Anda di halaman 1dari 32

Psoriasis Vulgaris

Cut Farah Izzaty


Sarah Nabila

Dr. Sulamsih Sri Budini,


Sp.KK
BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2016

1
Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kronis yang
menyerang sistem imun dengan karakteristik adanya
gambaran plak eritematosa yang bersisik.

2
Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui, namun
faktor lingkungan dan genetik memiliki peranan penting
dalam perkembangan penyakit. Faktor-faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi termasuk yaitu infeksi kronis,
stres, kelembaban rendah, obat (beta-blocker, lithium, agen
antimalaria, dan interferon), merokok, dan obesitas.
2

Penelitian Dari hasil penelitian


epidemiologi
yang
dilalukan,
dilaporkan
bahwa
prevalensi
psoriasis tidak berubah seiring
berjalannya
waktu,
berbeda
dengan penyakir autoimun lain
yang tingkat prevalensinya telah
meningkat.

Prevalensi psoriasis sekitar 2-3%


daripopulasi
di
dunia
dan
mempengaruhi
2-3%
dari
populasi di Eropa dan Amerika.

Nama

Tn. ZH

Umur
Jenis Kelamin
No. CM
Agama

49 tahun
Laki-laki
1-08-54-93
Islam

Status Pernikahan
Alamat
Suku

Menikah
Lambhuk, Banda Aceh
Aceh

Tanggal
Pemeriksaan

26 Mei 2016
4

Keluhan
Utama

Gatal-gatal
di seluruh
tubuh

RPS

Pasien datang dengan keluhan rasa


gatal
disertai
bercak
kemerahan
diseluruh tubuh yang dirasakan sejak 3
tahun yang lalu. Awalnya rasa gatal
dirasakan di punggung saja, kemudian
menjalar keseluruh tubuh. Pasien juga
mengeluhkan
bercak
kemerahan
tersebut
dirasakan
semakin
lama
semakin
menebal.
Ketika
pasien
menggaruk pada bercak kemerahan
tampak
adanya
sisik
tebal
yang
berwarna keputihan. Gatal dirasakan
semakin memberat pada saat pasien
6
berkeringat, dan keluhan berkurang

RPD

Pasien sudah mengeluhkan bercak merah disertai gatal


sejak 3 tahun yang lalu.

RP0

Pasien sudah mendapat pengobatan sebelumnya yaitu


cetirizine
10
mg
1x1,
asam
salisilat
3%
+
desoximethasone ointment 15 gr + Vaseline album 100 gr
namun keluhan masih belum berkurang.

5
6
RPK

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan


seperti pasien.

7
RPS

RPk

Pasien adalah seorang tukang becak. Pasien merupakan


seorang perokok aktif dan biasanya menghabiskan satu
bungkus per hari.
7

PEMERIKSAAN FISIK
Status
Dermatologis
(26 Mei 2016)
Deskripsi Lesi :
Pada regio facialis, colli,
thorakalis
anterior,
thorakalis
posterior,
abdominal, ekstremitas
superior,
ekstremitas
inferior, tampak adanya
plak
eritematous
disertai skuama tebal,
berbatas tegas, tepi
irregular,
ukuran
nummular
sampai
plakat, jumlah multiple,
distribusi generalisata.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan Kaarsvlek phenomen

: positif

Pemeriksaan Autzpitz sign

: positif

Pemeriksaan Koebner phenomen

: tidak dijumpai

10

11

12

13

14

ANALISA KASUS

15

ANALISA KASUS

16

ANALISA KASUS

17

ANALISA KASUS

18

ANALISA KASUS

19

ANALISA KASUS

20

KESIMPULAN
Psoriasis
merupakan
penyakit inflamasi kronis
yang menyerang sistem
imun dengan karakteristik
adanya gambaran plak
eritematosa yang bersisik.
Penyebab
pasti
dari
penyakit
ini
belum
diketahui, namun faktor
lingkungan dan genetik
memiliki peranan penting
dalam
perkembangan
penyakit.

21

Telaah Kritis Jurnal


Efektivitas dari Calcipotriene dan Betametason
Dipropionate Busa Erosol Dibandingkan Salep pada
Pasien dengan Psoriasis Vulgaris Sebuah Studi Acak
Fase II
John Koo, Stephen Tyring, William P. Werschler, Suzanne Bruce, Martin Olesen, John
Villumsen, and Jerry Bagel

Cut Farah Izzaty


Sarah Nabila

dr. Sulamsih Sri Budini, Sp.KK


BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA/ RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2016

PENDAHULUAN
31

33

Psoriasis vulgaris adalah inflamasi kronik, yaitu gangguan


kulit yang diperantarai oleh imun yang mempengaruhi 2-4%
populasi Barat, ditandai dengan peninggian berbatas merah,
plak yang tebal.
Pedoman terkini untuk terapi lini pertama dari psoriasis
vulgaris direkomendasikan penggunaan vitamin D topical
dan kortikosteroid, salah satu produknya secara terpisah
digunakan dalam kombinasi atau sebagai terapi kombinasi.
Kombinasi tetap produk Cal/BD bahkan memberikan
keuntungan terapi sebagai efektifitas tertinggi dibandingkan
terapi komponen tunggal dan menjadi lini terapi pertama
untuk psoriasis vulgaris.
Sebuah formula aerosol dari kombinasi calcipotriene 0,005%
(sebagai hidrat ; Cal) ditambah betamethasone dipropianate
0,064% (BD) telah dikembangkan sebagai terapi psoriasis.

METODOLOGI

Hasil

Hasil

Ha
sil
Berdasarkan

PGA didapatkan 54,6% dari


pasien yang menggunakan Cal / BD aerosol
foam mencapai keberhasilan pengobatan
dibandingkan dengan 43,0% menggunakan
Cal / BD ointment (p =0,025)
Berdasarkan mPASI, pada minggu ke 4 yang
didapatkan 74,2% pada pasien menggunakan
Cal / BD aerosol foam dibandingkan 63,2%
menggunakan Cal / BD ointment.

TELAAH KRITIS
JURNAL TERAPI

NO

PETUNJUK

KOMENTAR

1.

Apakah alokasi
subjek penelitian
ke kelompok
terapi atau control
betul-betul secara
acak (random)
atau tidak?
Ya

Pasien yang dimasukkan dalam analisa


penelitian ini adalah pasien yang berusia
minimal 18 tahun dengan durasi diagnose
klinis psoriasis sekurang-kurangnya 6 bulan.
Terdapat 376 pasien yang mendapatkan
Cal/BD busa erosol, Cal/BD salep, bahan dasar
busa erosol dan bahan dasar salep selama
periode 4 minggu. Regimen tersebut diberikan
secara acak kepada pasien yang didiagnosis
psoaris vulgaris berdasarkan Physician Global
Assessment of disease severity scale (PGA)
dan Modified Psoriasis Area and Severity Index
(mPASI).

2.

Apakah semua
keluaran
(outcome)
dilaporkan?
Jawaban:

Pada penelitian ini semua variabel dilakukan


analisis data.
Dari segi data deskriptif, pada penelitian ini
28
disajikan dengan lengkap dan mendetail
seperti terlihat pada tabel 1 dan gambar 3.

TELAAH KRITIS
NO PETUNJUK
KOMENTAR
TERAPI
3 JURNAL
Apakah lokasi
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data

studi menyerupai
lokasi anda
bekerja atau
tidak?
Jawaban:
Ya

di berbagai pusat rumah sakit akademik di USA.


Pada penelitian ini menyajikan data klinis pasien
yang akan diterapi meliputi: jumlah pasien, jenis
kelamin, usia, ras, diagnosis dan durasi
psoriasis, diagnosis berdasarkan PGA, diagnosis
berdasarkan mPASI, berdasarkan keterlibatan
BSA, derajat gatal berdasarkan VAS, dan
pengobatan psoriasis sebelumnya.
Berdasarkan data klinis di atas, penelitian ini
bisa dilakukan dan mengambil subjek yang
sama di RSUDZA.

Apakah
kemaknaan
statistik maupun
klinis
dipertimbangkan
atau dilaporkan?
Jawaban:
Ya

Pada penelitian ini hasil


penelitian yang
dilakukan
selama
4
minggu
semuanya
menunjukkan p = 0,005 sehingga bermakna
secara statistik.
Proporsi signifikan lebih besar dari pasien yang
menggunakan Cal / BD busa erosol mencapai
29
keberhasilan pengobatan dibandingkan dengan
mereka yang menggunakan Cal / BD salep

TELAAH KRITIS
NO PETUNJUK
KOMENTAR
JURNAL
TERAPI
5.
Apakah tindakan
Pemakaian Cal/BD busa
terapi yang
dilakukan dapat
dilakukan ditempat
anda bekerja atau
tidak? Jawaban:
Tidak

6.

Apakah
semua
subyek penelitian
diperhitungkan
dalam kesimpulan?
Jawaban:
Ya

erosol ini tidak


tersedia di Indonesia, dikarenakan pada
sediaan
topikal
berbentuk
busa
menggunakan proses pembuatan wadah
bertekanan merupakan hal yang rumit dan
memerlukan biaya yang tinggi, sehingga
harga sediaan berbentuk busa ini menjadi
mahal dan tidak di produksi di Indonesia.
Oleh karena itu, Pemakaian Cal/BD salep
lebih sering dipakai di Indonesia.
Maka pemakaian terapi tidak dapat di teliti
di RSUDZA dikarenakan tidak tersedianya
Cal/BD busa erosol.
Dalam penelitian fase II, multisenter,
investigator-blind, 4 minggu uji coba,
memilih secara acak 376 pasien dewasa
dengan psoriasis vulgaris Cal / BD busa
erosol, Cal / BD salep, bahan dasar busa
30
erosol dan bahan dasar salep. Setelah
dilakukan analisa data didapatkan proporsi

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kritisi jurnal didapatkan dari 6 pertanyaan


memiliki jawaban Iya sebanyak 5 pertanyaan dan jawaban
Tidak sebanyak 1 pertanyaan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa jurnal dengan judul Efektivitas dari Calcipotriene dan
Betametason Dipropionate Busa Erosol Dibandingkan Salep
pada Pasien dengan Psoriasis Vulgaris - Sebuah Studi Acak
Fase II
ini layak dibaca dan layak untuk diadaptasikan
sebagai penelitian lanjutan di RSUDZA.

31

TERIMA
KASIH
1

Anda mungkin juga menyukai