Anda di halaman 1dari 166

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013

DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG


KABUPATEN GRESIK
BAB VI
LAPORAN HASIL SURVEI

6.1

Gambaran Umum Kabupaten Gresik


Kabupaten Gresik yang merupakan sub wilayah pengembangan bagian

(SWPB) tidak terlepas dari kegiatan sub wilayah pengembangan Gerbang


Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah
satu bagian dari 9 sub wilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya
diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan dan
industri wisata. Kabupaten Gresik terdiri dari 18 Kecamatan, antara lain
Wringinanom, Driyorejo, Kedamean, Balongpanggang, Benjeng, Menganti,
Cerme, Duduksampeyan, Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Dukun,
Panceng, UjungPangkah, Sangkapura dan Tambak.
6.1.1

Karakteristik Fisik Dasar


Kondisi fisik dasar Kabupaten Gresik melilputi kondisi geografis,

kondisi topografi, kondisi geologi, kondisi klimatologi dan hidrologi.


A.

Kondisi Geografis
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya

yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25 km2
yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan.
Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 sampai 113
Bujur Timur dan 7 sampai 8 Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan air laut kecuali
Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter diatas permukaan air
laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu
memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu,
Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang
lokasinya berada di Pulau Bawean.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Gresik sebagi berikut :
1. Sebelah Utara

: Laut Jawa

2. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto


3. Sebelah Timur
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

: Selat Madura dan Kota Surabaya

VI- 1

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
4. Sebelah Barat

B.

: Kabupaten Lamongan

Kondisi Topografi
Topografi atau kelerengan di wilayah Kabupaten Gresik terbagi dalam 4

macam kelerengan, yaitu: sekitar 80,59% berada pada kelerengan 0-2 %, sekitar
10,43 % wilayahnya berada pada kelerengan antara 3-5 %, sekitar 8,07 % dari
total wilayah berada pada kelerengan 6-40 %, dan sisanya 0,91% atau seluas
1.072,23 Ha berada pada kelerengan > 40 %.
C.

Kondisi Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Gresik meliputi Alluvial

hidromorf, Alluvial Kelabu Tua, Alluvial Kelabu, Kompleks Mediteran Coklat


dan Litosol, Alluvial Kelabu Tua, Grumosol Kelabu Tua, dan Kompleks
Mediteran Merah dan Litosol. Tingkat kesuburan tanah di Kabupaten Gresik
kurang dari 1% yaitu 0,9% lebih kecil dari kesuburan normal tanah pertanian.
Kesuburan normal tanah pertanian seharusnya mencapai 4%.
D.

Kondisi Klimatologi
Kabupaten Gresik memiliki temperatur rata-rata sebesar 27,8

C.

Temperatur minimum 23,2 0C biasanya terjadi pada bulan Juli dan temperatur
maksimum sebesar 33,4 0C terjadi pada bulan Oktober. Curah hujan rata-rata per
tahun 183,18 mm Bulan dengan curah hujan tertinggi Desember.
E.

Kondisi Hidrologi
Kabupaten Gresik merupakan muara Sungai Bengawan Solo yang

berasal dari Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu, Jawa Tengah.
Sungai Bengawan Solo mengalir melewati Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten
Ponorogo,

Kabupaten

Pacitan,

Kabupaten

Magetan,

Kabupaten

Ngawi,

Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan bermuara di


Kabupaten Gresik.

Potensi sumber daya air Sungai Bengawan Solo mencapai

18,61 miliar m3.


6.1.2

Karakteristik Fisik Binaan


Kondisi fisik binaan di Kabupaten Gresik meliputi tata guna lahan serta

kondisi ketersediaan sarana dan prasarana

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 2

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
A.

Tata Guna Lahan


Kabupaten Gresik memiliki luas total 1.191,25 km2 dengan panjang

pantai 140 km2. Penggunaan lahan di Kabupaten Gresik dibagi menjadi lahan
terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan terbangun terdiri dari permukiman,
industri dan perdagangan. Sedangkan lahan tak terbangun terdiri dari lahan
pertanian, tambak, dan perkebunan.
B.

Kondisi Sarana dan Prasarana


Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Gresik adalah sebagai

berikut:
1.

Sarana
Sarana yang terdapat di Kabupaten Gresik antara lain sebagai berikut:
a. Pendidikan
Kabupaten Gresik mempunyai sarana pendidikan meliputi SD negeri
dan swasta, SMP negeri dan swasta, SMA negeri dan swasta serta
SMK negeri dan swasta. Berikut rincian jumlah sarana pendidikan
yang terdapat di Kabupaten Gresik.

Kecamatan

Tabel 6. 1 Jumlah
SD

Sarana Pendidikan Kabupaten Gresik


SMP

SMA

SMK

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Negeri

Swasta

Wrininganom

23

Driyorejo

26

Kedamean

21

Menganti

26

Cerme

25

Benjeng

25

Balongpanggang

26

Duduksampeyan

16

Kebomas

20

Gresik

15

Manyar

16

Bungah

19

Sidayu

14

Dukun

20

Panceng

16

Unjungpangkah

16

2
2
65

1
10

2
1
38

34

Sangkapura
36
1
2
Tambak
29
1
1
Jumlah
389
53
33
Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 3

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Kesehatan
Sarana kesehatan di Kabupaten Gresik berupa posyandu dan rumah
sakit. Berikut merupakan tincian jumlah posyandu di setiap kecamatan
di Kabupaten Gresik.
Tabel 6. 2 Jumlah Posyandu Kabupaten Gresik
Kecamatan

Posyandu

Wrininganom

Driyorejo

Kedamean

Menganti

Cerme

Benjeng

Balongpanggang

Duduksampeyan

Kebomas

Gresik

Manyar

Bungah

Sidayu

Dukun

Panceng

Unjungpangkah

Sangkapura

Tambak

Jumlah
32
Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012

Jumlah posyandu di Kabupaten Gresik lebih banyak dibandingkan


dengan jumlah rumah sakit. Berikut jumlah rumah sakit di Kabuptaen
Gresik berdasarkan jenisnya.
Tabel 6. 3 Jumlah Rumah Sakit Kabupaten Gresik
Rumah Sakit

Jumlah

Rumah Sakit Umum

Rumah Sakit Jiwa

Rumah Sakit Bersalin

Rumah Sakit Ibu dan Anak

Rumah Sakit

Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 4

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
c. Perdagangan
Perdagangan di Kabupaten Gresik dibagi menjadi tiga yaitu
perdagangan besar, perdagangan sedang dan perdagangan kecil.
Berikut jumlah pegadang di Kabupaten Gresik.
Tabel 6. 4 Jumlah Pedagang di Kabupaten Gresik
Kecamatan

Pedagang
Sedang

Besar

Jumlah

Kecil

Wrininganom

25

32

Driyorejo

10

16

87

113

Kedamean

29

31

Menganti

11

12

93

116

Cerme

35

44

Benjeng

23

26

Balongpanggang

17

20

Duduksampeyan

Kebomas

23

48

114

185

Gresik

23

102

132

Manyar

40

115

164

Bungah

13

15

Sidayu

31

33

Dukun

12

13

Panceng

Unjungpangkah

12

14

Sangkapura

14

14

Tambak

Jumlah

69

166

738

973

Sumber : Kabupaten Gresik dalam Angka 2012

d. Industri
Sektor industri Kabupaten Gresik dibedakan menjadi tiga yaitu
industri kecil/rumah tangga, industri sedang dan industri besar.
Kriteria industri sedang dan industri besar adalah jumlah investasi
diatas Rp1.000.000.000,-. Sedangakan industri kecil/rumah tangga
terdiri dari industri rumah tangga dengan investasi kurang dari
Rp5.000.000,- dan industri kecil dengan investasi dari Rp5.000.000,sampai Rp200.000.000,-.
Tabel 6. 5 Jumlah Industri di Kabupaten Gresik
Kecamatan
Wrininganom
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Besar

Industri
Sedang

Kecil

14

14

28

VI- 5

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Besar

Industri
Sedang

Driyorejo

49

44

93

Kedamean

Menganti

13

34

47

Cerme

10

88

98

Benjeng

20

24

Balongpanggang

Duduksampeyan

Kebomas

41

48

89

Gresik

13

Manyar

20

18

38

Bungah

10

11

Sidayu

14

15

Dukun

Panceng

Unjungpangkah

Sangkapura

Tambak

163

324

487

Kecamatan

Jumlah

Kecil

Sumber : Gresik dalam Angka 2012

e. Peribadatan
Kabupaten Gresik memiliki beberapa sarana peribadatan yaitu masjid,
langgar, gereja katolik, gereja kriten, dan pura. Berikut merupakan
rincian dari sarana peribadatan di masing-masing kecamatan di
Kabupaten Gresik.
Tabel 6. 6 Jumlah Tempat Peribadatan Kabupaten Gresik
Kecamatan

Jumlah
Gereja
Gereja
Katolik
Kristen
1
-

Masjid

Langgar

Pura

Vihara

Wrininganom

78

232

Driyorejo

74

273

Kedamean

63

175

Menganti

88

228

Cerme

73

104

Benjeng
Balongpanggang

83

143

101

119

Duduksampeyan

47

98

Kebomas

61

186

Gresik

31

181

Manyar

67

149

Bungah

58

164

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 6

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Kecamatan

Jumlah
Gereja
Gereja
Katolik
Kristen
-

Masjid

Langgar

Sidayu

27

Dukun

56

168

Panceng

36

135

Unjungpangkah

29

Sangkapura

78

Tambak
Jumlah

Pura

Vihara

111

274

46

83

1.096

2.908

15

Sumber : Gresik Dalam Angka 2012

2.

Prasarana
Prasarana yang terdapat di Kabupaten Gresik meliputi:
a. Sistem jaringan transportasi darat (jaringan jalan, jaringan jalur kereta
api), sistem transportasi laut yang mencangkup jaringan pelayanan,
serta sistem transportasi udara yaitu ruang udara yang ditetapkan
sebagai jalur penerbangan.
b. Sistem jaringan energi
Pelanggan listrik terbesar pada tahun 2011 adalah kelompok rumah
tangga sebesar 224.074 pelanggan atau sekitar 92,28% dari total
pelanggan, kemudian sisanya dari kelompok usaha, umum dan
industri.
c. Sistem jaringan telekomunikasi
Jumlah pelanggan telepon Kabupaten Gresik pada tahun 2011
sebanyak 18.389 pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak dari
kelompok resedensial sebanyak 91% kemudian bisnis sebanyak 8%
dan sisanya dari kelompok sosial dan telepon umum. Berikut jumlah
pelanggan telepon berdasarkan segmentasi pelanggan.
Tabel 6. 7 Jumlah Pelanggan Telepon Berdasarkan Segmentasi Pelanggan

Stasiun Telepon Otomatis


Bisnis
(STO)
STO Balongpanggang
152
STO Bawean
76
STO Cerme
229
STO Duduksampean
76
STO Gresik
610
STO Kedamean
152
STO Sidayu
229
Jumlah
1.524
Sumber : Gresik dalam Angka 2012
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Residensial

Sosial

Telepon Umum

Jumlah

1.680
840
2.520
840
6.721
1.680
2.520
16.802

2
1
3
1
9
2
3
22

4
2
6
2
17
4
6
41

1.839
919
2.758
919
7.356
1.839
2.758
18.389

VI- 7

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Selain telekomunikasi berupa telepon di Kabupaten Gresik terdapat
jaringan internet berikut rincian pemakaian speedy, warnet dan wartel.
Tabel 6. 8 Jumlah Pelanggan Speedy, Warnet, dan Wartel
Stasiun Telepon Otomatis
Speedy
(STO)
STO Balongpanggang
191
STO Bawean
175
STO Cerme
642
STO Duduksampean
192
STO Gresik
4.049
STO Kedamean
353
STO Sidayu
463
Jumlah
6.065
Sumber : Gresik Dalam Angka, 2012

6.1.3

Warnet

Wartel

9
3
8
7
54
11
8
100

45
131
188
62
582
157
207
1.372

Karakteristik Kependudukan
Karakteristik kependudukan menjelaskan tentang struktur penduduk,

kepadatan penduduk, dan kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.


A.

Struktur Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Gresik menurut Gresik Dalam Angka

adalah sejumlah 1.270.351 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki
639.897 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 630.454 jiwa.
Tabel 6. 9 Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik Berdasarkan Jenis Kelamin
Kecamatan
Laki-laki
Wringinamon
34.494
Driyorejo
50.031
Kedamean
29.823
Menganti
57.970
Cerme
37.449
Benjeng
32.165
Balongpanggang
28.828
Duduksampeyan
25.238
Kebomas
49.463
Gresik
46.137
Manyar
53.233
Bungah
32.376
Sidayu
21.047
Dukun
33.573
Panceng
25.672
Ujungpangkah
24.363
Sangkapura
37.239
Tambak
20.625
Total
639.897
Sumber: Gresik Dalam Angka 2012

B.

Penduduk
Perempuan
33.846
49.405
29.625
56.784
37.508
31.964
28.729
25.132
48.005
45.156
51.261
32.326
20.782
33.027
25.355
24.409
37.104
19.956
630.454

Jumalah
68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.125
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.289
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351

Kepadatan Penduduk
Luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar 1.191,25 km dengan jumlah

penduduk yang ada maka kepadatan penduduknya sebesar 1.006 jiwa/km 2. Laju
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 8

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
pertumbuhan penduduknnya 1,6% pada tahun 2012. Berikut merupakan tebel
mengenai jumlah penduduk, keluarga, kepadatan penduduk, dan rata-rata
penduduk.
Tabel 6. 10 Jumlah Penduduk, Keluarga, Kepadatan Penduduk, Dan Rata-Rata

Penduduk
Kecamatan

Luas
Wilayah
2
(Km )
1.
Wringinanom
62,62
2.
Driyorejo
51,30
3.
Kedamean
65,96
4.
Menganti
68,71
5.
Cerme
71,73
6.
Benjeng
61,26
7.
Balongpanggang
63,88
8.
Duduksampeyan
74,29
9.
Kebomas
30,06
10. Gresik
5,54
11. Manyar
95,42
12. Bungah
79,49
13. Sidayu
47,13
14. Dukun
59,03
15. Panceng
62,59
16
Ujungpangkah
94,82
17
Sangkapura
118,72
18
Tambak
78,70
Jumlah
1.191,25
Sumber: Gresik dalam Angka, 2012

Pendudu
k

Keluarga

Kepadatan
(jiwa/km2)

68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.129
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.829
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351

16.122
23.842
12.866
27.306
15.403
14.584
11.088
9.475
21.378
20.419
23.135
11.832
8.114
13.160
9.904
9.893
13.681
8.062
270.264

1.091
1.938
901
1.671
1.045
1.047
901
678
3.248
16.477
1.095
814
888
1.128
815
514
626
516
1.066

Rata-rata
penduduk per
Keluarga
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Berdasarkan tabel 6.10 dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk


tertinggi berada di Kecamatan Gresik sebesar 16.477 jiwa dengan luas wilayah
5,54 km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan
Ujungpangkah sebesar 514 jiwa/km2.
C.

Kelahiran dan Kematian Penduduk


Jumlah kelahiran di Kabupaten Gresik sejumlah 7.812 jiwa sedangkan

kematian sejumlah 1.822. Kelahiran terbanyak terdapat pada Kecamatan Kebomas


sedangkan kelahiran paling sedikit terdapat di Kecamatan Sangkapura. Jumlah
kematian terbanyak di Kabupaten Gresik

terdapat di Kecamatan Panceng

sedangkan jumlah kematian paling sedikit terdapat di Kecamatan Sangkapura.


Tabel 6. 11 Kelahiran dan Kematian di Kabupaten Gresik
Kecamatan
Wringinamon
Driyorejo
Kedamean
Menganti
Cerme
Benjeng
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Penduduk
68.340
99.436
59.448
114.844
74.957
64.129

Lahir
567
461
486
380
276
450

Mati
87
103
110
112
27
63

VI- 9

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Kecamatan
Balongpanggang
Duduksampeyan
Kebomas
Gresik
Manyar
Bungah
Sidayu
Dukun
Panceng
Ujungpangkah
Sangkapura
Tambak
Total

Penduduk
57.557
50.370
97.639
91.283
104.494
64.702
41.829
66.600
51.027
48.772
74.343
40.581
1.270.351

Lahir
192
636
1.110
508
748
289
310
88
333
816
77
85
7.812

Mati
109
24
122
122
53
121
97
216
281
105
21
49
1.822

Sumber: Gresik dalam Angka, 2012

6.1.4

Karakteristik Ekonomi
Karakteristik ekonomi merupakan penjelasan mengenai kondisi ekonomi

masyarakat setempat, dominasi mata pencaharian penduduk, serta penduduk yang


masih produktif. Mata pencaharian penduduk Kabupaten Gresik antara lain adalah
di bidang industri, pertanian, jasa, perdagangan, dan konstruksi. Mayoritas
penduduknya bekerja di bidang industri, perdagangan, dan pertanian. Sektor
pertanian di Kabupaten gresik mendominasi penggunaan lahan dan memberikan
pemasukan yang signifikan terhadap PDRB Kabupaten Gresik. Selain iitu
dominasi sektor pertanian di Kabupaten Gresik juga dapat dilihat dari lapangan
usaha penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 160.456 orang
(38,51%), sedangkan sektor perdagangan dan jasa sebanyak 74.358 orang
(17,85%) (RTRW Kabupaten Gresik tahun 2010-2030).

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 10

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 1 Orientasi Kecamatan Benjeng dengan Kabupaten Gresik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 11

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.2

Gambaran Umum Kecamatan Benjeng


Kecamatan Benjeng memiliki 23 desa. Pada hal ini, karakteristik

Kecamatan Benjeng di dasarkan pada kondisi fisik dasar, fisik binaan, sosial
kependudukan, ekonomi.
6.2.1

Karakterisik Fisik Dasar


Kondisi fiik dasar Kecamatan Benjeng terdiri dari kondisi geografis,

kondisi topografi, dan kondisi geologi.


A.

Kondisi Geografis
Kecamatan Benjeng merupakan salah satu dari 18 kecamatan di

Kabupaten Gresik, dengan luas wilayah 61,26 km2 ini berbatasan dengan empat
kecamatan lainnya, yaitu:
a. Sebelah Utara

: Kecamatan Duduksampeyan

b. SebelahTimur

: Kecamatan Cerme

c. Sebelah Selatan

: Kecamatan Kedamean

d. Sebelah Barat

: Kecamatan Balongpanggang

Tabel 6. 12 Desa/ Kelurahan di Kabupaten Gresik


No
Nama Kelurahan/ Desa
Luas wilayah (km2)
1
Lundo
2,82
2
Balungtunjung
1,49
3
Balongmojo
1,57
4
Bulangkulon
2,58
5
Sedapurklagen
1,69
6
Deliksumber
2,15
7
Kedungrukem
1,90
8
Munggujanti
1,75
9
Bengkelolor
1,48
10
Gluranploso
2,42
11
Bulurejo
1,77
12
Dermo
0,94
13
Kedungsekar
2,16
14
Klampok
1,98
15
Sirnoboyo
2,55
16
Kalipadang
3,08
17
Karangankidul
2,27
18
Munggugebang
3,17
19
Banter
3,75
20
Metatu
3,99
21
Jogodalu
7,99
22
Punduttrate
3,40
23
Jatirembe
4,36
Jumlah
61,26
Sumber: Kabupaten Gresik, 2011

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 12

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
B.

Kondisi Topografi
Wilayah Kecamatan Benjeng berada pada 10-20 m diatas permukaan laut

(dpl) dengan kelerengan antara 0-2%.


C.

Kondisi Geologi
Kecamatan Benjeng memiliki jenis tanah sebagian besar adalah tanah

alluvial kelabu tua dengan luas mencapai 4.817,00 Ha atau 78,60% dari total
luas wilayah Kecamatan Benjeng. Kedalaman efektif tanah secara keseluruhan
adalah > 90 cm dari karakteristik kedalaman efektif tanah tersebut menunjukkan
bahwa memiliki potensi lahan pertanian yang subur.
D.

Kondisi Klimatologi
Kondisi iklim di Kecamatan Benjeng memiliki suhu rata-rata harian 280C

- 320C. Curah hujan Kecamatan Benjeng rata-rata 34,12 mm/hari.


E.

Kondisi Hidrologi
Terdapat tiga sungai kecil yang mengaliri Kecamatan Benjeng. Sungai

sungai itu adalah Kali Lamong, Kali Corong, Kali Manyar . Ketiga sungai
tersebut pada musim hujan menyebabkan daerah di sekitarnya menjadi banjir.
Akan tetapi pada musim kemarau sungai sungai tersebut tidak mampu mengairi
sawah di daerah sekitarnya karena ketiga sungai tersebut mengalami kekeringan.
6.2.2

Karakteristik Fisik Binaan


Karakter fisik binaan Kecamatan Benjeng dapat diidentifikasi melalui

kondisi guna lahan serta persebaran sarana dan prasarananya.


A.

Kondisi Tata Guna Lahan


Kecamatan Benjeng memiliki luas wilayah sebesar 61,26 km2 dengan

pembagian luas tanah menurut penggunaannya sebanyak 39,18 km2 dimanfaatkan


untuk kawasan sawah, 1,87 km2 digunakan untuk tambak, 5,54 km2 digunakan
untuk perkarangan, 10,69 km2 sebagai tanah kering, sementara sisanya 3,97 km2
untuk penunjang di Kecamatan Benjeng.
B.

Persebaran Sarana dan Prasarana


Kondisi sarana dan prasarana di Kecamatan Benjeng adalah sebagai

berikut:

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 13

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
1.

Sarana
Sarana yang terdapat di Kecamatan Benjeng antara lain sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perkantoran,
serta sarana perdagangan dan jasa.
a. Sarana pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Benjeng meliputi Taman
Kanak-Kanak/TK sebanyak 51 unit, SD/MI sebanyak 52 unit yang
terdiri dari SD Negeri dan Swasta, SLTP/MTS sebanyak 12 unit,
SLTA/MA sebanyak 7 unit, dan Perguruan Tinggi Swasta terdapat di
Desa Munggugianti sebanyak 1 unit. Pondok Pesantren terdapat 2 unit
di Desa Klampok dan Pundutrate.
b. Sarana Kesehatan
Fasilitas Kesehatan yang terdapat di Kecamatan Benjeng terdiri dari,
Rumah Bersalin swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik,
Polindes, Apotik dan praktik dokter. Jumlah fasilitas kesehatan
terbanyak adalah Praktek dokter. Puskesmas memiliki jumlah
sebanyak 2 unit sedangkan puskesmas pembantu sebanyak 4 unit.
c. Sarana Peribadatan
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Benjeng sebanyak 66 unit
masjid,147 unit surau/langgar, dan 1 unit gereja yang terletak di Desa
Balungtunjung.
d. Sarana Perkantoran
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Benjeng antara lain adalah
Kantor camat, Kantor Desa, Kantor Polisi, Koramil, UPTD Dinas
Pendidikan, Kantor PLN, KUA dan lainnya. Sarana perkantoran
paling banyak terletak pada Desa Bulurejo sebagai pusat pemerintahan
dari Kecamatan Benjeng.
e. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa di Kecamatan Benjeng cukup beragam
antara lain: pasar, toko, bengkel, salon, dan lainnya. Persebaran sarana
perdagangan dan jasa tersebar di sepanjang jalan utama kecamatan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 14

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2.

Prasarana
Prasarana yang terdapat di Kabupaten Benjeng antara lain jaringan jalan.
jaringan telekomunikasi, jaringan air bersih, dan jaringan listrik.
a. Transportasi
Jalan merupakan prasarana

transportasi

yang penting dalam

memperlancar dan memudahkan mobilitas penduduk dari salah satu


daerah menuju daerah lainnya. Total panjang jalan yang ada di
Kabupaten Benjeng mencapai 118,50 km dengan perkerasan
sepanjang 27,25 km jalan aspal, 36,85 km jalan cor/paving, 1,50 km
jalan tanah dan 52,90 km jalan diperkeras.
b. Telekomunikasi
Kecamatan Benjeng memiliki 19 unit warnet dengan jumlah terbanyak
terletak di Desa Bulurejo yaitu 5 unit. Sebanyak 3 unit wartel yang
masing-masing terletak diDesa Deliksumber, Desa Kedungrukem dan
Desa Metatu. Tidak terdapat kantor pos serta pos keliling di wilayah
Kecamatan Benjeng.
c. Jaringan Air Bersih
Kebutuhan air bersih penduduk Kecamatan Benjeng banyak
menggunakan air sungai atau telaga dan sumur. Pada tahun 2010
sebanyak 10.998 rumah tangga menggunakan sungai atau telaga
sebagai sumber air, sebanyak 1.993 rumah tangga menggunakan
sumur.
d. Jaringan Listrik
Rumah tangga yang telah terlayanin jaringan listrik sebagai sumber
penerangan berjumlah 12.956 rumah tangga, sedangkan sebanyak 35
rumah tangga masih menggunakan lampu minyak tanah sebagai
sumber penerangannya.
e. Jaringan Drainase
Terdapat jaringan drainase di Kecamatan Benjeng pada jalan-jalan
utama, pada sebagaian tempat kondisinya masih kurang terawat dan
tersumbat.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 15

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.2.3

Karakteristik Kependudukan

A.

Struktur Penduduk
Struktur penduduk terdiri dari komposisi penduduk menurut jenis

kelamin, kompisisi penduduk menurut jenis kelompok umur, komposisi penduduk


menurut tingkat pendidikan, dan komposisi penduduk menurut mata pencaharian.
1.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin


Jumlah penduduk Kecamatan Benjeng sesuai dengan Kecamatan
Benjeng dalam angka sejumlah 62.301 jiwa pada tahun 2011. Jumlah
penduduk Kecamatan Benjeng tiap tahun semakin bertambah. Berikut
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 6. 13 Jumlah Penduduk Kecamatan Benjeng Tahun 2011

Tahun

Laki-laki (jiwa)

Perempuan
(jiwa)

Jumlah Total
(jiwa)

2007
29.266
29.399
2008
29.596
29.671
2009
30.398
30.394
2010
30.680
30.761
2011
31.264
31.037
Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012

2.

58.665
59.267
60.792
61.441
62.301

Kompisisi penduduk menurut jenis kelompok umur


Komposisi penduduk menurut jenis kelompok umur terbagi menjadi
kelompok umur lima tahunan.
Tabel 6.14 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
No
Kelompok umur (tahun)
Jumlah (jiwa)
1
0-5
2927
2
6-9
3521
3
10-16
6575
4
17
1190
5
18-25
7869
6
26-40
17247
7
41-59
15973
8
>60
6999
Total
62301
Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012

3.

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian


Sektor mata pencaharian penduduk Kecamatan Benjeng terdiri dari
pertanian, industri, konstruksi, perdagangan, angkutan, jasa dan lainnya.
Mata pencaharian yang paling banyak yaitu dalam sektor pertanian.
Berikut merupakan diagram mata pencaharian penduduk Kecamatan
Benjeng.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 16

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Lainnya
12%

Mata Pencaharian Penduduk


Pertanian

Jasa
15%

Industri

Pertanian
42%

Perdagangan
14%
Angkutan
2%Konstruksi
3%

Konstruksi
Perdagangan
Angkutan
Industri
12%

Jasa

Gambar 6. 1 Diagram Mata Pencaharian Penduduk


Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012

B.

Kepadatan Penduduk
Luas daerah Kecamatan Benjeng 61,26 km2 yang dibagi menjadi 23

kecamatan atau desa. Berikut tabel luas daerah masing-masing kecamatan/desa


beserta kepadatan penduduknya.
Tabel 6. 15 Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk
Luas (km2)
2,82

Kepadatan (km2/jiwa)
931

Balungtunjung

1,49

775

Balongmojo

1,57

1.166

balongkulon

2,58

1.005

Sedapurklagen

1,69

914

Deliksumber

2,15

1.306

Kedungrukem

1,9

1.401

Munggugianti

1,75

1.105

Bengkelolor

1,48

964

Gluranploso

2,42

747

Bulurejo

1,77

2.143

Dermo

0,94

1.641

Kedungsekar

2,16

1.472

Klampok

1,98

1.577

Sirnoboyo

2,55

2.138

Kalipadang

3,08

1.003

Karangankidul

2,27

1.257

Munggugebang

3,17

817

Banter

3,75

645

Metatu

3,99

1.192

Jogodalu

7,99

469

Punduttrate

3,4

818

Jatirambe

4,36

587

Desa/Kelurahan
Lundo

Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012


Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 17

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
C.

Kelahiran, Kematian dan Migrasi Penduduk


Berikut merupakan tabel kelahiran, kematian dan migrasi penduduk di
Kecamatan Benjeng.
Tabel 6. 16 Kelahiran, Kemtian, dan migrasi penduduk di Kecamatan Benjeng
Desa/Kelurahan

Kelahiran

Kematian

Migrasi
Masuk

Keluar

Lundo

20

11

33

Balungtunjung

17

Balongmojo

10

38

29

Balongkulon

11

16

18

Sedapurklagen

15

20

Deliksumber

10

33

25

Kedungrukem

19

51

Munggugianti

40

12

Bengkelolor

Gluranploso

19

18

Bulurejo

24

60

16

Dermo

21

Kedungsekar

12

24

22

Klampok

16

10

34

11

Sirnoboyo

18

99

38

Kalipadang

14

10

13

22

Karangankidul

10

20

12

Munggugebang

22

23

22

Banter

58

11

Metatu

15

12

24

19

Jogodalu

11

11

45

13

Punduttrate

24

17

35

15

Jatirambe

12

36

293

192

749

373

Jumlah

Sumber : Kecamatan Benjeng dalam Angka 2012

6.2.4

Karakteristik Ekonomi
Mayoritas mata pencaharian masyarakat Kecamatan Benjeng adalah

pertanian, meliputi pertanian padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
ketela pohon. Selain pertanian mata pencaharian masyarakat Kecamatan Benjeng
ialah di bidang peternakan yang meliputi ternak sapi, kambing, ayam kampung,
ayam ras petelor, ayam ras pedaging, dan itik. Berikut tabel komoditas di
Kecamatan Benjeng.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 18

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6. 17 Komoditas Hasil Pertanian Kecamatan Benjeng
No
Jenis Komoditas
1 Padi
2 Jagung
3 Keledai
4 Kacan tanah
5 Kacang hijau
6 Ketela pohon
Sumber: Benjeng dalam Angka, 2011

Jumlah (ton)
45.792,90
8.345,37
60,30
32,20
1.059,78
46,00

Tabel 6. 18 Komoditas Hasil Ternak Kecamatan Benjeng


No
Jenis Komoditas
1 Sapi
2 Kambing
3 Ayam Kampung
4 Ayam Ras Petelor
5 Ayam Ras Pedaging
6 itik
Sumber: Benjeng dalam Angka, 2011

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Jumlah
1.549
2.564
15.269
115.100
155.000
3000

VI- 19

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 2 Orientasi Desa Munggugebang dengan Kecamatan Benjeng

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 20

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3

Gambaran Umum Desa Munggugebang


Desa Munggugebang merupakan desa yang berada di Kecamatan

Benjeng, Kabupaten Gresik. Desa Munggugebang terdiri dari 3 dusun yaitu


Dusun Menggugebang, Dususn Munggusoyi, dan Dusun Ngemplak, serta terdiri
dari 3 RW dan 14 RT.
6.3.1

Karakteristik Fisik Dasar


Gambaran umum kondisi fisik dasar Desa Munggugebang Kecamatan

Benjeng dijelaskan melalui kondisi geografis, topografi, geologi, dan klimatologi.


A.

Geografis
Desa munggugebang memiliki luas wilayah seluas 317,226 Ha. Sebagian

besar Desa Munggugebang merupakan daerah agraris, seehingga mayoritas


penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Batas batas Desa
Munggugebang adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Desa Banter Kecamatan Benjeng

Sebelah Selatan

: Desa Karangkidul Kecamatan Benjeng

Sebelah Timur

: Desa Klampok Kecamatan Benjeng

Sebelah Barat

: Kecamatan Balongpanggang

Secara administratis Desa Munggugebang terbagi menjadi tiga


dusun/dukuh yaitu Dusun Munggusoyi, Dusun Munggugebang, Dusun Ngemplak,
serta 3 RW dan 10 RT. Berikut ini tabel orbitasi Desa Munggugebang:
Tabel 6. 19 Orbitasi Desa Munggugebang
Lokasi Desa
Munggugebang pusat
terhadap
Jarak
Waku tempuh dengan
kendaraan bermotor

Pusat Kecamatan
Benjeng

Pusat Kabupaten
Gresik

5 Kilometer

27 Kilometer

30 Menit

1 Jam 15 menit

Moda Transportasi

Mobil, sepeda motor, truk


kecil

Mobil, sepeda motor, truk

Kondisi Jalan

Perkerasan jalan berupa paving


dan aspal, denngan perkerasan
paving dalam keadaan buruk.

Perkerasan jalan berupa


paving dan aspal, denngan
perkerasan paving dalam
keadaan buruk.

Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 21

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 3 Administrasi Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 22

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 4 Orbitasi Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 23

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
B.

Geologi
Desa Munggugebang memiliki jenis tanah aluvial abu-abu dengan tingkat

erosi tanah rendah. Jenis peruntukan tanah yang ada di Desa Munggugebang yaitu
digunakan untuk tanah sawah, tanah kering, pekarangan,

dan lain-lain.

Persebaran jenis tanah yang terdapat di Desa Munggugebang dapat dilihat pada
peta 6.5.
C.

Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya , Desa Munggugebang merupakan

dataran rendah terletak kurang lebih 2 m di atas permukaan laut dan dengan
kelerengan 0 2%. Kelerengan pada Desa Munggugebang juga dapat dilihat pada
peta 6.7.
D.

Klimatologi
Kondisi iklim di Desa Munggugebang memiliki suhu rata-rata harian 280C

- 320C. Curah hujan di Desa Munggugebang adalah 34,12 mm.


E.

Hidrologi
Desa Munggugebang memiliki jenis sumber air beruba sumber telaga.

Terdapat 4 sumber telaga yang berada di Dusun Munggusoyi terdapat 2 sumber


telaga, Dusun Munggugebang terdapat 1 sumber telaga dan di Dusun Ngemplak
terdapat 1 sumber telaga. Kondisi warna di sumber telaga berwarna kehijau
hujauan dan berwarna keruh, air pada sumber telaga ini di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 24

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 5 Jenis Tanah Desa munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 25

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 6 Kontur Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 26

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 7 Kelerengan Tanah Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 27

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3.2

Karakteristik Fisik Binaan


Kondisi

fisik

Binaan

Desa

Munggugebang

dapat

dilihat

dari

karakteristik tata guna lahan, karakteristik permukiman, karakteristik sarana, dan


karakteristik prasarana.
A.

Karakteristik Tata Guna Lahan


Penggunaan lahan di Desa Munggugebang terdiri dari lahan terbangun

dan lahan tak terbangun. Luas wilayah Desa Munggugebang sebesar 369.55 ha
dengan penggunaan lahan terbangun seluas 24,16 ha dan lahan tak terbangun
seluas 345,39 ha, sehingga perbandingan antara luas lahan terbangun dan tak
terbangun 7:93. Pereuntukan lahan di Desa Munggugebang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 6.20 Peruntukan Lahan di Desa Munggugebang
No
1
2

Jenis Lahan
Lahan Terbangun
Lahan Tak Terbangun
Jumlah
Sumber: Survei Primer, 2013

Luas (ha)
24.16
347
371,16

Persentase
7%
93%
100%

Tabel 6. 21 Penggunaan Lahan Desa Munggugebang


Guna Lahan
Lahan Terbangun
Perumahan
Peribadatan
Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Perdagangan
Pendidikan
Kesehatan
Pergudangan
Keamanan
Lahan Tak Terbangun
Ruang Terbuka Hijau
Pemakaman
Pertanian
Jumlah
Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Luas (ha)
22.3
0.4
0.1
0.06
0.3
0.07
0.9
0.03
1
1
345
371,16

VI- 28

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 2 Persentase Penggunaan Lahan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

1.

Lahan Terbangun
Lahan terbangun yang berada di Desa Munggugebang terdiri dari lahan
perumahan,

peribadatan,

pemerintahan

dan

pelayanan

umum,

perdagangan, pendidikan, kesehatan, pergudangan, keamanan. Luas


lahan terbangun sebagian besar berupa perumahan penduduk sebesar
22.3 ha yang didukung dengan sarana penunjang sebesar 1,86 ha.
2.

Lahan Tak Terbangun


Lahan tak terbangun terdiri dari ruang terbuka hijau, pemakaman, dan
pertanian. Luas lahan tak terbangun lebih dominan dibanding luas lahan
terbangun yaitu sebesar 345 ha. Lahan pertanian dimanfaatkan oleh
masyarakat Desa Munggugebang dengan maksimal dikarenakan sebagian
besar masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani.

3.

Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan di Desa Munggugebang terdapat dua yaitu milik
pemerintah dan milik masyarakat desa. Lahan milik pemerintah adalah
lahan pemerintahan dan pelayanan umum, kesehatan, pendidikan,
pemakaman, dan keamanan seluas 1 ha. Sedangkan lahan milik
masyarakat desa adalah lahan perumahan, perdagangan, peribadatan,
pergudangan, ruang terbuka hijau, dan pertanian seluas 369 ha.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 29

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 3 Transek Desa Munggugebang Dari Barat Ke Timur


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 30

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 4 Transek Desa Munggugebang Dari Selatan Ke Utara


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 31

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 8 Tata Guna Lahan Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 32

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
B.

Karakteristik Permukiman
Karakteristik permukiman di Desa Munggugebang dapat diidentifikasi

menjadi tiga bagian yaitu kondisi fisik permukiman, pola pengelompokan


permukiman desa dan pola permukiman.
1.

Kondisi Fisik Permukiman


Kondisi fisik permukiman di Desa Munggugebang sudah mengalami
perkembangan. Permukiman yang ada sudah dilengkapi oleh sarana dan
prasarana yang cukup memadai. Kondisi fisik permukiman dengan
kontruksi rumah permanen, kontruksi rumah semi permanen, dan
kontruksi rumah non permanen.
Klasifikasi rumah berdasarkan konstruksinya, menurut peraturan
pemerintah nomor 49 tahun 1963 tentang Hubungan Sewa Menyewa
Perumahan meliputi rumah permanen, rumah semipermanen dan rumah
non permanen.
a. Rumah permanen apabila dindingnya tembok dengan kerangka beton
bertulang, lantai yang dipakai yaitu ubin atau tegel dan atapnya
berupa genting.
b. Rumah semipermanen apabila dindingnya tembok yang sebagian
terbuat dari papan atau kayu, lantai yang dipakai yaitu terbuat dari
semen dan atapnya berupa genting.
c. Rumah nonpermanen apabila dindingnya berupa bambu, lantai yang
dipakai yaitu terbuat dari semen atau tanah dan atapnya berupa
genting atau seng
Kondisi fisik rumah Desa Munggugebang dapat kita lihat pada tabel
6.22.
Tabel 6.22 Kontruksi Rumah Desa Munggugebang
No.

Nama Dusun

1.
Munggugebang
2.
Munggusoyi
3.
Ngemplak
Total Rumah
Sumber : Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Permanen
179
249
137
565

Nama Dusun
Semi
Non
Permanen Permanen
59
7
8
13
27
14
94
34

Jumlah
rumah
245
270
178
693

VI- 33

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan tabel diatas jika diprosentasekan dapat diketahui jumlah
rumah permanen terbanyak berada pada Dusun Munggusoyi yaitu
sebesar 92,2%. Rumah semi permanen terbanyak berada pada Dusun
Munggugebang yaitu sebesar 24,1% .Sedangkan rumah non permanen
terbanyak ada di Dusun Ngemplak yaitu sebesar 7,9% .

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 34

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 9

Eksisting Konstruksi Bangunan Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 35

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 10 Eksisting Konstruksi Bangunan Dusun Munggusoyi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 36

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 11 Eksisting Konstruksi Bangunan Dusun Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 37

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar

6.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Foto

Mapping

Konstruksi

Bangunan

VI- 38

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2.

Pola Pengelompokan Permukiman Desa


Pola pengelompokan permukiman di Desa Munggugebang adalah pola
permukiman linier mengikuti jalan pola ini biasanya dijumpai di daerah
dataran, terutama dataran rendah, pola ini berada pada Dusun
Munggugebang, Dusun Munggusoyi dan Dusun Ngemplak yang berada
pada dekat ladang namun rumah yang mereka punya cenderung
mengikuti jalan. Hal tersebut akan mempermudah akses mereka menuju
sarana prasarana yang dibutuhkan untuk bermukim.

Gambar 6. 6 Pola Pengelompokan Permukiman Desa


Sumber: sumber dibyo s dan riswanto, 2013.

3.

Pola Permukiman
Kebutuhan akan bermukim menyebabkan masyarakat akan memilih
permukiman yang nyaman untuk dihuni. Pola permukiman Desa
Munggugebang berebentuk The Farm Village Type adalah pola
permukiman penduduk yang letak tempat tinggal saling berdekatan dan
lahan pertanian diluar kawasan permukiman. Pola ini memungkinkan
terjadinya hubungan antar warga atau tetangga, sehingga memudahkan
warga untuk saling tolong menolong atau kerja sama antar warga,warga
dapat saling bekerja sama dalam menanggulangi kesulitan yang dihadapi
sehingga dapat menghilangkan sifat individualisme antar warga, namun
kesulitan yang dihadapi dari pola permukiman The Farm Village Type
yaitu lahan pertanian yang jauh dari permukiman. Letak sawah atau
ladang terpisah dari permukiman penduduk, karena letaknya yang
berjauhan menyulitkan warga untuk menjangkaunya dan kurangnya
aksesibilitas yang memadai di Desa Munggugebang.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 39

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 7 The Farm village Type


Sumber: Landis, 1941

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 40

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 12 Pola Permukiman Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 41

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
C.

Karakteristik Sarana
Sarana yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari sarana

pendidikan, sarana kesehatan, pemerintahan dan pelayanan umum, keamanan,


peribadatan, RTH dan Olahraga, pemakanan, perdagangan dan jasa, dan industri
pergudangan. Jumlah serta jenis sarana yang terdapat di Desa Munggugebang
akan dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 6. 23 Ketersediaan Sarana di Desa Munggugebang
Jenis Sarana
Pendidikan
Kesehatan
Pemerintah dan Pelayanan Umum
Keamanan
Peribadatan
RTH dan Olahraga
Pemakanan
Perdagangan dan Jasa
Industri dan Pergudangan
Jumlah
Sumber: Survei Primer, 2013

1.

Jumlah
7
2
3
3
4
1
3
5
10
37

Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari
sarana pendidikan formal dan pendidikan non formal. Jenis kegiatan
sarana pendidikan yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri dari
TK/PAUD, SD, MI, dan TPQ. Persebaran sarana pendidikan di Desa
munggugebang hanya terdapat di 2 dusun dari 3 dusun yang ada, yaitu
Dusun Munggugebang dan Dusun Munggusoyi. Sarana pendidikan
TK/PAUD hanya sejumlah 2 unit yang terdapat di Dusun Munggusoyi.
Sarana pendidikan berupa SD/MI sejumlah 2 unit, dimana SD terletak di
Dususn Munggusoyi yaitu SD Negri Munggugebang, sedangkan MI
terletak

di

Dusun

Munggugebang

yaitu

MI

Nahdatul

Ulama

Munggugebang. Untuk pendidikan nonformal berupa TPQ berjumlah 3


unit yang tersebar diseluruh dusun. Kondisi sarana pendidikan di Desa
munggugebang dalam keadaan baik.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 42

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6.24 Jumlah Sarana Pendidikan Desa Munggugebang Tahun 2013
Nama Dusun

Jumlah Sarna
SD/MI
Non Formal
1
1
1
1
1
2
3

TK/PAUD
Munggugebang
Munggusoyi
2
Ngemplak
Total
2
Sumber: Survei Primer,2013

Total
(unit)
2
4
1
7

Gambar 6. 8 Sarana Pendidikan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

2.

Kesehatan
Sarana kesehatan di Desa Munggugebang sejumlah 2 unit, berupa
puskesmas pembantu dan poskesdes. Sarana kesehatan di Desa
Munggugebang seluruhnya terletak di Dusun Munggugebang. Kondisi
dari sarana kesehatan di Desa Munggugebang seluruhnya dalam keadaan
kurang terawat terutama polindes.
Tabel 6. 25 Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana
Polindes

Munggugebang
Munggusoyi
1
Ngemplak
Total
1
Sumber: Survei Primer,2013

Poskesdes
1
1

Total
(unit)
2
2

Gambar 6. 9 Sarana Kesehatan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 43

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3.

Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Sarana pemerintahan dan pelayanan umum di Desa Munggugebang
sejumlah 3 unit, yang terdiri dari posko pengaduan, karang taruna, dan
Kantor Desa. Pada Desa Munggugebang kantor desa memiliki fasilitas
balai desa.

Tabel 6.26 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana

Posko
Pengaduan
Munggugebang
Munggusoyi
1
Ngemplak
Total
1
Sumber: Survei Primer,2013

Karang
Taruna
1
1

Total
(unit)

Kantor
Desa
1
1

3
3

Gambar 6. 10 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum Desa


Munggugebang
Sumber: Survei Primer, 2013

4.

Keamanan
Sarana keamanan yang terdapat di Desa Munggugebang sejumlah 3 unit
yang tersebar di seluruh dusun. Kondisi seluruh sarana kemanan di Desa
Munggugebang dalam keadaan buruk.
Tabel 6.27 Jumlah Sarana Keamanan di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana
Poskamling

Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

1
1
1
3

Total
(unit)
1
1
1
3

VI- 44

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 11 Sarana Keamanan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

5.

Peribadatan
Sarana peribatdatan di Desa Munggugebang sejumlah 4 unit yang terdiri
dari 3 unit masjid dan 1 unit mushola. Sarana peribadatan di Desa
Munggugebang tersebar di seluruh dusun. Kondisi sarana peribadatan di
Desa Munggugebang seluruhnya dalam keadaan baik.
Tabel 6.28 Jumlah Sarana Peribadatan di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana
Masjid

Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013

1
1
1
3

Mushola
1
1

Total
(unit)
1
2
1
4

Gambar 6. 12 Sarana Peribadatan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

6.

RTH dan Olahraga


Sarana RTH dan olah raga di Desa Munggugebang hanya terdapat 1 unit
yang berada di Dususn munggusoyi. Sarana RTH dan Olahraga di Desa
Munggugebang berupa lapangan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 45

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 13 Sarana RTH dan Olahraga Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

7.

Pemakaman
Sarana pemakaman di Desa Munggugebang berjumlah 3 unit, yang
tersebar ke seluruh dusun di Desa Munggugebang. Luasan total dari
sarana pemakaman di Desa Munggugebang adalah 1000 m2.
Tabel 6.29 Jumlah Sarana Pemakaman di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana

Total (unit)

Pemakaman
Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013

8.

1
1
1
3

1
1
1
3

Perdagangan dan Jasa


Sarana Perdaganngan dan jasa yang terdapat di Desa munggugebang
sejumlah 5 unit. Sarana perdagangan dan jasa di Desa Munggugebang
terdiri hanya terdiri dari warung/ toko kelontong. Untuk sarana jasa di
Desa Munggugebang seluruhnya dalam kondisi mix use dengan rumah.
Sarana perdagangan dan jasa tersebar di seluruh dusun di Desa
Munggugebang.

Pada

Dususn

Munggugebang

terdapat

unit

warung/toko kelontong, pada Dusun Munggusoyi terdapat 2 unit warung/


toko kelontong, dan pada Dusun Ngemplak terdapat 1 unit warung/toko
kelontong.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 46

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6. 30 Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana

Warung/Toko
Kelontong
Munggugebang
2
Munggusoyi
2
Ngemplak
1
Total
5
Sumber: Survei Primer,2013

9.

Total
(unit)
2
2
1
5

Industri dan Pergudangan


Sarana industri dan pergudangan di Desa Munggugebang hanya terdiri dari
pergudangan yang difungsikan untuk menampung hasil panen para petani.
Sarana pergudangan terdapat diseluruh dusun di Desa Munggugebang. Pada
Dusun Munggugebang terdapat 4 unit pergudangan, pada Dusun Munggusoyi
terdapat 4 unit pergudangan, dan pada Dusun Ngemplak terdapat 2 unit
pergudangan.
Tabel 6.31 Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di Desa Munggugebang
Nama Dusun

Jumlah Sarana
Pergudangan

Munggugebang
Munggusoyi
Ngemplak
Total
Sumber: Survei Primer,2013

4
4
2
10

Total
(unit)
4
4
2
10

Gambar 6. 14 Sarana Industri dan Pergudangan Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 47

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 13 Persebaran Sarana Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 48

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 15 Foto Mapping Sarana Pendidikan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 49

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 16 Foto Mapping Sarana Kesehatan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 50

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 17 Foto Mapping Sarana PPU

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 51

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 18 Foto Mapping Sarana Keamanan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 52

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 19 Foto Mapping Sarana Peribadatan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 53

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 20 Foto Mapping Sarana Pemakaman

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 54

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 21 Foto Mapping Sarana RTH

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 55

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 22 Foto Mapping Sarana Perdagangan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 56

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 23 Foto Mapping Sarana Industri dan Pergudangan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 57

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
D.

Karakteristik Prasarana
Karakteristik prasarana merupakan keberadaan dan kondisi dari jenis-

jenis prasarana yang ada. Jenis prasarana yang ada di Desa Munggugebang yaitu
jalan, air bersih, sistem drainase, sampah dan sanitasi, jaringan listrik, serta
telekomunikasi. Berikut merupakan penjelasan mengenai prasarana yang ada di
Desa Munggugebang.
1.

Jalan
Jaringan jalan di Desa Munggugebang memiliki dua jenis perkerasan
jalan yaitu tanah dan paving. Hirarki jalan Desa Munggugebang berupa
jalan lingkungan primer. Terdapat tiga dimensi jalan di Desa
Munggugebang ialah ruang manfaat jalan (rumaja), ruang milik jalan
(rumija), dan ruang pengawas jalan (ruwasja). Panjang rumaja sebesar
2,5 meter, panjang rumija 0,5 meter, dan panjang ruwasja sebesar 0,5
meter. Jaringan jalan merupakan akses terpenting dalam menghubungkan
antar dusun maupun antar desa. Akan tetapi di Desa Munggugebang
terdapat jaringan jalan yang rusak yaitu sebanyak 3967,64 meter yan
masing-masing terdapat di Dusun Munggusoyi sebanyak 1030,32 meter,
Dusun Munggugebang sebanyak 1729 meter, dan Dusun Ngemplak
sebanyak 1819,32 meter.
Tabel 6. 32 Kondisi Jalan Desa Munggugebang

No

Prasarana Jalan

1.

Dusun
Munggusoyi
Dusun
Munggugebang
Dusun
Ngemplak
Dusun
Munggusoyi

2.

Jenis
Perkerasan

Kondisi

Panjang Jalan

Keadaan Jalan

1433,72

Buruk

8691,98

Cukup baik
(Jalan Poros
Desa masih
banyak yang
rusak, Jalan
lingkungan
cukup baik)

Buruk= 95,4 m
Tanah

Jalan Paving
Dusun
Munggugebang
Dusun
Ngemplak
Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Buruk= 130 m
Buruk=1208,32
m
Baik= 3739,68
m
Buruk= 934,92
m
Baik= 1482 m
Buruk= 988 m
Baik= 936,38 m
Buruk= 611 m

VI- 58

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 24 Kondisi Perkerasan Jalan di Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 59

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 14 Hirarki Jalan Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 60

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 15 Perkerasan Jalan Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 61

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 16 Kualitas Jalan Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 62

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 25 Foto Mapping Jalan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 63

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2.

Air Bersih
Jaringan air bersih di Desa Munggugebang tidak berasal dari PDAM
karena jaringan PDAM belum masuk ke dalam Desa Munggugebang.
Penggunaan air bersih di Desa Munggugebang berasal dari sumur dan
air tadah hujan atau telaga. Air tersebut digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci. Kondisi air sumur yang digunakan masyarakat
berasa dan jika hujan berwarna keruh. Sedangkan untuk air tadah hujan
atau air telaga pada musim kemarau mengalami kekeringan dan
pendangkalan

sehingga

berwarna

keruh.

Masyarakat

Desa

Munggugebang dalam pemenuhan kebutuhan airnya atau konsumsi air


menggunakan air galon sebanyak 99,7% dan 0,3% menggunakan air dari
telaga.
Tabel 6. 33 Penggunaan Air di Desa Munggugebang
Dusun

Bangunan yang
Menggunakan Telaga

Munggusoyi
242
Munggugebang
264
Ngemplak
178
Total
684
Sumber: Survei Preimer, 2013

Bangunan yang
Menggunakan Sumur dan
Telaga
3
6
9

Gambar 6. 26 Telaga dan Sumur di Desa Munggugebang


Sumber: Survei Preimer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 64

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 17 Pengguna Air Bersih Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 65

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 18 Pengguna Air Bersih Dusun Munggusoyi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 66

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 19 Pengguna Air Bersih Dusun Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 67

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 27 Foto Mapping Air Bersih

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 68

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3.

Sistem Drainase dan Irigasi


Sistem drainase di Desa Munggugebang memiliki hirarki kolektor, tidak
ada saluran penghubung dari kolektor ke maindrain karena saluran
drainase langsung meresap ke dalam tanah. Drainase di Desa
Munggugebang memiliki dimensi segi empat dengan materi pembentuk
berupa tanah, batu, dan semen. Sistem drainase yang digunakan adalah
sistem drainase terpisah karena saluran drainase hanya digunakan untuk
menampung air limpasan hujan. Sementara pembuangan limbah rumah
tangga seperti air bekas cucian dan air mandi langsung dibuang ke dalam
tanah. Saluran Drainase di Desa Munggugebang umumnya tidak
berfungsi karena keadaannya yang kurang terawat, ditumbuhi vegetasi
liar, dipenuhi sampah, dan keberadaan saluran drainase yang sering
terputus dari satu bangunan ke bangunan lain.

Gambar 6. 28 Kondisi Saluran Drainase Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

Berikut merupakan tabel penjelasan mengenai kondisi drainase di Desa


Munggugebang.
Tabel 6. 34 Kondisi Sistem Drainase di Desa Munggugebang
No
1.

Dusun
Munggusoyi

2.

Munggugebang

3.

Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Panjang
Drainase
2,97 km

2,54 km

Kondisi
Kondisi
buruk=
0,6 km
Kondisi
baik=
2,37 km
Kondisi
baik= 0,5
km
Kondisi
buruk=
2,03 km
Kondisi

Jenis
Perkerasan
Tanah dan
Semen

Batu dan
Tanah

Keterangan

Drainase
tidak
terawat
Banyak
dipenuhi
sampah
dan
vegetasi

Batu, tanah,

VI- 69

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No

Dusun

Panjang
Drainase
831 m

Kondisi
baik=
664,8 m
Kondisi
buruk=
166,2 m

Jenis
Perkerasan
dan semen

Keterangan

Sumber: Survei Primer, 2013

Desa Munggugebang tidak memiliki sistem irigasi karena sawah-sawah


yang ada di Desa Munggugebang langsung menggunakan air tadah
hujan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 70

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 20 Arah Aliran Drainase Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 71

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 21 Arah Aliran Drainase Dusun Munggusoyi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 72

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 22 Arah Aliran Drainase Dusun Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 73

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 29 Foto Mapping Drainase

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 74

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
4.

Sistem Persampahan
Sistem pengelolaan sampah di Desa Munggugebang belum dilakukan
dengan baik karena belum dilakukannya pengangkutan sampah secara
terkoordinir. Desa Munggugebang masih belum memiliki tempat sampah
dan tempat pembuangan sampah sementara. Pengumpulan sampah yang
dilakukan masyarakat Desa Munggugebang 100% menggunakan tempat
sampah non permanen yang berupa kantong plastik. Masyarakat Desa
Munggugebang

masih

menggunakan

cara

konvensional

dengan

mengumpulkan sampah-sampah dan langsung dibuang di belakang


rumah warga tanpa membuat lubang galian. Pengolahan sampah
dilakukan dengan cara membakar sampah yang sudah terkumpul.

Gambar 6. 30 Kondisi Pembuangan Sampah Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

Sampah yang dihasilkan masyarakat Desa Munggugebang tiap hari atau


besarnya beban timbulan sampah yang dihasilkan dapat dihitung dengan
rumus:
BTS : Jumlah Penduduk X Timbulan

BTS

= Beban Timbulan Sampah

Timbulan Sampah

= 3,25 liter/orang/hari

Tabel 6. 35 Beban Timbulan Sampah Desa Munggugebang Tahun 2013


Dusun

Jumlah Penduduk

Munggusoyi
Munggugebang
Ngemplak
TOTAL
Sumber: Survei Primer, 2013

1098
785
754
2637

Timbulan Sampah
(liter/orang/hari)
3,25
3,25
3,25
3,25

Beban Timbulan
Sampah (liter)
3568,5
2551,3
2450,5
8570,3

Berdasarkan tabel perhitungan timbulan sampah di Desa Munggugebang


tahun 2013 dapat diketahui timbulan sampah total yang dihasilkan Desa
Munggugebang per hari sebanyak 8570,3 liter.
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 75

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
5.

Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi di Desa Munggugebang sebanyak 92% bangunan yang
memiliki MCK dan septic tank, 6,3 % bangunan yang memiliki MCK
tetapi tidak memiliki septic tank, dan 1,7% yang tidak memiliki MCK
juga tidak memiliki sptic tank. Pengelolaan limbah grey water di Desa
Munggugebang langsung di resapkan ke tanah dengan menggunakan
pipa. Sedangkan untuk pembuangan limbah black water di Desa
Munggugebang yang menggunakan septic tank sebanyak 689 bangunan
dan yang langsung dibuang ke jublang sebanyak 60 bangunan.
Tabel 6. 36 Kepemilikan MCK dan Septic tank di Desa Munggugebang
Dusun

Bangunan yang
Memiliki MCK dan
Septic tank
Munggusoyi
237
Munggugebang
249
Ngemplak
157
Total
643
Sumber: Survei Primer, 2013

Bangunan yang Memiliki


MCK dan Tidak memiliki
Septic tank
14
16
17
47

Bangunan yang Tidak


Memiliki MCK dan Tidak
memiliki Septic tank
4
5
4
13

Gambar 6. 31 Pembuangan Limbah Grey Water dan Black Water


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 76

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 23 Persebaran Pengguna MCK dan Septictenk Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 77

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 24 Persebaran Pengguna MCK dan Septictenk Dusun Munggusoyi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 78

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 25 Persebaran Pengguna MCK dan Septictenk Dusun Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 79

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 32 Foto Mapping Sanitasi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 80

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.

Jaringan Listrik
Jaringan listrik baru masuk ke Desa Munggugebang pada tahun 1990 dan
hanya 30% rumah yang mendapat penerangan. Pada saat ini seluruh
rumah di Desa Munggugebang dapat menggunakan jaringan listrik
dengan menggunakan jasa dari PLN. Pemakaian rata-rata voltase
masyarakat Desa Munggugebang 450 watt, 900 watt, dan 1200 watt.
Akan tetapi untuk jaringan listrik penerangan jalan yang menghubungkan
antar dusun masih belum terpasang sampai saat ini.

Gambar 6. 33 Penerangan jalan


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 81

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 26 Eksisting Jaringan Listrik Dusun Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 82

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 27 Eksisting Jaringan Listrik Dusun Munggusoyi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 83

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 28 Eksisting Jaringan Listrik Dusun Ngemplak

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 84

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Gambar 6. 34 Foto Mapping Listrik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 85

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
7.

Jaringan Telekomunikasi
Jaringan

telekomunikasi

merupakan

hal

yang

penting

dalam

kelangsungan hidup. Jaringan komunikasi diperlukan untuk memudahkan


dalam

melakukan

segala

aktivitas.

Awal

masuknya

jaringan

telekomunikasi di Desa Munggugebang yaitu pada tahun 2002 dengan


menggunakan jaringan telepon pribadi, karena adanya permasalahan
jaringan telepon, jaringan telepon tersebut tidak digunakan lagi.
Masyarakat beralih ke penggunanan handphone untuk komunikasinya.
Pada saat ini semua kalangan masyarakat dalam penggunaan jaringan
telekomunikasi menggunakan handphone dengan pertimbangan lebih
efisiensi dan ekonomis.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 86

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3.3

Karakteristik Sosial dan Kependudukan

A.

Kependudukan

1.

Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Desa Munggugebang setiap tahunnya mengalami
kenaikan kecuali pada tahun 2011 yang mengalami penurunan penduduk
sejumlah 1 jiwa. Jumlah penduduk ini diperoleh dari survey sekunder
yang berupa data Kecamatan Benjeng Dalam Angka. Berikut tabel
jumlah penduduk Desa Munggugebang mulai tahun 2009 hingga tahun
2013.
Tabel 6. 37 Jumlah Penduduk
Jumlah
(jiwa)
2009
2.618
2010
2.621
2011
2.620
2012
2.637
2013
2.643
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Tahun

Jumlah Penduduk

2650
2640
2630
2620

Jumlah Penduduk

2610
2600
2009

2010

2011

2012

2013

Gambar 6. 35 Jumlah Penduduk


Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka

2.

Struktur Penduduk
a. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Desa Munggugebang tidak
berselisih jauh. Berikut jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Desa Munggugebang.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 87

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6. 38 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
(jiwa)
(jiwa)
2009
1.275
1.343
2010
1.276
1.345
2011
1.276
1.344
2012
1.286
1.351
2013
1.289
1.354
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Tahun

Jumlah
(jiwa)
2.618
2.621
2.620
2.637
2.643

b. Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur


Tabel 6. 39 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur
Desa

Kelompok
Jumlah
Umur
Munggugebang
0-5
165
6-9
158
10-16
274
17
49
18-25
327
25-40
708
41-59
721
>60
241
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka

c. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian


Mata pencaharian utama penduduk Desa Munggugebang pada sektor
pertanian. Selain pada sektor pertanian ada jenis mata pencaharian lain
seperti industri rumah tangga yang sering ditemukan di Desa
Munggugebang.

Berikut

jumlah

penduduk

berdasarkan

mata

pencaharian.
Tabel 6. 40 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
Laki-Laki
(jiwa)
Petani
760
Buruh Tani
50
PNS
3
Industri Rumah Tangga
60
Pedagang
17
Peternak
23
Pengusaha Kecil dan Menengah
70
Jasa Pengobatan Alternatif
15
Karyawan Swasta
87
Karyawan Pemerintah
7
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Jenis Pekerjaan

Perempuan
(jiwa)
840
30
4
90
20
19
-

Jumlah
(jiwa)
1.600
80
7
150
37
23
70
15
106
7

d. Komposisi penduduk berdasarkan agama


Penduduk Desa Munggugebang baik dari Dusun Munggugebang,
Dusun Munggusoyi maupun Dusun Ngemplak menganut kepercayaan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 88

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
yang sama yaitu beragama Islam. Berikut tabel komposisi penduduk
berdasarkan agama.
Tabel 6. 41 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Jumlah
(jiwa)
Islam
2.643
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Konghuchu
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Agama

3.

Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas
daerah. Kepadatan penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar 834
jiwa/km2. Berikut kepadatan penduduk tahun 2009-2013.
Tabel 6. 42 Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk
Per(km2)
Per Rumah Tangga
2009
826
4
2010
835
4
2011
817
4
2012
831
4
2013
834
4
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka
Tahun

4.

Kelahiran, kematian dan migrasi penduduk


Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh jumlah kelahiran dan jumlah
kematian. Sedangkan pergerakan penduduk dipengrauhi oleh jumlah
migrasi masuk dan migrasi keluar. Berikut tabel jumlah kelahiran, jumlah
kematian, jumlah migrasi masuk dan jumlah migrasi keluar penduduk
Desa Munggugebang.
Tabel 6. 43 Jumlah Kelahiran, Kematian dan Migrasi
Tahun
Kelahiran
Kematian Migrasi Masuk
2009
15
24
37
2010
8
22
23
2011
22
6
23
2012
32
19
15
2013
35
17
17
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam Angka

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Migrasi Keluar
25
10
22
22
20

VI- 89

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
A.

Sosial dan Budaya


1.

Sejarah desa
Desa Munggugebang terletak di sebelah barat utara wilayah Kecamatan
Benjeng. Desa Munggugebang berbatasan dengan Desa Karangkidul di
sebelah selatan, Desa Banter di sebelah utara, Desa Klampok di sebelah
timur dan di sebelah barat dengan Kecamatan Balongpanggang. Desa
Munggugebang dibagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun Munggugebang,
Dusun Munggusoyi dan Dusun Ngemplak. Dusun Munggugebang
terletak di sebelah utara, Dusun Munggusoyi terletak di sebelah selatan
dan Dusun Ngemplak terletak di sebelah barat. Pusat pemerintahan Desa
Munggugebang terletak di Dusun Munggusoyi. Balai Desa dan Kantor
Kepala Desa terletak di Dusun Munggusoyi.
Munggugebang berasal dari nama salah satu dusun yaitu Dusun
Munggugebang.

Pada

zaman

dahulu

sebelah

selatan

dusun

Munggugebang terdapat pohon besar yang angker dan keramat yang


biasa disebut masyarakat dengan nama Gebang. Ukuran pohon besar dan
batangnya menyerupai pohon kelapa. Pohon ini dijadikan tempat
pemujaan masyarakat dalam ritual ibadah pada masa silam.
2.

Sosial budaya
Tingkat

kesejahteraan

penduduk

Desan

Munggugebang

dapat

diklasifikasikan menjadi enam yaitu keluarga pra sejahtera, keluarga


sejahtera 1, keluarga sejahtera 2, keluarga sejahtera 3 dan keluarga
sejahtera

plus.

Berikut

tabel

kesejahteraan

penduduk

Desa

Munggugebang.
Tabel 6. 44 Kesejahteraan Penduduk
Kesejahteraan
Jumlah Keluarga
Keluarga Pra Sejahtera
570 KK
Keluarga Sejahtera 1
750 KK
Keluarga Sejahtera 2
500 KK
Keluarga Sejahtera 3
250 KK
Keluarga Sejahtera 3 Plus
200 KK
Sumber: Kecamatan Benjeng Dalam

Kehidupan bermasyarakat Desa Munggugebang masih sangat erat.


Masyarakat

desa

masih

mempunyai

rasa

gotong

royong

dan

kekeluargaan. Hubungan antar masyarakat terjalin dengan baik sehingga


Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 90

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
antar warga masyarakat saling membantu apabila terjadi kesusahan atau
kesulitan.
Budaya masyarakat yang masih dilakukan hingga saat ini adalah sedekah
bumi yang rutin dilaksanakan setiap setelah panen berlangsung. Acara
sedekah bumi ini dilakukan di siang dan malam hari. Pada siang hari
masyarakat membawa tumpeng yang berupa ayam atau buah dan dibawa
ke gubuk yang dipercaya warga Desa Munggugebang sebagai tempat
orang yang membuka Desa Munggugebang. Acara dilanjutkan pada
malam hari dengan mengadakan pagelaran wayang kulit. Biaya
penyelenggaraan wayang kulit ini ditanggung warga desa sendiri dengan
memberikan iuran wajib per rumah. Dalam acara sedekah bumi ini
masyarakat saling membantu sehingga tidak ada kendala dalam
penyelenggaraannya.
3.

Bagan kecenderungan
Kondisi sosial dan budaya masyarakat Desa Munggugebang dapat dilihat
melalui bagan kecenderungan sebagai berikut.
Tabel 6. 45 Bagan Kecenderungan

No.
1

Variabel

Sebelum 1990 1990-2000


Kondisi Fisik Luas Wilayah 75 Ha
65 Ha
Tata
Lahan

Sarana
Prasarana

2000-Sekarang
45 Ha

Guna Padi, jagung,


kedelai,
perumahan,
telaga
Jaringan jalan Makadam

Padi, jagung,
telaga,
perumahan

Padi, jagung,
telaga, perumahan

Makadam

Paving

Moda
transportasi

Sepeda pancal
(mayoritas),
jalan kaki
air Telaga

Sepeda pancal
(mayoritas),
sepeda motor
Telaga

Sepeda
motor(mayoritas),
sepeda pancal
Telaga, sumur bor

Tidak ada
penerangan
jalan

Mulai ada
pembangunan
lampu
penerangan
jalan
SD, masjid,
posyandu,
polindes, TK,

Sudah ada lampu


penerangan jalan

Jaringan
bersih
Jaringan
listrik

Sarana

Perumahan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

SD, masjid,
posyandu,
polindes

SD, masjid,
posyandu,
polindes, TK,
paud, puskesmas
pembantu
Rumah terbuat Rumah terbuat Rumah terbuat dari
dari bambu,
dari bata,
bata, tembok,
tanah
tembok,
keramik
semen/tekel

VI- 91

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No.
3

Variabel
Ekonomi

Sebelum 1990
Petani padi,
jagung, ketela
pohon, dan
tambak
Hasil produksi Padi
Mata
pencaharian

Sosial

Jumlah
1 Desa 500
penduduk
jiwa
5
Kelembagaan Jenis lembaga PKK, karang
taruna, remas,
kelompok tani,
kelompok
peternak
6
Kesehatan
Wabah
gatal-gatal
Sumber: Hasil Participatory Rural Appraisal, 2013

1990-2000
Petani padi,
jagung, ketela
pohon, dan
tambak
Padi

2000-Sekarang
Petani padi,
jagung, semangka,
dan tambak

1 Desa 600
jiwa
PKK, karang
taruna,
kelompok tani,
kelompok
peternak
gatal-gatal

1 Desa 865 jiwa

Padi

PKK, perkumpulan
pemuda, kelompok
tani

gatal-gatal

a. Periode 1 (Sebelum tahun 1990)


1) Kondisi fisik
Pada sebelum tahun 1990 luas wilyah Desa Munggugebang seluas
75 Ha. Luas wilayah Desa Munggugebang pada sebelum tahun
1990 merupakan luas wilayah paling luas dibangdingkan tahun
setelah tahun 1990.
Tata guna lahan pada sebelum tahun 1990 didominasi oleh tata
guna lahan pertanian yaitu lahan padi, lahan jagung dan lahan
kedelai. Tata guna lain selain sebagai lahan pertanian merupakan
perumahan dan telaga.
2) Sarana prasarana
Sarana dan prasarana Desa Munggugebang pada sebelum tahun
1990 tidak lengkap dan kurang. Contohnya perkerasan jalan Desa
Munggugebang pada sebelum tahun 1990 merupakan perkerasan
makadam. Perkerasan makadam ini menyeluruh atau 100% pada
jalan di Desa Munggugebang. Dengan perkerasan jalan makadam
moda transportasi Desa Munggugebang didominasi oleh sepeda
pancal yang mayoritas digunakan warga Desa Munggugebang.
Selain menggunakan sepeda warga Desa Munggugebang mencapai
tempat tujuan dengan berjalan kaki. Selain itu pada sebelum tahun
1990 Desa Munggugebang masih belum ada penerangan jalan
sehingga jalan antar desa maupun jalan antar dusun gelap karena
tidak ada penerangan. Pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 92

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Munggugebang pada sebelum tahun 1990 menggunakan sumber air
telaga karena di Desa Munggugebang belum teraliri air PDAM.
Sarana Desa Munggugebang pada sebelum tahun 1990 dilengkapi
dengan SD, Masjid, Posyandu dan Polindes. SD, Posyandu dan
Polindes di Desa Munggugebang terletak di Dusun Munggusoyi.
Sedangkan sarana peribadatan berupa masjid terdapat di seluruh
dusun, yaitu Dusun Munggugebang, Dusun Munggusoyi dan
Dusun Ngemplak.
Perumahan Desa Munggugebang sebelum tahun 1990 didominasi
dengan perumahan non permanen. Perumahan non permanen
beratap bambu, berdinding bambung atau kayu dan beralas tanah.
3) Ekonomi
Mata pencaharian utama penduduk Desa Munggugebang pada
sebelum tahun 1990 adalah petani. Macam petani berupa petani
padi, petani jagung, petani kedelai, petani ketela pohon dan petani
tambak.

Dengan

mata

pencaharian

utama

sebagai

petani

menjadikan hasil produksi utama Desa Munggugebang sebelum


tahun 1990 adalah padi.
4) Sosial
Jumlah penduduk Desa Munggugebang sebelum tahun 1990 500
jiwa. Jumlah penduduk Desa Munggugebang yang rendah
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran yang rendah.
5) Kelembagaan
Jenis kelembagaan Desa Munggugebang pada sebelum tahun 1990
adalah PKK, karang taruna, remas, kelompok tani dan kelompok
peternak. Setiap dusun di Desa Munggugebang mempunyai jenis
kelembagaan yang sama.
6) Kesehatan
Masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat Desa Munggugebang
pada sebelum tahun 1990 adalah gatal-gatal. Permasalahan gatalgatal disebabkan wabah sehingga menyebar ke seluruh masyarakat.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 93

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Periode 2 (1990-2000)
1) Kondisi Fisik
Pada tahun 1990-2000 luas wilayah Desa Munggugebang menurun
dari tahun sebelumnya yang berjumlah 75 Ha menjadi 65 Ha. Tata
guna lahan yang ada di Desa Munggugebang apada tahun 19902000 adalah lahan padi, lahan jagung, telaga dan perumahan. Pada
tahun 1990-2000 lahan kedelai yang pada sebelum tahun 1990 ada
menjadi tidak ada.
2) Sarana prasarana
Sarana dan prasarana Desa Munggugebang pada tahun 1990-2000
mengalami penambahan. Perkerasan jalan Desa Munggugebang
pada sebelum tahun 1990 merupakan perkerasan makadam tidak
berubah pada tahun 1990-2000 yang tetap mempunyai perkerasan
jalan berupa makadam. Sedangkan moda transportasi Desa
Munggugebang tahun 1990-2000 tetap didominasi oleh sepeda
pancal yang mayoritas digunakan warga Desa Munggugebang.
Namun pada tahun 1990-2000 moda transportasi motor mulai
masuk ke Desa Munggugebang. Pada tahun 1990-2000 penerangan
jalan Desa Munggugebang mulai dibangun. Namum pembangunan
penerangan jalan di Desa Munggugebang masih penerangan jalan
perumahan.

Pemenuhan

kebutuhan

air

bersih

di

Desa

Munggugebang pada tahun 1990-2000 tetap menggunakan sumber


air telaga karena Desa Munggugebang belum teraliri air PDAM.
Sarana Desa Munggugebang pada tahun 1990-2000 menambah
sarana pendidikan yang berupa Taman Kanak-Kanan (TK). TK
Desa Munggugebang terletak di Dusun Munggusoyi.
Perumahan Desa Munggugebang sebelum tahun 1990 didominasi
dengan perumahan semi permanen. Perumahan semi permanen
beratap genteng, berdinsing kayu atau bambu berlantai tanah dan
atau semen. Namun pada tahun 1990-2000 rumah permanen yang
beratap genteng, berdinding tembok dan berlantai keramik mulai
dibangun.
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 94

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3) Ekonomi
Mata pencaharian utama penduduk Desa Munggugebang pada
tahun 1990-2000 tetap sebagai petani. Sektor pertanian di Desa
Munggugebang merupakan sektor utama dan pertanian padi
menjadi yang utama sehingga hasil produksi utama adalah padi.
4) Sosial
Jumlah penduduk Desa Munggugebang pada tahun 1990-2000
berjumlah 600 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk Desa
Munggugebang dari sebelum tahun 1990 sampai antara tahun
1990-2000 adalah 100 jiwa.
5) Kelembagaan
Jenis kelembagaan Desa Munggugebang pada tahun 1990-2000
adalah PKK, karang taruna, kelompok tani dan kelompok peternak.
Pada tahun 1990-2000 Remaja Masjid (Remas) bukan merupakan
kelembagaan Desa Munggugebang karena sudah tidak aktif.
6) Kesehatan
Permasalahan kesehatan masyarakat Desa Munggugebang mulai
sebelum tahun 1990 hingga antara tahun 1990-2000 yaitu gatalgatal. Permasalahan gatal-gatal yang dialami warga Desa
Munggugebang merupakan penyakit yang menyebar sehingga
menjadi wabah.
c. Periode 3 (Tahun 2000-sekarang)
1) Kondisi Fisik
Pada tahun 2000-sekarang luas wilayah Desa Munggugebang
merupakan

luas

wilayah

terkecil

disbanding

tahun-tahun

sebelumnya. Luas wilayah menurun dari sebelum tahun yang


berjumlah 75 Ha menjadi 65 Ha pada tahun 1990-2000 dan
menjadi 45 Ha pada tahun 2000-sekarang. Tata guna lahan yang
ada di Desa Munggugebang pada tahun 2000-sekarang mempunyai
guna lahan yang sama dengan periode 2 yaitu lahan padi, lahan
jagung, telaga dan perumahan.
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 95

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2) Sarana prasarana
Sarana dan prasarana Desa Munggugebang pada tahun 2000sekarang mengalami penambahan atau perbaikan. Perkerasan jalan
di Desa Munggugebang pada tahun 2000-sekarang merupakan
perkerasan paving. Perkerasan jalan Desa Munggugebang pada
periode sebelumnya adalah perkerasan makadam dan diperbaiki
menjadi perkerasan paving pada periode 2000-sekarang. Moda
transportasi pada tahun 2000-sekarang didominasi oleh motor.
Namun moda transportasi sepeda pancal yang menajdi moda
transportasi mayoritas pada periode-periode sebelumnya masih
dipakai sebagian kecil masyarakat Desa Munggugebang. Pada
tahun 2000-sekarang penerangan jalan Desa Munggugebang sudah
dibangun namun hanya penerangan antar dusun. Sedangkan
penerangan jalan anatar desa yang menghubungkan Desa
Munggugebang dengan desa lain belum dibangun. Pemenuhan
kebutuhan air bersih di Desa Munggugebang pada tahun 2000sekarang tetap menggunakan sumber air telaga karena Desa
Munggugebang

belum

teraliri

air

PDAM.

Namun

selain

menggunakan sumber air telaga pada tahun 2000-sekarang


beberapa warga menggunakan sumber air sumur bor pribadi.
Sarana Desa Munggugebang pada tahun 2000-sekarang menambah
dua sarana yaitu sarana pendidikan yang berupa Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dan sarana kesehatan yang berupa Puskesmas
Pembantu. Sarana pendidikan PAUD dan sarana kesehatan
Puskesmas Pembantu terdapat di Dusun Munggusoyi.
Perumahan Desa Munggugebang tahun 2000-sekarang didominasi
dengan perumahan permanen. Perumahan permanen beratap
genteng, berdinding tembok dan berlantai keramik. Namun
perumahan semi permanen dan non permanen masih ditemukan di
Desa Munggugebang hingga saat ini.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 96

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3) Ekonomi
Mata pencaharian utama penduduk Desa Munggugebang pada
tahun 2000-sekarang tetap sebagai petani. Petani pertanian
bertambah petani semangka pada tahun 2000-sekarang. Namun
petani semangka hanya terdapat di Dusun Ngemplak. Hasil
produksi utama Desa Munggugebang pada tahun 2000-sekarang
adalah padi.
4) Sosial
Jumlah penduduk Desa Munggugebang bertambah 265 jiwa pada
tahun 2000-sekarang dari tahun 1990-2000 yang berjumlah 600
jiwa. Jumlah penduduk total Desa Munggugebang pada tahun
2000-sekarang 865 jiwa.
5) Kelembagaan
Jenis kelembagaan Desa Munggugebang pada tahun 2000-sekarang
adalah PKK, karang taruna dan kelompok tani. Jenis kelembagaan
pada tahun 2000-sekarang berkurang yaitu pada kelompok
peternak. pada periode tahun 2000-sekarang.
6) Kesehatan
Permaslahan kesehatan dari tahun ke tahun di Desa Munggugebang
adalah gatal-gatal. Masalah gatal-gatal terjadi pada periode-periode
sebelumnya. Permasalahan gatal-gatal belum dapat diseleseikan
warga karena masih terjadi setiap tahunnya.
6.3.4

Karakteristik Kelembagaan
Kelembagaan yang terdapat di desa Munggugebang Kecamatan Benjeng

Kabupaten Gresik terdiri dari lembaga formal dan lembaga informal desa. Tujuan
dari kelembagaan yang ada adalah memfasilitasi aspirasi masyarakat agar dapat
disalurkan secara benar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Munggugebang.
Semua lembaga yang ada di Desa Munggugebang merupakan lembaga
aktif, meskipun beberapa lembaga yang beranggotakan tidak seluruh warga Desa
Munggugebang namun mereka memiliki kegiatan rutin yang dilakukan baik

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 97

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
seminggu sekali atau sebulan sekali. Semua lembaga yang berada di Desa
Munggugebang memilki program kerja pada masing-masing bidangnya.
A.

Lembaga Formal
Lembaga formal yang terdapat di Desa Munggugugebang terdiri dari

pemerintah desa, Badan Permusyawatan Desa, Lembaga Permusyawaratan


Masyarakat Desa, dan Lembaga Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri.
1.

Pemrintahan desa
Dalam struktur pemerintah desa, Kepala desa merupakan kedudukan
tertinggi di Desa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi maka kepala desa dibantu oleh aparat desa yaitu,
sekretaris desa dan kamituwo atau Kepala Dusun. Sekretaris desa
membawahi kabayan, modin, kuwowo, kepetengan, kaur umum, dan
kaur keuangan. Selain itu, di tiap tiap dusun terdapat RT dan RW guna
membantu kepala dusun dalam mengatur dusun.
Pemerintahan desa sebagai lembaga yang tertinggi yang ada di Desa
Munggugebang memiliki fungsi untuk menyelenggarakan pemerintahan
desa. Dalam melaksanakan fungsinya pemerintahan desa melakukan
fungsi koordinatif dengan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dimana
BPD berkoordinasi langsung dengan kepala desa.
Pemerintahan Desa Munggugebang memiliki hubungan erat terhadap
lembaga lembaga di bawahnya karena sebagai lembaga tertinggi
pemerintahan desa merupakan pelindung dari lembaga lembaga di
bawahnya baik lembaga formal maupun lembaga informal
Tugas dari masing-masing aparat Desa Munggugebang:
a. Kepala Desa
Kepala desa merupakan kedudukan tertinggi dalam pemerintahan desa
yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di Desa. Segala
pertumbuhan dan perkembangan Desa dipengaruhi oleh kinerja kepala
desa.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 98

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Sekretaris Desa
Tugas sekretaris desa

sebagai pendamping kepada desa dalam

menjalankan tugas sebagai pemimpin kelembagaan desa. Sekretaris


desa bertugas mengurusi administrasi pemerintahan desa dan
mendukung program kerja untuk keberhasilan kinerja lembaga desa.
c. Kepala Urusan Umum
Menangani administrasi surat-menyurat secara eksternal dan internal,
Kepala Urusan Umum juga menangani masalah perlengkapan dan
kebutuhan desa dalam setiap forum kegiatan yang diadakan di desa.
d. Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Keuangan bertugas mengelola masukan dan keluaran
keuangan yang berada dalam sistem pemerintahan desa.
e. Kamituwo
Kamituwo adalah bertugas menjaga ketertiban dan keamanan suatu
dusun yang bertanggung jawan atas masyarakat dalam ruang lingkup
dusunnya, serta bertanggung jawab kepada kepala desa atas
kelancaran program kerja kepala dusun di setiap dusun-dusun di Desa
Munggugebang. Ada tiga Dusun di Desa Munggugebang yaitu Dusun
Munggugebang, Dusun Munggusoyi dan Dusun Ngemplak.

Gambar 6. 36 Struktur Kelembagaan Pemerintahan Desa Munggugebang.


Sumber: Survei Primer, 2013

2.

Badan Permusyawaratan Desa


BPD dibentuk sebagai badan pengawas dan kontrol bagi pemerintah
desa. Selain itu BPD juga berfungsi sebagai mitra kerja pemerintah desa.
Keanggotaan BPD adalah wakil dari desa bersangkutan yang ditetapkan
dengan cara musyawarah dan mufakat.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 99

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
BPD

merupakan

lembaga

tertinggi

yang

terdapat

Di

Desa

Munggugebang sehingga mempunyai pengaruh besar terhadap desa.


BPD berhubungan langsung dengan perangkat desa dan lembaga formal
desa seperti LPMD.
3.

Lembaga Permusyawaratan Masyarakat Desa (LPMD)


LPMD dibentuk dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat desa
yang diprakarsai masyarakan dan juga berfungsi sebagai mitra kerja
pemerintah

desa

dalam

menampung

dan

mewujudkan

aspirasi

masyarakat dalam bidang pembangunan.


LPMD merupakan lembaga tertinggi kedua yang ada Di Desa
Munggugebang setelah BPD dan berhubungan langsung dengan BPD.
Selain itu LPMD juga berhubungan dengan lembaga PNPM yang
bergerak dalam usaha perkembangan desa.
BPD

Kepala Desa

Sekertaris
KAUR

LPMD

Kepala
KAUR
Keuangan

Gambar 6. 37 Struktur Kelembagaan Pemerintahan Desa


Sumber: Survei Primer, 2013

4.

Lembaga Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)


Lembaga PNPM befungsi dalam mengasah dan mengasuh masyarakat
untuk menjadi berdaya, mandiri dan selanjutnya diharapkan menjadi
berdaulat yang ditandai dengan kemampuannya bermitra secara sejajar
dengan lembaga lainnya dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan
masyarakat dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan kultural.
Lembaga PNPM Munggugebang merupakan lembaga formal yang
berkaitan langsung dengan LPMD dan juga masyarakat Desa
Munggugebang dalam melaksanakan tugas beserta fungsinya.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 100

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6.38 Struktur Kelembagaan PNPM


Sumber: Survei Primer, 2013

B.

Lembaga Non Formal


Kelembagaan non formal yang terdapat di Desa Munggugebang terdiri

dari PKK, GAPOKTAN, yasin/tahlil, dan remaja desa.


1.

PKK
Lembaga PKK merupakan organisasi yang mewadahi kegiatan sosial
yang secara rutin dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi ini adalah dengan melakukan rapat atau
pertemuan anggota yang dilakukan setiap sebulan sekali, selain itu
kegiatan PKK adalah menyediakan konsumsi ketika kegiatan kerja bakti
sosial membersihkan desa dan mengadakan pengajian ibu-ibu yang rutin
dilakukan setiap minggu juga setiap hari besar Islam atau kegiatan untuk
memperingati hari kemerdekaan.
Lembaga

PKK

memiliki

hubungan

dengan

masyarakat

Desa

Munggugebang khususnya para wanita dan ibu-ibu. Berikut adalah


struktur kelembagaan PKK :

Gambar 6. 39 Struktur Kelembagaan PKK


Sumber: Survei Primer, 2013

2.

GAPOKTAN
GAPOKTAN dibentuk dalam mewujudkan pertanian tangguh untuk
pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 101

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani maka diperlukan
dukungan sumber daya manusia berkualitas melalui penyuluhan
pertanian dengan pendekatan kelompok yang dapat mendukung sistem
agribisnis berbasis pertanian. GAPOKTAN dibagi menjadi POKTAN
yang ada pada setiap dusun.

POKTAN

berfungsi sebagai wadah

musyawarah bagi para petani dari masing-masing dusun di Desa


Munggugebang untuk mendiskusikan permasalahan pertanian yang ada
serta membahas perkembangan teknologi pertanian bersama dengan
penyuluh pertanian.
Ketua
GAPOKTAN

Sekertaris
Bendahara

POKTAN
Munggugebang

Anggota

POKTAN
Munggusoyi

POKTAN
Ngemplak

Anggota

Anggota

Gambar 6. 40 Struktur Kelembagaan GAPOKTAN


Sumber: Survei Primer, 2013

3.

Yasin/tahlil
Pengajian warga yang di lakukan pada setiap lingkungan RT atau RW
pada desa Munggugebang, terdapat kegiatan pengajian yang diadakan
tiap satu minggu sekali. Yasin / Tahlil ini dibagi menjadi tiga
kelompok,yaitu pengajian bapak-bapak, pengajian ibu-ibu dan pengajian
remaja. Pengajian ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar
warga. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah
SWT.

Gambar 6. 41 Struktur Kelembagaan Yasin/Tahlil


Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 102

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
4.

Remaja desa
Dibentuk untuk mendorong para pemuda agar lebih aktif, kreatif dan
produktif. Selain itu dapat menghindarkan para pemuda dari kegiatankegiatan yang negative.

Gambar 6. 42 Struktur Kelembagaan Remaja Desa


Sumber: Survei Primer, 2013

5.

Karang Taruna
Dibentuk untuk mendorong para pemuda agar lebih aktif, kreatif dan
produktif. Selain itu dapat menghindarkan para pemuda dari kegiatankegiatan yang negatif.

Gambar 6. 43 Struktur Kelembagaan Karang Taruna


Sumber: Survei Primer, 2013

6.

Dharmawanita
Kegiatan yang dilakukan oleh kelembagaan dharmawanita berupa
kegiatan simpan pinjam yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan
pertemuan dilakukan di Balai Desa Munggugebang, tidak semua warga
mengikuti kelembagaan ini. Kegiatan d Berikut adalah struktur
kelembagaan Dharmawanita :

Gambar 6. 44 Struktur Kelembagaan Dharmawanita


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 103

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
C.

Hubungan Antar Lembaga

Gambar 6. 45 Diagram Venn Kelembagaan


Sumber : Hasil Survei, 2013

Menurut diagram venn di atas, lembaga yang memiliki pengaruh besar


pada masyarakat Desa Munggugebang adalah lembaga pemerintah desa sebagai
lembaga formal, dan GAPOKTAN sebagai lembaga informal. Pemerintah desa
bekerja sama dengan BPD dan LPMD sebagai mitra kerja. BPD juga berfungsi
sebagai fungsi kontrol dari kinerja pemerintah desa. Kelembagaan PKK memiliki
hubungan yang erat dengan masyarakat desa khususnya kaum wanita.
Dharmawanita merupakan kelembagaan yang memiliki fungsi hampir sama
dengan PKK yaitu simpan pinjam, namun kinerja Dharmawanita dalam lingkup
Desa.
Kondisi kelembagaan karang taruna di Desa Munggugebang kurang aktif.
Kegiatan karangtaruna hanya berupa kegiatan tradisi bowo dan kegiatan saat acara
hari kemerdekaan atau hari besar.
Yasin / Tahlil adalah lembaga yang juga memiliki hubungan yang kurang
berpengaruh dalam lingkup desa. Anggota dari kegiatan Yasin/Tahlil adalah
sebagian penduduk desa Munggugebang karena tidak seluruh penduduk Desa
Munggugebang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
6.3.5

Karakteristik Ekonomi
Penduduk Desa Munggugebang mayoritas bekerja sebagai petani yaitu

sejumlah 1.600 jiwa, sedangkan minoritas sektor mata pencaharian penduduk


Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 104

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Desa Munggugebang adalah bidang jasa transportasi dan perhubungan yaitu 1
jiwa.
A.

Kajian Mata Pencaharian


Mata pencaharian pendudukuk di desa munggugebang sangat beragam

dan mencangkup berbagai sektor pertnian, perternakan, perdagangan dan jasa


maupun yang lainnya.
1.

Struktur penduduk
Tingkat kesejahteraan penduduk di Desa Munggugebang diklasifikasikan
menjadi lima yaitu, Keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera I,
Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, dan Keluarga Sejahtera III
Plus. Berikut tabel kesejaheraan penduduk Desa Munggugebang:
Tabel 6. 46 Struktur Penduduk Desa Munggugebang
Kesejahteraan
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III Plus
Sumber: Profil Desa, 2012

Jumlah Keluarga
570 KK
750 KK
500 KK
250 KK
200 KK

Tingkat kesejahteraan yang mendominasi di Desa Munggugebang adalah


Keluarga Sejahtera I sebanyak 750 KK, kedua adalah penduduk dengan
tingkatan Keluarga Pra Sejahtera sebanyak 570 KK. Terdapat 500 KK
yang dengan tingkat Keluarga Sejahtera II. Keluarga Sejahtera III
sebanyak 250 KK. Tingkat kesejahteraan yang sedikit di Desa
Munggugebang adalah Keluarga Sejahtera III Plus sebanyak 200 KK
yang didominasi oleh perangkat desa.
2.

Diagram aktivitas
Diagram aktivitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui pola hidup dari keluarga di Desa Munggugebang dengan
mata pencaharian yang beragam. Berdasarkan data diagram aktivitas ini
dapat diperoleh data berupa kegiatan sehari-hari dari suatu keluarga.
Selain itu juga untuk mengetahui tentang proporsi kegiatan antara
masing-masing anggota keluarga yaitu ayah, ibu dan anak. Berikut ini
merupakan diagram aktivitas dari beberapa keluarga sebagai sampel dari
beberapa mata pencaharian yang berbeda.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 105

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
a. Diagram aktivias keluarga buruh
Keluarga buruh ini terdiri dari seorang ayah yang berprofesi sebagai
buruh tani, ibu sebagai buruh jahit tas, dan anak sebagai pelajar.
Adapun diagram aktivitas dari keluarga buruh yang menjadi sempel
seperti berikut:
1) Ayah
Ayah adalah kepala keluarga yang bermata pencahariaan sebagai
buruh tani yang bekerja di lahan pertanian orang. Setiap hari ayah
bangun pukul 04.30, dilanjutkan dengan sholat subuh, kemudian
mandi.Pukul 05.00 hingga 06.00 ayah melakukan rutinitas pagi,
yaitu sarapan bersama keluarga.Pukul 06.00 ayah berangkat ke
sawah untuk bertani padi hingga pukul 11.00, kemudian pulang
untuk makan siang, istirahat, dan sholat hingga pukul 13.00.setelah
beristiraha ayah kembali ke sawah hingga pukul 16.00. Pukul 16.00
sampai pukul 18.30 ayah melakukan aktivitas sore, seperti mandi,
sholat, dan makan bersama keluarga. Pukul 18.30 berkumpul
bersama keluarga sambil nonton TV sampai jam 21.00. sekitar
pukul 21.00 ayah beristirahat hingga pukul 04.30.
2) Ibu
Ibu dalam keluarga buruh adalah seorang ibu rumah tangga yang
memiliki pekerjaan menjahit tas. Setiap pagi ibu bangun pukul
04.00, lalu sholat subuh, kemudian mandi.setelah itu dilanjutkan
untuk

menyiapkan

sarapan

untuk

ayah

dan

anak

serta

membersihkan rumah. Pukul 05.30 ibu mempersiapkan keperluan


anak untuk berangkat ke sekolah dan keperluan suami.Pukul 06.00
ibu melakukan kegiatan rumah tangga seperti, mencuci baju,
mencuci piring, dan belanja hingga pukul 08.00.setelah itu ibu
memasak untuk makan siang hingga pukul 09.00. Setelah
pekerjaan rumah semuanya selesai ibu menjahit tas hingga pukul
11.00. pada pukul 11.00 ayah pulang dari sawah untuk makan
siang, dan ibu menyiapkannya, setelah itu sholat dhuhur, pukul
12.00 ibu melanjutkan menjahit tas hingga 14.00. pukul 14.00 ibu
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 106

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
membersihkan rumah dan menyiapkan makan untuk makan
malam, kemudian mandi, dan shalat ashar. Pukul 16.00 sampai
pukul 18.00 ibu melanjutkan menjahit tas. Pukul 18.30 ibu
mempersiapkan

makanan

untuk

makan

malam

bersama

keluarga.Setelah makan malam bersama ibu sholat isya terkadang


mendampingi anak untuk belajar.Kemudian ibu bersantai hingga
pukul 21.00.ibu istirahat dari jam 21.00 hingga pukul 04.00.
3) Anak
Anak dalam keluarga buruh ini adalah seorang pelajar, dimana
setiap harinya bangun pada pukul 05.00.Lalu dilanjutkan dengan
sholat subuh, bersiap berangkat sekolah serta sarapan hingga pukul
07.00.Kemudian anak berangkat sekolah dan pulang pada pukul
13.00.Setelah itu, anak makan siang, sholat dzuhur dan tidur hingga
pukul 16.00. Anak bangun tidur lalu siap-siap pergi mengaji dan
sholat maghrib, serta makan hingga pukul 19.00. Setelah itu anak
belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah sampai pukul 20.30dan
kemudian tidur pukul 21.00

Gambar 6. 46 Diagram Aktivitas Keluarga Buruh


Sumber: Survei Primer, 2013

b. Diagram aktivitas keluarga penambak


Keluraga tambak ini terdiri dari ayah yang profesi sebagai pemilik
tambak, ibu sebagai ibu rumah tangga yamg tidak memiliki
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 107

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
pekerjaan, dan anak sebagai seorang pelajar.Ikan yang dihasilkan
dari tambak ini adalah ikan bandeng yang dipasarkan di pasar-pasar
yang ada di Kabupaten Gresik.
1) Ayah
Ayah adalah pemilik tambak ikan bandeng, ayah bangun pada
pukul 05.00, kemudian sholat subuh dan mandi. Kemudian pada
pukul 06.00 ayah sarapan dan bersiap-siap untuk berangkat
kerja.pukul 07.00 ayah bekerja sampai pukul 12.00, ayah
memberi makan untuk ikan bandeng. Setelah itu ayah istirahat,
makan siang dan sholat dzuhur sampai pukul 13.00 dan kembali
ke tambak untuk memberikan pakan ikan bandengnya. Ayah
pulang ke rumah pada pukul 17.00. Setelah sampai di rumah,
ayah kemudian mandi dan beristirahat sampai pukul 18.00.
Kemudian ayah sholat maghrib dan makan malam sampai pukul
19.00. Setelah itu ayah kumpul bersama keluarga sambil
menonton televisi dan tidur pada pukul 21.00.
2) Ibu
Ibu dalam keluarga tambak ini tidak bekerja melainkan menjadi
seorang ibu rumah tangga.Ibu bangun pada pukul 04.30,
kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh sampai pukul
05.00.Setelah itu ibu menyiapkan sarapan untuk anak dan ayah
serta

mengantarkan

anak

ke

sekolah

pada

pukul

07.00.Kemudian ibu membersihkan rumah, istirahat dan


menyiapkan makan siang hingga pukul 12.00.Setelah itu ibu
makan siang sampai pukul 13.00 lalu tidur hingga pukul
15.00.Kemudian ibu membersihkan rumah hingga pukul
16.00.Pada pukul 16.00 sampai pukul 19.00 ibu menyiapkan
makan, sholat serta makan malam bersama dengan keluarga
sampai pukul 19.00.Kemudian dilanjutkan dengan kumpul dan
menonton televisi bersama keluarga hingga pukul 21.00.setelah
itu ibu istirahat dan bangun pukul 04.30.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 108

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3) Anak
Anak dalam keluarga tambak ini adalah seorang pelajar, dimana
setiap harinya bangun pada pukul 05.00.Lalu dilanjutkan dengan
sholat subuh, bersiap berangkat sekolah serta sarapan hingga
pukul 07.00.Kemudian anak berangkat sekolah dan pulang pada
pukul 13.00.Setelah itu, anak makan siang, sholat dzuhur dan
tidur hingga pukul 16.00. Anak bangun tidur lalu siap-siap pergi
mengaji dan sholat maghrib, serta makan hingga pukul 19.00.
Setelah itu anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
sampai pukul 21.00 dan kemudian tidur.

Gambar 6. 47 Diagram Aktivitas Keluarga Penambak


Sumber: Survei Primer, 2013

c. Diagram aktivitas keluarga petani


Keluarga petani terdari dari ayah yang bekerja sebagai petani, ibu
sebagai ibu rumah tangga, dan anak sebagai pelajar.Keluarga yang
dijadikan sampel adalah petani yang bekerja dibeberapa jenis
pertanian. Lahan yang digarap merupakan lahan milik pribadi dan
juga lahan milik orang lain. Hasil pertanian dijual dipasar-pasar
yang ada di Kabupaten Gresik dan luar Kabupaten Gresik yaitu,
Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten
Jombang.Beberapa jenis pertanian yang digarap oleh keluarga
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 109

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
petani ini adalah padi, jagung, dan semangka. Adapun diagram
iktivitas dari keluarga petani yang menjadi sampel seperyi berikut:
1) Ayah
Ayah adalah kepala keluarga yang bermata pencahariaan
sebagai petani. Mata pencaharian yang ditekuni tidak hanya
pada satu bidang pertanian saja, melainkan berbagai macam
bidang pertanian.Setiap hari ayah bangun pukul 04.30,
dilanjutkan dengan sholat subuh, kemudian mandi.Pukul 05.00
hingga 06.00 ayah melakukan rutinitas pagi, yaitu sarapan
bersama

keluarga

dan

mengantarkan

anak

pergi

ke

sekolah.Setelah mengantar anak kesekolah pukul 06.30 ayah


berangkat ke sawah untuk bertani padi hingga pukul 11.00,
kemudian pulang untuk makan siang, istirahat, dan sholat
hingga pukul 13.00.setelah beristiraha ayah kembali ke sawah
bertani semangka hingga pukul 16.00. Pukul 16.00 sampai pukul
18.30 ayah melakukan aktivitas sore, seperti mandi, sholat, dan
makan bersama keluarga. Pukul 18.30 hingga 19.30 ayah
mengajari anaknya belajar. Setelah itu berkumpul bersama
keluarga sambil nonton TV sampai jam 21.00. sekitar pukul
21.00 ayah beristirahat hingga pukul 04.30.
2) Ibu
Ibu dalam keluarga petani adalah sorang ibu rumah tangga dan
tidak memiliki pekerjaan lain selain menjaga rumah. Setiap pagi
ibu bangun pukul 04.00, lalu sholat subuh, kemudian
mandi.setelah itu dilanjutkan untuk menyiapkan sarapan untuk
ayah dan anak serta membersihkan rumah. Pukul 05.30 ibu
mempersiapkan keperluan anak untuk berangkat ke sekolah dan
keperluan suami.Pukul 06.00 ibu melakukan kegiatan rumah
tangga seperti, mencuci baju, mencuci piring, dan belanja
hingga pukul 08.00.setelah itu ibu memasak untuk makan siang
hingga pukul 09.00. setelah pekerjaan rumah semuanya selesai
ibu menonton TV, santai, dan mengobrol dengan tetangga
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 110

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
hingga pukul 11.00. pada pukul 11.00 ayah pulang dari sawah
untuk makan siang, dan ibu menyiapkannya, setelah itu sholat
dhuhur dan beristirahat hingga 14.00. pukul 14.00 ibu
membersihkan rumah dan menyiapkan makan untuk makan
malam, kemudian mandi, dan shalat ashar. Pukul 16.00 sampai
pukul 18.00 ibu mengikuti kegaiatan PKK.Setelah pulang dari
PKK ibu sholat magrib berjamaah bersama suami dan
anak.Pukul 18.30 ibu mempersiapkan makanan untuk makan
malam bersama keluarga.Setelah makan malam bersama ibu
sholat isya terkadang mendampingi anak untuk belajar.
Kemudian ibu bersantai hingga pukul 21.00. ibu istirahat dari
jam 21.00 hingga pukul 04.00.
3) Anak
Anak dalam keluarga petani ini adalah seorang pelajar yang
masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Setiap hari anak bangun
pukul

05.00,

kemudian

mandi,

dan

mempersiapkan

keperluannya hingga pukul 05.30, kemudian pukul 05.30 hingga


pukul 06.00 sarapan bersama ayah dan ibu. Pukul 06.00 anak
berangkat kesekolah yang diantar ayah atau terkadang berangkat
sendiri bersama teman-temannya, anak bersekolah hingga 16.00
karena setelah usai sekolah pukul 13.00 dilanjutkan untuk
mengaji di sekolah. Sesampainya dirumah anak mandi dan
istirahat hingga pukul 18.00.setelah itu shalat berjamaah dan
makan malam bersama ayah dan ibu hingga pukul 18.30. setelah
itu belajar yang didampingi ayah atau ibu hingga pukul 19.30.
setelah itu anak bersantai di depan TV kemudian istirahat pukul
21.00 hingga 05.00

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 111

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 48 Diagram Aktivitas Keluarga Petani


Sumber: Survei Primer, 2013

d. Diagram aktivias keluarga peternak


Keluarga peternak ini terdiri dari ayah sebagai peternak, ibu
sebagai ibu rumah tangga, dan anak sebagai pelajar.Keluarga yang
dikaji adalah keluarga peternak ayam bertelur dan memiliki dua
orang pekerja.Telur yang dihasilkan oleh ayam di jual di pasarpasar yang ada di Kabupaten Gresik, bahkan sampai keluar
kabupaten Gresik, yaitu Kabupaten Lamongan. Adapun diagram
aktivitas dari kelurga peternak sebagai berikut:
1) Ayah
Ayah merupakan pemiliki peternakan ayam yang ada di desa
Munggugebang. Ayah bangun pukul 05.00 kemudian mandi dan
sholat subuh. Kemudian ayah sarapan pada pukul 06.00 bersama
istri dan anak hingga pukul 06.30, setelah itu mengantar anak ke
sekolah hingga pukul 07.00 dan langsung menuju ke peternakan.
Ayah memiliki dua orang pekerja sehingga ayah hanya
memantau kerja dua orang buruhnya. Pukul 07.00 sampai pukul
08.00 mengambil telur yang yang ada dikandang.Pukul 08.00
hingga pukul 09.00 membersihkan kandang ayam.Setelah itu
memberi makan ayam hingga pukul 10.00.setelah itu ayah
menunggu tengkulak yang akan membeli telur hingga pukul
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 112

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
12.00. Setelah itu ayah makan siang dan sholat serta ayah
beristirahat hingga pukul 14.00, dan bersiap-siap kekandang
hingga pukul 16.00.setelah sampai di peternakan ayah
memantau pekerjanya untuk memberikan makan untuk ayam
hingga pukul 17.00. Sesampainya di ruamah ayah mandi, dan
sholat berjamaah.Kemudian makan pukul 18.00, setelah makan
ayah bersantai menonton TV bahkan ngobrol dengan tetangga
hingga pukul 21.00, lalu istirahat hingga pukul 05.00.
2) Ibu
Ibu dalam keluarga peternak ini tidak bekerja melainkan
menjadi seorang ibu rumah tangga.Ibu bangun pada pukul
04.30, kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh sampai pukul
05.00.Setelah itu ibu menyiapkan sarapan untuk anak dan ayah
serta

mengantarkan

anak

ke

sekolah

pada

pukul

07.00.Kemudian ibu membersihkan rumah, istirahat dan


menyiapkan makan siang hingga pukul 12.00.Setelah itu ibu
makan siang sampai pukul 13.00 lalu tidur hingga pukul
15.00.Kemudian ibu membersihkan rumah hingga pukul
16.00.Pada pukul 16.00 sampai pukul 17.30 ibu menyiapkan
makan, sholat serta makan malam bersama dengan keluarga
sampai pukul 19.00.Kemudian dilanjutkan dengan kumpul dan
menonton televisi bersama keluarga hingga pukul 21.00.setelah
itu ibu istirahat dan bangun pukul 04.30.
3) Anak
Anak dalam keluarga peternak ini adalah seorang pelajar,
dimana setiap harinya bangun pada pukul 05.00.Lalu dilanjutkan
dengan sholat subuh, bersiap berangkat sekolah serta sarapan
hingga pukul 07.00.Kemudian anak berangkat sekolah dan
pulang pada pukul 13.00.Setelah itu, anak makan siang, sholat
dzuhur dan tidur hingga pukul 16.00. Anak bangun tidur lalu
siap-siap pergi mengaji dan sholat maghrib, serta makan hingga

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 113

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
pukul 19.00. Setelah itu anak belajar dan mengerjakan pekerjaan
rumah sampai pukul 21.00 dan kemudian tidur

Gambar 6. 49 Diagram Aktivitas Keluarga Peternak


Sumber: Survei Primer, 2013

e. Diagram aktivitas keluarga PNS


Keluarga PNS ini terdiri dari seorang ayah yang berprofesi sebagai
PNS, ibu sebagai ibu rumah tangga dan anak sebagai seorang
pelajar.Keluarga yang dijadikan sebagai sampel keluarga PNS
merupakan salah satu aparat di Desa Munggugebang. Adapun
diagram aktivitas dari keluarga pedagang yang menjadi sampel
seperti berikut:
1) Ayah
Ayah bangun pagi pada pukul 05.00, kemudian sholat subuh dan
mandi. Kemudian pada pukul 06.00 ayah sarapan dan bersiapsiap untuk berangkat kerja.pukul 07.00 ayah bekerja sampai
pukul 12.00. Setelah itu ayah istirahat, makan siang dan sholat
dzuhur sampai pukul 13.00 dan kembali bekerja. Ayah pulang
ke rumah pada pukul 16.00. Setelah sampai di rumah, ayah
kemudian mandi dan beristirahat sampai pukul 18.00. Kemudian
ayah sholat maghrib dan makan malam sampai pukul 19.00.
Setelah itu ayah kumpul bersama keluarga sambil menonton
televisi dan tidur pada pukul 21.00.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 114

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2) Ibu
Ibu dalam keluarga PNS ini tidak bekerja melainkan menjadi
seorang ibu rumah tangga.Ibu bangun pada pukul 04.00,
kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh sampai pukul
05.00.Setelah itu ibu menyiapkan sarapan untuk anak dan ayah
serta

mengantarkan

anak

ke

sekolah

pada

pukul

07.00.Kemudian ibu membersihkan rumah, istirahat dan


menyiapkan makan siang hingga pukul 12.00.Setelah itu ibu
makan siang sampai pukul 13.00 lalu tidur hingga pukul
15.00.Kemudian ibu membersihkan rumah hingga pukul
16.00.Pada pukul 16.00 sampai pukul 19.00 ibu menyiapkan
makan, sholat serta makan malam bersama dengan keluarga
sampai pukul 19.00.Kemudian dilanjutkan dengan kumpul dan
menonton televisi bersama keluarga hingga pukul 21.00.setelah
itu ibu istirahat dan bangun pukul 04.00.
3) Anak
Anak dalam keluarga PNS ini adalah seorang pelajar, dimana
setiap harinya bangun pada pukul 05.00.Lalu dilanjutkan dengan
sholat subuh, bersiap berangkat sekolah serta sarapan hingga
pukul 07.00.Kemudian anak berangkat sekolah dan pulang pada
pukul 13.00.Setelah itu, anak makan siang, sholat dzuhur dan
tidur hingga pukul 16.00. Anak bangun tidur lalu siap-siap pergi
mengaji dan sholat maghrib, serta makan hingga pukul 19.00.
Setelah itu anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
sampai pukul 21.00 dan kemudian tidur

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 115

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 50 Diagram Akivitas Keluarga PNS


Sumber: Survei Primer, 2013

3.

Kajian Gender
Kajian gender untuk setiap mata pencaharian dalam setiap sektor yang
terdapat di Desa Munggugebang Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik
adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 6. 47 Kajian Gender Desa Munggugebang

Komoditas

Proses

Pertanian Padi dalam 1 ha

Persiapan Lahan

Kajian Gender

Penanaman Padi

Pemupukan I

Perawatan I

Pemupukan 2

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 116

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Komoditas

Proses

Kajian Gender

Perawatan 2

Panen

Pemasaran Beras

Pertanian Jagung dalam 1 ha

Persiapan lahan

Penanaman bibit

Pemupukan

Perawatan I

Perawatan II

Panen

Pemasaran Jagung

Pertanian Semangka

Pembukaan Lahan

Pembentukan Bendengan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 117

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Komoditas

Proses

Kajian Gender

Pengapuran

Penanaman

Pemupukan

Pemanenan

Pemasaran

Tambak

Pengeringan Dasar Tambak

Pengapuran/Garam

Pemupukan

Persiapan Air untuk Penebaran

Penebaran Bibit

Pemeliharaan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 118

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Komoditas

Proses

Kajian Gender

Pemberantasan Hama

Panen

Pemasaran

Pasca Panen

Peternakan

Pengadaan Bibit

Pemberian Pakan

Pemeliharaan

Pemanenan

Pemasaran

Sumber : Hasil PRA, 2013

Keterangan:

= Perempuan
= Laki-laki

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 119

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa peran antara laki-laki dan
perempuan dalam kajian mata pencaharian adalah lebih didominasi oleh
laki-laki walaupun peran dari kaum perempuan juga berpengaruh.
Pekerja di sektor mata pencaharian tambak dan peternakan adalah lakilaki. Pada jenis mata pencaharian petani jagung dan pertanian semangka
peran laki-laki lebih dominan dari pada peran perempuan. Sedangkan
dalam kajian mata pencaharian petani padi perempuan bekerja lebih
dominan dibandingkan dengan laki-laki.
B.

Kajian Usaha Tani


1.

Hasil sektor
Desa Munggugebang memiliki sektor mata pencaharian yang beragam,
yaitu: pertanian, peternakan. Berikut tabel hasil sektor masyarakat Desa
Munggugebang.
a. Pertanian
Pertanian Desa Munggugebang hanya terdiri dari satu jenis tanaman
disetiap lahan saja. Kondisi struktur tanah yang berada di Desa
Munggugebang merupakan jenis tanah aluvial kelabu tua yaitu tanah
yang gembur dan sangat cocok digunakan untuk pertanian. . Luas
lahan pertanian Desa Munggugeabang mencapai 345ha. Berdasarkan
kecamatan

dalam

angka

1680

atau

80%

warga

di

Desa

Munggugebang berkerja sebagai petani maupun buruh tani. Komoditi


pertanian yang ada di Desa Munggugebang yaitu padi, jagung,
semangka, dan tambak.
b. Peternakan
Desa Munggugebang hanya memiliki satu hasil sektor peternakan,
yaitu ayam petelur. Hasil sektor peternakan di Desa Munggugebang
dari ayam petelur merupakan telur yang sangat baik sehingga di
kirimkan keluar Desa Munggugebang. Luas lahan untuk peternakan
mencapai 2ha, memiliki 13 kandang. Setiap kandang mencapai 1000
ekor ayam. Peternakan di Desa Munggugebang mempunyai 16 buruh
untuk membantu memelihara dan perawatan ternak yang ada.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 120

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
c.

Pendapatan dan pengeluaran


Desa Munggugebang banyak memiliki sumber daya yang diperlukan
untuk

menggerakkan

perekonomian

masyarakat.

Yang

paling

berpengaruh yaitu sektor pertanian dan peernakan. Pemdapata berungsi


untuk melihat keuntunga yang diperoleh, sedangkan pengeluaran
berfunsi untuk melihat biaya berupa bibit, pupuk, buruh, alat yang
dikeluarkan.
Berikut pendapatan dan pengeluaran masing masing sektor yang ada di
Desa Munggugebang.
a. Pertanian
Pertanian

merupakan

sektor

utama

yang

terdapat

di

Desa

Munggugebang, hal tini dibukikan dengan jumlah pekerja di bidang


pertanian yang mencapai 60%.
Berikut sektor pertanian yang terdapat di Desa Munggugebang
1. Padi
Padi merupakan komoditas pertanian

yang ada di

Desa

Munggugebang. Saat musim hujan pagi merupakan komoditas


utama. Penanaman padi di Desa Munggugebang dilkukan hingga 2
kali dan panen setiap bulan April dan Juli. Perawatan padi
membuthkan perawatan yang intensif dan membutuhkan air yang
cukup banyak sehingga sawah di Desa Mnggugebang yang berupa
sawah tadah hujan hanya bisa ditanami padi saat musim hujan.
Berikut biaya pendapatan dan pengeluaran petani padi.
Tabel 6. 48 Perhitungan Biaya Msukan-Keluaran Petani Padi Desa Munggugebang
Proses
Pengeluaran

Pemasukan

Uraian
Bibit
Pupuk Poska
Pupuk Urea
Upah Buruh saat
Panen
Alat perontok padi
Perontok
Buat
Panen
Jumlah
Hasil
Produksi
Beras

Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Jumlah /ha
25 kg
100 kg
100 kg
16 org

Total harga (Rp/ha)


225.000
250.000
220.000
2.000.000

4 org

150.000
100.000

720 kg

2.945.000
10.800.000
7.855.000

VI- 121

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2. Jagung
Jagung merupakan salah satu komoditas yang terdapat di Desa
Munggugebang. Sebagian besar warga Desa Munggugebang
menjadikan jagung sebagai komoditas utama saat musim kemarau,
selain itu pendapatan yang diperoleh dari penanaman jagung
termasuk stabil tidak terpengaruh oleh banyak atau sedikitnya
panen jagung yang dihasilkan.
Tanaman jagung pada tidak membutuhkan perawatan yang intensif.
Jagung umumnya harus ditanam di tanah yang benar benar kering
dan tidak rentan terkena hama. Sebagian besar petani jagung
menanam jagung setelah panen padi. Tanah yang dikelola oleh
masyarakat hampir seluruhnya milik pribadi. Berikut biaya
pendapatan dan pengeluaran petani jagung.
Tabel 6. 49 Perhitungan Biaya Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Jagung
di Desa Munggugebang
Proses

Uraian

Pengeluaran

Bibit
Pupuk Poska
Pupuk Urea
Obat hama
Upah Buruh saat Panen
Alat
Jumlah
Hasil Produksi Jagung

Pemasukan
Keuntungan
Sumber: survei primer, 2013

Jumlah per
ha
25 kg
100 kg
100 kg
1 liter
20 org

550 kg

Total
harga
(Rp/ha)
1.500.000
250.000
220.000
80.000
500.000
1.000.000
3.550.000
11.000.000
7.450.000

3. Semangka
Semangka merupakan hasil pertanian yang terdapat di Desa
Munggugebang. Semanka biasanya hanya di tanam 1 kali setahun,
setelah panen padi. Penanaman semangka hanya dikerjakan oleh
petani semangka sendiri karena saat panen biasanya tengkulak
langsung memetik semanga dari kebun semangka. Berikut biaya
pendapatan dan pengeluaran semangka.
Tabel 6. 50 Biaya Pendaptan dan Pengeluaran Semangka
Proses
Pengeluaran

Bibit

Uraian

Jumlah per ha
11 bungkus

Total harga (Rp/ha)


385.000

Pupuk Poska

50 kg

2.500.000

Pupuk Mutiara

50 kg

3.900.000

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 122

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Proses

Uraian

Pemasukan

Alat

Jumlah per ha

Total harga (Rp/ha)


40.000

Jumlah

6.825.000

Hasil Produksi Jagung

15.000.000
8.175.000

Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013

4. Tambak
Tambak merupakan salah satu komodtas yng ada di Desa
Munggugebang. Tambak sama seperti padi hanya bisa dilakukan
saat musim hujan, karena sistem pengairan sawah yang tadah
hujan.Berikut biaya pendapatan dan peneluaran tambak
Tabel 6. 51 Biaya Pendapatan Dan Pengeluaran Tambak
Proses

Uraian

Pengeluaran

Bibit
Pupuk
Udang
Bander
Tombro
Bandeng
Buruh Tambak
Jumlah
Udang
Bander
Tombro
Bandeng
Hasil Produksi tambak

Pemasukan

Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013

Jumlah
ha
10 kg
100 kg
50 kg
50 kg
50 kg
150 kg
20 org
100 kg
100 kg
100 kg
300 kg

per

Total harga
(Rp/ha)
2.050.000
2.500.000
900.000
600.000
300.000
750.000
500.000
7.600.000
4.000.000
800.000
2.000.000
3.600.000
10.400.000
2.800.000

b. Peternakan
Peternakan ayam petelur di Desa Munggugebang merupakan
penghasil telur terbaik di Kabupaten Gresik. Pemasaran hasil
komoditas telur ini cukup besar yaitu ke luar desa seperti Gresik dan
Lamongan. Dalam distribusinya peternak langsung mengirim telur
telur langsung ke konsumen. Luas peternakan ayam yaitu 2ha,
memiliki 13 kandang ayam, dan 16 pekerja. Berikut biaya
pengeluaran dan pemasukan peternak ayam petelur di Desa
Munggugebang.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 123

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6. 52 Perhitungan Biaya Pengeluaran Dan Pemasukan Peternak Ayam
Petelur di Desa Munggugebang
Proses
Pengeluaran

Pemasukan
Keuntungan
Sumber: Survei Primer, 2013

c.

Uraian
Bibit
Vaksin
Buruh ternak
Pakan
Jumlah
Hasil Produksi Telur

Total harga (Rp/ha)


5.000.000
6.000.000
21.0.000
11.000.000
43.000.000
58.000.000
15.000.000

Arus masukan dan pengeluaran


Bagan arus masukan dan keluaran adalah teknik PRA yang berfungsi
untuk mengientifikasi sistem pertanian baik hasil sektor pertanian
maupun peternakan Desa Munggugebang. Bagan tersebut terdiri dari
masukan dan keluaran. Input berupa sumber daya yang dibutuhkan untuk
produksi dan output berupa hasil produksi hingga pemasaran menuju
konsumen. Sistem masukan keluaran Desa Munggugebang sebagai
berikut:
a. Padi
Terdapat beberapa proses masukan dan pengeluara padi mulai dari
proses pengolahan lahan, proses penannaman bibit padi, proses
perawatan, proses anen, hingga dikirim ke konsumen. Berikut arus
masukan dan keluaran petani padi mulai dari hasil produksi hingga
proses pendistribusian hasil produksi:

Gambar 6. 51 Bagan arus masukan keluaran petani padi


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 124

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Jagung
Masukan dan pengeluaran petani jagung mulai dari proses pengolahan
lahan, proses penanaman, proses perawatan dilakukan sendiri oleh
petani. Saat proses panen petani meminta bantuan dari buruh tani
untuk memanen jagung, hingga proses pengiriman ke gudang besar
lalu di kirim kepeternakan ayam petelur yang terdapat di Dusun
Munggusoyi. Berikut gambar arus masukan pengeluaran petani
jagung.

Gambar 6. 52 Bagan Arus Masukan Keluaran Petani Jagung


Sumber: Survei Primer, 2013

c. Semangka
Proses

Proses

Proses

Proses

pengolahan

penanaman

perawatan

panen

n
Gudang besar

Pasar

Petani
padi

Keterangan
: proses
: pelaku
Gambar 6. 53 Bagan Arus Masukan Keluaran Petani Semangka
Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 125

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Semangka merupakan tumbuhan musiman yang di tanam warga Desa
Munggugebang setelah penanaman padi. Semangka mempunyai hasil
yang sangat menguntungkan, selain itu perawatan semangka yang
relatif mudah membuat banyak semangka yang ditanam. Berikut
bagan masukan dan pengeluaran semangka.

Gambar 6. 54 Bagan Arus Masukan Keluaran Petani Semangka


Sumber: Survei Primer, 2013

d. Tambak
Tambak merupakan salah satu komodtas yng ada di Desa
Munggugebang. Tambak sama seperti padi hanya bisa dilakukan saat
musim

hujan,

karena

sistem

pengairan

sawah

yang

tadah

hujan.Berikut bagan masukan dan keluaran tambak.

Gambar 6. 55 Bagan Arus Masukan Keluaran Petani Tambak


Sumber: Survei Primer, 2013
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 126

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
e. Ternak
Secara

garis besar peternak ayam

di

Desa Munggugebang

menghasilkan telur yang akan di kirimkan langsung ke tanga


konsumen. Hasil pemasaran telur ayam Desa Munggugebang ada yan
dibawa oleh tengkulak apabila telur yang dikirim tidak habis.
Pemasaran telur ayam Desa Munggugebang hingga ke Gresik dan
Lamongan. Berikut gambar masukan dan keluaran peternak ayam.

Gambar 6. 56 Bagan Arus Masukan Keluaran Ternak Ayam


Sumber: Survei Primer, 2013

d.

Bagan Peringkat
Bagan peringkat merupakan teknik PRA yang berfungsi untuk
memberikan perimgkat dengan memberikan nilai pada masing masing
aspek kajian berdasarkan jumlah kriteria pembanding. Aspek yang dkaji
berupa jumlah tenaga kerja, tingkat kesejahteraan, waktu bekerja. Kritria
pembanding tersebut di sepakati dengan masyarakat agar sesuai dengan
kondisi setempat. Berikut kriteria penialaian yang digunakan dalam
menialai dan menentukan komoditas utama di Desa Munggugebang,
antara lain:
a. Hasil Produksi
Hasil produksi dilihat dari jumlah hasl produksi komoditas setiap
tahunnya
1) Jika hasil produksi tidak memenuhi kebutuhan pasar maka
dilambangkan dengan
2) Jika hasil produksi memenuhi kebutuhan untuk setengah desa maka
dilambangkan dengan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 127

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3) Jika hasil produksi memenuhi kebutuhan untuk satu desa maka
dilambangkan dengan
b. Tingkat Kesejahteraan
Tingkat Kesejahteraan dilihat dari berapa besar pendapatan perbulan
1) Jika pendapatan perbulan hanya mampu memenuhi kebutuhan
pangan maka dilambangkan dengan
2) Jika pendapatan perbulan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
maka dilambangkan dengan
3) Jika pendapatan perbulan dapat memenuhi kebutuhan pokok
hingga dapat membeli kebutuhan tersier maka dilambangkan
c. Kualitas
Kulatias dilihat hasil produksi baik atau buruk
1) Jika hasil kualitas produksi buruk maka dilambangkan dengan
2) Jika hasil kualitas produksi sedang maka dilambangkan dengan
3) Jika hasil kualitas produksi baik maka dilambangkan dengan
d. Tempat Pemasaran
Tempat pemasaran dilihat dari jarak pemasaran hasil produksi
1) Jika hasil produksi hanya dipasarkan hanya di dalam desa maka
dilambangkan dengan
2) Jika hasil produksi dipasarkan di lebih dari satu desa dalam satu
kecamatan maka dilambangkan
3) Jika hasil produksi dipasarkan hingga ke luar kecamatan maka
dilambangkan
Tabel 6. 53 Bagan Peringkat Matriks Pencaharian
Mata
pencaharian

Jumlah
tenaga
kerja

Petani padi
Buruh
Tambak
PNS
Pengepul Tas
Peternak
Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

komponen
Tingkat
kesejateraan

jumlah

Rangking

5
4
2
4
4
6

2
4
6
5
3
1

VI- 128

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Tabel 6. 54 Bagan Peringkat Pendapatan
Komoditi

Bulan

Total

Peringkat

Jagung

Padi

36

Jan

Feb

Semangka
Ayam
Petelur
Ikan

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agus

Sep

Okt

Nov

Des

Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 129

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan tabel bagan peringkat hasil komoditi utama ayam petelur
mendapat peringkat pertama karena hasil produksinya yan tinggi setiap
bulan, sedangkan jagung, ikan, sapi mendapat peringkat terakhir karena
sapi, ikan, jagung hanya memiliki hasil produksi saat bulan bulan tertentu
yaitu bulan Juni, Agustus< dan Oktober.
Tabel 6. 55 Bagan Peringkat Komoditi Pertanian
Komoditi
penting

Hasil
Produksi

Komponen
Kualitas
Keuntungan
Harga Jual

Jumlah

Rangking

7
8
6
10

3
2
4
1

Tempat
Pemasaran

Jagung
Padi I
Padi II
Semangka
Sumber: Survei Primer, 2013

Berdasarkan tabel matriks jaringan tanaman penting semangka memiliki


peringkat pertama karena hasil produksinya yang banyak, memiliki
kualitas yang baik, memiliki keuntungan yang banyak, dan tempat
pemasarannya yang luas. Padi II memiliki peringkat keempat karena
memiliki hasil produksi yang sedang, kualitas yang kurang baik,
keuntungan yang sedang dan tempat pemasarannya yang sempit.
Tabel 6. 56 Matriks Ternak Penting
Komoditi
penting

Hasil
Produksi

Komponen
Kualitas
Keuntungan
Harga Jual

Jumlah

Rangking

12

Tempat
Pemasaran

Ayam
Telur
Ikan
Sumber: Survei Primer, 2013

Berdasarkan tabel matriks jaringan ternak penting ayam telur memiliki


peringkat pertama karena hasil produksinya yang banyak, memiliki
kualitas yang baik, memiliki keuntungan yang banyak, dan tempat
pemasarannya yang luas. Ikan memiliki peringkat terakhir karena
memiliki hasil produksi sedang, kualitas yang sedang, keuntungan yang
tinggi, namun tempat pemasarannya yang luas.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 130

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Peta 6. 29 Persebaran Komoditas Desa Munggugebang

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 131

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3.6

Karakteristik Kemiskinan

A.

Definisi Kemiskinan
Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu, Kemiskinan relatif dan

kemiskinan absolut. Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh


kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Kemiskinan absolut
ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok
minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan yang
diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja (Analisis dan Penghitungan Tingkat
Kemiskinan 2008).
B.

Kriteria Desa Tertinggal


Atas dasar definisi yang ditetapkan di atas, Kriteria untuk menentukan

(mengindikasikan) desa tertinggal dalam kegiatan ini yaitu:


1.

Daerah perdesaan (unit administratif desa)

2.

Prasarana dasar:
a. Air Bersih,
b. Listrik
c. Irigasi

3.

Sarana Wilayah Kurang/Tidak Ada:


a. Sarana Ekonomi: (Pasar, Pertokoan, PKL, Industri)
b. Sarana Sosial (Kesehatan dan Pendidikan)
c. Sarana Transportasi: (Terminal, Stasiun, Bandara, dll)

4.

Perekonomian masyarakat rendah (Miskin/Pra Sejahtera)

5.

Tingkat Pendidikan Rendah (Terbelakang/Pendidikan kurang dari 9 tahun)

6.

Produktivitas Masyarakat Rendah (Terbelakang/Pendidikan kurang dari 9


tahun)

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 132

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
C.

Prasarana Dasar
1.

Air bersih
Air bersih merupakan

prasarana dasar penting dalam suatu wilayah.

Pengadaan air bersih dapat melalui jaringan pipa PDAM yang menyalurkan
air bersih menuju desa. Berdasarkan hasil survei, Desa Munggugebang
belum tersambung dengan jaringan pipa PDAM. Hal ini dikarenakan debit
air yang didistribusikan oleh PDAM belum bisa memenuhi kebutuhan untuk
semua desa di Kecamatan Benjeng.
2.

Listrik
Untuk jaringan listrik PLN, Desa Munggugebang sudah 100% terlayani oleh
listrik PLN. Jaringan listrik memudahkan aktivitas warga desa di malam
hari. Pelayanan listrik oleh PLN juga menjadi salah satu indikator
ketertinggalan atau tidaknya suatu desa dibandingkan dengan desa lain.

3.

Irigasi
Berdasarkan hasil survei, Desa Dungus tidak memiliki jaringan irigasi teknis
maupun non-teknis. Tidak adanya jaringan irigasi dikarenakan letak
geografis dari Desa Dungus, dimana airan Sungai Anak Kali Lamongkering
apabila dimusim kemarau. Sebagai gantinya masyarakat desa menggunakan
sistem sawah tadah hujan.

D.

Sarana Wilayah
1.

Sarana perekonomian
Sarana perekonomian adalah sarana-sarana yang menjadi mata pencarian
bagi sebagian warga desa. Pada dasarnya sarana perekonomian sama halnya
dengan sarana perdagangan dan jasa yang telah dijelaskan. Sarana
perekonomian yang ada di Desa Munggugebang adalah warung dan toko
yang berjumlah 5.

2.

Sarana sosial
Sarana sosial dapat berupa sarana kesehatan dan sarana pendidikan. Untuk
sarana kesehatan Desa Munggugebang mempunyai 2 sarana kesehatan, yaitu

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 133

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
Dusun

Munggusoyi.

Untuk

sarana

pendidikan

Desa

Munggusoyi

mempunyai 7 sarana pendidikan dengan rincian, 4 buah sarana pendidikan


formal sebuah pendidikan non-formal pada masing-masing dusun.
3.

Sarana transportasi
Sarana transportasi dapat berupa terminal, stasiun, dan moda-moda
transportasi lainnya. Berdasarkan hasil survei, belum ada terminal dan moda
transportasi desa seperti angkutan desa. Transportasi yang digunakan warga
sebagian besar adalah kendaraan pribadi atau menyewa.

E.

Kehidupan Masyarakat
1.

Perekonomian warga
Perekonomian warga dapat dihitung dari jumlah keluarga pra sejahtera yang
ada di Desa Munggugebang. Berdasarkan Profil Desa Munggugebang 2012
jumlah keluarga pra sejahtera adalah 392 kepala keluarga dari 800 total
kepala keluarga di Desa Munggugebang.

2.

Tingkat pendidikan terakhir


Indikator pendidikan masyarakat adalah perhitungan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat pendidikan terakhir usia dewasa penduduk Desa
Munggugebang. Berdsarkan profil Desa tahun 2012, 697 jiwa dari 2290 jiwa
usia dewasa memiliki pendidikan terakhir smp.

3.

Tingkat produktivitas masyarakat


Indikator produktivitas perhitungan untuk mengetahui besar prosentase
penduduk usia produktif yang menganggur dari profil desa tahun 2012 di
ketahui bahwa penduduk usia produktif yang tidak bekerja 511 jiwa dari
2266 jiwa usia produktif.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 134

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3.7

Potensi dan Masalah


Tabel 6. 57 Potensi Desa Munggugebang

No
1

Dusun
Munggugebang

Potensi
Terdapat 1 telaga

Keterangan
Terdapat 1 telaga yang digunakan warga untuk
aktivitas sehari-hari, yaitu memasak, mencuci, dan
mandi bahkan irigasi. Air telaga berasal dari
menampung air hujan pada saat musim hujan.
Meskipun telaga digunak untuk satu dusun, air telaga
tidak pernah habis saat musim kemarau.

Pertanian

Ketersediaan lahan yang luas di Dusun


Munggugebang. Komoditas pertanian yang ada di
Dusun Munggugebang yaitu pertanian padi dan
jagung untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada di
Kabupaten Gresik.

Tambak

Tambak yang ada di Dusun Munggugebang adalah


ikan bandeng, tombro, bader, dan udang.

Kelembagaan

Sistem kelembagaan yang ada di Dusun


Munggugebang secara periodik, setiap 5 tahun sekali
diadakan pemilihan bagi perangkat desa.

Munggusoyi

Terdapat 2 telaga

Terdapat 2 telaga yang digunakan warga untuk


aktivitas sehari-hari, yaitu memasak, mencuci, dan
mandi bahkan irigasi. Air telaga berasal dari
menampung air hujan pada saat musim hujan.
Meskipun telaga digunak untuk satu dusun, air telaga
tidak pernah habis saat musim kemarau.

Pertanian

Ketersediaan lahan yang luas di Dusun Munggusoyi.


Komoditas pertanian yang ada di Dusun
Munggusoyi yaitu pertanian padi dan jagung untuk
memenuhi kebutuhan pasar yang ada di Kabupaten
Gresik.

Peternak

Peternakan yang terdapat di Dusun Munggusoyi


adalah peternakan ayam bertelur yang dipasarkan di
pasar-pasar yang ada di Kabupaten Gresik, selain itu
sampai ke luar kota yaitu Kabupaten Lamongan.

Pengerajin tas
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Adanya pengepul tas di Dusun Munggusoyi yang

VI- 135

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No

Dusun

Potensi

Keterangan
memperkerjakan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini dapat
dijadikan potensi karena menyerap tenaga kerja
meningkatkan perekonomian warga Dusun
Munggusoyi.

Kelembagaan

Sistem kelembagaan yang ada di Dusun


Munggugebang secara periodik, setiap 5 tahun sekali
diadakan pemilihan bagi perangkat desa.

Ngemplak

Terdapat 1 telaga

Terdapat 1 telaga yang digunakan warga untuk


aktivitas sehari-hari, yaitu memasak, mencuci, dan
mandi bahkan irigasi. Air telaga berasal dari
menampung air hujan pada saat musim hujan.
Meskipun telaga digunak untuk satu dusun, air telaga
tidak pernah habis saat musim kemarau.

Komoditas

Komoditas pertanian yang ada di Dusun Ngemplak

Pertanian

yaitu pertanian padi dan jagung untuk memenuhi


kebutuhan pasar yang ada di Kabupaten Gresik.

Pertanian semangka

Pertanian semangka menghasilkan untung yang lebih


banyak dibandingkan pertanian pedi namun
semangka hanya dapat ditanam saat musim kemarau
karena tidak membutuhkan air yang banyak.
Pemasaran hasil komoditas semangka selain di pasar
lokal Kabupaten Gresik sapai keluar Kabupaten,
yaitu Kabupaten Mojokerto dan Jombang.

Kelembagaan

Sistem kelembagaan yang ada di Dusun


Munggugebang secara periodik, setiap 5 tahun sekali
diadakan pemilihan bagi perangkat desa.

Sumber: Survei Primer, 2013

Tabel 6. 58 Masalah Desa Munggugebang


No
1

Dusun
Munggugebang

Masalah
Air Bersih

Anaslisis
Sumber air Dusun Munggugebang adalah telaga.
Tidak menggunakan PDAM karena jaringan PDAM
masih dalam progress di pusat Kecamatan Benjeng,
tidak menggunakan sumur karena air sumur berasa
ampang dan asin.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 136

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No

Dusun

Masalah
Jalan

Anaslisis
Jalan penghubung ketiga dusun di Desa
Munggugebang berupa paving, dengan kondisi buruk
karena banyak terdapat lubang yang apabila hujan
terjadi genangan di tengah jalan, banyak paving yang
copot. Jalan lingkungan yang ada di Dusun
Munggugebang berupa paving, namun banyak juga
paving yang copot, dan terdapat jalan tanpa danya
berupa perkerasan yaitu tanah.

Kelembagaan

Kelembagaan PKK yang ada di Dusun


Munggugebang terfokus pada acara arisan, dan
Karang Taruna berfungsi pada saat Hari Ulang Tahun
RI.

Pertanian

Peralatan yang digunakan masih tradisional, harga


yang ditawarkan olet tengkulak sangat rendah,
sumbur irigasi yang terbatas.

Tambak

Sering mengalami kekeringan.

Sampah

Sistem pembuangan sampah yang ada di Dusun


Munggugebang yaitu dibakar baik sampah organik
maupun anorganik.

Munggusoyi

Air Bersih

Sumber air Dusun Munggusoyi adalah telaga. Tidak


menggunakan PDAM karena jaringan PDAM masih
dalam progress di pusat Kecamatan Benjeng, tidak
menggunakan sumur karena air sumur berasa ampang
dan asin. hal ini dapat menjadi masalah kerana air
telaga dan sumur tidak memenuhi standat Kepmenkes
RI No.1405/Menkes/SK/XI/2002.

Jalan

Jalan penghubung ketiga dusun di Desa


Munggugebang berupa paving, dengan kondisi buruk
karena banyak terdapat lubang yang apabila hujan
terjadi genangan di tengah jalan, banyak paving yang
copot. Jalan lingkungan yang ada di Dusun
Munggusoyi berupa paving, namun banyak juga
paving yang copot, dan terdapat jalan tanpa danya
berupa perkerasan yaitu tanah. Hal ini menjadi

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 137

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No

Dusun

Masalah

Anaslisis
masalah karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi
para pengguna jalan, dan dapat menyebabkan
kecelakaan.

Kelembagaan

Kelembagaan PKK yang ada di Dusun Munggusoyi


terfokus pada acara arisan, dan Karang Taruna
berfungsi pada saat Hari Ulang Tahun RI. Hal ini
menjadi masalah karena kelembagaan PKK dan
Karang Taruna kurang aktif.

Pertanian

Peralatan yang digunakan masih tradisional, harga


yang ditawarkan olet tengkulak sangat rendah,
sumbur irigasi yang terbatas. Hal ini menjadi masalah
karena mempengaruhi hasil panen.

Banjir

Musim hujan sering terjadi banjir karena jalan yang


ada di Dusun Munggusoyi tidak dilengkapi dengan
sistem drainase yang baik. Ketinggian banjir
mencapai 30 cm namun tidak sampai masuk kerumah
warga.

Sampah

Sistem pembuangan sampah yang ada di Dusun


Munggusoyi yaitu dibakar baik sampah organik
maupun anorganik.

Ngemplak

Air Bersih

Sumber air Dusun Ngemplak adalah telaga. Tidak


menggunakan PDAM karena jaringan PDAM masih
dalam progress di pusat Kecamatan Benjeng, tidak
menggunakan sumur karena air sumur berasa ampang
dan asin.

Jalan

Jalan penghubung ketiga dusun di Desa Ngemplak


berupa paving, dengan kondisi buruk karena banyak
terdapat lubang yang apabila hujan terjadi genangan
di tengah jalan, banyak paving yang copot. Jalan
lingkungan yang ada di Dusun Munggugebang
berupa paving, namun banyak juga paving yang
copot, dan terdapat jalan tanpa danya berupa
perkerasan yaitu tanah.

Kelembagaan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Kelembagaan PKK yang ada di Dusun Ngemplak

VI- 138

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
No

Dusun

Masalah

Anaslisis
terfokus pada acara arisan, dan Karang Taruna
berfungsi pada saat Hari Ulang Tahun RI.

Pertanian

Peralatan yang digunakan masih tradisional, harga


yang ditawarkan olet tengkulak sangat rendah,
sumbur irigasi yang terbatas.

Sampah

Sistem pembuangan sampah yang ada di Dusun


Ngemplak yaitu dibakar baik sampah organik
maupun anorganik.

Sumber: Survei Primer, 2013

6.3.8
1.

Participatory Rural Appraisal (PRA)


Pemetaan desa
Pemetaan desa adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui keadaan
wilayah suatu desa. Jenis pemetaan yang digunakan dalam PRA Desa
Munggugebang adalah pemetaan di atas kertas. Pemetaan ini digambar di
kertas A0 dengan menggunakan alat tulis berupa spidol. Masyarakat sendiri
yang menggambar batas wilayah administrasi, lahan pertanian, dan wilayahwilayah penting Desa Munggugebang.

Gambar 6. 57 Pemetaan Desa Munggugebang


Sumber: Hasil PRA, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 139

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2.

Kalender musim
Kalender musim merupakan teknik dalam PRA yang memberikan gambaran
periode-periode pertumbuhan komoditas dan aktivitas masyarakat khususnya
pada sektor pertanian. Mulai dari proses penyiapan lahan, penanaman bbit,
perawatan, dan pemanenan. Kalender musim ini dapat membantu
masyarakat Desa Munggugebang mengetahui bulan-bulan yang produktif
untuk suatu komoditas pertanian.

Gambar 6. 58 Kalender Musim


Sumber: Survei Primer, 2013

3.

Transek desa
Tahapan transek yang pertama di Desa Munggugebang yaitu menentukan
bagian potongan desa yang akan digunakan metode transek. Pada Desa
Munggugebang kami menentukan dua potongan yang mengikuti jalan yaitu
dari Dusun Munggugebang menuju Dusun Ngemplak dan Dusun
Munggusoyi. Setelah ditentukan daerah potongan lalu gambarkan potongan
desa pada karton. Partisipasi masyarakat saat transek kurang antusias. Hanya
beberapa warga yang mengisi transek, namun semua data yang dibutuhkan
dapat terisi dengan penuh. Data yang dibutuhkan adalah guna lahan,jenis
lahan, kemiringan, kepemilikan tanah, pengairaran dan masalah.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 140

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 59 Transek Desa Munggugebang


Sumber: Hasil PRA, 2013

4.

Bagan kecenderungan
Bagan kecenderungan Digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan
serta perkembangan yang telah terjadi di desa Munggugebang dari waktu ke
waktu. Terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengetahui apa
saja yang telah terjadi di Desa Munggugebang. Variabel tersebut adalah
perkembangan sarana dan prasarana serta beberapa hal mengenai sejarah
desa seperti jumlah penduduk, wabah penyakit yang pernah terjadi, dan
beberapa variabel lain yang terkait.

Gambar 6. 60 Bagan Kecenderungan Desa Mungugebang


Sumber: Hasil PRA, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 141

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
5.

Diagram venn
Teknik pembuatan Diagram Venn (Bagan Hubungan Kelembagaan)
merupakan teknik PRA yang bertujuan untuk mencari informasi tentang apa
saja jenis lembaga yang ada di Desa Munggugebang baik formal maupun
informal beserta hubungan dan manfaatnya bagi masyarakat setempat.
Tujuan dari pembuatan Diagram Venn ini adalah memfasilitasi masyarakat
mengenai keberadaan, manfaat, dan peranan lembaga di desa. Semakin dekat
jarak antara lingkaran diagram lembaga dengan lingkaran diagram
masyarakat, menunjukkan bahwa keduanya memiliki pengaruh yang dekat.
Sedangkan

besar

atau

kecilnya

lingkaran

diagram

kelembagaan

menggambarkan besar atau kecilnya lembaga yang berada di dalam Desa itu.

Gambar 6.61 Diagram Venn


Sumber: Hasil PRA, 2013

6.

Akar masalah
Akar masalah merupakan pemetaan dari masalah-masalah yang terdapat di
Desa Munggugebang. Akar masalah diperoleh dengan mengidentifikasi
potensi dan masalah yang ada di Desa Muggugebang melalui survei
lapangan. Setelah itu data dari hasil survei lapangan didiskusikan bersama
dengan masyarakat agar diperoleh kesesuaian analisis potensi dan masalah
dengan pendapat atau informasi dari masyarakat. Melalui pendapat-pendapat
dan informasi-informasi dari masyarakat tersebut dapat terlihat masalah

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 142

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
utama yang ada di Desa Munggugebang juga masalah-masalah lain yang
menyebabkan timbulnya masalah utama. Masalah-masalah tersebut bisa
berasal dari masalah di sektor ekonomi dan masalah kondisi fisik dan non
fisik seperti permasalahan jalan, drainase, sistem persampahan dan sanitasi,
air bersih, kondisi sarana yang ada di Desa Munggugebang.

Gambar 6. 62 Akar Masalah Desa Munggugebang


Sumber: Survei Primer, 2013

7.

Bagan peringkat
Bagan peringkat merupakan salah satu alat PRA yang digunakan untuk
mengidentifikasi beberapa hal yang terkait dengan Desa Munggugebang.
Adapun bagan peringkat yang digunakan ada 4, yaitu :
a. Matriks Pendapatan Utama
Digunakan untuk mengetahuin pendapatan yang diterima oleh masingmasing komoditi yang ada di Desa Muggugebang perbulannya.
b. Matriks Ranking Pertanian Utama
Digunakan untuk mengukur komoditas utama yang ada di Desa
Munggugebang dengan memberikan peringkat menggunakan beberapa
perbandingan berdasarkan kriteria tertentu sehingga diperoleh peringkat
komoditas-komoditas pertanian.
c. Matriks Ranking Ternak Utama
Digunakan untuk mengukur komoditas ternak yang utama di Desa
Munggugebang

dengan

memberikan

peringkat

menggunakan

perbandingan perbandingan berdasarkan kriteria tertentu.


Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 143

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
d. Matriks Mata Pencaharian Utama
Digunakan untuk mengetahui mata pencaharian utama dari warga Desa
Munggugebang dengan menggunakan beberapa indikator yang dapat
memberikan informasi tentang mata pencaharian utama sehingga bisa di
dapatkan ranking mata pencaharian utama.

Gambar 6. 63 Bagan Peringkat Desa Munggugebang


Sumber: Hasil PRA, 2013

8.

Arus masukan pengeluaran


Arus masukan pengeluaran digunakan untuk menfasilitasi masyarakat
mengkaji kelayakan suatu usaha baik dalam bidang pertanian maupun
peternakan. Arus masukan keluaran mengkaji mulai dari input suatu usaha
sampai output yang yang dihasilkan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 144

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK

Gambar 6. 64 Arus Masukan Pengeluaran


Sumber: Survei Primer, 2013

9.

Sketsa kebun
Sketsa kebun adalah teknik yang memperlihatkan perbandingan antar kebun
dengan pola tanam yang berbeda yang memiliki tingkat produktifitas lebih
baik. Hasil PRA di Desa Munggugebang terdapat komoditas utama berupa
padi , jagung dan semangka.
a. Sketsa kebun padi
Satu lahan pertanian padi dengan luas 1000m2 memiliki jarak tanam
antar tanaman padi sebesar 25cm. Penanaman padi di Desa
Munggugebang tidak menggunakan sistem pengairan irigasi tetapi
menggunakan sistem pengairan tadah hujan.

Gambar 6. 65 Sketsa Kebun Padi


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 145

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Sketsa Kebun Jagung
Satu lahan kebun jagung memiliki luas 1000m2. Jarak tanam antar
tanaman jagung adalah 20cm. Di Desa Munggugebang penanaman
jagung tidak menggunakan sistem pengairan irigasi, tetapi hanya
memanfaatkan air yang ditampung di telaga. Jenis jagung yang ditanam
merupakan jagung berumur pendek yang digunakan untuk pakan ternak.

Gambar 6. 66 Sketsa Kebun Jagung


Sumber: Survei Primer, 2013

c. Sketsa Kebun Semangka


Di Desa Munggugebang satu lahan kebun semangka memiliki luas
1000m2. Jarak tanam antar tanaman semangka adalah 80cm. Penanaman
semangka tidak menggunakan sistem pengairan irigasi, tetapi hanya
memanfaatkan air yang ditampung di telaga.

Gambar 6. 67 Sketsa Kebun Semangka


Sumber: Survei Primer, 2013

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 146

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
6.3.9

Kebijakan Terkait

A.

RPJM Kecamatan Benjeng


Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah rencana yang disusun untuk

periode lima tahunan. Rencana pembangunan Kecamatan Benjeng terdiri dari enam
rencana strategis untuk lima tahun kedepan, yaitu:
1.

Meningkatkan tertib administrasi kantor dan mutu pelayanan administrasi


kepada masyarakat, dengankebijakan pelayanan administrasi kantor yang
efektif dan efesien yang di aplikasikan dalam program Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), yaitu:
a. Penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dan sistem
pelayanan yang terbaik
b. Pelayanan administrasi kantor
c. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
d. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan

2.

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah desa yang baik, dengan


kebijakan kualitas pembinaan perangkat desa yang diimplementasikan dalam
program SKPD dengan cara konferensi dinas pembinaan perangkat desa.
Tujuan dari rencana ini yaitu terwujudnya administrasi penyelenggaraan
pemerintah desa yang lengkap dan tepat dengan target desa yang
menjalankan pada tahun 2011 sebesar 15 desa, pada tahun 2012 sebesar 20
desa, pada tahun 2013 sebesar 23 desa, pada tahun 2014 sebesar 23 desa, dan
pada tahun 2015 sebesar 23 desa.

3.

Meningkatkan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, dengan


kebijakan pelaksanaan sistem pengendalian keamanan limgkungan yang di
implementasikan dalam program SKPD pemantauan dan koordinasi
pembinaan petugas ketertiban. Tujuan dari rencana ini adalah menciptakan
kondisi keamanan dan ketertiban lingkungan yang kondusif dengan target
pada tahun 2011 jumlah kejadian gangguan trantibmas menurun menjadi 46
kali, pada tahun 2012 menjadi 39 kali, pada tahun 2013 menjadi 34 kali,

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 147

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
pada tahun 2014 menjadi 29 kali, dan pada tahun 2015 menjadi 26 kali,
dengan kondisi awal pada tahun 2009 sebanyak 59 kali.
4.

Meningkatkan keberdayaan masyarakat dengan melaksanakan pembangunan


partisipatif, dengan kebijakan fasilitas musrenbangdes dan intensifikasi
penarikan PBB yang diimplementasikan dalam program SKPD dengan cara
musrenbang kecamatan dan koordinasi dan pembinaan petugas PBB.

5.

Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan taraf hidup masyarakat, dengan


kebijakan penyerahan santunan kematian, pendestribusian bantuan sosial
tepat sasaran, dan pemberian bantuan tepat sasaran, yang diimplementasikan
memalui program SKPD dengan penyerahan santunan kematian ke ahli
waris, pendestribusian raskin ke desa, dan pendistribusian bantuan dan
penangulangan bencana alam banjir.

6.

Mewujudkan pelayanan kependudukan yang prima kepada masyarakat,


dengan kebijakan proses pelayanan KTP yang mudah dan cepat, dan
pendataan kependudukan yang akurat, yang diimplementasikan melalui
program SKPD dengan cara peningkatan kecakapan petugas dan operator
KTP, dan Pembinaan tertib data kependudukan pada desa. Tujuan dari
rencana

ini

adalah

terwujudnya

masyarakat

tertib

administrasi

kependudukan, dengan target penduduk yang berKTP pada tahun 2011


adalah 40.942 jiwa, pada tahun 2012 sebesar 41.056 jiwa, pada tahun 2013
sebesar 41.165 jiwa, pada tahun 2014 sebesar 41.267 jiwa, dan pada tahun
2015 sebesar 41.363 jiwa.
B.

RDTR Kecamatan Benjeng


1.

Kabupaten Gresik termasuk dalam Struktur Pusat Permukiman Perkotaan


SWP Gerbangkertosusila Plus dengan pusat pelayanan di wilayah Surabaya.
a. Fungsi SWP Gerbangkertosusila Plus ini adalah kawasan pertanian,
tanaman pangan, perkebunan, holtikultura, kehutanan, perikanan,
peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan,
pariwisata, transportasi dan industri.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 148

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
b. Fungsi pusat pengembangan pusat pelayanan, perdagangan, jasa, industri,
pemerintahan, penidikan, kesehatan, transportasi, dan prasarana wisata..
2.

Kecamatan Benjeng termasuk dalam Satuan Wilayah Pembangunan III


dengan kegiatan utama yang dikembangkan antara lain:
a. Mendorong pertumbuhan aktivitas perdagangan
b. Mendorong pertumbuhan aktivitas pertanian tanaman pangan
c. Mendorong pertumbuhan aktivitas melalui penataan kawasan industri
d. Mendorong pertumbuhan aktivitas peternakan
e. Mendorong perumbuhan aktivitas industri kecil.

3.

Potensi Pengembangan
a. Kondisi Fisik
1) Wilayah Kecamatan Benjeng termasuk lahan yang subur untuk
pertanian dengan jenis tanah alluvial kelabu tua
2) Ketersediaan lahan tidak terbangun masih besar sehingga memberikan
kesempatan untuk pengembangan wilayah
3) Kondisi lahan relatif landai dan datar sehingga berpotensi untuk
pengembangan wilayah khususnya untuk pengembangan kegiatan
terbangun perkotaan untuk kepentingan keamanan, konstruksi serta
efisiensi biaya dalam proses pembangunan dan perawatannya.
b. Pola Penggunaan Lahan
1) Dominasi lahan persawahan sebesar 63,93% dari total wilayah
Kecamatan Benjeng menjadikan potensi dalam pengembangan di
sektor pertanian
2) Penggunaan lahan untuk tambak sebesar 3,05%
c. Transportasi
1) Adanya Jalan Tol Gresik Lamongan Tuban, Jalan Tol Surabaya
Mojokerto, Jalan Tol Krian Gresik Bangkalan dapat meningkatkan
laju pergerakan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 149

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2) Aksesbilitas cukup memadai dengan adanya jaringan jalan yang cukup
memadai
d. Fassilitas dan utilitas
Keberadaan fasilitas dan utilitas di Kecamatan Benjeng cukup memadai
untuk mendukung perkembangan kegiatan masyarakat. Fasilitas dan
utilitas tersebut meliputi fasilitas kesehatan, peribadatan, perkantoran,
perdagangan jasa, olahraga dan rekreasi, utilitas listrik, telekomunikasi,
dan jalan.
e. Sosial budaya
Terjadinya interaksi yang kuat antar pedagang di Kecamatan Benjeng
dengan Pasar Banyuurip dan Kapas Krapung hal ini mendukung
perkembangan ekonomi masyarakat setempat. Semangat gotong royong
antar warga di Kecamatan Benjeng masih jelas terasa.
4. Masalah Pengembangan
a. Kondisi fisik
Kondisi tanah kering yang terdapat di Kecamatan Benjeng sebesar
14,09% tidak bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian ataupun tambak.
b. Transportasi
1) Proporsi jalan tanah yang terdapat di Kecamatan Benjeng lebih tinggi
sebesar 94,90 km dibandingkan dengan proporsi jalan aspal yang baru
mencapai 27,75 km
2) Masih

sediktinya

keterseiaan

transportasi

umum

sehingga

memperlambat aktivitas masyarakat.


c. Fasilitas dan utilitas
1) Masih belum meratanaya persebaran sarana kesehatan
2) Penyediaan air bersih masih tergantung oleh adanya telaga sebagai
sumber air
3) Adanya masyarakat yang masih menggunakan lampu minyak untuk
sumber penerangan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 150

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
4) Keadaan saluran drainase yang tidak terawat
5) Pengelolaan persampahan yang masih dilakukan secara individu
5.

Kebijakan dan Strategi


a. Peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung aktivitas
perkotaan dan perdesaan
b. Pengendalian permasalahan banjir dengan memminimalisasi dampak dan
potensi terjadinya banjir hingga 12 kali dalam setahun
c. Peningkatan

sistem

mengintegrasikan

perkotaan

pembangunan

dan

perdesaan

kecamatan

dalam

dengan

baik

rangka
tidak

menghilangkan semangat gotong-royong yang masih berkembang


sehingga dapat mengikuti pertumbuhan kecamatan lain yang ada di
Kabupaten Gresik
d. Peningkatan potensi pertanian khususnya irigasi teknis dengan sarana dan
prasarana pendukung dalam rangka mengakomodasi sektor potensial
yang dominan berkembang di Kecamatan Benjeng.
6.

Kebijakan dan strategi pengembangan


a. Menigkatkan kemampuan ekonomi daerah untuk tumbuh dan berkembang
secara berkelanjutan
b. Mengembangkan sumber daya alam dan buatan yang didukung
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Menigkatkan peran serta masyarakat disegala bidang kehidupan dalam
suasana yang kondusif sesuai hal dan kewajiban
d. Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial
ekonomi
e. Menigkatkan pendayagunaan sumber daya alam secara optimal dan
berkelanjutan
Meningkatkan kesadaran dan perilaku konstruktif masyarakat dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 151

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
C.

RTRW Kabupaten Gresik


Kawasan pedesaan adalah kawasan yang memiliki kegiatan utama pertanian

termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan fungsi kawasan sebagai tempat


permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
1.

Kebijakan dan strategi sistem pedesaan


a. Pengembangan sistem pusat permukiman pedesaan dengan membentuk
pusat pelayanan desa secara berhierarki. Strategi:
1)

Mengembangkan kawasan pedesaan sesuai potensi masing-masing


kawasan yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada kawasan
pedesaan

2)

Membentuk pusat pelayanan desa mulai dari pusat pelayanan antar


desa, pusat pelayanan setiap desa, sampai pusat pelayanan pada
setiap dusun

b. Peningkatan skala pelayanan pusat permukiman pedesaan.


Strategi:
1)

Membentuk sistem pusat permukiman pedesaan melalui penetapan


Pusat Pelayanan Lingkungan

2)

Melengkapi pusat permukiman pedesaan dengan pelayanan jasa


pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

c. Pemantapan hubungan desa melalui integrasi fungsi kegiatan industri,


perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Strategi:
1)

Mengembangkan kawasan pedesaan berbasis industri pada kawasan


yang potensial

2)

Menyediakan infrastruktur penunjang pada kawasan pedesaan


berbasis pertanian dan perkebunan sebagai pengembangan kawasan
agropolitan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 152

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
3)

Menyediakan infrastruktur penunjang pada kawasan pedesaan


berbasis perikanan sebagai pengembangan kawasan minapolitan

2.

Kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah


a. Pengembangan jaringan jalan untuk mendorong pertumbuhan dan
pemerataan wilayah.
Strategi:
1)

Mengembangkan
perkembangan

jalan
antar

bebas
wilayah

hambatan
dan

antar

guna

mendukung

kegiatan

serta

menghubungkan perkotaan melalui jalur arteri primer


2)

Meningkatkan peran jalan arteri primer, kolektor primer, maupun


lokal primer

3)

Meningkatkan peran jalan sekunder pada kawasan perkotaan

4)

Meningkatkan peran jalan lingkungan pada kawasan permukiman

5)

Mengembangkan alternatif sistem transportasi yang baru pada


wilayah

yang

mempunyai

tingkat

perkembangan

kegiatan

fungsional tinggi dan pada ruas-ruas jalan yang macet


6)

Mengatur sirkulasi lalu lintas pada jaringan jalan yang memiliki


kinerja rendah dengan rekayasa lalu lintas

7)

Meningkatkan kapasitas jaringan jalan dengan cara melebarkan atau


membuat alternatif jalan baru

8)

Mengatur dan merencanakan pemisahan moda transporasi untuk


mengurangi beban pada jaringan jalan di dalam wilayah perkotaan

9)

Menetapkan batas ruang milik jalan agar tidak terjadi konflik


pemanfaatan antar pengguna jalan

10)

Mengembangkan fasilitas pendukung transportasi pada ruang milik


jalan

b. Peningkatan sistem jaringan sungai


Strategi:
1)

Meningkatkan peran jaringan sungai pada kawasan perkotaan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 153

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2)

Mengoptimalkan sistem jaringan sungai yang menghubungkan


kabupaten dan kota sekitar

3)

Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan sungai sebagai


pendukung optimalisasi sistem jaringan sungai

c. Pengembangan dan pengoptimalan infrastruktur pendukung pertumbuhan


wilayah yang terintegrasi jaringan sungai
Strategi:
1)

Meningkatkan infrastruktur pendukung dan pelayanan jaringan


sungai

2)

Mengembangkan terminal sebagai prasarana pemberhentian dan


keberangkatan

d. Pengembangan infrastruktur pendukung pertumbuhan wilayah yang


terintegrasi dengan sistem jaringan jalan
Strategi:
1)

Mengembangkan infrastruktur pendukung dan pelayanan terminal


penumpang yang memadai

2)

Meningkatkan infrastruktur pendukung dan pelayanan stasiun


kereta api yang memadai

3)

Mengembangkan infrastruktur pendukung dan pelayanan terminal


angkutan sungai yang memadai

e. Pengembangan pembangkit listrik


Strategi:
1)

Pengoptimalan pembangkit listrik dan pengembangan sumberdaya


energi pembangkit listrik

2)

Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik dan gardu induk


distribusi tenaga listrik

f. Peningkatan pelayanan telekomunikasi secara optimal kepada masyarakat


Strategi:

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 154

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
1)

Mengembangkan dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi


berupa jaringan kabel

2)

Mengembangkan dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi


berupa jaringan nirkabel

g. Pengembangan wilayah sungai kabupaten, termasuk waduk dan embung


pada wilayah kabupaten
Strategi:
1)

Menambah penampungan air pada musim hujan dengan melakukan


normalisasi waduk-waduk dan embung dengan memanfaatkan
cekungan-cekungan yang ada

2)

Melakukan rekayasa daerah tangkapan air untuk mempengaruhi


siklus hidrologi air tanah

h. Penyediaan, pengembangan, dan peningkatan pelayanan irigasi


Strategi:
1)

Melakukan interkoneksi antar jaringan irigasi

2)

Melindungi saluran irigasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS)

3)

Mencegah pendangkalan saluran irigasi melalui normalisasi


jaringan

4)

Membangun jaringan irigasi sampai ke tingkat kuarter sekaligus


membangun dan memperbaiki pintu-pintu air

5)

Membangun prasarana irigasi penunjang jaringan irigasi primer

6)

Meningkatkan manajemen pengelolaan sarana dan prasarana


pengairan dan kerjasama antar institusi terkait

i. Penyediaan dan pengembangan jaringan air baku untuk air bersih


Strategi:
1)

Meningkatkan dan mengembangkan sistem IPA di masing-masing


kawasan yang mempunyai potensi air baku

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 155

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2)

Memanfaatkan air dari jaringan irigasi primer dengan debit besar


dan kualitas air sedang untuk keperluan irigasi, perikanan, dan air
baku

3)

Memanfaatkan air di sejumlah mata air di kawasan perbukitan yang


kondisi tutupan lahannya terpelihara

4)

Memanfaatkan air tanah dalam dengan perizinan dan pengawasan


oleh instansi yang berwenang

j. Penyediaan, pengembangan, dan peningkatan pelayanan air bersih bagi


kelompok pengguna
Strategi:
1)

Menggunakan sumber air yang telah ada dan telah memenuhi syarat
air bersih

2)

Menerapkan pendistribusian air bersih dengan sistem gravitasi dan


sistem perpompaan yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah

k. Pengendalian banjir di wilayah-wilayah yang terdampak banjir


Strategi:
1)

Melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota lain dalam


pengendalian banjir

2)

Mengendalikan

banjir

dengan

pembangunan

infrastruktur

pengendali banjir
3)

Melakukan konservasi tanah dan air di DAS

4)

Menata ruang di DAS

5)

Menumbuhkan partisipasi masyarakat yang didukung adanya


penegakan hukum

l. Pengelolaan sistem jaringan persampahan yang ramah lingkungan


Strategi:
1)

Mengidentifikasi lokasi pembuangan akhir yang sesuai dengan


kebutuhan dan perkembangan wilayah

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 156

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
2)

Membuat

zona

penyangga

di

sekeliling

kawasan

Tempat

Pemrosesan Akhir (TPA)


3)

Membatasi penggunaan lahan untuk budidaya atau permukiman


baru pada kawasan di sekitar TPA

4)

Meningkatkan teknologi pengkomposan sampah organik, teknologi


daur ulang sampah non organik, teknologi pembakaran sampah
dengan incinerator serta teknologi sanitary landfill

5)

Meningkatkan dan menguatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan


persampahan

6)

Meningkatkan dan menerapkan sistem 3R dalam upaya mengurangi


volume sampah

7)

Mengembangkan kemitraan dengan swasta dan kerjasama dengan


kabupaten dan kota sekitarnya yang berkaitan dalam pemrosesan
sampah dan penyediaan TPA Terpadu Regional

8)

Meningkatkan capaian pelayanan persampahan di perkotaan dan


perdesaan

9)

Mengembangkan teknologi lingkungan dan kelembagaan yang


mampu

menekan

atau

menghemat

pemanfaatan

konsumsi

sumberdaya alam
10)

Pemrosesan

sampah

dilaksanakan

dengan

teknologi

ramah

lingkungan
11)

Meningkatkan kinerja pengoperasian sistem pengangkutan sampah,


dan sistem pengelolaan TPA dengan meningkatkan peran serta
masyarakat dan swasta

12)

Menerapkan prinsip pemulihan biaya dalam pengelolaan sampah

m. Pengoptimalan sistem sanitasi lingkungan yang sudah ada dan


pengembangan sistem sanitasi individual dan komunal yang diarahkan
pada sistem publik
Strategi:
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 157

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
1)

Mengembangkan,

meningkatkan,

dan

menangani

sanitasi

lingkungan untuk permukiman, produksi, jasa, dan kegiatan sosial


ekonomi lainnya dengan fasilitas sanitasi sistem individual dan
sistem komunal di wilayah perkotaan dan perdesaan
2)

Mengembangkan, meningkatkan, dan menangani sistem pengolahan


limbah bahan beracun dan berbahaya

3)

Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap limbah cair yang


di buang ke badan air melalui inventarisasi jenis limbah

n. Penyediaan dan peningkatan pelayanan air bersih


Strategi:
1)

Menata atau menangani zona pelayanan air bersih di kawasan


eksisting maupun wilayah pengembangan permukiman dan pusatpusat pertumbuhan

2)

Mengembangkan, meningkatkan, dan menata sistem pelayanan air


bersih perkotaan

3)

Mengembangkan, meningkatkan, dan menata sistem pelayanan air


bersih sederhana di pedesaan yang belum terlayani

o. Pengelolaan sistem drainase sebagai solusi pengendalian banjir


Strategi:
1)

Menata kawasan permukiman sebagai daerah resapan dengan


pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

2)

Melakukan penanganan saluran primer melalui program kali bersih,


normalisasi, dan perawatan lainnya

3)

Melakukan pembangunan sistem drainase yang terpadu dengan


pembangunan prasarana kota lainnya

p. Pengembangan

prasarana

pendidikan,

kesehatan,

peribadatan,

perdagangan, pemerintahan, taman dan olah raga, seni dan budaya, dan
prasarana pemakaman
Strategi:
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 158

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
1)

Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana


yang ada

2)
3.

Mengembangkan pembangunan prasarana baru

Wilayah kebijakan dan strategi pola ruang kabupaten


a. Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung
1)

Pemantapan keberadaan kawasan resapan air


Strategi:
a) Mempertahankan fungsi hutan produksi, pertanian, perkebunan,
dan kawasan suaka alam sebagai daerah tangkapan air
b) Melakukan sosialisasi fungsi hutan produksi dan kawasan suaka
alam sebagai daerah tangkapan air kepada masyarakat
c) Melakukan konservasi kawasan hutan yang sekaligus berfungsi
sebagai kawasan penyangga dan resapan air di masing-masing
DAS
d) Melakukan revitalisasi fungsi DAS baik yang telah maupun yang
berpotensi mengalami deforestrasi
e) Melakukan konservasi tanah dan air berupa terasering, bangunan
terjun, dam penahan, dam pengendali sedimen, penghijauan, dan
reboisasi
f) Melakukan perlindungan, penataan, dan penanganan kawasan
resapan air di kawasan hilir sungai
g) Melakukan perlindungan, penataan, dan pengaturan sumbersumber air baku permukaan dan sumber air baku tanah dalam

2)

Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan sekitar


waduk dan danau dari bahaya kerusakan ekologi
Strategi:
a) Membatasi kegiatan yang diperbolehkan di sekitar waduk dan
danau
b) Menetapkan batas kawasan perlindungan waduk dan danau

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 159

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
c) Mengoptimalkan pengembangan kawasan sekitar waduk dan
danau
d) Merencanakan pengaturan pola ruang dan arahan kegiatan di
sekitar kawasan waduk dan danau
e) Melakukan rehabilitasi, reboisasi, dan konservasi pada kawasan
hutan di sempadan waduk yang telah mengalami kerusakan
f) Mengamankan daerah hulu dari erosi akibat terkikisnya lapisan
tanah oleh air hujan
3)

Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan sempadan


sekitar mata air dari bahaya kerusakan ekologi
Strategi:
a) Membatasi kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan
sekitar mata air
b) Menetapkan batas kawasan perlindungan sekitar mata air
c) Mengelola zona pemanfaatan kawasan sekitar mata air
berdasarkan tipologi kawasan sekitar mata air
d) Melindungi kawasan sekitar mata air dan mengutamakan
penanaman vegetasi yang memberikan perlindungan mata air
e) Mengatur pola ruang dan arahan kegiatan di sekitar mata air
berdasarkan tipologi kawasannya

4)

Pengembangan upaya pencegahan dan penanganan kawasan rawan


banjir
Strategi:
a) Mengendalikan banjir dengan pembangunan dan penyediaan
prasarana dan sarana pengendali banjir, normalisasi sungai, dan
membuat bangunan-bangunan pelindung tebing pada tempat
yang rawan longsor
b) Menyediakan sistem peringatan dini

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 160

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
c) Memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana
dalam kaitannya dengan upaya penyelamatan
d) Menyediakan jalur-jalur evakuasi bencana
e) Menyediakan lokasi pengungsian sementara
f) Melakukan konservasi tanah dan air di DAS hulu
g) Menata ruang dan rekayasa di DAS hulu
h) Menegakan hukum dalam mentaati ketentuan menyangkut tata
ruang dan pola pembudidayaan dataran banjir dan DAS hulu
i) Menghindari terjadinya penyempitan dan pendangkalan alur
sungai akibat adanya sampah padat termasuk bangunan, hunian
liar dan tanaman di bantaran sungai
j) Menetapkan sempadan sungai yang didukung oleh penegakan
hukum
b. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya
1)

Pencegahan berkurangnya luasan lahan pertanian basah beririgasi


sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan
Strategi:
a) Meningkatkan sawah tadah hujan menjadi lahan pertanian basah
irigasi pada kawasan lain sebagai pengganti lahan yang beralih
fungsi di kawasan perkotaan
b) Menghindari penggunaan bangunan sepanjang saluran irigasi

2)

Pengembangan kawasan perkebunan yang produktif dan ramah


lingkungan, berkelanjutan
Strategi:
a) Mengembalikan lahan yang rusak atau alih komoditas menjadi
perkebunan seperti semula
b) Meningkatkan produktivitas dan pengolahan hasil perkebunan
c) Memberikan pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan untuk
pengembangan perkebunan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 161

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
d) Mengembangkan

kemitraan

dengan

masyarakat

dalam

pengembangan perkebunan
e) Mengembangkan sistem pemasaran hasil perkebunan sampai
ekspor
f) Mengembangkan kawasan agropolitan yang sesuai dengan
potensi unggulan kabupaten
3)

Pengembangan kawasan budidaya perikanan dan pengolahan ikan


yang produktif dan ramah lingkungan berkelanjutan
Strategi:
a) Memelihara kualitas waduk dan sungai untuk pengembangan
perikanan darat
b) Mengembangkan pusat-pusat kegiatan perikanan yang terpadu
dengan pusat-pusat koleksi dan distribusi (minapolitan)
c) Mengembangkan

kemitraan

dengan

masyarakat

dalam

pengembangan budidaya perikanan


d) Mengembangkan sistem pemasaran hasil perikanan sampai
ekspor
4)

Pengembangan

kawasan

peruntukan

industri

yang

ramah

lingkungan
Strategi:
a) Mengembangkan dan memberdayakan industri kecil dan industri
rumah tangga untuk pengolahan hasil pertanian, peternakan,
perikanan, dan perkebunan
b) Menyediakan lahan untuk menampung industri kecil dan
menengah dengan dengan pengelola tertentu dalam sebuah
kawasan industri
c) Mengembangkan industri agribisnis yang mendukung komoditas
agribisnis unggulan

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 162

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
d) Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri
kecil
e) Meningkatkan kegiatan koperasi usaha mikro, kecil, dan
menengah serta menarik investasi
f) Mengembangkan kawasan industri menengah dan kawasan
industri besar pada lokasi khusus yang strategis dengan luasan
minimal 50 Ha
g) Menangani dan mengelola limbah yang dihasilkan industri
dengan penyediaan IPAL, baik secara individual maupun
komunal
h) Menyediakan jalur hijau sebagai zona penyangga pada tepi luar
kawasan industri
i) Meningkatkan kegiatan koperasi usaha mikro, kecil, dan
menengah
j) Menarik investasi penanaman modal asing maupun penanaman
modal dalam negeri
k) Menegakkan pola pengelolaan lingkungan kawasan industri
terhadap kemungkinan adanya bencana industri
l) Meningkatkan nilai tambah, termasuk menggunakan kembali
penggunaan kembali dan daur ulang
m) Menyediakan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang
dibutuhkan

untuk

pengembangan

kawasan

industri

dan

pergudangan
n) Menjalin kerjasama dengan investor dalam pengembangan
kawasan industri dan pergudangan
o) Mengoptimasi pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai
ekonomis kawasan
p) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia
q) Mempercepat alih teknologi yang lebih efisien dan efektif
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 163

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
r) Mendukung kebijakan melalui pemberian instrumen insentif
berupa keringanan pajak dan retribusi, pengurangan atau
penghapusan pajak dan lain-lain
s) Menelusuri potensi kawasan atau sub sektor strategis yang dapat
dikembangkan
5) Pengembangan kawasan permukiman

yang nyaman,

aman,

seimbang, serta mempertimbangkan daya dukung lingkungan,


berkelanjutan
Strategi:
a) Mengendalikan pemanfaatan ruang permukiman perdesaan
terutama di kawasan lindung
b) Mengembangkan permukiman perdesaan disesuaikan dengan
karakter fisik, sosial-budaya, dan ekonomi masyarakat perdesaan
c) Meningkatkan kualitas permukiman khususnya di kawasan
perkotaan
d) Mengembangkan perumahan terjangkau khususnya di kawasan
perkotaan
e) Memanfaatkan dan mengelola kawasan peruntukan permukiman
yang didukung oleh ketersediaan fasilitas fisik atau utilitas
umum (pasar, pusat perdagangan dan jasa, perkantoran, sarana
air bersih, persampahan, penanganan limbah dan drainase) dan
fasilitas sosial (kesehatan, pendidikan, agama)
f) Menyediakan sarana dan prasarana permukiman perdesaan dan
perkotaan
g) Mengembangkan kasiba dan lisiba mandiri
h) Meningkatkan penyediaan hunian serta penyediaan sarana dan
prasarana dasar bagi rumah sederhana sehat
i) Mengembangkan dan menerapkan inovasi teknologi tepat guna
bidang perumahan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 164

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
j) Meningkatkan capaian pelayanan perumahan di perkotaan dan
perdesaan
k) Meningkatkan implementasi teknologi dan industri perumahan
l) Meningkatkan

implementasi

regulasi

jasa

konstruksi,

pembangunan, dan pengelolaan bangunan gedung dan rumah


negara
m) Meningkatkan kualitas perumahan serta prasarana dan sarana
dasar lingkungan permukiman di daerah perdesaan, kawasan
agropolitan, dan kawasan perbatasan
n) Meningkatkan peran pihak swasta dan masyarakat dalam
penyediaan perumahan
o) Mengembangkan pembangunan perumahan dan permukiman
yang bertumpu pada keswadayaan masyarakat
p) Meningkatkan kualitas perumahan serta prasarana dan sarana
dasar lingkungan permukiman di daerah perdesaan, kawasan
agropolitan, kawasan perbatasan, dan kawasan kumuh
6) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
Strategi:
a) Mengendalikan pemanfaatan ruang kawasan perdagangan dan
jasa terutama di kawasan lindung dan kawasan rawan bencana
b) Memanfaatkan dan mengelola kawasan peruntukan perdagangan
dan jasa yang didukung oleh ketersediaan sarana antara lain
tempat parkir umum, bank/ ATM, pos polisi, pos pemadam
kebakaran, kantor pos pembantu, tempat ibadah, dan sarana
penunjang kegiatan komersial serta kegiatan pengunjung
c) Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang
jalan arteri primer, arteri sekunder, dan kolektor primer
d) Ketentuan kegiatan perdagangan dan jasa diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 165

STUDIO PERENCANAAN DESA 2013


DESA MUNGGUGEBANG KECAMATAN BENJENG
KABUPATEN GRESIK
7) Pengembangan kawasan peruntukan peternakan
Strategi:
a) Mengembangkan komoditas-komoditas unggul peternakan besar,
kecil, unggas di setiap wilayah serta pengoptimalan pengolahan
dan peningkatan nilai tambah hasil peternakan.

Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

VI- 166

Anda mungkin juga menyukai