Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farah Fadillah

Nim : 120081031

Tugas : PSG ( Bpk.Nanang )

SURVEI KONSUMSI MAKANAN

Pengukuran konsumsi makanan adalah suatu cara penentuan status gizi


secara tidak langsung yang dapat dipakai sebagai bukti awal akan terjadinya
kekurangan gizi pada seseorang atau masyarakat.

Hasil pengukuran konsumsi makanan dapat dipakai untuk berbagai


macam tujuan antara lain : menentukan tingkat kecukupan konsumsi gizi
masyarakat, sebagai dasar perencanaan program gizi, pendidikan gizi dan
sebagainya.

Metode yang digunakan untuk pengukuran konsumsi ada yang bersifat


kualitatif seperti dietery history dan frekuensi makanan, serta yang bersifat
kuantitatif seperti recall 24 jam, penimbangan makanan, food record, pencatatan
makanan, ood account, dan metode inventaris. Masing-masing metode tersebut
mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-nmasing, sehingga sangat
diperlukan pengujian persis dan akurasi atau validitas dari metode yang dipilih.

Pemilihan metode yang digunakan dalam suatu penelitian adalah


ditentukan oleh pertimbangan dari tuuan penelitian, jumlah responden yang
akan diteliti, ketersediaan dana dan tenaga, tingkat pendidikan responden dan
pertimbanagan logistikpengumulan data serta presisi dan akurasidari metode
terpilih.

Pengelolahan dan analisis data hasil pengumpulan data konsumsi


makanan memerlukan sejumlah daftar antara lain : Daftar Komposisi Bahan
Makanan (DKBM), Daftar Kandungan Gizi Makanan Jajanan (DKGJ), Daftar
Konversi Mentah Masak (DKMM), Daftar Konversi Penyerapan Minyak (DKPM),
dan Daftar Ukuran Rumah Tangga (DURT).

Sedangkan untuk interpretasi data dibandingkan dengan Angka


Kecukupan Gizi (AKG) yang berlaku untuk produk Indonsia, yaaitu hasil Widya
Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998.

TUJUAN SURVEI KONSUMSI MAKANAN

 Tujuan umum

Secara umum survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk


mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan
bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga
dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
konsumsi makanan tersebut.
 Tujuan khusus

Secara lebih khusus survei konsumsi digunakan untuk berbagai


tujuan antara lain :
a. Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional
dan kelompok masyarakat.
b. Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan
individu.
c. Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program
pengadaan pangan.
d. Sebagai dasar perencana dan program pengembangan gizi.
e. Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, khususnya
golongan yang beresiko tinggi mengalami kekurangan gizi.
f. Menentukan perundang-undangan yang berkenaan dengan
makanan, kesehatan dan gizi masyarakat.

Metode kualitatif

Metode yang bersifat kulitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi


makan, jenis bahan makanan menggali informasi tentang kebiasaan
makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan makanan
tersebut.

Metode kuantitatif

Metode kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang


dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan
menggunakan DKBM, URT, DKMM, DKPM.

KESALAHAN DALAM PENGUKURAN KONSUMSI MAKANAN

Bias secara Acak (Random Bias)

Bias acak terjadi karena kesalahan pengukuran tapi hasilnya tidak


mempengaruhi nilai rata-rata. Bias ini dapat membesar sebaran (deviasi) dari
nilai pengukuran.

Bias Sistematik

Bias sistematik terjadi karena :

 Kesalahan dari kuisioner, misalnya tidak memasukan bahan makanan


sebetulnya penting.
 Kesalahan pewawancara yang secara sengaja berulangmelewatkan
pertanyaan tentang makanan tertentu.
 Kesalahan dari alat yang tidak akurat dan tidak distandarkan sebelum
penggunaan.
 Kesalahan dari Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
 Kesalahan/bias karena kehilangan zat gizi dalam prose’s pemasakan,
perbedaan penyerapan, dan penggunaan zat gizi tertentu berdasarkan
perbedaan fisiologis tubuh.

MENGURANGI BIAS DALAM PENGUKURAN KONSUMSI MAKANAN

Beberapa literature menyatakan bahwa tidak ada satupun metode yang bebas
dari bias, karena tidak ada metode yang menunjukan keuntungan secara
konsisten.

Untuk dapat mengurangi kesalahn yang bersifat sistematik dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

a. Gunakan sampel dalam jumlah besar (semakin besar sampel semakin


kecil variasinya).
b. Ulangi pengukuran intake konsumsi terhadap subjek atau responden
yang sama dalam beberapa waktu.
c. Usahakan selalu melakukan kalibrasi trhadap alat-alat ukur.

Untuk mengurangi bias yang berhubungan dengan pengetahuan responden


mengenai ukuran porsi, gunakan alat-alat Bantu seperti gambar-gambar, model
atau contoh bahan makanan langsung dan alat yang biasa dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai