Contoh kasus :
Kebanjiran yang diliput dengan camera ENG. Durasi materi
siaran adalah 10 menit, akan tetapi materi yang dibawa pulang untuk
diedit yang laik siar hanya 5 menit. Mengingat banyak moment yang
belum diliput, maka kameraman kembali ke tempat kejadian untuk
meliput kembali guna mencukupi materi yang kurang tadi.
Kasus lain, pada saat melakukan editing, tibatiba ada shot yang
tak terambil atau apapun alasannya padahal kalau kita melakukan take
ulang maka akan sangat sulit dilakukan. Untuk itu biasanya editor
mencarikan jalan keluar dengan menggantikan shot lain yang netral
dengan catatan tidak mengganggu atau mengurangi makna gambar
dan hal ini disebut correct (memperbaiki).
1
Hal yang tersulit dilakukan dalam editing adalah membangun dari
awal (building), dimana shot by shot disunting untuk mendapatkan
program yang siap siar. Untuk melakukan hal ini membutuhkan waktu
yang lumayan lama. Jadi dapat disimpulkan editing function (fungsi
editing) memiliki 4 fungsi dasar melakukan editing yakni :
1. Combine
2. Train
3. Correct, dan
4. Building
EDITING SYSTEM
Prinsip dasar editing adalah memilih gambar dan atau suara
untuk dipindahkan ke VTR lain. Untuk melakukan hal ini paling tidak
kita harus menggunakan 2 unit VTR, satu untuk playback materi asli
dan yang lain untuk merekam gambar yang telah dipilih. VTR yang
memiliki materi asli disebut source VTR atau play VTR. VTR yang
merekam disebut record VTR atau edit VTR. Untuk melihat
(memonitor) gambar yang akan direkam dan telah direkam kita
membutuhkan 2 buah color monitor gambar, begitu juga dengan
monitor suara. Jika kita akan melakukan bukan hanya transfer (copy)
maka guna ketepatan dimana gambar dan atau suara disambung kita
butuh editing control unit dan edit controller. Dimana alat ini akan
membantu editor dalam mengatur kecepatan, ketepatan yang sekaligus
kehandalan. Saat ini fungsi peralatan di atas sudah dikompresi ke
computer sistem dengan berbagai kemudahan yang didapat.
Sebelum kita melakukan editing, kita akan mengetahui peralatan
apa saja yang dibutuhkan. Hal ini penting karena beda materi editing
dalam artian yang luas beda juga rangkaian peralatan editing yang
digunakan. Ada beberapa sistem rangkaian peralatan editing yang
biasa digunakan antara lain : basic single source VTR system,
expanded single source system, multiple source VTR system and linear
or non linear system.
2
1. Single source VTR system
Monitor Monitor
Source (Play) Record (Edit)
VTR VTR
Saat ini sistem ini sudah jarang ditemukan, kalau pun ada
hanya dioperasikan untuk transfer (memindahkan materi) dari satu
VTR k VTR lain. Walaupun demikian ada baiknya dijelaskan
bagaimana cara mengoperasikan sistem ini. Ada berbagai cara
untuk memfungsikan sistem ini agar dapat bekerja dengan baik :
a. Membuat/merekam control track atau jalur kontrol pada materi
edit sepanjang durasi yang dibutuhkan.
b. Fungsikan edit mode pada edit VTR pada posisi insert atau edit.
Menentukan posisi insert/edit tergantung kebutuhan perekaman.
Jika kita hendak merekam gambar saja maka kita gunakan insert
video. Jika suara saja kita gunakan insert audio. Jika suara dan
gambar akan kita rekam, maka kita boleh menggunakan
assemble mode atau insert audio dan video.
c. Langkah berikutnya membuat tanda pada edit VTR dimana
biasanya diawal program dimulai angka 00.02.00.00. Membuat
tanda mulai rekam adalah dengan menekan tombol cam in.
d. Kemudian kita membuat tanda pada playback VTR dengan
menempatkan gambar atau suara, kemudian tekan tombol In.
e. Kemudian pada record VTR tekan search dimana pita akan jalan
mundur 5 detik (sesuai dengan adjustment yang kita kehendaki).
f. Pad play VTR kita mundur 5 detik (backspace 5 second).
g. Mulai melakukan perekaman dengan menekan tombol playback
pada play VTR dan tombol record pada record VTR secara
bersamasama.
3
Perlakuan hal seperti ini tidak selalu mulus, untuk itu coba
lakukan preview record terlebih dahulu. Sesudah yakin baru lakukan
rekaman seperti dijelaskan di atas. Untuk mengetahui apakah
perekaman sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki (hal ini
dapat dilihat pada monitor record VTR) maka lakukan perekaman.
Apabila perekaman dibatasi pada durasi atau gambar dan
atau suara tertentu maka kita buat tanda (mark out pada playback
VTR) atau pada record VTR).
Cara lain adalah membuat masingmasing cue in kemudian
masingmasing backspace sesuai yang dikehendaki kemudian ply
VTR playback dan record VTR record bersamasama. Bila terlihat
dikedua layar monitor tidak sesuai dengan apa yang dimaksud maka
stop play VTR lalu percepat atau perlambat, play kembali sampai
mendapatkan ketepatan nomor edit (number of edit). Sistem ini baik
untuk melatih kecepatan editor dan latihan dasar untuk
mendapatkan keterampilan tinggi. Alat bantu untuk memudahkan
kerja editor pada sistem ini adalah menggunakan editing control
unit.
Editing control unit fungsi dasarnya adalah :
a. Remote control kedua VTR (play or record VTR)
b. Membuat tanda in edit atau out edit dengan posisi pergeseran
tanda edit dalam hitungan frame.
c. Keserempakan pada saat prerol (backspace)
d. Melakukan playback simultan (total editing)
e. Membuat bentuk edit seperti assamble mode, insert mode.
Adapun rangkaian pada sistem editing single source sistem
adalah seperti di bawah ini :
Monitor Monitor
Source (Play) Record (Edit)
VTR VTR
Editing
Control Unit
4
2. Expanded single source editing system
Special
Effect
Monitor Monitor
Video
Switcher
Source (Play) Record (Edit)
VTR Editing VTR
Control Unit
Monitor
Source (Play) Audio
VTR Mixer
5
Video switcher sudah dilengkapi dengan editing control.
Prinsip kerja sama dengan sistem terdahulu. Hanya saja berbagai
efek dapat dibuat baik dalam transisi gambar atau efek lain yang
merupakan percampuran antara kedua play VTR dan mesin
pembuat effect. Hanya saja dalam mencampur beberapa sumber
gambar, horizontal, vertikal, sync, chroma face harus sama. Jika
tidak, akan terjadi pergeseran, lompatan bahkan warna pada
gambar. Selain dari itu sistem ini harus dilengkapi dengan time base
corrector dan generator lock (generator pembuat sync). Pada editing
sistem computer, seluruh fasilitas terekam dalam computerized
editing control unit (software editing).
3. Linier dan non linier system
Editing dengan menggunakan VTR (video tape recorder)
adalah linier editing sistem. VTR dikontrol oleh seorang operator,
sebuah editing control unit atau komputer. Editing linear sistem tidak
dapat mengacak gambar yang akan diedit dari sumber gambar atau
source VTR kecuali berurutan. Misal gambar 1, gambar 2 dan
seterusnya tak dapat dilakukan pelompatan dalam pemilihan
gambar.
Pada non linear editing sistem tidak menggunakan VTR tapi
menggunakan komputer hard disk atau video disk dan sejenisnya
untuk menyimpan data gambar atau suara. Jika ingin menggunakan
sistem editing dengan komputer maka semua harus dikoneksikan ke
dalam bentuk data. Demikian halnya jika sumber gambar dan atau
suara berasal dari tape (cassette) maka harus dikonversikan ke
dalam bentuk digital, kemudian transfer dalam bentuk data ke CD,
flash disk atau hard disk. Setiap kali kita membutuhkan gambar dan
atau suara dalam bentuk digital, kita dapat mengambil secara acak
dan melihat tampilan beberapa gambar dan atau suara sekaligus
dalam satu layar.
Efekefek dalam non linier sistem seperti laiknya ESS
(Electronic Still Store) sistem yang dapat ditandai dalam bentuk
6
frame atau sequence (laiknya sebuah gambar). Contoh kita sedang
melakukan penyambungan gambar pada shot 1 dan 2, akan tetapi
kita dapat melihat gambar pada urutan ketiga dalam satu layar.
Hanya saja setiap gambar atau scene harus diberi nama terlebih
dahulu. Dalam melakukan editing kita dapat menggunakan edit
decision list (EDL) atau memilih langsung gambargambar yang
dikehendaki dan sekaligus memprogram bentukbentuk pengertian
gambar. Pada linear editing hal ini tak dapat dilakukan, sebab
sistem pada linear sistem urutan gambar seperti membentuk sebuah
kalimat, dimana ada kata, kalimat dan paragraph, melalui proses
penyusunan huruf demi huruf.
CONTROL TRACK
Seperti analogi di atas bahwa control track adalah merupakan
pondasi dari sebuah bangunan. Dalam sistem editing control track
adalah merupakan urat nadi. Pada control track inilah video dan atau
audio dapat terbaca ulang pada saat playback. Dalam penghitungan
angka (counter) control track dapat dijadikan penanda atau cue atau
mark. Akan tetapi ada kelemahan pada sistem ini jika difungsikan
sebagai cue (penanda). Hal ini karena penada menjadi batal apabila
cue penanda mundur dibawah nol. Akan tetapi sebagai penghitung
bagian gambar sistem penandaan dapat lebih efektif karena dititik
mana saja control track count dapat dikembalikan pada angka nol.
Control track terekam secara otomatis manakala kita merekam
gambar. Ada delapan digit angka yang dapat diikat pada pulse count
editing; jam, menit, detik dan frame. Frame berubah pada hitungan
detik pada angka 29, detik berubah pada hitungan menit adalah 59,
menit berubah pada hitungan jam adalah 59 dan jam ke nol adalah 29.
01 43 27 15
Jam Menit Detik Frames
Gambar : Display waktu pulse count sistem
7
TIME CODE (TC)
Time code atau penanda waktu berfungsi untuk penanda pada
saat rekaman dan playback. Time code dihasilkan dari frame generator,
dimana signalnya direkam pada salah satu jalur audio. Pada pita video
baik pada sistem komputer maupun linear time code sangat penting
guna penanda waktu editing. Pada stasiunstasiun penyiaran televisi
yang besar, master editing harus dilengkapi dengan time code. Adapun
yang biasa dilakukan yang merupakan kesepakatan yang tak tertulis.
Maka program diikuti perekaman time code seperti di bawah ini.
EDITING MODES (BENTUKBENTUK EDITING)
Pada prinsipnya ada dua bentuk editing yang berbeda
Assamble dan insert editing
Offline dan online editing
1. Assamble dan insert editing
Pada sistem VTR tidak bisa dilakukan sekaligus bentuk assamble
dan insert. Kita hanya ditawarkan oleh mesin VTR memilih salah
satu diantaranya.
a. Assamble editing
Ketika menggunakan bentuk assamble pada perekaman berarti
kita mengganti semua signal yang pernah terekam sebelumnya,
baik video, audio, control track dan address track. Editing bentuk
assamble dapat diberi tanda pada titik penyambungan. Hanya
8
saja tanda awal (cue in) yang dapat dibuat, sedangkan tanda
akhir tak dapat dibuat. Dalam pengertian lain apabila kita
menyambung pada gambar 1 untuk memasukkan gambar 2
maka cue in yang dibuat sebagai penanda ujung dari gambar 1
dan setelahnya menjadi milik gambar 2. Seperti penyambungan
gambar dan suara yang lock (tanpa ada cacat) berlaku juga pada
time code. Time code tersambung persis pada frame dimana cue
in ditetapkan.
b. Insert editing
Bentuk insert terbagi atas tiga bagian yakni bentuk insert video,
insert audio dan insert audio dan video. Berbeda pada bentuk
edit assamble, bentuk edit insert tidak menggantikan control
track. Bentuk insert dapat diberi tanda awal (cue in) dan akhir
(cue out) pada sistem editing.
2. Offline and online editing
Offline adalah melakukan editing tidak langsung sedangkan online
adalah melakukan editing secara langsung.
a. Offline editing
Offline editing adalah merupakan guiding on line editing, offline
editing merupakan editing di atas kertas. Pada pencatatan
rekaman yan baik offline dapat dilakukan hanya melihat gambar
master kemudian menyesuaikan dengan catatan reading. Data
urutan gambar yang tercatat dari time code sangat memudahkan
pada sistem editing komputer karena data yang dimasukkan
dalam sistem komputer secara otomatis akan menyusun gambar.
Di bawah ini ditunjukkan contoh pencatatan offline editin yang
ditranser dari reading list dan dikonfirmasikan pada gambar
master shooting yang lazim disebut editing list.
9
Program :
Director :
Editor :
EDITING LIST
TC
Scene Trans Remark
In Out
01 00.02.10.15 00.02.25.20
00.03.15.20 00.03.40.15
01.02.10.04 01.02.25.07
Dissolve to
02 05.15.20.14 05.27.21.13
06.27.20.16 06.35.20.14
02 11 15 27
Gambar display waktu pulse count sistem
b. Online editing
Online editing adalah time editing dimana master editing
adalah materi siaran. Online editing juga merupakan langkah
kedua setelah offline editing. offline editing sangat efektif
terhadap waktu yang digunakan editing. Hasil kajian sebelum
disosialisasikan penggunaan recording list sekitar pertengahan
tahun 90an. Ratarata paket program sinetron durasi 60 menit.
Editing dilakukan lebih dari 40 jam efektif, sedangkan setelahnya
setiap director maupun editor menggunakan recording list editing
dengan paket yang sejenis di bawah 20 jam efektif. Hal ini
diakibatkan pencarian gambar yang lebih efektif dibandingkan
pencarian gambar berdasarkan catatan pada naskah. Di bawah
ini digambarkan bagan bentuk reading list.
10
Judul :
Director :
VTR :
Pencatat Script :
RECORDING LIST
Dst
11