Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Stratejik
Pentingnya Mnajemen
Stratejik dan Ruang
Lingkup Manajemen
Stratejik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ekonomi dan Bisnis Manajemen F041700016 Hamdan, SE, MM
(3A6312EL)

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas tentang Mahasiswa mampu menjelaskan
pentingnya manajemen stratejik dan tentang pentingnya manajemen
ruang lingkup manajemen stratejik. stratejik dan ruang lingkup manajemen
stratejik.
Pendahuluan
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsinya, manajemen strategis berfokus pada proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi,
pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh
dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat
dengan bidang perilaku organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana
suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi
baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

Ruang Lingkup Mnajamen Stratejik


Definisi Manajemen Stratejik
Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara
yang berbeda-beda:
Ketchen mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi
yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis.
Pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses
yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen

2019 Manajemen Stratejik


2 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis
(visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan.
Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis. Keputusan ini
harus mampu menjawab dua pertanyaan utama: (1) industri apa yang digeluti
perusahaan dan (2) bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut.
Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang
perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan
merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan.

Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah


perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan
bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya
unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu
bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya
didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan
pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.

Porter mendefinisikan strategi sebagai “penciptaan posis unik dan berharga yang
didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas”. Porter menjabarkan tiga basis
posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan seringkali saling
bersinggungan.

Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah


produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning
karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi
konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha memenuhi sedikit kebutuhan
dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube International yang hanya
memproduksi pelicin (lubricant) otomotif dan tidak menawarkan produk perawatan
lainnya. Variety-based positioning efektif bila perusahaan memiliki kemampuan
menciptakan produk subset tersebut dengan baik, jauh lebih unggul dibanding
pesaingnya.

Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari
seke konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya
adalah IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya
sebagian (subset), untuk target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan
serangkaian aktivitas dengan cara berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Apabila
tidak ada perbedaan dalam aktivitas, konsumen tidak akan mampu membedakan
perusahaan bersangkutan dengan pesaing. Varian dari model ini adalah memenuhi

2019 Manajemen Stratejik


3 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kebutuhan target pasar untuk waktu yang berbeda-beda. Seorang konsumen,
misalnya, memilki kebutuhan yang berbeda ketika ia melakukan perjalanan untuk
bisnis dan ketika dia melakukan perjalanan untuk liburan. Perusahaan bisa
mengambil posisi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari target pasar
yang sama.

Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara
yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning. Konsumen-
konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama
dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Porter mencontohkannya lewat
Carmike Cinemas, yang mengoperasikan bioskop hanya di kota-kota kecil yang
padat, namun dengan populasi kurang dari 200.000 orang. Meskipun pasarnya kecil
dengan kemampuan pembeliannya di bawah kota besar, Carmike Cinemas berhasil
meraih keuntungan karena melakukan aktivitas berbeda dengan yang ditawarkan
bioskop-bioskop di kota besar, misalnya dengan melakukan standardisasi, membuka
hanya sedikit studio, dan menggunakan teknologi proyektor yang lebih rendah
dibanding dengan bioskop di kota besar.

Variabel Manajemen Stratejik

1. Waktu dan orientasi masa depan.


2. Internal dan Eksternal.
3. Pendayagunaan Sumber-Sumber.
4. Keikutsertaan Manajemen Puncak
5. Dimensi Multi Bidang

2019 Manajemen Stratejik


4 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tahapan Manajemen Stratejik

Gambar 1. Strategic Management Model

1. Tahap Formulasi
Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah
strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih strategi tertentu untuk digunakan.
2. Tahap Implementasi
Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan,
memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan
strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya
yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan
kembali usaha–usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan
pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan
dengan kinerja organisasi.

2019 Manajemen Stratejik


5 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Tahap Evaluasi dan Kontrol
Meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini
dibutuhkan untuk memenuhi prinsip bahwa strategi perusahaan haruslah secara terus-
menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang selalu terjadi di lingkungan
eksternal maupun internal. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah :
Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan
strategi yang diterapkan sekarang ini. Kemudian mengukur kinerja, melakukan
tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini
bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di masa yang akan datang.

Perkembangan Manajemen Stratejik


1. Basic Financial Planning.
2. Forecast Based Planning.
3. Externally Oriented.
4. Strategic Planning.
5. Strategic Management.

Terminologi Terkait

1. Manajemen strategi
Suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan yangmengarah kepada
pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai
tujuannya.
2. Kebijakan perusahaan
Kebijakan umum perusahaan yang melihat ke dalam (inward looking) untuk
mengintegrasikan aktivitas dan fungsi perusahaan secara tepat.
3. Keputusan strategi
Keputusan ini berkaitan dengan definisi bisnis, produk Mengenal dan pasar yang akan
dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama
4. Kebijakan
Rumusan yang disiapkan dan berfungsi sebagai pedoman internal organisasi untuk
bertindak.

2019 Manajemen Stratejik


6 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tantangan Manajemen Strategik

1. European Union (EU) yang telah memberlakukan mata uang sendiri yaitu Euro.
2. Economic integration yang dikenal dengan North American Free Trade Agreement
(NAFTA).
3. Perdagangan bebas antara negara Argentina, Brazil, Uruguay, dan Paraguay.
4. Asosiasi negara Asia Timur yang dikenal dengan nama South East Asian Nations
(ASEAN).

Strategi Besar (Grand Strategy)

Gambar 2. Corporate Directional Strategies

1. Pertumbuhan (Growth)
Dapat dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk baru atau produk
lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh tambahan
divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini
produk saat itu.
2. Stabilitas (Stability)
Bahwa organisasi ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan
dengan cara-cara yang masih dapat dikendalikan.
3. Pemangkasan (Retrenchment)
Organisasi terpaksa melalui periode terjadinya penurunan dengan penyusutan unit
bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.

Strategi Global (Global Strategy)

1. Strategi Globalisasi (Globalization Strategy)


Merupakan standarisasi rancangan produk dan strategi periklanan di seluruh dunia.
2. Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy)
Modifikasi desain produk dan strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan
spesifik dari masing-masing negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional ada
di sejumlah negara, namun periklanan dan rancangan produknya disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik masing-masing negara.

2019 Manajemen Stratejik


7 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Strategi Transnasional (Transnational Strategy)
Strategi yang mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.

Tingkatan Strategi

1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)


Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada
bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara
bisnis tersebut. Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara
langsung.
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi Strategy Business Unit (SBU).
Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi
dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam
dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh
strategi korporasi.
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi
bisnis. Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran,
fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D). Strategi
fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling
utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.

Terlepas dari pendekatan perencanaan yang digunakan, berlandaskan pada pemahaman


secara mendalam pada pasar, formulasi strategi harus kompetitif dan lingkungan strategi
dapat didentifikasi tipe-tipe barang dan jasa yang akan dijual, sumber-sumber dan teknologi
yang digunakan dalam proses produksinya, metoda koordinasi usaha-usaha dan rencana-
rencana untuk digunakan untuk menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif, serta tipe-tipe
aktivitas yang diambil.

Richard P. Rumelt mengidentifikasi empat tolok ukur yang digunakan untuk menguji baik
atau tidaknya suatu strategi, yaitu:
1. Consistency
Strategi tidak boleh menghadirkan sasaran dan kebijakan yang tidak konsisten.

2. Consonance

2019 Manajemen Stratejik


8 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi harus merepresentasikan respons adaptif terhadap lingkungan eksternal dan
terhadap perubahan-perubahan penting yang mungkin terjadi.
3. Advantage
Strategi harus memberikan peluang bagi terjadinya pembuatan atau pemeliharaan
keunggulan kompetitif dalam suatu wilayah aktivitas tertentu (terpilih).
4. Feasibility
Strategi tidak boleh menggunakan sumber-sumber secara berlebihan (di luar
kemampuan) dan tidak boleh menghadirkan persoalan-persoalan baru yang tidak
terpecahkan.

Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar
organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi.
Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk
membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat.

Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun
eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro. Bersamaan dengan penaksiran
tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka
pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan
pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan),
pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan
perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis
(baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.
Dalam manajemen strategis, sesungguhnya para pimpinan dan eksekutif tak
menghabiskan banyak waktu mereka untuk membuat keputusan, tetapi lebih terpokus
pada cara mengimplementasikannya. Oleh karena itu kinerja informasi yang tepat
waktu dan akurat adalah amat penting dalam membuat arah. Menurut HBR Prahalad,
jarang di temukan administrator yang hati-hati diantara manajer puncak dari
perusahaan yang sukses yang berasal dari kalangan mereka yang siap untuk
menantang mereka sudah mapan menuju kepemimpinan global. Tetapi sewaktu
mempelajari organisasi yang lumpuh, justru sering dijumpai para manajer senior yang
dengan alasan apapun ternyata kurang punya keberanian untuk melibatkan
organisasinya ke arah tujuan-tujuan heroik, tujuan yang berada di luar perencanaan dan
sumber daya yang ada.

2019 Manajemen Stratejik


9 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Drucker mengatakan bahwa tujuan diperlukan dalarn setiap wawasan apabila kinerja dan
hasilnya secara langsung dan vital mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahtraan
bisnis. Berikut ini modifikasi Drucker yang dapat di pakai untuk sektor publik:
• Kedudukan pasar (untuk BUMN) atau kedudukan organisasi pemerintah.
• Penemuan baru (atau misi baru yang di bebankan pemerintah.
• Produktivitas.
• Sumber daya fisik dan keuangan.
• Kemampuan memperoleh laba (untuk BUMN) atau kemampuan mencapai tujuan (untuk
organisasi pemerintah).
• Kinerja dan sikap pekerja.
• Tanggung jawab social / umum

Tujuan dan manfaat organisasi

1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumberdaya yang dimilinya dalam


mencapai tujuan.
2. Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien dan efisien karena dikerjakan
bersama-sama (motif pencapaian tujuan).
3. Wadah memanfaatkan smber daya dan teknologi bersama-sama.
4. Wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki seseorang (motif
berprestasi).
5. Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6. Wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
7. Wadah mencari keuntungan bersama-sama (motif uang).
8. Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan (motif kekuasaan)
9. Wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan).
10. Wadah emmenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.
11. Wadah menambah pergaulan.
12. Wadah memanfaatkan waktu luang

Pandangan tetang tujuan organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa, semua organisasi
memiliki tujuan yang sama yakni, memajukan dan mensejahterakan orang-orang yang ada
dalam organisasi tersebut. Tujuan spesifik dari organisasi bergantung pada bentuk dan jenis
organisasi, sehngga tujuan spesifik tersebut bisa diwujudkan melalui jenis organisasi yang
menjalankan bentuk usaha atau kegiatannya.

2019 Manajemen Stratejik


10 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Musa, H. dan Najib, M. (2014). Manajemen Strategik. PT Elex Media Komputindo : Jakarta.
Fred R. David, (2011). Strategic Management Concepts and Cases (13th ed). The United
State, America: Prentice Hall.

Pearce, J.A. dan Richard, R.B. (2013). Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. Salemba Empat : Jakarta.
Irawan, P. (2008). Manajemen Strategi. CV Ryama Widya : Bandung.
Wheelen, T.L. dan Hunger J.D. (2010). Strategic Management and Business Policy. Prentice
Hall : USA.

2019 Manajemen Stratejik


11 Hamdan, SE, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai