Anda di halaman 1dari 59

Laporan Kegiatan Magang

Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang


(KPKNL) Bengkulu

Tanggal 01 Oktober 2015 s.d. 30 November 2015

Fokus Magang

“MEKANISME LELANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK


NEGARA (BMN) PADA KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL)
BENGKULU”

Disusun Oleh :
ARSAL ARYEN
D1D012008

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

“MEKANISME LELANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK


NEGARA (BMN) PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN
NEGARA DAN LELANG (KPKNL) BENGKULU”

Oleh :

ARSAL ARYEN

D1D012008

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. Jarto Tarigan, M.S Drs. Jarto Tarigan, M.S


NIP. 19571108 198403 1 001 NIP. 19571108 198403 1 001

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan Kegiatan
Magang Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Bengkulu yang telah di laksanakan di Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu mulai tanggal 01 Oktober
2015 sampai 31 November 2015

Laporan ini merupakan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan magang


penulis selama melaksanakan kegiatan magang di KPKNL Bengkulu.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada


semua pihak yang telah memberikan bantuan dan pertisipasinya, baik secara
moril maupun materil, terutama kepada :

1. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara

2. Bapak Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bengkulu

3. Bapak Kepala Subbagian Umum KPKNL Bengkulu

4. Bapak Imam Widodo selaku Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL


Bengkulu dan Pembimbing Lapangan

5. Bapak Drs. Jarto Tarigan, MS selaku Dosen Pembimbing Magang

6. Bapak Zaihani selaku Pelaksana Seksi Lelang

7. Ibu Devi Afriyanti selaku Pelaksana Seksi Lelang

8. Mbak Nunung Mualifah selaku Pelaksana Seksi Lelang

9. Dan Seluruh Pegawai KPKNL Bengkulu

10. Serta orang tua ku tercinta, saudara-saudara ku sahabat-sahabat ku, terima


kasih buat doa nya, bimbingannya dan seluruh materi dan bantuannya buat
kegiatan magang ini.

iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya dalam
berbagai hal. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan yang akan datang.

Akhirnya penulis mengharapkan agar laporan ini dapat menjadi masukan


yang bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bengkulu, 01 Desember 2015

ARSAL ARYEN

iv
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan Magang................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN UMUM ................................................................................ 3

2.1 Sejarah KPKNL Bengkulu ................................................................. 3

2.2 Struktur Organisasi KPKNL Bengkulu .............................................. 3

2.3 Denah Lokasi KPKNL Bengkulu ....................................................... 8

2.4 Aktivitas KPKNL Bengkulu .............................................................. 8

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ....................................... 10

3.1 Pelaksanaan Magang ........................................................................ 10

3.2 Membantu Mencatat Data ................................................................ 10

3.3 Melakukan Pengamatan dan Diskusi................................................ 12

3.4 Kegiatan Magang ............................................................................. 13

BAB IV ANALISIS FOKUS MAGANG MEKANISME LELANG


PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA KANTOR
PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL)
BENGKULU ........................................................................................................ 24

4.1 Pendahuluan ....................................................................................... 24

4.1.1 Latar Belakang ....................................................................... 24

4.1.2 Tujuan Penulisan .................................................................... 25

v
4.1.3 Manfaat Penulisan .................................................................. 25

4.2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 25

4.2.1 Barang Milik Negara (BMN) ................................................. 25

4.2.2 Jenis Barang Milik Negara (BMN) ........................................ 26

4.2.3 Pengertian Lelang Penghapusan Barang Milik Negara ......... 28

4.2.4 Dasar Hukum Lelang Penghapusan BMN ......................... 29

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 31

5.1 Pembahasan .................................................................................... 31

5.1.1 Pelaksanaan Lelang Penghapusan BMN ............................ 31

5.1.2 Regulasi Pelaksanaan Lelang Penghapusan Barang Milik


Negara .................................................................................... 35

5.1.3 Kebijakan Pelaksanaan Lelang Penghapusan Barang


Milik Negara ......................................................................... 38

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 41

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 41

6.2 Saran 41 ............................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

LAMPIRAN ........................................................................................................

Lampiran I Gambar...............................................................................

Lampiran II Surat Izin Praktik Kerja Lapangan................................

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Bengkulu berupaya untuk mencetak dan meluluskan Sarjana
berkualitas yang nantinya mahasiswa dapat mengembangkan dan menerapkan
IPTEK yang didapat untuk pembangunan bangsa ini. Biasanya dalam perkuliahan
mahasiswa lebih banyak mendapatkan ilmu dalam bentuk teori dan sedikit dalam
bentuk praktek, maka ketika mereka diterjunkan ke dunia kerja banyak mengalami
kesulitan.

Jurusan Ilmu Administrasi Negara merupakan salah satu jurusan yang ada
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu jurusan yang
berusaha mencetak SDM yang siap untuk diterjunkan ke dunia kerja tersebut
secara rill, salah satu program yang dilaksanakan adalah program magang (Praktik
Kerja Lapangan) sebagai mata kuliah wajib.

Magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang bersifat instrakurikuler


yang wajib dalam bentuk latihan kerja di perusahaan/instansi/institusi dalam
bidang pemerintahan dan bisnis yang berorientasi pada pelayanan publik.

Dari kegiatan magang tersebut, mahasiswa diharapkan agar dapat


menerapkan apa yang selama ini mereka dapatkan dibangku kuliahan pada setiap
instansi public yang telah ditetapkan sebelumnya dengan baik. Sehingga
mahasiswa lulusan Sarjana Ilmu Politik benar-benar memahami system
pelaksanaan administrasi yang baik dari instansi-instansi tertentu. Dan mahasiswa
diharapkan mampu mencapai tingkat kompetensi seperti :

1. Mampu menganalisis setiap permasalahan di bidang Administrasi


Negara pada mata kuliah Administrasi Perkantoran.
2. Mampu memerankan tugas-tugas Administrasi Negara secara baik
(Panduan magang).

Usaha mengedepankan peran pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan


publik sebagai konsekuensi logis dari adanya kepentingan public, maka

1
pemerintah perlu menetapkan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Oleh karena itu upaya penyempurnaan pelayanan public harus dilakukan secara
terus menerus, berkelanjutan dan dilaksanakan oleh jajaran aparatur pemerintah
daerah. Melalui kegiatan magang ini maka penulis tertarik mambahas tentang
“Disiplin Kerja Pegawai”

1.2 Tujuan Magang


Adapun tujuan magang adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh pengetahuan praktis dan mendapatkan pengalaman kerja.


2. Mendapatkan akses terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki setiap unit kerja.
3. Meningkatkan motivasi dan prestasi akademis melalui proses magang
belajar yang dikaitkan dengan situasi kerja nyata.
4. Memperbaiki kemampuan berkomunikasi.
5. Mengembangkan rasa percaya diri dan kedewasaan mahasiswa.
6. Mencocokkan antara teori dengan kegiatan praktek di lapangan.
7. Meningkatkan motivasi dan prestasi akademis melalui proses belajar yang
dikaitkan dengan situasi kerja yang nyata (learning by doing
8. Mengembangkan mekanisme mawas diri mahasiswa untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan melalui evaluasi diri (self-evaluation) terhadap
kinerja selama mengikuti program magang.
9. Memperbaiki kamampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.
10. Mengembangkan kepribadian, rasa percaya diri dan kedewesaan mahasiswa
11. Menigkatkan kesadaran akan luasnya kesempatan dan variasi kerja serta
menciptakan kontak denga lapangan kerja.
12. Memperbaiki keputusan berkarir sebagai akibat adanya pengalaman bekerja
sebelum lulus.

2
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah KPKNL Bengkulu

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu


merupakan salah satu dari instansi vertical Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN). Sejarah pembentukan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 94 tahun 2006 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia jo. Peraturan Menteri Keuangan No.
100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan jo.
tanggal 11 Juli 2008.

Pada Pasal 1018 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut disebutkan


bahwa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu
mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standar
isasiteknis di bidang Kekayaan Negara, Piutang Negara, dan Lelang, sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan
peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Bengkulu bertempat di Jalan Museum No. 2 Kel.Jembatan
Kecil Kota Bengkulu.

2.2 Struktur Oranisasi KPKNL Bengkulu


Gambar 2.2.1.Struktur Organisasi KPKNL Bengkulu

KEPALA KPKNL
BENGKULU
SUB BAGIAN
UMUM

SEKSI PENGELOLAAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


KEKAYAAN NEGARA PELAYANAN PIUTANG PELAYANAN
PENILAIAN NEGARA LELANG HUKUM

DAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL INFORM

ASI
Sumber : Dari Seksi Sub Bagian Umum KPKNL Bengkulu

3
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
135/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJKN dan
KPKNL, maka KPKNL Bengkulu merupakan Kantor Pelayanan yang terdiri dari 1
(satu) kepala kantor, 5 (lima) seksi dan 1 (satu) subbagian, yaitu:

1) Kepala Kantor
a. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan,
pengamanan, dan pemeliharaan pengelolaan kekayaan negara.
b. Menyelenggarakan penetapan status penggunaan, pemanfaatan,
penghapusan, dan pemindahtanganan kekayaan negara.
c. Menyelenggarakan inventarisasi kekayaan negara.
d. Menyelenggarakan penatausahaan, akuntansi, registrasi, dan verifikasi
kekayaan negara.
e. Melaksanakan pelayanan penilaian.
f. Melaksanakan survey data harga pasar dalam rangka penyusunan Daftar
Komponen Penilaian Bangunan.
g. Melaksanakan usulan permintaan penggunaan jasa penilai eksternal
terhadap penilaian yang bersifat spesifik.
h. Menyelenggarakan penerbitan Pernyataan Bersama (PB) atau Surat
Keputusan Penetapan Jumlah Piutang Negara (PJPN).
i. Melaksanakan penerbitan dan pelaksanaan Surat Perintah Penjualan
Barang Sitaan (SPPBS).
j. Mengusulkan pemblokiran barang jaminan kepada instansi berwenang
dalam rangka pengamanan.
k. Menetapkan jadwal pelaksanaan lelang.
l. Menyelenggarakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
penilaian.
m. Menyelenggarakan analisis kelengkapan dokumen lelang.
n. Menyelenggarakan pelayanan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan di bidang lelang.
o. Menyelenggarakan pembuatan Kutipan, Salinan, dan Grosse Risalah
Lelang.

4
p. Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan hasil lelang.
q. Melaksanakan penggalian potensi lelang.
r. Menyelenggarakan penyajian informasi di bidang pengelolaan kekayaan
negara, penilaian, piutang negara dan lelang.
s. Melaksanakan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di bidang
pengelolaan kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang.
t. Menyelenggarakan verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran
piutang negara dan hasil lelang.
u. Menyelenggarakan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang.
v. Menyusun evaluasi rencana strategik, rencana kerja, LAKIP, Laporan
Berkala dan Penetapan Kinerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL).
w. Menyusun pelaksanaan tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.

2) Seksi Subbagian Umum


a. Melakukan pengawasan disiplin pegawai
b. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan formasi pegawai di
lingkungan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
c. Melaksanakan administrasi kepegawaian Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang
d. Menyelenggarakan administrasi DP3, LP2P, dan KP4
e. Membuat usulan kenaikan pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala pegawai
f. Membuat ijin cuti pegawai
g. Membuat usulan pensiun pegawai
h. Menyusun DIPA Anggaran
i. Membayarkan tagihan/kewajiban yang menjadi tanggungjawab KPKNL
j. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
k. Membuat surat penerimaan penyerahan piutang negara
l. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa
m. Melaksanakan inventarisasi barang-barang inventaris

5
n. Menyusun laporan sistem akkuntansi pemerintahan pusat(SAPP)
o. Menyusun laporan akuntabilitas kerja instansi pemerintah (LAKIP) dan
rencana kerja tahunan(RKT).

3) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara


a. Melayani Pengelolaan Kekayaan Negara
b. Menetapkan status penggunaan/penguasaan kekayaan negara
c. Menetapkan ijin pemanfaatan kekayaan negara
d. Menetapkan ijin penghapusan kekayaan negara
e. Menyajikan dokumen pengelolan kekayaan negara yang terverifikasi
f. Menetapkan ijin pemindahtanganan kekayaan negara
g. Menginventarisasi BMN
h. Menatausahakan BMN
i. Melakukan Rekonsiliasi Barang Milik Negara
j. Sosialisasi Pemanfaatan Barang Milik Negara

4) Seksi Penilaian
a. Melakukan penilaian atas Barang Milik Negara
b. Melakukan penilaian atas barang jaminan Piutang Negara
c. Melakukan penilaian atas Permohonan Satuan Kerja
d. Menyusun Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB).

5) Seksi Piutang Negara


a. Melayani penyerahan Piutang Negara
b. Melakukan pemanggilan terhadap para debitor Piutang Negara
c. Membuat Pernyataan Bersama (PB)
d. Membuat PJPN (Penetapan Jumlah Piutang Negara)
e. Membuat Surat Paksa (SP)
f. Melaksanakan penyampaian Surat Paksa
g. Melakukan Penyitaaan barang jaminan
h. Melakukan usulan lelang barang jaminan debitor sebagai upaya
pengurusan Piutang Negara

6
i. Melayani penjualan barang jaminan debitor diluar lelang
j. Melakukan pemeriksaan fisik barang jaminan
k. Pemblokiran barang jaminan
l. Pencabutan pemblokiran barang jaminan
m. Penatausahaan pengeluaran/penyerahan dokumen asli barang jaminan
n. Penatausahaan BKPN (Berkas Kasus Piutang Negara)
o. Penatausahaan penyimpanan asli dokumen barang jaminan.

6) Seksi Pelayanan Lelang


a. Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Lelang sebagai bahan
penyusunan Rencana Kerja Kantor Pelayanan (RKKP)
b. Memberikan pelayanan informasi yang berkaitan dengan masalah di
bidang lelang
c. Melayani permohonan lelang
d. Melayani permohonan dokumen lelang ulang
e. Menggali potensi lelang
f. Penyebarluasan informasi lelang
g. Membuat laporan kegiatan lelang
h. Melakukan Penatausahaan dan penyimpanan Risalah Lelang.

7) Seksi Hukum dan Informasi


a. Membuat pengantar pembayaran
b. Memantau perkembangan badan kebijaksanaan perumahan nasional
(BKPN)
c. Menyusun rencana target pengurusan piutang dan lelang negara
d. Menatausahakan hasil pengurusan piutang dan lelang negara
e. Menangani perkara hukum di Pengadilan
f. Menangani perkara ditingkat banding
g. Menangani perkara ditingkat kasasi
h. Menghimpun data Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal
dari bea lelang, biad PUPN, dan Pemanfaatan BMN.

7
2.3 Denah Lokasi KPKNL Bengkulu
Gambar 2.3.1 Denah Lokasi KPKNL Bengkulu

Kantor Kantor

Taman Museu

Budaya m

Kantor KPP KPK Dinas


Pratama Perternaka
BPJS Bengkul NL n
Dinas u

Perdagan Kantor
Korpri
Kantor
gan

Bulog
Lokasi Magang
Kantor
Notaris Dinas
Kehuta
nan
MessKeu
Prov.
angan
Bengk
ulu

Masjid

Tugu Simpang Empat Padang Harapan

Lokasi PKL dilaksanakan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan


Lelang Bengkulu yang beralamat Jalan Museum No. 2 Kel. Jembatan Kecil
Bengkulu.

2.4 Aktivitas KPKNL Bengkulu


Sebagai instansi operasional dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu mempunyai
tugas melaksanakan Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara dan Lelang
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006 tentang Unit Organisasi

8
dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, didalam
melaksanakan tugas tersebut Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu mempunyai peran dan arti yang sangat strategis, yaitu
mengamankan keuangan negara.
Disamping itu KPKNL Bengkulu menyelenggarakan fungsi:
1. Pelayanan dibidang Pengelolan Kekayaan Negara, piutang Negara dan
lelang, pemeriksaaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin
hutang dan eksekusi barang jaminan.
2. Pelaksanaan pemeriksaaan barang jaminan milik penanggung hutang atau
penjamin hutang serta harta kekayaan lain milik penanggung hutang.
3. Penyiapan bahan pertimbangan dan pemberian keringanan hutang.
4. Pengusulan pencegahan, pengusutan dan pelaksanaan paksa badan, serta
penyiapan bahan pertimbangan penyelesaian atau penghapusan piutang
Negara.
5. Pelaksanaan pemeriksaaan dokumen persyaratan lelang dan dokumen
objek lelang.
6. Penyiapan dan pelaksanaan lelang serta penyusunan dan verifikasi minut
risalah lelang, serta pembuatan salinan, petikan, kutipan dan grose risalah
lelang
7. Pelaksanaan penggalian potensi Piutang Negara dan Lelang.
8. Inventarisasi, registrasi pengamanan, pendayagunaan dan pemasaran
barang jaminan.
9. Pelaksanaan registrasi dan penatausahaan berkaskasus piutang negara,
pencatatan surat permohonan lelang dan penyajian informasi piutang
Negara dan lelang.
10. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang Negara dan
hasil lelang.
11. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu.

9
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.1 Pelaksanaan Magang


Pelaksanaan Kegiatan magang yang dimulai pada 01 Oktober sampai
dengan 31 November 2015 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Bengkulu, berisi kegiatan-kegiatan yang pada umumnya sesuai dengan
ruang lingkup magang atau rencana kegiatan magang yang telah dibuat
sebelumnya. Dimana rencana kegiatan magang tersebut meliputi :

1. Mambantu mencatat data


2. Melaksanakan semua bentuk pekerjaan yang diberikan
3. Melakukan pengamatan, diskusi dan tanya jawab.
4. Menjalin komunikasi guna menciptakan kedekatan terhadap mahasiswa
dan pegawai

Dari beberapa kegiatan diatas, ada beberapa teori yang ada dibangku kuliah,
seperti penguasaan pengoperasian komputer karena kegiatan magang yang
dilakukan setiap hari pada umumnya adalah melakukan pencatatan data surat surat
keluar, surat masuk dan surat-surat lainnya khusunya dibidang pemerintahan serta
mecatat berbagai arsip-arsip perkantoran. Jadi sangat dibutuhkan sekali keahlian
skill khususnya dari mahasiswa.

Adapun hal-hal apa saja yang dilakukan dalam setiap kegiatan pada saat
magang seperti disebutkan diatas, dapat dilihat sebagai berikut :

3.2 Membantu Mencatat Data


Dalam pelaksanaan magang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Bengkulu berbagai kegiatan ataupun pekerjaan yang dilaksanakan penulis.
Dalam hal ini. Disini dijelaskan pelaksanaan pekerjaan dalam kegiatan membantu
pencatatan data. Berbagai data yang telah dicatat oleh penulis dalam proses
magang ini. Ada berbacam-macam data yang dicatat oleh penulis seperti :

a. Mencatat Keluar masuknya surat-surat dalam arsip, pada kegiatan pencatatan


ini banyak surat masuk dan surat keluar yang telah dicatat oleh penulis, seperti:

10
 Pencatatan Surat Keluar
 Mencatat Surat Keluar dan Mengarsipkannya didalam agenda surat
keluar mengenai Surat Penetapan Jadwal Lelang kepada penguguna Jasa
Lelang
 Pencatatan Surat Masuk
 Mencatat Surat Keluar dan Mengarsipkannya didalam agenda surat
keluar mengenai surat dari konsumen (BUMN, BUMD, Pemda) di
wilayah kerja KPKNL bengkulu mengenai permohaonan lelang atau
pembatalan lelang, surat mesuk dari kepala kantor menegenai jadwa
lelang persetujuan lelang dan seksi kepatuhan umum mengenai laporan
realisasi lelang setiap bulannya.

Selain itu ada juga beberapa kegaitan yang di berikan oleh pegawai KPKNL
bengkulu yang di antaranya sebagai berikut :

a. Melaksanakan suatu bentuk pekerjaan yang diberikan

Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan


Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu seksi pelayanan lelang yaitu :

 Mencatat nomor, nama tanggal dan bulan serta penjual pada sampul risalah
lelang dan salinan risalah lelang
 Menjahit risalah lelang
 Menyusun dokumen salinan risalah lelang
 Menempel materai pada, dokumen risalah lelang, kutipan risalah lelang,
kuitansi hasil penjualan bersih lelang
 Memfotocopy berkas-berkas lelang seperti Nota Dinas, SKPT (Surat
keterangan pendaftaran tanah), surat tugas, surat penetapan lelang (SPL),
pengumuman lelang dan berkas-berkas lainnya.
 Menempelkan materai pada : Kutipan risalah lelang, dokumen risalah
lelang, kuitansi penjualan hasil bersih lelang
 Mengangkat telepon yang masuk ke seksi pelayanan lelang
 Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang barang hasil temuan Dinas Kehutanan Bengkulu

11
Tengah berupa 1 paket kayu meranti seberat 3 kubik dengan nilai limit Rp.
9.000.000, namun pada saat pelakasanaan lelang calon pembeli tidak
sepakat dengan harga limit yang telah di tentukan sehingga lelang ini di
anggap TAP (tanpa ada penawran). Pelaksanaan lelang ini di laksanakan
di Dinas Kehutanan Bengkulu tengah pada tanggal 08 Oktober 2015.
 Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang wajib non eksekusi di lakukan oleh PT. Danamon
Indonesia, Danamon Simpan Pinjam panorama bengkulu berupa 14 unit
tanah beserta bangunan, namun pada pelaksanaan lelang ini hanya ada satu
pembeli dan menawar 1 unit rumah yang terletak di kabupaten rejanng
lebong, sehingga calon pembeli ini di nyatakan sebagai pemenang.
Pelaksanaan lelang ini di laksanakan di Danamon Simpan Pinjam
Panorama Kota bengkulu pada tanggal 13 Oktober 2015
 Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang wajib non eksekusi berupa 1 unit mobil kijang kapsul
warna merah milik Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, pada
pelaksanaan lelang barang tersebut terjual dengan melebihi nilai limit Rp.
38.500.000 ada 3 penawar yang ikut serta dalam lelang ini, namun harga
penawaran tertinggi di nyatakn menang dengan harga Rp 39.900.000.
pelaksanaan lelang ini di laksanakan di Badan Pusat Statistik Provinsi
Bengkulu pada tanggal 26 Oktober 2015
 Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang Hak tanggungan berupa 1 unit tanah beserta bangunan
milik kreditur Bank Sinarmas cab Bengkulu, namun pada hari pelaksanaan
lelang kreditur menyanggupi melunasi pokok utang dan bunga sehingga
pihak pelaksanaan lelang di anggap tidak ada peminat (TAP) pelaksanaan
lelang ini di laksanakan di Bank Sinarmas Cab Bengkulu pada tanggal 13
November 2015
 Menemani pelaksanaan yang di lakukan oleh pejabat lelang 1 ( Zaihani
S.H) tentang lelang Hak tanggungan berupa 2 bidang tanah milik kreditur
Bank BRI Cab Muko-muko, pada pelaksanaan lelang ini hanya 1 bidanf
tanah yang laku dan telah melebihi nilai limit yaitu Rp.77.000.000; dari

12
Rp. 76.000.000; sedangkan 1 bidang tanah lagi tidak ada yang meinati
sehingga di anggap TAP. Pelaksanaan lelang ini di laksanakan di KPKNL
Bengkulu pada tanggal 18 November 2015

Hal ini berkaitan dengan kepentingan pribadi penulis, yaitu dalam rangka
pengumpulan data sebagai bahan untuk penyususnan laporan akhir magag.
Diskusi-diskusi yang dilakukan sifatnya imformal dan insidentil, maksudnya
adalah pada saat waktu luang. Hal ini juga dilakukan dalam rangka membangun
suatu hubungan yang baik dengan pegawai seksi pelayanan penilaian. Berbagai
diskusi yang dilakukan dalam rangka penyelesaian laporan magang yaitu sebgai
berikut :

a. Diskusi

Diskusi bersama Kepala Seksi Pelayanan Lelang (bapak Imam Widodo)


mengenai tugas pokok dan fungsi seksi pelayanan lelang, kemudian diskusi
kepada pelaksana lelang (pejabat lelang 1) yaitu Bapak Zaihani dan Ibu Devi
Afriyanti, tentang syarat-syarat lelang serta pelaksnaan lelagn

b. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan penulis lebih kepada pengamatan risalah lelang


yang telah dibuat oleh seksi Pelayanan lelang sebelumnya dan di saat pelaksanan
magang berlangsung.

3.3 Kegiatan Magang


No Hari / Tanggal Kegiatan Waktu
1 01 Oktober 2015  Perkenalan 07.30 –
 Pembagian posisi (Seksi lelang) 17.00
 Mencatat Nomor Risallah lelang
 Menempel materai pada kuitansi
hasil bersih lelang
 Pulang
2 02 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Mencatat nomor risalah lelang 17.00
 Pengecekkan salinan kuitansi
 Mencatat nomor surat keluar-

13
masuk
 Pulang
3 05 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Membantu pengecekkan salinan 17.00
risallah lelang
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
 Mencatat nomor surat keluar
masuk
 Pulang
4 06 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Mencatat nomor risallah lelang 17.00
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
 Menjahit risallah lelang
 Mengirim e-mail (SPL)
 Pulang
5 07 Oktober  Datang 07.30 –
 Menjahit risallah lelang 17.00
 Menulis surat tanda jaminan
penyetoran uang jaminan
penawaran lelang
 Pulang
6 08 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
 Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan DINAS Kehutanan
Bengkulu tengah lelang barang
temuan (Kayu) namun pada saat
pelaksanaan calon pembeli
keberatan dengan haraga limit
yang telah di tentukan sehingga
lelang di anggap TAP (Tanpa
Ada Penawaran)
 Pulang
7 09 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang

14
 Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
 Mencatat nomor risalllah lelang
 Mengirim e-mail (SPL)
 Pulang
8 12 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Scan Surat (SPL) 17.00
 Mengirim e-mail (SPL)
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah
lelangNempel
 matrai pada dokumen risalah
lelang.
 Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
 Pulang
9 13 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
 Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di lakukan di Bank Danamon
Simpan Pinjam Panorama Kota
Bengkulu barang yang terjual 1
Unit rumah dari 14 unit rumah
yang di lelang
 Pulang
10 15 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
 Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
 Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
 Angkat Telepon
 Pulang
11 16 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit risallah lelang 17.00
 Menulis risallah lelang dan
salinan risallah lelang

15
 Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
 Angkat telepon
 Pulang
12 19 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 17.00
Dinas dan surat tugas
 Menjahit risallah lelang
 Menulis kuitansi hasil bersih
lelang
 Membuat/mengetik laporan
jadwal lelang di MS.Exel
 Angkat telepon
 Pulang
13 20 Oktober 2015  Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 07.30 –
Dinas dan surat tugas 17.00
 Menulis nomor risallah lelang
dan salinan risalah lelang
 Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
 Mengirim e-mail (mengirim
SKPT ke Bank BRI Cabang
Bengkulu)
 Membuka email KPKNL seksi
lelang dan memprint SPL, memo,
pengumaan lelang pertama Bank
Mega Bengkul
 Menjahit risallah lelang
 Angkat telepon
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
14 21 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Berdiskusi tentang budaya 17.00
organisasi di KPKNL Bengkulu
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
 Menjahit risallah lelang
 Mengirim e-mail (SPL) ke balai
lelang bengkulu

16
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
15 22 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota 17.00
Dinas dan surat tugas
 Menulis nomor risallah lelang
dan salinan risalah lelang
 Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
 Angkat telepon
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
16 23 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Berdiskusi tentang budaya kerja 17.00
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
 Menjahit risalah lelang
 Pulang
17 26 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menemani Pak Zaihani (Pejabat 17.00
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di Badan Pusat
Statistik (BPS) Proviinsi
Bengkulu barang yang di lelang 1
Unit mobil kijang kapsul tahun
2004 warna merah dan barang
terjual
 Menulis nomor lampiran risalah
lelang
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
18 27 Oktober 2015  Menulis nomor risallah lelang 07.30 –
dan salinan risalah lelang 17.00
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas

17
 Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
 Menjahit risalah lelang
 Menempel materai pada kuitansi
hasil penjualan bersih lelang
 Pulang
19 28 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Diskusi Tentang tugas pokok dan 17.00
Fungsi seksi pelayanan lelang
 Menempel materai pada kutipan
risalah lelang
 Angkat telepon
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
20 29 Oktober 2015  Datang 07.30 –
 Menulis nomor risallah lelang 17.00
dan salinan risalah lelang
 Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
 Menjahit risalah lelang
 Membantu menyusun dokumen
sallinan risalah lelang
 Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
 Menyusun kutipan risalah lelang
 Pulang
21 02 Novemer 2015  Datang 07.30 –
 Menyusun kutipan risalah lelang 17.00
 Mencatat Nomor Risallah lelang
 Menempel materai pada kuitansi
hasil bersih lelang
 Menata dokumen risalah lelang
tahun 2015 triwulan ke tiga
 Pulang
22 03 November 2015  Datang 07.30 –
 Menata Kembali Risalah Lelang 17.00
tahun 2014 di Gudang Seksi
Pelayanan Lelang
 Pengecekkan salinan kuitansi

18
 Mencatat nomor surat keluar-
masuk
 Pulang
23 04 November 2015  Datang 07.30 –
 Membantu pengecekkan salinan 17.00
risallah lelang
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
 Mencatat nomor surat keluar
masuk
 Pulang
24 05 November 2015  Datang 07.30 –
 Mencatat nomor risallah lelang 17.00
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah lelang
 Menjahit risallah lelang
 Mengirim e-mail (SPL)
 Angkat telepon
 Pulang
25 09 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit risallah lelang 17.00
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
 Menulis surat tanda jaminan
penyetoran uang jaminan
penawaran lelang
 Pulang
26 10 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
 Membuat rekapitulasi dana
perjalanan dinas seksi lelang
bulan juli - oktober
 Pulang
27 11 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
 Membantu menempel cap /

19
legalisir berkas lelang
 Membuat draft Berita Acara
Penyerahan kertas security paper
 Pulang
28 12 November 2015  Datang 07.30 –
 Pengecekkan ulang kertas 17.00
security paper jumlah yang
tersisa 2834
 Menyusun dokumen risallah
lelang dan salinan risallah
lelangNempel
 matrai pada dokumen risalah
lelang.
 Membantu menempel cap /
legalisir berkas lelang
 Menjahit dokumen risallah lelang
dan salinan risallah lelang
 Pulang
29 13 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit dokumen risallah lelang 17.00
dan salinan risallah lelang
 Menemani Pak Zaihani (Pejabat
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di Bank Sinarmas
Cab Bengkulu barang yang di
lelang 1 Unit tanah Beserta
Bangunan dan Lelang ini tidak
ada yang terjual (TAP)
 Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
 Membantu pengecekkan salinan
risallah lelang
 Diskusi Tentang Prosedur Lelang
Barang Milik Negara/Daerah
 Pulang
30 16 November 2015  Datang 07.30 –
 Menyusun dokumen risallah 17.00
lelang dan salinan risallah lelang
 Diskusi Tentang Prosedur Lelang
Barang Milik Negara/Daerah
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota

20
Dinas dan surat tugas
 Angkat Telepon
 Pulang
31 17 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit risallah lelang 17.00
 Menulis risallah lelang dan
salinan risallah lelang
 Pengarsipan surat masuk
(Permohonan Lelang)
 Fotocopy berkas
 Angkat telepon
 Pulang
32 18 November 2015  Datang 07.30 –
 Menemani Pak Zaihani (Pejabat 17.00
lelang 1) pelaksanaan lelang yang
di laksanakan di KPKNL
Bengkulu atas permintaan Bank
BRI Cab muko-muko, dengan
barang yang di lelang 2 bidang
tanah, yang terjual satu bidang
tanah yang terletak di kabupaten
muko-muko
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
 Menjahit risallah lelang
 Menulis kuitansi hasil bersih
lelang
 Pengarsipan surat masuk
 Angkat telepon
 Pulang
33 19 November 2015  Datang 07.30 –
 Mengirim e-mail (mengirim 17.00
SKPT ke Bank BNI Cab
Bengkulu)
 Membuka email KPKNL seksi
lelang dan memprint SPL
 Menjahit risallah lelang
 Angkat telepon
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor

21
 Pulang
34 20 November 2015  Datang 07.30 –
 Menjahit risallah lelang 17.00
 Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
 Mengirim e-mail (SPL) ke balai
lelang bengkulu
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
35 23 November 2015  Datang 07.30 –
 Membantu menempel cap / 17.00
legalisir berkas lelang
 Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
 Angkat telepon
 Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
36 24 November 2015  Datang 07.30 –
 Mengantar surat/berkas lelang ke 17.00
sekretaris kantor
 Nempel matrai pada dokumen
risalah lelang.
 Menjahit risalah lelang
 Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
 Pulang
37 25 November 2015  Datang 07.30 –
 Menulis nomor lampiran risalah 17.00
lelang
 Menyusun dokumen salinan
risalah lelang
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Fotocopy Berkas Lelang
 Pulang
38 26 Novemver 2015  Datang 07.30 –

22
 Menulis nomor risallah lelang 17.00
dan salinan risalah lelang
 Fotocopy berkas, kuitansi, Nota
Dinas dan surat tugas
 Membantu pengarsipan surat
keluar masuk
 Menjahit risalah lelang
 Menempel materai pada kuitansi
hasil penjualan bersih lelang
 Pulang
39 27 November 2015  Datang 07.30 –
 Menempel materai pada kutipan 17.00
risalah lelang
 Angkat telepon
 Mengantar surat/berkas lelang ke
sekretaris kantor
 Pulang
40 30 November 2015  Datang 07.30 –
 Perpisahan Dengan Pegawai 17.00
KPKNL Bengkulu
 pulang

23
BAB IV

ANALISIS FOKUS MAGANG MEKANISME LELANG PENGHAPUSAN


BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) BENGKULU

4.1 Pendahuluan

4.1.1 Latar Belakang


Lelang adalah Penjualan barang yang dilakukan di muka umum baik secara
langsung maupun melalui media elektronik, dengan cara penawaran harga secara
lisan dan atau tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan para peminat.
Lembaga Lelang salah satu sarana penjualan barang yang keberadaannya di
Indonesia telah ada sejak tahun 1908, ditandai dengan lahirnya Undang-Undang
(UU) Lelang ( Vendu Reglement Stbl. 1908 Nomor 189 sebagaimana telah diubah
dengan Stbl. 1940 Nomor 56). Sampai dengan sekarang, UU Lelang tersebut
masih digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan lelang di Indonesia meskipun
hampir sebagian besar dari seluruh pasal-pasalnya telah dicabut dan atau sudah
tidak efektif lagi.
Saat ini setiap pelaksanaan lelang harus dengan campur tangan negara,
yang dalam hal ini dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Pemerintah, misalnya Lelang
Perum Pegadaian atau Lelang di Tempat Pelelangan Ikan. Dengan kata lain
Lembaga Lelang masih dimonopoli oleh Negara.
Sejalan dengan perkembangan kehidupan di masyarakat, disadari bahwa
ternyata peran Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Bengkulu masih belum tergantikan dan sangat diperlukan untuk mengembangkan
dan meningkatkan citra lelang agar tidak hanya diartikan sebagai pelaksanaan
eksekusi (merupakan salah satu tugas pemerintah) tetapi juga dapat bersaing
dengan cara penjualan barang lainnya seperti penjualan langsung antara penjual
dengan pembeli atau dengan perantara/makelar/komisioner, barter, hibah dan
sebagainya, yaitu lelang dapat menjadi sarana transaksi jual beli yang disukai,

24
dipercaya dan menjadi pilihan utama dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
saat melaksanakan penjualan (sales mean auctions).

4.1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan Penulisan ini adalah untuk mengetahui Mekanisme Lelang
Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) Pada Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara Dan Lelang (KPKNL) Bengkulu.

4.1.3 Manfaat Penulisan


a. Bagi Penulis
 Menambah wawasan tentang Mekanisme Lelang Penghapusan Barang
Milik Negara (BMN) Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan
Lelang (KPKNL) Bengkulu.
 Untuk memenuhi tugas magang yang di selenggarakan Jurusan Ilmu
Administrasi Negara
b. Bagi KPKNL Bengkulu
Sebagai bahan referensi untuk penulis yang akan datang dan dapat
memberi manfaat kearah yang lebih baik bagi KPKNL Bengkulu.
c. Bagi Akademik/Pihak lain
Sebagai sumber referensi dan informasi tambahan untuk mengetahui lebih
dalam tentang Mekanisme Lelang Penghapusan Barang Milik Negara
(BMN) Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL)
Bengkulu.

4.2 Tinjauan Pustaka

4.2.1 Barang Milik Negara (BMN)


Barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan tertentu yang
dapat dihitung/diukur/ditimbang dan dinilai. Tidak termasuk barang adalah uang
dan surat berharga, sedangkan Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang
yang dibeli/diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau
berasal dari perolehan lain yang sah.
Perolehan lainnya yang sah meliputi :

25
a) barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
b) barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/ kontrak;
c) barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau
d) barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.

4.2.2 Jenis Barang Milik Negara (BMN)


Barang Milik Negara (BMN) memiliki jenis dan variasi yang beragam,
baik dalam hal bentuk, tujuan perolehannya maupun masa manfaat yang
diharapkan. Dalam perlakuan akuntansi, PP. 24 tahun 2005 membagi Barang
Milik Negara (BMN) menjadi aset lancar, aset tetap, aset tak berwujud, aset
lainnya, dan aset bersejarah.
Dikategorikan sebagai aset lancar apabila Barang Milik Negara (BMN)
tersebut diadakan dengan tujuan segera dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam
waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Barang Milik Negara (BMN)
yang memenuhi kriteria ini diperlakukan sebagai Persediaan.
Barang Milik Negara (BMN) ini dapat berupa barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang diadakan yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan ini mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan
untuk digunakan, barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti
komponen bekas. Persediaan dapat meliputi barang konsumsi, amunisi, bahan
untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga,
pita cukai dan leges, bahan baku, barang dalam proses/setengah jadi,
tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan hewan dan
tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Persediaan untuk tujuan
strategis/berjaga-jaga antara lain berupa cadangan energi (misalnya minyak) atau
cadangan pangan (misalnya beras).
Dikategorikan sebagai aset tetap apabila Barang Milik Negara (BMN)
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam operasi normal Kuasa Pengguna Barang, dan diperoleh atau

26
dibangun dengan maksud untuk digunakan. Termasuk dalam kategori aset tetap
adalah :
a. Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai. Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi
pemerintah di luar negeri, misalnya tanah yang digunakan Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila kepemilikan tersebut
berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-
undangan yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia
berada bersifat permanen.
b. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan,
Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah
Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan
Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat
Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian,
Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit
Proses/Produksi.
c. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
dibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap di pakai. Termasuk dalam
katagori gedung dan bangunan adalaha BMN yang berupa bangunan
gedung, monumen, bangunan menara, rambu-rambu serta tugu titik kontrol
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam

27
kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah
Jalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan.
e. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN
yang termasuk dalam kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/ Buku,
Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaa/Olah Raga, Hewan, Ikan dan
Tanaman.
f. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi Dalam
Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan
belum selesai.

4.2.3 Pengertian Lelang Penghapusan Barang Milik Negara


Penghapusan Barang Milik Negara harus dilakukan dengan cara lelang,
kecuali dalam hal-hal tertentu yang pengaturan lebih lanjut diatur dalam peraturan
pemerintah. Untuk pelaksanaan lelang, harus melalui tahapan-tahapan
sebagaimana lelang pada umumnya yaitu :
1. adanya permohonan lelang dengan disertai dokumen persyaratannya;
2. dilakukan pengumuman lelang;
3. pembayaran harga lelang dan pungutan Negara sesuai peraturan
perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan lelang penghapusan barang milik negara, terdapat
kendala-kendala yang menyangkut :
1. barang yang dilelang;
2. pihak yang terkait dengan lelang;
3. prosedur lelang dan hal teknis lainnya.

28
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan lelang penghapusan
barang milik negara :
1. Penjual harus tahu kondisi objek yang akan dilelang;
2. kelengkapan dokumen persyaratan lelang;
3. pengumuman lelang yang harus benar­benar informatif;
4. penentuan Harga Limit.

4.2.4 Dasar Hukum Lelang Penghapusan BMN


Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara menyebutkan bahwa barang milik negara (BMN) adalah
semua barang yang dibeli/diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan Belanja
Negara atau berasal dari perolehan lain yang sah. BMN dimaksud dapat berada di
semua tempat, tidak terbatas hanya yang ada pada kementerian/lembaga, namun
juga yang berada pada Perusahaan Negara dan BHMN atau bentuk-bentuk
kelembagaan lainnya yang belum ditetapkan statusnya menjadi kekayaan negara
yang dipisahkan.
Sedangkan terhadap BMN yang statusnya sudah ditetapkan menjadi kekayaan
Negara yang dipisahkan diatur secara terpisah dari ketentuan ini. Sedangkan
berdasarkan Pasal 2 PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik
negara/daerah (BMN/D), barang milik negara/daerah adalah :
a) Barang yang dibeli/diperoleh atas beban APBN
b) Barang Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, yaitu :
1. hibah/sumbangan atau yang sejenis;
2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak;
3. berdasarkan ketentuan undang­undang;
4. berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.
Bahwa berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 1970 tentang
Penjualan dan atau pemindahtanganan barang-barang yang dimliki/dikuasai
negara. Dalam Instruksi Presiden kepada semua menteri, Para Ketua/Pimpinan
dari lembaga/Badan Negara, Para Pimpinan Perusahaan Negara/Daerah dan Para
Pimpinan Badan Usaha Negara Semi Pemerintah tersebut diminta untuk :

29
a) Melaksanakan penjualan dan atau pemindah tanganan barang-barang yang
dimiliki/dikuasai Negara berdasarkan peraturan lelang negara ( Vendu Reglement
Stbl. 1908 Nomor 189 jo. Stbl. 1940 Nomor 56).
1. Penjualan dan atau pemindahtangan barang-barang yang dimiliki/dikuasai
negara yang tidak dilakukan secara lelang melalui Kantor Lelang (sekarang
KPKNL), hanya dapat dibenarkan setelah mendapat izin terlebih dahulu
dari Menteri Keuangan.
2. Semua Badan Pemerintah atau Semi Pemerintah, Yayasan milik
Pemerintah, Perusahaan Negara, Perusahaan Milik Daerah wajib
mengindahkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Instruksi
Presiden ini.
3. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam Instruksi Presiden ini
dikenakan tindakan administratif atau sanksi-sanksi lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
a. Sanksi denda berdasarkan pasal 1a ayat 3 VR jo. Perpu Nomor 18
Tahun 1960.
b. Sanksi pembatalan lelang berdasarkan SK Menkeu Nomor
534/MK/II/1970, Kepala Kantor Lelang (sekarang KPKNL) selaku
kuasa Menteri Keuangan dapat menuntut pembatalan melalui
Pengadilan Negeri untuk setiap penjualan yang menyimpang dari
Inpres Nomor 9 Tahun 1970.
c. Penyimpangan oleh Pegawai Negeri dapat dikenakan tuntutan
ganti rugi berdasarkan pasal 74 ICW.

30
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

5.1.1 Pelaksanaan Lelang Penghapusan BMN


Tindak lanjut proses penghapusan barang milik negara khususnya yang
berupa pelepasan hak harus menggunakan prosedur yang baku, tidak ada
pengecualian atau prioritas serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, sehingga dapat mewujudkan kesamaan persepsi dan langkah dalam
pengadministrasian. Hal ini dimaksudkan untuk menepis image yang tidak baik
terhadap pelepasan barang milik negara yang seolah-olah dilakukan tanpa
parameter yang jelas dan terkesan dilakukan secara sembarangan serta
menghindari adanya kemungkinan penyalahgunaan wewenang dalam
pemindahtanganan barang milik negara.
Pelaksanaan lelang harus melalui berbagai tahapan dan harus dipenuhi oleh
Pejabat Lelang, Penjual maupun oleh Peserta Lelang. Keberhasilan suatu
pelaksanaan lelang sangat ditentukan kolaborasi antara Pejabat Lelang dan
Penjual. Lelang sebagai suatu lembaga (Pola perilaku manusia yang mapan, terdiri
atas interaksi sosial berstuktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan) telah
diatur dalam Vendu Reglement dan peraturan pelaksananya, sehingga diharapkan
“rule of the game” lelang benar­benar dilaksanakan dengan sebaik­baiknya tanpa
ada yang ditutupi, sehingga tujuan utama penjualan secara lelang untuk
menciptakan harga yang optimal dapat dicapai dalam setiap pelaksanaan lelang.
Hal ini ternyata masih kurang dipahami secara benar oleh pengguna jasa lelang,
baik Penjual dan Peserta Lelang yang berkaitan dengan prosedur lelang.
Dalam setiap pelaksanaan lelang penghapusan Barang Milik Negara ada
beberapa ketentuan yang harus menjadi perhatian dan akan dijelaskan pada bagian
berikut.
A. Permohonan Lelang
Permohonan lelang penghapusan Barang Milik Negara dibedakan menjadi:
1. Dokumen Persyaratan yang bersifat Umum
 salinan/fotokopi Surat Keputusan Penunjukan Penjual;

31
 daftar barang yang akan dilelang; dan
 syarat lelang tambahan dari Penjual/Pemilik Barang (apabila ada),
antara lain :
 jadwal penjelasan lelang kepada peserta lelang sebelum
pelaksanaan lelang (aanwidjzing);
 jangka waktu bagi calon Pembeli untuk melihat, meneliti secara
fisik barang yang akan dilelang;
 jangka waktu pembayaran Harga Lelang;
 jangka waktu pengambilan/penyerahan barang oleh Pembeli.
2. Dokumen Persyaratan yang bersifat Khusus
a. Lelang Noneksekusi Wajib Barang Milik Negara/Daerah
1) salinan/fotokopi Surat Keputusan Penghapusan dari Pengelola Barang
untuk Barang Milik Negara atau Gubernur/Bupati/Walikota untuk
Barang Milik Daerah;
2) salinan/fotokopi Surat Persetujuan Presiden/DPR/DPRD, dalam hal
peraturan perundang-undangan menentukan adanya persetujuan
tersebut;
3) salinan/fotokopi Surat Keputusan tentang Pembentukan Panitia
Penjualan Lelang;
4) asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak, apabila berdasarkan
peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti kepemilikan,
atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai harus ada pernyataan
tertulis/surat keterangan dari Penjual bahwa barang-barang tersebut
tidak disertai dengan bukti kepemilikan/hak dengan menyebutkan
alasannya.

b. Lelang Noneksekusi Wajib Barang Milik BUMN/BUMD Nonpersero


1) salinan/fotokopi Surat Keputusan Persetujuan Penghapusan aset
BUMN/BUMD Non persero dari Menteri yang
berwenang/Gubernur/Bupati/Walikota /Dewan Komisaris;
2) salinan/fotokopi Surat Persetujuan Presiden/DPR /DPRD, dalam hal
peraturan perundang-undangan menentukan adanya persetujuan

32
tersebut;
3) salinan/fotokopi Surat Keputusan Penghapusan dari Direksi/Kepala
Daerah;
4) salinan/fotokopi Surat Keputusan tentang Pembentukan Panitia
Penjualan Lelang
5) asli dan/atau fotokopi bukti kepemilikan/hak, apabila berdasarkan
peraturan perundang-undangan diperlukan adanya bukti
kepemilikan/hak, atau apabila bukti kepemilikan/hak tidak dikuasai,
harus ada pernyataan tertulis/surat keterangan dari penjual bahwa
barang-barang tersebut tidak disertai bukti kepemilikan/hak dengan
menyebutkan alasannya.

Tabel 1. Tata Cara Lelang Pada KPKNL Bengkulu

Penjual/ 3
Pengumuman Lelang
Pemohon Lelang

10
9
1 2 8

KPKNL/Pejabat Kas Negara/Daerah


Lelang

5 11 7
4
Peserta/Pembeli Bendahara
Lelang 6 Penerimaan

33
Keterangan :

1. Permohonan Lelang dari Penjual/Pemohon Lelang ke KPKNL Bengkulu;


2. Jika Persyaratan lelang lengkap diterbitkan Surat Penetapan Jadwal
Lelang, jika tidak lengkap diterbitkan Permintaan Kelengkapan
Persyaratan Lelang;
3. Penerbitan Pengumuman Lelang Oleh Penjual/Pemohon Lelang;
4. Peserta/Pembeli Lelang menyetor Uang Jaminan ke Bendahara
Penerimaan KPKNL.
5. Pelaksanaan Lelang oleh Pejabat Lelang.
6. Pembeli Lelang menyetor Kewajiban Lelang.
7. Penyetoran Hasil Lelang ke Kas Negara (jika Lelang noneksekusi
BMN).
8. Bendahara Menyetorkan Hasil Bersih Lelang ke Penjual/Pemohon
Lelang (jika Lelang noneksekusi BMD).
9. Penjual/Pemohon menyetor Hasil Bersih Lelang ke Kas Daerah.
10. Penerbitan Salinan Risalah Lelang ke Penjual/Pemohon Lelang.
11. Penerbitan Kutipan Risalah Lelang ke Pembeli/Pemenang Lelang.
B. Pengumuman Lelang
Pelaksanaan pengumuman lelang untuk Lelang Non Eksekusi dilakukan
oleh Penjual/pemohon lelang dengan ketentuan sebagai berikut :
1) barang tidak bergerak atau barang bergerak yang dijual bersama-sama
dengan barang tidak bergerak, dilakukan 1 (satu) kali melalui surat
kabar harian berselang 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan lelang;
2) barang bergerak dilakukan 1 (satu) kali melalui surat kabar harian
berselang 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan lelang;
C. Pembayaran Harga Lelang dan Pungutan Negara
1) Pasal 50 PMK No.40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanan
Lelang dinyatakan bahwa pembayaran Harga Lelang dilakukan secara
tunai/cash atau cek/giro paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
pelaksanaan lelang dan Pembeli wanprestasi tidak diperbolehkan
mengikuti lelang di seluruh wilayah Indonesia dalam waktu 6 (enam)
bulan.

34
2) Berdasarkan PP Nomor 44/2003 tarif pungutan bea lelang dalam lelang
penghapusan adalah bea lelang pembeli sebesar 1 % (satu persen) dari
harga lelang dan bea lelang penjual/pemohon lelang Rp.100.000
(seratus ribu rupiah).
3) Pungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25, yaitu sebesar 5 % dari
harga lelang, yang dikenakan pada Penjual (untuk tanah dan atau tanah
dan bangunan)
4) Pungutan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), yaitu sebesar 5 % dari harga lelang, yang dikenakan pada
Pembeli (untuk tanah dan atau tanah dan bangunan).

5.1.2 Regulasi Pelaksanaan Lelang Penghapusan Barang Milik Negara


Barang milik negara bukan barang tata niaga biasa, karena pada prinsipnya
tidak dapat digadaikan, dibebani Hak Tanggungan dan dipindahtangankan (Pasal
85 ayat 1 UU Nomor 22 Tahun 1999). Oleh karena itu sudah sewajarnya
digunakan cara pelepasan asset dengan dijual secara umum (lelang) yang oleh UU
harus dilakukan melalui KPKNL. Beberapa regulasi lelang penghapusan barang
milik negara adalah sebagai berikut :
a) Pembatasan jumlah peserta lelang dalam setiap pelaksanaan lelang.
Pada prinsipnya setiap pelaksanaan lelang harus diikuti oleh paling sedikit
2 (dua) Peserta Lelang, kecuali untuk lelang ulang kedua dan seterusnya
dapat diikuti oleh 1 (satu) peserta lelang. Hal ini dimaksudkan agar dalam
setiap pelaksanaan lelang terjadi kompetisi penawaran harga diantara
peserta lelang, sehingga terbentuk harga yang optimal.
b) Besaran Uang Jaminan Lelang Ditentukan Secara Proporsional.
Besaran Uang Jaminan Penawaran Lelang ditetapkan paling sedikit 20 %
(dua puluh persen) dan paling banyak 50 % (lima puluh persen) dari
perkiraan Harga Limit. Hal ini dimaksudkan agar Penjual menentukan
uang jaminan secara proposional sehingga lelang berlangsung secara
obyektif dan terbentuk harga yang optimal. Apabila uang jaminan
ditetapkan sangat besar/lebih besar daripada Harga Limit maka hanya
peminat tertentu saja yang menyetor uang jaminan karena besarnya uang

35
jaminan akan membuat peminat lelang yang lain enggan untuk ikut lelang.
Sebaliknya apabila uang jaminan terlalu kecil, peminat lelang yang tidak
bonafit atau tidak sungguh-sungguh bermaksud menawar mengikuti lelang
sehingga berpotensi menggangu jalannya pelaksanaan lelang.
c) Pengumuman Lelang harus benar-benar informatif.
Ketentuan tentang pengumuman lelang disempurnakan klausulanya agar
Penjual benar-benar melakukan pengumuman lelang secara simetris
sehingga tujuan pengumuman lelang dapat tercapai, yaitu pemberitahuan
kepada masyarakat tentang akan adanya lelang, menghimpun peminat
lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. Diwajibkan
penggunaan Surat Kabar Harian (SKH) yang bonafit dan yang memenuhi
kriteria tertentu. Dilarang penggunaan SKH yang oplahnya sedikit/tidak
terbit secara rutin atau dicantumkan dalam halaman suplemen/
tambahan/khusus. Pengumuman yang asimetris dapat mengakibatkan
lelang tidak berlangsung secara obyektif sehingga tidak terbentuk harga
lelang yang optimal dan berpotensi menimbulkan permasalahan hukum.
d) Harga Limit ditetapkan oleh Penjual berdasarkan pendekatan penilaian
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam hal pelaksanaan lelang yang mensyaratkan adanya Harga Limit,
pihak Penjual berwenang menetapkannya. Selama ini tidak ada peraturan
perundang-udangan yang mengatur kewenangan tersebut sehingga
berpotensi menimbulkan masalah dalam pelaksanaan lelang karena Harga
Limit terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, meskipun
kewenangan menetapkan Harga Limit ada pada Penjual, kiranya perlu
diberikan ketentuan yang mengatur hal-hal prinsip dalam penetapan Harga
Limit, seperti kriteria penggunaan jasa Penilai Independen atau Penilai
Internal. Berdasarkan ketentuan tersebut, kemudian diharapkan Penjual
mengatur sendiri-sendiri tentang Tata Cara Penetapan Harga Limit dari
setiap jenis lelang, misalnya Mahkamah Agung untuk Lelang Eksekusi
Pengadilan; Kejaksaan Agung, Polri, Angkatan Laut, Departemen
Kehutanan untuk Lelang eksekusi Pasal 45 KUHAP; Direktorat Jenderal
Pajak untuk Lelang Eksekusi Pajak dan seterusnya sesuai jenis

36
lelangnya.Selain itu untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas
dalam lelang, khususnya untuk Lelang Eksekusi maka Pasal 31 mengatur
Harga Limit harus dicantumkan dalam pengumuman lelang.
e) Penawaran Lelang dapat dilaksanakan secara Langsung atau Tidak
Langsung.
Selama ini pelaksanaan lelang hanya dikenal dilakukan secara langsung
(konvensional), dimana Pejabat Lelang, Penjual/kuasanya, dan peserta
lelang/ kuasanya harus hadir di tempat lelang. Sehubungan dengan adanya
peluang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti audio
visual, dan telepon, LAN (local area network), Intranet, Internet,
pesan singkat (short message service/SMS) atau faksimili maka
pelaksanaan lelang dapat dilakukan secara tidak langsung, dimana peserta
lelang dapat tidak hadir di tempat lelang tetapi tetap dapat mengajukan
penawaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
f) Pungutan Uang Miskin dihapuskan.
Selama ini dalam setiap pelaksanaan lelang yang dilaksanakan oleh
KP2LN, Pembeli dipungut Uang Miskin yang merupakan Penerimaan
Negara Bukan Pajak atas nama Departemen Sosial sebesar 7 (tujuh) permil
untuk barang bergerak dan 4 permil untuk barang tetap, dengan tujuan
untuk mengurangi pungutan yang membebani Pembeli/ masyarakat dan
sekaligus memberikan tambahan daya tarik penjualan secara lelang
dibandingkan dengan penjualan lainnya maka pungutan Uang Miskin
dihapuskan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan lelang penghapusan
barang milik Negara, Dalam pelaksanaan lelang agunan kapal, ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian agar pelaksanaan lelang dapat berjalan dengan
lancar.
Pertama, Penjual harus tahu kondisi objek yang akan dilelang, meliputi
kondisi faktual dari objek lelang, apakah dilengkapi bukti kepemilikan, apakah
dikuasai oleh orang lain, pada prinsipnya lelang terhadap kapal lelang dilakukan di
tempat barang berada sebagaimana barang bergerak; Penjual juga harus tahu
bagaimana nantinya pemenang lelang dapat menguasai barang yang dilelang

37
secara faktual maupun secara yuridis; Selain itu penjual juga dituntut untuk
melakukan upaya pemasaran tidak hanya mengandalkan pengumuman lelang.
Kedua, adalah kelengkapan dokumen persyaratan lelang. Pejabat Lelang tidak
akan melaksanakan lelang apabila ia tidak yakin akan kebenaran formal subjek
dan objek lelang (legalitas subjek dan objek lelang). Hal ini dapat tercermin dalam
kelengkapan dokumen persyaratan lelang. Oleh karena itu, dalam pengajuan
permohonan lelang kepada KPKNL, pemohon lelang/Penjual harus melampirkan
dokumen persyaratan lelang sesuai dengan jenis lelangnya secara lengkap dan
benar. Ketiga, adalah pengumuman lelang. Untuk memenuhi asas publisitas dalam
pelaksanaan lelang, penjual wajib melakukan pengumuman lelang yang harus
benar-benar informatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi peminat lelang untuk ikut serta dalam
pelaksanaan lelang dan sekaligus pemberitahuan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pengumuman Lelang diatur sedemikian rupa sehingga terbit pada
hari kerja KPKNL dan tidak menyulitkan peminat lelang melakukan penyetoran
Uang Jaminan Penawaran Lelang. Keempat, adalah penentuan Harga Limit.
Sesuai ketentuan yang berlaku, yang berwenang menetapkan Harga Limit adalah
Penjual. Namun demikian, penetapan Harga Limit harus dilakukan berdasarkan
pendekatan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dan apabila diperlukan
dapat didasarkan pada penilaian oleh Penilai Independen yang telah mempunyai
Surat Izin Usaha Perusahaan Jasa Penilai (SIUPP) dan telah terdaftar pada
Departemen Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan.

5.1.3 Kebijakan Pelaksanaan Lelang Penghapusan Barang Milik


Negara
Beberapa kebijakan yang akan diatur dalam pelaksanaan lelang sambil
menunggu revisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.07/2006 tentang
Petunjuk Pelaksanaan lelang adalah sebagai berikut :
a) Saat ini, Direktorat Lelang telah menyelesaikan rapat-rapat pembahasan
penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) di bidang lelang
secara internal. Pembahasan PMK dimaksud telah menyelesaikan revisi
terhadap PMK Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan

38
Lelang, PMK Nomor 41/PMK.07/2006 tentang Pejabat Lelang Kelas I,
PMK Nomor 11 8/PMK.07/2005 tentang Balai Lelang, dan PMK Nomor 1
19/PMK.07/2005 tentang Pejabat Lelang Kelas II. Dalam draft revisi PMK
dimaksud telah dilakukan perbaikan kesalahan redaksional, perubahan
nomenklatur terkait dengan Reorganisasi DJPLN menjadi DJKN dan
Kantor operasional (KPKNL), serta menyempurnakan beberapa
substansi/ketentuan.
b) Beberapa substansi/ketentuan baru yang diatur dalam draft revisi PMK
akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
1) Penghapusan ketentuan lelang pertama yang harus diikuti oleh paling
sedikit 2 (dua) peserta lelang, dan apabila hanya diikuti kurang dari 2
(dua) peserta lelang akan dibatalkan/ditunda. Hal ini disebabkan masih
adanya resistensi dari pengguna jasa lelang (stake holder) yang
merugikan dan menjadikan lelang tidak dapat bersaing dengan cara
penjualan lain. Selain itu, keikutsertaan calon peserta lelang tidak dapat
dipaksakan karena tergantung kondisi barang yang dilelang.
2) Penegasan bahwa pelaksanaan lelang yang telah dilaksanakan hanya
dapat dibatalkan oleh putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh penjual, pembeli
atau pejabat lelang secara sendiri-sendiri atau bersamaan.
3) Ketentuan tentang penyelenggara lelang yaitu Unit Lelang Negara
(KPKNL dengan Pejabat Lelang Kelas I) untuk jenis Lelang Eksekusi
dan Lelang Noneksekusi Wajib, serta Unit Lelang Swasta (Balai
Lelang dengan Pejabat Lelang Kelas II) untukjenis Lelang
Noneksekusi Sukarela.
4) Dalam pelaksanaan Lelang Noneksekusi Sukarela, pemilik benda dapat
mengajukan permohonan langsung kepada KPKNL dalam hal pemilik
benda menginginkan/ bermaksud lelang melalui KPKNL dengan
Pejabat Lelang Kelas I, atau semua Pejabat Lelang Kelas II yang
wilayah jabatannya meliputi tempat lelang sedang dibebastugaskan,
cuti, berhalangan tetap, atau belum terdapat Pejabat Lelang Kelas II.
Namun dalam pelaksanaan lelangnya akan dikenakan Bea Lelang

39
Noneksekusi.
5) Penegasan kembali tentang proporsional Uang Jaminan Penawaran
Lelang paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dan paling banyak 50 %
(lima puluh persen) dari perkiraan Nilai Limit dan setinggi-tingginya
Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
6) Penegasan tentang penetapan Harga Limit oleh Penjual harus
berdasarkan mekanisme penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan memperhatikan: nilai pasar/harga dasar yang ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang dan risiko penjualannya, antara lain: Bea
Lelang Pembeli, risiko penjualan secara lelang seperti cara
pembayaran, cara penguasaan/balik nama, atau apabila benda yang
akan dilelang berupa tanah/tanah dan bangunan dapat memperhatikan
Nilai Jual Objek Pajak dari direktorat PBB.
7) Pembayaran Harga Lelang dilakukan secara tunai/cash atau cek/giro
paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang,
sebelumnya adalah 3 (tiga) hari.

40
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Magang yang dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu sesuai dengan judul yang ditulis dapat
disimpulkan bahwa, Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah,
peralatan, mesin, gedung, bangunan, jalan, irigasi, jaringan, konsturksi dalam
pengerjaan dan asset tetap lainnya yang dibeli/diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lain yang sah
harus dilakukan dengan cara Lelang Penghapusan Barang Milik Negara (BMN)
pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bengkulu kecuali
ditentukan lain oleh Peraturan Pemerintah, misalnya Lelang Perum Pegadaian atau
Lelang di Tempat Pelelangan Ikan.

6.2 Saran
Lelang sebagai satu sarana penjualan kiranya merupakan alternatif yang
tepat karena konsep lelang sebagai sarana penjualan barang yang cepat, efisien,
aman, terbuka dan dapat mewujudkan harga yang wajar. Lelang yang berfungsi
secara optimal mampu membentuk harga yang wajar sehingga dapat dijadikan
standar atau price reference/public value dalam sektor-sektor ekonomi.
Dalam kaitan dengan lelang penghapusan barang milik negara, hal-hal
penting yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan harga yang optimal adalah
sebagai berikut :
a) Proses pelepasan asset negara bukan merupakan tugas sampingan tetapi
tugas pokok dari suatu Unit Kantor Pemerintah/Penyelengara Negara
sehingga harus dilaksanakan secara cermat dan hati-hati sehingga tidak
mengabaikan efisiensi dan efektivitas serta rentang waktu yang panjang
antara saat suatu asset diusulkan untuk dihapuskan dengan waktu
keluarnya Surat Keputusan Penghapusan yang berakibat berkurangnya
kualitas dan kuantitas asset yang dihapuskan sehingga mengurangi nilai
ekonomisnya;

41
b) Menghilangkan anggapan yang keliru bahwa diperbolehkannya
PNS/Karyawan dengan kategori tertentu dapat membeli asset yang akan
dihapuskan dari daftar inventaris dan tidak adanya upaya pengamanan/
penarikan/penyimpanan saat suatu asset akan dihapuskan. Hal ini berakibat
pada saat keluar Surat Keputusan Penghapusan yang didalamnya
mengharuskan dijual secara umum (lelang) melalui KPKNL maka ada
upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang dengan diam-diam mengurangi
secara kualitas maupun kuantitas terhadap kondisi asset yang dihapuskan;
c) Menghilangkan adanya yang keliru bahwa pihak-pihak tertentu dapat
mempengaruhi Pihak Penjual/Panitia Penghapusan untuk tidak melakukan
publikasi sewajarnya terhadap pelaksanaan penjualan lelang yang berakibat
tidak diketahui khalayak ramai dan hanya pihak-pihak tertentu saja yang
akhirnya bisa mengikuti lelang, sehingga pelaksanaan lelang harus
dipublikasikan secara optimal.
d) Sebaiknya usulan penghapusan suatu asset dilakukan segera setelah asset
tersebut akan rusak sehingga tidak dijual secara lelang sebagai besi
tua/rongsokan artinya jumlah asset yang dihapuskan masih dapat dihitung
lagi.

42
DAFTAR PUSTAKA

Ngadijarno, F.X, Nunung EkoLaksito, dan Isti Indri Listiani. Lelang Teori Dan
Praktek. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2006.

Soemitro, H. Rochmat. Peraturan dan Instruksi Lelang, Bandung, Eresco, 1987.

Anonim. Buku profil Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Bengkulu, 2014

Anonim. Buku Panduan Panduan Kegiatan Magang Jurusan Ilmu Adminstrasi


Negara. Bengkulu, 2015

Kementerian Keuangan RI, Peraturan Menteri Keungan Nomor: :


40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanan Lelang

Kementerian Keuangna RI, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor: 135/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah DJKN dan KPKNL

43
Lampiran

44
Lampiran I Foto-foto Kegiatan Magang

Gambar 1.1 Penulisan Nomor Risalah Lelang dan salinan Risalah lelang

45
Gambar 1.2 Menjahit Risalah Lelang

46
Gambar 1.3 Angkat Telepon

47
Gambar 1.4 Legalisir Berkas dan Penempelan Kuitansi

48
Gambar 1.6 Pelaksanaan Lelang di Dinas Kehutanan Benteng dan BPS
Provinsi
pelaksanaan
Lelang di Dinas
Kehutanan
Bengkulu Tengah

Mobil Kijang
Kapsul yang di
Lelang BPS

Pelaksanaan
Lelang Di BPS

49
Gambar 1.7 Pelaksanaan Lelang di PT Danamon Simpan Pinjam
Panorama Bengkulu

50
Gambar 1.8 Pengarsiapan Surat Keluar Masuk

51
Gambar 1.9 Mengirim email dan Membuat draft exel (rekapitulasi dana
Pejalanan dinas serta draft lainnya)

52
Gambar 2.1 Menata Kembali Risalah Lelang tahun 2014 di Gudang
Seksi Pelayanan Lelang

53

Anda mungkin juga menyukai