Anda di halaman 1dari 10

TALMUD : The Satanic Verses (by Black Dzulfiqar)

by Khadija Soezmann on Thursday, June 24, 2010 at 7:11pm

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada

ayat-ayat Talmudisme. Syariat Talmud yg mereka imani tetap masih berlaku: "Orang-orang yang tidak mengimani ajaran-

ajaran agama Yahudi dan syariat Yahudi, harus kita persembahkan sebagai korban untuk Tuhan kita yang agung." 

"Ketika kamu mendekati suatu kota untuk kau perangi maka ajaklah untuk damai. Kalau (warga) kota menjawab ajakan

damai dan kota dibuka untukmu, maka semua bangsa yang ada di dalamnya menjadi milikmu untuk kau tundukan dan kau

perbudak untukmu. Kalau (kota itu) tidak menyerahkan diri kepadamu, bahkan melakukan perang denganmu maka

kepunglah. Apabila Tuhanmu mendorongnya ke tanganmu maka bunuhlah semua laki-laki dengan mata pedang. Sedangkan

kaum wanita, anak-anak, binatang ternak dan semua yang ada di dalam kota, semua rampasannya jadikanlah rampasan

untuk dirimu. Makanlah rampasan musuh-musuhmu yang diberikan Tuhan-mu untukmu." 

Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun,

menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga

yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud. “Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud

sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan

untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian menurut Texe

Marrs. 
Taurat (Torah) merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Musa a.s. untuk menuntun bani Israil agar kembali ke

jalan yang lurus, namun seperti biasanya, mereka lebih suka memilih jalan kesesatan. Mereka menentang dan menolak

ajakan Musa a.s. untuk menyembah Tuhan yang satu dan lebih memilih menyembah patung sapi betina. 

Memang seperti inilah sifat asli bangsa Yahudi yang selalu membangkang dari ajaran tuhan, oleh karena itu pula Allah

selalu mengirim utusan berupa nabi-nabi yang banyak jumlahnya kepada Kaum Yahudi, bisa dikatakan nabi-nabi yang kita

kenal mayoritas diturunkan untuk kelompok-kelompok itu saja (Yahudi). Musa a.s., Harun a.s., Yaqub a.s., Ishak a.s., Yusuf

a.s., Isa a.s., Zakariya a.s., Yahya a.s., dll. Lebih parahnya lagi, kaum Yahudi ini juga disebut sebagai bangsa pembunuh

nabi, Zakariya dan Yahya a.s. dibunuh oleh mereka dan Isa a.s. juga diklaim telah dibunuh oleh kaum Yahudi dengan cara

disalib. 

Banyak orang-orang Yahudi taat yang menentang penggunaan bagian-bagian Taurat sebagai dalil yang membenarkan

pembantaian yang dilakukan terhadap warga Palestina sebagai tindakan yang benar. The Neturie Karta, sebuah organisasi

Yahudi Ortodoks anti Zionis, menyatakan bahwa, nyatanya, “menurut Taurat, umat Yahudi tidak diizinkan untuk

menumpahkan darah, mengganggu, menghina atau menjajah bangsa lain”. Mereka menekankan lebih jauh bahwa, “para

politikus Zionis dan rekan-rekan mereka tidak berbicara untuk kepentingan masyarakat Yahudi, nama Israel telah dicuri oleh
mereka.” 

Taurat Musa mereka anggap tidak lengkap dan sebab itu harus direvisi dan dibuat sebuah kitab suci lagi yang lengkap

memuat perintah Tuhan kepada bangsa Yahudi, lebih tinggi, lebih abadi, dan sebab itu lebih suci. Maka lahirlah Talmud.

Apakah Talmud itu? Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Darul’Ulum, Kairo, Prof. Ahmad Syalabi menulis,

Taurat bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi, tetapi ada riwayat-riwayat lain yang disampaikan dan dibawa

oleh para pendeta-pendeta Yahudi secara turun temurun. Riwayat-riwayat inilah yang kemudian dikenal dengan Talmud.”

(Muqaranatul Adyan: Al-Yahudiyah, 1990). 

Pakar peneliti Talmud, Dr. Augutst Rohling menyatakan, “Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud adalah lebih suci ketimbang

Taurat” (al-kanz al-Mashud, Bab II). Bahkan Dr. Joseph Barcklay dengan tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud

merupakan pengingkaran terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal 40). 

Dalam Babba Metsia, volume 33a, salah seorang Pendeta Yahudi berkata, “Orang yang mempelajari Taurat berarti telah

melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi imbalan, orang yang mempelajari Mishnah berarti telah melakukan

sebuah keutamaanyang layak diberi imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Talmud berarti telah melakukan sebuah

keutamaan yang paling besar.” 

Bahkan Rabbi Roski dalam Erubin Volume 216 menulis, “Jadikan perhatianmu kepada ucapan-ucapan para Rabbi (Talmud)
melebihi perhatianmu kepada Syari’at Musa (Taurat)”. Kitab Shagijan pun menulis, “……Tak ada ampun bagi siapa saja yang

meninggalkan Talmud dan hanya mempelajari Taurat, karena ajaran para Rabbi lebih utama dari ajaran Musa a.s.” 

Zionis-Yahudi sangat mempercayai Talmud yang diyakini berasal dari perkataan Tuhan Yahweh kepada Musa a.s.. Bahkan

Talmud dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa a.s., karena mereka meyakini jika Tuhan Yahweh mengalami kesulitan

dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa

a.s.. Sebab itu kedudukan Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang Musa a.s. 

Padahal, menurut seorang filsuf yang juga Rabbi Tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabbi Maimonides (Moses bin

Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah bisa memastikan dengan tepat satu pun doktrin dari Talmud

karena sejarahnya yang sangat kacau-balau. Maimonides berkata,”Sejak zaman Nabi Musa a.s. dulu sampai zaman Rabbi

Judah Hanasi (135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat tentang kebenaran satu doktrin pun yang ada pada

“Undang-undang lisan” (Talmud) yang diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi atau nabi dari setiap

generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut berdasarkan kepada apa-apa yang ia dengar dari guru-guru

pendahulunya untuk disampaikan kepada kaumnya.” 

Maimonides melanjutkan, “Demikianlah, setiap Rabbi menulis catatan-catatan yang banyak dan tersebar di mana-mana itu

dikumpulkan, dan dari seluruh catatan tersebut dirangkumnya dan dibagi-bagi dalam perkara hukum, tradisi, keputusan,

dan lain-lain dan dijadikannya sebagai sebuah Kitab undang-undang.“ (Hebrew Literature, sebuah pengantar oleh Dr.

Joseph Barcklay, hal.13) 

Hampir seluruh isi dari Talmud merupakan ajaran Iblis yang intinya mengklaim jika hanya bangsa Yahudi-lah yang

merupakan manusia, kekasih dan bahkan Guru dari Tuhan, bangsa terpilih, dan bangsa kuat yang mampu mengalahkan

Tuhan dalam banyak urusan, sedangkan bangsa selain Yahudi adalah ghoyim atau gentiles yang dianggap bukanlah

manusia, melainkan binatang. 

Inilah yang dipercaya dan diyakini oleh Zionisme-Yahudi sampai sekarang. Sebab itu, mereka selalu bekerja demi

kepentingan golongan mereka dan sama sekali tidak sudi untuk berkompromi menyangkut kepentingan mereka. Bangsa-

bangsa selain Yahudi seharusnya mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding dengan kaum

Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat . Sejarah panjang kemanusiaan telah membuktikan hal ini. Karena

begitu buruknya, maka banyak kalangan dari para peneliti Talmud menegaskan bahwa Talmud merupakan kitab hitam iblis

yang sangat tidak layak disebut sebagai kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar ideologi kaum Zionis sampai

sekarang. 

Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya.

Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang
non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau

menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya. Inilah ayat-ayat suci mereka : 

1. “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.”

(Kerithuth 6b hal.78 Jebhammoth 61a) 

2. “Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225) 

3. “Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b) 

4. “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahan lebih daripada babi yang sakit.” (Orachi Chaiim57,6a) 

5. “Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-

Yahudi. “(Talmud IV/8/4a) 

6. “Dimana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a) 

7. “Terhadap seorang non-Yahudi tidak menjadikan Orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya

bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b) 

8. “Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82b) 

9. “Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a) 

10. “Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7) 

11. Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah

Zarah 2a T) 

12. “Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b) 

13. “Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada

kejatuhan.”(Babha Kama 113a) 

14. “Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang

merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)


15. “Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b) 

16. “Orang Yahudi boleh mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b) 

17 “Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang

Yahudi.” (Erubin) 

Ketaatan mutlak kepada para rabbi sebagai pemegang otoritas tafsir Talmud. “Barangsiapa tidak taat kepada rabbi mereka

akan dihukum dengan cara dijerang dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.Erubin 2b. 

Boleh melakukan kejahatan asal tidak dikenali sebagai Yahudi. “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan

kejahatan (zina[?]), maka hendaklah ia pergi ke suatu kota di mana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu di

sana”. Moed Kattan 17a. 

Menganiaya orang Yahudi dianggap kafir dan pelakunya harus dibunuh, tapi tidak sebaliknya. “Jika seorang kafir

menganiaya orang Yahudi, maka dia harus dibunuh”. Sanhedrin 58b. 

Orang Non-Yahudi adalah budak pekerja sukarela. “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang

bekerja kepadanya”. Sanhedrin 57a. 

Di mata hukum, orang Yahudi memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada Non-Yahudi. “Jika lembu seorang yahudi melukai

lembu orang Kan’an, tidak perlu ada ganti rugi. Jika lembu orang Kan’an melukai lembu orang Yahudi, maka orang itu wajib

membayar ganti rugi sepenuh- penuhnya”. Baba Kamma 37b. 

Harta benda milik orang Non-Yahudi adalah hak milik yang halal bagi orang Yahudi. “Tuhan tidak mengampuni orang

yahudi yang mengawinkan anak perempuannya kepada orang tua, atau memungut menantu bagi anak laki-lakinya yang

masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir, bukan Yahudi)”. Sanhedrin 57a. 

Mencuri dan membunuh orang Non-Yahudi adalah halal. “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea, tidak ada

hukuman mati. Apa yang dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”. Sanhedrin 57a. “Kaum kafir adalah di luar

perlindungan hukum dan Tuhan membukakan uang mereka untuk Bani Israel”. Baba Kamma 37b. 

Segala tipu daya untuk kepentingan Yahudi adalah halal. “Orang Yahudi boleh berdusta untuk menipu orang kafir”. Baba

Kamma 113a. 
Bangsa Non-Yahudi adalah najis dan setara dengan binatang. “Semua anak keturunan orang kafir (bukan Yahudi) tergolong

sama dengan binatang”. Yabamoth 98a. “Anak perempuan orang kafir (bukan Yahudi) sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak

lahir”. Abodah Zarah 36b. “Orang kafir (bukan Yahudi) lebih suka berhubungan seks dengan lembu”. Abodah Zarah 22a-

22b. 

Bangsa Yahudi adalah manusia pilihan sedang Non Yahudi adalah sampah yang mesti dimusnahkan. “Engkau disebut

manusia (Adam), tetapi ‘goyim’ tidak disebut sebagai manusia”. Ezekiel 34:31. “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben

Yohai, ‘Tob shebe goyim harog’ (Bahkan goyim yang baik sekalipun seluruhnya harus dibunuh)”. Perjanjian Kecil, Soferim

15, Kaedah 10. 

Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi

Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di

sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News,

bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud".3 Ehud

Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya

adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap 'goyyim', sebuah istilah

Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi". 

Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyyim' tidaklah sama".5

Rabbi Jacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi". 

Dalam buku “An Interview of Illan Pappe, ” Baudoin Loos menyebutkan seorang sejarawan Yahudi Illan Pappe yang

menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”. Pappe adalah salah satu Yahudi yang memilih memihak

pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa melakukan

berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, “Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham,

indoktronasi, yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini. 

Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat,

yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada,

dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif,

Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya.” 
Indoktrinasi terhadap anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan satu-satunya “pedoman

moral” bagi mereka. Yang paling utama adalah indoktrinasi bahwa hanya bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan orang-

orang yang lain adalah hewan. 

Penanaman doktrin rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis kepada anak-anak mereka

sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84 anak-anak

Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London Institute for Economic Studies, sungguh mengguncang nalar

kita. 

Ketika itu Ary ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina

sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada

mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ” 

Hasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak

Palestina menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis? 

Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak

perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain: 


“Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari

dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian

mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan

dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…” 

Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang

meneteskan darah.(!) 

Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Inilah landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu

yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka

menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap

sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis. 

Mungkin kenyataan ini mengejutkan sebagian dari kita yang belum pernah mengetahui tentang keberadaan kitab setan

Talmud yang digunakan sebagai doktrin Zionis. Namun hal ini telah diramalkan dan disebutkan oleh Al-Quran : 

“Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan orang yang memutar-mutar lidahnya membaca al-kitab, agar kamu
menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari al-kitab, padahal ia bukan dari al-kitab, dan mereka juga

mengatakan, “ia (yang dibaca itu datang) adalah dari Allah,” padahal ia bukanlah dari sisi Allah. Mereka telah berkata dusta

terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran : 7)

Anda mungkin juga menyukai