Anda di halaman 1dari 3

Additive Semen

Bermacam-macam semen telah dibuat orang untuk memenuhi kebutuhan


bermacam-macam kondisi sumur, seperti kedalaman, temperatur, tekanan dan ini dapat
diubah-ubah densitas dan thickening time-nya dalam batas-batas tertentu dengan
mengubah kadar air.
Additive atau zat-zat tambahan adalah material-material yang ditambahkan pada
semen untuk memberikan variasi yang lebih luas pada sifat-sifat bubur semen agar
memenuhi persyaratan yang diinginkan.
Additive ini penting sekali dalam perencanaan bubur semen karena digunakan
untuk :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Mempercepat atau memperlambat thickening time.


Memperbesar strength.
Menaikkan atau menurunkan densitas bubur semen.
Menaikkan volume bubur semen.
Mencegah lost circulation.
Mengurangi fluid loss.
Menaikkan sifat tahan lama (durability).
Mencegah kontaminasi gas pada semen.
Menekan biaya.

Jenis Zat Additive yang digunakan adalah :


1. Accelerator
Adalah additive yang digunakan untuk mempercepat pengerasan bubur
semen. Penggunaan additive ini terutama untuk penyemenan pada temperatur dan
tekanan rendah (sumur yang dibor masih dangkal) yang umumnya juga karena
jarak untuk mencapai target tidak terlalu panjang. Selain itu juga mempercepat
naiknya strength semen dan mengimbangi additive lain ( seperti dispersant dan fluid
loss control agent ), agar tidak tertunda proses pengerasan suspensi semennya.
Contoh-contoh additive yang berlaku sebagai accelerator yang umum digunakan
adalah Calcium Chloride, Sodium Chloride, Gypsum, Sodium Silicate dan Sea
Water.
2. Retarder

Adalah additive yang digunakan untuk memperpanjang waktu pengerasan.


Hal ini biasanya dilakukan pada penyemenan sumur yang dalam, dimana
temperaturnya tinggi. Additive yang berfungsi sebagai retarder antara lain :
Lignosulfonate, Organic Acids, Modified Lignosulfonate, Carboxy Methyl Hydroxy
Ethyl Cellulose.
3. Extender
Merupakan additive yang digunakan untuk membuat volume bubur semen
menjadi lebih banyak dari setiap sak semennya, karena diperlukan penambahan air.
Dengan demikian extenders berfungsi sebagai additive yang dapat mengurangi atau
menurunkan densitas bubur semen. yang termasuk extenders adalah : BentoniteAttapulgite, Gilsonite, Diatomaceous Earth, Perlite dan Pozzolans.
4. Weighting Agents
Merupakan additive yang digunakan untuk memperbesar densitas bubur
semen dan biasanya digunakan pada formasi yang bertekanan tinggi yang berguna
mengurangi kemungkinan terjadinya blow out yang termasuk dalam additive ini
adalah : Hematite, Ilmenite, Barite dan pasir.
5. Lost Circulation Materials
Lost Circulation Material adalah additive yang mengontrol hilangnya
suspensi semen ke dalam formasi yang lemah atau bergoa. Biasanya Lost
Circulation Material yang dipakai pada lumpur pemboran digunakan pula dalam
suspensi semen.
Additive yang termasuk dalam Lost Circulation Material adalah antara lain
gilsonite, cellophane flakes, gipsum, bentonite dan nut shell.
6. Dispersants
Adalah additive yang berfungsi untuk mengurangi viskositas suspensi
semen. Pengurangan viskositas atau friksi terjadi karena dispersant mempunyai
kelakuan sebagai thinner (pengencer). Hal ini menyebabkan suspensi semen
menjadi encer, sehingga dapat mengalir dengan aliran turbulensi walaupun dipompa
dengan laju pemompaan yang rendah.
Additive yang dapat digunakan adalah Organic Acids, Lignosulfonate,
Polymers dan Sodium Chloride.
7. Fluid Loss Control Agent

Fluid loss control agent adalah additive yang berfungsi mencegah hilangnya
fasa liquid semen ke dalam formasi, sehingga terjaga kandungan cairan pada
suspensi semen.
Additive yang termasuk ke dalam fluid loss control agents diantaranya
polymer, CMHEC dan Latex.
8. Special Additive
Ada bermacam-macam additive lainnya yang dikelompokkan sebagai
special additive, diantaranya adalah silika, mud kill, radioactive tracers, antifoam
agent dan lainnya.
a. Silika
Bubuk Silika atau tepung silika umumnya digunakan sebagai additive
dalam operasi penyemenan supaya strength semen tidak hilang pada temperatur
tinggi.
b. Mud Kill
Berfungsi sebagai additive yang menetralisir bubur semen terhadap zat-zat
kimia dalam lumpur pemboran. Contoh mud kill adalah paraformaldehyde.
Mud kill juga memberi keuntungan seperti memperkuat ikatan semen dan
memperbesar strength semen.
c. Radioactive Tracers Radioactive tracers
Ditambahkan ke dalam suspensi semen supaya memudahkan operasi logging
dalam menentukan posisi semen dan mengetahui kualitas ikatan semen.
d. Antifoam Agents
Adanya foam(busa) dalam suspensi semen sering menyebabkan hilangnya
tekanan pemompaan, maka untuk mencegahnya ditambahkan antifoam agent.
Polypropylene Glycol adalah contoh antifoam agent yang sering digunakan,
karena selain efektif juga harganya murah

Anda mungkin juga menyukai