MANAJEMEN
STRATEGIK
Formulasi Strategi: Strategi
Korporasi
Manajemen Stratejik
0 Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Mata Kuliah
Materi Bahasan :
1. Strategik Korporasi
2. Strategi Pengarahan/Directional Strategy
3. Analisis Portofolio
4. Korporasi Pengasuhan/Corporate Parenting
1 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1
1. Strategik Korporasi
2 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2
Strategi korporasi merupakan strategi untuk menentukan pilihan arah yang akan
dilakukan oleh sebuah perusahaan secara keseluruhan dalam menentukan juga
manajemen portofolio bisnis atau produknya, apakah perusahaan itu adalah
perusahaan kecil atau perusahaan multinasional yang besar (MNC). Di sebuah
perusahaan yang memiliki bisnis multi yang besar, strategi yang akan diterapkan
oleh perusahaan adalah berkaitan dengan bagaimana peran "pengasuhan" dalam
mengelola berbagai lini produk dan unit bisnis "dianggap anak-anaknya".
Meskipun setiap lini produk atau unit bisnis memiliki strategi kompetitif atau
koorporatif masing-masing yang akan digunakan untuk memperoleh keunggulan
kompetitifnya masing-masing di pasar, tugas korporasi adalah untuk melakukan
koordinasi terhadap masing-masing strategi bisnis yang berbeda sehingga
perusahaan secara keseluruhan dapat berhasil di sebut sebagai "keluarga".
Oleh karena itu, strategi korporasi adalah untuk mengatur keputusan tentang
aliran sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya di suatu lini produk dan
unit bisnis perusahaan. Melalui serangkaian pembagian koordinasi, korporasi
akan mentransfer keterampilan dan kemampuan yang dikembangkan dalam satu
unit ke unit lain yang membutuhkan sumber daya tersebut. Dengan cara ini,
korporasi berusaha untuk mendapatkan sinergi di antara berbagai lini produk dan
unit bisnis sehingga secara keseluruhan perusahaan akan tumbuh menjadi lebih
besar dibandingkan dengan masing-masing bagian secara sendiri-sendiri dan unit
bisnis secara individu.
Semua korporasi, mulai dari korporasi yang paling kecil yang menawarkan hanya
satu lini produk dan hanya dalam satu unit bisnis hingga ke berbagai unit bisnis
yang sangat besar harus merencanakan strategi korporasi untuk kelangsungan
bisnis mereka. Korporasi yang besar yaitu konglomerat akan beroperasi di banyak
lini produk, dengan berbagai unit bisnis yang sangat besar juga perlu untuk
mempertimbangkan berbagai masalah yang akan muncul secara bertahap.
3 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3
Korporasi kecil maupun korporasi konglomerat perlu mempertimbangkan dan
membahas strategi-strategi berikut ini untuk mengatasi masalah yang akan timbul
melalui: strategi pengarahan/directional strategy (orientasi menuju pertumbuhan),
analisis portofolio/portfolio analysis (koordinasi arus kas antar unit bisnis), dan
korporasi pengasuhan/corporate parenting (pembangunan sinergi korporasi
melalui berbagi sumber daya dan pengembangan).
Sama seperti setiap produk atau unit bisnis yang harus mengikuti strategi bisnis
untuk meningkatkan posisi kompetitifnya, setiap perusahaan harus memutuskan
untuk menetapkan orientasinya terhadap pertumbuhan unit bisnis tersebut dengan
mengajukan tiga pertanyaan sebagai berikut:
Sebuah strategi pengarahan korporasi terdiri dari tiga orientasi umum (kadang-
kadang disebut strategi utama):
Setelah manajemen memilih dan menentukan salah satu dari orientasi umum
(seperti pertumbuhan), maka manajer perusahaan dapat memilih beberapa
strategi perusahaan yang lebih spesifik seperti konsentrasi dalam satu lini
produk/industri atau diversifikasi ke produk/industri lain. Strategi ini sangat
bermanfaat baik untuk perusahaan yang beroperasi hanya dalam satu industri
dengan satu lini produk dan juga untuk mereka yang beroperasi di banyak industri
dengan banyak lini produk.
4 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4
Strategi Pengarahan
Sumber: Hasil Dokumentasi Penulis
5 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5
tersebut, Michelin akan meningkatkan penjualan Michelin Group di Indonesia dan
memungkinkan Michelin mempunyai akses pasar utama bisnis ban lokal di
Indonesia.
a. Konsentrasi
Jika lini produk sebuah perusahaan saat ini memiliki potensi pertumbuhan yang
bagus dan nyata, maka strategi konsentrasi terhadap sumber daya perusahaan
merupakan pilihan yang tepat dalam menetapkan pertumbuhan sebuah
perusahaan. Terdapat dua strategi dalam strategi pertumbuhan yaitu (1)
pertumbuhan vertikal dan (2) pertumbuhan horisontal. Perusahaan yang masih
bertumbuh saat ini cenderung memilih strategi ini sebelum mereka mencoba untuk
menggunakan strategi diversifikasi.
Pertumbuhan vertikal
6 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6
dalam hal ini juga membuat kesepakatan jangka panjang dengan membina
hubungan secara eksklusif agar pemasok maupun distributor tidak memiliki
hubungan dengan perusahaan kompetitor.
Pertumbuhan Horisontal
b. Diversifikasi
7 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7
konsentris dan (2) konglomerat. Kedua strategi pertumbuhan ini membutuhkan
teknik kemampuan manajemen yang sangat canggih untuk menjaga elemen-
elemen perusahaan agar dapat bergerak ke arah strategi diversifikasi tersebut.
Tahun 2019, salah satu startup unicorn Indonesia, Tokopedia juga melakukan
ekspansi diversifikasi konsentris dengan melakukan akuisisi terhadap dua
perusahaan dengan platform situs web yaitu Bridestory dan Parentstory.
Bridestory merupakan situs pernikahan terbesar, terpopuler dan terpercaya yang
menawarkan paket-paket pernikahan melalui situs web. Sedangkan Parentstory
merupakan situs web yang menawarkan berbagai produk permainan dan aktivitas
edukatif yang dapat membantu orang tua mendidik anak-anaknya.
8 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8
beroperasi terutama di Indonesia. Perusahaan ini merupakan group otomotif
terbesar di Asia Tenggara yang selain bergerak di bisnis otomotif, Astra
International juga melakukan diversifikasi konglomerat ke berbagai lini bisnis
lainnya seperti: (1) Otomotif, (2) Jasa Keuangan, (3) Alat berat, pertambangan &
energi, (4) Agribisnis, (5) Infrastruktur, Logistik & lainnya, (6) Teknologi informasi,
dan (7) Properti.
Perusahaan konglomerat Indonesia lainnya yang tidak kalah besar adalah Sinar
Mas Group. Sinar Mas adalah perusahaan yang bergerak melalui 6 pilar bisnisnya
yaitu: (1) Pulp dan Kertas, (2) Agribisnis dan Pangan, (3) Layanan Keuangan, (4)
Pengembang dan Realestat, (5) Telekomunikasi, serta (6) Energi dan Infrastruktur
yang meskipun masing-masing dikelola secara independen, namun dipersatukan
oleh kesamaan nilai dan histori perusahaan.
Di dalam strategi stabilitas terdapat tiga strategi yang cukup populer dan sering
digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: (1) strategi jeda/lanjut-
dengan-hati-hati, (2) strategi tanpa-perubahan, dan (3) strategi keuntungan.
a. Strategi Jeda/Lanjut-dengan-Hati-hati/Pause/Proceed-with-Caution
Strategy
9 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
9
berhenti sejenak untuk mengambil strategi ini, karena secara terus-menerus
melakukan strategi pertumbuhan juga dapat melukai perusahaan selain
mendapatkan pengembangan bisnis.
10 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
10
menekan biaya sebisa mungkin atau bahkan menjual salah satu lini produknya
agar dapat bertahan dengan arus kas yang lebih memadai.
11 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
11
dalam posisi yang kuat. Tujuan dari perusahaan menawarkan kerjasama ini agar
operasional masih dapat berlanjut demi keberlangsungan hidup perusahaan.
Strategi menjual atau divestasi ini diambil pada saat perusahaan sudah dalam
posisi yang sangat lemah daya saingnya, bahkan kesulitan untuk mencari captive
market. Strategi yang digunakan ini adalah menjual perusahaan ke perusahaan.
Strategi menjual/divestasi dilakukan jika manajemen masih bisa mendapatkan
harga yang cukup bagus untuk para pemegang sahamnya dan karyawan dapat
mempertahankan pekerjaan mereka dengan menjual seluruh perusahaan ke
perusahaan lain. Harapannya adalah bahwa perusahaan lain yang memiliki
sumber daya yang lebih besar dan memiliki kemampuan untuk meneruskan dan
mengembangkan perusahaan tersebut.
Strategi kebangkrutan dan dilikuidasi ini diambil pada saat perusahaan sudah
tidak dapat meneruskan kegiatan bisnisnya dengan berbagai alasan. Umumnya
perusahaan yang mengambil keputusan ini karena tidak ada perusahaan lain yang
tertarik untuk membeli perusahaan yang sangat lemah dalam industri dan dengan
prospek bisnis yang sangat rendah. Pada saat tidak ada lagi cara lain yang dapat
ditempuh, maka perusahaan akhirnya harus menyatakan kebangkrutannya.
Perusahaan yang mengambil keputusan kebangkrutan harus mempersaipkan
penyelesaian terhadap beberapa pihak baik internal maupun eksternal tergantung
kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah
itu manajemen perusahaan harus menyerahkan keputusan mereka ke pengadilan
dengan pernyataan tentang beberapa penyelesaian terhadap kewajiban
perusahaan.
3. Analisis Portofolio
Salah satu alat bantu yang sangat terkenal untuk membantu perusahaan dalam
mengembangkan strategi korporasi yang memiliki multi bisnis adalah analisis
portofolio (portfolio analysis). Analisis portofolio menerapkan peran kantor pusat
dalam perusahaan sebagai internal bankir yang berfungsi untuk mengelola
masing-masing unit bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak akan bertindak
dan menganggap bahwa masing-masing lini produk dan unit bisnisnya sebagai
serangkaian investasi yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan. Lini
produk atau unit bisnis merupakan suatu portofolio investasi yang harus dikelola
12 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
12
oleh manajemen puncak untuk menjamin pengembalian atas keuntungan yang
telah diinvestasikan ke masing-masing unit bisnis tersebut.
Kegunaan dari matriks BCG ini pada manajemen perusahaan adalah sebagai
acuan dalam mengalokasikan dana, memproduksi dan menjual produknya.
Matriks BCG ini berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products Life Cycle)
sehingga seringkali disebut juga dengan Matriks Portofolio Produk/Product
Portfolio Matrix. Beberapa nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG
13 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
13
Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar BCG/Growth-Share Matrix, Boston Box
dan Diagram Portofolio/Portfolio Diagram.
Bintang/Stars
Kuadran Bintang menjelaskan bahwa sebuah produk atau unit bisnis memiliki
pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan
uang (pendapatan) yang besar. Produk-produk yang dihasilkan tersebut
merupakan produk terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan akan
membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk tersebut
dan juga untuk mendukung pertumbuhan selanjutnya serta mempertahankan
keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan
produk kompetitor lainnya di sebuah pasar. Produk-produk yang berada di
kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori Sapi perah apabila mereka
ingin tetap dapat mempertahankan keberhasilan produk tersebut hingga tingkat
pertumbuhannya mengalami penurunan.
Kuadran Tanda tanya menjelaskan bahwa sebuah produk atau bisnis unit yang
memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat
rendah. Penghasilan atau keuntungan yang didapatkan umumnya tidak sebanding
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada
pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya dianggap sangat pesat
sehingga berpotensi untuk berubah menjadi Bintang atau Stars masih memiliki
kemungkinan. Manajemen perusahaan tersebut disarankan untuk tetap
berinvestasi terhadap produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori atau
kuadran Tanda tanya ini karena masih memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi
dan prospek yang baik.
14 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
14
Sapi Perah/Cash Cows
Kuadran Sapi perah menjelaskan bahwa sebuah produk atau unit bisnis
merupakan pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih
banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Produk
atau unit bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun
prospek pertumbuhan kedepan masih terbatas. Pendapatan yang didapat pada
tingkat Sapi Perah ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian
dan pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Tanda
Tanya/Question Marks. Kondisi pendapatan dan keuangan digunakan untuk
membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar dividen kepada pemegang
saham.
Anjing/Dogs
Kuadran Anjing menjelaskan bahwa sebuah produk atau unit bisnis memiliki
pangsa pasar yang rendah dan juga mengalami tingkat pertumbuhan yang
rendah. Produk-produk dalam kategori ini biasanya hanya memberikan kontribusi
keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus menderita kerugian. Produk
atau bisnis unit kategori Anjing ini umumnya merupakan beban bagi perusahaan
karena dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar sumber daya
perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah berada pada kategori ini biasanya
akan mengalami pengurangan kegiatan, divestasi ataupun dilikuidasi oleh
perusahaan lain.
15 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
15
Keterbatasan menggunakan Analisis Portofolio
16 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
16
Mengembangkan Strategi Korporasi Pengasuhan
17 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
17
3. Analisis seberapa baik perusahaan induk cocok dengan unit bisnis
(atau perusahaan yang ditargetkan): Sebuah kantor induk perusahaan
harus mampu memahami dan menyadari kekuatan dan kelemahan mereka
sendiri dalam hal sumber daya, keterampilan, dan kemampuan. Karena
sebelum kantor induk melakukan penilaian terhadap masing-masing unit
bisnis, mereka sendiri harus terlebih dahulu memahami kemampuan
mereka. Setelah mereka mampu mendeteksi kemampuan dan keunggulan
mereka, tahap berikutnya baru melakukan penilaian terhadap masing-
masing unit bisnis dan membantu membenahi kekurangan-kekurangan
tersebut.
18 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
18
Daftar Pustaka
Barney, Jay B., & Hesterly, William S. 2010. Strategic Management and
Competitive Advantage. Pearson Education, Inc., New Jersey.
Warren, Kim. 2008. Strategic Management Dynamics. John Wiley & Sons,
Limited. New York.
19 Manajemen Stratejik
Dr. Yanto Ramli, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
19