Anda di halaman 1dari 1

AUVIKA TIA RIZKI

F0307003
KELAS B
BAB II
MEMAHAMI STRATEGI

Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Tiap organisasi memiliki strategi yang
berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat startegik spesifik. Strategi yang berbeda
memerlukan prioritas tugas berbeda, dan ketrampilan, perspektif dan perilaku yang berbeda pula.

Profitabilitas merupakan tujuan yang penting, tetapi perusahaan juga harus mengadopsi tujuan melalui
karyawan, pemasok, pelanggan, dan masyarakat. Perusahaan dengan diversifikasi melakukan formulasi strategi
pada dua tinggkatan. Pada tingkat korporat strategi yang digunakan adalah : (1) perusahaan dengan industri
tunggal, (2) perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan, dan (3) perusahaan dengan diversifikasi yang
tidak berhubungan. Pada tingkat unit bisnis pertanyaan strategis kunci adalah : (1) Apa seharusnya misi untuk unit
bisnis, (2) bagaimana unit bisnis dapat bersaing untuk misi tersebut.
Tiga alat bantu dalam mengembangkan strategi unit bisnis :
1. Matrik portofolio : secara khusus memposisikan unti bisnis pada kotak dimana “ daya tarik pasar “
merupakan salah satu sumbu dan “ pangsa pasar “ sebagai sumbu lainnya.
2. Analisis struktur industri adalah alat untuk secara sistematis menilai kesempatan dan ancaman di pasar
eksternal.
3. Analisis rantai nilai merupakan alat yang berguna dalam mengembangkan keunggulan persaingan yang
didasarkan pada biaya rendah, atau diferensiasi bersama pengurangan biaya

BAB III
PERILAKU DALAM ORGANISASI

Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian manajemen yang
baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan
individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.

Strukutur yang berbeda digunakan untuk menjalankan strategi di berbagai jenis organisasi; suatu sistem
pengendalian manajemen yang efektif harus dirancang agar sesuai dengan struktur tertentu. Sedangkan orang
yang bertanggungjawab atas desain dan operasi sistem pengendalian manajemen adalah kontroler.

Faktor-faktor informal juga memberikan pengaruh yang besar pada upaya untuk meraih tujuan tersebut
secara terpadu. Faktor terpenting dari semua ini adalah budaya organisasi. Setiap sistem pengendalian manajemen
harus mengetahui bahwa organisasi yang bersifat informal berdiri berdampingan dengan organisasi yang bersifat
formal serta perlu diperhitungkan dalam merancang sebuah sistem. Gaya manajemen juga memiliki pengaruh
besar dalam melakukan pengendalian.

Selain faktor-faktor informal, proses pengendalian juga dipengaruhi oleh aturan-aturan, tuntutan-tuntutan,
dan prosedur-prosedur yang membentuk sistem pengendalian secara formal. Perusahaan-perusahaan itu dapat
memilih dari tiga struktur dasar perusahaan, yaitu: struktur fungsional, struktur unit bisnis, maupun struktur
matriks. Pilihan tertentu terhadap struktur organisasional mempengaruhi rancangan sistem pengendalian
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai