(HAIs) SURVEILLANCE
(Surveilans Infeksi Nosokomial)
Arief Hargono
Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Arief.hargono@gmail.com
ESTIMASI KEJADIAN
157.500
123.100
93.300
71.900
157.500
118.500
721.800
DASAR HUKUM
ASTHO Framework
DIGABUNG
DISIMPULKAN
PENGOLAHAN &
ANALISIS DATA
INFORMASI
Menyediakan statistik
Informasi untuk manajemen
yang efektif
Dasar pelaporan ke level
administrasi yang lebih tinggi
Membandingkan
pengelolaan saat ini dengan
masa sebelumnya
Petunjuk untuk perencanaan
program
Monitoring
Evaluasi
FUNGSI INFORMASI
Analisis
Situasi
Identifikasi
Masalah
Evaluasi
Pengawasan
&
pengendalian
Prioritas
Masalah
INFORMASI
Tujuan
Pemantauan
Pelaksanaan
&
Penggerakan
Alternatif
Solusi
Rencana
Operasional
SURVEILANS (???)
Staf
kesehatan
INFEKSI
Pasien
Lingkungan
HEALTHCARE
ASSOCIATED
INFECTIONS (HAIs)
DEFINISI SURVEILANS
Surveillance is the ongoing systematic collection,
analysis, and interpretation of outcome-specific data for
use in the planning, implementation, and evaluation of
public health practice (Thacker, 2000)
Keywords:
Ongoing
Systematic
Collection, analysis and interpretation
Outcome specific data
Use in the planning, implementation and evaluation
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Data
Information
Evaluation
Analysis &
Interpretation
Feedback
Action
Decision
Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan HAIs atau Infeksi Nosokomial
SURVEILANS HAIs
I. PERENCANAAN SISTEM SURVEILANS
II. IMPLEMENTASI KOMPONEN SURVEILANS
III. EVALUASI SURVEILANS
Definisi Kasus
Pengumpulan Data dan Standarisasi
Field Testing
Analisis Data
Interpretasi dan Diseminasi
Evaluasi
Feasible
Acceptable
Sensitive
Predictive Value Positive ++
Flexible
Keseimbangan antara
kebutuhan dan biaya
A. Definisi Kasus
Kriteria untuk orang, tempat, waktu
Klinik atau laboratori diagnosis
Diag osis suspected atau co fir ed
Terdokumentasi
Sensitivitas
Selalu berkembang
Sumber Data
Standarisasi: definisi operasional, data, informasi, form pencatatan dan pelaporan
C. Field Testing
Dilakukan pada sistem surveilans yang akan diimplementasikan
Untuk mengurangi perubahan pada sistem surveilans
Instrumen
Prosedur
Kesediaan data jenis, sumber, metode
Deteksi kesulitan pengumpulan data
D. Analisis Data
Deskripsi populasi yang diamati (orang)
Dimana terjadinya masalah kesehatan terjadi (tempat)
Periode kejadian (waktu)
Tergantung pada jenis informasi yang dihasilkan
Level administrasi
Pengolahan secara elektronik komputer dan sistem jaringan
F. Evaluasi
Apakah surveilans yang dikembangkan mampu menjawab permasalahan?
Informasi yang dihasilkan ?
Apakah berguna bagi perencana, peneliti, provider pelayanan kesehatan dan
kesmas?
Bagaimana informasi tersebut digunakan?
Partisipan sistem?
Atribut sistem ?
Perubahan minor penambahan variabel dalam form yang tersedia
Perubahan mayor kebutuhan penambahan data dari sumber data yang
berbeda
SURVEILANS HAIs
I. PERENCANAAN SISTEM SURVEILANS
II. IMPLEMENTASI KOMPONEN SURVEILANS
III. EVALUASI SURVEILANS
2. KOMPILASI DATA
4. INFORMASI KESEHATAN
2. KOMPILASI DATA
Untuk menghindari duplikasi dan menilai kelengkapan
Dilakukan secara:
Rate:
Mengukur kejadian sakit atau risiko penyakit pada populasi tertentu
berdasarkan periode waktu
Mengukur kecepatan dan kekuatan dari suatu kejadian berdasarkan
periode waktu
Crude Birth Rate, Age-specific Death Rate
Prevalence:
Proporsi jumlah kasus pada waktu tertentu di suatu populasi
Prevalence =
Denominator:
Jumlah pasien eligible
Numerator:
Jumlah pasien yang
mendapatkan
antibiotik
Insidence:
Diperoleh dari studi cohort
Memperkirakan risiko seseorang yang semula sehat untuk menjadi sakit selama
periode waktu tertentu
INCIDENCE:
CUMULATIVE INCIDENCE (CI):
Total waktu
pengamatan
(hari)
Individu
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Hari 6
Hari 7
X
1
4
5
Hari pengamatan
2
19
19
2/5
Hitung:
2/19
1. Cumulative incidence selama periode 7 hari
2/5
2. Incidence density rate (I) selama periode 7 hari
2/19
3/2
3. Durasi kejadian sakit (D)
3/2
4. Prevalence rate berdasarkan insidence density (I) dan durasi sakit (D)
(2/19)x(3/2)
P=IXD (2/19)X(3/2)
= (Jumlah kasus IADP/Jumlah lama hari pemakaian kateter vena sentral) x 1.000
Insiden rate decubitus = (Jumlah kasus decubitus/Jumlah lama tirah baring) X 1.000
4. INFORMASI KESEHATAN
MENJAWAB TUJUAN SURVEILANS HAIs
INFORMASI UNTUK PERENCANAAN, EVALUASI DAN IMPLEMENTASI
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI
5. DISEMINASI INFORMASI
Supra sistem (Atasan) disebut laporan, digunakan untuk perencanaan,
implementasi program dan evaluasi
Pemberi data disebut feed back/umpan balik, berisi masalah yang
ditemukan, alternatif pemecahan atau alternatif untuk meningkatkan
kinerja sistem
Pengelola program penanggulangan rekomendasi tindakan
penanggulangan
Bentuk: bulletin, news letter, kunjungan atau surat untuk corrective action.
Lintas program stakeholder
Gambar dan grafik yang sesuai dengan penggunaannya, menarik dan
mudah dipahami
Jumlah
L
P
014
15-- 2524
34
3544
4554
Umur (tahun)
55- > 65
64
Laki-laki
Perempuan
014
2534
4554
Umur (tahun)
>65
Laki-laki
Perempuan
450
Jumlah kasus
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0-14
15-24
25-34
35-44
Umur (tahun)
45-54
55-64
>65
Compliance %
80%
60%
2012
2013
Jan-Maret2014
40%
20%
0%
Perawat
Dokter
HCA
2012
Others
2013
profession
ABHR
HW
2014 ( jan-April)
No
120
100
100
80
80
60
60
40
20
40
20
0
2012
2013
Jan-Maret 2014
2012
2013
Jan-Maret 2014
ABHR
HW
Sumber: Siloam Hospital, Surabaya
10
90
80
70
HAIs Rate %
60
50
40
30
3
2
20
10
0
2006
2007
2008
2009
HAIs
2010
2011
2012
HH Compliance%
2013
Jan-Maret
2014
HH compliance %
SURVEILANS HAIs
I. PERENCANAAN SISTEM SURVEILANS
II. IMPLEMENTASI KOMPONEN SURVEILANS
III. EVALUASI SURVEILANS
Epi Info 3
Epi Info 7
http://kokorotoatama.blogspot.co.id/2012/07/epi-info.html
TERIMA KASIH