Anda di halaman 1dari 14

Mengoptimalkan Perawatan Komponen-Komponen Pada Sistem Kelistrikan Guna Mencegah

Terjadinya Low Insulation Di Kapal SS. Surya Satsuma

Darul Prayogoa dan Krisman Gelesahb

MENGOPTIMALKAN PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN PADA


SISTEM KELISTRIKAN GUNA MENCEGAH TERJADINYA LOW
INSULATION DI KAPAL SS. SURYA SATSUMA
Darul Prayogoa dan Krisman Gelesahb
a
Dosen Program Studi Teknika PIP Semarang
b
Taruna Program Studi Teknika STIP Jakarta

ABSTRAK

Pentingnya kebutuhan listrik diatas kapal sering tidak disertai dengan perawatan yang
baik atau secara intensif. Hal ini dapat menyebabkan terjadi masalah pada sistem kelistrikan
yang ada di kapal. Biasanya masalah kelistrikan terjadi pada kapal - kapal yang sudah
cukup lama beroperasi (kapal-kapal tua). Salah satu masalah kelistrikan yang popular di
atas kapal adalah kebocoran arus listrik yang yang lebih sering kita kenal dengan istilah
“low insulation”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan pengaruh low insulation
dalam sistem kelistrikan diatas kapal dan mengetahui perawatan yang benar dalam sistem
kelistrikan kapal.
Sasaran dari pengkajian ini adalah sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
terkait perawatan komponen-komponen pada sistem kelistrikan diatas kapal dan sebagai
acuan atau pedoman dalam melakukan perawatan terhadap komponen-komponen pada
sistem kelistrikan diatas kapal.
Kondisi sekitar (seperti suhu, kelembaban, dan cuaca) menyebabkan suatu komponen
listrik mengalami kerusakan akibat terbentuknya korosi. Umur dari suatu komponen-
komponen listrik dapat mempengaruhi terjadinya low insulation di atas kapal. batas waktu
tersebut menyebabkan komponen itu tidak dapat berfungsi secara maksimal bahkan
mengalami kerusakan. Faktor korosi dapat menyebabkan terjadinya low insulation dikapal
SS. Surya Satsuma. Bagian komponen listrik yang terbuat dari besi mengalami korosi dan
lama-kelamaan korosi tersebut mulai menyebar pada isolator di komponen listrik tersebut
dan mengakibatkan isolator sebagai penghambat listrik tidak berfungsi.

Kata kunci : perawatan, low insulation, korosi

I. PENDAHULUAN segala kebutuhan di atas kapal. Jika mesin


penggerak utama (Main Engine) berperan
Di dalam melakukan pelayaran dari satu sebagai penggerak kapal, maka permesinan
pelabuhan ke pelabuhan yang lain dengan bantu (Auxiliary Engine) merupakan
jarak yang cukup jauh, maka kapal harus permesinan bantu di atas kapal yang
dapat beroperasi dengan baik. Agar kapal berguna untuk memenuhi segala kebutuhan
dapat beroperasi dengan baik harus untuk menunjang kinerja dari kapal
didukung dengan permesinan yang baik. Di tersebut. Salah satu kebutuhan yang
atas kapal terdapat mesin penggerak diperlukan untuk menunjang kinerja kapal
utama (Main Engine) serta permesinan adalah kebutuhan akan listrik. Namun
bantu (Auxiliary Engine), guna memenuhi kebutuhan listrik ini juga harus ditunjang

1978
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

dengan faktor-faktor seperti perencanaan III. HASIL PENELITIAN DAN


akan intalasi listrik di atas kapal atau PEMBAHASAN
sistem distribusi daya listrik di atas kapal.
Selain harus ditunjang dengan beberapa A. HASIL PENELITIAN
faktor penting, kebutuhan akan listrik 1. Kondisi lingkungan sekitar dapat
juga harus diikuti dengan pengadaan mempengaruhi terjadinya low
komponen listrik yang baik pula guna insulation di atas kapal
memenuhi kelengkapan komponen- Pada tanggal 01 Januari 2016 kapal
kompanen untuk system distribusi dan SS. Surya Satsuma berlayar dari
sesuai persyaratan pada peraturan Bontang menuju ke Hiroshima-Japan.
rekayasa kemaritiman. Lebih khusus lagi Kondisi kapal berlayar dengan cuaca
yaitu merencanakan instalasi penerangan, baik. Pada saat saat itu Jepang sedang
sistem komunikasi, navigasi, monitoring, dalam iklim dingin (musim salju).
dan sistem pendukung lainnya pada Tiba-tiba pada pukul 14:00 alarm
geladak anjungan (navigation deck). low insulaton berbunyi. Oiler jaga dan
Kebutuhan listrik di atas kapal dapat chief engineer melihat alarm low
dipenuhi dengan suplai listrik dari insulation (resistansi rendah) dari sistem
generator. kelistrikan kapal. Masinis 3 pergi
Pentingnya kebutuhan listrik di atas melihat CRT (Computer Remote
kapal sering tidak disertai dengan Temperature) dan di sana terdapat
perawatan yang baik atau secara intensif. keterangan alarm low insulation 100V
Hal ini dapat menyebabkan terjadi MSB. Setelah itu Masinis 3
masalah pada sistem kelistrikan yang ada beserta kadet melakukan pengecekan
di kapal. Biasanya masalah kelistrikan sistem kelistrikan di kapal khususnya
terjadi pada kapal-kapal yang sudah pada sistem kelistrikan 100V.
cukup lama beroperasi (kapal-kapal tua). Pemeriksaan dilakukan dengan cara
Salah satu masalah kelistrikan yang mematikan sakelar listrik yang
popular di atas kapal adalah kebocoran menggunakan arus 100V secara
arus listrik yang yang lebih sering kita bergantian sambil memantau nilai
kenal dengan istilah “low insulation”. insulation pada panel. Melalui
pemeriksaan itu, Masinis 3 mendapati
II. METODE PENELITIAN low insulation terjadi pada sistem
lampu navigasi kapal.
Metode analisa data yang penulis Ternyata kami menemukan banyak
gunakan dalam penelitian ini adalah kadar air yang terdapat di dalam rumah
deskriptif kualitatif dimana data data yang lampu (casing). Kemudian kami
diperoleh disusun secara sistematis dan melakukan pengecekan ternyata
teratur, kemudian penulis membuat analisa komponen yang berfungsi sebagai kedap
kualitatif agar diperoleh kejelasan tentang airnya sudah rusak.
masalah yang dilakukan dalam penelitian
ini. Analisa data yang dilakukan dalam 2. Umur dari suatu komponen-komponen
penelitian ini adalah analisa terhadap low listrik dapat mempengaruhi terjadinya
insultion. Dari penjelasan tersebut low insulation di atas kapal
diharapkan mampu menggambarkan secara Pada tanggal 14 Januari 2016 kapal
keseluruhan pokok bahasan serta SS. Surya Satsuma dalam perjalanan
pemecahan masalah penelitian ini. menuju ke Jepang. Sekitar pukul 05:00
alarm low insulation aktif. Pada saat itu
seda terjadi peralihan musim dari musim

1979
Mengoptimalkan Perawatan Komponen-Komponen Pada Sistem Kelistrikan Guna Mencegah
Terjadinya Low Insulation Di Kapal SS. Surya Satsuma

Darul Prayogoa dan Krisman Gelesahb

salju ke musim semi di Jepang. Masinis bagian kabel pada junction box untuk
3 pergi ke ECR untuk melihat di mana lampu tersebut yang mangalami korosi.
terjadi low insulation. Pada CRT ada Low insulation ini baru diketahui karena
keterangan yang menyatakan alarm low lampu tersebut jarang dioperasikan, dan
insulation terjadi pada sistem lampu pengoperasiannya hanya dilakukan pada
navigasi kapal. Masinis 3 Mematikan saat kapal sandar kanan ketika berada di
alarm low insulation tetapi tidak meriset pelabuhan.
alarm tersebut. Hal tersebut dilakukan
Masinis 3 karena apabila alarm tersebut IV. KESIMPULAN DAN SARAN
diriset tanpa diperbaiki terlebihi dahulu,
maka alarm akan terus aktif. A. KESIMPULAN
Pukul 09:00 Masinis 3 melakukan 1. Kondisi sekitar (seperti suhu,
pengecekan terhadap lampu-lampu kelembaban, dan cuaca)
navigasi untuk menemukan titik masalah menyebabkan suatu komponen
dari low insulation tersebut. Setelah listrik mengalami kerusakan akibat
melakukan pemeriksaan selama 10 terbentuknya korosi. Cara
menit, maka ditemukan lampu navigasi penanganannya adalah dengan
sebelah kananlah yang menyebabkan melakukan pemeriksaan nilai
alarm low insulation aktif. resistansi secara berkala dan
melakukan perawatan secara teratur.
3. Korosi dapat menyebabkan terjadinya 2. Umur dari suatu komponen-
low insulation di atas kapal komponen listrik dapat
Korosi merupakan suatu proses mempengaruhi terjadinya low
yang menyebabkan terjadinya karat insulation di atas kapal. Faktor ini
pada suatu logam. Pada tanggal 15 dimana suatu komponen listrik
Februari 2016, saat itu SS. Surya telah memiliki batas waktu
Satsuma sedang berada di pelabuhan pemakaian tertentu dan jika sudah
Hatsukaichi, Jepang. Tiba-tiba terdengar melewati batas waktu tersebut
alarm dari kamar mesin. Pada saat itu menyebabkan komponen itu tidak
masinis yang sedang jaga adalah Masinis dapat berfungsi secara maksimal
2 dan dia mendapati alarm tersebut bahkan mengalami kerusakan. Cara
adalah alarm low insulation pada 100V. penanganannya adalah dengan cara
Masinis 2 mematikan alarm tersebut mengganti komponen tersebut
lalu melaporkannya kepada Masinis 3 dengan yang baru.
Hal tersebut dikarenakan bagian 3. Faktor korosi dapat menyebabkan
kelistrikan adalah tanggung jawab dari terjadinya low insulation di kapal
Masinis 3. Namun karena masih di SS. Surya Satsuma. Bagian
pelabuhan, maka masalah tersebut tidak komponen listrik yang terbuat dari
dapat langsung dikerjakan. Maka besi mengalami korosi dan lama-
Masinis 3 hanya membuat jadwal kelamaan korosi tersebut mulai
pemeriksaan untuk masalah tersebut menyebar pada isolator di
ketika kapal sudah meninggalkan komponen listrik tersebut dan
pelabuhan. Pada saat kami melakukan mengakibatkan isolator sebagai
pemeriksaan kami mendapati low penghambat listrik tidak berfungsi,
insulation terjadi pada lampu oleh sebab itu cara penanganannya
penerangan pada bagian kanan kapal. adalah dengan cara melakukan
low insulation terjadi akibat adanya perawatan secara teratur dan jika
1980
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

korosi tersebut sudah parah, maka DAFTAR PUSTAKA


segera ganti dengan suku cadang
yang baru. Endratmo. 1999. Sistem Kelistrikan Kapal.
Jakarta: Erlangga
B. SARAN
1. Meningkatkan perawatan secara Handoyo, Jusak Johan. 2014. Teknik
berencana (Planing Maintenance Kelistrikan Kapal. Jakarta: Djangkar
Schedule) dan berkala di atas
kapal, serta melakukan pemeriksaan Salim, Agus. 2003. Pengetahuan Praktis
secara berkala pada sistem Kelistrikan Kapal. Jakarta: PT. Asuka
kelistrikan yang berada di luar Bahari Nusantara
kapal atau yang berhubungan
langsung dengan kondisi Harten, Setiawan. 1983. Instalasi Listrik
lingkungan. Arus Kuat. Jakarta: CV. Trimitra
2. Perlu adanya penyediaan suku Mandiri
cadang yang cukup oleh pihak
perusahaan pelayaran, sehingga Arya. 2015. Pengertian dan Definisi Listrik.
dapat mengganti semua komponen- Bandung: Mandar Maju
komponen listrik yang sudah tidak
layak pakai lagi. Kumala. 2015. Kerusakan pada Motor
3. Ditujukan pada pihak perusahaan Listrik. Jakarta: CV. Karya Jaya
perlu dilakukan pemeriksaan Abadi.
resistansi terjadwal paling sedikit
tiga bulan sekali pada sistem
kelistrikan mencakup tegangan
440V pada semua motor-motor
listrik yang ada di kapal dan pada
tegangan 100V pada sistem
penerangannya.

1981
Analisa Penurunan Kualitas Air Pada Pengoperasian Ketel Uap Di MV. NYK Vega

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc

ANALISA PENURUNAN KUALITAS AIR PADA PENGOPERASIAN


KETEL UAP DI MV. NYK VEGA

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc


a
Taruna Prodi Teknika PIP Semarang
b dan c
Dosen Program Studi Teknika PIP Semarang

ABSTRACT

Steam boiler is a closed vessel that can produce hot steam with the pressure of more than
one atmosphere by heating the water within it. Water in the process greatly affect the
condition of the kettle, so the quality must always be maintained.
The research method used in this research is descriptive qualitative method. The data
analysis technique used SWOT method to analyze the factors causing the decreasing of water
quality of boiler and the effort made to overcome these factors by identifying the strengths,
weaknesses, opportunities, and threats.
Based on the result of the research, it can be concluded that water boiler degradation is
caused by: 1) Distilled water not yet widely available on board is caused by leakage of
evaporator pipe on FWG and mechanical seal damage at distillation pump. 2) Freshwater
conditions from land are not eligible for boiler water. To overcome these factors, it is
necessary to check to determine which pipe is leaking, patching the leaking pipe using a
copper plug, opening and closing the inlet valve and evaporator outlet slowly to avoid
thermal shock, mechanical seal replacement of the distillation pump, and testing the boiler
water , addition of chemical dosing and water boiler blowdown.

Keywords: boiler, water quality, SWOT

I. PENDAHULUAN terhadap kondisi ketel. Dengan demikian,


kualitas air harus diperhatikan dan dijaga
Tersedianya uap panas merupakan hal agar selalu dalam kondisi baik, sehingga
yang mutlak bagi kelancaran operasional ketel akan selalu dalam kondisi baik pula.
permesinan yang membutuhkan, misalnya Dalam kenyataannya, ketel uap sering
untuk pemanas bahan bakar F.O, pemanas kali mengalami gangguan-gangguan,
minyak lumas, pemanas akomodasi saat seperti saat dilakukan pengujian air ketel
musim dingin, pemanas air tawar, dan lain- didapat hasil bahwa kadar alkalinitas, pH
lain. Kegiatan pelayaran dapat terganggu yang terkandung di dalam air berada di
jika produksi uap panas mengalami bawah batas normal. Apabila hal ini tidak
masalah, karena pengaruh peralatan dan segera diatasi, maka akan mempengaruhi
kerja dari komponen ketel uap yang kurang kondisi ketel uap, seperti timbulnya kerak
baik atau sebab yang lain yang pada pipa-pipa di dalam drum uap sehingga
menyebabkan ketel uap mengalami dapat memperlambat waktu pembentukan
gangguan. uap, serta perusahaan akan mengeluarkan
Untuk dapat memproduksi uap biaya tambahan untuk penambahan
diperlukan media yang dipanaskan yaitu Chemical Dosing.
air tawar. Air yang digunakan pada proses Dilatarbelakangi oleh perbedaan antara
pembentukan uap sangat berpengaruh pernyataan secara teori yang berbeda

1982
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

dengan kenyataan yang terjadi, maka (FKK) seperti yang dituliskan pada modul
penulis tertarik untuk melakukan LAN (2018), yaitu: Bobot Faktor (BF),
penelitian dengan judul “Analisa Nilai Dukungan faktor (ND), Nilai Relatif
Penurunan Kualitas Air pada Keterkaitan faktor (NRK), Total Bobot
Pengoperasian Ketel Uap di MV. NYK Nilai (TNB), serta Peta Kuadran Strategi.
Vega”.
III. HASIL DAN DISKUSI
II. METODOLOGI
1. Faktor-faktor apakah yang
Metode yang digunakan pada pelitian ini menyebabkan menurunnya kualitas
yaitu menggunakan metode deskriptif air ketel?
kualitatif, adapun tujuannya untuk a. Air destilasi yang belum banyak
mengungkapkan kejadian atau fakta, Air destilasi adalah air yang
keadaan yang terjadi saat penelitian dihasilkan dari proses destilasi di
berlangsung dengan menyajikan apa yang dalam Fresh Water Generator
sebenarnya terjadi. Untuk mendapatkan (FWG). Air ini adalah salah satu air
sumber data dalam penelitian ini dilakukan yang baik untuk digunakan sebagai
dengan observasi, wawancara dan studi air ketel. Namun dari hasil observasi
pustaka. yang peneliti lakukan, saat kapal
Teknik analisis data yang akan dipakai berada di dock-yard tanggal 4
oleh peneliti yaitu dengan menggunakan Agustus 2016 sampai dengan 19
analisis SWOT. Menurut Fatimah Agustus 2016 dilakukan perawatan
(2016:27), Analisis SWOT adalah suatu terhadap permesinan-permesinan
bentuk analisis situasi dengan kapal termasuk pada FWG. Setelah
mengidentifikasi berbagai faktor-faktor kapal keluar dari dock-yard, FWG
secara sistematis terhadap kekuatan- baru diperiksa dengan melakukan uji
kekuatan (strenghts), kelemahan- pengoperasian pada tanggal 27
kelemahan (weaknesses), peluang-peluang Agustus 2016 saat kapal dalam
(opportunities), serta ancaman-ancaman perlayaran dari Xiamen (China) ke
(threats) dari lingkungan untuk Kobe (Jepang) karena kondisi air laut
merumuskan strategi yang akan diambil. di daerah sebelumnya (daerah China)
Strategi tersebut antaralain: kotor dan tidak memungkin untuk
1. Strategi optimalkan kekuatan untuk mengoperasikan FWG. Ternyata
memanfaatkan peluang (Strategi setelah diuji pengoperasian tersebut
Ekspansi/pertumbuhan), terjadi beberapa gangguan pada
2. Strategi menggunakan kekuatan untuk FWG, sehingga harus dimatikan
mencegah dan mengatasi ancaman terlebih dahulu dan belum bisa
(Strategi Diversifikasi), digunakan untuk memproduksi air
3. Strategi mengurangi kelemahan dengan tawar. Dari hasil observasi dan
memanfaatkan peluang (Strategi wawancara yang dilakukan peneliti
Aliansi/stabilitas), dengan KKM, penyebab dari
4. Strategi mengurangi kelemahan untuk gangguan pada FWG tersebut adalah
mengatasi ancaman (Strategi Defensive). karena bocornya pipa pada
Pada pengolahan data menggunakan evaporator dan rusaknya mechanical
metode SWOT dilakukan dengan seal pada pompa destilasi:
memberikan penilaian-penilaian faktor 1) Bocornya pipa pada evaporator
menggunakan tabel-tabel untuk FWG
menentukan Faktor Kunci Keberhasilan

1983
Analisa Penurunan Kualitas Air Pada Pengoperasian Ketel Uap Di MV. NYK Vega

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc

Bocornya pipa pada evaporator Akibat dari gangguan pada


menyebabkan keluarnya air FWG tersebut adalah air destilasi
evaporator (air dari pendingin tidak banyak diproduksi di kapal.
jaket mesin induk) ke dalam Hal ini diperkirakan sebagai
evaporator dan akibatnya proses penyebab air yang baik digunakan
penguapan air laut menjadi sebagai air pengisian ketel tidak
terganggu. Kebocoran pipa tersedia, dan air di dalam tangki
evaporator di MV. NYK Vega air tawar masih air yang disuplai
diketahui pada tanggal 27 Agustus dari darat. Seperti yang
2016 dan baru dapat diatasi pada disampaikan oleh KKM dan
tanggal 29 Agustsus 2016. Masinis 3 bahwa kurangnya air
2) Rusaknya mechanical seal pada destilasi yang disebabkan oleh
pompa destilasi rusaknya FWG setelah dry-dock
Pompa destilasi adalah pompa diperkirakan menyebabkan air
berjenis sentrifugal yang yang baik untuk pengisian ketel
digunakan untuk menghisap air uap tidak tersedia di kapal. Peneliti
hasil proses destilasi yang juga mendapatkan data dari studi
terkumpul pada bagian kondensor pustaka dengan melihat
FWG yang kemudian dipompa ke NALFLEET Log sheet NYK Vega
tangki air tawar atau tangki air tahun 2012 setelah kapal
minum. Rusaknya mechanical seal melaksanakan dry-dock yang
pada pompa menyebabkan air menunjukkan adanya penurunan
yang telah diproduksi pada kualitas air ketel.
kondensor tidak dapat dialirkan ke b. Kondisi air tawar dari darat tidak
tangki air tawar. Kerusakan ini memenuhi syarat untuk air ketel
terjadi pada tanggal 2 September Air yang baik digunakan sebagai
2016. Sehingga suplai air destilasi air pengisian ketel adalah air yang
di kapal tidak banyak tersedia. berasal dari proses destilasi yaitu air
dari hasil produksi Fresh Water
Generator dan air dari proses
kondensasi yaitu air yang terbentuk
dari uap bekas yang didinginkan di
dalam kondensor dan menjadi air
kondensat. Namun dari hasil
observasi yang peneliti lakukan di
MV. NYK Vega pada saat setelah
dry-dock, air disuplai dari darat yang
Gambar Kebocoran pada Pipa Evaporator kondisinya kurang sesuai jika
FWG digunakan sebagai air pengisian dan
air ketel. Hal tersebut juga disebutkan
oleh Masinis 3 dalam wawancara
yang dilakukan peneliti, bahwa hasil
pengujian air yang berada di bawah
batas normal merupakan akibat dari
penggunaan air dari darat yang
sebenarnya tidak memenuhi syarat.
Gambar Pompa Destilasi

1984
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

Dari hasil studi pustaka yang f. Tidak dilakukan pengujian air


peneliti kutip dari sebelum air dari darat disuplai ke
http://lokerpelaut.com/perawatan-air- kapal
ketel-uap-atauboiler.html yang Dari hasil observasi yang peneliti
dipublikasikan tanggal 16 Agustus lakukan, pada saat setelah dry-dock,
2017, menyatakan bahwa air tawar air tawar untuk kebutuhan di atas
yang didapatkan dari berbagai kapal disuplai dari darat. Air tersebut
pelabuhan dengan tanpa kandungan digunakan juga sebagai air pengisian
yang jelas seperti banyak untuk ketel karena belum tersedianya
mengandung chloride, asam atau air hasil destilasi/kondensasi. Namun
yang akan sangat berpengaruh pada pada saat sebelum bunker, belum
perawatan air ketel. dilakukan pengujian untuk air
c. Penginjeksian chemical dosing yang tersebut, sehingga belum diketahui
kurang baik apakah air tersebut layak digunakan
Pemberian chemical dosing sebagai air pengisian atau
dilakukan sesuai dengan hasil uji air membutuhkan perawatan lebih.
ketel, dan mengacu pada instruksi g. Lamanya kapal berlabuh
dari program perawatan air ketel yang Dari hasil observasi yang peneliti
disusun oleh perusahaan. Namun dari lakukan, tanggal 28 Agustus 2016
hasil observasi yang peneliti lakukan, hingga tanggal 1 September 2016
terkadang penginjeksian chemical kapal memasuki kawasan Jepang
dosing tersebut mengalami gangguan, melakukan bongkar muat di empat
dan mengakibatkan berkurangnya terminal yaitu di Kobe, Nagoya,
jumlah chemical yang terinjeksi ke Shimizu, dan Tokyo. Pada saat itu air
dalam air pengisian. ketel sama sekali tidak dilakukan
d. Air pengisian kotor blowdown. Sehingga tidak dapat
Air yang digunakan sebagai media membuang kotoran-kotoran yang
pembentukan uap di dalam ketel tidak terdapat dalam air ketel.
sepenuhnya bebas dari kotoran, baik h. Pencegahan pencemaran di sekitar
yang bersifat padat maupun yang pelabuhan
larut dalam air. Dari hasil observasi Air ketel yang telah mendapat
yang peneliti lakukan melalui perawatan menggunakan chemical
pengujian air ketel, didapatkan bahwa dosing kemungkinan mempunyai
kondisi air pengisian dalam kondisi kandungan-kandungan yang dapat
kotor. menyebabkan pencemaran apabila
e. Air kondensat yang belum banyak dibuang ke perairan pelabuhan.
tersedia di kapal Dengan demikian untuk menghindari
Air kondensat yaitu air yang pencemaran air di sekitar pelabuhan
terbentuk dari uap yang sudah maka blowdown air ketel tidak
digunakan sebagai media evaporator dilakukan pada saat kapal berlabuh,
dan berubah wujud dari uap menjadi dan hanya dilakukan pada saat kapal
air karena terjadi perpindahan panas, berlayar di laut lepas. Dari hasil
kemudian dinginkan di dalam observasi yang peneliti lakukan,
kondensor dan menjadi air kondensat. blowdown air ketel di MV. NYK
Namun dari hasil observasi peneliti, Vega tidak dilakukan pada saat kapal
air kondensat belum banyak tersedia berlabuh, dan hanya dilakukan pada
di kapal karena mengingat kapal baru saat kapal berlayar di laut lepas.
selesai melaksanakan dry-dock.

1985
Analisa Penurunan Kualitas Air Pada Pengoperasian Ketel Uap Di MV. NYK Vega

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc

i. Air pengisian yang cukup Liquid Plus, Oxygen Control,


Air adalah kebutuhan utama dalam Condensate Treatment 9-150.
proses pembentukan uap pada ketel l. Pengujian air ketel teratur
uap. Dari hasil observasi yang Kualitas air ketel harus secara
peneliti lakukan selama peneliti teratur diuji agar dapat diketahui
melaksanakan praktek laut, apakah air tersebut layak digunakan
ketersediaan air pengisian ketel di atau harus dilakukan perawatan yang
MV. NYK Vega selalu tercukupi. Air lebih. Begitu pula di MV. NYK
pengisian tersebut bersumber dari Vega, dari hasil observasi dan studi
proses kondensasi uap kembali yang pustaka yang peneliti lakukan,
sebelumnya uap tersebut digunakan pengujian air ketel dilakukan setiap 2
sebagai media pemanas, selain itu atau 3 hari sekali secara teratur sesuai
kebutuhan air pengisian juga dengan jadwal perawatan berkala
dicukupi dengan air dari tangki ketel uap yang terdapat di instruksi
penampungan air tawar, sedangkan manual dan working instruction.
air di tangki penampungan air tawar Adapun test kit yang digunakan untuk
bersumber dari darat. pengujian air ketel di MV. NYK
j. Terdapatnya SOP yang baku Vega adalah menggunakan
Dari hasil observasi yang peneliti NALFLEET Test Equipment.
lakukan, Standard Operational m. Pasokan chemical dosing unit dari
Procedure (SOP) yang digunakan perusahaan terpenuhi
untuk pengoperasian ketel uap di Dari hasil observasi yang peneliti
MV. NYK Vega dipaparkan dalam lakukan, chemical dosing unit untuk
Working Instruction yang terdapat perawatan air ketel selalu
dalam folder Electronic-Safety diperhatikan oleh perusahaan. Setiap
Management System (E-SMS) di kali ada permintaan pemasokan
komputer kapal. Standard chemical dosing yang dikirim dari
pengoperasian tersebut disusun oleh kapal selalu mendapatkan respon
chief engineer dengan mengacu pada yang baik dari perusahaan, sehingga
instruction manual book dan chemical dosing untuk perawatan air
disesuaikan dengan kondisi lapangan. ketel tersebut tidak pernah
Kemudian dicetak dan ditempelkan mengalami kekurangan pasokan. Hal
didekat panel pengoperasian ketel ini sangat berpengaruh dalam usaha
uap. membuat kualitas air ketel selalu
k. Pemberian Chemical Dosing yang dalam kondisi baik.
sesuai n. Pasokan test kit untuk air ketel dari
Pemberian chemical dosing perusahaan terpenuhi
dilakukan sesuai dengan hasil uji air Dari hasil observasi yang peneliti
ketel, dan mengacu pada instruksi lakukan, test kit untuk pengujian air
dari program perawatan air ketel yang ketel selalu diperhatikan oleh
disusun oleh perusahaan. Adapun perusahaan. Setiap dilakukan
hasil observasi yang peneliti lakukan, permintaan pemasokan test kit yang
chemical yang digunakan untuk dikirim dari kapal selalu
perawatan air ketel di MV. NYK mendapatkan respon yang baik dari
Vega adalah produk dari UNITOR perusahaan, sehingga test kit untuk
yaitu BWT (Boiler Water Treatment) pengujian air ketel tersebut tidak
pernah mengalami kekurangan

1986
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

pasokan. Serta setiap bulan dilakukan a. Air destilasi yang belum banyak
inventaris untuk menghitung jumlah tersedia di kapal
test kit dan mengetahui tanggal Dari hasil observasi dan
kadaluwarsa test kit tersebut. wawancara yang dilakukan peneliti
o. Dilakukan pengujian air ketel oleh dengan KKM, penyebab dari
teknisi dari perusahaan gangguan pada FWG tersebut adalah
Kualitas air ketel harus secara karena bocornya pipa pada
teratur diuji agar dapat diketahui evaporator dan rusaknya mechanical
apakah air tersebut layak digunakan seal pada pompa distillate. Adapun
atau harus dilakukan perawatan yang upaya yang dilakukan untuk
lebih. Dari hasil observasi yang mengatasi masalah tersebut sesuai
peneliti lakukan, selain pengujian air dengan hasil observasi dan
ketel yang dilakukan oleh cadet wawancara serta studi pustaka yang
mesin atau Masinis 3 di kapal, peneliti lakukan adalah:
pengujian air ketel juga dilakukan 1) Bocornya pipa pada evaporator
secara teratur setiap 2 bulan sekali FWG
oleh teknisi dari darat yang dikirim Dilakukan pemeriksaan untuk
oleh perusahaan. menentukan pipa mana yang
p. Terdapat standar perawatan air ketel bocor, dilakukan penambalan pipa
dari perusahaan yang bocor menggunakan plug
Dari hasil observasi yang peneliti dari tembaga, serta membuka dan
lakukan, selain standar pengoperasian menutup katup inlet dan outlet air
untuk ketel uap itu sendiri, di MV. pemanas evaporator secara
NYK Vega terdapat juga standar perlahan untuk menghindari
perawatan air ketel yang disusun oleh thermal shock yang dapat
pihak perusahaan yang disesuaikan menyebabkan kebocoran pipa.
dengan chemical dosing unit yang 2) Rusaknya mechanical seal pada
digunakan di atas kapal. pompa distillate, dilakukan
penggantian mechanical seal pada
2. Upaya apa yang dilakukan untuk pompa.
mengatasi faktor-faktor penyebab b. Kondisi air tawar dari darat tidak
menurunnya kualitas air ketel? memenuhi syarat untuk air ketel
Dari faktor-faktor penyebab Dari hasil observasi dan
terjadinya fuel gas trip di atas tersebut wawancara serta studi pustaka yang
dikelompokkan masing-masing dilakukan peneliti, untuk mengatasi
berdasarakan metode pengambilan masalah tersebut maka dilakukan
keputusan yaitu SWOT (Strength, langkah-langkah sebagai berikut:
Weakness, Opportunities, Threats). Dari Dilakukan pengujian air ketel di atas
faktor tersebut peneliti mengambil kapal, dilakukan penambahan
penyelesaian terhadap faktor kelemahan chemical dosing, serta dilakukan
(weakness) dan ancaman (threats) yang blowdown air ketel.
terjadi ketika peneliti praktek laut c. Penginjeksian chemical dosing yang
sedangkan faktor kekuatan (strength) kurang baik
dan peluang (opportunities) tidak ada Dari hasil observasi yang
penyelesaiannya karena merupakan hal dilakukan peneliti, untuk mengatasi
yang positif dan perlu dipertahankan. masalah tersebut maka dilakukan
Adapun faktor-faktor kelemahan dan pembersihan pada filter pipa inlet
ancaman tersebut adalah sebagai berikut: chemical dosing pump dan

1987
Analisa Penurunan Kualitas Air Pada Pengoperasian Ketel Uap Di MV. NYK Vega

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc

pembersihan lubang outlet yang


terpasang pada pipa air pengisian. Tabel 1. Faktor Internal dan Eksternal
Kemudian menambah feed rate
Faktor Internal
pompa untuk mempercepat proses
No Kekuatan (S) No Kelemahan (W)
penginjeksian chemical yang sempat Air pengisian yang Penginjeksian chemical
1. 1.
terhambat. cukup dosing yang kurang baik
Terdapatnya SOP yang
d. Air pengisian kotor 2.
baku
2. Air tawar pengisian kotor
Dari hasil observasi dan Pemberian Chemical Air kondensat yang belum
3. 3.
wawancara serta studi pustaka yang Dosing Unit yang sesuai banyak tersedia di kapal

dilakukan peneliti, untuk mengatasi 4.


Pengujian air ketel
4.
Air destilasi yang belum
teratur banyak tersedia di kapal
masalah tersebut maka dilakukan
Faktor Eksternal
dengan blowdown air dan
No Peluang(O) No Ancama (T)
penambahan chemical. Pasokan chemical Kondisi air tawar dari
e. Air kondensat yang belum banyak 1. dosing unit dari 1. darat tidak memenuhi
perusahaan terpenuhi syarat untuk air ketel
tersedia di kapal Pasokan test kit untuk Tidak dilakukan pengujian
Dari hasil observasi dan 2. air ketel dari perusahaan 2. air sebelum air dari darat
terpenuhi di supply ke kapal
wawancara serta studi pustaka yang Dilakukan pengujian air
dilakukan peneliti, untuk mengatasi 3. ketel oleh teknisi dari 3. Lamanya kapal berlabuh
perusahaan
masalah tersebut maka dilakukan Terdapat standard
Pencegahan pencemaran
dengan mengisi cascade tank dengan 4. perawatan air ketel dari 4.
di sekitar pelabuhan
perusahaan
menggunakan air dari tangki
penampungan air tawar, serta dapat b. Komparasi Urgensi Faktor
ditambahkan air dari hasil proses Internal dan Eksternal
destilasi dari FWG. Penilaian terhadap faktor-faktor
f. Tidak dilakukan pengujian air untuk menentukan Bobot Faktor (BF)
sebelum air dari darat disuplai ke dengan membandingkan tiap-tiap
kapal faktor pada faktor internal maupun
Dari hasil observasi dan pada faktor eksternal.
wawancara serta studi pustaka yang
dilakukan peneliti, untuk mengatasi
masalah tersebut maka dilakukan
pengujian air sesaat setelah
digunakan untuk mengisi ketel,
sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam rencana perawatan, seperti
penambahan chemical dosing dan
pelaksanaan blowdown.

A. Pembahasan Masalah
1. Faktor Kunci Keberhasilan
a. Faktor Internal dan Eksternal
Setelah didapatkan faktor-faktor
yang mendukung maupun yang
menyebabkan penurunan kualitas air
ketel di MV. NYK Vega, kemudian
dikelompokkan dalam tabel faktor
internal dan eksternal.

1988
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

Tabel 2. Komparasi Urgensi d. Nilai Relatif Keterkaitan Faktor-


Faktor
Dengan adanya keterkaitan itulah
maka akan tercipta suatu sinergi
dalam mendukung misi organisasi.
Untuk itu perlu ditentukan Nilai
Relatif Keterkaitan (NRK) tiap
faktor dengan faktor lainnya. Dalam
penilaian didapatkan NRK paling
besar pada faktor kelemahan (W)
yaitu air destilasi yang kurang
tersedia di kapal dengan nilai 3.00,
dan faktor ancaman (T) yaitu kondisi
air tawar dari darat tidak memenuhi
syarat untuk air ketel dengan nilai
2.87.
e. Matriks Ringkasan Analisis Faktor
Internal dan Eksternal
Setelah mendapatkan bobot faktor
(BF), nilai dukung (ND) serta nilai
relatif keterkaitan (NRK), kemudian
c. Nilai Dukungan Faktor langkah selanjutnya adalah penulis
Setelah bobot faktor diketahui, menentukan Total Nilai Bobot
berikutnya dilakukan penentuan Nilai (TNB).
Dukungan (ND). Penilaian tersebut
penulis dapatkan dari diskusi dengan Tabel 4. Matriks Ringkasan Analisis Faktor
taruna semester 8 yang dikapalnya Internal dan Eksternal
terdapat ketel uap. Adapun Nilai
Dukung adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Nilai Dukungan (ND) Faktor

f. Peta Kuadran Strategi


Dari hasil penilaian terhadap
faktor-faktor yang telah disusun di
dalam matrik ringkasan analisis
1989
Analisa Penurunan Kualitas Air Pada Pengoperasian Ketel Uap Di MV. NYK Vega

Dwi Maryuana Restua, Abdi Senob dan Andy Wahyu Hermantoc

faktor internal dan eksternal di atas IV. KESIMPULAN


dapat digunakan untuk menentukan
peta kuadran strategi. Adapun peta Setelah melaksanakan identifikasi
kuadran strategi tersebut adalah masalah dan dilakukan pembahasan
sebagai berikut: terhadap data yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penurunan kualitas air ketel disebabkan
oleh dua faktor, yaitu:
a) Air destilasi yang belum banyak
tersedia di kapal disebabkan oleh
bocornya pipa evaporator pada FWG,
dan rusaknya mechanical seal pada
pompa destilasi yang berdampak
pada air destilasi dari tangki yang
digunakan untuk mengisi cascade
tank menjadi berkurang.
b) Kondisi air tawar dari darat tidak
memenuhi syarat untuk air ketel yang
disebabkan oleh tidak adamya
perawatan khusus dari darat untuk air
Gambar Peta Kuadran Strategi ketel yang berdampak pada
rendahnya kualitas air ketel dari hasil
Berdasarkan gambar di atas pengujian.
dimana nilai jumlah TNB kekuatan 2. Adapun upaya yang dilakukan untuk
(S) = 1,79 dan nilai jumlah TNB mengatasi faktor-faktor penyebab
kelemahan (W) = 4,94 maka menurunnya kualitas air ketel, yaitu:
selisihnya (Y) = S – W maka hasilya a) Air destilasi yang belum banyak
Y = - 3,15, sedangkan nilai jumlah tersedia di kapal disebabkan oleh
TNB peluang (O) = 1,15 dan nilai bocornya pipa evaporator pada FWG
jumlah TNB ancaman (T) = 4,87 maka dilakukan pemeriksaan untuk
maka hasil selisihnya (X) = O – T menentukan pipa mana yang bocor,
dan hasilnya -3,73 maka titik tersebut dilakukan penambalan pipa yang
berada di (-3,73; -3,15) atau dapat bocor menggunakan plug dari
diketahui bahwa peta kuadran strategi tembaga, membuka dan menutup
berada di kuadran IV (Strategi katup inlet dan outlet air pemanas
Defensive), maka strategi yang evaporator secara perlahan untuk
dilakukan yaitu mengurangi menghindari thermal shock yang
kelemahan untuk mengatasi ancaman dapat menyebabkan kebocoran pipa,
dengan langkah-langkah yang sedangkan rusaknya mechanical seal
dijelaskan pada bagian upaya yang pada pompa destilasi, yaitu dengan
dilakukan untuk mengatasi faktor- dilakukan penggantian mechanical
faktor penyebab menurunnya kualitas seal pada pompa.
air ketel, yaitu untuk mengatasi: b) Kondisi air tawar dari darat yang
a. Air destilasi yang belum tidak memenuhi syarat untuk air ketel
banyak tersedia di kapal; yaitu dilakukan pengujian air ketel di
b. Kondisi air tawar dari darat atas kapal, dilakukan penambahan
tidak memenuhi syarat untuk
air ketel.
1990
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 2 Edisi Mei 2018

chemical dosing dan dilakukan blow ______. 2017. http://lokerpelaut.com/


down terhadap air ketel. perawatan-air-keteluap-atau-
oiler.html. Diakses pada 04
DAFTAR PUSTAKA November 2017

Fatimah, Fajar Nur’aini D. 2016. Teknik


Analisis SWOT. Yogyakarta :
Quadrant

Handoyo, Jusak Johan. 2016. Ketel Uap,


Turbin Uap, dan Turbin Gas
Penggerak Utama Kapal. (Edisi 3).
Jakarta : Djangkar

Narbuko, Chalid dan Abu Achmadi. 2015.


Metode Penelitian. Jakarta : PT Bumi
Aksara

Osaka Boiler Mfg. Co., Ltd. 2006.


Instruction Manual Book. Jepang

Riandry, Muhammad Aldy. 2014. Air


Boiler dan Air Pengisian Boiler.
Diambil dari:
http://termodinamikablog.blogspot.co.
id/2015/04/air-boiler-dan-air-pengisi-
boiler.html, Diakses pada 02
September 2017

Setiawan, Agus. 2016. Pengertian Studi


Kepustakaan, Diambil dari:
http://www.transiskom.com/2016/03/
pengertian-studi-kepustakaan.html.
Diakses pada 02 September 2017

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : CV Alfabeta

______. 2008. Teknik-teknik Analisis


Manajemen, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III.
Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

1991

Anda mungkin juga menyukai