Anda di halaman 1dari 21

PIDATO

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN/LKPJ BUPATI


PURBALINGGA DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN ANGGARAN 2006

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua
 Yth. Bapak Ketua, Para Wakil Ketua dan Bapak-Ibu Segenap Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purbalingga;
 Yth. Bapak Wakil Bupati beserta Rekan-Rekan MUSPIDA Kabupaten Purbalingga;
 Yth. Sdr. Sekretaris Daerah beserta segenap Jajaran Pejabat di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purbalingga;
 Yth. Para Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD;
 Para tamu undangan dan hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat IIlahi Robbi - Tuhan
Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya
kepada kita sekalian, sehingga pada kesempatan pagi hari ini kita dapat dipertemukan
dalam keadaan sehat wal’afiat pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah /
DPRD Kabupaten Purbalingga dengan Acara Penyampaian Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban / LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah / APBD Kabupaten Purbalingga
Tahun Anggaran 2006 kepada DPRD Kabupaten Purbalingga.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban / LKPJ Bupati kepada DPRD


merupakan amanah ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang “Pemerintahan Daerah” dan pasal 27 Peraturan Pemerintah / PP Nomor 3 Tahun
2007 tentang “Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat” yang menyatakan
bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban memberikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah dan memberikan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

Sesuai ketentuan Pasal 16 PP Nomor 3 tahun 2007 dimaksud, ditegaskan bahwa LKPJ
disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah / RKPD yang merupakan
penjabaran tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah / RPJMD
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / RPJPD.

Sebagaimana penyampaian LKPJ tahun – tahun sebelumnya, LKPJ Tahun Anggaran


Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1
Tahun Anggaran 2006
2006 kami sampaikan bersamaan dengan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah / APBD Tahun Anggaran 2006, karena
sesuai dengan ketentuan pasal 184 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ditegaskan
bahwa Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan / BPK paling lambat 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, yang meliputi : Laporan Realisasi APBD,
Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang dilampiri dengan
Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Daerah /BUMD.

Secara substansial LKPJ merupakan progress report penyelenggaraan pemerintahan


daerah yang sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai media untuk mengevaluasi hasil-hasil
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama satu tahun anggaran, serta
diharapkan dapat menjadi obor dan pemacu semangat untuk memperbaiki kinerja
pemerintah daerah beserta jajarannya pada tahun-tahun yang akan datang agar semakin
baik lagi.

Berdasarkan ketentuan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut, LKPJ yang


hari ini kami sampaikan kepada Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat, memuat
tentang Dasar Hukum, Kebijakan Pemerintah Daerah yang meliputi Visi, Misi, Arah
Kebijakan, Strategi dan Prioritas serta Program Kerja dan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang berisi hasil-hasil yang dicapai, permasalahan yang dihadapi
dan upaya pemecahannya dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi, tugas pembantuan
maupun tugas umum pemerintahan atau dekonsentrasi.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami telah berupaya menyusun secara
sistematis, jelas dan lengkap LKPJ dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD TA. 2006 ini yang terbagi dalam 3 (tiga) bagian besar, dan dilengkapi dengan
kumpulan dokumen pendukung, yang meliputi :

a. Bagian Pertama, Pidato Laporan Keterangan Pertanggungjawaban/LKPJ Bupati


Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten
Purbalingga Tahun Anggaran 2006. Pidato Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban ini pada dasarnya merupakan Ringkasan yang berisi tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006.

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


2
Tahun Anggaran 2006
b. Bagian Kedua, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban / LKPJ Bupati Purbalingga
Tahun Anggaran 2006 kepada DPRD Kabupaten Purbalingga, termasuk didalamnya
Ringkasan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, dengan sistematika
Bab I : Pendahuluan, Bab II : Kebijakan Pemerintah Kabupaten, Bab III : Kebijakan
Umum Pengelolaan Keuangan Daerah baik dari sisi Pendapatan maupun Belanja,
Bab IV : Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah, Bab V : Penyelenggaraan
Tugas Pembantuan, Bab VI : Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan /
Dekonsentrasi, dan Bab VII : Penutup.

c. Bagian Ketiga, berupa Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah / APBD Tahun Anggaran 2006 yang meliputi :
Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan yang dilampiri dengan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Daerah
/BUMD.

Adapun dokumen pendukung Laporan Keterangan Pertanggungjawaban /LKPJ Bupati


terdiri dari berbagai produk pemerintah daerah dan rekaman peristiwa selama Tahun
2006 yakni : (1) Himpunan Produk Hukum Kabupaten Purbalingga Tahun 2006, (2) Buku
laporan kegiatan Bupati / Wakil Bupati Purbalingga Tahun 2006, dan (3) Buku Kumpulan
Prestasi Kabupaten Purbalingga Tahun 2006.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang “Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional”, maka pada tahun 2005 telah disusun berbagai
produk perencanaan pembangunan yang antara lain meliputi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah/RPJMD Tahun 2005 - 2010, dan Rancangan PERDA tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah /RPJPD Tahun 2005 - 2025 yang
kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah/RKPD setiap tahunnya.

Dengan berbagai sumber daya dan potensi yang ada, kami bersama-sama seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten bertekad untuk meletakkan dan melaksanakan nilai-nilai
baru sesuai dengan tuntutan zaman, serta melakukan koreksi terhadap kekurangan-
kekurangan masa lalu. Dalam kaitan ini, perbaikan dan optimalisasi penyelenggaraan
pemerintahan telah diupayakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan prinsip-prinsip
tata pemerintahan yang baik atau good governance.

Berbagai isue dan permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan
serius adalah masalah pengangguran, kemiskinan, kesenjangan, dan pelayanan publik

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


3
Tahun Anggaran 2006
yang belum optimal. Secara berangsur-angsur, hal tersebut telah mengalami
pembenahan dan perbaikan, bahkan dalam hal pelayanan publik kita patut bersyukur
karena pada akhir tahun 2006, Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah diakui kinerja
pelayanan publiknya secara nasional, yang ditandai dengan diterimanya “Piala Citra
Bhakti Abdi Negara” dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI yang
disaksikan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Dimana Piala Citra Bhakti
Abdi Negara ini merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Pemerintah
Pusat kepada 26 (dua puluh enam) Kabupaten/Kota se Indonesia yang dinilai telah
mempunyai komitmen dan dapat melaksanakan pelayanan publik secara baik.
Selanjutnya dengan memperhatikan berbagai isue dan permasalahan sebagaimana
tersebut diatas, maka pokok-pokok kebijakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga
diarahkan pada :

Bidang Pemerintahan, melakukan konsolidasi aparatur dan penataan kelembagaan


serta sumber daya aparatur pemerintah agar efisien, efektif dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme / KKN guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
sekaligus meningkatkan kepercayaan dan dukungan rakyat terhadap pemerintah.

Bidang Pembangunan, diarahkan untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat


secara merata, melalui upaya pemulihan/recovery terhadap kecukupan kebutuhan pokok
manusia utamanya pangan dan papan, serta memprioritaskan kegiatan pembangunan di
bidang pendidikan dan agama, kesehatan dan kesejahteraan sosial, ekonomi kerakyatan
dan pembangunan perdesaan.

Bidang Kemasyarakatan, terus diupayakan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat


yang kondusif, serta pemberdayaan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
iklim yang sejuk dan dinamis sehingga semangat/greget serta keterlibatan masyarakat
luas dalam proses pembangunan dapat diwujudkan secara nyata. Demikian halnya
pelaksanaan pembangunan diselenggarakan melalui suatu perencanaan partisipatif,
bottom-up, dan local planning dengan melibatkan masyarakat, yang menekankan pada
upaya menumbuhkembangkan prakarsa dan kreativitas masyarakat.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan Purbalingga sebagaimana


ditetapkan dalam RPJM Tahun 2005 - 2010; telah dilakukan pembenahan/perbaikan,
peningkatan dan keterpaduan penyelenggaraan tugas bidang pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan melalui berbagai kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan dengan tetap memperhatikan keseimbangan pertumbuhan antar
wilayah.

Sejalan dengan semangat reformasi, maka penyelenggaraan administrasi pemerintahan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


4
Tahun Anggaran 2006
yang menjadi tugas dan kewajiban pemerintah daerah telah dilaksanakan berdasarkan
paradigma baru yang berkembang yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang
berazaskan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas.

Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten


Purbalingga terus mengembangkan kebijakan dengan memfokuskan pada empat pilar
pembangunan, yaitu : (1) pilar pembangunan pendidikan dan agama, (2) pilar
pembangunan kesehatan dan kesejahteraan sosial, (3) pilar pembangunan ekonomi
kerakyatan, dan (4) pilar pembangunan perdesaan, yang didukung oleh seluruh bidang-
bidang pembangunan lainnya secara sinergis dan terpadu, dengan landasan keimanan
dan ketakwaan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta jati diri masyarakat Purbalingga
yang cablaka / terbuka dan berbudaya.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dengan diselenggarakannya azas desentralisasi/otonomi yang secara utuh dan bulat


yang diletakkan pada daerah kabupaten/kota, maka kewenangan dan potensi daerah
harus dikelola dengan berbagai kiat atau siasat baik berupa inovasi dan kreativitas dalam
koridor yang masih dibenarkan menurut peraturan perundang-undangan, untuk
menghasilkan produk-produk secara lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah ini, penyelenggaraan pemerintahan daerah masih


dalam kerangka penguatan landasan atau fondamen tata laksana penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Pemerintah Kabupaten telah melakukan berbagai langkah
antara lain : penyempurnaan penataan kewenangan pemerintah daerah, penataan
kelembagaan, personil dan pengisian jabatan, peningkatan kemampuan sumber daya
aparatur, dan pengembangan kebijakan reward and punishment dalam upaya
peningkatan kinerja aparatur. Di samping itu, dilakukan pula pembinaan aparatur yang
berorientasi pada peningkatan pelayanan masyarakat dengan pengawasan
pembangunan yang semakin ketat.

Disamping itu, dalam upaya terus meningkatkan daya guna dan hasil penyelenggaraan
pemerintahan Desa, juga telah dilakukan pula review terhadap Peraturan-Peraturan
Daerah/Perda yang tidak sesuai lagi dengan jiwa dan semangat reformasi antara lain
berupa penataan kembali Perda-Perda tentang Pemerintahan desa serta
melaksanakannya secara konsisten, termasuk dalam pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa. Di bidang kemasyarakatan, terus dilakukan peningkatan pemberdayaan lembaga-
lembaga kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, kewanitaan, dan profesi yang
dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya kehidupan demokrasi dan kegiatan sosial
budaya masyarakat.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dalam pelaksanaan pembangunan Tahun Anggaran 2006, Pemerintah Kabupaten


Purbalingga bertekad melanjutkan komitmen yang tinggi dan berkonsentrasi penuh pada
upaya penanggulangan pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan. Upaya
penanggulangan permasalahan tersebut dilaksanakan dengan berlandaskan pada
berbagai kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah / RPJMD yang juga dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah /
RKPD. Kebijakan tersebut masih diarahkan untuk melanjutkan upaya pemenuhan
kebutuhan dasar manusia utamanya pangan dan papan khususnya untuk penduduk
miskin, peningkatan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan
pemerataan kesempatan memperoleh pelayanan kesehatan, penciptaan akses ekonomi
bagi usaha mikro, kecil dan menengah dengan meningkatkan kegiatan pembangunan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


5
Tahun Anggaran 2006
dan transaksi usaha / bisnis sampai ke tingkat perdesaan. Di samping itu, tetap
diupayakan fasilitasi untuk berkembangnya dunia usaha dan investasi dalam negeri
maupun luar negeri yang mampu memperluas kesempatan berusaha dan memperlebar
lapangan kerja.

Meskipun kegiatan pembangunan ekonomi telah dilaksanakan dengan penuh


kesungguhan, namun tidak berarti bahwa permasalahan pengangguran dan kemiskinan
sudah dapat diselesaikan, mengingat pengangguran dan kemiskinan merupakan suatu
persoalan multi-dimensi dan komplek yang mencakup berbagai aspek kehidupan.

Masalah pengangguran yang sangat kompleks ini menjadi tanggung jawab dan
kewajiban semua pihak, baik pada jajaran pemerintah, swasta maupun masyarakat. Dari
upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini, ternyata dapat membuka lapangan
usaha dan pekerjaan sekaligus mengurangi pengangguran, walaupun hasilnya belum
mencapai posisi sebagaimana yang kita harapkan bersama. Hal tersebut terjadi, karena
jumlah angkatan kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun kurang sebanding
dengan perluasan lapangan kerja baru, di samping kondisi perekonomian yang lebih luas
yang masih terkendala yang juga mempengaruhi kinerja ekonomi daerah. Masalah
pengangguran ini menjadi tantangan yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintah
bersama dunia usaha dan masyarakat itu sendiri.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan rakyat / kesra, yang sangat


menjadi perhatian dan prioritas Pemerintah Kabupaten Purbalingga pada Tahun 2006
adalah memacu kegiatan pembangunan manusia yang meliputi pendidikan dan agama,
kesehatan, pengembangan ekonomi keluarga dan ketenagakerjaan.

Pembangunan bidang pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya peningkatan


kapasitas dan kualitas sumberdaya manusia secara berkelanjutan untuk terwujudnya
masyarakat yang terdidik, berkualitas dan berakhlak mulia / akhlaqul karimah, sehingga
mampu mengolah potensi dan sumberdaya yang ada untuk peningkatan derajat hidup
dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, telah diupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan dan peningkatan kemampuan akademik
masyarakat. Pembangunan bidang pendidikan diprioritaskan pada pelayanan pendidikan
dasar dan menengah, khususnya dalam penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar/Wajardikdas 9 (sembilan) tahun, termasuk pengembangan Pendidikan Luar
Sekolah /PLS untuk mengatasi siswa putus sekolah / drop out dan pemberantasan buta
aksara. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pembangunan Unit Sekolah Baru/USB
dan pengembangan Ruang Kelas Baru/RKB, perluasan sekolah terbuka, pembentukan
kejar paket, peningkatan biaya operasional sekolah, pengembangan bea siswa baik untuk
alasan ekonomi maupun prestasi dan peningkatan peran serta masyarakat. Disamping
itu, dilakukan upaya peningkatan mutu pendidikan secara bertahap melalui pembenahan
manajemen pendidikan, peningkatan SDM guru dan tenaga kependidikan serta
pengembangan sekolah-sekolah unggulan, sekolah bertaraf nasional maupun
internasional serta pengembangan sertifikasi ISSO 9000 pada beberapa sekolah.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pendidikan yang


dilaksanakan dalam Tahun 2006, dapat dilihat dari indikator pendidikan, diantaranya
adalah : (1) meningkatnya Angka Partisipasi Kasar/APK yang semula tahun 2005 sebesar
111,51 untuk SD, 94,96 untuk SLTP dan 34,09 untuk SLTA; meningkat pada Tahun 2006
menjadi 111,62 untuk SD, 96,69 untuk SLTP dan 34,83 untuk SLTA (2) Angka Partisipasi
Murni/APM yang semula pada tahun 2005 sebesar 91,42 untuk SD, 77,7 untuk SLTP dan
32,94 untuk SLTA, meningkat pada tahun 2006 menjadi 93,44 untuk SD, 77,7 untuk
SLTP dan 32,94 untuk SLTA; (3) Angka melek huruf (literacy rate) tahun 2006 menjadi
sebesar 92,80; (4) Rata-rata lama sekolah (years of schooling) tahun 2006 menjadi

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


6
Tahun Anggaran 2006
sebesar 6,40; serta tersedianya berbagai sarana dan prasarana penunjang pendidikan
yang semakin memadai.

Selain pembangunan bidang pendidikan, pembangunan bidang kesehatan pun telah


dilaksanakan secara signifikan, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui lembaga-lembaga
pelayanan kesehatan yang secara terus menerus ditingkatkan kinerjanya, di samping
peran kader dalam ikut memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan. Pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat dengan mengembangkan dan membiasakan pola hidup sehat. Keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan dapat dilihat dari indikator, antara lain : (1)
menurunnya tingkat kesakitan masyarakat (Malaria, Demam Berdarah Dengue, ISPA,
Diare dan TB Paru); (2) menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 7,43 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 6,79 per 1.000 kelahiran hidup pada Tahun
2006; (3) menurunnya angka kematian ibu melahirkan (AKI) dari 109,07 per 100.000
pada tahun 2005 menjadi 48,54 per 100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2006; (4)
menurunnya permasalahan gizi buruk (underweight) pada anak balita dari 0,70 persen
pada tahun 2005 menjadi 0,62 pada Tahun 2006; (5) meningkatnya angka rata-rata usia
harapan hidup dari 68,50 tahun pada tahun 2005 menjadi 69 tahun pada Tahun 2006; (6)
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan telah mencapai 69 % pada Tahun 2006; (7)
cakupan imunisasi lengkap bayi menjadi 84,5 % pada Tahun 2006; dan (8) meningkatnya
kondisi umum kesehatan masyarakat serta lingkungannya.

Pelayanan kesehatan masyarakat terasa semakin lebih merata dengan lebih


meningkatnya pelaksanaan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat /
JPKM karena semakin disadarinya arti penting landasan filosofi pelayanan kesehatan
secara kebersamaan / kegotong royongan. Secara kuantitatif kepesertaan JPKM
meningkat dari 47.528 KK pada tahun 2005 menjadi 47.929 KK pada tahun 2006 yang
terdiri dari : Strata II sebanyak 24.120 KK dan Strata III sebanyak 23.809 KK. Disamping
itu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat terasa semakin baik dengan telah dibangun
dan dioperasikannya Desa Sehat Mandiri di 133 Desa yang dimotori oleh Lembaga
Poliklinik Kesehatan Desa /PKD.

Rapat Paripurna Dewan yang terhormat,

Hal lain yang juga mendapat perhatian besar dari Pemerintah Kabupaten adalah
penanganan masalah pengangguran, di mana pemerintah kabupaten telah melakukan
berbagai upaya, antara lain :

1. Penetapan kebijakan pembangunan pada semua bidang agar selalu berdampak pada
perluasan kesempatan kerja dan penggunaan produk lokal;

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


7
Tahun Anggaran 2006
2. Penetapan kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui kemudahan
perijinan usaha dengan ditingkatkannya kualitas pelayanan dan kewenangan Kantor
Pelayanan Perizinan Dan Investasi/KPPI, membantu akses permodalan dengan suku
bunga rendah /subsidi bunga, pengembangan informasi pasar, peningkatan
manajemen dan teknik produksi, perintisan usaha, dan penyiapan infrastruktur seperti
pasar, kios-kios, dan sub terminal agribisnis agar dunia usaha / swasta tumbuh dan
berkembang, sehingga dapat memperluas lapangan usaha dan menyerap tenaga
kerja;

3. Penciptaan lapangan kerja melalui pelaksanaan pembangunan fisik dan ekonomi


khususnya melalui program - program pemberdayaan masyarakat yang bersifat padat
karya di tingkat perdesaan;

4. Penyiapan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan permintaan pasar melalui
pendidikan, pelatihan dan pemagangan calon tenaga kerja di berbagai keahlian
seperti baby sitter, perbengkelan, elektronika, tata boga dan keahlian kerajinan;

5. Pembinaan terhadap angkatan kerja lokal/AKL, angkatan kerja antar daerah/AKAD


dan Angkatan Kerja Antar Negara/ AKAN, khususnya pembekalan TKI yang akan
diberangkatkan ke luar negeri;

6. Penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan formal yang berorientasikan life
skill.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dalam bidang ekonomi, menunjukkan adanya perkembangan kehidupan ekonomi


masyarakat yang berangsur-angsur kondisinya semakin membaik. Kondisi tersebut dapat
dilihat dari beberapa indikator ekonomi seperti meningkatnya pertumbuhan ekonomi,
pendapatan regional, pendapatan per-kapita dengan distribusi yang semakin merata dan
tingkat inflasi yang relatif terkendali. Hal ini ditandai dengan meningkatnya laju
pertumbuhan ekonomi daerah dari 3,50 persen pada tahun 2001 dan terus berkembang
hingga Tahun 2005 menjadi 4,18 persen. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,
pendapatan perkapita masyarakat mengalami peningkatan. Berdasarkan harga berlaku
PDRB tahun 2004 sebesar Rp. 2,564 trilyun dan terus berkembang hingga Tahun 2005
menjadi Rp 2,912 trilyun. Dengan adanya peningkatan PDRB, maka kondisi pendapatan /
income perkapita masyarakat juga mengalami trend kenaikan. Berdasarkan harga berlaku
pendapatan perkapita tahun 2004 sebesar Rp. 2.527.544,- pada akhir Tahun 2005
mencapai Rp 2.820.181,-.

Gambaran makro perekonomian Kabupaten Purbalingga hingga Tahun 2006 nampak


pada struktur ekonomi yang masih bertumpu pada bidang pertanian dalam arti luas yang
meliputi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan
pengelolaan hutan rakyat. Dengan struktur ekonomi daerah yang demikian menjadi
tantangan kita bersama untuk terus mengembangkan bidang pertanian ke arah pola
agrobisnis dan agroindustri, di samping terus mendorong bidang-bidang lainnya untuk
memperluas lapangan usaha dan lapangan pekerjaan, guna memerangi pengangguran
dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Pemberdayaan ekonomi kerakyatan mendapatkan perhatian khusus yang antara lain


meliputi pemberdayaan petani, pengrajin, pengusaha rumah tangga, mikro, kecil dan
menengah / UMKM, serta fasilitasi pengembangan usaha bidang informal.
Pemberdayaan petani dilakukan melalui upaya peningkatan kemampuan dan ketrampilan
petani, peningkatan produksi dan komoditas pertanian yang mempunyai prospek pasar,

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


8
Tahun Anggaran 2006
pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, pengembangan manajemen usaha petani
dengan corporete farming, pengembangan investasi dan pola kemitraan, serta fasilitasi
permodalan dalam usaha tani. Khusus untuk meningkatkan gairah petani padi gabah,
pemerintah kabupaten terus mengembangkan kebijakan pembelian padi/gabah di tingkat
petani secara proporsional untuk kepentingan Program Padat Karya Pangan/PKP,
pemenuhan kebutuhan beras PNS dan untuk keperluan pasar umum dengan sumber dari
dana talangan APBD dan dana Lembaga Usaha Ekonomi Produktif / LUEP. Di samping
itu, Pemerintah Kabupaten juga memberikan fasilitas kemudahan dalam proses
pascapanen melalui keberadaan dan manajemen PUSPAHASTAMA.

Guna mendorong kemajuan bidang pertanian dan sekaligus pengembangan UMKM, terus
dikembangkan berbagai kerjasama / networking dengan lembaga-lembaga pemerintah
maupun non pemerintah, seperti pembangunan Kawasan Industri Kompos Kandang
Unggul / KIKKU di Desa Mipiran, pengembangan Balai Benih Induk Pertanian dan
perintisan pengembangan BBI/Gurame Centre. Di samping itu terus dikawal
operasionalisasi kerjasama pengembangan Program Studi Teknik Universitas Jenderal
Soedirman / UNSOED di Desa Blater dan pembangunan Gardu Induk listrik di Desa
Panican kerjasama dengan PT PLN Pembangkit Jaringan Jateng dan DIY serta berbagai
bentuk kerjasama lainnya. Perlu kiranya kami sampaikan melalui kesempatan ini bahwa
fasilitasi pemerintah kabupaten dalam hal penyediaan tanah kepada UNSOED dan PT.
PLN telah mempertimbangkan keberlanjutan program yang dikerjasamakan
sebagaimana telah direkomendasikan oleh DPRD.

Sedangkan upaya untuk menciptakan iklim yang dapat mendorong kegiatan usaha
UMKM dan Koperasi, terus dilaksanakan pula berbagai program dan kegiatan antara
lain : integrasi berbagai perizinan usaha, peningkatan kemampuan manajerial dan teknik
produksi, bantuan peralatan produksi secara terbatas, meningkatkan akses permodalan,
fasilitasi temu usaha, expo dan pasar lelang, penyediaan informasi bagi pelaku bisnis,
penerbitan tabloid Derap Perwira, serta penyusunan profil potensi daerah dalam bentuk
situs internet dan CD interaktif, berbagai booklet, leaflet dan brosur-brosur serta
mengupayakan diselenggarakannya berbagai event tingkat regional dan nasional di
Purbalingga. Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga tetap konsisten melanjutkan
kerjasama antar daerah di bidang ekonomi khususnya pemasaran wilayah, dalam forum
kerja sama regional management “BARLINGMASCAKEB”.
Perkembangan dunia usaha dan investasi di Kabupaten Purbalingga dari tahun ke tahun
menunjukkan trend yang baik. Pada tahun 2005 nilai investasi PMA sebesar
Rp. 95.009.996.950,- dan PMDN sebesar Rp.7.476.998.000,- pada Tahun 2006
berkembang menjadi PMA sebesar Rp.106.327.266.052,- dan PMDN sebesar Rp.
8.900.000.000,-Jumlah perusahaan di Purbalingga pada Tahun 2006 tercatat perusahaan
berorientasi ekspor sebanyak 28 buah, yang terdiri dari perusahaan PMA 13 buah, PMDN
sebanyak 1 buah, serta non PMA dan PMDN sebanyak 14 buah. Di samping itu tercatat
telah dikeluarkannya izin usaha oleh KPPI selama Tahun 2006 sebanyak 4.565 izin. Atas
keseriusan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam memberikan kemudahan bagi para
investor untuk berinventasi dan pengembangan usaha tersebut, berdampak pada
semakin meningkatnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha di wilayah Kabupaten
Purbalingga.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Dalam rangka mendorong kegiatan ekonomi masyarakat, telah dilaksanakan berbagai


kegiatan pembangunan infrastruktur yang ditandai dengan dilanjutkannya pembangunan
dan pemeliharaan berbagai sarana dan prasarana perekonomian seperti jalan, jembatan,
irigasi, pasar, kios-kios, sub-sub terminal, peningkatan sarana/prasarana perikanan
berupa balai benih ikan serta UPR, Satuan Kerja Wilayah/Satkerwil pertanian, kebun-
kebun bibit permanen/semi permanen dan sebagainya.

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


9
Tahun Anggaran 2006
Di bidang prasarana sosial dasar, telah dibangun dan diperbaikinya gedung-gedung
perkantoran, sekolah, madrasah, perpustakaan, museum budaya, balai pengobatan,
puskesmas, rumah sakit umum, rumah sakit bersalin dan rintisan pengembangan
polindes menjadi Poliklinik Kesehatan Desa/PKD, termasuk membantu pemeliharaan dan
renovasi sarana peribadatan, seperti masjid dan musholla pedesaan, pondok-pondok
pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an/TPQ dan berbagai sarana yang dimiliki oleh
masyarakat dan yayasan sosial.

Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan keserasian laju pertumbuhan


antar wilayah. Oleh karena itu, telah ada perhatian khusus kepada wilayah yang masih
dinilai tertinggal. Adapun langkah yang dilakukan antara lain : membuka akses bagi
wilayah potensial yang masih terisolir secara bertahap melalui pembangunan dan
peningkatan prasarana jalan/jembatan, serta pemeliharaan berkala jalan antar desa dan
kecamatan. Juga telah diupayakannya penyediaan sarana air bersih dan pendistribusian
langsung air bersih pada wilayah-wilayah yang dalam musim kemarau selalu mengalami
kesulitan air seperti Kecamatan Kejobong, Pengadegan dan Rembang, serta dilakukan
perbaikan sarana irigasi secara bertahap sesuai kemampuan daerah.

Sejalan dengan pembangunan yang berorientasikan pada pengembangan wilayah


perdesaan; juga telah diberikan perhatian pada pembangunan wilayah perkotaan
khususnya pembenahan pada Ibukota-Ibukota Kecamatan sebagai penyangga Kota
Purbalingga, agar memiliki denyut nadi perekonomian. Oleh karena itu, telah dilakukan
pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar perkotaan, seperti : trotoar,
lampu penerangan jalan, pasar kecamatan, sub terminal dan penanaman/ penghijauan
turus jalan.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Dalam pengembangan kehidupan demokrasi dan penciptaan iklim yang kondusif agar
kegiatan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan dengan lancar, Pemerintah
Kabupaten senantiasa membuka diri untuk menerima sumbang pikir dan saran serta kritik
guna memperbaiki keadaan menuju kondisi yang lebih favourable. Penyamaan persepsi
dan kerjasama antara aparatur, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh komponen
yang ada di masyarakat melalui proses share vision terus diupayakan. Kran-kran
komunikasi timbal balik dengan para stakeholders pembangunan terus dibuka dan
ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, untuk menjaga hubungan yang dinamis dan harmonis
antara Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi/Rakor
Muspida dan Pimpinan Dewan secara rutin setiap bulan, disamping yang bersifat
insidental sesuai kebutuhan, serta dikembangkan pula forum-forum konsultasi dengan
jajaran Dewan untuk membahas hal-hal yang dinilai urgen dan menjadi sorotan
masyarakat luas, termasuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa/Pilkades.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan desa, pada tahun 2006


telah dapat diselesaikan 4 (empat) buah Peraturan Daerah yang mengatur tentang
Pemerintahan Desa, meliputi : Pedoman Umum Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
Desa, Badan Permusyawaratan Desa / BPD, Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa serta Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa guna
menggantikan perda-perda sejenis yang ditetapkan pada tahun 2000.

Mendasarkan keempat Perda tersebut, telah dapat diselesaikan pembentukan BPD di


224 desa secara tertib sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di samping
itu, juga telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa / Pilkades di 152 Desa secara
serentak pada tanggal 17 Desember 2006, yang secara umum berlangsung dengan
tertib, aman dan lancar, yang kemudian dilanjutkan dengan pembekalan Calon Kepala

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


10
Tahun Anggaran 2006
Desa terpilih serta kegiatan verifikasi dan validasi data Perangkat Desa se Kabupaten
Purbalingga.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat telah ditetapkan Peraturan Bupati


Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pelimpahan sebagian tugas yang menjadi Kewenangan
Bupati kepada Camat di wilayah Kabupaten Purbalingga yaitu sejumlah 42 bidang yang
meliputi bidang pemerintahan sebanyak 17 jenis, bidang ekonomi dan pembangunan 8
jenis, bidang pendidikan dan kesehatan 7 jenis, bidang sosial dan kesejahteraan rakyat 6
jenis dan bidang pertanahan 4 jenis.

Untuk meningkatkan kinerja aparatur Pemerintah Desa, telah dilakukan upaya perbaikan
kesejahteraan melalui : kenaikan Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan
Desa/TPAPD sebesar 100 % dari APBD sebelumnya, pemberian tunjangan bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa non Bengkok, bantuan pakaian dinas, bantuan komputer,
pembinaan kewirausahaan bagi Kepala Desa yang purna tugas, bimbingan teknis / bintek
perangkat desa, pembenahan buku-buku administrasi pemerintahan desa, serta bantuan
penyelenggaraan PILKADES di 152 Desa. Di samping itu, dalam rangka penegakan
disiplin dan peningkatan citra desa, terus dilakukan upaya pembinaan aparatur
pemerintah desa secara berkelanjutan melalui mekanisme reward and punishment.

Keberhasilan pembangunan di bidang Pemerintahan Desa dirasakan cukup


membanggakan. Hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya Kabupaten Purbalingga sebagai
lokasi kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten/Kota baik dari luar maupun lingkup
Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, pada tahun 2006, Kabupaten Purbalingga menjadi
lokasi pemagangan para Kepala Desa / Kelurahan dari Kabupaten Wajo Provinsi
Sulawesi Selatan dan Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Permasalahan lain yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah upaya peningkatan
kapasitas masyarakat yang dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program dan
kegiatan pemberdayaan mayarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat di Kabupaten
Purbalingga dilaksanakan melalui paradigma masyarakat membangun yang menekankan
pada upaya menumbuhkembangkan prakarsa, kreativitas dan peran serta masyarakat
dalam pembangunan. Dalam kaitan ini, pemerintah kabupaten telah menginisiasi dan
melaksanakan berbagai program pembangunan yang dapat memotivasi dan
menggerakkan masyarakat sekaligus juga dapat meningkatkan kegiatan dan transaksi
usaha di tingkat perdesaan yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi
pengangguran dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut terus dikembangkan program-program pemberdayaan


masyarakat, seperti Program Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif/PUEP,
Pendampingan Program Pengembangan Kecamatan/PPK, Proyek Padat Karya
Pangan/PKP, Program Stimulan Pemugaran Rumah Keluarga Miskin/PSPR-GAKIN,
Pendampingan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan/P2KP dan Program
Pemberdayaan Perempuan dan Program Pemberdayaan Mayarakat yang Berperspektif
Gender/P2MBG.

Operasionalisasi berbagai program pemberdayaan masyarakat tersebut dilaksanakan


oleh masyarakat bersama perangkat desa dengan fasilitasi dari Pemerintah Kabupaten.
Jumlah masyarakat yang terlibat dan dapat merasakan dampak positif dari pelaksanaan
program ini sangat signifikan. Demikian pula keswadayaan masyarakat yang dapat
dibangun melalui program pemberdayaan ini cukup tinggi.
Sebagai suatu contoh munculnya swadaya masyarakat yang signifikan dari program -
program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dapat dilihat melalui
pelaksanaan berbagai program antara lain : Program Stimulan Pemugaran Rumah

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


11
Tahun Anggaran 2006
Keluarga Miskin/ PSPR- GAKIN yang dilaksanakan pada tahun 2003 sampai dengan
Tahun 2006, telah dapat memugar tidak kurang dari 7.309 rumah keluarga miskin,
dengan total dana sebesar Rp.18.572.000.000,- terdiri dari APBD Kabupaten sebesar Rp.
11.250.000.000,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp. 7.322.000.000,-. Ternyata
pelaksanaan program-program pemberdayaan tersebut sangat menyentuh masyarakat
bawah dan direspon dengan baik oleh warga masyarakat perdesaan pada umumnya. Di
samping itu, banyak pula kegiatan pembangunan yang secara murni digagas,
direncanakan dan dilaksanakan secara swadaya penuh oleh masyarakat, seperti
pembangunan prasarana peribadatan, sekolah swasta, madrasah, pondok pesantren,
balai pengobatan bahkan sarana infrastruktur perdesaan. Untuk itu kami mempunyai
komitmen yang tinggi untuk melanjutkan dan meningkatkan pelaksanaan program-
program yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Untuk mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat sebagaimana diuraikan


diatas, sekaligus sebagai implementasi pilar pembangunan perdesaan sejak tahun
anggaran 2004 telah dilaksanakan perimbangan keuangan pemerintah kabupaten
dengan desa dalam bentuk Dana Bantuan Pembangunan Desa/Kelurahan.
Alhamdulillah, kebijakan yang mulai direalisasikan pada awal tahun anggaran 2004, pada
Tahun 2006 dapat dilaksanakan dengan lebih lancar.

Belajar dari pengalaman ini, maka diupayakan untuk senantiasa meningkatkan


pembangunan di tingkat desa dengan suatu pola pengaturan sumber daya keuangan
yang lebih memberikan kesempatan bagi peningkatan kinerja Pemerintah dan
masyarakat Desa. Untuk itu, maka kebijakan pengalokasian dana block grant desa atau
Alokasi Dana Desa (ADD) terus dikembangkan dan disempurnakan

Pemberdayaan masyarakat di bidang budaya dapat dilihat dengan keaktifan lembaga-


lembaga kemasyarakatan yang bergerak dalam dunia seni dan budaya seperti Dewan
Kesenian Daerah/DKD, Persatuan Pedalangan Indonesia/PEPADI, Sanggar Seni,
Komunitas Musik, Kelompok Theater dan Kelompok-Kelompok Kesenian Tradisional dan
modern lainnya.

Pemberdayaan masyarakat di bidang ketertiban dan keamanan ditandai dengan semakin


terwujudnya suasana kondusif di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga, serta
menurunnya tingkat kriminalitas/kejahatan, bahkan tindak kriminal yang bersifat
kelompok/massal dapat dikatakan sangat minimal. Kondisi tersebut dapat terwujud berkat
kesigapan aparat keamanan dan peranan tokoh masyarakat serta pemuka agama dan
keaktifan aparatur Pemerintah Daerah dalam bersosialisasi di masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera dan berakhlakul karimah, terlihat


sangat nyata peranan dari tokoh agama/ alim ulama dan lembaga keagamaan seperti
Majelis Ulama, pondok pesantren, majelis taklim, kelompok-kelompok pengajian, masjid,
suro/musholla/langgar, TPQ dan komunitas gereja dalam melaksanakan syiar agama dan
upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan umat Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Keberadaan Masjid Agung Daarussalaam yang cukup megah yang berada di jantung
kota, telah dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan/syi’ar agama Islam yang
memacu semangat umat dalam berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan/ fastabiqul
khairat.

Rapat Paripurna Dewan yang Terhormat,

Kerja keras Pemerintah Daerah bersama masyarakat telah menampakkan hasil yang
cukup nyata dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraannya. Hal ini dapat
dilihat dari data kor survey sosial ekonomi nasional/Susenas BPS propinsi Jawa Tengah
dimana angka Indeks Pembangunan Manusia/IPM Kabupaten Purbalingga terus
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999, IPM Kabupaten Purbalingga adalah

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


12
Tahun Anggaran 2006
sebesar 63,0 dan menempati ranking ke-33 dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan
pada tahun 2005 telah meningkat menjadi 69,3 atau rangking 15. Sedangkan IPM Tahun
2006 masih dalam proses penghitungan BPS.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah kami menyampaikan secara garis
besar kebijakan dan pelaksanaan pembangunan pada periode Tahun 2006 di berbagai
bidang sebagaimana di bawah ini :
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Kebijakan urusan ini diarahkan
untuk mereview dan membangun suatu tatanan dan kelembagaan Pemerintahan Daerah
dan Desa yang mengarah pada perwujudan good governance dan peningkatan kualitas
pelayanan publik. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi inventarisasi personil
dan peralatan, penataan staf, peningkatan kapasitas PNS melalui berbagai diklat, tugas
dan izin belajar, pelayanan administrasi kepegawaian, penyusunan program kerja
pemeriksaan tahunan/PKPT dan penyusunan LAKIP Unit Kerja.

Adapun hasil yang dicapai antara lain terlaksananya pengisian jabatan dan penataan staf,
meningkatnya kinerja dan disiplin PNS, tersusunnya Program Kerja Pemeriksaan
Tahunan/PKPT reguler sesuai skala prioritas, terlaksananya pemeriksaan dan
pengawasan terhadap obyek pemeriksaan reguler dengan rekomendasi berbagai temuan
yang telah ditindaklanjuti sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Kedua, Urusan Pertanian. Kebijakan urusan ini diarahkan untuk peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto/PDRB yang berbasis ekonomi rakyat, peningkatan jangkauan
pemasaran produk lokal, pemenuhan/kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat,
peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat tumbuhnya
perekonomian daerah. Sebagai basis perekonomian daerah, bidang pertanian dalam arti
luas yang mencakup pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dan
kehutanan perlu didorong secara terus menerus dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup.

Pembangunan Pertanian tanaman pangan dan hortikultura ditempuh melalui program


peningkatan ketahanan pangan, pengembangan sarana dan prasarana pertanian,
perlindungan tanaman, dan pengembangan SDM pertanian. Melalui program ini antara
lain telah dapat dicapai produksi padi yang terus meningkat dari tahun ke tahun,
disamping palawija, buah dan sayur mayur. Produksi padi gabah pada Tahun 2006
mencapai 160.270 ton GKG dengan luas panen 30.180 Ha atau 101.435 ton beras. Hal
ini dapat menopang upaya swasembada beras, dan bahkan mengalami surplus beras
sebesar 18.767 ton.

Pembangunan Perkebunan dilaksanakan pengembangan agribisnis dan peningkatan


kualitas dan produktivitas perkebunan. Melalui program ini, dikembangkan komoditas
lokal unggulan seperti kopi,nilam panili dan lada. Hasil yang dicapai antara lain
meningkatnya produksi dan produktivitas hasil perkebunan. Dalam pembangunan
kehutanan, dilaksanakan penataan manajemen hutan, pengembangan dan produktivitas
hutan rakyat serta rehabilitasi hutan dan lahan melalui Program GNRHL. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain pengembangan dan pemeliharaan hutan rakyat, pengembangan
persuteraan alam, pengembangan lebah madu, penghijauan lahan kritis, turus jalan, dan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


13
Tahun Anggaran 2006
daerah tangkapan air. Hasil yang dicapai antara lain meningkatnya kemandirian
Kelompok Tani dalam pelaksanaan kegiatan Gerhan/GNRHL, serta meningkatnya
pengetahuan, dan sikap masyarakat untuk peduli lingkungan. Keberhasilan urusan ini
ditandai dengan diterimanya piagam penghargaan ketahanan pangan bagi Kelompok
Lembu Sari Desa Bojongsari dan Kelompok Tani Sri Mupangati Desa Karangturi dari
Menteri Pertanian pada bulan Nopember 2006.

Ketiga, Urusan Perikanan. Kebijakan urusan ini diarahkan untuk peningkatan


produktivitas usaha perikanan, pengembangan sarana dan prasarana perikanan,
pengembangan komoditas unggulan, agribisnis perikanan, serta pengembangan
Sumber Daya Manusia. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pengembangan
Balai Benih Ikan / BBI Kutasari, pembinaan dan penyuluhan pelestarian sumber daya
perikanan, pengembangan Unit Perbenihan Rakyat / UPR, pengembangan pasar ikan
dan pembangunan Gurame Centre kerja sama Pemerintah Kabupaten Purbalingga
dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Universitas Jenderal Soedirman
(UNSOED) Purwokerto.

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut, telah menunjukkan adanya


peningkatan ketersediaan benih ikan, meningkatnya luas lahan perikanan, produksi dan
produktivitas perikanan, serta bertambahnya jumlah petani dan kelompok pembudidaya
ikan. Meskipun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, kenaikan produktivitas
perikanan telah mampu mendongkrak tingkat konsumsi ikan masyarakat sebesar 5,8 %
dimana pada Tahun 2005 mencapai 12,05 kg/kapita/tahun dan pada Tahun 2006
meningkat menjadi 12,75 kg/kapita/tahun.

Pembangunan Peternakan antara lain ditempuh melalui program pengembangan sarana


dan prasarana peternakan, penanggulangan penyakit Avian Influenza (Flu Burung),
pembinaan dan pengembangan produksi peternakan, pengembangan inseminasi buatan,
peningkatan produktivitas usaha peternakan dan pengembangan agribisnis berbasis sapi
potong. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pelayanan inseminasi buatan ternak
besar dan kecil, revitalisasi poskeswan, pengobatan ternak, pelestarian ternak khas
kambing Kejobong dan pengembangan itik petelur berwawasan agribisnis.

Hasil yang telah dicapai dari kegiatan tersebut diatas antara lain adalah semakin
meningkatnya produksi dan produktivitas peternakan, yaitu : peningkatan populasi ternak
besar (sapi potong, kerbau, kambing), terkendalinya penyakit yang sering menyerang
ternak dan meningkatnya konsumsi protein hewani. Dengan naiknya populasi ternak
tersebut, maka telah berhasil menaikan produksi hasil ternak, antara lain berupa daging,
telur, susu, dan penjualan ternak ke luar wilayah. Peningkatan produksi ini juga
berdampak pada peningkatan konsumsi harian protein hewani masyarakat dimana pada
tahun 2005 tercatat sebesar 4,87 gram/kapita/hari sedangkan pada Tahun 2006
meningkat menjadi 4,91 gram/kapita/hari.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Keempat, Urusan perindustrian dan perdagangan. Kebijakan urusan ini diarahkan


untuk memperkuat struktur ekonomi daerah sekaligus membuka lapangan usaha,
penyerapan tenaga kerja dan masuknya investasi. Urusan industri diorientasikan pada
penguatan dan perluasan industri rumah tangga, mikro, kecil dan menengah utamanya
industri yang bergerak di bidang olahan hasil pertanian dan kerajinan melalui
pengembangan kemitraan, serta peningkatan jangkauan pemasaran produk-produk lokal.

Kegiatan dan hasil yang dicapai pada urusan ini antara lain penataan dan pengembangan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


14
Tahun Anggaran 2006
UPTD Logam Brubahan, pengadaan sarana dan prasarana UPTD makanan dan
minuman, bantuan alat pemintalan sutera alam, penyediaan garam konsumsi bagi
masyarakat, pelatihan teknologi pembatikan dan pewarnaan batik, pengguliran dana
pinjaman IRTK, fasilitasi akses dana permodalan dari APBD, peningkatan kemampuan
manajemen ekspor bagi UMKM dan pembangunan outlet Dekranasda di dalam
lingkungan Owabong. Disamping itu, juga telah diupayakan pengembangan kemitraan
dan membantu akses permodalan bagi industri dan jasa strategis, meningkatnya
pengetahuan dan wawasan pengrajin, meningkatnya sarana produksi industri kecil serta
meningkatnya modal usaha pengusaha industri kecil.

Disamping pembinaan UMKM, Pemerintah Kabupaten juga memberikan fasilitasi dan


kemudahan-kemudahan untuk menciptakan iklim yang sejuk bagi pengembangan usaha
dan investasi. Secara empiris, upaya ini mendapatkan respon yang baik dengan
berkembangnya jumlah industri besar yang berorientasi ekspor baik PMDN, PMA maupun
perusahaan non fasilitas, seperti perusahaan pengolahan kayu, wig, bulu mata palsu,
manaquin dan peralatan kosmetik.

Kebijakan Perdagangan dan Koperasi diarahkan pada peningkatan produksi dan


produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah /UMKM industri perdagangan dan
koperasi, pengembangan informasi usaha, pembinaan pengembangan dan peningkatan
kapasitas lembaga keuangan daerah. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi
pengembangan pemasaran produk unggulan dan potensial, promosi dan pemasaran
produk daerah, penyusunan indek harga konsumen, pengguliran dana pinjaman
pengembangan usaha perdagangan dan jasa strategis, penilaian kesehatan simpan
pinjam dan klasifikasi koperasi, temu usaha dan bantuan sertifikasi hak atas tanah bagi
Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Koperasi / UMKMK

Hasil yang dicapai antara lain tersedianya sarana dan prasarana pengembangan dan
fasilitasi pemasaran produk unggulan dan potensial daerah berupa kegiatan pasar lelang
komoditas agro di BARLINGMASCAKEB, Soropadan dan DKI Jakarta, tersusunnya buku
indek harga konsumen, meningkatnya modal usaha UMKM, tersedianya data klasifikasi
kesehatan KSP/USP serta terfasilitasinya sertifikasi hak atas tanah bagi UMKMK.

Kelima, urusan Penanaman Modal. Kebijakan urusan ini diarahkan pada peningkatan
pelayanan perijinan dan fasilitasi kebijakan pro investasi di daerah, peningkatan usaha
Perusahaan Daerah, pengembangan investasi dan pemasaran potensi daerah,
peningkatan penerimaan daerah, peningkatan kelembagaan dan kinerja lembaga
keuangan daerah, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta menumbuhkan unit-
unit usaha baru yang bisa berkembang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada urusan ini antara lain meliputi akuisisi 11 jenis perijinan
dan investasi, promosi dan potensi peluang investasi daerah, intensifikasi penerapan
Perda Perijinan, peningkatan kapasitas pembinaan dan pengawasan lembaga keuangan
daerah, serta pengembangan penyertaan modal daerah melalui penambahan modal
kerja khususnya pada BPR Artha Perwira dan PD BPR-BKK, BPR Syariah Buana Mitra
Perwira, pengembangan PD Purba Husada, PD Puspahastama, dan PD Purbalingga
Ventura, serta peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan PDAM.

Hasil-hasil yang telah dicapai antara lain meningkatnya mutu sistem pendataan perijinan
dan investasi, meningkatnya data dan informasi tentang peluang investasi, meningkatnya
pemasaran produk unggulan dan potensial, serta pertumbuhan PD. BPR, BPR-BKK dan
BKK.

Khusus PD. BPR-BKK, dana masyarakat yang berhasil dihimpun pada tahun 2005

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


15
Tahun Anggaran 2006
sebesar Rp. 69.676.589.000,- dan pada Tahun 2006 meningkat menjadi Rp.
70.814.447.000,-. Sedangkan kredit yang dikucurkan pada tahun 2005 sebesar
Rp.70.573.408.000,-, sedangkan pada Tahun 2006 sebesar Rp. 64.060.372.187,-.
Perolehan Laba pada Tahun 2005 tercatat sebesar Rp. 4.244.345.000,-
sedangkan pada Tahun 2006 secara operasional mengalami keuntungan sebesar Rp.
1.970.337.000,- Sedangkan 2 (dua) BPR/BKK yang tidak dimerger yaitu BKK Kejobong
dan Karangmoncol mengalami keuntungan sebesar Rp. 253.296.000,-.

Keenam, Urusan Kesehatan. Kebijakan urusan kesehatan diarahkan pada peningkatan


derajat kesehatan masyarakat dan terwujudnya keluarga yang sehat dan sejahtera.
Urusan Kesehatan dilaksanakan melalui program penyediaan, pemerataan dan
peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, pemanfaatan fungsi manajemen
kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat, pengawasan obat, zat aditif, makanan,
minuman dan kosmetika. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembangunan dan
rehabilitasi sarana kesehatan, pengadaan alat-alat medis dan non medis untuk sarana
pelayanan rawat jalan, inap dan intensif serta penunjang medis, pertemuan petugas
pengelola obat dan petugas laboratorium, perencanaan dan evaluasi KIA, peningkatan
kemitraan dukun bayi dan bidan, pemberantasan penyakit menular antara lain demam
berdarah dengue, malaria, TB paru dan kusta. Penanggulangan gizi buruk / Kekurangan
Energi Protein (KEP) pembinaan dan pengawasan kepada Industri Rumah Tangga (IRT)
dan obat tradisional serta pangan.

Hasil yang dicapai antara lain adalah terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan yang
digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, menurunnya angka
penyakit menular berbasis lingkungan (diare, DBD, malaria dll), meningkatnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat untuk tatanan rumah tangga.

Ketujuh Urusan Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan urusan ini diarahkan dalam
rangka meningkatkan kapasitas intelektual dan ketrampilan masyarakat. Program bidang
pendidikan dan kebudayaan antara lain pengadaan sarana dan prasarana pelayanan
umum, peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan bagi keluarga kurang mampu,
peningkatan pemerataan penyediaan dan profesionalisme tenaga kependidikan dan
peningkatan prestasi siswa. Sedangkan Kegiatan yang dilaksanakan antara lain
rehabilitasi dan pengadaan mebelair SD/MI, SLTP dan SMU, pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan, pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu dan
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar / Wajardikdas 9 (sembilan) Tahun,
pelatihan guru mata pelajaran, pelatihan Kepala Sekolah, pembekalan guru bantu, ujian
kompetensi produktif SMK, promosi kompetensi siswa dan pemilihan siswa teladan.

Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terpenuhinya
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan baik TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, maupun
SLTA/MA, terlaksananya beasiswa kurang mampu dengan jumlah penerima sebanyak
1.879 orang terdiri dari siswa SD/MI, SLTP/MTs dan SMA/MA, meningkatnya kualitas
tenaga pendidik / guru, meningkatnya prestasi siswa. Keberhasilan urusan ini ditandai
dengan diterimanya Piagam Penghargaan Juara II Kategori Tuntas Utama dalam Lomba
Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun tingkat Provinsi Jawa Tengah pada bulan Desember
2006.

Program Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan diarahkan pada upaya meningkatan
relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar tenaga kerja. Program
yang dilaksanakan antara lain pengembangan pendidikan masyarakat, dan
pengembangan prestasi siswa. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain fasilitasi
terhadap penyelenggaraan pendidikan keterampilan (life skill education) yang dilakukan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


16
Tahun Anggaran 2006
oleh lembaga pendidikan swasta, program community college serta pendidikan magang.
Hasil yang telah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tersebut adalah meningkatnya
kualitas pendidikan luar sekolah, meningkatnya relevansi lulusan PLS dengan kebutuhan
pembangunan dan pasar tenaga kerja, serta meningkatnya jumlah tenaga terampil /
terlatih.

Program Kebudayaan Daerah dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
diarahkan pada pembentukan sistem dan struktur kemasyarakatan yang
kondusif bagi upaya mengembangkan jatidiri bangsa yang unggul sesuai dengan
nilai budaya dan lingkungannya. Untuk mewujudkan hal tersebut dilaksanakan program
pembinaan seni dan budaya daerah, kebahasaan, kesusasteraan dan kepustakaan.
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan antara lain pengembangan perpustakaan umum
dan museum, pembinaan seni budaya dalam rangka melestarikan seni budaya lokal,
serta dilaksanakannya event-event seni seperti pameran seni rupa, lomba seni
tradisional, dan festival kentongan yang dilaksanakan secara rutin maupun berkala.

Hasil yang telah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain meningkatnya
apresiasi seni dan budaya masyarakat, meningkatnya jumlah grup kesenian daerah, dan
terciptanya iklim kondusif bagi upaya mengembangkan jatidiri bangsa dan memperkokoh
rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan.

Kedelapan, Urusan Pekerjaan Umum. Kebijakan urusan ini diarahkan untuk


meningkatkan aksesibilitas wilayah, peningkatan prasarana sosial ekonomi, feasibilitas
dan posibilitas wilayah serta keserasian pertumbuhan antar wilayah.

Program yang dilaksanakan antara lain pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan


pemeliharaan jalan, jembatan dan sarana irigasi, penataan dan pembangunan
infrastruktur perkotaan, penataan pemukiman dan lingkungan. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain adalah pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, pemeliharaan
berkala jalan, peningkatan jalan, penanggulangan kerusakan prasarana jembatan akibat
bencana alam, pemeliharaan lampu penerangan jalan, pemeliharaan dan renovasi
trotoar, PSPR-GAKIN, pembangunan gedung Dinas Kesehatan tahap II, Dispertanhut,
rehabilitasi rumah dinas, kantor maupun Pendopo Kecamatan Bobotsari, Kemangkon,
Kejobong, Rembang Kalimanah dan relokasi Kantor Kelurahan Karangsentul,
pengembangan Kawasan Industri Kompos Kandang Unggulan, dan pembangunan serta
perbaikan Pasar Desa Kalikajar dan rehabilitasi Pasar Beji.

Hasil yang yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain
terbangunnya, terehabilitasinya dan terpeliharanya jalan, jembatan dan saluran irigasi,
terpulihnya kembali kerusakan jembatan akibat bencana alam, terpeliharanya lampu
penerangan jalan, terpelihara dan terenovasinya trotoar jalan, meningkatnya penataan
bangunan sesuai dengan peruntukannya sehingga tercipta lingkungan yang tertib, indah
dan teratur.

Kesembilan, Urusan Perhubungan. Kebijakan urusan ini diarahkan dalam rangka


meningkatkan kelancaran lalu lintas sehingga diharapkan akan mendukung distribusi
barang serta mobilitas penduduk untuk melakukan aktivitas sosial ekonominya. Program
yang dilaksanakan yaitu pengembangan manajemen dan fasilitas lalu lintas,
pengembangan dan pembinaan kepariwisataan daerah, pemenuhan sarana dan

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


17
Tahun Anggaran 2006
prasarana pelayanan umum. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pengadaan dan
pemeliharaan fasilitas lalu lintas, peningkatan sarana dan prasarana Adventure
Zone,Buper Munjulluhur, Pondok Pemuda, pengembangan Obyek Wisata Air Bojongsari
(OWABONG), Komplek Makam Ardi Lawet, Monumen Jenderal Soedirman,
penyempurnaan fisik Obyek Wisata Goa Lawa dan Pembangunan Reptil Park dan Kebun
Buah Kutasari.

Hasil yang telah dicapai antara lain terpasangnya fasilitas lalu lintas dan jalan berupa
pembuatan marka, meningkatnya koordinasi dan kerja sama penanganan bidang
perhubungan, terbangunnya sarana dan prasarana Obyek Wisata Air Bojongsari, Buper
Munjulluhur, Pondok Pemuda dan Adventure Zone, Komplek Makam Ardi Lawet,
Monumen Jenderal Soedirman, Reptil Park dan Kebun Buah Kutasari.

Kesepuluh, Urusan Lingkungan Hidup. Kebijakan urusan ini diarahkan dalam rangka
mewujudkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan yaitu agar kesejahteraan
masyarakat dapat diwujudkan secara berkelanjutan baik untuk masa dan generasi
sekarang maupun untuk masa dan generasi selanjutnya. Sedangkan program yang
dilaksanakan pada bidang ini antara lain peningkatan kesadaran hukum dan peran serta
masyarakat dalam pegelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, pegendalian perusakan
dan pencemaran lingkungan hidup, konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup serta
pengembangan informasi sumber daya alam.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sosialisasi dan pegelolaan lingkungan hidup
berupa pembinaan dan penyuluhan kepada aparatatur pemerintah dan masyarakat
umum tentang pelestarian fungsi sumber daya alam dan pegelolaan lingkungan hidup,
studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan /AMDAL terminal baru Purbalingga,
pengawasan lingkungan hidup untuk mengawasi dan memantau kegiatan atau usaha
yang berpotensi menimbulkan pencemaran meliputi uji kualitas air sungai dan limbah
industri, uji kualitas air lindi dan air minum/sumur penduduk sekitar Tempat Pembuangan
Akhir / TPA Banjaran, optimalisasi lahan, penanganan lahan kritis dan Ruang Terbuka
Hijau /RTH.

Hasil yang dicapai melaui kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi tentang

pengelolaan dan pelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup kepada

aparatur pemerintah dan masyarakat, Kegiatan Studi AMDAL untuk pembangunan sarana

dan prasarana umum/sosial, misalnya berupa penyusunan Dokumen Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan Hidup /AMDAL yang terdiri dari Dokumen Kerangka Acuan Analisis

Dampak Lingkungan Hidup / KA-ANDAL, Dokumen Analisis Dampak Lingkungan

Hidup /ANDAL, Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup /RKL dan Dokumen

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup /RPL. Penyusunan dokumen tersebut

dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kabupaten

Purbalingga bekerja sama dengan pihak ketiga yang berkompeten.

Kesebelas, Urusan Kependudukan. Kebijakan urusan ini diarahkan untuk memberikan


pelayanan kependudukan secara paripurna baik dari aspek hukum, sosial, ekonomi
maupun budayanya. Program yang dilaksanakan antara lain peningkatan kualitas

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


18
Tahun Anggaran 2006
administrasi pemerintahan, penyediaan dan peningkatan mutu sarana, prasarana dan
sistem pelayanan umum, peningkatan sarana dan prasarana program keluarga
berencana, peningkatan kesertaan keluarga berencana dan pembinaan kesejahteraan
sosial, rehabilitasi sosial dan penanganan keluarga miskin.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah pencatatan dan pelaporan penduduk yang lahir, mati.
Pindah, datang dan kawin, rintisan SIAK on Line, penyempurnaan data base
kependudukan, pengadaan sarana pendukung SIAK, penyediaan alat kontrasepsi implan
bagi peserta KB aktif dan baru, pelayanan pencabutan implan, perlindungan terhadap
efek samping dan kegagalan KB, pembinaan kepada pengelola KB, Prio Utomo,
Manunggal KB Kes dan Kesatuan Gerak PKK KB Kes, orientasi pendewasaan usia
perkawinan bagi calon PUS, pelatihan ketrampilan dan bantuan Usaha Ekonomi Produktif
/UEP anak terlantar luar Panti dan penyandang cacat, pembinaan dan bantuan Usaha
Ekonomi Produktif /UEP fakir miskin, fasilitasi pembentukan Pokja Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba berbasis masyarakat dan rehabilitasi anak nakal dan anak
jalanan.

Sedangkan hasil yang dicapai antara lain tersedianya data penduduk yang lahir, mati,
pindah, datang dan kawin di Purbalingga, terselesaikannya dokumen kependudukan baik
KTP maupun Akta Catatan Sipil yang memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.
718.213.000,-, memberikan jaminan pelayanan pencabutan implant bagi akseptor yang
telah selesai masa expired datenya, sehingga menjamin user KB/akseptor KB terhindar
dari kegagalan pemakaian kontrasepsi, meningkatnya pengetahuan sikap dan perilaku
calon PUS dan remaja tentang pendewasaan usia perkawinan, meningkatkan peran serta
POLRI, TNI dan TP PKK dalam program pelayanan KB – Kesehatan dalam membantu
pencapaian program sebesar 30 % dari PPM.

Perlu kiranya kami sampaikan bahwa data yang kami sajikan diatas merupakan ringkasan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2006 yang secara
lebih detail dapat dipelajari dalam Buku II.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Selanjutnya, perkenankanlah kami menyampaikan secara garis besar Laporan


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD atau Laporan Keuangan Daerah Tahun
Anggaran 2006. Secara umum pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah/APBD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006 dapat berjalan dengan baik
dan lancar, meskipun diakui masih dijumpai adanya kendala/hambatan yang perlu
mendapatkan perhatian kita semua.

APBD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006 ditetapkan dengan Peraturan


Daerah Nomor 41 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Purbalingga Nomor 9 Tahun 2006 terdiri dari anggaran pendapatan sebesar
Rp. 501.934.039.000,- dan anggaran belanja sebesar Rp.
538.529.670.000,-. sehingga terdapat defisit anggaran sebesar Rp. 36.595.631.000,-.
Untuk penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 41.031.350.000,- dan
pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 4.435.719.000,-, sehingga total
pembiayaan sebesar Rp. 36.595.631.000,-

Adapun mengenai realisasi APBD dapat dijelaskan bahwa realisasi anggaran pendapatan
sebesar Rp. 514.030.873.487,- dan anggaran belanja sebesar Rp. 478.543.635.074,-,
sehingga terjadi surplus sebesar Rp. 35.487.238.413,-. Sementara itu penerimaan
pembiayaan sebesar Rp. 40.882.222.808,- dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp. 4.351.370.171,-, sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp. 36.530.852.637,-.

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


19
Tahun Anggaran 2006
Dari realisasi APBD Tahun Anggaran 2006 tersebut, maka terdapat Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. 72.018.091.050,-, yaitu dari
surplus sebesar Rp. 35.487.238.413,- ditambah dengan jumlah
pembiayaan sebesar Rp. 36.530.852.637,-.

Berdasarkan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten Purbalingga Tahun 2006 tercatat


adanya suatu trend peningkatan Pendapatan Asli Daerah / PAD yaitu,
Rp.40.755.770.201,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 47.694.605.827,- pada Tahun 2006.

Sedangkan laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD secara detail kami


sampaikan dalam Buku III tentang Laporan Keuangan Daerah Tahun 2006 dalam bentuk
Rancangan Peraturan Daerah beserta lampirannya yang selanjutnya kami mohon dapat
dibahas dalam rapat komisi dan panitia anggaran untuk ditetapkan menjadi Peraturan
Daerah.

Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat,

Demikianlah pokok-pokok Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban/LKPJ Bupati


Purbalingga dan Laporan Pertanggung-jawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah /APBD Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006 kepada DPRD
Kabupaten Purbalingga.

Kiranya tidak berlebihan apabila kami sampaikan bahwa secara umum Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006 dapat berjalan
dengan baik dan lancar serta konsisten dengan arah dan kebijakan perencanaan yang
telah ditetapkan. Demikian pula suasana damai, aman dan tenteram /kondusif dapat kita
rasakan bersama, berkat kiprah dan kerjasama seluruh komponen masyarakat dengan
jajaran aparatur baik Sipil maupun TNI/POLRI dalam membangun Daerah ini. Hasil
penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun Anggaran 2006 telah dapat membawa
kemajuan daerah dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas yang sedang
berupaya memperbaiki kehidupannya di dalam menggapai kesejahteraan lahir maupun
batin.

Namun diakui dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah tersebut, masih dijumpai


adanya hambatan / kendala dan kekurangan, karena dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan, kita sebagai suatu bangsa belum sepenuhnya terlepas
dari pengaruh krisis dan berkembangnya permasalahan yang semakin komplek akibat
arus globalisasi dan dampak euferia reformasi, disamping keterbatasan dari sumberdaya
manusianya itu sendiri.

Oleh karena itu, kami selaku manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan dan
kekurangan, mohon kiranya dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya, apabila dalam
kami menunaikan amanah mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di
Purbalingga selama ini masih belum memenuhi harapan masyarakat. Kiranya perlu
disadari bersama bahwa pembangunan daerah merupakan proses yang berkelanjutan
dari tahun ke tahun yang pelaksanaannya harus diupayakan secara sungguh-sungguh
sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Segala sesuatu yang telah dapat
dicapai sampai dengan saat ini bukanlah semata-mata hasil kerja Pemerintah Daerah
saja, namun juga merupakan hasil kerja keras dari seluruh komponen masyarakat,
termasuk jajaran KEMUSPIDAAN, Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM, Insan Pers dan
DPRD sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah. Kami sungguh bersyukur bahwa
kebersamaan, kegotongroyongan dan gregetnya warga masyarakat sangat mewarnai
berjalannya proses pembangunan di Purbalingga. Demikian pula kemitraan antara
Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai representasi dari rakyat dapat berjalan dengan
harmonis dan dinamis. Masyarakat yang semakin memahami akan arti pentingnya
pemberdayaan serta kritis dan tanggap terhadap berbagai permasalahan daerah juga

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


20
Tahun Anggaran 2006
memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi kemajuan daerah.

Oleh karenanya melalui kesempatan ini, izinkanlah kami menyampaikan penghargaan


yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh
warga masyarakat yang telah ikut mengambil bagian di dalam pembangunan
Purbalingga.

Akhirnya, kepada Bapak – Ibu segenap Anggota Dewan, Jajaran Muspida, Para Pejabat
Pemerintah baik Sipil maupun TNI/POLRI serta tamu undangan yang telah mengikuti dan
menyimak dengan seksama Pidato Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban Bupati ini,
diucapkan terima kasih. Apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dalam
penyampaian laporan ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.

Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat dan
ridlo-Nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas mulia untuk kepentingan
bangsa, negara, dan daerah tercinta Purbalingga Perwira. Amin ya robbal ‘alamin.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purbalingga, 24 April 2007


BUPATI PURBALINGGA

Drs. TRIYONO BUDI SASONGKO, M.Si

Ringkasan LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


21
Tahun Anggaran 2006

Anda mungkin juga menyukai