Anda di halaman 1dari 42

SISTEM KELISTRIKAN KAPAL

• Tujuan:
– Mahasiswa mampu merencanakan kebutuhan peralatan
dan perlengkapan yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dikapal.
• Sub topik;
1. Pendahuluan
2. Sistem dalam kelistrikan kapal
3. Prinsip kerja kelistrikan kapal
• Referensi;
– Marine Electrical Knowledge, Willem Maes
– Outback marine electric design,
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Sistem kelistrikan kapal terdiri atas;
– Sistem pembangkit-power
– Sistem pembagi beban/ pembagi load / distribution board
– Sistem penerangan-lighting
– Sistem navigasi, komunikasi dan keselamatan
– Sistem listrik darurat
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
•Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan
tenaga mekanik
Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik.
•Prinsip kerja generator adalah bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan
memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan
tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang
ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut
menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
Generator kapal merupakan alat bantu kapal yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan listrik diatas kapal. Dalam penentuan kapasitas
generator kapal yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan
listrik diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan
jumlah daya yang dibutuhkan dan variasi pemakaian untuk kondisi
operasional seperti manuver, berlayar, berlabuh atau bersandar serta
beberapa kondisi lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
daya minimum dan maksimum yang dibutuhkan.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
Tahap-tahap pemilihan generator sesuai dengan BKI Vol. IV (Bab I, D.I) dipersyaratkan
bahwa :
–Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk
memelihara pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja penuh.
–Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.
Dalam hal perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila suatu
perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu dimasukkan dalam
perhitungan.
–Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya
untuk sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
bersama (common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya masuk
total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap. Daya
masuk total sebagaimana telah ditentukan sesuai 1 dan 3
–Maupun daya yang diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada,
harus dipakai sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator kapal.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
Beban Kerja (Load Factor) generator kapal
Load faktor peralatan kapal didefinisikan sebagai
perbandingan antara waktu pemakaian peralatan pada
suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi dan
nilai load faktor dinyatakan dalam persentase.
Untuk peralatan yang jarang dipergunakan diatas kapal
dianggap mempunyai beban nol.
Begitu juga untuk peralatan yang bisa dikatakan hampir
tidak pernah dipergunakan nilai load faktornya juga
dianggap nol seperti, fire pump, anchor windlass, capstan
dan boat winches.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
Faktor Kesamarataan (Diversity Factor) generator kapal
Faktor kesamarataan ini didefinisikan sebagai perbandingan
antara jumlah dari kebutuhan daya intermitten yang
beroperasi selama periode waktu tertentu dengan jumlah
dari total kebutuhan daya listrik kapal
Peralatan listrik diatas kapal memiliki karakter pembebanan
yang spesifik dimana peralatan bekerja tidak pada waktu
pemakaian yang teratur dan secara bersamaan. Adapun jenis
pembebanan dalam operasional peralatan listrik diatas kapal
dibagi menjadi, Beban kontinyu (continous Load ) generator
kapal dan Beban generator kapal Terputus – putus
(Intermitten Load)
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
a. Beban kontinyu (continous Load ) generator kapal
Ini merupakan peralatan yang dalam operasionalnya
bekerja secara terus menerus pada kondisi pelayaran
normal seperti, lampu-lampu navigasi, pompa bantu CPP,
dll.
b. Beban generator kapal Terputus – putus (Intermitten
Load)
Peralatan yang dalam operasionalnya tidak bekerja secara
kontinyu dalam pelayaran normal, melainkan berkerja
secara periodik. Misalnya, pompa transfer bahan bakar
kapal, pompa air tawar, dll.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
BKI Vol IV, Bab I,D.1.c, ditetapkan faktor kesamarataan
dengan mempertimbangkan beban tertinggi yang diharapkan
terjadi pada waktu yang sama. Jika penentuan tepat tidaklah
mungkin, faktor kesamaan waktunya digunakan tidak boleh
lebih kecil dari 0.5
Perhitungan Kapasitas generator kapal
Dalam perhitungan kapasitas generator kapal selain load
faktor dan faktor diversity ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,
a. Kondisi kapal.
b. Data peralatan kapal.
c. Penggolongan Peralatan kapal
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
a. Kondisi kapal.
Kondisi kapal yang dimaksud adalah kondisi operasional kapal, yg terdiri atas:
1. Sandar atau berlabuh di dermaga,
2. Bermanuver di area dermaga,
3. Berlayar,
4. Bongkar muat
5. Saat di towing / ditarik
6. Emergency.
Berbagai beban listrik berbeda pada kondisi tersebut hal ini juga sangat tergantung dari jenis
kapal.
b. Data peralatan kapal.
Data ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah daya atau beban yang diperlukan dan jumlah
unit yang tersedia diatas kapal. Data peralatan ini berdasarkan perhitungan dan telah diverifikasi
dengan data yang ada dipasaran.
c. Penggolongan Peralatan kapal
Peralatan digolongkan berdasarkan
- Kondisi kapal (Poin a).
- Letak atau fungsi (Hull part, Machinery Part dan Electrical part).
- Tipe beban (Beban kontinyu atau beban Intermitten).
Kemudian semua data peralatan dengan memperhatikan beberapa hal diatas dimasukkan
kedalam tabel balans daya generator kapal
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
Prinsip distribusi listrik berhubungan dengan;
1. Sumber daya listrik-power electric
2. Beban-load
3. Jalur distribusi
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Contoh pemilihan komponen
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
• Sistem penerangan (lighting load system)
– Beban lampu utama tiap ruang, gangway, beban lampu tambahan, beban
lampu darurat, dll
– Beban stop kontak (televisi, peralatan kantor, exhaust fan, lemari es, dll)
– Intensitas cahaya penerangan dicantumkan dalam; luminous flux (F),
candela (I), lumen-hour, luminous intensity (I) – candle power, illumination
(E), luminous existence of a surface (M)
– Nilai Illumnation yang diijinkan untuk setiap ruangan berbeda, hal ini
disebabkan tujuan atau kegunaan dari ruang tersebut. Misalnya untuk nilai
illumination siang hari pada penyinaran matahari langsung sebesar
120.000 Lm/m2, sinar bulan dimalam hari nilai illumination sebesar 0.1
sampai 0.6 lm/m2, untuk ruang secara umum memerlukan 20 sampai 30
lm/m2. Tetapi untuk kebutuhan penglihatan manusia secara normal
diperlukan sekitar 3 lm/m2.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
• Sistem beban listrik (power load system)
– Engine room machinery (mechanical, pneumatic, hydraulic, pump, fan,
heater, etc)
– Hull/deck machinery (crane, windlass, acc.ladder, winch, etc)
– Galley, pantry, laundry, etc
• Sistem navigasi, komunikasi dan keselamatan (navigation, communication
and safety load system)
– Lampu-lampu navigasi (morse light, anchor light, mast head light, side light,
etc)
– Peralatan navigasi (RADAR, gyro compass, echo sounder, GPS, NavTex, etc)
– Peralatan komunikasi (INMARSAT-B, INMARSAT-C, public addressor,
intercom, etc)
– AIS
– General alarm
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
• Sistem kelistrikan darurat (emergency source system)
– Menggunakan baterai(aki) sebagai sumber daya dengan tegangan
kerja sesuai dengan rules yang terletak di ruang ESEP
– Peralatan yang disuplai adalah peralatan darurat, antara lain:
– Semua peralatan navigasi, komunikasi dan keselamatan yang
bekerja pada arus searah (DC)
– Semua lampu-lampu darurat termasuk lampu ruangan dan
gangway
– Kapasitas baterai harus mampu mensuplai kebutuhan listrik selama
minimal separuh dari waktu perjalanan kapal pada rute kapal yang
terjauh
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
•Dokumen yang harus di klas kan antara lain:
1.Single line (one line) DIAGRAM dari: Pembangkit listrik utama dan darurat,
MSB (main switch board), Sistem penerangan, Sistem-sistem yang terdapat
interkoneksi, Sistem komunikasi, navigasi dan keselamatan, Sistem general-
alarm,
Di dalam gambar single line juga harus terdapat jenis dan ukuran kabel serta
kapasitas dan jenis dari pengaman (breaker)
2. Perhitungan atau kalkulasi dari: Arus hubung-singkat (short-circuit current)
untuk masing-masing panel yang terpasang, Power load untuk mengetahui
total beban yang harus ditanggung genset untuk tiap kondisi kapal, Power
balance untuk mengetahui rating kerja dari genset yang terpasang serta total
daya pada peralatan continue dan intermittent untuk kondisi kapal dengan
kebutuhan listrik terbesar.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Contoh Single Line Diagram
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Contoh Power Balance Calculation

CAPACITY DEMAND FACTOR (%) & CONSUMPTION (KW)


Normal Sea
No EQUIPMENT Nominal Nominal Leaving Port Cargo Charging Towing At In Port
Going
(kW) (Set) (kW) % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L
Hull Part
1 Air Conditioning 5.50 1 5.50 90 4.95 90 4.95 90 4.95 90 4.95 90 4.95
2 Accomodation Fan 0.37 5 1.85 80 1.48 80 1.48 80 1.48 80 1.48 80 1.48
3 Tow Anchor W. PWR Pack 45 1 45.00 80 36.00 80 36.00
4 Galley Equipment 2.50 1 2.50 70 1.75 70 1.75 70 1.75 70 1.75 70 1.75
5 Laundry 1.30 1 1.30 70 0.91 70 0.91 70 0.91 70 0.91 70 0.91
6 Provision. REF 1.50 1 1.50 60 0.90 60 0.90 60 0.90 60 0.90 60 0.90
7 Deck Crane 12.00 1 12.00 80 9.60
8 Workshop Equipment 0.80 1 0.80 80 0.64

SUB TOTAL 7.33 2.66 43.33 2.66 7.33 2.66 43.33 2.66 7.33 12.90
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
CAPACITY DEMAND FACTOR (%) & CONSUMPTION (KW)

No EQUIPMENT Nominal Nominal Normal Sea Going Leaving Port Cargo Charging Towing At In Port

(kW) (Set) (kW) % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L
Machinery Part
1 G. S Pump 7.50 1 7.50 80 6 80 6 60 4.5
2 Fire Pump 7.00 1 7.00 80 5.6 80 5.6 60 4.2
3 Bilge / Ballast Pump 7.50 1 7.50 70 5.25 70 5.25 70 5.25 70 5.25
4 F. O Transfer Pump 5.50 1 5.50 80 4.4 80 4.4 80 4.4 80 4.4 30 1.65
5 Screw Pump 7.50 1 7.50 80 6.00
6 E / R Mechanical Fan 6.00 2 12.00 90 10.80 90 10.80 90 10.80 90 10.8 90 10.80
7 F. W Pump 0.75 1 0.75 80 0.6 80 0.6 80 0.6 80 0.6 80 0.6
8 Fecal Pump 1.75 1 1.75 50 0.88 50 0.875 50 0.875 50 0.875 80 1.4
9 Sludge Pump 1.50 1 1.50 80 1.2 80 1.2 80 1.2 80 1.2 40 0.6
10 F. O Purifier 0.55 1 0.55 80 0.44 80 0.44 80 0.44 80 0.44
11 L. O Purifier 1.20 1 1.20 80 0.96 80 0.96 80 0.96 80 0.96
12 S. W Sanitary Pump 5.50 1 5.50 80 4.4 80 4.4 80 4.4 80 4.4
13 L. O Transfer Pump 0.75 1 0.75 80 0.6 80 0.6 80 0.6 80 0.6
14 Oily Bilge Separator 1.00 1 1.00 80 0.8 80 0.8 80 0.8 80 0.8 50 0.5

SUB TOTAL 10.80 19.53 10.80 19.53 16.80 31.13 10.80 31.13 10.80 13.45
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL

CAPACITY DEMAND FACTOR (%) & CONSUMPTION (KW)

No EQUIPMENT Nominal Nominal Normal Sea Going Leaving Port Cargo Charging Towing At In Port

(kW) (Set) (kW) % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L % C.L. I.L
Electric Part
1 Engine Room Lighting 0.04 18 0.72 90 0.64 90 0.64 90 0.64 90 0.64 90 0.64
2 Accomodation Lighting 0.04 20 0.80 50 0.40 50 0.40 50 0.40 50 0.40 50 0.4
3 Flood Light 0.50 3 1.50 80 1.20 80 1.20 80 1.20
4 Navigation Light 0.04 10 0.40 50 0.20 50 0.20 50 0.20 50 0.20 20 0.08
5 Search Light 1.00 2 2.00 50 1.00 50 1.00
6 Internal Communication 1.20 1 1.20 60 0.72 60 0.72 60 0.72 60 0.72 60 0.72
7 Radio System 1.25 2 2.50 60 1.50 60 1.50 60 1.50 60 1.50 30 0.75
8 Nautical System 2.00 1 2.00 50 1.00 50 1.00 50 1.00 50 1.00 10 0.20
9 Mescellaneous 1.50 1 1.50 50 0.75 50 0.75 50 0.75 50 0.75 50 0.75
10
SUB TOTAL 4.46 1.75 4.46 1.75 5.66 0.75 5.66 0.75 3.99 0.75
GRAND TOTAL 22.59 23.94 58.59 23.94 29.79 34.54 59.79 34.54 22.12 27.10
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL

SUMMARY OF GENSET LOAD BALANCE

Designation Normal Sea Going Leaving Port Cargo Charging Towing At In Port

a = Total Continous Load 22.59 58.59 29.79 59.79 22.12

b = Total Intermittent Load 23.94 23.94 34.53 34.53 27.1

c = ( b ) x Diversity Factor ~ ( 0.7 ) 16.75 16.755 24.17 24.17 18.97

d = a+c Grand Total Load


39.34 75.345 53.96 83.96 41.09

GENERATOR CAPACITY x WORK No. 80 KW x 1 80 KW x 2 80 KW x 1 80 KW x 2 80 KW x 1

LOAD FACTOR GENSET (%) 49.17% 47.09% 67.45% 52.47% 51.36%


SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Pemeriksaan kelistrikan kapal
Tujuan;
Memastikan instalasi kelistrikan dapat berfungsi
Operasional tidak terganggu
Alat control dan pengaman berfungsi
Alat yang dipergunakan:
Stopwatch, Termometer, Ohmmeter, Voltmeter 0-1000volts
AC (akurasi 2%) dan Voltmeter 0-25 Volts DC (akurasi 2%)
Filler gauge, ammeter, tachometer
Referensi;
Electric diagram, emergency electric diagram
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Item yang dicek;
Generator, transformer, alternator, Insulasi, kabel, safety device, MSB koneksi,
megger test, load test
•Increase to 25% of full load and run for 15 minute
•Increase to 50% of full load and run for 30 minute
•Increase to 75% of full load and run for 30 minute
•Increase to 100% of full load and run for 15 minute
•Increase to 110% of full load and run for 10 minute
Note : During full load test;
•the engine room door should be kept closed in order to ascertain that the room's
ventilation system is adequate.
•No adjusting of voltage is allowed.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Dicatat dalam format seperti:
1. Engine – Generator test
ENGINE GENERATOR
Make : Make : Caterpillar KVA : 90 KW
Caterpillar : 72 P.F : 0.8
Model : Model : 3054T Voltage :
3504T 440/254 Amps : 118 Hz :
S/No : 60
GSMOO46 S/No : N 00337 Armature :
2 _________ Field : _________
Rating : Rating : 72 KW Ins. Class : H No of
1500-2400 Pole : _________
Rpm :
1800

Time Load KW Engine L.O Inlet F.W Ambient


Amperage Voltage Freq Speed Pressure Outlet Temp.
%
R S T RY YB BR HZ Rpm Bar Temp. °C
°C
0
25
50
75
100
110
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
2. Emergency generator

EMERGENCY GENERATOR
Load Control Status Frequency Time Voltage Time Remarks
HZ %DEV. SEC. VOLTS %DEV. SEC.
INITIAL
50% - 0%
MOMENTARY
FINAL
INITIAL
0% - 50% MOMENTARY
FINAL
INITIAL
100% - 0% MOMENTARY
FINAL
Criteria : Permanent speed variation not to exceed 5% of the maximum rated speed under load from 0% to 100% of the
rated electric power.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
3. Peralatan kontrol

REMARKS
TESTING RESULTS
EMERGENCY MAIN EMERGENCY
NO ITEM GENERATOR SWITCHBOARD ROOM FAN

1 EMERGENCY STOP TEST

2 AUTO-START TEST

EMERGENCY SUPPLY
3
INTERLOCK TEST
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Paralel Generator
Paralel generator dapat diartikan menggabungkan
dua buah generator atau lebih dan kemudian
dioperasikan secara bersama –sama dengan tujuan :
1.Mendapatkan daya yang lebih besar.
2.Untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian
operasional dan Menghemat biaya pembelian)
3.Untuk memudahkan penentuan kapasitas
generator.
4.Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya
listrik.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Sinkronisasi
Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut. Beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi adalah,
1.Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
2.Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan
3.Tegangan antar generator harus sefasa.
Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,
1.Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.
2.Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.
3.Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Prosedur Praktis Paralel Generator
Karena pertambahan beban sistem kelistrikan yang harus ditanggung oleh
generator maka diperlukan pertambahan daya dari generator lain untuk
mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan tersebut diperlukan paralel
generator yang mengacu pada persyaratan paralel dengan prosedur sebagai
berikut:
1.Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming generator)
dalam keadaan terbuka, atau dengan kata lain incoming generator terisolasi
dengan sistem.
2.Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”, bukan
manual.
3.Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban.
4.Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming Generator lebih
tinggi 1/10 dari frekwensi sistem.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau lebih
tinggi dari sistem.
6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming
generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0.
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope
sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mempunyai massa lembam dengan
demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope.
8. Matikan synchroscope
9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incoming generator
secara perlahan – lahan.
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel
tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor
setiap generator mendekati sama.
SISTEM KELISTRIKAN KAPAL
Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan
peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3, selain
itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang diperlukan
untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan automatic (AS, LS
dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik.
Tugas Minggu 11
Mencari data power balance calculation kemudian memberikan ulasan.
Dipresentasikan minggu depan ( 15 Desember 2020 )
Tugas dikumpulkan melalui ITS my classroom (tolong cek ITS my classroom)

Anda mungkin juga menyukai