NIM : 16030022
Perusahaan yang dituju : PT. Bukit Apit Bumipersada (PT. BBP Oilfield
Services) base, Mundu, Karang Ampel- Indramayu
Latar Belakang :
Tujuan Umum :
1. Memenuhi salah satu mata kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik
Kimia Akamigas Balongan.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan
untuk diterapkan di dunia kerja.
3. Mahasiswa dapat menjalin hubungan dengan pekerja industri tersebut.
Tujuan Khusus :
Dasar Teori :
Bubur semen terbuat dari pencampuran antara fasa cair, bubuk semen dan
additive yang disesuaikan dengan program kegiatan penyemenan yang akan
dilaksanakan. Bubur semen yang dibuat harus disesuaikan sifat-sifatnya dengan
kondisi formasi yang akan disemen.
- Fasa cair yang dipergunakan pada umumnya adalah air, namun dalam
beberapa kasus dan semen khusus digunakan minyak sebagai fasa cairnya.
Tujuan penggunaan zat cair adalah sebagai media agar bubuk semen dapat
saling berkaitan (bonding).
- Bubuk semen merupakan material padatan yang mempunyai sifat
mengikat. Bubuk semen dikemas dalam karung atau sack, dimana berat
tiap sack umumnya sekitar 94 lbs. American Petroleum Institute (API)
telah melakukan pengklasifikasian semen ke dalam beberapa kelas guna
mempermudah pemilihan dan penggolongan semen yang akan digunakan.
Klasifikasi tersebut dimuat dalam API standards 10A “Spesification for
Oil-Well Cements and Cements Additives”.
Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah
pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasilnya atau tidaknya suatu
pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur
tersebut. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu :
Reaksi yang terjadi di dalam semen portland adalah reaksi kimia antara
senyawa potensial dengan air, senyawa-senyawa kalsium silikat, kalsium aluminat
dan kalsium ferit hidrat yang terjadi berupa struktur larutan padat yang spesifik
dan akan mengeras. Reaksi selanjutnya adalah interaksi antar senyawa hidrat
tersebut, masing-masing saling mengikat membentuk struktur baru yang kokoh,
kaku dan kuat yang biasa disebut pasta, mortar atau beton.
Sejauh ini kalsium klorida adalah akselerator yang paling umum untuk semen
portland. Mekanisme yang digunakannya kompleks dan masih belum sepenuhnya
dipahami.
Air merupakan reaktan kunci dalam hidrasi semen. Penggabungan air menjadi
zat yang dikenal sebagai hidrasi. Air dan semen awalnya membentuk pasta semen
yang mulai bereaksi dan mengeras (ditetapkan). Pasta ini mengikat partikel
agregat melalui proses kimia hidrasi. Dalam hidrasi semen, perubahan kimia
terjadi perlahan-lahan, pada akhirnya menciptakan produk kristal baru, evolusi
panas, dan tanda-tanda terukur lainnya.
DAFTAR PUSTAKA