KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah Menggunakan
Metode Weighted Product (WP) ini dapat diselesaikan dengan tepat waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemodelan dan Simulasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis membahas materi tentang Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah Menggunakan
Metode Weighted Product (WP) Tentunya penulis menyadari bahwa sejalan dengan
perkembangan teknologi yang telah terjadi pada zaman yang modern ini perlu adanya
informasi dari berbagai teknologi untuk mengikuti arus perkembangan zaman yang semakin
maju ini. Selain itu teknologi juga akan semakin menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
manusia sebagai subyek dari perubahan zaman itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak adanya kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan sarannya dari
segenap pembaca. Demikianlah semoga makalah yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat
bagi semuanya. Terimakasih
.
Jakarta, Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. 5
DAFTAR TABEL...................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 7
1.1
Latar Belakang............................................................................................. 7
1.2
Tujuan Penelitian.......................................................................................... 7
1.3
Manfaat Penelitian........................................................................................ 7
1.4
Rumusan Masalah......................................................................................... 7
1.5
Batasan Masalah........................................................................................... 7
1.6
Metodologi Penelitian.................................................................................... 7
1.6.1
1.6.2
1.7
Sistematika Penulisan.................................................................................... 8
2.2
2.3
2.4
2.5
Turban (1995) juga menyebutkan beberapa faktor faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan, yaitu :............................................................................... 11
1.
2.
Selein faktor faktor yang disebutkan diatas, secara umum faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah :.............................................................................. 11
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN..................................................................19
3.1
Analisa...................................................................................................... 19
3.2
Perancangan.............................................................................................. 19
KESIMPULAN.......................................................................................... 21
5.2
SARAN..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22
LAMPIRAN........................................................................................................... 23
DAFTAR GAMB
Y
Gambar 2. 1 Rumus Menormalisasikan Nilai................................................................16
Gambar 2. 2 Rumus Mencari Nilai Akhir.....................................................................17
Gambar 2. 3 Nilai Setiap Alternatif............................................................................. 17
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan produk unggulan dari tiap daerah yang
memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing dan tidak dimiliki di daerah lain. Produk
unggulan daerah memiliki daya saing yang handal dan dapat memberikan peluang kerja
kepada masyarakat lokal. Produk unggulan daerah juga berorientasi ramah lingkungan dan
berorientasi pada pasar baik lokal maupun regional dan nasional. Pengembangan dari produk
unggulan dan pemberdayaan produk unggulan menjadi salah satu potensi ekonomi daerah
pada era otonomi merupakan hal yang tidak mudah untuk dilaksanakan, hal tersebut
disebabkan karena pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan politik atau kebijakan
dari Pemerintah Daerah. Produk unggulan merupakan suatu strategi pembangunan yang tidak
mudah didikte oleh daerah/negara lain. Produk unggulan daerah tidaklah harus berupa hasil
industri yang berteknologi canggih atau dengan investasi tinggi tetapi produk unggulan bisa
dengan produk lokal yang disebut dengan One Area Five Products (satu daerah lima produk
unggulan) Hal tersebut sesuai dengan surat dari Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah
pada tahun 1998 dan 1999. Inti daripada surat tersebut adalah bahwa kabupaten/kota dapat
menghasilkan 5 (lima) PUD yang disahkan oleh kepada daerah.
Seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri maka persaingan
produk unggulan daerah pun semakin ketat, sehingga mengakibatkan setiap industri harus
bersaing dan lebih teliti lagi dalam merumuskan strategi kebijakan. Industri harus melakukan
pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas produk unggulandaerah yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan diperlukan suatu keputusan yang akurat dan efektif agar
tidak salah memilih dan meminimalisir kerugian baik dari segi biaya maupun waktu.
Metode Weighted Product merupakan bagian dari konsep Multi-Attibut Decision
Making
(MADM)
dimana
diperlukan
normalisasi
pada
perhitungannya.
Dengan
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk :
1. Memenuhi tugas individu pada matakuliah Teknik Pemodelan dan Simulasi.
2. Menggunakan konsep Multi-Attibut Decision Making (MADM) untuk normalisasi
menggunakan Algoritma weighted product untuk mensimulasikan pengambilan
keputusan produk unggulan daerah.
3. Mengimplementasikan sebuah aplikasi berbasis desktop yang mampu melakukan
simulasi dan menghitung pemodelan matematikanya untuk simulasi pengambilan
keputusan produk unggulan daerah.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai
1.4
Batasan Masalah
Berikut merupakan batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Pengembangan aplikasi simulasi menggunakan Dev
C++
dengan
bahasa
pemrograman C++.
2. Hanya membahas tentang algoritma weighted product.
3. Aplikasi ini hanya membahas tentang keputusan penentuan prioritas produk unggulan
daerah.
1.5
Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematis untuk mengerjakan atau
1.5.1
1.5.2
1.6
Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan terdiri dari empat bab sebagai berikut :
Bab I.
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi
Bab II.
Bab III.
Bab IV
Bab V
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
c.
perubahan kondisi.
Mampu untuk mencoba beberapa strategi yang berada di bawah konfigurasi yang
d.
e.
h.
i.
2.2
f.
g.
Menurut Simon (1960), keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan dengan
keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang
lain. Keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang ulang dan
organisasi biasanya mengembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan yang
diambil biasnya berdasarkan pengaturan standar yang di buat menurut garis pedoman
organisasi yang sudah ditetapkan. Keputusan terprogram misalnya pemilihan gaji bagi
seorang asisten pemasaran baru, memesan kembali bahan baku yang dibutuhkan dalam
proses manufaktur,danpenetuan jadwal pemberian diskon untuk pelanggan volume besar.
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang dikeluarkan sekali dan umumnya
tidak terstruktur disbanding keputusan yang terprogram.Keputusan ini lebih merupakan
keptusan sekali pakai dan tentu saja tidak begitu mendetail.
2.3
2.4
2. Perancangan (Design)
Merupakan tahap analisis dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatifalternatif pemecah masalah.Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka
tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan
masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecah masalah.
3. Pemilihan (Choice)
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan selanjutnya
manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan
alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau
memiliki nilai kualitas tertentu.
4. Implementasi (Implementation)
Merupakan tahap pelaksana dari keputusan yang telah diambil.Pada tahap ini
perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan
dapat dipantau atau diselesaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.
2.5
2.6
Umum
Khusus
b. Fungsi Model
Fungsi model adalah sebagai berikut :
1. Utuk menggambarkan sesuatu.
2. Untuk membantu dan mempemudah dalam menganalisa dan mengkaji sistem.
3. Untuk menetukan, menjelaskan dan menggambarkan hubungan hubungan dan
kegiatan kegiatan dalam system.
4. Untuk menampakkan situasi melalui lambang yang bisa dimanipulasi untuk
menghasilkan suatu ramalan atau prediksi.
c. Tahapan Pemodelan
1. Tahap seleksi konsep
2. Tahap pemodelan
Pendekatan Kotak Hitam (Black Box)
Metode yang menggambarkan keadaan masa lalu dari sistem.
Pendekatan Struktural
Menjelaskan secara teliti mengenai sistem.
2.7
Aspek Pemodelan
Turban (1995) menyebutkan ada beberapa aspek yang terlibat dalam pemodelan,
yaitu:
1. Identifikasi permasalahan dan analisa lingkungan
2. Identifikasi variabel
3. Peramalan (forecasting). Peramalan sangat penting dalam proses pembuatan dan
pengolahan model.
4. Model. DSS terdiri dari model yang harus sesuai dengan standard dan
permasalahan yang dihadapi.
5. Manajemen model. Model pada dasarnya seperti data, sehingga harus diatur juga.
Berikut adalah pembagian model berdasarkan beberapa kategori:
Kategori
terbaik
Teknik Representatif
dari Tabel Keputusan, Pohon
proses
langkah
linier,
Optimalisasi
rumusan analitik
satu
langkah
menggunakan
satu
rumus
Simulasi
Solusi
terbaik
berbagai
alternatif
melalui eksperimen
Heuristik
Solusi
terbaik
Model Prediktif
aturan
Berdasarkan
skenario Model
forecasting,
Markov analysis
2.8
Weigthted Product
Weigthted Product adalah metode penyelesaian dengan menggunakan perkalian untuk
menghubungkan rating atribut, dimana rating harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan
bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. WP
adalah salah satu analisis multi-kriteria keputusan (multi-criteria decision analysis / MCDA)
yang sangat terkenal. Metode multi-kriteria pengambilan keputusan multi-criteria decision
making (MCDM). Metode MCDA, yang diberikan adalah satu set terbatas dari alternatif
keputusan yang dijelaskan dalam hal sejumlah kriteria keputusan. Setiap alternatif keputusan
dibandingkan dengan yang lain dengan mengalikan sejumlah rasio, satu untuk setiap kriteria
keputusan. Setiap rasio diangkat ke kekuasaan setara dengan berat relatif dari kriteria yang
sesuai.
Langkah langkah dalam menggunakan metode WP adalah :
1.
Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat
positif untuk atribut manfaat dan bobot berfungsi sebagai pangkat negatif pada atribut
biaya.
2.
3.
Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah satu,
hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut tertinggi untuk setiap atribut
manfaat dan terendah untuk atribut biaya.
4.
Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang
menghasilkan R.
5.
Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternatif A2 adalah alternatif yang terpilih sebagai
alternatif terbaik. Dengan kata lain, Marpoyan akan terpilih sebagai lokasi untuk mendirikan
gudang baru.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
Perhitungan Dengan Metode WP
3.1
C1 = Omset
C2 = Tenaga kerja
C3 = Target Pasar
C4 = Asal Bahan Baku
C5 = Teknologi
C6 = Spesifikasi Kekhasan
C7 = Kuantitas Bahan Baku
C1
f
A1
A2
A3
5
5
4
C2
C3
C4
C5
3
4
3
1
1
3
4
2
5
4
1
4
Gambar 3.1 tabel alternative setiap kriteria
C6
C7
5
4
1
1
3
5
1. kriteria C2(tenaga kerja) dan C5(Teknologi), adalah kriteria cost (Pangkat Negatif).
2. kriteria C1(Omset), C3(Target pemasaran), C4(Asal Bahan Baku), C6(Spesifikasi
Kekhasan), C7(Kuantitas Bahan Baku) adalah kriteria benefit (pangkat Positif).
2,4197
2,0153+ 2,4197+1,1970
= 0,4296
V3 =
1,1970
2,0153+ 2,4197+1,1970
= 0, 21253
Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih
3.2
BAB IV
ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
4.1
Algoritma
Berikut merupakan bentuk algoritma dalam program simulasi pengisian kartu rencana
studi yang berbentuk kode program dalam bahasa C++, dibawah ini merupakan kode
program :
#include <stdio.h>
#include <math.h>
#include <string.h>
int main () {
int j,k,l;
float
float
float
float
float
float
float
C11;
C12;
C13;
C14;
C15;
C16;
C17;
float
float
float
float
float
float
float
C21;
C22;
C23;
C24;
C25;
C26;
C27;
float
float
float
float
float
float
float
C31;
C32;
C33;
C34;
C35;
C36;
C37;
float
float
float
float
float
float
float
C41;
C42;
C43;
C44;
C45;
C46;
C47;
float C51;
float
float
float
float
float
float
C52;
C53;
C54;
C55;
C56;
C57;
float
float
float
float
float
float
float
W1;
W2;
W3;
W4;
W5;
W6;
W7;
float
float
float
float
float
float
float
w11;
w12;
w13;
w14;
w15;
w16;
w17;
float v[5];
float
float
float
float
float
float
float
s1;
s2;
s3;
s4;
s5;
s6;
s7;
float
float
float
float b4;
float
float
float
b1;
b2;
b3;
b5;
b6;
b7;
float a = 0;
float bobot;
printf("
printf("
printf("
printf("
bobot = b1+b2+b3+b4+b5+b6+b7;
printf("sehingga didapatkan hasil jumlah bobot yang dimasukan :
%.2f\n\n", bobot);
printf("sehingga didapatkan perbaikan bobot :\n\n");
W1 = b1/bobot;
printf("W1 :%4f\n", W1);
W2 = b2/bobot;
printf("W2 :%4f\n", W2);
W3 = b3/bobot;
printf("W3 :%4f\n", W3);
W4 = b4/bobot;
printf("W4 :%4f\n", W4);
W5 = b5/bobot;
printf("W5 :%4f\n", W5);
W6 = b6/bobot;
printf("W6 :%4f\n", W6);
W7 = b7/bobot;
printf("W7 :%4f\n", W7);
scanf("%f", &w15);
fflush(stdin);
printf("masukan W6 (pangkat positif) :\n");
scanf("%f", &w16);
fflush(stdin);
printf("masukan W7 (pangkat positif) :\n");
scanf("%f", &w17);
fflush(stdin);
printf("\n\n");
printf("\n\n");
printf("Produk B :\n\n");
printf("masukan C1 :\n");
scanf("%f", &C21);
fflush(stdin);
printf("masukan C2 :\n");
scanf("%f", &C22);
fflush(stdin);
printf("masukan C3 :\n");
scanf("%f", &C23);
fflush(stdin);
printf("masukan C4 :\n");
scanf("%f", &C24);
fflush(stdin);
printf("masukan C5 :\n");
scanf("%f", &C25);
fflush(stdin);
printf("masukan C6 :\n");
scanf("%f", &C26);
fflush(stdin);
printf("masukan C7 :\n");
scanf("%f", &C27);
fflush(stdin);
printf("\n\n");
printf("Produk C :\n\n");
printf("masukan C1 :\n");
scanf("%f", &C31);
fflush(stdin);
printf("masukan C2 :\n");
scanf("%f", &C32);
fflush(stdin);
printf("masukan C3 :\n");
scanf("%f", &C33);
fflush(stdin);
printf("masukan C4 :\n");
scanf("%f", &C34);
fflush(stdin);
printf("masukan C5 :\n");
scanf("%f", &C35);
fflush(stdin);
printf("masukan C6 :\n");
scanf("%f", &C36);
fflush(stdin);
printf("masukan C7 :\n");
scanf("%f", &C37);
fflush(stdin);
printf("\n\n");
v[2]= (s3/(s1+s2+s3));
printf("Hasil V3 : %f\n\n", v[2]);
//3,4,1,2,2
// untuk mencari nilai max
for (j=1;j<3;j++){
for (k=0;k<3-j;k++){
if (v[k]<v[k+1]){
float temp;
temp = v[k];
v[k]=v[k+1];
v[k+1]=temp;
}
}
}
printf("hasil V dari tertinggi sampai terendah : \n");
for (l=0;l<3;l++){
printf (" %f\n",v[l]);
}
return 0;
4.2
Implementasi
Adapun implementasi pada program simulasi pengisian Kartu Rencana Studi sebagai
berikut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan aplikasi software sistem pendukung
keputusan penentuan prioritas produk unggulan daerah (PUD) dengan metode
Weighted Product, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Aplikasi metode weighted product dimulai dengan menginputkan
kriteria dan subkriteria yang dibagi dalam dua bagian yaitu kriteria
yang bernilai keuntungan dan biaya, dan setelah itu dilanjutkan dengan
5.2
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kode Script Assembly