Prinsip Kerja Mesin Pendingin
Prinsip Kerja Mesin Pendingin
Siklus
dengan
siklus
pendinginan
pendinginan
absorbsi
mirip
kompresi
uap.
antara
tekanan
penguapan
dan
kompresor
secara
mutlak.
Untuk
23
(H E AT
menunjukkan
O PE R ATE D ).
persamaan
Gambar
dan
perbedaan
penggerak.
sebagai
energi
Panas
tingkat
sering
rendah
disebut
(low
level
ulang.
dilakukan
Pemberian
dengan
menggunakan
berbagai
kolektor
panas
dapat
cara,
seperti
surya,
biomassa,
24
siklus
absorbsi
disajikan
pada
penyerap
sedangkan
refrigeran.
yang
kedua
Selanjutnya,
efek
kombinasi
proses
pengembunan
dan
tersebut.
Proses
yang
terjadi
di
25
(konsentrasi
zat
penyerap
rendah)
untuk
menguapkan
memisahkan
refrigeran
dari
zat
dan
penyerap,
mengalir
ke
absorber
dan
uap
(konsentrasi
ke
Penggunaan
absorber
katup
mempertahankan
zat
penyerap
melalui
cekik
perbedaan
26
katup
tinggi)
cekik.
bertujuan
untuk
tekanan
antara
Proses 3-4 :
Tekanan
dengan
tinggi
refrigeran
menggunakan
ekspansi)
dan
cair
katup
dihasilkan
diturunkan
cekik
(katup
refrigeran
cair
lingkungan
menguap
yang
sehingga
akan
terjadi
didinginkan
uap
dan
refrigeran
bertekanan rendah.
Proses 6-8/7-8 :
penyerapan
tersebut
terjadi
Jika
secara
Agar proses
mengalirkannya
ke
generator
27
sehingga
atmosfir)
untuk
mengurangi
berat
alat
dan
pada
kombinasi
kedua,
amonia
bertindak
sebagai
28
yang
kristalisasi
terjadi
akan
pada
wilayah
mengakibatkan
melewati
pembentukan
batas
lumpur
atau
di
bawah
C.
Sistem
amonia-air
beracun
sehingga
membatasi
penggunaannya
melalui
kondensor.
Keadaan
ini
dapat
29
dengan
R E CTI F IE R
dan
A N A LY Z E R ,
seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.
Amonia
yang
generator melalui
masih
mengandung
RE CTI F I E R ,
uap
air
dari
A N A LY Z E R .
A N A LY Z E R ,
R E CTI F IE R ,
kondensor.
sedangkan
A N A LY Z E R
amonia
diteruskan
ke
kombinasi
refrigeran-zat
30
penyerap
yang
digunakan. Perlu
diperhatikan
bahwa
pada
diagram
3. SISTEM KERJA
Sistem absorbsi menyerap uap tekanan
rendah dari evaporator ke dalam zat cair
penguap (absorbing liquid) yang cocok pada
absorber. Pada komponen ini terjadi perubahan
fasa dari uap menjadi cair, karena proses ini
sama dengan kondensasi, maka selama proses
berlangsung terjadi pelepasan kalor. Tahap
berikutnya adalah menaikan tekanan zat cair
tersebut dengan pompa dan membebaskan
uap dari zat cair penyerap dengan pemberian
kalor.
Pada sistem kompresi uap, siklus yang
terjadi dioperasikan oleh kerja (work-operated
cycle) karena kenaikan tekanan refrigeran pada
saluran discharge dilakukan oleh kompresor.
Sedangkan pada sistem absorbsi, siklusnya
dioperasikan oleh kalor (heat-operated cycle)
karena
berkaitan
hampir
dengan
sebagian
besar
pemberian
kalor
operasi
untuk
31
usaha
untuk
menggerakan
pompa
namun
refrigeran
terpisah
dari
absorbentnya
secara
adiabatis
pada
katup
akan
berada
lingkungan.
di
Pada
bawah
komponen
pasangan
absorbennya
refrigeran
adalah
air
dan
LiBr
dengan
(Litium
pada
sistem
absorbsi
digantikan
dengan
tiga
32
sistem
ini
ekspansi
terjadi
dan
proses
kompresi,
penguapan.
Secara
pengembunan,
skematik
system
Kompresi
evaporator
mengisap
ini,
uap
tekanan
refrigerant
diusahakan
dari
tetap
sisi
rendah
keluar
agar
dan
temperature
tinggi
untuk
menghindarkan
temperature
mengalami
proses
komopresi,
uap
refrigerant
33
refrigerant
memerlukan
atau
mengambil
bentuk
kompresi
uap,
diperlukan
pembahasan
siklus
1. Daur Carnot
Daur carnot adalah daur reversible yang didefinisikan
oleh dua proses isothermal dan dua proses isentropic.
Karena
proses
perpindahan
reversible
panas
hanya
dan
terjadi
adiabatic,
maka
selama
proses
dengan
sebagai
mesin
kalor
carnot
yang
34
Keteranagan proses :
1 2 : kompresi adiabatic
2 3 : pelepasan panas isothermal
3 4 : ekspansi adiabatic
4 -1
seluruh
campuran.
proses
Untuk
itu
akan
terjadi
fluida
kerja
dalam
yang
fasa
masuk
daya
yang
dihasilkan
digunakan
untuk
35
Dimana :
12
kompresi
adiabatic
reversible, dari
dan
uap jenuh
panas
lanjut
dan
pengembunan refrigerant.
34
41
penambahan
pada
kalor
tekanan
menyebabkan
menuju uap jenuh.
3. Daur Kompresi Uap Nyata
36
reversible
tetap
yang
penguapan
isentropic,
selam
fluida
berkerja
melewati
uap nyata
dari
daur
uap ideal
dapat
kerugian
mekanis
dan
pengaruh
suhu
dalam
sewaktu
memasuki
alat
ekspansi
37
keadaan
sub
dingin.
Kondisi
panas
lanjut
yang
memompa
sistem.
menghisap
terendah
gas
dari
bahan
Gunanya
tekanan
pendingin
adalah
rendah
evaporator
untuk
dan
dan
ke
suhu
kemudian
tekanan
bahan
di
evaporator,
pendingin
cair
di
38
tidak
mempunyai
alat-alat
macam
kompresor
keunggulan
masing-masing.
ditentukan
oleh
mempunyai
Pemakaiannya
besarnya
kapasitas,
jenuh,
kemudian
mengembun
berubah
menjadi cair.
c. EVAPORATOR
Evaporator adalah suatu alat dimana bahan
pendingin
Melalui
menguap
perpindahan
dari
cair
panas
menjadi
dari
gas.
dinding
39
pipa
kapiler
atau
keran
ekspansi.
tekanan
atau
membuat
sistem
menjadi buntu.
e. PIPA KAPILER
Pipa kapiler gunanya adalah untuk :
1) Menurunkan tekanan bahan pendingin
cair
yang
mengalir
di
dalam
pipa
tersebut.
2) Mengontrol atau mengatur jumlah bahan
pendingin cair yang mengalir dari sisi
tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
f. KERAN EKSPANSI
Keran ekspansi ada 2 macam
1) Automatic Expasion Valve
2) Thermostatic Expansion Valve
Thermostatic Exspansion Valve lebih baik dan
lebih banyak dipakai, tetapi pada AC hanya
dipakai automatic expansion valve, maka disini
kita
hanya
akan
membicarakan
40
automatic
expansion
menurunkan
valve
cairan
saja.
dan
Gunanya
tekanan
untuk
tekanan
41