanan. (Kompas.com)

BAHAYA LOGAM BERAT PADA IKAN


Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat dapat dibagi dalam dua
jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan
dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan
lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun,
di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan
dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat
menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat
tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang
kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat
ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi
manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
Berdasarkan daya hantar panas dan listriknya merkuri (Hg) dimasukkan dalam
golongan logam. Sedangkan berdasarkan densitasnya, dimasukkan ke dalam golongan
logam berat. Merkuri memiliki sifat-sifat :
1. Kelarutan rendah;
2. Sifat kimia yang stabil terutama di lingkungan sedimen;
3.

Mempunyai

sifat

yang

mengikat

protein,

sehingga

mudah

terjadi

biokonsentrasi pada tubuh organisme air melalui rantai makanan;


4. Menguap dan mudah mengemisi atau melepaskan uap merkuri beracun
walaupun pada suhu ruang;

5. Logam merkuri merupakan satu-satunya unsur logam berbentuk cair pada


suhu ruang 25oC;
6. Pada fase padat berwarna abu-abu dan pada fase cair berwarna putih perak;
7. Uap merkuri di atmosfir dapat bertahan selama 3 (tiga) bulan sampai 3 (tiga)
tahun sedangkan bentuk yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa
minggu.
Merkuri terdapat sebagai komponen renik dari minyak mineral, dengan bantuan
kontinental yang rata-rata mengandung sekitar 80 ppb atau lebih kecil lagi. senyawasenyawa alkil merkuri lebih tahan urai daripada senyawa alkil atau merkuri anorganik,
oleh karena itu senyawa alkil merkuri lebih berbahaya sebagai bahan pencemar. Merkuri
masuk ke lingkungan perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari
penggunaan unsur itu oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia, batu baterai
bekas, pecahan termometer, fungisida kebun, tambal gigi amalgam dan buangan
farmasi.
Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh
aktifitas mikro-organisme menjadi komponen metil-merkuri (Me-Hg) yang memiliki sifat
racun (toksik) dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama
dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi baik melalui
proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan (food chain)
dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level
yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia yang makan
hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Terjadinya proses akumulasi merkuri di dalam
tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme
air lebih cepat dibandingkan dengan proses ekresi, yaitu karena metil-merkuri memiliki
paruh waktu sampai beberapa ratus hari di tubuh hewan air, sehingga zat ini menjadi
terakumulasi dan konsentrasinya beribu kali lipat lebih besar dibanding air disekitarnya.
Bioakumulasi

adalah

peningkatan

konsentrasi

suatu

zat

sepanjang

rantai

makanan. Berikut ini adalah gambaran bagaimana perjalanan metil-merkuri dari air
hingga masuk ke dalam tubuh manusia dan binatang :
1. Metil-merkuri di dalam air dan sedimen dimakan oleh bakteri, binatang kecil
dan tumbuhan kecil yang dikenal sebagai plankton;
2. Ikan kecil dan sedang kemudian memakan bakteri dan plankton tersebut

dalam jumlah yang sangat besar sepanjang waktu;


3. Ikan besar kemudian memakan ikan kecil tersebut, dan terjadilah akumulasi
metil-merkuri di dalam jaringan. Ikan yang lebih tua dan besar mempunyai
potensi yang lebih besar untuk terjadinya akumulasi kadar merkuri yang
tinggi di dalam tubuhnya;
4. Ikan tersebut kemudian ditangkap dan dimakan oleh manusia dan binatang,
menyebabkan metil-merkuri berakumulasi di dalam jaringannya.
Ikan dapat mengabsorbsi metil-merkuri melalui makanannya dan langsung dari
air dengan melewati insang. Oleh karena merkuri terikat dengan protein di seluruh
jaringan ikan, termasuk otot, maka tidak ada metoda pemasakan atau pencucian ikan
untuk mengurangi kadar merkuri di dalamnya.
Pengaruh langsung pollutan terhadap ikan biasa dinyatakan sebagai lethal (akut),
yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu kurang dari 96 jam atau sublethal (kronis),
yaitu akibat-akibat yang timbul pada waktu lebih dari 96 jam (empat hari). Sifat toksis
yang lethal dan sublethal dapat menimbulkan efek genetik maupun teratogenik terhadap
biota yang bersangkutan. Pengaruh lethal disebabkan gangguan pada saraf pusat
sehingga ikan tidak bergerak atau bernapas akibatnya cepat mati. Pengaruh sub lethal
terjadi pada organ-organ tubuh, menyebabkan kerusakan pada hati, mengurangi potensi
untuk perkembang-biakan, pertumbuhan dan sebagainya. Seperti peristiwa yang terjadi
di Jepang, dimana penduduk disekitar teluk Minamata keracunan metil-merkuri akibat
hasil buangan dari suatu pabrik. Metil-merkuri yang terdapat dalam ikan termakan oleh
penduduk disekitar teluk tersebut. Ikan-ikan yang mati disekitar teluk Minamata
mempunyai kadar metil merkuri sebesar 9 sampai 24 ppm.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam proses pembentukan metil-merkuri
adalah merupakan faktor-faktor lingkungan yang menentukan tingkat keracunannya.
Merkuri yang diakumulasi dalam tubuh hewan air akan merusak atau menstimuli sistem
enzimatik, yang berakibat dapat menimbulkan penurunan kemampuan adaptasi bagi
hewan yang bersangkutan terhadap lingkungan yang tercemar tersebut. Pada ikan,
organ yang paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal, hati dan lensa mata.
Toksisitas logam-logam berat yang melukai insang dan struktur jaringan luar
lainnya, dapat menimbulkan kematian terhadap ikan yang disebabkan oleh proses
anoxemia, yaitu terhambatnya fungsi pernapasan yakni sirkulasi dan eksresi dari insang.
Unsur-unsur logam berat yang mempunyai pengaruh terhadap insang adalah timah,

seng, besi, tembaga, kadmium dan merkuri.


Keracunan merkuri pertama sekali dilaporkan terjadi di Minamata, Jepang pada
tahun 1953. Kontaminasi serius juga pernah diukur di sungai Surabaya, Indonesia tahun
1996. Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu
meliputi kerusakan struktur komunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah laku
hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme. Sedang
pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air, yaitu semakin tinggi kadar
merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Metil-merkuri diketahui mengganggu
perkembangan janin, mengakibatkan cacat lahir pada janin yang ibunya terpajan
merkuri.
Pengaruh dari toksisitas merkuri terhadap tubuh antara lain : kerusakan syaraf,
termasuk menjadi pemarah, paralisys, kebutaan

atau ganguan jiwa, kerusakan

kromosom dan cacat bayi dalam kandungan. gejala-gejala ringan akibat keracuna
merkuri adalah depresi dan suka marah-marah yang merupakan sifat dari penyakit
kejiwaan, sakit kepala, sukar menelan, penglihatan menjadi kabur, daya dengan
menurun, merasa tebal di bagian kaki dan tangannya, mulut terasa tersumbat oleh
logam, gusi membengkak dan disertai diare, lemah badan, dan cacat pada janin
manusia.
Merkuri dengan konsentrasi tinggi kadang kala di dapatkan di perairan dan
jaringan ikan yang berasal dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH 3Hg+
dan (CH3)2 Hg, oleh bakteri anaerobik di dalam sedimen, merkuri dari senyawa-senyawa
ini menjadi pekat di dalam lemak jaringan ikan (penguat biologis) dapat mencapai 103.
Sebagai hasil dari kuatnya interaksi antara merkuri dan komponen tanah lainnya,
penggantian bentuk merkuri dari satu bentuk ke bentuk lainnya selain gas biasanya
sangat lambat. Proses methylisasi merkuri biasanya terjadi di alam di bawah kondisi
terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen berbahaya, karena dalam bentuk
ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai makanan. Karena berbahaya,
penggunaan fungisida alkylmerkuri dalam pembenihan tidak diizinkan di banyak negara.

Logam Berat di Surabaya


SELURUH limbah beracun yang ada dalam lingkungan air memiliki kadar tertentu. Lewat
proses pencernaan, maka limbah tadi dapat masuk ke dalam tubuh biota, baik ikan
maupun tumbuhan air. Apabila racun tadi tak dapat diuraikan, maka akan terjadi
biomagnifikasi di dalam tubuh biota. Apabila biota tadi dikonsumsi lagi oleh biota dalam
taraf trofis yang lebih tinggi, maka konsentrasi zat racun per kilogram berat badan biota

akan meningkat.
Di Indonesia, dari hasil penelitian Effendi (1996) ditemukan residu pestisida pada
plankton sebesar 0,04 ppm, pada tanaman air sebesar 0,08 ppm, pada kerang 0,42
ppm, pada ikan 1,20 ppm, dan pada bebek 3,5 ppm. Manusia yang makan bebek
tersebut akan memiliki kadar pestisida dalam tubuhnya lebih besar lagi.
Saat ini, bila melihat data-data kesehatan dari beberapa hasil penelitian memberikan
indikasi bahwa kadar logam berat maupun pestisida dalam tubuh warga Surabaya telah
di atas ambang batas. Penelitian Vera Hakim (1998) rata-rata kadar Pb darah anak-anak
di Kenjeran 59,62 mikrogram/dl, untuk populasi anak-anak Surabaya sesuai penelitian
Soesanto (1997) rata-rata-nya 39,73 mikrogram/dl.
Padahal, nilai ambang batas menurut WHO adalah 10 mikrogram/dl. Kondisi ini sudah
cukup berdampak pada anak-anak Surabaya, antara lain menurunnya IQ sampai empat
poin, kurang konsentrasi dalam belajar sehingga prestasi belajar menurun, berperilaku
agresivitas tinggi, penyakit kanker serta penyakit-penyakit degeneratif lainnya. Itu di
antaranya disebabkan mengonsumsi ikan yang tercemar limbah.(Abdul Rohim T,2008)
Ikan yang dijual di pasar-pasar Surabaya saat ini juga ada yang ditemukan mengandung
kadar logam berat dan kadarnya tidak bisa ditolerir lagi. Hasil penelitian Ririh dan
kawan-kawan (1998) ditemukan kadar Pb (tembaga) dan Cd (cadmium) yang
terkandung dalam ikan yang dijual di Surabaya telah melewati ambang batas WHO
(dalam penelitian itu juga dilaporkan bahwa 92,3 persen responden di Surabaya
mengonsumsi ikan setiap hari), Kadar Hg (raksa) pada ikan di Surabaya rata-rata 70,72
mikrogram/l (standar WHO = 30 mikrogram/ l) dan kadar Pb dalam ikan 70,72
mikrogram/l (standar WHO 200 mikrogram/l), bila mengacu pada standar EPA Amerika
Serikat dan ADI (Acceptable Daily Intake) kadar semua logam karat tersebut telah di
atas ambang batas
(Dari berbagai sumber)

Anda mungkin juga menyukai