0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
525 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sudut pandang dalam suatu cerita, yang dapat berupa sudut pandang orang pertama (penulis sebagai tokoh utama), sudut pandang orang kedua (penulis melibatkan pembaca sebagai lawan bicara), dan sudut pandang orang ketiga (penulis sebagai narator yang menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita).
Dokumen tersebut membahas tentang sudut pandang dalam suatu cerita, yang dapat berupa sudut pandang orang pertama (penulis sebagai tokoh utama), sudut pandang orang kedua (penulis melibatkan pembaca sebagai lawan bicara), dan sudut pandang orang ketiga (penulis sebagai narator yang menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita).
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut membahas tentang sudut pandang dalam suatu cerita, yang dapat berupa sudut pandang orang pertama (penulis sebagai tokoh utama), sudut pandang orang kedua (penulis melibatkan pembaca sebagai lawan bicara), dan sudut pandang orang ketiga (penulis sebagai narator yang menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita).
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
SUDUT PANDANG DALAM SUATU CERITA Sudut pandang secara sederhana dapat diartikan ‘posisi pengarang dalam tulisannya’. Kita bisa memerankan salah seorang tokoh (orang pertama), atau menceritakan tokoh-tokoh dalam cerita kepada pembaca, seolah-olah pembaca adalah salah satu tokohnya (orang kedua), atau dia hanya sebagai seorang pencerita (narator) yang tidak terlibat langsung dalam sebuah cerita yang dia tulis (orang lain). 1. Penulis sebagai orang pertama (Aku) Penulis sebagai orang pertama mempunyai ikatan dengan apa yang dia tulis. Penulis bisa mengungkapkan secara teliti perasaan, sikap, cara bertutur, terlebih lagi peristiwa dan konflik yang terjadi sepanjang cerita, namun tentunya yang berhubungan langsung dengan tokoh ‘aku’ saja. Kelebihannya, pembaca merasa terlibat langsung ke dalam nuansa tokoh ‘aku’ dan dapat menangkap inti cerita,
Kekurangannya, tokoh aku tidak tahu secara
detil perasaan tokoh lain kecuali sekadar gambaran dan terkaan. Ia juga tidak leluasa mengungkapkan peristiwa yang tidak berhubungan dengan dirinya, kecuali melalui pemberitahuan dari tokoh lain. Jadi tokoh ‘aku’ mempunyai pengetahuan terbatas dan interaksi terbatas dengan tokoh lain dalam cerita. Kata kunci : Sudut pandang orang pertama dibagi menjadi orang pertama sebagai tokoh utama contohnya dalam autobiografi dan cerita rekaan. Orang pertama pelaku pengamat adalah pengarang sebagai pengamat. Kata ganti yang dapat digunakan adalah saya, aku atau sejenisnya.
Contoh Soal : Buka buku TOPS Hal 36
No 11 11. Setelah sampai waktunya diadakan pemeriksaan, ternyata rencanaku mendapat pilihan utama mendapat pilihan utama dan mendapat hadiah pertama. Aku ingin melihat namaku tercantum dalam surat-surat kabar sebagai pemenang pertama. Setelah kubaca surat kabar, akhirnya nama pemenangnya diumumkan, yaitu aku. Itu hanya sekelumit saja. Tanpa komentar apa-apa, akhirnya panitia sayembara memutuskan hadiah pertama jatuh kepada (lalu disebutkan nama pemenang). Tapi, untuk menyebut namaku, Samsudin Jaya, salah ketik pula menjadi Alaudin Basah, padahal keinginan yang paling utama dari seluruh kerja kerasku adalah “Aku ingin terkenal ke seluruh dunia, setidak-tidaknya keseluruh Indonesia”. Sayang, aku tidak juga dikenal orang.
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen
diatas adalah…. A. Orang pertama pelaku utama B. Orang pertama pelaku sampingan C. Orang ketiga pelaku utama D. Orang ketiga sebagai narator E. Orang ketiga serbatahu
Jawabannya adalah A. karna dalam kutipan
cerpen diatas terdapat kata ganti “AKU” yang menunjukan bahwa sang penulis atau sang pengarang. Sehingga sudut pandang penulis dalam kutipan cerpen diatas adalah orang pertama pelaku utama. 2. Penulis Sebagai Orang Kedua Sudut pandang yang satu ini agak jarang dipakai tapi sebenarnya sangat menarik karena kita memposisikan pembaca sebagai lawan bicara hingga pembaca bisa merasakan keterlibatannya dalam cerita yang kita bangun. Bahkan di sini pembaca lah yang jadi tokoh utamanya dan penulis sebagai orang kedua.
Contoh soal : TOPS UN hal 176 NO 24
24. ”Sebagai anda lihat sendiri, Saigon , meskipun sangat sibuk, dengan kegiatan perang, kehidupannya berjalan normal saja. . . . “Anda sudah beberapa hari disini?” “Dua hari dan mungkin besok atau lusa sudah harus pergi. Saya Cuma singgah untuk terus ke Hongkong dan Tokyo. . . . Nah, ini amplop titipan Herburt untuk anda.”
Pengarang dalam cerita tersebut menggunakan sudut
pandang. . . . A. Orang pertama B. Orang kedua C. Orang ketiga D. Orang pertama dan ketiga E. Diaan Jawabannya adalah B. Karna dalam cerita tersebut terdapat kata ganti “ANDA” yang menunjukan bahwa pengarang atau penulis menjadi orang kedua dalam cerita tersebut. 3. Penulis sebagai orang lain Penulis menceritakan tokoh ceritanya berikut dengan karakternya, peristiwa yang terjadi serta konfilik yang ada. Juga dapat menceritakan tokoh lain dalam waktu yang bersamaan, lengkap dengan karakter dan peristiwa yang menyertainya. Penulis bisa berlaku sebagai orang yang serba tahu, termasuk mengetahui pikiran dan isi hati tokoh cerita. Penulis juga bisa berlaku sebagai narator saja, sekadar menggambarkan apa yang tampak dari luar seperti gerak-gerik dan kata-kata tokoh cerita. Kelebihannya, penulis dapat leluasa bercerita terhadap berbagai peristiwa, berbagai tokoh cerita, dan beragam konflik yang menyertai masing-masing tokoh dalam cerita.
Kelemahannya (mungkin) penulis kurang
leluasa mengekspresikan emosi dan perasaan tokohnya. Kata kunci : Sudut pandang orang ketiga terbagi menjadi orang ketiga serba tahu : melaporkan semua tindak - tanduk yg sangat pribadi dari pelaku, dan orang ketiga terarah : terpusat pada satu karakter. Kata ganti yang digunakan adalah dia, ia, mereka, nama orang atau kata ganti orang ketiga lainnya.
Contoh Soal : Buka buku TOPS hal 50
No 12 “Konon pada zaman dahulu, di Westphalen dalam istana Baron Thunder-Ten-Tronekh, hidup seorang anak muda yang diberkati dengan perilaku yang sangat halus. Air mukanya menunjukan kemurnian jiwanya. Pendapatnya jujur dan cara berpikirnya sederhana. Mungkin itulah sebabnya dia dinamai candie. Para pelayan yang telah lama mengabdi di rumah itu menduga bahwa dia adalah anak saudara sang Baron yang perempuan, dari seorang pemuda kebanyaka yang tinggal di sekitar tempat itu. Si gadis tidak akan pernah bersedia menikahinya karena pemuda itu hanya mampu menyebutkan tujuh puluh satu nama keluarga nenek- moyangnya yang berdarah biru, sedangkan selanjutnya telah hilang dimakan jaman.”
12. Sudut pandang pengarang dalam kutipan cerpen diatas
adalah…. A.Orang pertama pelaku utama B.Orang pertama pelaku sampingan C. Orang ketiga pelaku utama D. Orang ketiga pelaku sampingan E. Orang ketiga di luar cerita
Jawabannya adalah C. Karena didalam
cerita kutipan tersebut terdapat kata ganti “DIA” yang menunjukan bahwa penulis atau pengarang menjadi orang ketiga pelaku utama. DEMIKIAN PEMBAHASAN
Cerpen Merupakan Salah Satu Jenis Karya Sastra Yang Memaparkan Kisah Atau Cerita Mengenai Manusia Beserta Seluk Beluknya Lewat Tulisan Pendek Dan Singkat