Anda di halaman 1dari 8

STERILISASI RUANG

I. TUJUAN
Untuk mengetahui adanya jasad renik hidup atau yang mempunyai
daya hidup di dalam suatu ruangan aseptis.

II. PRINSIP
1. Sterilisasi
Suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada dengan cara
fisik (pemanasan, radiasi, penyaringan).
2. Aseptik
Bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau
kontaminasi

III. TEORI
Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan penyediaan
tenaga, sarana, perbekalan, pembiayaan, pengelolaan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya sanitasi lingkungan
kerja dalam mengontrol pertumbuhan mikroorganisme adalah kegiatan
disinfeksi dan sterilisasi. Dalam pertumbuhannya mikroorganisme sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain suhu, kelembaban,
pencahayaan dan sebagainya (Arminsih, 2006)
Sterilisasi adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk
menghilangkan mikroorganisme. Pemiliharaan suci hama dan penyakit
(keaseptikan) atau kondisi steril sangat esensial untuk keberhasilan dalam
prosedur kerja secara aseptis. Keadaan aseptis ini diperlukan untuk semua
alat yang digunakan, media, dan zat-zat yang digunakan. Pemeliharaan
kebersihan udara di dalam ruang steril dan lantai steril dari debu itu dua hal
yang sangat penting dan harus tetap terjaga kebersihannya.
Kontaminasi di dalam ruang steril dapat terjadi dan berasal dari :
- Organisme kecil yang masuk ke dalam zat
- Alat-alat yang kurang steril.
- Lingkungan kerja dan ruang yang kotor (spora di udara).
- Kecerobohan dalam pelaksanaan.

Sterilisasi Lingkungan Kerja


Penanaman ekplan dan prosedur lain seperti isolasi protoplasma, sering
kali dilakukan dalam kotak pindah steril atau dikenal dengan Laminar Air
Flow cabinet. kotak pindah ini sudah disempurnakan dengan adanya aliran
udara halus yang dihembuskan dari blower kira-kira 100 hembusan per
menit, melalui suatu filter yang sangat halus sehingga mikrobia dapat
tersaring olh adanya filter tersebut. Dengan demikian udara yang mengalir
atau hembusan udara tersebut adalah udara steril yang dapat mencegah
kontaminan yang berasal dari airborne selama kegiatan penanaman. Kotak
pindah dengan aliran udara melalui suatu filter HEPA (High Efficiency
Particulate Air) dengan pori-pori < 0.3 um.
Dulu, kotak pindah ini tertutup bidang mukanya selama masa pelaksanaan
dengan pembukaan seminimum mungkin, hanya tempat memasukkan
tangan, kotak pindah semacam ini disebut dengan entkas. Entkas ini dapat
dibuat dari kaca semua atau kayu dan bagian mukanya saja yang terbuat
dari kaca. Di dalam kotak ini terdapat lampu germisida yang
memancarkan radiasi ultraviolet untuk mensterilkan permukaan tempat
kerja dalam kotak pindah ini. Disamping lampu ultra violet, kotak ini
dapat juga disterilkan dengan penyemprotan alkohol 70% atau formalin
tablet atau larutan formalin.
Sebelum mulai bekerja, permukaan tempat kerja dari laminar air flow
cabinet dilap dengan kapas yang telah dicelup dalam alcohol 70% atau
dalam larutan kaporit atau dapat juga disemprot menggunakan spiritus
(untuk menghemat biaya). Ada juga tipe laminar air flow cabinet yang
dilengkapi dengan lampu ultra violet. Sebelum kerja, lampu ultra violet
dinyalakan selama beberapa waktu antara ½-1 jam untuk mematikan
kontaminan di permukaan tempat kerja. laminar air flow cabinet harus
dijaga dibersihkan dengan alkohol dengan menyalakan lampu ultra violet
sebelum mulai bekerja atau sesudah melakukan kegiatan selama ½-1jam.

Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses
isolasi dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe
autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari
yang sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana
menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam
autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan
autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari
api.
Kelemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan
panas secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini
mempunyai keuntungan: sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari
aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara-negara yang sedang
berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.
Autoklaf yang lebih komplit menggunakan sumber energi dari listrik.
Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila pengatur automatis ini
berjalan dengan baik. Maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan
pekerjaan lain. Kelemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka
pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan
kerusakkan total pada autoklaf. Sebagai sumber uap, juga berasal dari air yang
ditambahkan ke dalam autoklaf dan didihkan.
Untuk laboratorium komersial, diperlukan autoklaf dengan kapasitas besar
dan sumber uap biasanya dari boiler yang terpisah. Autoklaf ini sangat cepat dan
dapat diprogam waktu sterilisasi, serta waktu pendinginan. Setelah sterilisasi
bahan atau alat selesai, temperatur dan tekanan autoklaf diturunkan secara
perlahan-lahan dalam waktu 15-20 menit. Pada autoklaf yang programmable,
panas ini diatur secara atomatis. Tetapi pada autoklaf yang sederhana hal ini harus
diatur secara manual.
Autoklaf
Pada prinsipnya, sterilisasi autoclave menggunakan panas dan tekanan dari
uap air. Temperature sterilasi biasanya 121o C, tekanan yang biasa digunakan
antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm.
Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air
disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume
bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :
- Penguraian gula.
- Degradasi vitamin dan asam-asam amino.
- Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.
- Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar.
Autoklaf gas atau listrik portable pada umumnya mempergunakan sumber
uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf, sedangkan autoklaf
besar pada laboratorium komersil pada umumnya menggunakan uap dari boiler
sentral.

Sterilisasi menggunakan Oven

Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah,


biasanya disterilkan dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih,
dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160o C.
Setelah disterilkan dapat langsung digunakan. Bila botol akan disimpan untuk
beberapa lama, maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan
alumunium foil.

Laminary Air Flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan :
persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol
ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow
Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja
sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh
kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara
ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang
kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA
(High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.
Pada Laminar Air Flow Cabinet, terdapat 2 macam filter:
- Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan
benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga
efisiensinya dapat mencapai 95 mm untuk objek-objek yang ≥ 5 mm.
- filter dengan pori-pori 0.3 mm dan terdapat pada bidang keluar udara
kearah permukaan tempat kerja.
Pre-filter harus sering dibersihkan dengan cacum cleaner dan sebaiknya diganti 1
tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan
particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge.
Laminar air flow cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu U.V., ada
juga yang tanpa. Pada laminar air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan
lampu U.V., blower harus dijalankan terus menerus walaupun laminar air flow
cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow tersebut. Pada laminar air flow
yang dilengkapi dengan lampu U.V., dianjurkan agar menyalakan lampu U.V.
minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Ketika laminar air flow
sedang digunakan, lampu U.V. harus dimatikan, sedangkan blower dijalankan.
Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu U.V., hanya
dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan.
CARA MENGGUNAKAN

- Nyalakan lampu U.V., minimum selama 30 menit, sebelum laminar air


flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.
- Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang
dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih
dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
- Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus
untuk mensterilkan LAF.
- Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.
- Nyalakan lampu dalam LAF.
- LAF sudah siap untuk digunakan.

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Alat Swabb
2. Cawan petri 5 buah
3. Erlenmeyer 500 mL
4. Gelas ukur 100 mL
5. Ottoklaf
6. Oven dan inkubator
Bahan :
1. Aquadest steril
2. Alkohol 70%
3. Nutrient Agar

V. PROSEDUR
1. Sanitasi ruangan untuk pengujian

Sebelum melakukan pengujian, ruangan dibersihkan dengan


menggunakan fenol dan menyucihamakan LAF dengan alcohol 70%,
kemudian menyalakan lampu UV di LAF selama 1 jam. Ketika akan
melakukan pengujian, lampu UV dimatikan dan menyalakan lampu neon
dan aliran udara. LAF siap digunakan.

2. Membuat media Agar padat untuk pemantauan lingkungan (Nutrient Agar)


Nutrient agar ditimbang sebanyak 23 gram, dilarutkan dalam 1 L
aquadest, lalu dididihkan sampai semua larut. Larutan agar disterilkan
dalam ottoklaf pada temperature 121ºC selama 20 menit.

3. Persiapan peralatan

Alat-alat gelas masing-masing dibungkus dengan kertas roti, lalu


disterilkan di oven pada temperatur 180ºC, selama 1 jam dan ottoklaf
121ºC, selama 20 menit.

4. Pengujian ruang steril

Setelah sanitasi ruangan untuk pengujian, persiapan peralatan dan


media agar telah siap, didalam ruangan dituangkan nutrient agar ke dalam
lima buah cawan petri masing-masing 20 mL. Satu buah cawan petri
diletakkan di luar kabinet atau di area Laminary Air Flow, selama 15
menit. Dua buah cawan petri disimpan di dalam kabinet dalam keadaan
terbuka. Dua buah cawan petri yang terakhir disimpan di dalam kabinet
dengan terlebih dahulu dilakukan metode apus pada nutrient agar tersebut.
Untuk menguji adanya pertumbuhan mikroorganisme, cawan petri
di inkubasi.

VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Arminsin,Wiwin. 2006. Efektivitas Sterilisasi dengan Ultra Violet.


http://www.litbang.depkes.go.id/risbinkes/Buku%20laporan
%20penelitian%201997-2006/18-efektivitas_sterilisasi_dengan_s.htm
Badan POM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan POM.
Jakarta.
Kantharajah. 2008. http://e-learning.unram.ac.id/KulJar/BAB%20IV
%20STERILISASI/IV4%20Penggunaan%20Laminar%20Air%20Flow
%20Cabinet.htm

Anda mungkin juga menyukai