Anda di halaman 1dari 59

Gangguan siklus mestruasi

Mochamad Anwar
Bagian Obstetri Ginekologi
RS.Dr.Sarjito Yogyakarta.

PENDAHULUAN
Haid perdarahan dari rahim sekali
sebulan, disertai pelepasan lapisan
dalam dari rahim (endometrium).
Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 2 hari
- Lama haid 3 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari

MENSTRUASI
Menstruasi atau haid atau datang bulan

adalah perubahan fisiologis dalam tubuh


wanita yang terjadi secara berkala dan
dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik
FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Periode ini penting dalam hal reproduksi.
Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap
bulan antara usia remaja sampai
menopause..

Dipengaruhi hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.

SIKLUS MENSTRUASI
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi

sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum,


tetapi tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus
terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya,
menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadangkadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2
hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang
akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL
per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL
per harinya.

PEMBALUT MENSTRUASI
Biasanya pada saat menstruasi wanita

memakai pembalut untuk menampung darah


yang keluar saat beraktivitas terutama saat
tidur agar bokong dan celana tidak basah dan
tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal
dua kali sehari untuk mencegah agar tidak
terjadi infeksi pada vagina atau gangguangangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang
anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang
lancar.

Gangguan haid dan siklusnya


digolongkan dalam :
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya

perdarahan :

Hipermenorea atau menoragia


Hipomenorea
Kelainan siklus
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Perdarahan di luar haid Metroragia
Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
mastodinia
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea

HIPERMENOREA (MENORAGIA)
Perdarahan

haid yang lebih banyak


(Hipermenorea) dari normal atau lebih lama
(Menoragia) dari normal (> 8 hari).
Etiologinya kelainan kondisi uterus (mioma,
polip endometrium, gangguan pelepasan
endometrium pada waktu haid.
Terapi hipermenorea pada mioma uteri
tergantung dari besar dan kecilnya serta
penanganan mioma uterinya.
Sedang diagnosis dan terapi polip
endometrium serta gangguan pelepasan
endometrium dilakukan kuretase.

HIPOMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan/

atau lebih kurang dari biasa.


Etiologi bisa terletak pada kostitusi penderita,
pada uterus, pada gangguan endokrin, dan
lainnya.
Dapat diperbaiki dengan pemberian pil
kontrasepsi kombinasi

POLIMENOREA
Siklus haid lebih pendek dari biasanya (kurang

dari 21 hari)
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih
banyak dari haid biasanya.
Etiologinya oleh karena gangguan hormonal,
kongesti ovarium dan sebagainya.

OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang lebih dari 35

hari.
Jika siklus lebih dari 3 bln sdh disebut
amenorea.
Kesehatan umumnya tidak terganggu.
Siklus haidnya ovulatoar dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasanya.

AMENOREA
Keadaan dimana tidak adanya haid untuk

sedikitnya 3 bulan berturut-turut.


Dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke
atas belum pernah mendapat haid) dan
skunder (penderita pernah mendapat haid dan
kemudian tidak haid lagi).
Istilah kriptomenorea merupakan keadaan
dimana tidak tampak adanya haid karena darah
tidak keluar berhubung ada yang menghalangi,
seperti pada ginatresia himenalis, penutupan
kanalis servikalis, dan lain-lain.

Sebab-sebab pada amenorea


primer dan skunder :
1.
2.

Gangguan organik pusat


Gangguan kejiwaan

3.

syok emosional
psikosis
anoreksia nervosa
pseudosiesis

Gangguan poros hipotalamus-hipofisis

sindrom amenorea-galaktorea
sindrom Stein-Leventhal
amenorea hipotalamik

4. Gangguan hipofisis
sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds
Tumor
5. Gangguan gonad (ovarium)
Kelainan kongenital
Menopause prematur
The intensive ovary
Berhentinya fungsi ovarium karena
operasi,radiasi, radang dan sebagainya
Tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-hilus,
adrenal, arenoblastoma

6. Gangguan glandula suprarenalis


Sindrom adrenogenital
Sindrom crushing
Penyakit Addison
7. Gangguan glandula tiroidea

Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme


9. Gangguan pankreas
10.Gangguan uterus dan vagina
11.Penyakit-penyakit umum

Pemeriksaan

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tambahan :
1.

2.
3.
4.
5.

Pemeriksaan foto rontgen thorak untuk TB


pulmonum, dari sella tursika (otak) untuk
mengetahui adanya perubahan dari sella tursika
tersebut.
Pemeriksaan sitologi vagina
Tes toleransi glukosa (Diabetes mellitus)
Kerokan uterus
Pemeriksaan kelainan glandula tyroid
metabolisme basal (T3 dan T4)

Pemeriksaan yang memerlukan


fasilitas khusus :

1.
2.
3.

Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri,


aplasia uteri, disgenesis ovarium, tumor ovarium,
ovarium polikistik
Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah
penderita secara genetik seorang wanita
Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel guna
mempelajari kromosom
Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH,
estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)

Penanggulangan Amenorea
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Tidak selalu memerlukan terapi (pada menopause)


Yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita muda
yang mengeluh tentang infertilitas
Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan
gizi, kehidupan dalam lingkungan yang sehat dan
tenang.
Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula
suprarenalis
Pemberian estrogen dan progesteron

GANGGUAN LAIN DALAM


HUBUNGAN DENGAN HAID
DISMENOREA
Dismenorea atau nyeri
haid merupakan suatu
gejala yang paling
sering menyebabkan
wanita-wanita muda
pergi konsultasi untuk
pengobatan ke dokter

Dismenorea primer
Dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat
genitalia yang nyata. Rasa nyeri timbul tidak
lama sebelumnya atau bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung untuk
beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus
dapat berlangsung beberapa hari.

Etiologi :
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Faktor kejiwaan
Faktor konstitusi, seperti anemia, penyakit
menahun.
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Faktor endokrin
Kejang biasanya terjadi karena kontraksi usus yang
berlebihan. Hormon estrogen merangsang
kontraktillitas uterus, sedang hormon progesteron
mencegah kontraktilitas. Prostaglandin F2 juga
menyebabkan kontraksi otot-otot polos yang
dihasilkan dalam fase sekresi.
Faktor alergi

Penanganan
1.
2.
3.
4.
5.

Penerangan dan nasehat


Pemberian obat analgetik
Terapi hormonal
Terapi dengan obat nonsteroid
antiprostaglandin
Dilatasi kanalis servikalis

DISMENORE

Manifestasi Klinis
Gangguan emosional : irritabilitas, gelisah, insomnia
Fisik: nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran & rasa nyeri
pd mamae
Dismenore berat : depresi, ketakutan, gangguan konsentrasi,
peningkatan gejala2 fisik di atas
PENATALAKSANAAN
Progesteron sintetik dosis kecil dapat diberikan 8-10 hari
pramenstrual
Metiltestosteron 5 mg sbg tablet isap, jgn lebih dari 7 hari
Pemberian diuretik selama 5 hari dapat bermanfaat
Pemakaian garam dibatasi dan minum sehari2 dikurangi sampai 7
hari sblm haid
Psikoterapi supportif

Manifestasi Klinis
Dismenore Primer
Usia lebih muda
Timbul setelah siklus haid yg teratur
Sering pd nullipara
Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus & spastik
Nyeri timbul mendahului haid & meningkat pd hari 1 &
2 haid
Patologi pelvik (-)
Hanya terdapat pd siklus haid yg ovulatorik
Respon thd medikamentosa sering (+)
Pemeriksaan pelvik normal
Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri
kepala

DISMENOREA
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram

menstruasi seringkali datang. Bisa


hanya samar-samar atau sangat nyeri.
Kondisi ini memang sedikit menggangu
saat menstruasi. Kondisi yang dalam
istilah medisnya disebut dIsmenorea ini
biasanya terjadi di perut bagian bawah.

DISMENOREA PRIMER
Penatalaksanaan
Singkirkan kelainan organik, bila ada, obati

sesuai kelainan yg ada


Usia muda : spamolitik & analgetik
Antiprostaglandin
Pil KB atau pemberian progesteron saja
(nortestostesron, medroksiprogesteron asetat,
didrogesteron) dari hari 5-25 siklus haid (5-10
mg/hari). Pengobatan bisa berbulan-bulan. Bila
nyeri berkurang, progesteron cukup diberikan
pd hari 16-25 siklus haid

DISMENOREA SEKUNDER
Dismenore sekunder; sesuai penyebab:
Endometriosis
Infeksi: berikan antibiotik yg sesuai
Perdarahan Uterus Abnormal
Secara umum: penyebab perdarahan

uterus abnormal :
Kelainan organik (tumor, infeksi)
Sistemik (kelainan faktor pembekuan)
Kelainan fungsi alat reproduksi

PREMENSTRUAL TENSION
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai
satu minggu sampai beberapa hari sebelum
datangnya haid, dan menghilang sesudah haid
datang, walaupun kadang kadang berlangsung
terus sampai haid berhenti. Mungkin disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara estrogen dan
progesteron dengan akibat retensi cairan dan
natrium, penambahan berat badan, dan kadang
kadang edema.

VICARIOUS MENSTRUATION
(Perdarahan extra genital)
Terjadi perdarahan ekstrragenital dengan
interval periodik yang sesuai dengan
siklus haid. Tempat perdarahan yang
sering dijumpai ialah mukosa hidung
berupa epistaksis.

MITTLSCHERZ DAN
PERDARAHAN OVULASI
Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kirakira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi. Lamanya mungkin beberapa jam,
tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya
peristiwa dan bahwa nyeri tidak mengejang,
tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau
muntah

MASTALGIA
Gejalanya adalah rasa nyeri dan pembesaran
mamma sebelum haid. Ini karena peningkatan
relatif kadar estrogen. Terapi biasanya terdiri
dari pemberian diuretikum, sedang pada
mastalgia keras perlu diberikan metiltestosteron
5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine
dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan
penderitaan.

Etiologi :

Tidak jelas
Mungkin ketdk seimbangan esterogen dan progesteron

dg akibat retensi cairan & natrium, penambahan berat


badan
Pd kelainan hormonal, terdapat defisiensi luteal shg
produksi progestreon berkurang
Faktor kejiwaan (masalah keluarga, sosial)
Mudah pd wanita yg peka thd perubahan hormon &
perubahan psikologis

HIPERMENORE
Perdarahan haid yg jumlahnya banyak

hingga 6-12 hari, 5-6x ganti pembalut/hari


Penyebab:
kelainan pd uterus (mioma, uterus
hipoplasia, infeksi genitalia interna)
Kelainan darah
Gangguan fungsional
Keluhan: haid yg banyak
Pd wanita > 35 th: kuretase diagnostik
(ganas?)

HIPOMENORE
Perdarahan haid yg jumlahnya sedikit,

lama 1-2 hari, 1-2x ganti pembalut/hari


Penyebab:
Kekurangan esterogen maupun
progesteron
Stenosis hymen
Stenosis servic uteri
Sinekia uteri (sindroma Asherman)

METRORAGIA
Perdarahan dari vagina tanpa ada hub dg siklus

haid
Perdarahan ovulatorik (normal) terdapat pd
pertengahan siklus ditandai dg spotting, pd saat
ovulasi & dpt dikonfirmasi dg pengukuran suhu
basal
Penyebab metroragia :
Kelainan organik (polip endometrium, Ca
endometrium, Ca servic,
Kelaianan fugsional
Penggunaan esterogen eksogen

MENORAGIA
Perdarahan siklik yg berlangsung > 7 hari dg jumlah

darah kdg2 cukup banyak


Penyebab & pengobatan = hipermenore
AMENORE
Bila tidak haid > 3 bulan
Penyebab :
Amenore fisiologik (tidak ditemui kelaianan)
Patologis: gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium
(folikel), uterus (endometrium) dan vagina

Amenore harus dikirim ke dokter:


Tanda maskulininisasi (+)
Cacat bawaan
Uji esterogen & progesteron (-)
Penyakit lain (+) TB, hepar, DM,

kanker)
Infertilitas
Stress berat

Klasifikasi Amenore patologik


1. Gangguan organ pusat

Sebab organik, tumor, radang, destruksi

2. Gangguan kejiwaan

Syok emosional
Psikosis
Anoreksia nervosa
Pseudosiesis

3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisiss

4. Gangguan hipofisis
5. Gangguan gonad

Kelainan kongenital (sindroma turner)


Menopause prematur
Insensitve ovarii
Berhentinya fungsi ovarium
(Operasi,Radiasi,radang dsb)
Tumor
6.Penyakit-penyakit umum,

gangguan gizi,
obesitas

7. Gangguan glandula suprarenal


8. Gangguan tiroid

hipotiroid,
hipertiroid,
kretinisme

9. Gangguan pankreas (DM)


10. Gangguan uterus / vagina

Aplasia/hipoplasia uteri
Endometriosis TBC
Histerektomi

PERDARAHAN DILUAR HAID


Perdarahan yg terjadi dalam masa

antara 2 siklus haid


Perdarahan terpisah (diluar haid)
metroragia & dapat dibedakan dari
haid, atau 2 jenis perdarahan ini
menjadi satu Meno-metroragia.
Meno-metroragia dapat disebabkan
oleh kelainan organik atau kelainan
fungsional

MENO-METRORAGIA
Penyebab organik:
Servic uteri: polip servic uteri, tuba, ovarium,

erosi porsio uteri, ulkus pada porsio uteri,


karsinoma servic uteri
Korpus : polip endometrium, abortus, mola
hidatidosa, koriokarsinoma, karsinoma korpus
uteri, sarkoma uteri, mioma uteri
Tuba fallopi: kehamilan ektopik terganggu,
radang, radang
Ovarium: radang, tumor
Penyebab fungsional disebut perdarahan uterus
disfungsional

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL (PUD)


Perdarahan uterus abnormal yg terjadi di dalam maupun di luar siklus

haid semata-2 disebabkan oleh gangguan fungsional (mekanisme kerja


hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium) tanpa kelainan organik alat
reproduksi
Paling banyak pd usia perimenars & perimenopause
Etiologi:
Pada usia perimenars penyebab paling mungkin adalah faktor
pembekuan darah dan gangguan psikis
Dapat terjadi pd setiap umur, menarce s/d menopause
Sering pd masa permulaan haid (menarce) atau akhir fungsi ovarium
(menopause)
2/3 wanita yg dirawat di RS utk perdarahan disfungsungsional berumur
>40 tahun dan hanya 3 % usia <20 tahun

Patologi:
Dapat tjd pd siklus ovulatorik,

anovulatorik maupun keadaan


folikel persisten.
Folikel persisten: folikel yg tak
pecah, perdarahan krn
rangsangan esterogen
(hiperplasia endometrium)

Dapat ditemukan bersamaan dg berbagai jenis

endometrium baik non sekretorik (endometrium


atrofik, hiperplastik),maupun sekretorik (fase
proliferatif maupun sekretorik pd endometrium)
Jenis non sekretorik paling banyak ditemukan
Perdarahan pd masa ovulatorik berhubungan
dg faktor neuromuskuler(syaraf otot),
vasomotorik dan hematologik (mekanisme
belum seberapa dimengerti)
Anovulatorik berhubungan dg gangguan
endokrin

Pd siklus ovulatorik dan anovulatorik :

dibedakan dengan biopsi endometrium


Folikel persisten sering dijumpai pd
perimenopause. Esterogen yg terus
tinggi mengakibatkan hiperplasia
endometrium shg tjd perdarahan.
Sering sbg permulaan keganasan
endometrium
Setelah folikel tdk mampu lagi
membentuk esterogen, akan tjd
perdarahan lucut esterogen

Pemeriksaan penunjang;
Biopsi endometrium
Laboratorium darah & hemostasis
USG
Radio imuno assay
Diagnosis:
Singkirkan terlebih dahulu kelainan

organik

Anamnesis:
usia menarce
Lama & jumlah darah haid
Latar belakang keluarga
Latar belakang emosional

menars belum dijumpai siklus haid yg berovulasi


Perdarahan yg terjadi sampai membuat KU memburuk
Berikan progesteron secara siklik dari hari 16-25 siklus

haid selama 3 bulan.


Setelah itu dilihat apakah perdarahan berulang lagi &
apakah telah terjadi ovulasi
Bila setelah 6 bulan pengobatan ovulasi tetap (-),
pikirkan pemberian obat pemicu ovulasi seperti klomifen
sitrat, epimestrol atau hormon gonadotropin

Hipo/hipertiroid?
Gangguan hemostasis?
Pemeriksaan ginekologik:
singkirkan kelainan organik spt perlukaan genitalia,

erosi/radang atau polip servic, maupun mioma uteri


Diagnosis ditegakkan bdsk pengukuran suhu basal badan
atau pengukuran hormon FSH & LH
Penatalaksanaan:
Pada usia perimenars pengobatan hormonal perlu bila:
Tidak dijumpai kelainan organik maupun kelainan darah
Gangguan terjadi selama 6 bulan atau 2 tahun setelah

Kelainan menstruasi
Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan

naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi,


yang menyebabkan rasa sakit.
Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan
mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi
wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya.
Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat
menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satusatunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara
pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala
dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung
bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada
tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat
menunjukkan ketidaksuburan.[2]

MENORRHAGIA
Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat

menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi,


namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu
jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau
lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh
pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah
yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan
darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".
Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk
mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak
berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus,
dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang
baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk
mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun
pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk
hamil.[2]

OLIGOMENORRHEA
Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi

datangnya termasuk normal, namun hanya bila


hal ini terjadi pada tahun pertama wanita
mengalami menstruasi dan saat
perimenopause (tahun-tahun menjelang
menopause).
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga
menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat
memengaruhi tingkat kesuburan dan
kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.[2]

AMENORRHEA
Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga

bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab


lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea,
perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling
umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan.
Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit,
stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan
yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa
jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan).
Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil.
Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang
ketat.[2]

Penyakit yang dapat disertai


amenorea
Kelainan Kejiwaan
1.
2.
3.

Psikosis
Anoreksia nervosa
Pseudosiesis

Gangguan Poros Hipotalamus-Hipofisis


1.
2.

Sindrom amenorea galaktorea


Sindrom Stein-Leventhal

Gangguan Hipofisis
1.

2.
3.
4.

Insufisiensi hipofisis (Sindrom Sheehan


dan Penyakit Simmonds)
Tumor Hipofisis
Kelainan kongenital pada Hipofisis

Gangguan Gonad (ovarium)


1.
2.
3.
4.
5.

Disgenesis/ Agenesis ovarii (Sindrom


Turner)
Sindrom feminisasi Testikuler
Menopause prematur
Sindrom ovarium yang Tidak Peka
(The insensitive ovary syndrome)
Tumor-tumor ovarium

Gangguan Glandula suprarenalis


1.
Sindrom Adrenogenital
2.
Sindrom Crushing
3.
Penyakit Addison

Gangguan Uterus dan vagina


1.
Sindrom Asherman
2.
Endometritis tuberkulosa

Anda mungkin juga menyukai