Fokus Magang
Disusun Oleh :
ARSAL ARYEN
D1D012008
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG
Oleh :
ARSAL ARYEN
D1D012008
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan Kegiatan
Magang Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Bengkulu yang telah di laksanakan di Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu mulai tanggal 01 Oktober
2015 sampai 31 November 2015
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya dalam
berbagai hal. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan yang akan datang.
ARSAL ARYEN
iv
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
v
4.1.3 Manfaat Penulisan .................................................................. 25
LAMPIRAN ........................................................................................................
Lampiran I Gambar...............................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Jurusan Ilmu Administrasi Negara merupakan salah satu jurusan yang ada
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu jurusan yang
berusaha mencetak SDM yang siap untuk diterjunkan ke dunia kerja tersebut
secara rill, salah satu program yang dilaksanakan adalah program magang (Praktik
Kerja Lapangan) sebagai mata kuliah wajib.
1
pemerintah perlu menetapkan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Oleh karena itu upaya penyempurnaan pelayanan public harus dilakukan secara
terus menerus, berkelanjutan dan dilaksanakan oleh jajaran aparatur pemerintah
daerah. Melalui kegiatan magang ini maka penulis tertarik mambahas tentang
“Disiplin Kerja Pegawai”
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
KEPALA KPKNL
BENGKULU
SUB BAGIAN
UMUM
DAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL INFORM
ASI
Sumber : Dari Seksi Sub Bagian Umum KPKNL Bengkulu
3
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
135/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJKN dan
KPKNL, maka KPKNL Bengkulu merupakan Kantor Pelayanan yang terdiri dari 1
(satu) kepala kantor, 5 (lima) seksi dan 1 (satu) subbagian, yaitu:
1) Kepala Kantor
a. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan,
pengamanan, dan pemeliharaan pengelolaan kekayaan negara.
b. Menyelenggarakan penetapan status penggunaan, pemanfaatan,
penghapusan, dan pemindahtanganan kekayaan negara.
c. Menyelenggarakan inventarisasi kekayaan negara.
d. Menyelenggarakan penatausahaan, akuntansi, registrasi, dan verifikasi
kekayaan negara.
e. Melaksanakan pelayanan penilaian.
f. Melaksanakan survey data harga pasar dalam rangka penyusunan Daftar
Komponen Penilaian Bangunan.
g. Melaksanakan usulan permintaan penggunaan jasa penilai eksternal
terhadap penilaian yang bersifat spesifik.
h. Menyelenggarakan penerbitan Pernyataan Bersama (PB) atau Surat
Keputusan Penetapan Jumlah Piutang Negara (PJPN).
i. Melaksanakan penerbitan dan pelaksanaan Surat Perintah Penjualan
Barang Sitaan (SPPBS).
j. Mengusulkan pemblokiran barang jaminan kepada instansi berwenang
dalam rangka pengamanan.
k. Menetapkan jadwal pelaksanaan lelang.
l. Menyelenggarakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
penilaian.
m. Menyelenggarakan analisis kelengkapan dokumen lelang.
n. Menyelenggarakan pelayanan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan di bidang lelang.
o. Menyelenggarakan pembuatan Kutipan, Salinan, dan Grosse Risalah
Lelang.
4
p. Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan hasil lelang.
q. Melaksanakan penggalian potensi lelang.
r. Menyelenggarakan penyajian informasi di bidang pengelolaan kekayaan
negara, penilaian, piutang negara dan lelang.
s. Melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di bidang
pengelolaan kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang.
t. Menyelenggarakan verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran
piutang negara dan hasil lelang.
u. Menyelenggarakan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang.
v. Menyusun evaluasi rencana strategik, rencana kerja, LAKIP, Laporan
Berkala dan Penetapan Kinerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL).
w. Menyusun pelaksanaan tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.
5
n. Menyusun laporan sistem akkuntansi pemerintahan pusat(SAPP)
o. Menyusun laporan akuntabilitas kerja instansi pemerintah (LAKIP) dan
rencana kerja tahunan(RKT).
4) Seksi Penilaian
a. Melakukan penilaian atas Barang Milik Negara
b. Melakukan penilaian atas barang jaminan Piutang Negara
c. Melakukan penilaian atas Permohonan Satuan Kerja
d. Menyusun Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB).
6
i. Melayani penjualan barang jaminan debitor diluar lelang
j. Melakukan pemeriksaan fisik barang jaminan
k. Pemblokiran barang jaminan
l. Pencabutan pemblokiran barang jaminan
m. Penatausahaan pengeluaran/penyerahan dokumen asli barang jaminan
n. Penatausahaan BKPN (Berkas Kasus Piutang Negara)
o. Penatausahaan penyimpanan asli dokumen barang jaminan.
7
2.3 Denah Lokasi KPKNL Bengkulu
Gambar 2.3.1 Denah Lokasi KPKNL Bengkulu
Kantor Kantor
Taman Museu
Budaya m
Perdagan Kantor
Korpri
Kantor
gan
Bulog
Lokasi Magang
Kantor
Notaris Dinas
Kehuta
nan
MessKeu
Prov.
angan
Bengk
ulu
Masjid
8
dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, didalam
melaksanakan tugas tersebut Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu mempunyai peran dan arti yang sangat strategis, yaitu
mengamankan keuangan negara.
Disamping itu KPKNL Bengkulu menyelenggarakan fungsi:
1. Pelayanan dibidang Pengelolan Kekayaan Negara, piutang Negara dan
lelang, pemeriksaaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin
hutang dan eksekusi barang jaminan.
2. Pelaksanaan pemeriksaaan barang jaminan milik penanggung hutang atau
penjamin hutang serta harta kekayaan lain milik penanggung hutang.
3. Penyiapan bahan pertimbangan dan pemberian keringanan hutang.
4. Pengusulan pencegahan, pengusutan dan pelaksanaan paksa badan, serta
penyiapan bahan pertimbangan penyelesaian atau penghapusan piutang
Negara.
5. Pelaksanaan pemeriksaaan dokumen persyaratan lelang dan dokumen
objek lelang.
6. Penyiapan dan pelaksanaan lelang serta penyusunan dan verifikasi minut
risalah lelang, serta pembuatan salinan, petikan, kutipan dan grose risalah
lelang
7. Pelaksanaan penggalian potensi Piutang Negara dan Lelang.
8. Inventarisasi, registrasi pengamanan, pendayagunaan dan pemasaran
barang jaminan.
9. Pelaksanaan registrasi dan penatausahaan berkaskasus piutang negara,
pencatatan surat permohonan lelang dan penyajian informasi piutang
Negara dan lelang.
10. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang Negara dan
hasil lelang.
11. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu.
9
BAB III
Dari beberapa kegiatan diatas, ada beberapa teori yang ada dibangku kuliah,
seperti penguasaan pengoperasian komputer karena kegiatan magang yang
dilakukan setiap hari pada umumnya adalah melakukan pencatatan data surat surat
keluar, surat masuk dan surat-surat lainnya khusunya dibidang pemerintahan serta
mecatat berbagai arsip-arsip perkantoran. Jadi sangat dibutuhkan sekali keahlian
skill khususnya dari mahasiswa.
Adapun hal-hal apa saja yang dilakukan dalam setiap kegiatan pada saat
magang seperti disebutkan diatas, dapat dilihat sebagai berikut :
10
Pencatatan Surat Keluar
Mencatat Surat Keluar dan Mengarsipkannya didalam agenda surat
keluar mengenai Surat Penetapan Jadwal Lelang kepada penguguna Jasa
Lelang
Pencatatan Surat Masuk
Mencatat Surat Keluar dan Mengarsipkannya didalam agenda surat
keluar mengenai surat dari konsumen (BUMN, BUMD, Pemda) di
wilayah kerja KPKNL bengkulu mengenai permohaonan lelang atau
pembatalan lelang, surat mesuk dari kepala kantor menegenai jadwa
lelang persetujuan lelang dan seksi kepatuhan umum mengenai laporan
realisasi lelang setiap bulannya.
Selain itu ada juga beberapa kegaitan yang di berikan oleh pegawai KPKNL
bengkulu yang di antaranya sebagai berikut :
Mencatat nomor, nama tanggal dan bulan serta penjual pada sampul risalah
lelang dan salinan risalah lelang
Menjahit risalah lelang
Menyusun dokumen salinan risalah lelang
Menempel materai pada, dokumen risalah lelang, kutipan risalah lelang,
kuitansi hasil penjualan bersih lelang
Memfotocopy berkas-berkas lelang seperti Nota Dinas, SKPT (Surat
keterangan pendaftaran tanah), surat tugas, surat penetapan lelang (SPL),
pengumuman lelang dan berkas-berkas lainnya.
Menempelkan materai pada : Kutipan risalah lelang, dokumen risalah
lelang, kuitansi penjualan hasil bersih lelang
Mengangkat telepon yang masuk ke seksi pelayanan lelang
Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang barang hasil temuan Dinas Kehutanan Bengkulu
11
Tengah berupa 1 paket kayu meranti seberat 3 kubik dengan nilai limit Rp.
9.000.000, namun pada saat pelakasanaan lelang calon pembeli tidak
sepakat dengan harga limit yang telah di tentukan sehingga lelang ini di
anggap TAP (tanpa ada penawran). Pelaksanaan lelang ini di laksanakan
di Dinas Kehutanan Bengkulu tengah pada tanggal 08 Oktober 2015.
Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang wajib non eksekusi di lakukan oleh PT. Danamon
Indonesia, Danamon Simpan Pinjam panorama bengkulu berupa 14 unit
tanah beserta bangunan, namun pada pelaksanaan lelang ini hanya ada satu
pembeli dan menawar 1 unit rumah yang terletak di kabupaten rejanng
lebong, sehingga calon pembeli ini di nyatakan sebagai pemenang.
Pelaksanaan lelang ini di laksanakan di Danamon Simpan Pinjam
Panorama Kota bengkulu pada tanggal 13 Oktober 2015
Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang wajib non eksekusi berupa 1 unit mobil kijang kapsul
warna merah milik Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, pada
pelaksanaan lelang barang tersebut terjual dengan melebihi nilai limit Rp.
38.500.000 ada 3 penawar yang ikut serta dalam lelang ini, namun harga
penawaran tertinggi di nyatakn menang dengan harga Rp 39.900.000.
pelaksanaan lelang ini di laksanakan di Badan Pusat Statistik Provinsi
Bengkulu pada tanggal 26 Oktober 2015
Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang Hak tanggungan berupa 1 unit tanah beserta bangunan
milik kreditur Bank Sinarmas cab Bengkulu, namun pada hari pelaksanaan
lelang kreditur menyanggupi melunasi pokok utang dan bunga sehingga
pihak pelaksanaan lelang di anggap tidak ada peminat (TAP) pelaksanaan
lelang ini di laksanakan di Bank Sinarmas Cab Bengkulu pada tanggal 13
November 2015
Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang Hak tanggungan berupa 2 bidang tanah milik kreditur
Bank BRI Cab Muko-muko, pada pelaksanaan lelang ini hanya 1 bidanf
tanah yang laku dan telah melebihi nilai limit yaitu Rp.77.000.000; dari
12
Rp. 76.000.000; sedangkan 1 bidang tanah lagi tidak ada yang meinati
sehingga di anggap TAP. Pelaksanaan lelang ini di laksanakan di KPKNL
Bengkulu pada tanggal 18 November 2015
Hal ini berkaitan dengan kepentingan pribadi penulis, yaitu dalam rangka
pengumpulan data sebagai bahan untuk penyususnan laporan akhir magag.
Diskusi-diskusi yang dilakukan sifatnya imformal dan insidentil, maksudnya
adalah pada saat waktu luang. Hal ini juga dilakukan dalam rangka membangun
suatu hubungan yang baik dengan pegawai seksi pelayanan penilaian. Berbagai
diskusi yang dilakukan dalam rangka penyelesaian laporan magang yaitu sebgai
berikut :
a. Diskusi
b. Pengamatan
13
masuk
Pulang
3 05 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Membantu pengecekkan salinan 17.00
risallah lelang
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
Mencatat nomor surat keluar
masuk
Pulang
4 06 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Mencatat nomor risallah lelang 17.00
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
Menjahit risallah lelang
Mengirim e-mail (SPL)
Pulang
5 07 Oktober Datang 07.30 –
Menjahit risallah lelang 17.00
Menulis surat tanda jaminan
penyetoran uang jaminan
penawaran lelang
Pulang
6 08 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan DINAS Kehutanan
Bengkulu tengah lelang barang
temuan (Kayu) namun pada saat
pelaksanaan calon pembeli
keberatan dengan haraga limit
yang telah di tentukan sehingga
lelang di anggap TAP (Tanpa
Ada Penawaran)
Pulang
7 09 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
14
Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
Mencatat nomor risalllah lelang
Mengirim e-mail (SPL)
Pulang
8 12 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Scan Surat (SPL) 17.00
Mengirim e-mail (SPL)
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah
lelangNempel
matrai pada dokumen risalah
lelang.
Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
Pulang
9 13 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di lakukan di Bank Danamon
Simpan Pinjam Panorama Kota
Bengkulu barang yang terjual 1
Unit rumah dari 14 unit rumah
yang di lelang
Pulang
10 15 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
Angkat Telepon
Pulang
11 16 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menjahit risallah lelang 17.00
Menulis risallah lelang dan
salinan risallah lelang
15
Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
Angkat telepon
Pulang
12 19 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 17.00
Dinas dan surat tugas
Menjahit risallah lelang
Menulis kuitansi hasil bersih
lelang
Membuat/mengetik laporan
jadwal lelang di MS.Exel
Angkat telepon
Pulang
13 20 Oktober 2015 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 07.30 –
Dinas dan surat tugas 17.00
Menulis nomor risallah lelang
dan salinan risalah lelang
Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
Mengirim e-mail (mengirim
SKPT ke Bank BRI Cabang
Bengkulu)
Membuka email KPKNL seksi
lelang dan memprint SPL, memo,
pengumaan lelang pertama Bank
Mega Bengkul
Menjahit risallah lelang
Angkat telepon
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
14 21 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Berdiskusi tentang budaya 17.00
organisasi di KPKNL Bengkulu
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
Menjahit risallah lelang
Mengirim e-mail (SPL) ke balai
lelang bengkulu
16
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
15 22 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 17.00
Dinas dan surat tugas
Menulis nomor risallah lelang
dan salinan risalah lelang
Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
Angkat telepon
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
16 23 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Berdiskusi tentang budaya kerja 17.00
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
Menjahit risalah lelang
Pulang
17 26 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menemani Pak Zaihani (Pejabat 17.00
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di Badan Pusat
Statistik (BPS) Proviinsi
Bengkulu barang yang di lelang 1
Unit mobil kijang kapsul tahun
2004 warna merah dan barang
terjual
Menulis nomor lampiran risalah
lelang
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
18 27 Oktober 2015 Menulis nomor risallah lelang 07.30 –
dan salinan risalah lelang 17.00
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
17
Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
Menjahit risalah lelang
Menempel materai pada kuitansi
hasil penjualan bersih lelang
Pulang
19 28 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Diskusi Tentang tugas pokok dan 17.00
Fungsi seksi pelayanan lelang
Menempel materai pada kutipan
risalah lelang
Angkat telepon
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
20 29 Oktober 2015 Datang 07.30 –
Menulis nomor risallah lelang 17.00
dan salinan risalah lelang
Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
Menjahit risalah lelang
Membantu menyusun dokumen
sallinan risalah lelang
Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
Menyusun kutipan risalah lelang
Pulang
21 02 Novemer 2015 Datang 07.30 –
Menyusun kutipan risalah lelang 17.00
Mencatat Nomor Risallah lelang
Menempel materai pada kuitansi
hasil bersih lelang
Menata dokumen risalah lelang
tahun 2015 triwulan ke tiga
Pulang
22 03 November 2015 Datang 07.30 –
Menata Kembali Risalah Lelang 17.00
tahun 2014 di Gudang Seksi
Pelayanan Lelang
Pengecekkan salinan kuitansi
18
Mencatat nomor surat keluar-
masuk
Pulang
23 04 November 2015 Datang 07.30 –
Membantu pengecekkan salinan 17.00
risallah lelang
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
Mencatat nomor surat keluar
masuk
Pulang
24 05 November 2015 Datang 07.30 –
Mencatat nomor risallah lelang 17.00
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
Menjahit risallah lelang
Mengirim e-mail (SPL)
Angkat telepon
Pulang
25 09 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit risallah lelang 17.00
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
Menulis surat tanda jaminan
penyetoran uang jaminan
penawaran lelang
Pulang
26 10 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
Membuat rekapitulasi dana
perjalanan dinas seksi lelang
bulan juli - oktober
Pulang
27 11 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
Membantu menempel cap /
19
legalisir berkas lelang
Membuat draft Berita Acara
Penyerahan kertas security paper
Pulang
28 12 November 2015 Datang 07.30 –
Pengecekkan ulang kertas 17.00
security paper jumlah yang
tersisa 2834
Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah
lelangNempel
matrai pada dokumen risalah
lelang.
Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
Pulang
29 13 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di Bank Sinarmas
Cab Bengkulu barang yang di
lelang 1 Unit tanah Beserta
Bangunan dan Lelang ini tidak
ada yang terjual (TAP)
Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
Membantu pengecekkan salinan
risallah lelang
Diskusi Tentang Prosedur Lelang
Barang Milik Negara/Daerah
Pulang
30 16 November 2015 Datang 07.30 –
Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
Diskusi Tentang Prosedur Lelang
Barang Milik Negara/Daerah
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
20
Dinas dan surat tugas
Angkat Telepon
Pulang
31 17 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit risallah lelang 17.00
Menulis risallah lelang dan
salinan risallah lelang
Pengarsipan surat masuk
(Permohonan Lelang)
Fotocopy berkas
Angkat telepon
Pulang
32 18 November 2015 Datang 07.30 –
Menemani Pak Zaihani (Pejabat 17.00
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di KPKNL
Bengkulu atas permintaan Bank
BRI Cab muko-muko, dengan
barang yang di lelang 2 bidang
tanah, yang terjual satu bidang
tanah yang terletak di kabupaten
muko-muko
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
Menjahit risallah lelang
Menulis kuitansi hasil bersih
lelang
Pengarsipan surat masuk
Angkat telepon
Pulang
33 19 November 2015 Datang 07.30 –
Mengirim e-mail (mengirim 17.00
SKPT ke Bank BNI Cab
Bengkulu)
Membuka email KPKNL seksi
lelang dan memprint SPL
Menjahit risallah lelang
Angkat telepon
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
21
Pulang
34 20 November 2015 Datang 07.30 –
Menjahit risallah lelang 17.00
Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
Mengirim e-mail (SPL) ke balai
lelang bengkulu
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
35 23 November 2015 Datang 07.30 –
Membantu menempel cap / 17.00
legalisir berkas lelang
Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
Angkat telepon
Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
36 24 November 2015 Datang 07.30 –
Mengantar surat/berkas lelang ke 17.00
sekretaris kantor
Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
Menjahit risalah lelang
Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
Pulang
37 25 November 2015 Datang 07.30 –
Menulis nomor lampiran risalah 17.00
lelang
Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Fotocopy Berkas Lelang
Pulang
38 26 Novemver 2015 Datang 07.30 –
22
Menulis nomor risallah lelang 17.00
dan salinan risalah lelang
Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
Menjahit risalah lelang
Menempel materai pada kuitansi
hasil penjualan bersih lelang
Pulang
39 27 November 2015 Datang 07.30 –
Menempel materai pada kutipan 17.00
risalah lelang
Angkat telepon
Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
Pulang
40 30 November 2015 Datang 07.30 –
Perpisahan Dengan Pegawai 17.00
KPKNL Bengkulu
pulang
23
BAB IV
4.1 Pendahuluan
24
dipercaya dan menjadi pilihan utama dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
saat melaksanakan penjualan (sales mean auctions).
25
a) barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
b) barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/ kontrak;
c) barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau
d) barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
26
dibangun dengan maksud untuk digunakan. Termasuk dalam kategori aset tetap
adalah :
a. Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai. Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi
pemerintah di luar negeri, misalnya tanah yang digunakan Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila kepemilikan tersebut
berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-
undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia
berada bersifat permanen.
b. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan,
Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah
Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan
Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat
Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian,
Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit
Proses/Produksi.
c. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap di pakai. Termasuk dalam
katagori gedung dan bangunan adalaha BMN yang berupa bangunan
gedung, monumen, bangunan menara, rambu-rambu serta tugu titik kontrol
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam
27
kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah
Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan.
e. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN
yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/ Buku,
Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaa/Olah Raga, Hewan, Ikan dan
Tanaman.
f. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi Dalam
Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan
belum selesai.
28
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan lelang penghapusan
barang milik negara :
1. Penjual harus tahu kondisi objek yang akan dilelang;
2. kelengkapan dokumen persyaratan lelang;
3. pengumuman lelang yang harus benarbenar informatif;
4. penentuan Harga Limit.
29
a) Melaksanakan penjualan dan atau pemindah tanganan barang-barang yang
dimiliki/dikuasai Negara berdasarkan peraturan lelang negara ( Vendu Reglement
Stbl. 1908 Nomor 189 jo. Stbl. 1940 Nomor 56).
1. Penjualan dan atau pemindahtangan barang-barang yang dimiliki/dikuasai
negara yang tidak dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang (sekarang
KPKNL), hanya dapat dibenarkan setelah mendapat izin terlebih dahulu
dari Menteri Keuangan.
2. Semua Badan Pemerintah atau Semi Pemerintah, Yayasan milik
Pemerintah, Perusahaan Negara, Perusahaan Milik Daerah wajib
mengindahkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Instruksi
Presiden ini.
3. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam Instruksi Presiden ini
dikenakan tindakan administratif atau sanksi-sanksi lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
a. Sanksi denda berdasarkan pasal 1a ayat 3 VR jo. Perpu Nomor 18
Tahun 1960.
b. Sanksi pembatalan lelang berdasarkan SK Menkeu Nomor
534/MK/II/1970, Kepala Kantor Lelang (sekarang KPKNL) selaku
kuasa Menteri Keuangan dapat menuntut pembatalan melalui
Pengadilan Negeri untuk setiap penjualan yang menyimpang dari
Inpres Nomor 9 Tahun 1970.
c. Penyimpangan oleh Pegawai Negeri dapat dikenakan tuntutan
ganti rugi berdasarkan pasal 74 ICW.
30
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
31
daftar barang yang akan dilelang; dan
syarat lelang tambahan dari Penjual/Pemilik Barang (apabila ada),
antara lain :
jadwal penjelasan lelang kepada peserta lelang sebelum
pelaksanaan lelang (aanwidjzing);
jangka waktu bagi calon Pembeli untuk melihat, meneliti secara
fisik barang yang akan dilelang;
jangka waktu pembayaran Harga Lelang;
jangka waktu pengambilan/penyerahan barang oleh Pembeli.
2. Dokumen Persyaratan yang bersifat Khusus
a. Lelang Noneksekusi Wajib Barang Milik Negara/Daerah
1) salinan/fotokopi Surat Keputusan Penghapusan dari Pengelola Barang
untuk Barang Milik Negara atau Gubernur/Bupati/Walikota untuk
Barang Milik Daerah;
2) salinan/fotokopi Surat Persetujuan Presiden/DPR/DPRD, dalam hal
peraturan perundang-undangan menentukan adanya persetujuan
tersebut;
3) salinan/fotokopi Surat Keputusan tentang Pembentukan Panitia
Penjualan Lelang;
4) asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak, apabila berdasarkan
peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan,
atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai harus ada pernyataan
tertulis/surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut
tidak disertai dengan bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan
alasannya.
32
tersebut;
3) salinan/fotokopi Surat Keputusan Penghapusan dari Direksi/Kepala
Daerah;
4) salinan/fotokopi Surat Keputusan tentang Pembentukan Panitia
Penjualan Lelang
5) asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak, apabila berdasarkan
peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti
kepemilikan/hak, atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai,
harus ada pernyataan tertulis/surat keterangan dari penjual bahwa
barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan
menyebutkan alasannya.
Penjual/ 3
Pengumuman Lelang
Pemohon Lelang
10
9
1 2 8
5 11 7
4
Peserta/Pembeli Bendahara
Lelang 6 Penerimaan
33
Keterangan :
34
2) Berdasarkan PP Nomor 44/2003 tarif pungutan bea lelang dalam lelang
penghapusan adalah bea lelang pembeli sebesar 1 % (satu persen) dari
harga lelang dan bea lelang penjual/pemohon lelang Rp.100.000
(seratus ribu rupiah).
3) Pungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25, yaitu sebesar 5 % dari
harga lelang, yang dikenakan pada Penjual (untuk tanah dan atau tanah
dan bangunan)
4) Pungutan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), yaitu sebesar 5 % dari harga lelang, yang dikenakan pada
Pembeli (untuk tanah dan atau tanah dan bangunan).
35
jaminan akan membuat peminat lelang yang lain enggan untuk ikut lelang.
Sebaliknya apabila uang jaminan terlalu kecil, peminat lelang yang tidak
bonafit atau tidak sungguh-sungguh bermaksud menawar mengikuti lelang
sehingga berpotensi menggangu jalannya pelaksanaan lelang.
c) Pengumuman Lelang harus benar-benar informatif.
Ketentuan tentang pengumuman lelang disempurnakan klausulanya agar
Penjual benar-benar melakukan pengumuman lelang secara simetris
sehingga tujuan pengumuman lelang dapat tercapai, yaitu pemberitahuan
kepada masyarakat tentang akan adanya lelang, menghimpun peminat
lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. Diwajibkan
penggunaan Surat Kabar Harian (SKH) yang bonafit dan yang memenuhi
kriteria tertentu. Dilarang penggunaan SKH yang oplahnya sedikit/tidak
terbit secara rutin atau dicantumkan dalam halaman suplemen/
tambahan/khusus. Pengumuman yang asimetris dapat mengakibatkan
lelang tidak berlangsung secara obyektif sehingga tidak terbentuk harga
lelang yang optimal dan berpotensi menimbulkan permasalahan hukum.
d) Harga Limit ditetapkan oleh Penjual berdasarkan pendekatan penilaian
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam hal pelaksanaan lelang yang mensyaratkan adanya Harga Limit,
pihak Penjual berwenang menetapkannya. Selama ini tidak ada peraturan
perundang-udangan yang mengatur kewenangan tersebut sehingga
berpotensi menimbulkan masalah dalam pelaksanaan lelang karena Harga
Limit terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, meskipun
kewenangan menetapkan Harga Limit ada pada Penjual, kiranya perlu
diberikan ketentuan yang mengatur hal-hal prinsip dalam penetapan Harga
Limit, seperti kriteria penggunaan jasa Penilai Independen atau Penilai
Internal. Berdasarkan ketentuan tersebut, kemudian diharapkan Penjual
mengatur sendiri-sendiri tentang Tata Cara Penetapan Harga Limit dari
setiap jenis lelang, misalnya Mahkamah Agung untuk Lelang Eksekusi
Pengadilan; Kejaksaan Agung, Polri, Angkatan Laut, Departemen
Kehutanan untuk Lelang eksekusi Pasal 45 KUHAP; Direktorat Jenderal
Pajak untuk Lelang Eksekusi Pajak dan seterusnya sesuai jenis
36
lelangnya.Selain itu untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas
dalam lelang, khususnya untuk Lelang Eksekusi maka Pasal 31 mengatur
Harga Limit harus dicantumkan dalam pengumuman lelang.
e) Penawaran Lelang dapat dilaksanakan secara Langsung atau Tidak
Langsung.
Selama ini pelaksanaan lelang hanya dikenal dilakukan secara langsung
(konvensional), dimana Pejabat Lelang, Penjual/kuasanya, dan peserta
lelang/ kuasanya harus hadir di tempat lelang. Sehubungan dengan adanya
peluang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti audio
visual, dan telepon, LAN (local area network), Intranet, Internet,
pesan singkat (short message service/SMS) atau faksimili maka
pelaksanaan lelang dapat dilakukan secara tidak langsung, dimana peserta
lelang dapat tidak hadir di tempat lelang tetapi tetap dapat mengajukan
penawaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
f) Pungutan Uang Miskin dihapuskan.
Selama ini dalam setiap pelaksanaan lelang yang dilaksanakan oleh
KP2LN, Pembeli dipungut Uang Miskin yang merupakan Penerimaan
Negara Bukan Pajak atas nama Departemen Sosial sebesar 7 (tujuh) permil
untuk barang bergerak dan 4 permil untuk barang tetap, dengan tujuan
untuk mengurangi pungutan yang membebani Pembeli/ masyarakat dan
sekaligus memberikan tambahan daya tarik penjualan secara lelang
dibandingkan dengan penjualan lainnya maka pungutan Uang Miskin
dihapuskan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan lelang penghapusan
barang milik Negara, Dalam pelaksanaan lelang agunan kapal, ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian agar pelaksanaan lelang dapat berjalan dengan
lancar.
Pertama, Penjual harus tahu kondisi objek yang akan dilelang, meliputi
kondisi faktual dari objek lelang, apakah dilengkapi bukti kepemilikan, apakah
dikuasai oleh orang lain, pada prinsipnya lelang terhadap kapal lelang dilakukan di
tempat barang berada sebagaimana barang bergerak; Penjual juga harus tahu
bagaimana nantinya pemenang lelang dapat menguasai barang yang dilelang
37
secara faktual maupun secara yuridis; Selain itu penjual juga dituntut untuk
melakukan upaya pemasaran tidak hanya mengandalkan pengumuman lelang.
Kedua, adalah kelengkapan dokumen persyaratan lelang. Pejabat Lelang tidak
akan melaksanakan lelang apabila ia tidak yakin akan kebenaran formal subjek
dan objek lelang (legalitas subjek dan objek lelang). Hal ini dapat tercermin dalam
kelengkapan dokumen persyaratan lelang. Oleh karena itu, dalam pengajuan
permohonan lelang kepada KPKNL, pemohon lelang/Penjual harus melampirkan
dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya secara lengkap dan
benar. Ketiga, adalah pengumuman lelang. Untuk memenuhi asas publisitas dalam
pelaksanaan lelang, penjual wajib melakukan pengumuman lelang yang harus
benar-benar informatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi peminat lelang untuk ikut serta dalam
pelaksanaan lelang dan sekaligus pemberitahuan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pengumuman Lelang diatur sedemikian rupa sehingga terbit pada
hari kerja KPKNL dan tidak menyulitkan peminat lelang melakukan penyetoran
Uang Jaminan Penawaran Lelang. Keempat, adalah penentuan Harga Limit.
Sesuai ketentuan yang berlaku, yang berwenang menetapkan Harga Limit adalah
Penjual. Namun demikian, penetapan Harga Limit harus dilakukan berdasarkan
pendekatan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dan apabila diperlukan
dapat didasarkan pada penilaian oleh Penilai Independen yang telah mempunyai
Surat Izin Usaha Perusahaan Jasa Penilai (SIUPP) dan telah terdaftar pada
Departemen Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan.
38
Lelang, PMK Nomor 41/PMK.07/2006 tentang Pejabat Lelang Kelas I,
PMK Nomor 11 8/PMK.07/2005 tentang Balai Lelang, dan PMK Nomor 1
19/PMK.07/2005 tentang Pejabat Lelang Kelas II. Dalam draft revisi PMK
dimaksud telah dilakukan perbaikan kesalahan redaksional, perubahan
nomenklatur terkait dengan Reorganisasi DJPLN menjadi DJKN dan
Kantor operasional (KPKNL), serta menyempurnakan beberapa
substansi/ketentuan.
b) Beberapa substansi/ketentuan baru yang diatur dalam draft revisi PMK
akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
1) Penghapusan ketentuan lelang pertama yang harus diikuti oleh paling
sedikit 2 (dua) peserta lelang, dan apabila hanya diikuti kurang dari 2
(dua) peserta lelang akan dibatalkan/ditunda. Hal ini disebabkan masih
adanya resistensi dari pengguna jasa lelang (stake holder) yang
merugikan dan menjadikan lelang tidak dapat bersaing dengan cara
penjualan lain. Selain itu, keikutsertaan calon peserta lelang tidak dapat
dipaksakan karena tergantung kondisi barang yang dilelang.
2) Penegasan bahwa pelaksanaan lelang yang telah dilaksanakan hanya
dapat dibatalkan oleh putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh penjual, pembeli
atau pejabat lelang secara sendiri-sendiri atau bersamaan.
3) Ketentuan tentang penyelenggara lelang yaitu Unit Lelang Negara
(KPKNL dengan Pejabat Lelang Kelas I) untuk jenis Lelang Eksekusi
dan Lelang Noneksekusi Wajib, serta Unit Lelang Swasta (Balai
Lelang dengan Pejabat Lelang Kelas II) untukjenis Lelang
Noneksekusi Sukarela.
4) Dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela, pemilik benda dapat
mengajukan permohonan langsung kepada KPKNL dalam hal pemilik
benda menginginkan/ bermaksud lelang melalui KPKNL dengan
Pejabat Lelang Kelas I, atau semua Pejabat Lelang Kelas II yang
wilayah jabatannya meliputi tempat lelang sedang dibebastugaskan,
cuti, berhalangan tetap, atau belum terdapat Pejabat Lelang Kelas II.
Namun dalam pelaksanaan lelangnya akan dikenakan Bea Lelang
39
Noneksekusi.
5) Penegasan kembali tentang proporsional Uang Jaminan Penawaran
Lelang paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dan paling banyak 50 %
(lima puluh persen) dari perkiraan Nilai Limit dan setinggi-tingginya
Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
6) Penegasan tentang penetapan Harga Limit oleh Penjual harus
berdasarkan mekanisme penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan memperhatikan: nilai pasar/harga dasar yang ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang dan risiko penjualannya, antara lain: Bea
Lelang Pembeli, risiko penjualan secara lelang seperti cara
pembayaran, cara penguasaan/balik nama, atau apabila benda yang
akan dilelang berupa tanah/tanah dan bangunan dapat memperhatikan
Nilai Jual Objek Pajak dari direktorat PBB.
7) Pembayaran Harga Lelang dilakukan secara tunai/cash atau cek/giro
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang,
sebelumnya adalah 3 (tiga) hari.
40
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Magang yang dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu sesuai dengan judul yang ditulis dapat
disimpulkan bahwa, Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah,
peralatan, mesin, gedung, bangunan, jalan, irigasi, jaringan, konsturksi dalam
pengerjaan dan asset tetap lainnya yang dibeli/diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lain yang sah
harus dilakukan dengan cara Lelang Penghapusan Barang Milik Negara (BMN)
pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu kecuali
ditentukan lain oleh Peraturan Pemerintah, misalnya Lelang Perum Pegadaian atau
Lelang di Tempat Pelelangan Ikan.
6.2 Saran
Lelang sebagai satu sarana penjualan kiranya merupakan alternatif yang
tepat karena konsep lelang sebagai sarana penjualan barang yang cepat, efisien,
aman, terbuka dan dapat mewujudkan harga yang wajar. Lelang yang berfungsi
secara optimal mampu membentuk harga yang wajar sehingga dapat dijadikan
standar atau price reference/public value dalam sektor-sektor ekonomi.
Dalam kaitan dengan lelang penghapusan barang milik negara, hal-hal
penting yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan harga yang optimal adalah
sebagai berikut :
a) Proses pelepasan asset negara bukan merupakan tugas sampingan tetapi
tugas pokok dari suatu Unit Kantor Pemerintah/Penyelengara Negara
sehingga harus dilaksanakan secara cermat dan hati-hati sehingga tidak
mengabaikan efisiensi dan efektivitas serta rentang waktu yang panjang
antara saat suatu asset diusulkan untuk dihapuskan dengan waktu
keluarnya Surat Keputusan Penghapusan yang berakibat berkurangnya
kualitas dan kuantitas asset yang dihapuskan sehingga mengurangi nilai
ekonomisnya;
41
b) Menghilangkan anggapan yang keliru bahwa diperbolehkannya
PNS/Karyawan dengan kategori tertentu dapat membeli asset yang akan
dihapuskan dari daftar inventaris dan tidak adanya upaya pengamanan/
penarikan/penyimpanan saat suatu asset akan dihapuskan. Hal ini berakibat
pada saat keluar Surat Keputusan Penghapusan yang didalamnya
mengharuskan dijual secara umum (lelang) melalui KPKNL maka ada
upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang dengan diam-diam mengurangi
secara kualitas maupun kuantitas terhadap kondisi asset yang dihapuskan;
c) Menghilangkan adanya yang keliru bahwa pihak-pihak tertentu dapat
mempengaruhi Pihak Penjual/Panitia Penghapusan untuk tidak melakukan
publikasi sewajarnya terhadap pelaksanaan penjualan lelang yang berakibat
tidak diketahui khalayak ramai dan hanya pihak-pihak tertentu saja yang
akhirnya bisa mengikuti lelang, sehingga pelaksanaan lelang harus
dipublikasikan secara optimal.
d) Sebaiknya usulan penghapusan suatu asset dilakukan segera setelah asset
tersebut akan rusak sehingga tidak dijual secara lelang sebagai besi
tua/rongsokan artinya jumlah asset yang dihapuskan masih dapat dihitung
lagi.
42
DAFTAR PUSTAKA
Ngadijarno, F.X, Nunung EkoLaksito, dan Isti Indri Listiani. Lelang Teori Dan
Praktek. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2006.
Anonim. Buku profil Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Bengkulu, 2014
43
Lampiran
44
Lampiran I Foto-foto Kegiatan Magang
Gambar 1.1 Penulisan Nomor Risalah Lelang dan salinan Risalah lelang
45
Gambar 1.2 Menjahit Risalah Lelang
46
Gambar 1.3 Angkat Telepon
47
Gambar 1.4 Legalisir Berkas dan Penempelan Kuitansi
48
Gambar 1.6 Pelaksanaan Lelang di Dinas Kehutanan Benteng dan BPS
Provinsi
pelaksanaan
Lelang di Dinas
Kehutanan
Bengkulu Tengah
Mobil Kijang
Kapsul yang di
Lelang BPS
Pelaksanaan
Lelang Di BPS
49
Gambar 1.7 Pelaksanaan Lelang di PT Danamon Simpan Pinjam
Panorama Bengkulu
50
Gambar 1.8 Pengarsiapan Surat Keluar Masuk
51
Gambar 1.9 Mengirim email dan Membuat draft exel (rekapitulasi dana
Pejalanan dinas serta draft lainnya)
52
Gambar 2.1 Menata Kembali Risalah Lelang tahun 2014 di Gudang
Seksi Pelayanan Lelang
53