TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Drainase
Drainase lahan pertanian adalah suatu usaha membuang kelebihan air secara
alamiah atau buatan dari permukaan tanah atau dari dalam tanah untuk
menghindari pengaruh yang merugikan terhadap pertumbuhan tanaman
(Suripin,2014). Pada lahan yang bergelombang, drainase lebih berkaitan dengan
pengendalian erosi, sedangkan pada ahan rendah atau datar lebih berkaitan dengan
produksi. Tujuan tersebut dicapai melalui dua macam pengaruh langsung dan
sejumlah besar pengaruh tidak langsung (Andri, 2013).
Pengaruh langsung terutama ditentukan oleh kondisi hidrologi, karakteristik
hidrolik tanah, dan rancangan sistem drainase yaitu:
1. Penurunan muka air tana di atas atau di dalam tanah.
2. Mengeluarkan sejumlah debit air dari sistem drainase.
Pengaruh tidak langsung ditentuka oleh iklim, tanah, tanaman, kultur teknik,
dan aspek sosial dan lingkungan. Pengaruh tidak langsung ini dibagi kedalam
pengaruh berakibat positif dan negatif. Pengaruh positif dari pembuangan air dan
penurunan muka air tanah diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
tidak leih dari 5 meter, sedangkan pipa bergelombang bersifat fleksibel (lentur)
dan dapt digulung. Panjang gulungan pipa bergelombang biasanya sekitar 200
meter untuk diameter 5 cm dan 100 meter untuk diameter 10 cm.
Pipa plastik kaku dipakai pada kondisi tegangan tinggi atau pada kondisi
tanah tidak stabil. Pemakaian pipa plastik fleksibel sebagai pipa drainase bawah
tanah telah dimulai sejak tahun 1965. Pipa fleksibel (pipa bergelombang)
mempunyai beberapa keuntungan antara lain memerlukan bahan lastik yang lebih
sedikit per unit panjang, dan lebih tahan terhadap tekanan luar.
Beberapa data spesifik dari pipa plastik kaku (pipa halu) dan pipa
bergelombang (fleksibel) tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Data spesifik pipa halus dan bergelombang
V
t
atau
1
Q=VxA= Ax x R 3 x S 2
n
Dimana:
Q = Debit (m3/detik)
V = Volume fluida (m3)
t = Waktu (detik)
A = luas penampang saluran (m2)
n = Angka kekasaran saluran
R = jari-jari hidrolis saluran (m)
S = Kemiringan dasar saluran
Fungsi dari pengukuran debit aliran adalah untuk mengetahui seberapa
banyak air yang mengalir pada suatu saluran/sungai/pipa dan seberapa cepat air
tersebut mengalir dala satu detik.
DAFTAR PUSTAKA
Judhijati, Tjatur Widya. 1987. Penentuan Beban Kritis Berbagai Jenis Pipa
Drainase Bawah Tanah Pada Berbagai Tingkat Kedalaman
Pemasangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kasmujo. 2013. Pipa Bambu Drainase. Terdapat pada:
http://teknologihutan.fkt.ugm.ac.id/userfiles/download/Pengaruh_Perbed
aan_Jenis_dan_Bagian_Batang_Bambu.pdf (diakses tanggal 10 Juni
2016 pukul 11:17 WIB).
Sadiq, dkk. 2010. Teknik Irigasi dan Drainase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Suripin. 2014. Drainase. Terdapat pada: http://eprints.polsri.ac.id/1548/3/BAB
%20II%20revisi.pdf (diakses tanggal 11 Juni 2016 pukul 09:27 WIB)
Andri. 2013. Irigasi Dan Drainase. Terdapat pada:
https://id.scribd.com/doc/268161180/Irigasi-Dan-Drainase (diakses
tanggal 11 Juni 2016 pukul 10:27 WIB).
Hidayat, Acep. 2013. Mekanika Fluida Dan Hodrolika. Terdapat pada:
https://www.academia.edu/8610422/DEBIT_ALIRAN (diakses tanggal
11 Juni 2016 pukul 13:03 WIB).