CRS Mata
CRS Mata
Ilustrasi Kasus
Awalnya mata merah, kemudian pasien merasa matanya gatal dan ada benda
asing, berair, perih, dan silau saat melihat cahaya. Seminggu yang lalu, pasien
menggunakan obat tetes Insto, namun tidak ada perbaikan.
Riwayat kontak dengan orang yang memiliki keluhan yang sama disangkal
Sebelum keluhan muncul, pasien setiap hari bekerja sebagai marketing yang
sehari-hari bekerja di lapangan dan kontak dengan debu.
Pada tahun 2015 pasien menjalani flap amnion kembali dan akan direncanakan
injeksi avastin.
-
STATUS OFTALMIKUS
SO
OD
OS
5/10
1/300
Refleks fundus
Silia/supersilia
Udem (-)
Udem (-)
Lakrimasi N
Lakrimasi N
Konjungtiva tarsalis
Konjungtiva fornicis
papil (-)
papil (-)
Konjungtivalisasi
Konjungtivalisasi
Cukup dalam
Cukup dalam
Iris
Pupil
Membayang bulat
Membayang bulat
Lensa
bening
Sulit dinilai
Korpus Vitreus
Jernih
Bening
Palpebra superior
Palpebra inferior
Margo palpebra
Aparat lakrimalis
Konjungtiva bulbi
Kornea
Kamera Okuli Anterior
Fundus
Papila N. Optikus
Retina
Makula
A:v=2:3
aa/vv Retina
Palpasi normal
Palpasi normal
ortho
Ortho
Pemeriksaan kelenjar limfe preaurikular, kultur virus pada jaringan
epitel (jika fasilitas memungkinkan)
Ulkus
Mooren
ODS
dengan
Konjungtivalisasi ODS
Ulcori ed 4 x 1 ODS
Cenfresh ed 4 x 1 ODS
Repithel ed 4 x 1 ODS
Protgenta ed 4 x 1 ODS
Ciprofloxacin tab 2 x 500mg
LFx ed 6 x 1 ODS
Chloramphenichol 3 x 1 OS
FOLLOW UP
Tanggal 1 2 Desember 2015
Status Oftalmologi OD
Status Oftalmologi OS
- Visus
: 5 / 10
- Visus
: 1 / 300
- Palpebra
: edema (-)
- Palpebra
: edema (-)
- Konjungtiva : inj.konjungtiva (+),
- Konjungtiva : inj.konjungtiva (+),
-
inj.siliar (+)
Kornea
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: Konjungtivalisasi,
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: bening
: N (P)
inj.siliar (+)
Kornea
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: sulit dinilai
: N(P)
Konjungtivalisasi,
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: bening
: N (P)
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: sulit dinilai
: N(P)
Status Oftalmologi OS
Visus
Palpebra
Konjungtiva
Kornea
: 5 / 10
: edema (-)
: hiperemis (+)
: Konjungtivalisasi,
Visus
Palpebra
Konjungtiva
Kornea
: 1 / 300
: edema (-)
: hiperemis (+)
:
Konjungtivalisasi,
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: bening
: N (P)
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: N(P)
Kesan
Ulkus
Mooren ODS
dengan
Konjungtivalisasi ODS
Terapi :
Ulcori ed 4 x 1 ODS aff
Cenfresh ed 4 x 1 ODS
Repithel ed 4 x 1 ODS
Protgenta ed 4 x 1 ODS
Ciprofloxacin 2 x 500mg
LFx ed 6 x 1
Direncanakan dilakukan inj. Avastin OD
Status Oftalmologi OS
Visus
Palpebra
Konjungtiva
Kornea
: 5 / 10
: edema (-)
: hiperemis (-)
: Konjungtivalisasi,
Visus
Palpebra
Konjungtiva
Kornea
: 1 / 300
: edema (-)
: hiperemis (-)
:
Konjungtivalisasi,
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: cukup dalam
: Coklat
: membayang bulat
: bening
: N (P)
NV (+)
COA
Iris
Pupil
Lensa
TIO
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: sulit dinilai
: N(P)
Kesan
Ulkus
Mooren ODS
dengan
Konjungtivalisasi ODS
Terapi :
Cenfresh ed 4 x 1 ODS
Repithel ed 4 x 1 ODS
Protgenta ed 4 x 1 ODS
Ciprofloxacin 2 x 500mg
LFx ed 6 x 1
Chloramphenicol eo 3 x 1 OS
Direncanakan dilakukan inj. Avastin OD
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berumur 42 tahun, dirawat di bangsal mata
pada tanggal 30 November 2015 dengan diagnosis Ulkus Mooren ODS dengan
Konjungtivalisasi ODS. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
pada mata. Dari anamnesa didapatkan kedua mata merah sejak 9 bulan sebelum masuk RS.
Sebelumnya pasien sudah dikenal menderita Ulkus Mooren sejak tahun 2003.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan visus OD 5/10 dan OS 1/300, Palpebra :
edema
(-),
hiperemis pada
konjungtiva dengan banyak lendir, kekeruhan ringan pada epitel kornea, Stadium II kemosis
pada konjungtiva, nekrosis dari epitel dan lapisan-lapisan luar kornea, Stadium III nekrosis
dari konjungtiva dan nekrosis dari kornea bagian dalam.
Sesuai dengan literatur, dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien, diagnosis ditegakkan
Ulkus Mooren ODS dengan konjungtivitis ODS. Pada pasien ini dianjurkan terapi dengan
Ulcori ed 4 x 1 ODS, Cenfresh ed 4 x 1 ODS, Repithel ed 4 x 1 ODS, Protgenta ed 4 x 1
ODS, Ciprofloxacin 2 x 500mg, LFx ed 6 x 1 dan injeksi avastin.
Pada pasien terapi yang diberikan sesuai dengan terapi pada fase akut. Tujuan
tindakan pada fase ini adalah menghilangkan rasa ketidaknyamanan, mencegah inflamasi
kornea sekunder, ulserasi dan perforasi dari infeksi atau dari paparan yang disebabkan oleh
kerusakan kelopak mata, meminimalisasi sikatrik pada kelopak mata dan malfungsi sebagai
akibatnya, mengontrol tingkat peradangan dengan pemberian topical steroid. Mencegah
infeksi sekuder dengan Antibiotik profilaks topical. Antibiotik diberikan untuk mencegah
terjadinya infeksi pada epitel kornea yang defek.