NI K A H
• Jonggolan / Nyantri
Jonggolan / Nyantri adalah sowannya calon mempelai pria
ke rumah calon mempelai wanita untuk beremu dengan orang
tua dari calon mempelai wanita yang kelak akan menjadi
mertuanya. Jonggolan sendiri berasal dari kata njonggol yang
berarti menampakan diri. Mendapakan diri ini untuk
menunjukkan kepada calon mertuanya bahwa sampai saat
menjelang detik-detik akad nikah calon mempelai pria dalam
keadaan sehat wal afiat dan telah mempunyai kemantapan hati
untuk menikahi putrinya.
Pada acara jonggolan ini calon mempelai pria tidak datang
beserta orang tuanya melainkan hanya didampingi oleh wakil
dari keluarganya yang telah ditunjuk oleh keluarganya. Dalam
jonggolan ini calon mempelai pria datang dengan membawa
sebuah bingkisan yang berisi segala keperluan sehari-hari calon
mempelai wanita yang di sebut dengan seserahan. Yang unik
dari seserahan ini adalah segala yang diberikan kepada calon
istrinya semuanya berjumlah ganjil. Dan uniknya lagi pada saat
acara jonggolan ini sang calon mempelai pria yang datang ke
rumah calon mempelai wanitanya hanya diperbolehkan sampai
di beranda rumahnya dan diberi jamuan hanya berupa segelas
air putih saja tanpa diperbolehkan sma sekali untu bertemu
calon istrinya.
• Tantingan
Setelah calon pengantin pria datang menunjukkan kemantapan
hatinya dan diterima niatnya oleh keluarga calon pengantin
wanita saatnya calon pengantin wanita (sekali lagi) ditanya oleh
kedua orang tuanya tentang kemantapan hatinya. Pada malam
midodareni calon pengantin wanita hanya diperbolehkan berada
di dalam kamar pengantin. Dan yang dapat melihat hanya
saudara dan tamu yang wanita saja. Para Gadis dan Ibu-
ibu.Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam
kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk berumah
tangga. Maka calon pengantin wanita akan menyatakan ikhlas
menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua.
• Wilujengan Majemukan
Setelah acara Pembacaan Catur Wedha selesai maka
kemudian acara midodareni pun ditutup dengan acara
Wilujengan Majemukan yaitu acara bertemunya kedua orang tua
calon pengantin yang bermakna kerelaan keduanya untuk saling
berbesanan. Dan barulah kemudian menjelang kepulangan calon
mempelai pria beserta keluarganya sang ibu dari calon
mempelai wanita ini menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh
berupa makanan untuk dibawa pulang kepada keluarga calon
mempelai pria. Dan untuk mempelai prianya sendiri orang tua ini
memberikan :
1. Kancing gelung
Kancing Gelung adalah sebutan untuk seperangkat pakaian
yang harus dikenakan pada upacara panggih nanti
2. Sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris
Pusaka ini sendiri diserahkan kepada calon mempelai pria
agar kelak ketika mereka telah resmi menjadi suami istri
mampu untuk melindungi keluarga dan rumah tangganya.