Anda di halaman 1dari 3

Term of Reference (TOR) Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah 2016

Komunitas Keilmuan Hemisfer dan Science Fest FKM

Deskripsi
Workshop ini merupakan sebuah acara yang dilakukan untuk semakin menuansakan
keilmuan di FKM yang dapat mendorong mahasiswa FKM untuk lebih giat dalam
menyuarakan gagasan-gagasannya secara ilmiah melalui karya tulis.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu dan memahami kerangka pembuatan karya tulis.
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa memahami manfaat KTI bagi dirinya juga lingkungan di sekitarnya,
termasuk masyarakat
2. Mahasiswa memahami definisi KTI dan apa jenisnya
3. Mahasiswa mengetahui poin penting yang harus diperhatikan dalam membuat KTI
4. Mahasiswa mengetahui design thinking dalam membuat KTI
5. Mahasiswa dapat mempraktikkan cara membuat kerangka untuk KTI
Rundown
Waktu

Kegiatan

09.00-09.05

Pembukaan

09.05-09.20

09.20-11.30

Sambutan-Sambutan
1. Manajer Kemahasiswaan
2. Ketua SF
3. Ketua Komunitas Keilmuan
Hemisfer
Materi Pembicara+Pertanyaan

11.30-13.00

Ishoma

13.00-14.15

Pengisi

Metode

MC

Satu Arah

Terlampir

Satu Arah

Pembicara
Diarahkan
oleh
Moderator

Ceramah
dan Diskusi

Praktik membuat kerangka KTI

Fasilitator
@FGD

FGD, 1
kelompok
5-10 orang

14.15-14.50

Presentasi Kelompok dan pemberian


feedback dari pembicara

FGD dan
Pembicara

Dua Arah,
Diskusi

14.50-15.00

Penutupan

MC

Satu Arah

Panduan Fasilitator

Nama (isi dengan nama Anda)

: .

Bidang Keahlian

: .

1. Setiap Focus Group Discussion akan dibekali dengan dua lembar kertas A3. Kertas
ini digunakna untuk membuat kerangka konsep, kerangka teori, maupun mind map
dari rancangan karya tulis yang telah didiskusikan kelompok.
2. Setiap fasilitator akan difasilitasi dengan dua lembar kertas A4 dan sebuah spidol
warna. Kertas dan spidol dapat digunakan sesuai kebutuhan.
3. Fasilitator diperkenankan membimbing FGD secara bebas dengan gaya, pembawaan,
dan bidang keahlian masing- masing. Namun, tidak membatasi diskusi jika peserta
menanyakan disiplin ilmu yang bukan keahlian fasilitator.
4. Hal- hal yang dilakukan oleh setiap fasilitator:
a. Membimbing arah diskusi pembuatan kerangka teori, kerangka konsep, maupun
mind map karya tulis.
b. Menjawab pertanyaan- pertanyan detail setiap peserta FGD.
c. Mengatur dinamika dalam kelompok agar setiap anggota kelompok dan
berpartisipasi secara aktif dan asertif
d. Fasilitator dapat membantu peserta dan memberikan arahan bagaimana cara
mempresentasikan kerangka karya tulis
e. Fasilitator berpatok pada case building
f. Fasilitator tidak diperkenankan mengarahkan (leading) diskusi FGD ke bidang
kelimuan yang dikuasai, tapi boleh memasukkan hal- hal yang berkaitan dengan
bidang keilmuannya.

Case Study

Kemiskinan dan Inovasi untuk Bangsa


Oleh: Mutiara Shinta Noviar Unicha

Kemiskinan merupakan masalah yang sudah mengakar kuat di negara-negara


berkembang, contohnya di Indonesia. Kemiskinan berpengaruh pada berbagai aspek
kehidupan seseorang dan tatanan masyarakat, baik dalam aspek kesehatan, pendidikan,
ekonomi dan produktivitas, lingkungan, dan sebagainya. Jika berfokus pada kesehatan,
kemiskinan menyebabkan tidak terjangkaunya pelayanan kesehatan. Padahal, pelayanan
kesehatan merupakan komponen penting dalam upaya perbaikan kesehatan masyarakat.
Selain itu, kemiskinan juga berpengaruh kuat terhadap kelestarian lingkungan. Munculnya
slum area, pencemaran air dan tanah, hingga sanitasi menjadi pokoknya.
Luasnya pengaruh buruk akibat kemiskinan, menyebabkan permasalahan ini menjadi
perhatian negara-negara maju di dunia. Salah satu bentuk kepeduliannya adalah dengan
dikumandangkannya Deklarasi Milenium pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium
PBB bulan September 2000 yang menghasilkan targetan- targetan dunia, Millenium
Development Goals (MDGs) yang dicanangkan hingga 2015 dengan eradikasi kemiskinan
tujuan utamanya. Kini, MDGs telah bertransformasi menjadi Sustainable Development Goals
(SDGs) yang memiliki 17 taget pencapaian hingga 2030.
Indonesia termasuk salah satu negara yang ikut berkomitmen menanggulangi
kemiskinan melalui target SDGs 2030. Namun, keterbatasan sumber daya manusia dan
minimnya apresiasi terhadap inovasi membuat Indonesia hingga kini belum bisa memetik
buah hasil kerja kerasnya. Pada kesempatan kali ini kami mencoba mengajak teman- teman
untuk menghasilkan ide, inovasi, dan kreasi se-kreatif mungkin yang dapat dituangkan ke
dalam sebuah kerangka konsep karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan penyelesaian
permasalahan kemiskinan berdasarkan pada target SDGs. Diharapkan, ide yang teman- teman
hasilkan ini memiliki dampak jangka menengah hingga dampak panjang terhadap kualitas
kehidupan masyarakat Indonesia hingga tahun 2030 dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai