Perencanaan Desa - Data Analisa
Perencanaan Desa - Data Analisa
6.1
Kondisi Geografis
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya
yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25 km2
yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan.
Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 sampai 113
Bujur Timur dan 7 sampai 8 Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan air laut kecuali
Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter diatas permukaan air
laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu
memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu,
Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang
lokasinya berada di Pulau Bawean.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Gresik sebagi berikut :
1. Sebelah Utara
: Laut Jawa
VI- 1
B.
: Kabupaten Lamongan
Kondisi Topografi
Topografi atau kelerengan di wilayah Kabupaten Gresik terbagi dalam 4
macam kelerengan, yaitu: sekitar 80,59% berada pada kelerengan 0-2 %, sekitar
10,43 % wilayahnya berada pada kelerengan antara 3-5 %, sekitar 8,07 % dari
total wilayah berada pada kelerengan 6-40 %, dan sisanya 0,91% atau seluas
1.072,23 Ha berada pada kelerengan > 40 %.
C.
Kondisi Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Gresik meliputi Alluvial
Kondisi Klimatologi
Kabupaten Gresik memiliki temperatur rata-rata sebesar 27,8
C.
Temperatur minimum 23,2 0C biasanya terjadi pada bulan Juli dan temperatur
maksimum sebesar 33,4 0C terjadi pada bulan Oktober. Curah hujan rata-rata per
tahun 183,18 mm Bulan dengan curah hujan tertinggi Desember.
E.
Kondisi Hidrologi
Kabupaten Gresik merupakan muara Sungai Bengawan Solo yang
berasal dari Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu, Jawa Tengah.
Sungai Bengawan Solo mengalir melewati Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten
Ponorogo,
Kabupaten
Pacitan,
Kabupaten
Magetan,
Kabupaten
Ngawi,
VI- 2
pantai 140 km2. Penggunaan lahan di Kabupaten Gresik dibagi menjadi lahan
terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan terbangun terdiri dari permukiman,
industri dan perdagangan. Sedangkan lahan tak terbangun terdiri dari lahan
pertanian, tambak, dan perkebunan.
B.
berikut:
1.
Sarana
Sarana yang terdapat di Kabupaten Gresik antara lain sebagai berikut:
a. Pendidikan
Kabupaten Gresik mempunyai sarana pendidikan meliputi SD negeri
dan swasta, SMP negeri dan swasta, SMA negeri dan swasta serta
SMK negeri dan swasta. Berikut rincian jumlah sarana pendidikan
yang terdapat di Kabupaten Gresik.
Kecamatan
Tabel 6. 1 Jumlah
SD
SMA
SMK
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Wrininganom
23
Driyorejo
26
Kedamean
21
Menganti
26
Cerme
25
Benjeng
25
Balongpanggang
26
Duduksampeyan
16
Kebomas
20
Gresik
15
Manyar
16
Bungah
19
Sidayu
14
Dukun
20
Panceng
16
Unjungpangkah
16
2
2
65
1
10
2
1
38
34
Sangkapura
36
1
2
Tambak
29
1
1
Jumlah
389
53
33
Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 3
Posyandu
Wrininganom
Driyorejo
Kedamean
Menganti
Cerme
Benjeng
Balongpanggang
Duduksampeyan
Kebomas
Gresik
Manyar
Bungah
Sidayu
Dukun
Panceng
Unjungpangkah
Sangkapura
Tambak
Jumlah
32
Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012
Jumlah
Rumah Sakit
VI- 4
Pedagang
Sedang
Besar
Jumlah
Kecil
Wrininganom
25
32
Driyorejo
10
16
87
113
Kedamean
29
31
Menganti
11
12
93
116
Cerme
35
44
Benjeng
23
26
Balongpanggang
17
20
Duduksampeyan
Kebomas
23
48
114
185
Gresik
23
102
132
Manyar
40
115
164
Bungah
13
15
Sidayu
31
33
Dukun
12
13
Panceng
Unjungpangkah
12
14
Sangkapura
14
14
Tambak
Jumlah
69
166
738
973
d. Industri
Sektor industri Kabupaten Gresik dibedakan menjadi tiga yaitu
industri kecil/rumah tangga, industri sedang dan industri besar.
Kriteria industri sedang dan industri besar adalah jumlah investasi
diatas Rp1.000.000.000,-. Sedangakan industri kecil/rumah tangga
terdiri dari industri rumah tangga dengan investasi kurang dari
Rp5.000.000,- dan industri kecil dengan investasi dari Rp5.000.000,sampai Rp200.000.000,-.
Tabel 6. 5 Jumlah Industri di Kabupaten Gresik
Kecamatan
Wrininganom
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Besar
Industri
Sedang
Kecil
14
14
28
VI- 5
Industri
Sedang
Driyorejo
49
44
93
Kedamean
Menganti
13
34
47
Cerme
10
88
98
Benjeng
20
24
Balongpanggang
Duduksampeyan
Kebomas
41
48
89
Gresik
13
Manyar
20
18
38
Bungah
10
11
Sidayu
14
15
Dukun
Panceng
Unjungpangkah
Sangkapura
Tambak
163
324
487
Kecamatan
Jumlah
Kecil
e. Peribadatan
Kabupaten Gresik memiliki beberapa sarana peribadatan yaitu masjid,
langgar, gereja katolik, gereja kriten, dan pura. Berikut merupakan
rincian dari sarana peribadatan di masing-masing kecamatan di
Kabupaten Gresik.
Tabel 6. 6 Jumlah Tempat Peribadatan Kabupaten Gresik
Kecamatan
Jumlah
Gereja
Gereja
Katolik
Kristen
1
-
Masjid
Langgar
Pura
Vihara
Wrininganom
78
232
Driyorejo
74
273
Kedamean
63
175
Menganti
88
228
Cerme
73
104
Benjeng
Balongpanggang
83
143
101
119
Duduksampeyan
47
98
Kebomas
61
186
Gresik
31
181
Manyar
67
149
Bungah
58
164
VI- 6
Jumlah
Gereja
Gereja
Katolik
Kristen
-
Masjid
Langgar
Sidayu
27
Dukun
56
168
Panceng
36
135
Unjungpangkah
29
Sangkapura
78
Tambak
Jumlah
Pura
Vihara
111
274
46
83
1.096
2.908
15
2.
Prasarana
Prasarana yang terdapat di Kabupaten Gresik meliputi:
a. Sistem jaringan transportasi darat (jaringan jalan, jaringan jalur kereta
api), sistem transportasi laut yang mencangkup jaringan pelayanan,
serta sistem transportasi udara yaitu ruang udara yang ditetapkan
sebagai jalur penerbangan.
b. Sistem jaringan energi
Pelanggan listrik terbesar pada tahun 2011 adalah kelompok rumah
tangga sebesar 224.074 pelanggan atau sekitar 92,28% dari total
pelanggan, kemudian sisanya dari kelompok usaha, umum dan
industri.
c. Sistem jaringan telekomunikasi
Jumlah pelanggan telepon Kabupaten Gresik pada tahun 2011
sebanyak 18.389 pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak dari
kelompok resedensial sebanyak 91% kemudian bisnis sebanyak 8%
dan sisanya dari kelompok sosial dan telepon umum. Berikut jumlah
pelanggan telepon berdasarkan segmentasi pelanggan.
Tabel 6. 7 Jumlah Pelanggan Telepon Berdasarkan Segmentasi Pelanggan
Residensial
Sosial
Telepon Umum
Jumlah
1.680
840
2.520
840
6.721
1.680
2.520
16.802
2
1
3
1
9
2
3
22
4
2
6
2
17
4
6
41
1.839
919
2.758
919
7.356
1.839
2.758
18.389
VI- 7
6.1.3
Warnet
Wartel
9
3
8
7
54
11
8
100
45
131
188
62
582
157
207
1.372
Karakteristik Kependudukan
Karakteristik kependudukan menjelaskan tentang struktur penduduk,
Struktur Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Gresik menurut Gresik Dalam Angka
adalah sejumlah 1.270.351 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki
639.897 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 630.454 jiwa.
Tabel 6. 9 Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik Berdasarkan Jenis Kelamin
Kecamatan
Laki-laki
Wringinamon
34.494
Driyorejo
50.031
Kedamean
29.823
Menganti
57.970
Cerme
37.449
Benjeng
32.165
Balongpanggang
28.828
Duduksampeyan
25.238
Kebomas
49.463
Gresik
46.137
Manyar
53.233
Bungah
32.376
Sidayu
21.047
Dukun
33.573
Panceng
25.672
Ujungpangkah
24.363
Sangkapura
37.239
Tambak
20.625
Total
639.897
Sumber: Gresik Dalam Angka 2012
B.
Penduduk
Perempuan
33.846
49.405
29.625
56.784
37.508
31.964
28.729
25.132
48.005
45.156
51.261
32.326
20.782
33.027
25.355
24.409
37.104
19.956
630.454
Jumalah
68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.125
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.289
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351
Kepadatan Penduduk
Luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar 1.191,25 km dengan jumlah
penduduk yang ada maka kepadatan penduduknya sebesar 1.006 jiwa/km 2. Laju
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 8
Penduduk
Kecamatan
Luas
Wilayah
2
(Km )
1.
Wringinanom
62,62
2.
Driyorejo
51,30
3.
Kedamean
65,96
4.
Menganti
68,71
5.
Cerme
71,73
6.
Benjeng
61,26
7.
Balongpanggang
63,88
8.
Duduksampeyan
74,29
9.
Kebomas
30,06
10. Gresik
5,54
11. Manyar
95,42
12. Bungah
79,49
13. Sidayu
47,13
14. Dukun
59,03
15. Panceng
62,59
16
Ujungpangkah
94,82
17
Sangkapura
118,72
18
Tambak
78,70
Jumlah
1.191,25
Sumber: Gresik dalam Angka, 2012
Pendudu
k
Keluarga
Kepadatan
(jiwa/km2)
68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.129
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.829
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351
16.122
23.842
12.866
27.306
15.403
14.584
11.088
9.475
21.378
20.419
23.135
11.832
8.114
13.160
9.904
9.893
13.681
8.062
270.264
1.091
1.938
901
1.671
1.045
1.047
901
678
3.248
16.477
1.095
814
888
1.128
815
514
626
516
1.066
Rata-rata
penduduk per
Keluarga
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Penduduk
68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.129
Lahir
567
461
486
380
276
450
Mati
87
103
110
112
27
63
VI- 9
Penduduk
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.829
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351
Lahir
192
636
1.110
508
748
289
310
88
333
816
77
85
7.812
Mati
109
24
122
122
53
121
97
216
281
105
21
49
1.822
6.1.4
Karakteristik Ekonomi
Karakteristik ekonomi merupakan penjelasan mengenai kondisi ekonomi
VI- 10
VI- 11
Kecamatan Benjeng di dasarkan pada kondisi fisik dasar, fisik binaan, sosial
kependudukan, ekonomi.
6.2.1
Kondisi Geografis
Kecamatan Benjeng merupakan salah satu dari 18 kecamatan di
Kabupaten Gresik, dengan luas wilayah 61,26 km2 ini berbatasan dengan empat
kecamatan lainnya, yaitu:
a. Sebelah Utara
: Kecamatan Duduksampeyan
b. SebelahTimur
: Kecamatan Cerme
c. Sebelah Selatan
: Kecamatan Kedamean
d. Sebelah Barat
: Kecamatan Balongpanggang
VI- 12
Kondisi Topografi
Wilayah Kecamatan Benjeng berada pada 10-20 m diatas permukaan laut
Kondisi Geologi
Kecamatan Benjeng memiliki jenis tanah sebagian besar adalah tanah
alluvial kelabu tua dengan luas mencapai 4.817,00 Ha atau 78,60% dari total
luas wilayah Kecamatan Benjeng. Kedalaman efektif tanah secara keseluruhan
adalah > 90 cm dari karakteristik kedalaman efektif tanah tersebut menunjukkan
bahwa memiliki potensi lahan pertanian yang subur.
D.
Kondisi Klimatologi
Kondisi iklim di Kecamatan Benjeng memiliki suhu rata-rata harian 280C
Kondisi Hidrologi
Terdapat tiga sungai kecil yang mengaliri Kecamatan Benjeng. Sungai
sungai itu adalah Kali Lamong, Kali Corong, Kali Manyar . Ketiga sungai
tersebut pada musim hujan menyebabkan daerah di sekitarnya menjadi banjir.
Akan tetapi pada musim kemarau sungai sungai tersebut tidak mampu mengairi
sawah di daerah sekitarnya karena ketiga sungai tersebut mengalami kekeringan.
6.2.2
berikut:
VI- 13
Sarana
Sarana yang terdapat di Kecamatan Benjeng antara lain sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perkantoran,
serta sarana perdagangan dan jasa.
a. Sarana pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Benjeng meliputi Taman
Kanak-Kanak/TK sebanyak 51 unit, SD/MI sebanyak 52 unit yang
terdiri dari SD Negeri dan Swasta, SLTP/MTS sebanyak 12 unit,
SLTA/MA sebanyak 7 unit, dan Perguruan Tinggi Swasta terdapat di
Desa Munggugianti sebanyak 1 unit. Pondok Pesantren terdapat 2 unit
di Desa Klampok dan Pundutrate.
b. Sarana Kesehatan
Fasilitas Kesehatan yang terdapat di Kecamatan Benjeng terdiri dari,
Rumah Bersalin swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik,
Polindes, Apotik dan praktik dokter. Jumlah fasilitas kesehatan
terbanyak adalah Praktek dokter. Puskesmas memiliki jumlah
sebanyak 2 unit sedangkan puskesmas pembantu sebanyak 4 unit.
c. Sarana Peribadatan
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Benjeng sebanyak 66 unit
masjid,147 unit surau/langgar, dan 1 unit gereja yang terletak di Desa
Balungtunjung.
d. Sarana Perkantoran
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Benjeng antara lain adalah
Kantor camat, Kantor Desa, Kantor Polisi, Koramil, UPTD Dinas
Pendidikan, Kantor PLN, KUA dan lainnya. Sarana perkantoran
paling banyak terletak pada Desa Bulurejo sebagai pusat pemerintahan
dari Kecamatan Benjeng.
e. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa di Kecamatan Benjeng cukup beragam
antara lain: pasar, toko, bengkel, salon, dan lainnya. Persebaran sarana
perdagangan dan jasa tersebar di sepanjang jalan utama kecamatan.
VI- 14
Prasarana
Prasarana yang terdapat di Kabupaten Benjeng antara lain jaringan jalan.
jaringan telekomunikasi, jaringan air bersih, dan jaringan listrik.
a. Transportasi
Jalan merupakan prasarana
transportasi
VI- 15
Karakteristik Kependudukan
A.
Struktur Penduduk
Struktur penduduk terdiri dari komposisi penduduk menurut jenis
Tahun
Laki-laki (jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah Total
(jiwa)
2007
29.266
29.399
2008
29.596
29.671
2009
30.398
30.394
2010
30.680
30.761
2011
31.264
31.037
Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012
2.
58.665
59.267
60.792
61.441
62.301
3.
VI- 16
Jasa
15%
Industri
Pertanian
42%
Perdagangan
14%
Angkutan
2%Konstruksi
3%
Konstruksi
Perdagangan
Angkutan
Industri
12%
Jasa
B.
Kepadatan Penduduk
Luas daerah Kecamatan Benjeng 61,26 km2 yang dibagi menjadi 23
Kepadatan (km2/jiwa)
931
Balungtunjung
1,49
775
Balongmojo
1,57
1.166
balongkulon
2,58
1.005
Sedapurklagen
1,69
914
Deliksumber
2,15
1.306
Kedungrukem
1,9
1.401
Munggugianti
1,75
1.105
Bengkelolor
1,48
964
Gluranploso
2,42
747
Bulurejo
1,77
2.143
Dermo
0,94
1.641
Kedungsekar
2,16
1.472
Klampok
1,98
1.577
Sirnoboyo
2,55
2.138
Kalipadang
3,08
1.003
Karangankidul
2,27
1.257
Munggugebang
3,17
817
Banter
3,75
645
Metatu
3,99
1.192
Jogodalu
7,99
469
Punduttrate
3,4
818
Jatirambe
4,36
587
Desa/Kelurahan
Lundo
VI- 17
Kelahiran
Kematian
Migrasi
Masuk
Keluar
Lundo
20
11
33
Balungtunjung
17
Balongmojo
10
38
29
Balongkulon
11
16
18
Sedapurklagen
15
20
Deliksumber
10
33
25
Kedungrukem
19
51
Munggugianti
40
12
Bengkelolor
Gluranploso
19
18
Bulurejo
24
60
16
Dermo
21
Kedungsekar
12
24
22
Klampok
16
10
34
11
Sirnoboyo
18
99
38
Kalipadang
14
10
13
22
Karangankidul
10
20
12
Munggugebang
22
23
22
Banter
58
11
Metatu
15
12
24
19
Jogodalu
11
11
45
13
Punduttrate
24
17
35
15
Jatirambe
12
36
293
192
749
373
Jumlah
6.2.4
Karakteristik Ekonomi
Mayoritas mata pencaharian masyarakat Kecamatan Benjeng adalah
pertanian, meliputi pertanian padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ketela pohon. Selain pertanian mata pencaharian masyarakat Kecamatan Benjeng
ialah di bidang peternakan yang meliputi ternak sapi, kambing, ayam kampung,
ayam ras petelor, ayam ras pedaging, dan itik. Berikut tabel komoditas di
Kecamatan Benjeng.
VI- 18
Jumlah (ton)
45.792,90
8.345,37
60,30
32,20
1.059,78
46,00
Jumlah
1.549
2.564
15.269
115.100
155.000
3000
VI- 19
VI- 20
Geografis
Desa munggugebang memiliki luas wilayah seluas 317,226 Ha. Sebagian
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Kecamatan Balongpanggang
Pusat Kecamatan
Benjeng
Pusat Kabupaten
Gresik
5 Kilometer
27 Kilometer
30 Menit
1 Jam 15 menit
Moda Transportasi
Kondisi Jalan
VI- 21
VI- 22
VI- 23
Geologi
Desa Munggugebang memiliki jenis tanah aluvial abu-abu dengan tingkat
erosi tanah rendah. Jenis peruntukan tanah yang ada di Desa Munggugebang yaitu
digunakan untuk tanah sawah, tanah kering, pekarangan,
dan lain-lain.
Persebaran jenis tanah yang terdapat di Desa Munggugebang dapat dilihat pada
peta 6.5.
C.
Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya , Desa Munggugebang merupakan
dataran rendah terletak kurang lebih 2 m di atas permukaan laut dan dengan
kelerengan 0 2%. Kelerengan pada Desa Munggugebang juga dapat dilihat pada
peta 6.7.
D.
Klimatologi
Kondisi iklim di Desa Munggugebang memiliki suhu rata-rata harian 280C
Hidrologi
Desa Munggugebang memiliki jenis sumber air beruba sumber telaga.
VI- 24
VI- 25
VI- 26
VI- 27
fisik
Binaan
Desa
Munggugebang
dapat
dilihat
dari
dan lahan tak terbangun. Luas wilayah Desa Munggugebang sebesar 369.55 ha
dengan penggunaan lahan terbangun seluas 24,16 ha dan lahan tak terbangun
seluas 345,39 ha, sehingga perbandingan antara luas lahan terbangun dan tak
terbangun 7:93. Pereuntukan lahan di Desa Munggugebang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 6.20 Peruntukan Lahan di Desa Munggugebang
No
1
2
Jenis Lahan
Lahan Terbangun
Lahan Tak Terbangun
Jumlah
Sumber: Survei Primer, 2013
Luas (ha)
24.16
347
371,16
Persentase
7%
93%
100%
Luas (ha)
22.3
0.4
0.1
0.06
0.3
0.07
0.9
0.03
1
1
345
371,16
VI- 28
1.
Lahan Terbangun
Lahan terbangun yang berada di Desa Munggugebang terdiri dari lahan
perumahan,
peribadatan,
pemerintahan
dan
pelayanan
umum,
3.
Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan di Desa Munggugebang terdapat dua yaitu milik
pemerintah dan milik masyarakat desa. Lahan milik pemerintah adalah
lahan pemerintahan dan pelayanan umum, kesehatan, pendidikan,
pemakaman, dan keamanan seluas 1 ha. Sedangkan lahan milik
masyarakat desa adalah lahan perumahan, perdagangan, peribadatan,
pergudangan, ruang terbuka hijau, dan pertanian seluas 369 ha.
VI- 29
VI- 30
VI- 31
VI- 32
Karakteristik Permukiman
Karakteristik permukiman di Desa Munggugebang dapat diidentifikasi
Nama Dusun
1.
Munggugebang
2.
Munggusoyi
3.
Ngemplak
Total Rumah
Sumber : Survei Primer, 2013
Permanen
179
249
137
565
Nama Dusun
Semi
Non
Permanen Permanen
59
7
8
13
27
14
94
34
Jumlah
rumah
245
270
178
693
VI- 33
VI- 34
VI- 35
VI- 36
VI- 37
6.
Foto
Mapping
Konstruksi
Bangunan
VI- 38
3.
Pola Permukiman
Kebutuhan akan bermukim menyebabkan masyarakat akan memilih
permukiman yang nyaman untuk dihuni. Pola permukiman Desa
Munggugebang berebentuk The Farm Village Type adalah pola
permukiman penduduk yang letak tempat tinggal saling berdekatan dan
lahan pertanian diluar kawasan permukiman. Pola ini memungkinkan
terjadinya hubungan antar warga atau tetangga, sehingga memudahkan
warga untuk saling tolong menolong atau kerja sama antar warga,warga
dapat saling bekerja sama dalam menanggulangi kesulitan yang dihadapi
sehingga dapat menghilangkan sifat individualisme antar warga, namun
kesulitan yang dihadapi dari pola permukiman The Farm Village Type
yaitu lahan pertanian yang jauh dari permukiman. Letak sawah atau
ladang terpisah dari permukiman penduduk, karena letaknya yang
berjauhan menyulitkan warga untuk menjangkaunya dan kurangnya
aksesibilitas yang memadai di Desa Munggugebang.
VI- 39
VI- 40
VI- 41
Karakteristik Sarana
Sarana yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari sarana
1.
Jumlah
7
2
3
3
4
1
3
5
10
37
Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari
sarana pendidikan formal dan pendidikan non formal. Jenis kegiatan
sarana pendidikan yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari
TK/PAUD, SD, MI, dan TPQ. Persebaran sarana pendidikan di Desa
munggugebang hanya terdapat di 2 dusun dari 3 dusun yang ada, yaitu
Dusun Munggugebang dan Dusun Munggusoyi. Sarana pendidikan
TK/PAUD hanya sejumlah 2 unit yang terdapat di Dusun Munggusoyi.
Sarana pendidikan berupa SD/MI sejumlah 2 unit, dimana SD terletak di
Dususn Munggusoyi yaitu SD Negri Munggugebang, sedangkan MI
terletak
di
Dusun
Munggugebang
yaitu
MI
Nahdatul
Ulama
VI- 42
Jumlah Sarna
SD/MI
Non Formal
1
1
1
1
1
2
3
TK/PAUD
Munggugebang
Munggusoyi
2
Ngemplak
Total
2
Sumber: Survei Primer,2013
Total
(unit)
2
4
1
7
2.
Kesehatan
Sarana kesehatan di Desa Munggugebang sejumlah 2 unit, berupa
puskesmas pembantu dan poskesdes. Sarana kesehatan di Desa
Munggugebang seluruhnya terletak di Dusun Munggugebang. Kondisi
dari sarana kesehatan di Desa Munggugebang seluruhnya dalam keadaan
kurang terawat terutama polindes.
Tabel 6. 25 Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Munggugebang
Nama Dusun
Jumlah Sarana
Polindes
Munggugebang
Munggusoyi
1
Ngemplak
Total
1
Sumber: Survei Primer,2013
Poskesdes
1
1
Total
(unit)
2
2
VI- 43
Tabel 6.26 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Desa Munggugebang
Nama Dusun
Jumlah Sarana
Posko
Pengaduan
Munggugebang
Munggusoyi
1
Ngemplak
Total
1
Sumber: Survei Primer,2013
Karang
Taruna
1
1
Total
(unit)
Kantor
Desa
1
1
3
3
4.
Keamanan
Sarana keamanan yang terdapat di Desa Munggugebang sejumlah 3 unit
yang tersebar di seluruh dusun. Kondisi seluruh sarana kemanan di Desa
Munggugebang dalam keadaan buruk.
Tabel 6.27 Jumlah Sarana Keamanan di Desa Munggugebang
Nama Dusun
Jumlah Sarana
Poskamling
Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013
1
1
1
3
Total
(unit)
1
1
1
3
VI- 44
5.
Peribadatan
Sarana peribatdatan di Desa Munggugebang sejumlah 4 unit yang terdiri
dari 3 unit masjid dan 1 unit mushola. Sarana peribadatan di Desa
Munggugebang tersebar di seluruh dusun. Kondisi sarana peribadatan di
Desa Munggugebang seluruhnya dalam keadaan baik.
Tabel 6.28 Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Munggugebang
Nama Dusun
Jumlah Sarana
Masjid
Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013
1
1
1
3
Mushola
1
1
Total
(unit)
1
2
1
4
6.
VI- 45
7.
Pemakaman
Sarana pemakaman di Desa Munggugebang berjumlah 3 unit, yang
tersebar ke seluruh dusun di Desa Munggugebang. Luasan total dari
sarana pemakaman di Desa Munggugebang adalah 1000 m2.
Tabel 6.29 Jumlah Sarana Pemakaman di Desa Munggugebang
Nama Dusun
Jumlah Sarana
Total (unit)
Pemakaman
Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013
8.
1
1
1
3
1
1
1
3
Pada
Dususn
Munggugebang
terdapat
unit
VI- 46
Jumlah Sarana
Warung/Toko
Kelontong
Munggugebang
2
Munggusoyi
2
Ngemplak
1
Total
5
Sumber: Survei Primer,2013
9.
Total
(unit)
2
2
1
5
Jumlah Sarana
Pergudangan
Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013
4
4
2
10
Total
(unit)
4
4
2
10
VI- 47
VI- 48
VI- 49
VI- 50
VI- 51
VI- 52
VI- 53
VI- 54
VI- 55
VI- 56
VI- 57
Karakteristik Prasarana
Karakteristik prasarana merupakan keberadaan dan kondisi dari jenis-
jenis prasarana yang ada. Jenis prasarana yang ada di Desa Munggugebang yaitu
jalan, air bersih, sistem drainase, sampah dan sanitasi, jaringan listrik, serta
telekomunikasi. Berikut merupakan penjelasan mengenai prasarana yang ada di
Desa Munggugebang.
1.
Jalan
Jaringan jalan di Desa Munggugebang memiliki dua jenis perkerasan
jalan yaitu tanah dan paving. Hirarki jalan Desa Munggugebang berupa
jalan lingkungan primer. Terdapat tiga dimensi jalan di Desa
Munggugebang ialah ruang manfaat jalan (rumaja), ruang milik jalan
(rumija), dan ruang pengawas jalan (ruwasja). Panjang rumaja sebesar
2,5 meter, panjang rumija 0,5 meter, dan panjang ruwasja sebesar 0,5
meter. Jaringan jalan merupakan akses terpenting dalam menghubungkan
antar dusun maupun antar desa. Akan tetapi di Desa Munggugebang
terdapat jaringan jalan yang rusak yaitu sebanyak 3967,64 meter yan
masing-masing terdapat di Dusun Munggusoyi sebanyak 1030,32 meter,
Dusun Munggugebang sebanyak 1729 meter, dan Dusun Ngemplak
sebanyak 1819,32 meter.
Tabel 6. 32 Kondisi Jalan Desa Munggugebang
No
Prasarana Jalan
1.
Dusun
Munggusoyi
Dusun
Munggugebang
Dusun
Ngemplak
Dusun
Munggusoyi
2.
Jenis
Perkerasan
Kondisi
Panjang Jalan
Keadaan Jalan
1433,72
Buruk
8691,98
Cukup baik
(Jalan Poros
Desa masih
banyak yang
rusak, Jalan
lingkungan
cukup baik)
Buruk= 95,4 m
Tanah
Jalan Paving
Dusun
Munggugebang
Dusun
Ngemplak
Sumber: Survei Primer, 2013
Buruk= 130 m
Buruk=1208,32
m
Baik= 3739,68
m
Buruk= 934,92
m
Baik= 1482 m
Buruk= 988 m
Baik= 936,38 m
Buruk= 611 m
VI- 58
VI- 59
VI- 60
VI- 61
VI- 62
VI- 63
Air Bersih
Jaringan air bersih di Desa Munggugebang tidak berasal dari PDAM
karena jaringan PDAM belum masuk ke dalam Desa Munggugebang.
Penggunaan air bersih di Desa Munggugebang berasal dari sumur dan
air tadah hujan atau telaga. Air tersebut digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci. Kondisi air sumur yang digunakan masyarakat
berasa dan jika hujan berwarna keruh. Sedangkan untuk air tadah hujan
atau air telaga pada musim kemarau mengalami kekeringan dan
pendangkalan
sehingga
berwarna
keruh.
Masyarakat
Desa
Bangunan yang
Menggunakan Telaga
Munggusoyi
242
Munggugebang
264
Ngemplak
178
Total
684
Sumber: Survei Preimer, 2013
Bangunan yang
Menggunakan Sumur dan
Telaga
3
6
9
VI- 64
VI- 65
VI- 66
VI- 67
VI- 68
Dusun
Munggusoyi
2.
Munggugebang
3.
Ngemplak
Panjang
Drainase
2,97 km
2,54 km
Kondisi
Kondisi
buruk=
0,6 km
Kondisi
baik=
2,37 km
Kondisi
baik= 0,5
km
Kondisi
buruk=
2,03 km
Kondisi
Jenis
Perkerasan
Tanah dan
Semen
Batu dan
Tanah
Keterangan
Drainase
tidak
terawat
Banyak
dipenuhi
sampah
dan
vegetasi
Batu, tanah,
VI- 69
Dusun
Panjang
Drainase
831 m
Kondisi
baik=
664,8 m
Kondisi
buruk=
166,2 m
Jenis
Perkerasan
dan semen
Keterangan
VI- 70
VI- 71
VI- 72
VI- 73
VI- 74
Sistem Persampahan
Sistem pengelolaan sampah di Desa Munggugebang belum dilakukan
dengan baik karena belum dilakukannya pengangkutan sampah secara
terkoordinir. Desa Munggugebang masih belum memiliki tempat sampah
dan tempat pembuangan sampah sementara. Pengumpulan sampah yang
dilakukan masyarakat Desa Munggugebang 100% menggunakan tempat
sampah non permanen yang berupa kantong plastik. Masyarakat Desa
Munggugebang
masih
menggunakan
cara
konvensional
dengan
BTS
Timbulan Sampah
= 3,25 liter/orang/hari
Jumlah Penduduk
Munggusoyi
Munggugebang
Ngemplak
TOTAL
Sumber: Survei Primer, 2013
1098
785
754
2637
Timbulan Sampah
(liter/orang/hari)
3,25
3,25
3,25
3,25
Beban Timbulan
Sampah (liter)
3568,5
2551,3
2450,5
8570,3
VI- 75
Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi di Desa Munggugebang sebanyak 92% bangunan yang
memiliki MCK dan septic tank, 6,3 % bangunan yang memiliki MCK
tetapi tidak memiliki septic tank, dan 1,7% yang tidak memiliki MCK
juga tidak memiliki sptic tank. Pengelolaan limbah grey water di Desa
Munggugebang langsung di resapkan ke tanah dengan menggunakan
pipa. Sedangkan untuk pembuangan limbah black water di Desa
Munggugebang yang menggunakan septic tank sebanyak 689 bangunan
dan yang langsung dibuang ke jublang sebanyak 60 bangunan.
Tabel 6. 36 Kepemilikan MCK dan Septic tank di Desa Munggugebang
Dusun
Bangunan yang
Memiliki MCK dan
Septic tank
Munggusoyi
237
Munggugebang
249
Ngemplak
157
Total
643
Sumber: Survei Primer, 2013
VI- 76
VI- 77
VI- 78
VI- 79
VI- 80
Jaringan Listrik
Jaringan listrik baru masuk ke Desa Munggugebang pada tahun 1990 dan
hanya 30% rumah yang mendapat penerangan. Pada saat ini seluruh
rumah di Desa Munggugebang dapat menggunakan jaringan listrik
dengan menggunakan jasa dari PLN. Pemakaian rata-rata voltase
masyarakat Desa Munggugebang 450 watt, 900 watt, dan 1200 watt.
Akan tetapi untuk jaringan listrik penerangan jalan yang menghubungkan
antar dusun masih belum terpasang sampai saat ini.
VI- 81
VI- 82
VI- 83
VI- 84
VI- 85
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan
telekomunikasi
merupakan
hal
yang
penting
dalam
melakukan
segala
aktivitas.
Awal
masuknya
jaringan
VI- 86
A.
Kependudukan
1.
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Desa Munggugebang setiap tahunnya mengalami
kenaikan kecuali pada tahun 2011 yang mengalami penurunan penduduk
sejumlah 1 jiwa. Jumlah penduduk ini diperoleh dari survey sekunder
yang berupa data Kecamatan Benjeng Dalam Angka. Berikut tabel
jumlah penduduk Desa Munggugebang mulai tahun 2009 hingga tahun
2013.
Tabel 6. 37 Jumlah Penduduk
Jumlah
(jiwa)
2009
2.618
2010
2.621
2011
2.620
2012
2.637
2013
2.643
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Tahun
Jumlah Penduduk
2650
2640
2630
2620
Jumlah Penduduk
2610
2600
2009
2010
2011
2012
2013
2.
Struktur Penduduk
a. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Desa Munggugebang tidak
berselisih jauh. Berikut jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Desa Munggugebang.
VI- 87
Jumlah
(jiwa)
2.618
2.621
2.620
2.637
2.643
Kelompok
Jumlah
Umur
Munggugebang
0-5
165
6-9
158
10-16
274
17
49
18-25
327
25-40
708
41-59
721
>60
241
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Berikut
jumlah
penduduk
berdasarkan
mata
pencaharian.
Tabel 6. 40 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
Laki-Laki
(jiwa)
Petani
760
Buruh Tani
50
PNS
3
Industri Rumah Tangga
60
Pedagang
17
Peternak
23
Pengusaha Kecil dan Menengah
70
Jasa Pengobatan Alternatif
15
Karyawan Swasta
87
Karyawan Pemerintah
7
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Jenis Pekerjaan
Perempuan
(jiwa)
840
30
4
90
20
19
-
Jumlah
(jiwa)
1.600
80
7
150
37
23
70
15
106
7
VI- 88
3.
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas
daerah. Kepadatan penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar 834
jiwa/km2. Berikut kepadatan penduduk tahun 2009-2013.
Tabel 6. 42 Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk
Per(km2)
Per Rumah Tangga
2009
826
4
2010
835
4
2011
817
4
2012
831
4
2013
834
4
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Tahun
4.
Migrasi Keluar
25
10
22
22
20
VI- 89
Sejarah desa
Desa Munggugebang terletak di sebelah barat utara wilayah Kecamatan
Benjeng. Desa Munggugebang berbatasan dengan Desa Karangkidul di
sebelah selatan, Desa Banter di sebelah utara, Desa Klampok di sebelah
timur dan di sebelah barat dengan Kecamatan Balongpanggang. Desa
Munggugebang dibagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun Munggugebang,
Dusun Munggusoyi dan Dusun Ngemplak. Dusun Munggugebang
terletak di sebelah utara, Dusun Munggusoyi terletak di sebelah selatan
dan Dusun Ngemplak terletak di sebelah barat. Pusat pemerintahan Desa
Munggugebang terletak di Dusun Munggusoyi. Balai Desa dan Kantor
Kepala Desa terletak di Dusun Munggusoyi.
Munggugebang berasal dari nama salah satu dusun yaitu Dusun
Munggugebang.
Pada
zaman
dahulu
sebelah
selatan
dusun
Sosial budaya
Tingkat
kesejahteraan
penduduk
Desan
Munggugebang
dapat
plus.
Berikut
tabel
kesejahteraan
penduduk
Desa
Munggugebang.
Tabel 6. 44 Kesejahteraan Penduduk
Kesejahteraan
Jumlah Keluarga
Keluarga Pra Sejahtera
570 KK
Keluarga Sejahtera 1
750 KK
Keluarga Sejahtera 2
500 KK
Keluarga Sejahtera 3
250 KK
Keluarga Sejahtera 3 Plus
200 KK
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam
desa
masih
mempunyai
rasa
gotong
royong
dan
VI- 90
Bagan kecenderungan
Kondisi sosial dan budaya masyarakat Desa Munggugebang dapat dilihat
melalui bagan kecenderungan sebagai berikut.
Tabel 6. 45 Bagan Kecenderungan
No.
1
Variabel
Sarana
Prasarana
2000-Sekarang
45 Ha
Padi, jagung,
telaga,
perumahan
Padi, jagung,
telaga, perumahan
Makadam
Paving
Moda
transportasi
Sepeda pancal
(mayoritas),
jalan kaki
air Telaga
Sepeda pancal
(mayoritas),
sepeda motor
Telaga
Sepeda
motor(mayoritas),
sepeda pancal
Telaga, sumur bor
Tidak ada
penerangan
jalan
Mulai ada
pembangunan
lampu
penerangan
jalan
SD, masjid,
posyandu,
polindes, TK,
Jaringan
bersih
Jaringan
listrik
Sarana
Perumahan
SD, masjid,
posyandu,
polindes
SD, masjid,
posyandu,
polindes, TK,
paud, puskesmas
pembantu
Rumah terbuat Rumah terbuat Rumah terbuat dari
dari bambu,
dari bata,
bata, tembok,
tanah
tembok,
keramik
semen/tekel
VI- 91
Variabel
Ekonomi
Sebelum 1990
Petani padi,
jagung, ketela
pohon, dan
tambak
Hasil produksi Padi
Mata
pencaharian
Sosial
Jumlah
1 Desa 500
penduduk
jiwa
5
Kelembagaan Jenis lembaga PKK, karang
taruna, remas,
kelompok tani,
kelompok
peternak
6
Kesehatan
Wabah
gatal-gatal
Sumber: Hasil Participatory Rural Appraisal, 2013
1990-2000
Petani padi,
jagung, ketela
pohon, dan
tambak
Padi
2000-Sekarang
Petani padi,
jagung, semangka,
dan tambak
1 Desa 600
jiwa
PKK, karang
taruna,
kelompok tani,
kelompok
peternak
gatal-gatal
Padi
PKK, perkumpulan
pemuda, kelompok
tani
gatal-gatal
VI- 92
Dengan
mata
pencaharian
utama
sebagai
petani
VI- 93
Pemenuhan
kebutuhan
air
bersih
di
Desa
VI- 94
luas
wilayah
terkecil
disbanding
tahun-tahun
VI- 95
belum
teraliri
air
PDAM.
Namun
selain
VI- 96
Karakteristik Kelembagaan
Kelembagaan yang terdapat di desa Munggugebang Kecamatan Benjeng
Kabupaten Gresik terdiri dari lembaga formal dan lembaga informal desa. Tujuan
dari kelembagaan yang ada adalah memfasilitasi aspirasi masyarakat agar dapat
disalurkan secara benar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Munggugebang.
Semua lembaga yang ada di Desa Munggugebang merupakan lembaga
aktif, meskipun beberapa lembaga yang beranggotakan tidak seluruh warga Desa
Munggugebang namun mereka memiliki kegiatan rutin yang dilakukan baik
VI- 97
Lembaga Formal
Lembaga formal yang terdapat di Desa Munggugugebang terdiri dari
Pemrintahan desa
Dalam struktur pemerintah desa, Kepala desa merupakan kedudukan
tertinggi di Desa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi maka kepala desa dibantu oleh aparat desa yaitu,
sekretaris desa dan kamituwo atau Kepala Dusun. Sekretaris desa
membawahi kabayan, modin, kuwowo, kepetengan, kaur umum, dan
kaur keuangan. Selain itu, di tiap tiap dusun terdapat RT dan RW guna
membantu kepala dusun dalam mengatur dusun.
Pemerintahan desa sebagai lembaga yang tertinggi yang ada di Desa
Munggugebang memiliki fungsi untuk menyelenggarakan pemerintahan
desa. Dalam melaksanakan fungsinya pemerintahan desa melakukan
fungsi koordinatif dengan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dimana
BPD berkoordinasi langsung dengan kepala desa.
Pemerintahan Desa Munggugebang memiliki hubungan erat terhadap
lembaga lembaga di bawahnya karena sebagai lembaga tertinggi
pemerintahan desa merupakan pelindung dari lembaga lembaga di
bawahnya baik lembaga formal maupun lembaga informal
Tugas dari masing-masing aparat Desa Munggugebang:
a. Kepala Desa
Kepala desa merupakan kedudukan tertinggi dalam pemerintahan desa
yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di Desa. Segala
pertumbuhan dan perkembangan Desa dipengaruhi oleh kinerja kepala
desa.
VI- 98
2.
VI- 99
merupakan
lembaga
tertinggi
yang
terdapat
Di
Desa
desa
dalam
menampung
dan
mewujudkan
aspirasi
Kepala Desa
Sekertaris
KAUR
LPMD
Kepala
KAUR
Keuangan
4.
VI- 100
B.
PKK
Lembaga PKK merupakan organisasi yang mewadahi kegiatan sosial
yang secara rutin dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi ini adalah dengan melakukan rapat atau
pertemuan anggota yang dilakukan setiap sebulan sekali, selain itu
kegiatan PKK adalah menyediakan konsumsi ketika kegiatan kerja bakti
sosial membersihkan desa dan mengadakan pengajian ibu-ibu yang rutin
dilakukan setiap minggu juga setiap hari besar Islam atau kegiatan untuk
memperingati hari kemerdekaan.
Lembaga
PKK
memiliki
hubungan
dengan
masyarakat
Desa
2.
GAPOKTAN
GAPOKTAN dibentuk dalam mewujudkan pertanian tangguh untuk
pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing
VI- 101
POKTAN
Sekertaris
Bendahara
POKTAN
Munggugebang
Anggota
POKTAN
Munggusoyi
POKTAN
Ngemplak
Anggota
Anggota
3.
Yasin/tahlil
Pengajian warga yang di lakukan pada setiap lingkungan RT atau RW
pada desa Munggugebang, terdapat kegiatan pengajian yang diadakan
tiap satu minggu sekali. Yasin / Tahlil ini dibagi menjadi tiga
kelompok,yaitu pengajian bapak-bapak, pengajian ibu-ibu dan pengajian
remaja. Pengajian ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar
warga. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah
SWT.
VI- 102
Remaja desa
Dibentuk untuk mendorong para pemuda agar lebih aktif, kreatif dan
produktif. Selain itu dapat menghindarkan para pemuda dari kegiatankegiatan yang negative.
5.
Karang Taruna
Dibentuk untuk mendorong para pemuda agar lebih aktif, kreatif dan
produktif. Selain itu dapat menghindarkan para pemuda dari kegiatankegiatan yang negatif.
6.
Dharmawanita
Kegiatan yang dilakukan oleh kelembagaan dharmawanita berupa
kegiatan simpan pinjam yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan
pertemuan dilakukan di Balai Desa Munggugebang, tidak semua warga
mengikuti kelembagaan ini. Kegiatan d Berikut adalah struktur
kelembagaan Dharmawanita :
VI- 103
Karakteristik Ekonomi
Penduduk Desa Munggugebang mayoritas bekerja sebagai petani yaitu
VI- 104
Struktur penduduk
Tingkat kesejahteraan penduduk di Desa Munggugebang diklasifikasikan
menjadi lima yaitu, Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I,
Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, dan Keluarga Sejahtera III
Plus. Berikut tabel kesejaheraan penduduk Desa Munggugebang:
Tabel 6. 46 Struktur Penduduk Desa Munggugebang
Kesejahteraan
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III Plus
Sumber: Profil Desa, 2012
Jumlah Keluarga
570 KK
750 KK
500 KK
250 KK
200 KK
Diagram aktivitas
Diagram aktivitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui pola hidup dari keluarga di Desa Munggugebang dengan
mata pencaharian yang beragam. Berdasarkan data diagram aktivitas ini
dapat diperoleh data berupa kegiatan sehari-hari dari suatu keluarga.
Selain itu juga untuk mengetahui tentang proporsi kegiatan antara
masing-masing anggota keluarga yaitu ayah, ibu dan anak. Berikut ini
merupakan diagram aktivitas dari beberapa keluarga sebagai sampel dari
beberapa mata pencaharian yang berbeda.
VI- 105
menyiapkan
sarapan
untuk
ayah
dan
anak
serta
VI- 106
makanan
untuk
makan
malam
bersama
VI- 107
mengantarkan
anak
ke
sekolah
pada
pukul
VI- 108
VI- 109
keluarga
dan
mengantarkan
anak
pergi
ke
VI- 110
05.00,
kemudian
mandi,
dan
mempersiapkan
VI- 111
VI- 112
mengantarkan
anak
ke
sekolah
pada
pukul
VI- 113
VI- 114
mengantarkan
anak
ke
sekolah
pada
pukul
VI- 115
3.
Kajian Gender
Kajian gender untuk setiap mata pencaharian dalam setiap sektor yang
terdapat di Desa Munggugebang Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik
adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 6. 47 Kajian Gender Desa Munggugebang
Komoditas
Proses
Persiapan Lahan
Kajian Gender
Penanaman Padi
Pemupukan I
Perawatan I
Pemupukan 2
VI- 116
Proses
Kajian Gender
Perawatan 2
Panen
Pemasaran Beras
Persiapan lahan
Penanaman bibit
Pemupukan
Perawatan I
Perawatan II
Panen
Pemasaran Jagung
Pertanian Semangka
Pembukaan Lahan
Pembentukan Bendengan
VI- 117
Proses
Kajian Gender
Pengapuran
Penanaman
Pemupukan
Pemanenan
Pemasaran
Tambak
Pengapuran/Garam
Pemupukan
Penebaran Bibit
Pemeliharaan
VI- 118
Proses
Kajian Gender
Pemberantasan Hama
Panen
Pemasaran
Pasca Panen
Peternakan
Pengadaan Bibit
Pemberian Pakan
Pemeliharaan
Pemanenan
Pemasaran
Keterangan:
= Perempuan
= Laki-laki
VI- 119
Hasil sektor
Desa Munggugebang memiliki sektor mata pencaharian yang beragam,
yaitu: pertanian, peternakan. Berikut tabel hasil sektor masyarakat Desa
Munggugebang.
a. Pertanian
Pertanian Desa Munggugebang hanya terdiri dari satu jenis tanaman
disetiap lahan saja. Kondisi struktur tanah yang berada di Desa
Munggugebang merupakan jenis tanah aluvial kelabu tua yaitu tanah
yang gembur dan sangat cocok digunakan untuk pertanian. . Luas
lahan pertanian Desa Munggugeabang mencapai 345ha. Berdasarkan
kecamatan
dalam
angka
1680
atau
80%
warga
di
Desa
VI- 120
menggerakkan
perekonomian
masyarakat.
Yang
paling
merupakan
sektor
utama
yang
terdapat
di
Desa
yang ada di
Desa
Pemasukan
Uraian
Bibit
Pupuk Poska
Pupuk Urea
Upah Buruh saat
Panen
Alat perontok padi
Perontok
Buat
Panen
Jumlah
Hasil
Produksi
Beras
Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Jumlah /ha
25 kg
100 kg
100 kg
16 org
4 org
150.000
100.000
720 kg
2.945.000
10.800.000
7.855.000
VI- 121
Uraian
Pengeluaran
Bibit
Pupuk Poska
Pupuk Urea
Obat hama
Upah Buruh saat Panen
Alat
Jumlah
Hasil Produksi Jagung
Pemasukan
Keuntungan
Sumber: survei primer, 2013
Jumlah per
ha
25 kg
100 kg
100 kg
1 liter
20 org
550 kg
Total
harga
(Rp/ha)
1.500.000
250.000
220.000
80.000
500.000
1.000.000
3.550.000
11.000.000
7.450.000
3. Semangka
Semangka merupakan hasil pertanian yang terdapat di Desa
Munggugebang. Semanka biasanya hanya di tanam 1 kali setahun,
setelah panen padi. Penanaman semangka hanya dikerjakan oleh
petani semangka sendiri karena saat panen biasanya tengkulak
langsung memetik semanga dari kebun semangka. Berikut biaya
pendapatan dan pengeluaran semangka.
Tabel 6. 50 Biaya Pendaptan dan Pengeluaran Semangka
Proses
Pengeluaran
Bibit
Uraian
Jumlah per ha
11 bungkus
Pupuk Poska
50 kg
2.500.000
Pupuk Mutiara
50 kg
3.900.000
VI- 122
Uraian
Pemasukan
Alat
Jumlah per ha
Jumlah
6.825.000
15.000.000
8.175.000
Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013
4. Tambak
Tambak merupakan salah satu komodtas yng ada di Desa
Munggugebang. Tambak sama seperti padi hanya bisa dilakukan
saat musim hujan, karena sistem pengairan sawah yang tadah
hujan.Berikut biaya pendapatan dan peneluaran tambak
Tabel 6. 51 Biaya Pendapatan Dan Pengeluaran Tambak
Proses
Uraian
Pengeluaran
Bibit
Pupuk
Udang
Bander
Tombro
Bandeng
Buruh Tambak
Jumlah
Udang
Bander
Tombro
Bandeng
Hasil Produksi tambak
Pemasukan
Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013
Jumlah
ha
10 kg
100 kg
50 kg
50 kg
50 kg
150 kg
20 org
100 kg
100 kg
100 kg
300 kg
per
Total harga
(Rp/ha)
2.050.000
2.500.000
900.000
600.000
300.000
750.000
500.000
7.600.000
4.000.000
800.000
2.000.000
3.600.000
10.400.000
2.800.000
b. Peternakan
Peternakan ayam petelur di Desa Munggugebang merupakan
penghasil telur terbaik di Kabupaten Gresik. Pemasaran hasil
komoditas telur ini cukup besar yaitu ke luar desa seperti Gresik dan
Lamongan. Dalam distribusinya peternak langsung mengirim telur
telur langsung ke konsumen. Luas peternakan ayam yaitu 2ha,
memiliki 13 kandang ayam, dan 16 pekerja. Berikut biaya
pengeluaran dan pemasukan peternak ayam petelur di Desa
Munggugebang.
VI- 123
Pemasukan
Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013
c.
Uraian
Bibit
Vaksin
Buruh ternak
Pakan
Jumlah
Hasil Produksi Telur
VI- 124
c. Semangka
Proses
Proses
Proses
Proses
pengolahan
penanaman
perawatan
panen
n
Gudang besar
Pasar
Petani
padi
Keterangan
: proses
: pelaku
Gambar 6. 53 Bagan Arus Masukan Keluaran Petani Semangka
Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 125
d. Tambak
Tambak merupakan salah satu komodtas yng ada di Desa
Munggugebang. Tambak sama seperti padi hanya bisa dilakukan saat
musim
hujan,
karena
sistem
pengairan
sawah
yang
tadah
VI- 126
di
Desa Munggugebang
d.
Bagan Peringkat
Bagan peringkat merupakan teknik PRA yang berfungsi untuk
memberikan perimgkat dengan memberikan nilai pada masing masing
aspek kajian berdasarkan jumlah kriteria pembanding. Aspek yang dkaji
berupa jumlah tenaga kerja, tingkat kesejahteraan, waktu bekerja. Kritria
pembanding tersebut di sepakati dengan masyarakat agar sesuai dengan
kondisi setempat. Berikut kriteria penialaian yang digunakan dalam
menialai dan menentukan komoditas utama di Desa Munggugebang,
antara lain:
a. Hasil Produksi
Hasil produksi dilihat dari jumlah hasl produksi komoditas setiap
tahunnya
1) Jika hasil produksi tidak memenuhi kebutuhan pasar maka
dilambangkan dengan
2) Jika hasil produksi memenuhi kebutuhan untuk setengah desa maka
dilambangkan dengan
VI- 127
Jumlah
tenaga
kerja
Petani padi
Buruh
Tambak
PNS
Pengepul Tas
Peternak
Sumber: Survei Primer, 2013
komponen
Tingkat
kesejateraan
jumlah
Rangking
5
4
2
4
4
6
2
4
6
5
3
1
VI- 128
Bulan
Total
Peringkat
Jagung
Padi
36
Jan
Feb
Semangka
Ayam
Petelur
Ikan
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agus
Sep
Okt
Nov
Des
VI- 129
Hasil
Produksi
Komponen
Kualitas
Keuntungan
Harga Jual
Jumlah
Rangking
7
8
6
10
3
2
4
1
Tempat
Pemasaran
Jagung
Padi I
Padi II
Semangka
Sumber: Survei Primer, 2013
Hasil
Produksi
Komponen
Kualitas
Keuntungan
Harga Jual
Jumlah
Rangking
12
Tempat
Pemasaran
Ayam
Telur
Ikan
Sumber: Survei Primer, 2013
VI- 130
VI- 131
Karakteristik Kemiskinan
A.
Definisi Kemiskinan
Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu, Kemiskinan relatif dan
2.
Prasarana dasar:
a. Air Bersih,
b. Listrik
c. Irigasi
3.
4.
5.
6.
VI- 132
Prasarana Dasar
1.
Air bersih
Air bersih merupakan
Pengadaan air bersih dapat melalui jaringan pipa PDAM yang menyalurkan
air bersih menuju desa. Berdasarkan hasil survei, Desa Munggugebang
belum tersambung dengan jaringan pipa PDAM. Hal ini dikarenakan debit
air yang didistribusikan oleh PDAM belum bisa memenuhi kebutuhan untuk
semua desa di Kecamatan Benjeng.
2.
Listrik
Untuk jaringan listrik PLN, Desa Munggugebang sudah 100% terlayani oleh
listrik PLN. Jaringan listrik memudahkan aktivitas warga desa di malam
hari. Pelayanan listrik oleh PLN juga menjadi salah satu indikator
ketertinggalan atau tidaknya suatu desa dibandingkan dengan desa lain.
3.
Irigasi
Berdasarkan hasil survei, Desa Dungus tidak memiliki jaringan irigasi teknis
maupun non-teknis. Tidak adanya jaringan irigasi dikarenakan letak
geografis dari Desa Dungus, dimana airan Sungai Anak Kali Lamongkering
apabila dimusim kemarau. Sebagai gantinya masyarakat desa menggunakan
sistem sawah tadah hujan.
D.
Sarana Wilayah
1.
Sarana perekonomian
Sarana perekonomian adalah sarana-sarana yang menjadi mata pencarian
bagi sebagian warga desa. Pada dasarnya sarana perekonomian sama halnya
dengan sarana perdagangan dan jasa yang telah dijelaskan. Sarana
perekonomian yang ada di Desa Munggugebang adalah warung dan toko
yang berjumlah 5.
2.
Sarana sosial
Sarana sosial dapat berupa sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Untuk
sarana kesehatan Desa Munggugebang mempunyai 2 sarana kesehatan, yaitu
VI- 133
Munggusoyi.
Untuk
sarana
pendidikan
Desa
Munggusoyi
Sarana transportasi
Sarana transportasi dapat berupa terminal, stasiun, dan moda-moda
transportasi lainnya. Berdasarkan hasil survei, belum ada terminal dan moda
transportasi desa seperti angkutan desa. Transportasi yang digunakan warga
sebagian besar adalah kendaraan pribadi atau menyewa.
E.
Kehidupan Masyarakat
1.
Perekonomian warga
Perekonomian warga dapat dihitung dari jumlah keluarga pra sejahtera yang
ada di Desa Munggugebang. Berdasarkan Profil Desa Munggugebang 2012
jumlah keluarga pra sejahtera adalah 392 kepala keluarga dari 800 total
kepala keluarga di Desa Munggugebang.
2.
3.
VI- 134
No
1
Dusun
Munggugebang
Potensi
Terdapat 1 telaga
Keterangan
Terdapat 1 telaga yang digunakan warga untuk
aktivitas sehari-hari, yaitu memasak, mencuci, dan
mandi bahkan irigasi. Air telaga berasal dari
menampung air hujan pada saat musim hujan.
Meskipun telaga digunak untuk satu dusun, air telaga
tidak pernah habis saat musim kemarau.
Pertanian
Tambak
Kelembagaan
Munggusoyi
Terdapat 2 telaga
Pertanian
Peternak
Pengerajin tas
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 135
Dusun
Potensi
Keterangan
memperkerjakan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini dapat
dijadikan potensi karena menyerap tenaga kerja
meningkatkan perekonomian warga Dusun
Munggusoyi.
Kelembagaan
Ngemplak
Terdapat 1 telaga
Komoditas
Pertanian
Pertanian semangka
Kelembagaan
Dusun
Munggugebang
Masalah
Air Bersih
Anaslisis
Sumber air Dusun Munggugebang adalah telaga.
Tidak menggunakan PDAM karena jaringan PDAM
masih dalam progress di pusat Kecamatan Benjeng,
tidak menggunakan sumur karena air sumur berasa
ampang dan asin.
VI- 136
Dusun
Masalah
Jalan
Anaslisis
Jalan penghubung ketiga dusun di Desa
Munggugebang berupa paving, dengan kondisi buruk
karena banyak terdapat lubang yang apabila hujan
terjadi genangan di tengah jalan, banyak paving yang
copot. Jalan lingkungan yang ada di Dusun
Munggugebang berupa paving, namun banyak juga
paving yang copot, dan terdapat jalan tanpa danya
berupa perkerasan yaitu tanah.
Kelembagaan
Pertanian
Tambak
Sampah
Munggusoyi
Air Bersih
Jalan
VI- 137
Dusun
Masalah
Anaslisis
masalah karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi
para pengguna jalan, dan dapat menyebabkan
kecelakaan.
Kelembagaan
Pertanian
Banjir
Sampah
Ngemplak
Air Bersih
Jalan
Kelembagaan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 138
Dusun
Masalah
Anaslisis
terfokus pada acara arisan, dan Karang Taruna
berfungsi pada saat Hari Ulang Tahun RI.
Pertanian
Sampah
6.3.8
1.
VI- 139
Kalender musim
Kalender musim merupakan teknik dalam PRA yang memberikan gambaran
periode-periode pertumbuhan komoditas dan aktivitas masyarakat khususnya
pada sektor pertanian. Mulai dari proses penyiapan lahan, penanaman bbit,
perawatan, dan pemanenan. Kalender musim ini dapat membantu
masyarakat Desa Munggugebang mengetahui bulan-bulan yang produktif
untuk suatu komoditas pertanian.
3.
Transek desa
Tahapan transek yang pertama di Desa Munggugebang yaitu menentukan
bagian potongan desa yang akan digunakan metode transek. Pada Desa
Munggugebang kami menentukan dua potongan yang mengikuti jalan yaitu
dari Dusun Munggugebang menuju Dusun Ngemplak dan Dusun
Munggusoyi. Setelah ditentukan daerah potongan lalu gambarkan potongan
desa pada karton. Partisipasi masyarakat saat transek kurang antusias. Hanya
beberapa warga yang mengisi transek, namun semua data yang dibutuhkan
dapat terisi dengan penuh. Data yang dibutuhkan adalah guna lahan,jenis
lahan, kemiringan, kepemilikan tanah, pengairaran dan masalah.
VI- 140
4.
Bagan kecenderungan
Bagan kecenderungan Digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan
serta perkembangan yang telah terjadi di desa Munggugebang dari waktu ke
waktu. Terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengetahui apa
saja yang telah terjadi di Desa Munggugebang. Variabel tersebut adalah
perkembangan sarana dan prasarana serta beberapa hal mengenai sejarah
desa seperti jumlah penduduk, wabah penyakit yang pernah terjadi, dan
beberapa variabel lain yang terkait.
VI- 141
Diagram venn
Teknik pembuatan Diagram Venn (Bagan Hubungan Kelembagaan)
merupakan teknik PRA yang bertujuan untuk mencari informasi tentang apa
saja jenis lembaga yang ada di Desa Munggugebang baik formal maupun
informal beserta hubungan dan manfaatnya bagi masyarakat setempat.
Tujuan dari pembuatan Diagram Venn ini adalah memfasilitasi masyarakat
mengenai keberadaan, manfaat, dan peranan lembaga di desa. Semakin dekat
jarak antara lingkaran diagram lembaga dengan lingkaran diagram
masyarakat, menunjukkan bahwa keduanya memiliki pengaruh yang dekat.
Sedangkan
besar
atau
kecilnya
lingkaran
diagram
kelembagaan
menggambarkan besar atau kecilnya lembaga yang berada di dalam Desa itu.
6.
Akar masalah
Akar masalah merupakan pemetaan dari masalah-masalah yang terdapat di
Desa Munggugebang. Akar masalah diperoleh dengan mengidentifikasi
potensi dan masalah yang ada di Desa Muggugebang melalui survei
lapangan. Setelah itu data dari hasil survei lapangan didiskusikan bersama
dengan masyarakat agar diperoleh kesesuaian analisis potensi dan masalah
dengan pendapat atau informasi dari masyarakat. Melalui pendapat-pendapat
dan informasi-informasi dari masyarakat tersebut dapat terlihat masalah
VI- 142
7.
Bagan peringkat
Bagan peringkat merupakan salah satu alat PRA yang digunakan untuk
mengidentifikasi beberapa hal yang terkait dengan Desa Munggugebang.
Adapun bagan peringkat yang digunakan ada 4, yaitu :
a. Matriks Pendapatan Utama
Digunakan untuk mengetahuin pendapatan yang diterima oleh masingmasing komoditi yang ada di Desa Muggugebang perbulannya.
b. Matriks Ranking Pertanian Utama
Digunakan untuk mengukur komoditas utama yang ada di Desa
Munggugebang dengan memberikan peringkat menggunakan beberapa
perbandingan berdasarkan kriteria tertentu sehingga diperoleh peringkat
komoditas-komoditas pertanian.
c. Matriks Ranking Ternak Utama
Digunakan untuk mengukur komoditas ternak yang utama di Desa
Munggugebang
dengan
memberikan
peringkat
menggunakan
VI- 143
8.
VI- 144
9.
Sketsa kebun
Sketsa kebun adalah teknik yang memperlihatkan perbandingan antar kebun
dengan pola tanam yang berbeda yang memiliki tingkat produktifitas lebih
baik. Hasil PRA di Desa Munggugebang terdapat komoditas utama berupa
padi , jagung dan semangka.
a. Sketsa kebun padi
Satu lahan pertanian padi dengan luas 1000m2 memiliki jarak tanam
antar tanaman padi sebesar 25cm. Penanaman padi di Desa
Munggugebang tidak menggunakan sistem pengairan irigasi tetapi
menggunakan sistem pengairan tadah hujan.
VI- 145
VI- 146
Kebijakan Terkait
A.
periode lima tahunan. Rencana pembangunan Kecamatan Benjeng terdiri dari enam
rencana strategis untuk lima tahun kedepan, yaitu:
1.
2.
3.
VI- 147
5.
6.
ini
adalah
terwujudnya
masyarakat
tertib
administrasi
VI- 148
3.
Potensi Pengembangan
a. Kondisi Fisik
1) Wilayah Kecamatan Benjeng termasuk lahan yang subur untuk
pertanian dengan jenis tanah alluvial kelabu tua
2) Ketersediaan lahan tidak terbangun masih besar sehingga memberikan
kesempatan untuk pengembangan wilayah
3) Kondisi lahan relatif landai dan datar sehingga berpotensi untuk
pengembangan wilayah khususnya untuk pengembangan kegiatan
terbangun perkotaan untuk kepentingan keamanan, konstruksi serta
efisiensi biaya dalam proses pembangunan dan perawatannya.
b. Pola Penggunaan Lahan
1) Dominasi lahan persawahan sebesar 63,93% dari total wilayah
Kecamatan Benjeng menjadikan potensi dalam pengembangan di
sektor pertanian
2) Penggunaan lahan untuk tambak sebesar 3,05%
c. Transportasi
1) Adanya Jalan Tol Gresik Lamongan Tuban, Jalan Tol Surabaya
Mojokerto, Jalan Tol Krian Gresik Bangkalan dapat meningkatkan
laju pergerakan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
VI- 149
sediktinya
keterseiaan
transportasi
umum
sehingga
VI- 150
sistem
mengintegrasikan
perkotaan
pembangunan
dan
perdesaan
kecamatan
dalam
dengan
baik
rangka
tidak
VI- 151
2)
2)
2)
VI- 152
2.
Mengembangkan
perkembangan
jalan
antar
bebas
wilayah
hambatan
dan
antar
guna
mendukung
kegiatan
serta
3)
4)
5)
yang
mempunyai
tingkat
perkembangan
kegiatan
7)
8)
9)
10)
VI- 153
3)
2)
2)
3)
2)
VI- 154
2)
2)
2)
3)
4)
5)
6)
VI- 155
3)
4)
Menggunakan sumber air yang telah ada dan telah memenuhi syarat
air bersih
2)
2)
Mengendalikan
banjir
dengan
pembangunan
infrastruktur
pengendali banjir
3)
4)
5)
VI- 156
Membuat
zona
penyangga
di
sekeliling
kawasan
Tempat
4)
5)
6)
7)
8)
9)
menekan
atau
menghemat
pemanfaatan
konsumsi
sumberdaya alam
10)
Pemrosesan
sampah
dilaksanakan
dengan
teknologi
ramah
lingkungan
11)
12)
VI- 157
Mengembangkan,
meningkatkan,
dan
menangani
sanitasi
3)
2)
3)
2)
3)
p. Pengembangan
prasarana
pendidikan,
kesehatan,
peribadatan,
perdagangan, pemerintahan, taman dan olah raga, seni dan budaya, dan
prasarana pemakaman
Strategi:
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 158
2)
3.
2)
VI- 159
4)
VI- 160
2)
VI- 161
kemitraan
dengan
masyarakat
dalam
pengembangan perkebunan
e) Mengembangkan sistem pemasaran hasil perkebunan sampai
ekspor
f) Mengembangkan kawasan agropolitan yang sesuai dengan
potensi unggulan kabupaten
3)
kemitraan
dengan
masyarakat
dalam
Pengembangan
kawasan
peruntukan
industri
yang
ramah
lingkungan
Strategi:
a) Mengembangkan dan memberdayakan industri kecil dan industri
rumah tangga untuk pengolahan hasil pertanian, peternakan,
perikanan, dan perkebunan
b) Menyediakan lahan untuk menampung industri kecil dan
menengah dengan dengan pengelola tertentu dalam sebuah
kawasan industri
c) Mengembangkan industri agribisnis yang mendukung komoditas
agribisnis unggulan
VI- 162
untuk
pengembangan
kawasan
industri
dan
pergudangan
n) Menjalin kerjasama dengan investor dalam pengembangan
kawasan industri dan pergudangan
o) Mengoptimasi pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai
ekonomis kawasan
p) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia
q) Mempercepat alih teknologi yang lebih efisien dan efektif
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
VI- 163
yang nyaman,
aman,
VI- 164
implementasi
regulasi
jasa
konstruksi,
VI- 165
VI- 166