BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Pengertian
Hidraulika adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang
berlaku pada zat cair baik zat cair itu diam maupun bergerak (mengalir). Hidraulika
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Hidraustatika
: zat cair diam
2. Hidraudinamika
: zat cair bergerak
1.2.
Tekanan Hidrostatika
Pada setiap titik di dalam zat cair yang diam akan mengalami suatu tekanan yang
disebut tekanan hidrostatis. Dengan demikian setiap benda atau bidang yang berada di
dalam zat cair tersebut akan merasakan tekanan cairan dengan intensitas yang sama di
semua arah dan bekerja tegak lurus pada setiap bidang tersebut. Tekanan hidrostatis
pada suatu titik di dalam zat cair yang diam besarnya sama dengan berat prisma zat
cair ( yang luas penampangnya satu, tingginya sama dengan jarak titik itu ke
permukaan zat cair ) ditambah tekanan permukaan. Berarti makin dalam letak titik
makin besar tekanannya.
1.3.
Hidrodinamika
Berdasarkan cara bergerak partikel zat cair aliran dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1. Laminer, dan
2. Turbulen.
Sedangkan berdasarkan tipe alirannya (cara pengalirannya) dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
1. Pengaliran tetap.
2. Pengaliran tak tetap
Gaya-gaya yang bekerja pada suatu zat cair ideal yang bergerak secara steady flow
yaitu :
1. Gaya berat.
2. Tekanan Hidrostatis.
3. Gaya Luar
1.4.
KELOMPOK 15
Aliran saluran terbuka harus memiliki permukaan bebas, sedangkan saluran tertutup,
air harus mengisi seluruh saluran. Meskipun kedua jenis aliran itu hampir sama,
penyelesaian masalah aliran saluran terbuka jauh lebih sulit dibandingkan dengan
aliran saluran tertutup. Kondisi aliran dalam saluran terbuka yang rumit berdasarkan
kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas cenderung berubah sesuai dengan
waktu dan ruang dan juga bahwa kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar saluran
dan permukaan bebas adalah tergantung satu sama yang lainnya.
Umumnya penyelesaian untuk aliran saluran terbuka lebih didasarkan pada
hasil pengamatan dibandingkan dengan aliran saluran tertutup.Metode empiris ini
merupakan metode terbaik yang ada pada saat ini, dan apabila diterapkan secara hatihati dan seksama dapat menghasilkan nilai yang sesuai dengan praktek.
Debit pada suatu penampang saluran untuk sembarang aliran dinyatakan
dengan :
Q = V .A ............................................................................................( 1-1 )
Dimana :
V = Kecepatan aliran ( m/det )
A = Luas penampang melintang tegak lurus arah aliran ( m2 )
Dalam sebagian besar persoalan aliran tetap, debit dianggap tetap sepanjang
bagian saluran lurus , dengan kata lain aliran bersifat kontinyu oleh karenanya
berdasarkan persamaan (1-1), diperoleh :
Q = V1 . A1 = V2 . A 2 .....................................................................( 1-2 )
Dimana indeks menunjukkan penampang saluran yang berlainan artinya pada titik
tinjau yang berbeda.Persamaan diatas merupakan suatu persamaan kontinyuitas.
1.5
Tipe Saluran
Suatu saluran yang penampang melintangnya dibuat tidak berubah-ubah dan
kemiringan dasarnya tetap disebut saluran prismatic ( prismatic channel ). Untuk
penampang saluran yang biasa dan sederhana, unsur geometri dapat dinyatakan secara
KELOMPOK 15
matematik menurut kedalaman aliran dan dimensi lainnya dari penampang
tersebut.Penampang saluran buatan biasanya direncanakan berdasarkan bentuk
geometri yang umum.Bentuk persegi panjang sering dipakai untuk saluran yang
dibangun dengan bahan yang stabil seperti kayu, logam, atau kaca.
Model saluran yang dibuat dilaboratorium untuk kebutuhan penelitian termasuk
saluran buatan yang dibentuk oleh manusia.Sifat-sifat hidrolik semacam ini dapat
diatur menurut keinginan atau direncanakan untuk memenuhi persyaratan
tertentu.Oleh sebab itu, penerapan teori hidrolika untuk saluran buatan dapat
membuahkan hasil yang cukup sesuai dengan kondisi sesungguhnya jika dilakukan
dengan hati-hati dan seksama.
Terdapat beberapa tipe aliran dalam aliran saluran terbuka.Penggolongan tipe
aliran dibuat berdasarkan perubahan kedalaman aliran sesuai dengan waktu dan
ruang.Secara garis besarnya penggolongan aliran saluran terbuka yaitu aliran tetap
dan aliran tidak tetap.Aliran dalam saluran terbuka dikatakan tetap jika kedalaman
aliran tidak berubah selama suatu jangka waktutertentu.Aliran dikatakan tidak tetap
bila kedalamannya berubah tidak sesuai dengan waktu.
Untuk aliran tetap dibagi menjadi aliran seragam dan aliran berubah. Aliran
saluran terbuka dikatakan seragam apabila kedalaman aliran sama pada setiap
penampang saluran, sedangkan aliran berubah jika kedalaman aliran berubah
sepanjang saluran. Aliran berubah tesebut dibagi menjadi dua yaitu aliran berubah
tiba-tiba dan aliran berubah lambat laun.Dikatakan berubah tiba-tiba jika
kedalamannya mendadak berubah pada jarak yang cukup pendek, sedangkan aliran
berubah lambat laun jika kedalamannya berubah lambat misalnya akibat
pembendungan.
Untuk lebih jelasnya, penggolongan tipe aliran saluran terbuka dapat diringkas
sebagai berikut:
Aliran tak tetap dibagi menjadi
1. Aliran Tetap :
a. Aliran Seragam
b. Aliran Berubah :
1. Aliran Berubah Lambat Laun
2. Aliran Berubah Tiba-tiba
2. Aliran Tak Tetap :
a. Aliran Seragam Tak Tetap
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
KELOMPOK 15
b. Aliran Berubah Tak Tetap :
1. Aliran Tak Tetap Berubah Lambat Laun
2. Aliran Tak Tetap Berubah Tiba-tiba
Gambar 1.1
KESEIMBANGAN BENDA
2.1
Tujuan
Menentukan letak pusat tekanan pada bidang dan hubungan antara tinggi muka air
dengan massa beban pada alat peraga.
KELOMPOK 15
2.2
Ringkasan Teori
Setiap benda yang berada di dalam air akan mendapat tekanan tegak lurus
permukaan sebesar .g.h ( adalah massa jenis air ).
Besarnya gaya tekan pada bidang rata adalah :
F = ......................................................................................................(
.g .h . A
2-1 )
Dimana :
= massa jenis air ( gr/cm3 )
g = gravitasi ( cm/dt2 )
A = luas penampang ( cm2 )
2.3
Keterangan gambar :
1. Bejana / Tangki
2. Penyipat datar
3. Lengan piringan beban
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
KELOMPOK 15
4 Lengan timbangan
5. Benda kuadran
6. Sekrup pemegang lengan timbangan
7. Lengan timbangan
8. Poros lebar
9. Beban pengatur keseimbangan
10. Skala paras air
11. Bidang permukaan segi empat
12. Katup penguras
13. Kaki penyangga berulir
2.4
Cara Kerja
1. Ukur panjang a,b,c, dan d pada alat peraga
2. Letakkan nivo pada bejana dan atur kaki penyangga agar bejana benar-benar datar
3. Letakkan piringan beban pada ujung lengan timbangan
4. Atur beban pengatur keseimbangan sampai lengan timbangan kembali mendatar
5. Letakkan beban pada piringan beban
6. Tutup katup penguras dan isi bejana dengan air sedikit-sedikit sampai lengan
timbangan kembali mendatar
7. Catat ketinggian paras air (y) pada kolom data yang sesuai
8. Lakukan langkah 5 s/d 7 sampai ketinggian paras air maksimum
9. Kurangi beban, sesuai dengan pembebanannya
10. Turunkan paras air dengan membuka katup penguras sampai lengan timbangan
kembali mendatar.
11. Catat ketinggian paras air (y) pada kolom data yang sesuai
KELOMPOK 15
12. Lakukan langkah 9 s/d 11 sampai ketinggian minimum
2.5
Tugas
1. Buat grafik hubungan m/y versus y dari data percobaan tenggelam sebagian
2. Hitung kemiringan grafik dan perpotongannya dengan ordinat.
Bandingkan kemiringan dan perpotongan tersebut berturut-turut dengan b/(6.L) dan
.b.(a+d) / 2.L
3. Buat grafik m/y versus L/y dari data percobaan tenggelam seluruhnya
4. Hitung kemiringan grafik dan perpotongan dengan axis, bandingkan kemiringan dan
perpotongan tersebut berturut-turut dengan .b.d3 / (12.L2) dan .b.d. (a+d/2)/L
5. Kesimpulan
2.6
Penambahan Massa
( garam )
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Tinggi
( mm )
44
64
80
93
109
122
133
145
158
Pengurangan Massa
( gram )
450
400
350
300
250
200
150
100
50
Pengolahan data :
Tenggelam sebagian / Tercelup sebagian (untuk h < 100 mm atau
h< 0,1 m )
Tinggi
( mm )
158
145
133
123
109
93
80
64
44
KELOMPOK 15
Rumus yang digunakan :
P=
Yc =
M=
Contoh Perhitungan tercelup sebagian pada 1 percobaan
Maka
= - 0,006
P=
P = 0,5 x 9,81 x 1 x 0,075 x 0,0442
= 0,0007122
Yc =
Yc =
= 0,0013
*
M = P. ( a + d Y/3)
= 0,0007122 x ( 0,1+ 0,1 0,044 /3)
= 0.000132
KELOMPOK 15
P=
Yc =
M=
Contoh Perhitungan tercelup seluruhnya pada 1 percobaan
= 0,059
*P=
= 9,81 x 1 x 0,075 x 0,059 x 0,1
= 0,00434
* Yc =
Yc =
= 0,0666
* M = g .Y .
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
KELOMPOK 15
= 9,81 . 0,109 .
= 0,1646
Penambaha
n Massa
( gram )
Tingg
i
( mm
)
Tingg
i(m)
(m)
50
44
0.044
0
0.00
6
100
64
0.064
0
0.01
4
P (N)
0.000712
2
0.001506
8
10
Yc (m)
M (Nm)
Keteranga
n
0.0013
3
0.00013
2
Tercelup
sebagian,
h < 100
0.0246
7
0.00026
9
Tercelup
sebagian
KELOMPOK 15
150
80
0.080
0
0.03
0.0433
3
0.00040
8
Tercelup
sebagian
200
93
0.093
0
0.04
3
0.0585
0
0.00053
8
Tercelup
sebagian
250
109
0.109
0
0.05
9
0.004340
9
0.0666
5
0.16457
4
Tercelup
seluruhny
a, h < 100
300
122
0.122
0
0.07
2
0.005297
4
0.0788
3
0.17651
3
Tercelup
seluruhny
a
0.08
3
0.006106
7
0.0892
7
0.18673
9
Tercelup
seluruhny
a
0.002354
4
0.003181
8
350
133
0.133
0
400
145
0.145
0
0.09
5
0.006989
6
0.1007
5
0.19799
2
Tercelup
seluruhny
a
450
158
0.158
0
0.10
8
0.007946
1
0.1132
7
0.21027
2
Tercelup
seluruhny
a
Massa (M)
Tinggi (Y)
Tinggi (Y2)
(m/Y2)
(m/Y)
(Kg)
0.05
0.10
0.15
0.20
(m)
(m2)
0.001936
0.004096
0.006400
0.008649
(Kg/m2)
25.826
24.414
23.438
23.124
(Kg/m)
1.136
1.563
1.875
2.151
0.044
0.064
0.080
0.093
Tinggi
(Y)
(d/2)
(m/Y)
(L/Y)
(Kg)
(m)
(m)
(Kg/m)
(m)
(m)
0.25
0.109
0.05
2.294
0.275
2.523
0.30
0.122
0.05
2.459
0.275
2.254
0.35
0.133
0.05
2.632
0.275
2.068
0.40
0.145
0.05
2.759
0.275
1.897
No
11
KELOMPOK 15
5
0.45
0.158
0.05
2.848
0.275
1.741
1.5
m/Y
2.15
1.14
1
0.5
0
0
12
KELOMPOK 15
1.9
1.74
L/Y
1.5
1
2
2.5
m/Y
Kesimpulan :
1. Penambahan beban akan berpengaruh pada letak pusat tekanan (titik berat) yang
kemudian menyebabkan kedalaman letak pusat tekanan semakin besar.
2. Untuk tercelup sebagian kedalaman pusat tekanannya berbeda dengan tercelup
seluruhnya.
3.
13
cm
cm
cm
cm
KELOMPOK 15
- Untuk P = 0,00795, maka yc = 11,33 cm
Yc rata rata = 8,975 cm, maka didapat P = 0,00628
Dengan titik pusat tekanan dapat diperoleh dari grafik dengan memperhatikan
persamaan y = 11,553e-0,676x yang mempunyai nilai R = 0,9933
4. Dari data tersebut di atas maka dapat diketahui pusat tekanan terbesar terdapat pada
benda tercelup seluruhnya.
Untuk benda tercelup sebagian, jika nilai Y semakin besar maka nilai M/Y semakin
besar pula. Sedangkna untuk benda tercelup seluruhnya, jika nilai Y semakain besar
maka nilai M/Y semakin besar pula sedangkan nilai L/Y semakin kecil.
BAB III
PERCOBAAN REYNOLD
3.1 Tujuan
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
14
KELOMPOK 15
Menyelidiki keadaan aliran zat cair dengan cara Profesor Osborne Reynold.
3.2 Ringkasan Teori
Bilangan Reynold :
Re = ( V . D ) / v : v = /
( 4-1 )
Dimana :
Re = bilangan Reynold
V = kecepatan aliran ( m/dt )
D = diameter pipa visualisasi ( m )
v = kekentalan kinematik air ( m2/dt )
= kekentalan dinamis air ( kg/m.dt )
= kerapatan massa ( kg/m3 )
Kriteria Bilangan Reynold dalam penentuan keadaan aliran :
Laminer : Re < 2000
Transisi : 2000 Re 4000
Turbulen: Re > 4000
Aliran Laminer ditandai oleh keadaan yang mantap dimana semua garis alir
mengikuti lintasan yang sejajar.
Aliran Turbulen ditandai oleh keadaan yang tidak mantap dimana garis alir
saling bertabrakan, sehingga menimbulkan bidang geser yang patah dan terjadinya
percampuran antara air dan zat pewarna
Meja hidraulika
2.
Stopwatch
3.
Gelas ukur
15
KELOMPOK 15
4.
Termometer
5.
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
Pelimpah
5.
Injektor pewarna
6.
7.
8.
9.
Tangki tekanan
10.
11.
16
KELOMPOK 15
3. Injektor pewarna diatur sampai tepat diatas corong pemulus aliran
4. Isilah tangki tekanan secara perlahan dengan membuka katup pengatur aliran pada
meja hidraulika sampai airnya melimpah melalui bagian pelimpah
5. Buka dan kemudian tutup kembali katup pengatur aliran pada pipa kaca peraga
aliran setelah pipa peraga tersebut terisi air
6. Hentikan suplai dari meja hidraulika dan diamkan dulu alat percobaan sedikitnya
selama sepuluh menit
7. Ukurlah dan catat temperatur air dengan termometer
8. Tutup katup pengalir zat pewarna dan isilah reservoir zat pewarna
9. Buka katup pengatur aliran pada meja hidraulika sedikit sehingga air mengalir kecil
dari pipa aliran keluar
10. Buka katup pengatur aliran pada pipa peraga secara perlahan, dan atur katup
pengalir zat pewarna sehingga terbentuk aliran perlahan yang hanya garis alir
berwarna tampak jelas
11. Bila garis alir telah tampak jelas, catatlah kondisi aliran zat pewarna secara visual,
volume air yang keluar dari pipa peraga dan waktu pengalirannya pada lembar data
yang tersedia dan ulangi sekali lagi pengukuran dalam keadaan aliran yang tetap
12. Rubah untuk kondisi aliran yang lain dengan membuka katup pengatur aliran pada
pipa peraga secara perlahan. Bila garis alir telah mengalami perubahan dari
sebelumnya, catatlah kondisi aliran zat pewarna visual, volume air yang keluar dari
pipa peraga dan waktu pengalirannya pada lembar data yang tersedia dan ulangi
sekali lagi pengukuran dalam keadaan aliran yang tetap.
3.5 Tugas
1.
Dari data pengukuran volume dan waktu, hitung dan buat tabulasi debit
dan kecepatan
2.
3.
4.
Kesimpulan
17
KELOMPOK 15
3.6 Penyelesaian Tugas
Analisa data dan perhitungan:
Data Percobaan :
-
= 12 mm
= 25 o C
Pengolahan data :
-
= 0,012 m
= . . d2
= . 3,14 . 0,0122
= 1,1304 x 10-4 m2
= 50 ml = 5x10--5 m3
= 10 detik
= 5x10-6 m3/detik
0,03834558
m/detik
Re =
= 460,1226994
Maka diperoleh kondisi / jenis aliran yaitu Aliran Laminer karena Re < 2000
18
KELOMPOK 15
Tabel 3.1 Perhitungan Debit dan Kecepatan :
No
Keadaan aliran
(Pewarna)
Laminer I
Laminer II
Transisi I
Transisi II
Turbulen I
Turbulen II
A (m2)
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
0.000113
04
Waktu (
detik )
Volume ( ml )
Debit (m/dtk)
Kecepatan
(m/dtk)
10
50
0.0000050
0.044232
20
100
0.0000050
0.044232
10
150
0.0000150
0.132696
20
300
0.0000150
0.132696
10
245
0.0000245
0.216737
20
435
0.0000218
0.192410
10
420
0.0000420
0.371550
20
770
0.0000385
0.340587
10
480
0.0000480
0.424628
20
1032
0.0000516
0.456476
10
660
0.0000660
0.583864
20
1220
0.0000610
0.539632
No
Keadaan
aliran
(Pewarna)
Laminer I
Laminer II
Transisi I
Transisi II
D
(m)
kecepat
an
(m/dtk)
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.04423
2
0.04423
2
0.13269
6
0.13269
6
0.21673
7
0.19241
0
0.37155
0
0.34058
7
Re
Keterangan
Jenis Aliran
530.786
<2000
Laminer
530.786
<2000
Laminer
1,592.357
<2000
Laminer
1,592.357
<2000
Laminer
2,600.849
2,308.917
2000 Re
4000
2000 Re
4000
Transisi
Transisi
4,458.599
> 4000
Turbulen
4,087.049
> 4000
Turbulen
19
KELOMPOK 15
Turbulen I
Turbulen II
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.01
2
0.42462
8
0.45647
6
0.58386
4
0.53963
2
5,095.541
> 4000
Turbulen
5,477.707
> 4000
Turbulen
7,006.369
> 4000
Turbulen
6,475.584
> 4000
Turbulen
Keterangan :
: 2000 Re 4000
Kesimpulan :
1. Debit air aliran Turbulen lebih banyak dari Laminer ( semakin lambat aliran maka
semakin kecil debit air ).
2. Untuk aliran laminer aliranya tenang dan pelan sedangkan turbulen aliranya cepat dan
tak menentu.Pertambahan kecepatan menyebabkan penigkatan bilangan Reynolds.
3. Perhitungan pada jenis aliran turbulen 1 juga sesuai dengan kriteria bilangan Reynolds
dalam menentukan keadaan/jenis aliran, karena pada turbulen 1, kriteria bilangan
reynoldsnya yaitu > 4000.
4. Dapat kami simpulkan kesalahan pada perhitungan di atas terjadi akibat beberapa
factor, salah satu diantaranya yaitu ketelitian praktikan dalam mengamati.
20
KELOMPOK 15
BAB IV
PERCOBAAN BERNOULLY
4.1. Tujuan
Menyelidiki kebenaran teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan
perubahan diameter.
4.2. Ringkasan Teori
Hukum Bernoully :
Jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu
aliran zat cair ideal selalu mempunyai harga konstan .
Sehubungan aliran dalam pipa pada dua penampang, persamaan Bernoully tersebut dapat
ditulis sebagai berikut :
V12/2g + P1/g + Z1 = V22/2g + P2/g + Z2 . ( 3-1 )
Dimana :
V2/2g
= tinggi kecepatan
P/g
= tinggi tekanan
= tinggi tempat
Indeks 1, 2
= kecepatan aliran
= percepatan gravitasi
21
KELOMPOK 15
Z1 = Z2 ( pipa benda uji terletak horizontal )
P = .g .h . ( 32 )
Jadi bila mengikuti teori Bernoully, maka :
Total head ( H) = V2/2g + h
Konstan pada semua penampang sepanjang pipa uji.
4.3. Alat Yang Dipakai
1.
Stopwatch
2.
Meja hidraulika
3.
2.
3.
Tabung manometer
4.
5.
6.
Sumbat
7.
22
KELOMPOK 15
8.
Kaki penyangga
9.
Base board
10.
Pompa tangan
11.
12.
13.
Letakkan alat percobaan horizontal pada saluran tepi di atas meja hidraulika
dengan mengatur kaki penyangga
2.
Hubungan alat dengan aliran suplai dari meja hidraulika dan arahkan aliran
yang keluar dari ujung outlet pipa benda uji ke dalam gelas ukur
3.
Isi dengan hati-hati semua tabung manometer dengan air, hingga semua
kantung-kantung udara pada sambungan pipa keluar
4.
Atur dengan seksama suplai air dan kecepatan aliran melalui katup pengatur
aliran alat dan katup suplai pada meja hidraulika, sehingga diperoleh kombinasi
aliran tekanan yang sangat baik dan perbedaan tekanan tampak jelas pada tabung
manometer
5.
6.
7.
Ulangi sekali lagi pembacaan volume dan waktu untuk mencari debit dalam
keadaan aliran yang tetap
8.
Amati posisi pararel dari manometer, lalu alirkan air hingga diperoleh
perbedaan tinggi ( kenaikkan ) 1 cm.
4.5. Tugas
23
KELOMPOK 15
1.
Dari data pengukuran dan waktu, hitung dan buat tabulasi debit, kecepatan,
pembacaan head statis pada tabung manometer serta total head masing-masing pipa
tekanan
2.
4.6
Penyelesaian Tugas
Analisa data dan perhitungan :
Data Percobaan :
Pembacaan Tinggi Tekan Air Pada Tabung Manometer
(mm)
o
1
116
115
114
113
112
110
108
117
136
156
176
193
124
136
146
158
110
116
118
121
98
95
89
85
85
75
62
52
64
55
35
33
Pengolahan data :
-
Volume (V)
24
125
138
162
190
Waktu
Volume
(detik)
(ml)
90
10
5
256
466
10
5
894
595
10
5
1120
729
10
5
1383
835
10
1395
KELOMPOK 15
ml = 545 x 10-6 m3
V=
-
Waktu (T)
T=
-
detik
Q=
-
V=
-
= 0,557 m/detik
H=
= 0,1558
Maka nilai H harus konstan pada seluruh potongan sepanjang pipa pada tabel.
Dengan perhitungan diatas maka nilai H selalu konstan.
Tabel perhitungan Debit dan Kecepatan :
N
o
Leve
l
(mm
)
140
135
127
120
112
Leve
l
Volume
Debit
Luas (A)
(m)
(m)
(m3)
(detik
)
(m3/detik)
(m2)
(m3/detik
)
(m)
0.00007
267
0.00007
267
0.00007
267
0.00007
267
0.00007
0.00049062
5
0.00016733
1
0.00012070
2
0.00010023
7
0.00008820
0.14
0
0.13
5
0.12
7
0.12
0
0.11
0.025
0.014
6
0.012
4
0.011
3
0.010
0.00054
5
0.00054
5
0.00054
5
0.00054
5
0.00054
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
25
0.14811
0.43427
0.602036
0.724951
0.823861
0.001118
1
0.009612
2
0.018473
3
0.026786
6
0.034594
KELOMPOK 15
95
165
150
135
120
105
75
195
170
142
115
90
35
220
185
150
115
78
245
200
2
0.09
5
0.16
5
0.15
0
0.13
5
0.12
0
0.10
5
0.07
5
0.19
5
0.17
0
0.14
2
0.11
5
0.09
0
0.03
5
0.22
0
0.18
5
0.15
0
0.11
5
0.07
8
0.00
5
0.24
5
0.20
0
6
0.01
0.025
0.014
6
0.012
4
0.011
3
0.010
6
0.01
0.025
0.014
6
0.012
4
0.011
3
0.010
6
0.01
0.025
0.014
6
0.012
4
0.011
3
0.010
6
0.01
0.025
0.014
6
5
0.00054
5
0.0007
9
0.0007
9
0.0007
9
0.0007
9
0.0007
9
0.0007
9
0.0010
68
0.0010
68
0.0010
68
0.0010
68
0.0010
68
0.0010
68
0.0012
2
0.0012
2
0.0012
2
0.0012
2
0.0012
2
0.0012
2
0.0014
2
0.0014
2
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
7.5
267
0.00007
267
3
0.0000785
0.00010
533
0.00010
533
0.00010
533
0.00010
533
0.00010
533
0.00010
533
0.00049062
5
0.00016733
1
0.00012070
2
0.00010023
7
0.00008820
3
0.00014
233
0.00014
233
0.00014
233
0.00014
233
0.00014
233
0.00014
233
0.00049062
5
0.00016733
1
0.00012070
2
0.00010023
7
0.00008820
3
0.00016
267
0.00016
267
0.00016
267
0.00016
267
0.00016
267
0.00016
267
0.00049062
5
0.00016733
1
0.00012070
2
0.00010023
7
0.00008820
3
0.00018
933
0.00018
933
0.00049062
5
0.00016733
1
26
0.0000785
0.0000785
0.0000785
0.92569
0.214692
0.629492
0.872676
1.050847
1.19422
1.341826
0.290106
0.850612
1.179217
1.419973
1.613709
1.813163
0.33155
0.972127
1.347676
1.622826
1.844239
2.072187
0.385902
1.131493
6
0.043674
9
0.002349
3
0.020196
8
0.038815
6
0.056283
3
0.072689
2
0.091768
4
0.004289
6
0.036877
7
0.070874
2
0.102768
8
0.132724
6
0.167561
8
0.005602
7
0.048166
8
0.092570
4
0.134228
6
0.173354
6
0.218856
2
0.007590
2
0.065253
6
KELOMPOK 15
3
155
110
65
0.15
5
0.11
0
0.06
5
0.00
0
0.012
4
0.011
3
0.010
6
0.01
0.0014
2
0.0014
2
0.0014
2
0.0014
2
0.00018
933
0.00018
933
0.00018
933
0.00018
933
0.00012070
2
0.00010023
7
0.00008820
3
0.14111808
0.14461215
0.14547334
0.14678665
0.14659463
0.13867492
7.5
7.5
7.5
7.5
0.0000785
1.568607
1.888863
2.146573
0.234851
2.41189
0.296494
No
0.1481104
11,380
0.140
9,81
0.43427004
11,282
0.135
9,81
0.60203565
11,183
0.127
9,81
0.72495107
11,085
0.120
9,81
0.82386082
10,987
0.112
9,81
0.92569002
10,791
0.095
9,81
0.21469214
13,342
0.165
9,81
0.62949235
12,164
0.150
9,81
0.87267553
10,791
0.135
9,81
1.05084651
0,9614
0.120
9,81
1.19422028
0,8339
0.105
9,81
1.3418259
0,6278
0.075
9,81
0.29010616
15,304
0.195
9,81
0.8506115
13,342
0.170
9,81
1.17921662
11,380
0.142
9,81
1.41997297
0,9320
0.115
9,81
1.61370904
0,7358
0.090
9,81
1.81316348
0,3434
0.035
9,81
0.33154989
17,267
0.220
9,81
0.97212743
14,323
0.185
9,81
1.34767614
11,576
0.150
9,81
1.62282625
0,8731
0.115
9,81
1.84423891
0,6082
0.078
9,81
2.07218684
0,0392
0.005
9,81
27
0.125409
1
0.181845
3
0.70111808
0.70461215
0.70547334
0.70678665
0.70659463
0.69867492
0.16734927
0.17019677
0.17381563
0.1762833
0.1776892
0.16676844
0.72734927
0.19928958
0.20687767
0.2128742
0.21776877
0.22272461
0.20256176
0.75928958
0.22560272
0.23316676
0.24257039
0.24922859
0.25135459
0.22385618
0.78560272
0.73019677
0.73381563
0.7362833
0.7376892
0.72676844
0.76687767
0.7728742
0.77776877
0.78272461
0.76256176
0.79316676
0.80257039
0.80922859
0.81135459
0.78385618
KELOMPOK 15
0.38590234
18,933
0.245
9,81
1.13149259
15,500
0.200
9,81
1.56860666
11,870
0.155
9,81
1.88886334
0,8339
0.110
9,81
2.14657315
0,5101
0.065
9,81
2.4118896
0.000
9,81
0.25259025
0.26525359
0.28040912
0.2918453
0.29985098
0.29649396
0.81259025
0.82525359
0.84040912
0.8518453
0.85985098
0.85649396
Kesimpulan :
1. Dari percobaan dan perhitungan yang dilakukan,hasil total head ( H pada
perhitungan debit dan kecepatan ) total Head pada pembuktian rumus mendekati
sama, maka disimpulkan hukum bernoully berlaku.
2. Semakin besar luas tampang, semakin kecil kecepatannya dan sebaliknya semakin
kecil luas tampang, semakin besar kecepatannya
3. Tinggi rendahnya tekanan air tergantung pada besar kecilnya diameter pipa
semain besar diameter semakin besar pula tekanan air padapipa tersebut.
4. Jumlah air yang masuk sama dengan jumlah air yang keluar.
5. Level ( h ) berpengaruh pada besarnya nilai total head ( H ) dan tidak berpengaruh
pada Debit karena Debit air tetap konstan.
BAB V
PERCOBAAN PINTU AIR
28
KELOMPOK 15
5.1
Tujuan
Tujuan dari percobaan pada bab ini yaitu untuk menganalisa debit aliran yang melalui
pintu air
5.2
Ringakasan Teori
Pintu air yang airnya mengalir melauli bagian bawah struktur dinamakan pintu air
aliran air aliran bawah, contohnya pintu air gesek tegak.Sebaliknya jika air mengalir
diatas struktur dinamakan pintu air aliran atas.Secara hidrolis contoh pintu air aliran
atas adalah sekat dan sejenisnya.
Dengan menggunakan persamaan energi dapat ditunjukkan bahwa besarnya debit
pelepasan yang melalui pintu air aliran bawah adalah:
....................... (5-1)
Q = C .d .b . a.
Dimana:
Cd
= Koefisien debit
Y1
29
KELOMPOK 15
Aliran pelepasan dari pintu, mungkin (terendam) atau bebas, tergantung pada
kedalaman air bawah. Untuk keperluan studi eksperimen, pemakaian istilah tinggi
energi kecepatan tersebut dimasukkan dalam koefisien debit (Cd), jadi :
Q= Cd .d .b. a
............................(5-2)
Dimana:
Cd = Koefisien debit yang tergantung pada geometri struktur,
Koefisien konstruksi (Cc) :
............................(5-3)
Cc = Y2 / a
Dimana:
Y2 =
............................(5-4)
Dimana:
a
Y1 =
Koefisien debit (Cd) untuk saluran terbuka dapat dinyatakan sebagai berikut:
..........................(5-5)
Dimana:
Cv =
Koefisien kecepatan
Cc =
Koefisien kosraksi
Yi =
Untuk aliran tenggelam yang melalui pintu air dimana kedalaman hilir aliran lebih
besar dari pada tinggi bukaan pintu, persamanaan debit pada aliran tenggelamnya
tersebut dapat dinyatakan :
...........................(5-6)
Q = Csf .b .a .
30
KELOMPOK 15
Dimana:
Csf = Koefisien debit untuk aliran tenggelam (dapat diperoleh dari gambar)
b
31
KELOMPOK 15
Gaya gaya yang bekerja pada pintu air ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini
....................................(5-7)
F2
F3
= . .g .
32
KELOMPOK 15
Dengan adanya gaya reaksi dari pintu terhadap aliran maka akan terjadi gaya
Dimana:
y3
y3
Untuk harga debit yang konstan, persamaan energi spesifik dapat dinyatakan sebagai
berikut:
...............................(5-9)
E =y+
atau
=y+
Persamaan energi spesifik tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk kurva para bola
sebagai berikut :
33
KELOMPOK 15
Emin
= Yc +
...............................(5-10)
Dimana :
= .yc
Emin =
..............................(5-11)
Dimana :
Yc
Vc
= Gravitasi (9,81m/dt2)
Yc=
..............................(5-12)
Dimana :
Q
34
KELOMPOK 15
g
Loncatan hidrolis merupakan jenis aliran tidak beraturan yang kedalaman airnya
berubah secara cepat, terjadi apabila aliran superkritis berubah menjadi sub kritis
melalui kedalaman air kritis pada jarak horizontal yang relatif pendek. Loncatan
hidrolis yang terjadi pada dasar horizontal, terdiri dari beberapa tipe yang berbeda
beda. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Biro Reklamasi Amerika Serikat,
tipe tipe tersebut dapat dibedakan berdasarkan bilangan Froude aliran
Bilangan Froude:
F=
..............................(5-13)
Dimana:
V2
Y2
..............................(2-14)
Dimana:
F = Bilangan froude
Y2 = Kedalaman hilir aliran (m)
Y3 = Kedalaman aliran yang segera menuju keadaanKonstan
35
KELOMPOK 15
5.3
5.4
Cara kerja
36
KELOMPOK 15
1. Ukur tebal pintu air (t) dan panjang pintu air (b) dengan menggunakan
penggaris kemudian pasang pintu air dengan kuat di saluran posisi alat
yang ditentukan.
2. Ukur tinggi bukaan pintu aiar (a) dengan menggunakan penggaris.
3. Tentukan posisi pengamatan yang dilakukan pada bagian hulu dan
bagian hilir alat ukur.
4. Alirkan sebuah harga debit dengan menekan tombol On pada motor
listrik dan atur katup pengatur aliran, kemudian tunggu sebentar sampai
aliran dalam keadaan konstan.
5. Ukur keadaan aliran pada posisi pengamatan yang telah ditentukan
dengan menggunakan current meter taraf, dimana dasar saluran untuk
setiap posisi pengamatan sama dengan nol.
6. Tentukan jumlah putaran baling baling persamaan waktu dengan
menggunakan current meter untuk setiap posisi pengamatan yang telah
ditentukan. Pengukuran dilakukan pada bagian tengah, artinya letak
baling baling current meter tetap pada 0,6 kedalaman aliran dari muka
air.
7. Ulangi langkah 5 dan 6 untuk kondisi debit yang berlainan dengan
memutar katup pengatur aliran, namun terlebih dahulu tunggu sebentar
sampai aliran dalam keadaan konstan.
5.5
Tugas
-
Gambar kurva energi spesifik, yaitu hubungan tinggi muka air dengan
energi spesifik.
37
KELOMPOK 15
-
5.6
= 3,5
= 0,5
= 30
= 290
=0
= 10
cm
cm
cm
cm
cm
detik
( cm
)
Pembacaa
n
pembacaan
Dasar
Muk
a
T
Muka
Air
(ho)
Salura
n
Air
( mm )
(m
m)
(cm)
(N/m)
Hr
Current
Meter
(m/dtk
)
(cm)
Tingg
i
Garis
Debit
Energ
i
(cm3/dt)
(cm)
135
95
9,5
289
29.47
44.27
53.76
8398.95
155
95
9,5
286
29.18
43.41
52.89
8316.30
175
100
10
283
28.90
42.56
52.53
8667.00
195
100
10
283
28.90
42.56
52.53
8667.00
215
100
10
284
28.99
42.84
52.83
8667.00
235
105
10,5
279
28.51
41.43
51.92
8980.65
255
105
10,5
287
29.28
43.70
54.19
9223.20
275
105
10,5
291
29.67
44.85
55.33
9342.90
285
105
10,5
275
28.13
40.32
50.80
8857.80
10
290
307.0
0
202.2
3
11
295
45
4,5
784
77.04
302.52
12
305
60
628
62.05
196.24
13
320
70
348
35.14
62.95
69.93
7379.40
14
335
80
355
35.82
65.38
73.35
8594.40
15
350
75
7,5
348
35.14
62.95
70.43
7906.50
16
365
75
7,5
339
34.28
59.89
67.35
7710.75
17
380
80
341
34.47
60.56
68.55
8272.80
18
395
80
337
34.09
59.22
67.19
8179.20
19
410
80
352
35.53
64.33
72.30
8524.80
20
425
80
354
35.72
65.03
72.99
8570.40
163,5
680.3
38
10400.40
1169.00
155828.4
KELOMPOK 15
0
Pengolahan data :
Data 1
-
Kecepatan (v)
Debit ( q )
Y rata-rata
V rata-rata
= 0,961 . ( n/ T ) + 1,7
= 0,961 . ( 289/10 ) + 1,7
= 29,47 m/dtk
= 9,5 cm
= (29,47)2 / 2 x 9,81
= 44.26 cm
= Ho + Hr
= 9,5 + 44,26
= 53,76 cm
=V.A
= V . b . Ho
= 29,47.30.9,5
= 8398,85 cm3/ dtk
= Y / 20
= 163,5 / 19
= 8,6 cm
= V / 19
= 680,30 / 19
= 35,8 cm/dtk
Pengolahan data :
Diketahui :
a = 3,5 cm
Y1 = 9,5 cm
V1 = 29,47 cm/dtk
b = 30 cm
Y2 = 4,5 cm
V2 = 77,04 cm/dtk
( aY.Cc1 )
( 3,5.1,5
9,5 )
= 0,002
39
KELOMPOK 15
Jenis aliran :
Kedalaman hilir, Y2>a maka jenis aliran adalah aliran tenggelam
Gaya gaya yang bekerja pada pintu air :
= 0,5 . . g. ( Y1)2
F1
F2
F3
F1-F2
343,35
442,68 99,33
343,35 N
343,35 N
Fx
= . g . (V2V1 )
= 1 . 9,81 . (77,04 29,47 )
= 466,66 N
F3
= 0,5 . . g .
= 0,5 . 1 . 9,81 .
= - 43,8 N
F'3
F3
Q2
V2
= Y + 2. g . A 2 atau E=Y + 2 . g
E
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
40
KELOMPOK 15
= 1237640468
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 19,68 m
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
. Yc
3
= 2
.19,68 = 29,52
=
=1
Maka tipe aliran : kritis
Perhitungan panjang loncatan ( Lj )
Lj
= 6 . g . (Y1 Y2 )
= 6 . 9,81 . (9.5-4,5)
= 294,3 cm
41
KELOMPOK 15
Tabel 5.2 Data Percobaan Pintu Air Debit 2
Posisi
pembacaan
Pembacaan
Tinggi
( mm )
( mm )
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
135
170
17
236
24.38
30.29
47.29
12,
155
170
17
236
24.38
30.29
47.29
12,
175
170
17
242
24.96
31.74
48.75
12,
195
170
17
239
24.67
31.01
48.02
12,
215
177
17.7
234
24.19
29.82
47.52
12,
235
180
18
239
24.67
31.01
49.02
13,
255
180
18
232
24.00
29.35
47.33
12,
275
182
18.2
225
23.32
27.72
45.92
12,
285
180
18
73
8.72
3.87
21.88
10
290
11
295
43
4,3
1137
110.97
627.59
631.94
12
305
74
7.4
289
29.47
44.27
51.67
6,5
13
320
90
175
18.52
17.48
26.48
5,0
14
335
105
10.5
297
30.24
46.61
57.11
9,5
15
350
110
11
352
35.53
64.33
74.22
11,
16
365
110
11
380
38.22
74.45
85.45
12,
17
380
110
11
387
38.89
77.09
88.09
12,
18
395
110
11
417
41.77
88.94
99.93
13,
19
410
110
11
454
45.33
104.73
117.77
14,
20
425
110
11
401
40.24
82.51
93.53
13,
( cm )
Dasar
Muka
Saluran
air
No
Current
meter
(m/dtk)
Pengolahan data :
Data 1
Kecepatan (v)
42
Garis
(cm)
(N/m)
250.8
Hr
Energi
(c
(cm)
632.44
4,7
14,
221
KELOMPOK 15
Debit ( q )
Y rata-rata
V rata-rata
= V / 19
= 632,44 / 19
= 33,287 cm/dtk
Pengolahan data :
Diketahui :
a = 3,5 cm
Y1 = 17 cm
V1 = 24,38 cm/dtk
b = 30 cm
Y2 = 4,3 cm
V2 = 110,97 cm/dtk
( aY.Cc1 )
( 3,5 x171,229 )
= 0,339
Jenis aliran :
Kedalaman hilir, Y2 > a maka jenis aliran adalah aliran tenggelam
Gaya gaya yang bekerja pada pintu air :
F1
= 0,5 . . g. ( Y1)2
= 0,5 . 1 . 9,81 . (17)2
= 1417,545 N
43
KELOMPOK 15
= 0,5 . . g. ( Y2)2
F2
F3
F1-F2
1326,8155
1417,545 90,6935
1326,8155 N
1326,8155 N
Fx
= . g . (V2V1 )
= 1 . 9,81 . (110,97 24,38)
= 849,4479 N
F3
= 0,5 . . g .
= 0,5 . 1 . 9,81 .
= - 943,4102 N
F'3
F3
Q2
Q2
= Y + 2. g . a2 atau E=Y + 2. g
E
= 2.496.536.088
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
44
KELOMPOK 15
= 24,862 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
=
. Yc
3
2
. 24,862
= 37,293
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc
=
=
= 15,61
=
=1
Maka tipe loncatan hidrolis adalah loncatan kuat, jenis aliran adalah kritis
Perhitungan panjang loncatan ( Lj )
Lj
= 6 . g . (Y1 Y2 )
= 6 . 9,81 . (17 - 4,3)
= 747,522 cm
45
KELOMPOK 15
Tabel 5.3 Data Percobaan Pintu Air Debit 3
Posisi
pembacaan
Pembacaan
Hr
Tinggi
( mm )
( mm )
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
135
240
24
192
20.15
20.70
44.69
14,508.00
155
240
24
206
21.50
23.55
47.53
15,472.80
175
245
24.5
196
20.54
21.49
45.98
15,089.55
195
248
24.8
200
20.92
22.31
47.10
15,564.48
215
251
25.1
191
20.06
20.50
45.58
15,097.65
235
251
25.1
197
20.63
21.70
46.79
15,534.39
255
253
25.3
202
21.11
22.72
48.01
16,022.49
275
255
25.5
162
17.27
15.20
40.69
13,203.90
285
252
25.2
613
60.61
187.23
212.37
45,813.60
10
290
11
295
21
2.1
953
93.28
443.52
445.58
5,876.64
12
305
21
2.1
940
92.03
431.72
443.21
5,797.89
13
320
20
769
75.60
291.31
293.30
4,536.00
14
335
82
8.2
1232
120.10
735.11
743.24
29,542.14
15
350
117
11.7
859
84.25
361.78
373.39
29,568.24
16
365
128
12.8
914
89.54
408.59
421.34
34,379.52
17
380
125
12.5
642
63.40
204.85
217.30
23,771.25
18
395
129
12.9
629
62.15
196.85
209.70
24,048.18
19
410
129
12.9
521
51.77
136.59
149.44
20,031.12
20
425
133
13.3
494
49.17
123.24
136.52
19,618.83
( cm )
Dasar
Muka
Saluran
air
No
Current
meter
(m/dtk)
(N/m)
Pengolahan data :
Data 1
Kecepatan (v)
= 0,961 . ( n/ T ) + 1,7
= 0,961 . ( 192/10 ) + 1,7
= 20,15 m/dtk
= 24 cm
= (20,15)2 / 2 x 9,81
46
Debit
Energi
(cm3/dt)
(cm)
1,004.0
6
314
(cm)
Garis
363,476.6
7
KELOMPOK 15
Debit ( q )
Y rata-rata
V rata-rata
= 20,70 cm
= Ho + Hr
= 24 + 20,70
= 44,70 cm
=V.A
= V . b . Ho
= 20,15 . 30 . 24
= 14,508 cm3/ dtk
= Y / 19
= 314 / 19
= 16,53 cm
= V / 19
= 1004,06 / 19
= 52,873 cm/dtk
Pengolahan data :
Diketahui :
a = 3,5 cm
Y1 = 24 cm
V1 = 20,15 cm/dtk
b = 30 cm
Y2 = 2,1 cm
Perhitungan debit rata-rata
V2 = 93,28 cm/dtk
( aY.Cc1 )
( 3,524.0,6 )
= 0,0898
Jenis aliran :
Kedalaman hilir, Y2>a maka jenis aliran adalah aliran tenggelam
Gaya gaya yang bekerja pada pintu air :
F1
= 0,5 . . g. ( Y1)2
= 0,5 . 1 . 9,81 . (24)2
= 2825.28 N
F2
= 0,5 . . g. ( Y2)2
47
KELOMPOK 15
= 0,5 . 1 . 9,81 . (2,1)2
= 21,631 N
= 0,5 . . g. ( Y12 Y22)
F3
F1-F2
3093,24015
2825,28 21,631
3093,24015 N
3093,24015
Fx
= . g . (V2V1 )
= 1 . 9,81 . (93,28 20,15)
= 717,4053
F3
= 0,5 . . g .
= 0,5 . 1 . 9,81 .
= - 2352,4871 N
F'3
F3
Q2
V2
Y
+
atau
E=Y
+
2
=
2. g
2. g . A
E
= 6733704890
48
KELOMPOK 15
Yc
= 34,61 m
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
. Yc
3
= 2
. 34,61 = 51
F=
=
=1
Maka tipe aliran : kritis
Perhitungan panjang loncatan ( Lj )
Lj = 6 . g . (Y1 Y2 )
= 6 . 9,81 . (25,2 2,1)
= 1359,666 cm
49
KELOMPOK 15
Maka diperoleh data :
Debi
t
I
Qr
Cd
Cv
Yc
Tipe Aliran
155828.45
8201.49
7
0.002
0.37
19.68
Kritis
II
221,312.62
11648,03
0,339
24,862
Kritis
III
363,476.67
19130.3
5
0,0898
0.2058
82
0.1458
33
34,61
Kritis
3.5
3
2.5
2
H
H
1.5
1
0.5
0
0
0.5
1.5
2.5
3.5
Profil Memanjang
50
KELOMPOK 15
Kesimpulan:
1. Bila hasil debit rata rata (Qr) semakin besar maka keadaan kritis (Yc) yang
ditimbulkan akan semakin besar.
2. Semakin tinggi muka air maka semakin rendah kecepatan aliran.
BAB VI
PERCOBAAN AMBANG LEBAR
6. 1. Tujuan
Menganalisa debit aliran yang melalui pelimpah ambang lebar
6. 2. Ringkasan Teori
Pelimpah ambang lebar disamping merupakan sarana pengukur aliran saluran terbuka.
Juga merupakan bentuk pelimpah yang paling sederhana. Pelimpah ambang lebar
biasanya dibuat dari suatu plat tipis dengan ujung lebar. Dengan demikian gesekan pada
bidang dapat diabaikan sehingga aliran akan terbebas dari pengaruh kekentalan zat cair
dan kehilangan energi.
51
KELOMPOK 15
Dengan asumsi kedalaman kritis terjadi pada penampang 2, maka perhitungan debit yang
mengalir pada pelimpah dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y=
......................................................................... (6-1)
Maka :
dan y =
Vc2 =
Vc =
Untuk debit persatuan lebar (q) adalah :
q = Vc . yc
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
52
KELOMPOK 15
q=
.................................................................................. (6-2)
Untuk kondisi sebenarnya, debit dipengaruhi oleh koefisien debit, maka
persamaan umum untuk debit pada pelimpah ambang lebar :
Q=
.......................................................................... (6-3)
Dimana :
Cd = Koefisien debit
g
53
KELOMPOK 15
Maka :
Cd = 0,120 (y1 / L) + 0,492 ............................................... (6-6)
Gambar 6-2 Bentuk aliran pelimpah ambang lebar dengan variasi harga y1 / L
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6. 4. Cara Kerja
54
KELOMPOK 15
1.
Ukur tinggi (p), panjang (L) dan lebar alat ukur pelimpah ambang lebar
dengan menggunakan penggaris
2.
Pasang alat ukur pelimpah ambang lebar dengan kuat di saluran pada
posisi alat yang ditentukan dengan bantuan penjepit secukupnya
3.
4.
Alirkan sebuah harga debit dengan menekan tombol on pada motor listrik
dan atur kutup pengatur aliran, kemudian tunggu sebentar sampai aliran dalam
keadaan konstan.
5.
6.
7. Ulangi langkah 5 dan 6 untuk kondisi debit yang berlainan dengan memutar katup
pengatur aliran, namun terlebih dahulu tunggu sebentar sampai aliran dalam keadaan
konstan
6. 5. Tugas
1.
2.
3.
4.
55
KELOMPOK 15
5.
6. Gambarkan grafik hubungan Cd pada ordinat dengan y1/p sebagai sumbu absis
7. Lakukan perhitungan 1 s/d 6 untuk debit berikutnya
6.6
Penyelesaian tugas
Data Percobaan :
-
Pengolahan data :
Data 1
-
Kecepatan (v)
Debit ( q )
= 0,961 . ( n/ T ) + 1,7
= 0,961 . ( 73/10 ) + 1,7
= 8,72 m/dtk
= 15,6 cm
= (8,72)2 / 2 x 9,81
= 3,87 cm
= Ho + Hr
= 15,6 + 3,87
= 19,47 cm
=V.A
= V . b . Ho
= 8,72 . 30 . 15,6
= 4.079 cm3/ dtk
Y rata-rata
V rata-rata
= Y / 20
= 224,1 / 20
= 11,205 cm
= V / 20
= 587 / 20
= 29,34 cm/dtk
56
KELOMPOK 15
Data Percobaan Debit Ambang Lebar 1
No.
Posisi
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
Pembacaan
elevasi
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaa
n Current
meter
(N/m)
v
(m/dtk
)
Dasar
saluran
(mm)
Muka
air
(mm)
120
140
160
180
200
220
240
260
0
0
0
0
0
0
0
0
156
156
155
155
160
159
163
163
15.6
15.6
15.5
15.5
16
15.9
16.3
16.3
73
73
69
70
70
64
69
71
8.72
8.72
8.33
8.43
8.43
7.85
8.33
8.52
280
150
15
583
57.73
10
290
155
15.5
526
52.25
11
300
149
14.9
606
59.94
12
320
43
4.3
299
30.43
13
340
55
5.5
425
42.54
14
360
58
5.8
455
45.43
15
380
58
5.8
456
45.52
16
400
60
428
42.83
17
420
60
383
38.51
18
440
60
353
35.62
19
430
63
6.3
358
36.10
20
450
63
6.3
321
32.55
224.1
587
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 12 cm
57
Hr
(cm)
3.87
3.87
3.54
3.62
3.62
3.14
3.54
3.70
169.
84
139.
14
183.
10
47.2
1
92.2
5
105.
17
105.
62
93.5
0
75.5
7
64.6
8
66.4
4
53.9
9
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
19.47
19.47
19.04
19.12
19.62
19.04
19.84
20.00
184.8
4
154.6
4
198.0
0
Debit
(cm3/dtk
)
4,079
4,079
3,874
3,919
4,045
3,745
4,074
4,168
25,977
24,296
26,792
51.51
3,926
97.75
7,020
110.9
7
111.4
2
7,904
7,921
99.50
7,710
81.57
6,931
70.68
6,412
72.74
6,824
60.29
6,152
169,844
KELOMPOK 15
b = 30 cm
Y2 = 4,3 cm
V2 = 30,43 cm/dtk
L = 40 cm
-
Qr
= Q / 20
Penentuan harga Cd
Y1 / L = 15,6 / 40
= 0,39
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/L < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
Q2
V2
Y
+
atauE=Y
+
2
=
2. g
2. g . A
= 38,345
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 0,2014 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
. Yc
58
KELOMPOK 15
=
3
2
. 0,2014
= 0,3021
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
= 1,4057
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaa
n Current
meter
(N/m)
v
(m/dtk
)
No.
Posisi
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
120
140
160
180
200
220
240
260
0
0
0
0
0
0
0
0
160
160
165
167
170
168
169
171
16
16
16.5
16.7
17
16.8
16.9
17.1
107
100
95
97
102
105
111
113
11.98
11.31
10.83
11.02
11.50
11.79
12.37
12.56
280
156
15.6
683
67.34
10
290
160
16
624
61.67
11
300
154
15.4
744
73.20
12
320
80
967
94.63
13
340
62
6.2
748
73.58
14
360
66
6.6
671
66.18
15
380
67
6.7
597
59.07
16
400
68
6.8
501
49.85
59
Hr
(cm)
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
7.32
6.52
5.98
6.19
6.74
7.09
7.80
8.04
231.
10
193.
82
273.
09
456.
40
275.
96
223.
25
177.
85
126.
64
23.32
22.52
22.48
22.89
23.74
23.89
24.70
25.14
246.7
0
209.8
2
288.4
9
464.4
0
282.1
6
229.8
5
184.5
5
133.4
4
Debit
(cm3/dtk
)
5,752
5,429
5,361
5,522
5,866
5,942
6,270
6,443
31,513
29,600
33,818
22,711
13,686
13,104
11,873
10,169
KELOMPOK 15
17
420
68
6.8
455
45.43
18
440
71
7.1
430
43.02
19
430
71
7.1
436
43.60
20
450
70
409
41.00
242.3
105.
17
94.3
4
96.8
9
85.7
0
812
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 12 cm
Y1 = 16 cm
V1 = 11,98 cm/dtk
b = 30 cm
L = 40 cm
-
Qr
= Q / 20
= 249,387/ 20
= 12,469 cm3/dtk
Y rata-rata
= Y / 20
= 242.3/ 20
= 12.115 cm
V rata-rata
= V / 20
=812/ 20
= 40.60cm/dtk
Penentuan harga Cd
Y1 / L = 16 / 40
= 0,4
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/L < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
60
111.9
7
101.4
4
103.9
9
92.70
9,267
9,164
9,287
8,611
249,387
KELOMPOK 15
= 0,4932
Perhit. Energi Spesifik ( E )
E
Q2
V2
Y
+
atauE=Y
+
=
2. g
2. g . A 2
= 3194,322
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 0,2602 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
=
. Yc
3
2
. 0,6202
= 0,0,9303
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
= 2,2667
61
KELOMPOK 15
Data Percobaan Debit Ambang Lebar 3
Pembacaan
elevasi
Dasar Muka
saluran
air
(mm)
(mm)
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaa
n Current
meter
(N/m)
v
(m/dtk
)
No.
Posisi
(cm)
120
185
18.5
200
20.92
140
185
18.5
202
21.11
160
180
18
198
20.73
180
190
19
192
20.15
200
195
19.5
189
19.86
220
195
19.5
193
20.25
240
195
19.5
196
20.54
260
195
19.5
226
23.42
280
180
18
745
73.29
10
290
165
16.5
836
82.04
11
300
165
16.5
1034
101.0
7
12
320
50
1022
99.91
13
340
85
8.5
778
76.47
14
360
95
9.5
727
71.56
15
380
105
10.5
541
53.69
16
400
105
10.5
488
48.60
17
420
105
10.5
417
41.77
18
440
105
10.5
432
43.22
19
430
105
10.5
408
40.91
20
450
105
10.5
433
43.31
289
943
62
Hr
(cm)
22.3
1
22.7
2
21.9
0
20.7
0
20.1
1
20.8
9
21.4
9
27.9
5
273.
81
343.
04
520.
62
508.
81
298.
01
261.
03
146.
92
120.
37
88.9
4
95.1
9
85.3
0
95.6
1
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
Debit
(cm3/dtk
)
40.81
11,611
41.22
11,717
39.90
11,193
39.70
11,486
39.61
11,620
40.39
11,845
40.99
12,013
47.45
13,700
291.8
1
359.5
4
537.1
2
513.8
1
306.5
1
270.5
3
157.4
2
130.8
7
39,579
40,610
50,028
14,987
19,499
20,396
16,912
15,308
99.44
13,159
105.6
9
13,613
95.80
12,886
106.1
1
13,643
365,805
KELOMPOK 15
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 12 cm
b = 30 cm
L = 40 cm
-
Qr
= Q / 20
= 365,805/ 20
= 18,290 cm3/dtk
Y rata-rata
= Y / 20
= 289/ 20
= 14.45cm
V rata-rata
= V / 20
= 943/ 20
= 47.14cm/dtk
Penentuan harga Cd
Y1 / L = 18,5 / 40
= 0,4625
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/L < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
Q2
V2
Y
+
atauE=Y
+
=
2. g
2. g . A 2
63
KELOMPOK 15
= 433,55
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 2,4748cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
=
. Yc
3
2
. 2,4748
= 3,7122
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
= 24,2778
64
KELOMPOK 15
3.5
3
2.5
2
H
H
1.5
1
0.5
0
0
0.5
1.5
2.5
3.5
Kesimpulan :
1. Semakin tinggi muka air maka semakin tinggi kecepatan aliran.
2. Semakin tinggi muka air maka semakin besar Yc ( keadaan kritis ).
65
KELOMPOK 15
BAB VI
PERCOBAAN AMBANG TAJAM
6.1. Tujuan
66
KELOMPOK 15
Persamaan umum debit yang mengalir di hulu pelimpah pada kedalaman air atas ambang
adalah :
Q=
..................................................................... (7-1)
Dimana :
Cd
= Koefisien debit
y1
= kedalaman (tinggi muka air) di atas ambang pada hulu pelimpah (m)
Rechbock memberikan harga pendekatan untuk Cd dengan pendekatan untuk y1/p < 5,0
Cd = 0,611 + 0,08
..................................................................... (7-2)
Dimana :
y1
= Tinggi pelimpah
67
KELOMPOK 15
6.3. Peralatan yang dipakai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
68
KELOMPOK 15
6. Gambarlah grafik hubungan Cd sebagai sumbu ordinat dengan y1/p sebagai sumbu
absis
7. Selesaikan tugas 1 6 untuk debit berikutnya.
6.6 Penyelesaian tugas
Data Percobaan :
-
Elavasi Dasar = 0 cm
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaa
n Current
meter
(N/m)
v
(m/dtk)
Hr
(cm)
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
Debit
(cm3/dtk)
No.
Posisi
(cm)
124
175
17.5
81
9.48
4.58
22.08
4979.15
144
179
17.9
74
8.81
3.96
21.86
4731.72
164
179
17.9
60
7.47
2.84
20.74
4009.24
184
179
17.9
62
7.66
2.99
20.89
4112.45
204
185
18.5
66
8.04
3.30
21.80
4463.64
224
185
18.5
68
8.23
3.46
21.96
4570.31
244
187
18.7
68
8.23
3.46
22.16
4619.72
264
188
18.8
90
10.35
5.46
24.26
5836.84
274
188
18.8
120
13.23
8.92
27.72
7462.85
10
279
175
17.5
547
54.27
150.
10
167.6
0
28490.0
2
11
284
80
218
22.65
26.1
5
34.15
5435.95
12
294
10
876
85.88
375.
376.9
2576.51
69
KELOMPOK 15
94
13
314
15
1.5
1243
121.1
5
748.
11
749.6
1
5451.85
14
334
60
684
67.43
231.
76
237.7
6
12137.8
3
15
354
55
5.5
501
49.85
126.
64
132.1
4
8224.61
16
374
65
6.5
573
56.77
164.
24
170.7
4
11069.2
3
17
394
65
6.5
421
42.16
90.5
9
97.09
8220.83
18
414
68
6.8
362
36.49
67.8
6
74.66
7443.59
19
434
68
6.8
289
29.47
44.2
7
51.07
6012.47
20
454
68
6.8
261
26.78
36.5
6
43.36
5463.55
674.4
10
237.4
Pengolahan data :
Data 1
-
Kecepatan (v)
Debit ( q )
= 0,961 . ( n/ T ) + 1,7
= 0,961 . (8,1/10 ) + 1,7
= 9.48 m/dtk
= 17,5 cm
= (9,48)2/2 x 9,81
= 4.58 cm
= Ho + Hr
= 17,5 + 4,58
= 22,08 cm
=V. A
= V . b . Ho
= 9,48.30.17,5
70
145312.
38
KELOMPOK 15
= 4979,15 cm3/ dtk
-
Y rata-rata
V rata-rata
= Y / 20
= 237,4 / 20
= 11,87 cm
= V / 20
= 674,410/20
= 33,7205 cm/dtk
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 15 cm
Y1 = 18,8 cm
V1 = 10,35 m/dtk
b = 30 cm
Y2 = 1 cm
V2 = 85,88m/dtk
L = 0,5 cm
-
Qr
Penentuan harga Cd
Y1 / P = 18,8 / 15
= 1,253
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/P < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
= Q / 20
= 145312,38/20 = 7265,619 cm3/dtk
Q2
Q2
Y
+
atau
E=Y
+
=
2. g
2. g . A 2
E1
= 1263624,036
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
71
KELOMPOK 15
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 415,53 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
=
. Yc
3
2
. 415,53
= 623,30
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
= 63,85
Data Percobaan Debit Ambang Tajam Debit II
Pembacaan
elevasi
Dasar
Muka
saluran
air
(mm)
(mm)
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaa
n Current
meter
(N/m)
v
(m/dtk)
Hr
(cm)
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
Debit
(cm3/dtk)
No.
Posisi
(cm)
124
195
19.5
142
15.35
12.0
0
31.50
8977.53
144
195
19.5
150
16.12
13.2
4
32.74
9427.28
164
200
20
154
16.50
13.8
8
33.88
9899.64
184
204
20.4
154
16.50
13.8
8
34.28
10097.6
3
204
204
20.4
147
15.83
12.7
33.17
9685.94
72
KELOMPOK 15
7
6
224
204
20.4
146
15.73
12.6
1
33.01
9627.13
244
204
20.4
154
16.50
13.8
8
34.28
10097.6
3
264
203
20.3
172
18.23
16.9
4
37.24
11101.5
8
274
203
20.3
148
15.92
12.9
2
33.22
9696.99
10
279
193
19.3
1219
118.8
5
719.
90
739.2
0
68811.7
8
11
284
145
14.5
419
41.97
89.7
6
104.2
6
18255.1
7
12
294
45
4.5
1148
112.0
2
639.
61
644.1
1
15123.0
8
13
314
80
740
72.81
270.
23
278.2
3
17475.3
6
14
334
95
9.5
602
59.55
180.
76
190.2
6
16972.3
8
15
354
90
5.5
420
42.06
90.1
7
95.67
6940.23
16
374
103
336
33.99
58.8
8
67.88
9177.19
17
394
103
10.3
321
32.55
53.9
9
64.29
10057.3
6
18
414
100
10
323
32.74
54.6
3
64.63
9822.09
19
434
100
10
311
31.59
50.8
5
60.85
9476.13
20
454
105
10.5
316
32.07
52.4
1
62.91
10101.2
9
756.8
6
292.3
73
280823.
40
KELOMPOK 15
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 15 cm
Y1 = 20,3 cm
V1 = 18.23 m/dtk
b = 30 cm
Y2 = 4,5 cm
V2 = 112,02 m/dtk
L = 0,5 cm
-
Qr
Penentuan harga Cd
Y1 / P = 20,3 / 15
= 1,353
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/P < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
= Q / 20
= 280823,40/20 = 14041,170 cm3/dtk
Q2
Q2
Y
+
atau
E=Y
+
2
=
2. g
2. g . A
E1
= 4107871,722
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 207,48 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
74
KELOMPOK 15
E min =
=
. Yc
3
2
. 207,48
311,22
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
= 45,12
Data Percobaan Debit Ambang Tajam Debit II
Pembacaan
elevasi
Dasar
Muka
saluran
air
(mm)
(mm)
T
Muka
Air
(ho)
(cm)
Pembacaan
Current
v
meter
(m/dtk)
(N/m)
Hr
(cm)
Tinggi
Garis
Energi
(cm)
Debit
(cm3/dtk)
No.
Posisi
(cm)
124
215
21.5
231
23.90
29.11
50.61
15414.9
2
144
215
21.5
231
23.90
29.11
50.61
15414.9
2
164
215
21.5
223
23.13
27.27
48.77
14919.0
4
184
215
21.5
218
22.65
26.15
47.65
14609.1
2
204
220
22
213
22.17
25.05
47.05
14631.7
4
224
220
22
222
23.03
27.04
49.04
15202.5
7
244
225
22.5
218
22.65
26.15
48.65
15288.6
2
264
225
22.5
242
24.96
31.74
54.24
16845.4
4
274
215
21.5
182
19.19
18.77
40.27
12377.6
75
KELOMPOK 15
8
10
279
205
20.5
1163
113.4
6
656.1
7
676.6
7
69780.5
4
11
284
175
17.5
780
76.66
299.5
1
317.0
1
40245.4
5
12
294
60
1666
161.8
0
1334.
36
1340.
36
29124.4
7
13
314
105
10.5
1050
102.6
1
536.5
8
547.0
8
32320.5
8
14
334
115
11.5
830
81.46
338.2
4
349.7
4
28104.7
4
15
354
120
12
572
56.67
163.6
8
175.6
8
20400.9
1
16
374
125
12.5
461
46.00
107.8
6
120.3
6
17250.7
9
17
394
125
12.5
436
43.60
96.89
109.3
9
16349.8
5
18
414
130
13
412
41.29
86.91
99.91
16104.3
5
19
434
130
13
400
40.14
82.12
95.12
15654.6
0
20
454
130
13
393
39.47
79.39
92.39
15392.2
5
1008.
74
338.5
Pengolahan data :
-
Diketahui :
P = 15 cm
Y1 = 22,5 cm
V1 = 24,96 m/dtk
b = 30 cm
Y2 = 6 cm
V2 = 161,80m/dtk
L = 0,5 cm
-
Qr
= Q / 20
= 435432,56/20 = 21771,63 cm3/dtk
Penentuan harga Cd
Y1 / P = 22,5 / 15
= 1,5
76
435432.
56
KELOMPOK 15
Maka di tentukan Narrow-crested weir, dengan 0,4 < y1/P < 1,5
Koefisien debit ( Cd )
Cd
E1
= 9663685765
Perhit. Keadaan Krisis (Yc)
Yc
= 277,956 cm
Perhitungan energi minimum ( E min )
E min =
=
. Yc
3
2
. 277,956
= 416,934
Perhitungan kecepatan kritis ( Vc )
Vc =
=
LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA
77
KELOMPOK 15
= 52,22
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari percobaan-percobaan di atas ,kita dapat menyimpulkan bahwa setiap
percobaan yang telah di lakukan merupakan skala kecil dari praktik yang terjadi di
lapangan ,untuk itu perlunya ketelitian dan keakuratan pada setiap percobaan-percobaan
dan perhitungan.Sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal dan data-data yang
benar tersebut mempunyai hasil yang sama dengan teori yang menjadi acuan pada
praktik.
Selain itu ,perlunya kerja sama setiap anggota kelompok dalam menjalankan
praktik maupun mengerjakan laporan agar mendapatkan pemahaman yang sama dari
setiap praktik yang dilakukan.
7.2 Saran-saran
Saat melaksanakan praktikum ,harus dilakukan dengan teliti dan tepat dalam
menyimpulkan hasil.Karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil perhitungan.
Dalam melakukan perhitungan dan mengerjakan laporan ,harus memperhatikan
aspek-aspek kecil seperti rumus ,teori ,keterangan ,maupun penjelasan.
Kekompakan setiap anggota kelompok dalam mengerjakan laporan harus di
perhatikan,karena hal tersebut yang menentukan hasil dari pekerjaan yang dilakukan.
78
KELOMPOK 15
Daftar Pustaka
79