Anda di halaman 1dari 34

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas

Produk Unggulan Daerah Menggunakan Metode Weighted


Product (WP)

Farah Chikita Venna (11140910000094)


Mahdi Muhammad Rizky (11140910000100)
Muhammad Ilham Ramadhon (11140910000103)
Siti Hardianti Lulul Jannah (11140910000112)
Yazid Gostanov (11140910000095)
Tri Ahmad Zayadi (11140910000098)

Mata Kuliah : Teknik Pemodelan dan Simulasi

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016 M / 1437 H

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah Menggunakan
Metode Weighted Product (WP) ini dapat diselesaikan dengan tepat waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemodelan dan Simulasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis membahas materi tentang Perancangan
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah Menggunakan
Metode Weighted Product (WP) Tentunya penulis menyadari bahwa sejalan dengan
perkembangan teknologi yang telah terjadi pada zaman yang modern ini perlu adanya
informasi dari berbagai teknologi untuk mengikuti arus perkembangan zaman yang semakin
maju ini. Selain itu teknologi juga akan semakin menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
manusia sebagai subyek dari perubahan zaman itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak adanya kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap akan kritik dan sarannya dari
segenap pembaca. Demikianlah semoga makalah yang telah dibuat tersebut dapat bermanfaat
bagi semuanya. Terimakasih
.
Jakarta, Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. 5
DAFTAR TABEL...................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 7
1.1

Latar Belakang............................................................................................. 7

1.2

Tujuan Penelitian.......................................................................................... 7

1.3

Manfaat Penelitian........................................................................................ 7

1.4

Rumusan Masalah......................................................................................... 7

1.5

Batasan Masalah........................................................................................... 7

1.6

Metodologi Penelitian.................................................................................... 7

1.6.1

Metode Pengumpulan Data.......................................................................7

1.6.2

Metode Pengembangan Sistem..................................................................7

1.7

Sistematika Penulisan.................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 9


2.1

Sistem Pendukung Keputusan ( Descission Support System )..................................9

2.2

Jenis Jenis Keputusan.................................................................................. 9

2.3

Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan.....................................................10

2.4

Proses Pengambilan Keputusan.....................................................................10

2.5

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan...........................11

Turban (1995) juga menyebutkan beberapa faktor faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan, yaitu :............................................................................... 11
1.

Personality (temperament type)........................................................................11

2.

Gender (jenis kelamin)................................................................................... 11

Selein faktor faktor yang disebutkan diatas, secara umum faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah :.............................................................................. 11
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN..................................................................19
3.1

Analisa...................................................................................................... 19

3.2

Perancangan.............................................................................................. 19

BAB IV ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI............................................................20


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................21
5.1

KESIMPULAN.......................................................................................... 21

5.2

SARAN..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 22

LAMPIRAN........................................................................................................... 23

DAFTAR GAMB
Y
Gambar 2. 1 Rumus Menormalisasikan Nilai................................................................16
Gambar 2. 2 Rumus Mencari Nilai Akhir.....................................................................17
Gambar 2. 3 Nilai Setiap Alternatif............................................................................. 17

DAFTAR TABEL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan produk unggulan dari tiap daerah yang

memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing dan tidak dimiliki di daerah lain. Produk
unggulan daerah memiliki daya saing yang handal dan dapat memberikan peluang kerja
kepada masyarakat lokal. Produk unggulan daerah juga berorientasi ramah lingkungan dan
berorientasi pada pasar baik lokal maupun regional dan nasional. Pengembangan dari produk
unggulan dan pemberdayaan produk unggulan menjadi salah satu potensi ekonomi daerah
pada era otonomi merupakan hal yang tidak mudah untuk dilaksanakan, hal tersebut
disebabkan karena pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan politik atau kebijakan
dari Pemerintah Daerah. Produk unggulan merupakan suatu strategi pembangunan yang tidak
mudah didikte oleh daerah/negara lain. Produk unggulan daerah tidaklah harus berupa hasil
industri yang berteknologi canggih atau dengan investasi tinggi tetapi produk unggulan bisa
dengan produk lokal yang disebut dengan One Area Five Products (satu daerah lima produk
unggulan) Hal tersebut sesuai dengan surat dari Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah
pada tahun 1998 dan 1999. Inti daripada surat tersebut adalah bahwa kabupaten/kota dapat
menghasilkan 5 (lima) PUD yang disahkan oleh kepada daerah.
Seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri maka persaingan
produk unggulan daerah pun semakin ketat, sehingga mengakibatkan setiap industri harus
bersaing dan lebih teliti lagi dalam merumuskan strategi kebijakan. Industri harus melakukan
pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas produk unggulandaerah yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan diperlukan suatu keputusan yang akurat dan efektif agar
tidak salah memilih dan meminimalisir kerugian baik dari segi biaya maupun waktu.
Metode Weighted Product merupakan bagian dari konsep Multi-Attibut Decision
Making

(MADM)

dimana

diperlukan

normalisasi

pada

perhitungannya.

Dengan

menggunakan metode Weighted Product, diharapkan dapat dikembangkan software sistem


pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh suatu instansi, karena instansi cukup
memilih beberapa barang yang akan menjadi alternatif pemilihan dan memberikan nilai bobot
pada perbandingan alternatif dan kriterianya, adapun kriteria tersebut adalah omset, tenaga
kerja, target pasar, teknologi, spesifikasi, asal bahan baku, jumlah bahan baku.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik mengangkat tema mengenai
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Produk Unggulan Daerah
Menggunakan Metode Weighted Product (WP).

1.2

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk :
1. Memenuhi tugas individu pada matakuliah Teknik Pemodelan dan Simulasi.
2. Menggunakan konsep Multi-Attibut Decision Making (MADM) untuk normalisasi
menggunakan Algoritma weighted product untuk mensimulasikan pengambilan
keputusan produk unggulan daerah.
3. Mengimplementasikan sebuah aplikasi berbasis desktop yang mampu melakukan
simulasi dan menghitung pemodelan matematikanya untuk simulasi pengambilan
keputusan produk unggulan daerah.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut: Bagaimana merancang dan mengimplementasikan simulasi pengambilan keputusan


produk unggulan daerah dengan Algoritma Weighted Product

1.4

Batasan Masalah
Berikut merupakan batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Pengembangan aplikasi simulasi menggunakan Dev

C++

dengan

bahasa

pemrograman C++.
2. Hanya membahas tentang algoritma weighted product.
3. Aplikasi ini hanya membahas tentang keputusan penentuan prioritas produk unggulan
daerah.

1.5

Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematis untuk mengerjakan atau

menyeselaikan suatu penelitian. Adapun Metodologi yang digunakan penulisan untuk


menyeselaikan berbagai permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:

1.5.1

Metode Pengumpulan Data


Penulis memperoleh data dengan melakukan riset secara langsung kepada
instansi terkait dalam prosedur yang sistematik dan standar sehingga
mendapatkan data-data yang baik dan benar dengan model pengumpulan data
sebagai berikut:
Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan untuk menambah referensi teori-teori yang
diperlukan dalam penelitian dengan cara membaca dan mempelajari
literature yang mendukung penelitian ini, diantaranya yaitu: jurnal, bukubuku, makalah, dan artikel.

1.5.2

Metode Pengembangan Sistem


Metode pengembangan System dalam melakukan implementasi yang penulis
gunakan adalah metode prototyping dalam mengembangkan aplikasi. Metode
ini dikatakan prototyping karena aplikasi tersebut masih merupakan prototype

sehingga masih dikembangkan dan terus dikembangkan sehingga menjadi


sebuah aplikasi yang sempurna.

1.6

Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan terdiri dari empat bab sebagai berikut :
Bab I.
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi
Bab II.

penulisan, dan sistematika penulisan tersebut.


Landasan Teori
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori penunjang yang akan

Bab III.

digunakan untuk penyusunan dalam skripsi ini.


Analisa dan Perancangan
Bab ini berisi analisa serta perancangan suatu sistem yang akan dibuat

Bab IV

sehingga akan memaksimalkan perancangan dari sistem tersebut..


Algoritma dan Implementasi
Bab ini berisi tentang algoritma yang digunakan serta implementasi

Bab V

dari program yang telah dibuat.


Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian program dan
saran-saran yang diperluka untuk pengembangan di masa mendatang.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Sistem Pendukung Keputusan ( Descission Support System )


Sistem Pendukung Keputusan (SPK), adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model .Tujuan adanya SPK, untuk mendukung pengambil keputusan
memilih alternatif hasil pengolahan informasi dengan model-model pengambil keputusan
serta untuk menyelesaikan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur.
SPK dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan
masalah.SPK dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan atau dioperasikan dengan
mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang
tinggi dan bersifat alternatif, serta SPK dirancang dengan menekankan pada aspek
kemampuan adaptasi yang tinggi. Manfaat Utama Sistem Pendukung Keputusan :
a.
b.

Mampu untuk mendukug permasalahan yang kompleks.


Memberikan jawaban yang cepat untuk situasi yang tidak diharapkan dari hasil

c.

perubahan kondisi.
Mampu untuk mencoba beberapa strategi yang berada di bawah konfigurasi yang

d.

berbeda, dengan cepat dan obyektif.


Wawasan baru dan pengetahuan. Pemakai dapat terbuka dengan wawasan baru

e.

melalui komposisi model dan kepekaan yang luas analisis what-if.


Memudahkan komunikasi. Kumpulan data dan pelaksanaan pembuatan model
dijalankan dengan partisipasi aktif pemakai, sehingga sangat membantu diantara
manajer.
Memperbaiki kendali manajemen dan memperbaiki performansi organisasi.
Keputusan bersifat obyektif. Keputusan yang dihasilkan SPK lebih konisten dan

h.

obyektif daripada keputusan yang dibuat secara intuisi.


Memperbaiki keefektifan manajerial. Memperbolehkan manajer untuk melakukan

i.

tugas dalam waktu yang singkat.


Merperbaiki produktifitas analisis.

2.2

f.
g.

Jenis Jenis Keputusan


Keputusan dikatagorikan dengan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk
membuat keputusan, bagian organisasi mana yang perlu dilibatkan dalam membuat
keputusan, dan fungsi organisasi mana keputusan yang dibuat tersebut akan di fokuskan.

Menurut Simon (1960), keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan dengan
keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang
lain. Keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang ulang dan
organisasi biasanya mengembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan yang
diambil biasnya berdasarkan pengaturan standar yang di buat menurut garis pedoman
organisasi yang sudah ditetapkan. Keputusan terprogram misalnya pemilihan gaji bagi
seorang asisten pemasaran baru, memesan kembali bahan baku yang dibutuhkan dalam
proses manufaktur,danpenetuan jadwal pemberian diskon untuk pelanggan volume besar.
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang dikeluarkan sekali dan umumnya
tidak terstruktur disbanding keputusan yang terprogram.Keputusan ini lebih merupakan
keptusan sekali pakai dan tentu saja tidak begitu mendetail.

2.3

Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan


M.iqbal (2004) menyebutkan fungdi dari pengambilan keputusan, yaitu :
1. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik
secara individual maupun secara kelompok, baik secara intitsional maupun secara
organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari masa
depan, masa yang akandatang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung
cukup lama.
M.iqbal (2004) juga menyebutkan tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu :
1. Tujuan yang bersifat tunggal adalah tujuan pengambila keputusan yang bersifat
tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengn masalah
lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda adalah tujuan pengambilan keputusan yang bersifat
ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu
masalah, artinya satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua
masalah atau lebih, yang sifatnya kontradiktif atau yang tidak bersifat kontradiktif.

2.4

Proses Pengambilan Keputusan


1. Penelusuran (Intellegence)
Merupakan tahap pendefinisian informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan
persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini sangat
menentukan ketepatan keputusan yang akan diambil, karena sebelum suatu
tindakan diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus dirumuskan terlebih
dahulu secara jelas.

2. Perancangan (Design)
Merupakan tahap analisis dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatifalternatif pemecah masalah.Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka
tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan
masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecah masalah.
3. Pemilihan (Choice)
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan selanjutnya
manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan
alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau
memiliki nilai kualitas tertentu.
4. Implementasi (Implementation)
Merupakan tahap pelaksana dari keputusan yang telah diambil.Pada tahap ini
perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan
dapat dipantau atau diselesaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

2.5

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Sondang Siagian menyebutkan beberapa faktor faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan, yaitu :
1. Dinamika individu dalam organisasi
2. Dinamika kelompok dalam organisasi
3. Dinamika lingkungan organisasi
Turban (1995) juga menyebutkan beberapa faktor faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan, yaitu :
1. Personality (temperament type)
2. Gender (jenis kelamin)
Selain faktor faktor yang disebutkan diatas, secara umum faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan adalah :
1. Faktor Gaya Keputusan
Gaya pembuatan keputusan merujuk kepada orientasi mental yang menjelaskan
bagaimana seorang pengguna atau individu membuat pilihan dalam hal pembuatan
keputusan.
2. Faktor Personal
Individu mempunyai pemaksaan kebutuhan pribadi yang mempengaruhi gerakannya
terhadap lingkungan, organisasi, dan tuntutan tugas.
3. Faktor Kognitif
Proses kognitif menggabungankan antara informasi yang diterima melalui indra
tubuh manusia dengan informasi yang telah disimpan diingatkan jangka panjang.
4. Faktor Manajemen

Manajemen sebagai proses perancanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan


pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

2.6

Permodelan Dan Manajemen Model


Model adalah suatu penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks, sedangkan
Sistem adalah himpunan atau kombinasi dari bagian bagian yang membentuk satu kesatuan
yang kompleks.
a. Jenis jenis Model
Model dapat dikategorikan menurut lima kelas yang berbeda, yaitu :
1. Pembagian menurut fungsi
Model deskriptif
Hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan.
Model prediktif
Model ini menunjukan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
Model normative
Model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan.
2. Pembagian menurut struktur
Model ikonik
Model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu sakla tertentu.
Model analog
Model yang menirukan sistem aslinya, dengan hanya mengambil beberapa

karakteristik utama dan menggambarkannya dengan sistem lain secara analog.


Model simbolis atau matematis
Suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol simbol

biasanya dengan simbol simbol matematika.


3. Pembagian menurut raferensi waktu
Model statis
Model statis tidak memasukan faktor waktu dalam perumusannya.
Model dinamis
Model dinamis memasukan faktor waktu dalam perumusannya.
4. Pembagian menurut referensi kepastian
Model deterministik
Model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik,

yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.


Model probabilistik
Menghasilkan suatu deretan harga paling tidak satu variable output yang disertai

dengan kemungkinan kemungkinan dari harga harga tersebut.


Model game
Teori permainan yang mengembangkan solusi solusi optimum dalm

menghadapi situasi yang tidak pasti.


5. Pembagian menurut tingkat generalitas

Umum
Khusus
b. Fungsi Model
Fungsi model adalah sebagai berikut :
1. Utuk menggambarkan sesuatu.
2. Untuk membantu dan mempemudah dalam menganalisa dan mengkaji sistem.
3. Untuk menetukan, menjelaskan dan menggambarkan hubungan hubungan dan
kegiatan kegiatan dalam system.
4. Untuk menampakkan situasi melalui lambang yang bisa dimanipulasi untuk
menghasilkan suatu ramalan atau prediksi.
c. Tahapan Pemodelan
1. Tahap seleksi konsep
2. Tahap pemodelan
Pendekatan Kotak Hitam (Black Box)
Metode yang menggambarkan keadaan masa lalu dari sistem.
Pendekatan Struktural
Menjelaskan secara teliti mengenai sistem.

2.7

Aspek Pemodelan
Turban (1995) menyebutkan ada beberapa aspek yang terlibat dalam pemodelan,
yaitu:
1. Identifikasi permasalahan dan analisa lingkungan
2. Identifikasi variabel
3. Peramalan (forecasting). Peramalan sangat penting dalam proses pembuatan dan
pengolahan model.
4. Model. DSS terdiri dari model yang harus sesuai dengan standard dan
permasalahan yang dihadapi.
5. Manajemen model. Model pada dasarnya seperti data, sehingga harus diatur juga.
Berikut adalah pembagian model berdasarkan beberapa kategori:
Kategori

Proses dan Tujuan

Optimalisasi masalah dengan Solusi


sedikit alternative
Optimalisasi
algoritma

terbaik

Teknik Representatif
dari Tabel Keputusan, Pohon

sejumlah kecil alternatif Keputusan


melalui Solusi
terbaik
dari Pemrograman
sejumlah besar alternatif Model jaringan
dengan
pendekatan
demi langkah

proses
langkah

linier,

Optimalisasi

melalui Solusi terbaik dengan Model inventori

rumusan analitik

satu

langkah

menggunakan

satu

rumus
Simulasi

Solusi

terbaik

berbagai

dari Tipe simulasi

alternatif

melalui eksperimen
Heuristik

Solusi

terbaik

Model Prediktif

aturan
Berdasarkan

dari Sistem pakar

skenario Model

yang telah ditentukan

forecasting,

Markov analysis

Tabel 2. 1 Pembagian Model Berdasarkan Kategori (Turban, 1995)

2.8

Weigthted Product
Weigthted Product adalah metode penyelesaian dengan menggunakan perkalian untuk
menghubungkan rating atribut, dimana rating harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan
bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. WP
adalah salah satu analisis multi-kriteria keputusan (multi-criteria decision analysis / MCDA)
yang sangat terkenal. Metode multi-kriteria pengambilan keputusan multi-criteria decision
making (MCDM). Metode MCDA, yang diberikan adalah satu set terbatas dari alternatif
keputusan yang dijelaskan dalam hal sejumlah kriteria keputusan. Setiap alternatif keputusan
dibandingkan dengan yang lain dengan mengalikan sejumlah rasio, satu untuk setiap kriteria
keputusan. Setiap rasio diangkat ke kekuasaan setara dengan berat relatif dari kriteria yang
sesuai.
Langkah langkah dalam menggunakan metode WP adalah :
1.

Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat
positif untuk atribut manfaat dan bobot berfungsi sebagai pangkat negatif pada atribut
biaya.

2.

Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif.

3.

Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah satu,
hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut tertinggi untuk setiap atribut
manfaat dan terendah untuk atribut biaya.

4.

Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang
menghasilkan R.

5.

Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.

Kelebihan metode WPM adalah:


Untuk memberikan kemudahan pembobotan terhadap kriteria yang memiliki nilai
yang hamper sama serta dapat digunakan untuk keputusan single atau keputusan
multidimensional

Kelemahan metode WPM adalah:


Apabila user menginputkan bobot lansung dengan nilai 0 maka otomatis hasil goal
dari keputusan akan bernilai 0

Gambar 2. 1 Rumus Menormalisasikan Nilai

Rumus diatas digunakan untuk menormalisasikan nilai yang akan di gunakan.

Gambar 2. 2 Rumus Mencari Nilai Akhir

rumus diatas digunakan untuk mencari nilai akhir.


Contoh Kasus
Suatu perusahaan di Daerah Pekanbaru ingin membangun sebuahgudang yang akan
digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara hasil produksinya.
Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu:
A1 = Panam,
A2 = Marpoyan,
A3 = Rumbai.
Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu:
C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),
C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi(orang/km2);

C3 = jarak dari pabrik (km);


C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km);
C5 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2).
Nilai setiap alternatif di setiap kriteria:

Gambar 2. 3 Nilai Setiap Alternatif

Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai


dengan 1 sampai 5, yaitu:
1 = Sangat rendah,
2 = Rendah,
3 = Cukup,
4 = Tinggi,
5 = Sangat Tinggi.
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai:
W = (5, 3, 4, 4, 2)
Kategori setiap kriteria:
Kriteria C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C4 (jarak dengan gudang yang sudah
ada) adalah kriteria keuntungan;
Kriteria C1 (jarak dengan pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik), dan C5 (harga tanah untuk
lokasi) adalah kriteria biaya.Sebelumnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu seperti
sehingga w = 1, diperoleh w1 =0,28; w2 = 0,17; w3 = 0,22; w4 = 0,22; dan w5 =0,11.
Kemudian vektor S dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai vektor V yang akan digunakan untuk perankingan


dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternatif A2 adalah alternatif yang terpilih sebagai
alternatif terbaik. Dengan kata lain, Marpoyan akan terpilih sebagai lokasi untuk mendirikan
gudang baru.

BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
Perhitungan Dengan Metode WP

3.1

Produk Unggulan Daerah yang di gunakan untuk penambilan keeputusan :


1. A1 = Produk A
2. A2 = Produk B
3. A3 = Produk C
Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

C1 = Omset
C2 = Tenaga kerja
C3 = Target Pasar
C4 = Asal Bahan Baku
C5 = Teknologi
C6 = Spesifikasi Kekhasan
C7 = Kuantitas Bahan Baku

Nilai setiap alternatif disetiap kriteria :


Kriteria
Alternati

C1

f
A1
A2
A3

5
5
4

C2

C3

C4

C5

3
4
3
1
1
3
4
2
5
4
1
4
Gambar 3.1 tabel alternative setiap kriteria

C6

C7

5
4
1

1
3
5

1. kriteria C2(tenaga kerja) dan C5(Teknologi), adalah kriteria cost (Pangkat Negatif).
2. kriteria C1(Omset), C3(Target pemasaran), C4(Asal Bahan Baku), C6(Spesifikasi
Kekhasan), C7(Kuantitas Bahan Baku) adalah kriteria benefit (pangkat Positif).

Sebelumnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu sehingga W = 1, diperoleh


W1 = 0,2222; W2 = 0,1851; W3 = 0,1481; W4 = 0,1481; W5 =0,1111; W6 = 0,1111;
W7 = 0,0740.

Kemudian vector S dapat dihitungsebagai berikut :


S1 =(50,2222) . (3-0,1851). (40,1481) . (30,1481) . (1-0,1111) . (50,1111) . (10,0740) = 2,0153
S2 =(50,2222) . (1-0,1851). (30,1481) . (40,1481) . (2-0,1111) . (40,1111) . (30,0740) = 2,4197
S3 =(40,2222) . (5-0,1851). (40,1481) . (10,1481) . (4-0,1111) . (10,1111) . (50,0740) = 1,1970

Nilai vektor V yang akan digunakan untk perangkingan sebagai berikut :


2,0153
V1 =
2,0153+ 2,4197+1,1970 = 0,3578
V2 =

2,4197
2,0153+ 2,4197+1,1970

= 0,4296

V3 =

1,1970
2,0153+ 2,4197+1,1970

= 0, 21253

Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih

sebagai alternative terbaik.


Dengan kata lain, Produk A akan terpilih dan yang disebut produk potensial

3.2

Perhitungan Metode WP Dengan Bahasa C


1. Tampilan saat memasukan atau memberikan bobot preferensi dan menghasilkan
perbaikan bobot.

Gambar 3.2 Input Bobot


2. Input angka kriteria yang di inginkan atau yang sudah di tentukan.

Gambar 3.3 input angka kriteria


3. Hasil perhitungan vektor S setelah menginput perbaikan bobot dan angka kriteria.
Kemudian hasil perhitungan vector V lalu di urutkan dari yang tertinggi sampai
yang terendah.

Gambar 3.4 hasil perhitungan vector S dan vektor V

BAB IV
ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI
4.1

Algoritma
Berikut merupakan bentuk algoritma dalam program simulasi pengisian kartu rencana
studi yang berbentuk kode program dalam bahasa C++, dibawah ini merupakan kode
program :
#include <stdio.h>
#include <math.h>
#include <string.h>
int main () {
int j,k,l;
float
float
float
float
float
float
float

C11;
C12;
C13;
C14;
C15;
C16;
C17;

float
float
float
float
float
float
float

C21;
C22;
C23;
C24;
C25;
C26;
C27;

float
float
float
float
float
float
float

C31;
C32;
C33;
C34;
C35;
C36;
C37;

float
float
float
float
float
float
float

C41;
C42;
C43;
C44;
C45;
C46;
C47;

float C51;

float
float
float
float
float
float

C52;
C53;
C54;
C55;
C56;
C57;

float
float
float
float
float
float
float

W1;
W2;
W3;
W4;
W5;
W6;
W7;

float
float
float
float
float
float
float

w11;
w12;
w13;
w14;
w15;
w16;
w17;

float v[5];
float
float
float
float
float
float
float

s1;
s2;
s3;
s4;
s5;
s6;
s7;

float
float
float
float b4;
float
float
float

b1;
b2;
b3;
b5;
b6;
b7;

float a = 0;
float bobot;

printf("
printf("
printf("
printf("

---Ada 3 produk yang dijadikan Alternatif Alternatif---\n\n");


A1 = Produk A\n\n");
A2 = Produk B\n\n");
A3 = Produk C\n\n");

printf(" ---Ada 5 Kriteria yang Akan di Jadikan Acuan dalam Pengabilan


Keputusan---\n\n");
printf(" C1 = Omset\n\n");
printf(" C2 = Tenaga Kerja\n\n");
printf(" C3 = Traget Pasar\n\n");
printf(" C4 = Asal Bahan Baku\n\n");
printf(" C5 = Teknologi\n\n");
printf(" C6 = Spesifikasi Kekhasan\n\n");
printf(" C7 = kualitas bahan Baku\n\n\n");

printf("1. kriteria C2(tenaga kerja) dan C5(Teknologi), adalah kriteria


cost (Pangkat Negatif) \n\n");
printf("2. kriteria C1(Omset), C3(Target pemasaran), C4(Asal Bahan
Baku), C6(Spesifikasi Kekhasan), C7(Kuantitas Bahan Baku) adalah kriteria
benefit (pangkat Positif)\n\n\n");

printf("Masukan bobot prefensi :\n\n");


printf("masukan W1: \n");
scanf("%f", &b1);
fflush(stdin);
printf("masukan W2: \n");
scanf("%f", &b2);
fflush(stdin);
printf("masukan W3: \n");
scanf("%f", &b3);
fflush(stdin);
printf("masukan W4: \n");
scanf("%f", &b4);
fflush(stdin);
printf("masukan W5: \n");
scanf("%f", &b5);
fflush(stdin);
printf("masukan W6: \n");
scanf("%f", &b6);
fflush(stdin);

printf("masukan W7: \n");


scanf("%f", &b7);
fflush(stdin);

bobot = b1+b2+b3+b4+b5+b6+b7;
printf("sehingga didapatkan hasil jumlah bobot yang dimasukan :
%.2f\n\n", bobot);
printf("sehingga didapatkan perbaikan bobot :\n\n");
W1 = b1/bobot;
printf("W1 :%4f\n", W1);
W2 = b2/bobot;
printf("W2 :%4f\n", W2);
W3 = b3/bobot;
printf("W3 :%4f\n", W3);
W4 = b4/bobot;
printf("W4 :%4f\n", W4);
W5 = b5/bobot;
printf("W5 :%4f\n", W5);
W6 = b6/bobot;
printf("W6 :%4f\n", W6);
W7 = b7/bobot;
printf("W7 :%4f\n", W7);

printf("masukan W1 (pangkat positif) :\n");


scanf("%f", &w11);
fflush(stdin);
printf("masukan W2 (pangkat negatif) : \n");
scanf("%f", &w12);
fflush(stdin);
printf("masukan W3 (pangkat positif) :\n");
scanf("%f", &w13);
fflush(stdin);
printf("masukan W4 (pangkat positif):\n");
scanf("%f", &w14);
fflush(stdin);
printf("masukan W5 (pangkat negaitf) :\n");

scanf("%f", &w15);
fflush(stdin);
printf("masukan W6 (pangkat positif) :\n");
scanf("%f", &w16);
fflush(stdin);
printf("masukan W7 (pangkat positif) :\n");
scanf("%f", &w17);
fflush(stdin);
printf("\n\n");

printf("* Kemudian Vektor S dapat dihtiung sebagi berikut :\n\n\n");


printf("Produk A :\n\n");
printf("masukan C1 :\n");
scanf("%f", &C11);
fflush(stdin);
printf("masukan C2 :\n");
scanf("%f", &C12);
fflush(stdin);
printf("masukan C3 :\n");
scanf("%f", &C13);
fflush(stdin);
printf("masukan C4 :\n");
scanf("%f", &C14);
fflush(stdin);
printf("masukan C5 :\n");
scanf("%f", &C15);
fflush(stdin);
printf("masukan C6 :\n");
scanf("%f", &C16);
fflush(stdin);
printf("masukan C7 :\n");
scanf("%f", &C17);
fflush(stdin);

printf("\n\n");

printf("Produk B :\n\n");
printf("masukan C1 :\n");
scanf("%f", &C21);
fflush(stdin);
printf("masukan C2 :\n");
scanf("%f", &C22);
fflush(stdin);
printf("masukan C3 :\n");
scanf("%f", &C23);
fflush(stdin);
printf("masukan C4 :\n");
scanf("%f", &C24);
fflush(stdin);
printf("masukan C5 :\n");
scanf("%f", &C25);
fflush(stdin);
printf("masukan C6 :\n");
scanf("%f", &C26);
fflush(stdin);
printf("masukan C7 :\n");
scanf("%f", &C27);
fflush(stdin);
printf("\n\n");

printf("Produk C :\n\n");
printf("masukan C1 :\n");
scanf("%f", &C31);
fflush(stdin);
printf("masukan C2 :\n");
scanf("%f", &C32);
fflush(stdin);
printf("masukan C3 :\n");
scanf("%f", &C33);
fflush(stdin);
printf("masukan C4 :\n");
scanf("%f", &C34);

fflush(stdin);
printf("masukan C5 :\n");
scanf("%f", &C35);
fflush(stdin);
printf("masukan C6 :\n");
scanf("%f", &C36);
fflush(stdin);
printf("masukan C7 :\n");
scanf("%f", &C37);
fflush(stdin);
printf("\n\n");

printf("Kemudian vektor S dapat dihitung sebagai berikut : \n\n");

s1 = pow(C11, w11) * pow(C12, w12) * pow(C13, w13) * pow(C14,


w14) * pow(C15, w15) * pow(C16, w16) * pow(C17, w17);
printf("Hasil S1 : %f\n\n", s1);
s2 = pow(C21, w11) * pow(C22, w12) * pow(C23, w13) * pow(C24,
w14) * pow(C25, w15) * pow(C26, w16) * pow(C27, w17);
printf("Hasil S2 : %f\n\n", s2);
s3 = pow(C31, w11) * pow(C32, w12) * pow(C33, w13) * pow(C34,
w14) * pow(C35, w15) * pow(C36, w16) * pow(C37, w17);
printf("Hasil S3 : %f\n\n", s3);

printf("* Kemudian Vektor V yang akan digunakan untuk perankingan


dapat dihitung sebagai berikut :\n\n");
v[0] = (s1/(s1+s2+s3));
printf("Hasil V1 : %f\n\n", v[0]);
v[1]= (s2/(s1+s2+s3));
printf("Hasil V2 : %f\n\n", v[1]);

v[2]= (s3/(s1+s2+s3));
printf("Hasil V3 : %f\n\n", v[2]);

//3,4,1,2,2
// untuk mencari nilai max

for (j=1;j<3;j++){
for (k=0;k<3-j;k++){
if (v[k]<v[k+1]){
float temp;
temp = v[k];
v[k]=v[k+1];
v[k+1]=temp;
}
}

}
printf("hasil V dari tertinggi sampai terendah : \n");
for (l=0;l<3;l++){
printf (" %f\n",v[l]);
}

return 0;

4.2

Implementasi
Adapun implementasi pada program simulasi pengisian Kartu Rencana Studi sebagai
berikut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan aplikasi software sistem pendukung
keputusan penentuan prioritas produk unggulan daerah (PUD) dengan metode
Weighted Product, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Aplikasi metode weighted product dimulai dengan menginputkan
kriteria dan subkriteria yang dibagi dalam dua bagian yaitu kriteria
yang bernilai keuntungan dan biaya, dan setelah itu dilanjutkan dengan

perhitungan vector S dan vector V.


Jika nilai kriteria dan subkriteria yang diinputkan sama maka nilai

vector V pada setiap alternatifnya mempunyai nilai yang sama juga.


Hasil perhitungan weighted Product yang diterapkan akan
menghasilkan keluaran dengan nilai intensitas tertinggi yang layak
disebut Produk Unggulan Daerah dan yang lainnya disebut sebagai
produk potensial daerah.

5.2

SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara sederhana, disarankan :


Masih memiliki kekurangan mulai dari efektifitas program yang masih banyak celah sehingga masih
jauh dalam kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Kode Script Assembly

Anda mungkin juga menyukai