MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
Pasal 4
BAB IV
Bagian Kesatu
Pasal 5
Pasal 6
(1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pasal 7
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan
pendidikan dasar kepada anaknya.
Bagian Ketiga
Pasal 8
Pasal 9
Bagian Keempat
Pasal 10
Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan,
membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan
pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 11
BAB V
PESERTA DIDIK
Pasal 12
(3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
BAB VI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Bagian Kedua
Pendidikan Dasar
Pasal 17
Bagian Ketiga
Pendidikan Menengah
Pasal 18
(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Bagian Keempat
Pendidikan Tinggi
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
(3) Gelar akademik, profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan
dari perguruan tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar
akademik, profesi, atau vokasi.
Pasal 22
Pasal 23
(1) Pada universitas, institut, dan sekolah tinggi dapat diangkat guru
besar atau profesor sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama
yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan
tinggi.
Pasal 24
Pasal 25
Bagian Kelima
Pendidikan Nonformal
Pasal 26
Bagian Keenam
Pendidikan Informal
Pasal 27
Bagian Ketujuh
Pasal 28
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk
taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat.
(5) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
Bagian Kedelapan
Pendidikan Kedinasan
Pasal 29
Bagian Kesembilan
Pendidikan Keagamaan
Pasal 30
Bagian Kesepuluh
Pasal 31
Bagian Kesebelas
Pasal 32
BAB VII
BAHASA PENGANTAR
Pasal 33
BAB VIII
WAJIB BELAJAR
Pasal 34
BAB IX
Pasal 35
BAB X
KURIKULUM
Pasal 36
h. agama;
Pasal 37
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
a. pendidikan agama;
c. bahasa.
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
BAB XII
Pasal 45
BAB XIII
PENDANAAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Pasal 46
Bagian Kedua
Pasal 47
Bagian Ketiga
Pasal 48
Bagian Keempat
Pasal 49
BAB XIV
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Bagian Kedua
Pasal 53
BAB XV
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 54
Bagian Kedua
Pasal 55
Bagian Ketiga
Pasal 56
BAB XVI
Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 57
Pasal 58
(1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
Pasal 59
Bagian Kedua
Akreditasi
Pasal 60
Bagian Ketiga
Sertifikasi
Pasal 61
BAB XVII
Pasal 62
Pasal 63
BAB XVIII
Pasal 65
BAB XIX
PENGAWASAN
Pasal 66
BAB XX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 67
(3) Setiap orang yang menggunakan gelar lulusan yang tidak sesuai
dengan bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi
yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (4)
dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Pasal 69
(2) Setiap orang yang dengan sengaja tanpa hak menggunakan ijazah
dan/atau sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (2) dan ayat (3) yang terbukti palsu dipidana dengan pidana
penjara paling lama lima tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pasal 70
Pasal 71
BAB XXI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 72
Pasal 73
Pasal 74
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 75
Semua peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk
melaksanakan undang-undang ini harus diselesaikan paling lambat
dua tahun terhitung sejak berlakunya undang-undang ini.
Pasal 76
Pasal 77
Disahkan di Jakarta