PENDAHULUAN
1.4 Sasaran
Pembuatan Laporan ini di tujukan kepada Individu, Mahasiswa,
Konstruktor, Pihak Galangan dan Masyarakat luas di Indonesia untuk memberi
pengetahuan lebih mengenai Permesinan Kapal. Sehingga kita dapat mengetahui
sistem pengoperasian pada mesin kapal.
1
1.5 Tinjauan Lokasi
Janata Marina Indah Unit II adalah galangan kapal yang terletak di
pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Galangan ini memiliki berbagai alat baik alat
teknologi mekanik ataupun non teknologi mekanik yang digunakan sebagai
penunjang kerja di bidang perkapalan. Di galangan ini pemandu ahli menjelaskan
secara langsung mengenai bagian over houle elmot, penggantian dan perbaikan
kabel dan lampu, dan lain sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Fungsi Magger adalah sebagai alat untuk mengukur isolator atau
ketahanan dari generator, motor dan juga trafo. pada umumnya alat ini
dipakai untuk mengecek instalisi rumah dan bahkan untuk mengecek
ketahanan SUTM atau saluran udara tegangan menengah
3. Drue elektrik
4. Lampu
5. Redvelnest elektrik
2.1.3 Cara perbaikan elektro motor
Pertama cek dulu tegangan dan arus menggunakan multi test atau ohm
meter, terus elmotnya juga dicek di terminal kabelnya menggunakan meger test.
Baru di overhaule . kalau perlu dicopoti semuanya baru diganti bearingnya dengan
yang baru , lilitan statornya dan rotornya dicuci menggunakan drue elektrik, setelah
itu dipanasi pakek lampu selama satu hari yang dayanya sebesar 500 watt. Kalau
sudah diserlak menggunakan redvelnest elektrik, dan dipanasi lagi menggunakan
lampu sebesar 500 watt selama satu hari. Terus dimeker lagi kalau hasilnya baik
dipasang kembali tutup tutupnya dan komponen lainnya, lalu elmot dihidupkan
dicek tegangan dan arusnya. Dan harus sesuai dengan tegangan dan arus harus sama
seperti sebelumnya.
4
2.2 Sistem Kelistrikan Kapal
Sistim Kelistrikan Kapal meliputi :
a) Sistem penerangan (lighting load system)
Beban lampu utama tiap ruang, gangway, beban lampu tambahan, beban
lampu darurat, dll
b) Sistem power (power load system)
• Engine room machinery (mechanical, pneumatic, hydraulic, pump, fan,
heater, etc)
• Hull/deck machinery (crane, windlass, acc.ladder, winch, etc)
• Galley, pantry, laundry, etc
c) Sistem navigasi, komunikasi dan keselamatan (navigation,
communication and safety load system)
Lampu-lampu navigasi (morse light, anchor
Light, mast head light, side light, etc)
NavTex Peralatan navigasi (RADAR, gyro compass, echo sounder,
GPS,, etc)
Peralatan komunikasi (INMARSAT-B,INMARSAT-C, public
addressor, intercom, etc)\
AIS\
General Alarm
d) Sistem kelistrikan darurat (emergency source system)
Menggunakan baterai(aki) sebagai sumber daya dengan tegangan kerja
sesuai dengan rules yang terletak di ruang ESEP
Peralatan yang disuplai adalah peralatan darurat, antara lain:
- Semua peralatan navigasi, komunikasi dan keselamatan yang bekerja pada
arus searah (DC)
- Semua lampu-lampu darurat termasuk lampu ruangan dan gangway
- Kapasitas baterai harus mampu mensuplai kebutuhan listrik selama
minimal separuh dari waktu perjalanan kapal pada rute kapal yang terjauh
5
2.3 Kabel Listrik Kapal
Kabel sebagai bahan penghantar aliran listrik yang digunakan untuk
instalasi di kapal terbuat dari bahan tembaga kecuali pada kasus kabel termokopel
untuk peralatan instrumen dimana bahan logam khusus dan campuran seperti
Cupro-nikel digunakan pada beberapa kabel.
Kabel dari bahan tembaga (kawat kabel) biasanya menggunakan bahan PVC
atau beberapa bahan lainnya sebagai bahan isolasi. Isolasi kabel sangatlah penting
karena isolasi kabel tersebut harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan
yang disebabkan oleh kondisi buruk dari lingkungan kabel seperti air laut, beban
mekanis, perubahan suhu dan lain-lain. Selain itu isolasi kabel harus sesuai dengan
karakteristik listrik listrik dari konduktor dan juga arus listrik akan tergantung pada
kondisi dari konduktor. Secara singkat beberapa kerusakan pada konduktor akan
mengurangi area luasan dari penampang konduktor sehingga akan meyebabkan
tahanan listrik dari konduktor akan meningkat. Selanjutnya akan menyebabkan
suhu konduktor akan menjadi lebih tinggi dari yang direncanakan. Kerusakan pada
isolasi kabel akan berakibat pada tahanan isolasi yang keseluruhan mendekati nol
yang selanjutnya akan berakibat terjadinya short sirkuit. Jadi jelaslah, perlu
identifikasi kondisi yang ada di kapal dan di sekitar lokasi dimana kabel akan
ditempatkan sebelum mempertimbangkan standar mutu (tipe) kabel yang mampu
melindungi kabel dari situasi yang bersifat dapat merusak
2.3.1 Jenis kabel yang digunakan pada kapal
Jenis Kabel yang digunakan yaitu marine cable, marine cable adalah
kabel yang cocok digunakan dalam berbagai aplikasi kelautan . Kabel
marine yang bagus dan handal harus memiliki konsistensi performa yang
6
baik dalam kondisi basah ataupun kering hal ini dimaksudkan agar kabel
tersebut dapat bekerja dengan normal walaupun dalam kondisi basah
ataupun kering tersebut.
7
3. Penggunaan kabel yang tidak tepat, beban daya yang dialirkan pada
kabel tidak sesuai kapasitas
4. Ujung kabel terkena air
2.3.5 Jalur kabel
Jalur kabel adalah kabel-kabel terlentang yang disatukan dalam suatu
alur penyangga kabel (kabel hanger) dan diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam pengerjaan perbaikan dan pemeliharaan. Jalur kabel
terdiri dari:
1. Penyangga kabel, yang terbuat dari material baja galvanis yang
berbentuk seperti huruf U dengan berbagai tipe dan ukuran nominal
penyangga-penyangga kabel serta kontruksinya.
2. Pengikat kabel, yang berfungsi menyatukan kabel-kabel yang
diletakkan pada jalur kabel. Pengikat kabel ini terdiri dari pita
pengikat dan kancing pengikat. Bahan pengikat kabel ini terbuat dari
bahan baja galvanis yang lebarnya 14 mm. Penentuan jarak antara
pengikat harus sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI).
3. Tembusan kabel, ini digunakan untuk intalasi kabel yang
menghendaki adanya tembusan kabel yang digunakan pada kabel,
pipa pelindung kabel, yang bertujuan untuk melindungi intalasi kabel
dari kemungkinan terjadinya kerusakan fisik kabel. Jenis pelindung
kabel yangdigunakan; antara lain:
a. Pipa pelindung non metalik (bukan logam), digunakan di
ruanga akomodasi dan intalasi penerangan yang mempunyai
tegangan kerja sampai 250 volt.
b. Pipa pelindung non metalik (plice tube PA-2), di gunakan di
bawah lantai grating atau sejenisnya dalam kamar mesin.
c. Pipa pelindung untuk tembusan kabel, digunakan bila intalasi
kabel menghendaki adanya tembusan sehingga dinamakan
pipa coming. Tipe dan dimensi pipa pelindung ini diberi
simbol PV. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), mensyaratkan
pengisian kabel dalam pipa pelindung maksimum 40% luas
8
penampang pipa pelindung. Luas penampang kabel adalah
jumlah dari masing-masing luas penampang kabel yang
dihitung dari garis tengah luar kabel.
2. Ohm meter
9
3. Tespen
10
Circuit Breakers adalah auto shut down perangkat yang akan bekerja
jika ada kesalahan pada sistem listrik.Terutama selama overloading atau
hubung singkat , Circuit Breaker akan memutuskan pasokan listrik dari
MSB ke beban (load).Dikapal akan sangat banyak kita jumpai Device ini
b. Sekering/Fuse
11
OCR digunakan terutama pada panel lokal(dekat dengan
equipment/beban) dan MSB untuk perlindungan dari lonjakan arus
tinggi.Biasanya OCR disetting setara dengan arus beban penuh beban/load.
2.4 Perbaikan Lampu - lampu
Sistem penerangan lampu di Kapal mempunyai dua sistem, yaitu
sebagai berikut :
a. Main Lighting System
Main Lighting System adalah sistem penerangan lampu utama yang
mendapat power supply 220 Volt AC atau yang menggunakan power supply 24
Volt DC pada kondisi operasi sumber tenaga listrik normal (Generator /Shore
Connection ”ON”).
b. Emergency Light System
Emergency Light System adalah sistem penerangan lampu darurat yang
mendapat power supply dari battery 24 Volt DC dan dipakai saat Generator
/Shore Connection ”OFF”.
c. Navigation Light System
Navigation Light System adalah system penerangan lampu navigasi yang
mendapat dua macam power supply 24 Volt DC yaitu dari Rectifier pada kondisi
operasi normal dan power supply dari battery pada saat Generator /Shore
Connection “OFF”.
Energi untuk beban penerangan dan beban daya sistem kelistrikan suatu
kapal biasanya disuplai oleh 2 atau lebih generator. Selain itu juga dapat disuplai
dari emergency generator atau dari battery (aki). Daya listrik keluaran dari
generator ini biasanya semuanya akan di pusatkan menuju ke satu Main Switch
Board (MSB).
dayanya terhubung dengan bustie dari switch board di kapal. Jika sistem pelayanan
12
secara otomatis berpindah dari pelayanan normal ke pelayanan Emergency
Generator. Ada banyak desain yang berbeda untuk distribusi daya pada instalasi
beban listrik di kapal tergantung tipe kapalnya. Kebutuhan peralatan tidak dapat
secara ekonomis yaitu ukuran kawat tembaga yang lebih kecil. Tetapi distribusi
pada 380 V digunakan pada saat kebutuhan beban kapal yang besar, di mana
dengan netral earthed tetapi tanpa Hull Return. Sedangkan untuk sistem 380 V
yang banyak
digunakan di Eropa daratan. Pada 3,3 kV sistem kabel 3 kawat dengan netral
Distribusi penerangan dari tiap distribusi switch board disuplai oleh bank
transformator 3 fase. Di mana tiap bank terdiri dari 3 buah 450 V, 220 V trafo 1
start cepat(tanpa starter), bank trafo kedua dengan hubungan WYE sehingga
(ground) untuk memastikan keandaan sistem start cepat dari lampu. Semua panel
13
dari switch board distribusi yang dapat dipakai. Panel ini di disain untuk sistem
suplai 3 fase dan distribusi 1 fase. Beban 1 fase di hubungkan ke bursuplai 3 fase
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Listrik di kapal memegang peranan penting dalam operasional
kapal, terutama untuk pengoperasian peralatan-peralatan pendukung.
Seperti hal listrik di darat, listrik di kapal pada prinsipnya sama dengan di
darat. Hanya saja diatas kapal ada beberapa keadaan khusus. Ini berkaitan
dengan lingkungan yang khusus pula sehingga memerlukan persyaratan
tertentu. Termasuk sistem kelistrikan apa yang akan dipakai nantinya.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat
memanfaakan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang
tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
15