Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN STRUKTUR NARATIF MARANDA PADA CERITA ASAL-USUL

DESA KALANGBRET KABUPATEN TULUNGAGUNG

OLEH :

MELINDA SETYOWATI

17020144006

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. H. Setya Yuwana, MA.

PRODI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


Soedarto, Tulungagung, 73 Tahun
Laki-laki
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
Legends, Tulungagung, Jawa Timur
Kalangbret
Kabupaten Tulungagung
Tulungagung, 3 Februari 2019

Asal-usul Desa Kalangbret

Dhek jaman biyen, ing Tulungagung, persise ana ing Kadipaten Bedalem,
pamerintahan dicekel dening Adipati Betak Bedalem sing nduweni putri loro tur
ayu-ayu, jenenge Roro Inggit lan Roro Kembangsore.

Akeh pangeran sing nyenengi putrine Adipati kui maeng teko kutha-kutha
liya, salah sijine Pangeran Lembu Peteng sing asale saka Kerajaan Mojopahit.
Dheweke manggon ana ing wilayah kadipaten Bedalem. Sakliyane Pangeran, uga
ana Kasan Besari lan Adipati Kalang sing uga manggon ana ing wilayah
kadipaten.

Pangeran Lembu Peteng lan Adipati kalang padha-padha nyenengi putrine


Adipati Betak Bedalem sing jenenge Roro Kembangsore. Roro Kembangsore
seneng marang Pangeran Lembu Peteng kang bagus rupane. Akhire, kalorone
dikramakne dening Adipati Betak Bedalem.

Krungu kabar kui, Adipati Kalang ngamuk ora trima yen putri sing
disenengi rabi karo wong liya. Akhire dheweke nduweni niat elek marang
Pangeran Lembu Peteng. Dheweke nlunjep Pangeran Lembu Peteng saka mburi
nganggo kerise wayah Pangeran sungkem marang Adipati Betak Bedalem.
Adipati Kalang uga mateni Adipati Betak Bedalem. Roro Kembangsore kasil
anggene mlayu.

Utusan saka Mojopahit sing ana ing wilayah kadipaten, yaiku Patih Gajah
Mada sekalian prajurite mburu Adipati Kalang. Adipati Kalang mlayu banter
amarga terus diburu. Nanging akhire dheweke kecekel dening pihak Mojopahit.
Adipati Kalang mati disembret-sembret dening Patih Gajah Mada. Akhire
panggonan kui maeng dijenengne Kalangbret, sing artine Adipati Kalang mati
disembret.
Terjemahan

Asal-usul Desa Kalangbret

Pada jaman dahulu, di Tulungagung, tepatnya pada Kadipaten Bedalem,


pemerintahan dikelola oleh Adipati Betak Bedalem yang mempunyai dua puteri
yang cantik bernama Roro Inggit dan Roro Kembangsore.

Banyak pangeran yang mencintai puteri Adipati tersebut bahkan dari kota-
kota lain, salah satunya Pangeran Lembu Peteng yang berasal dari Kerajaan
Mojopahit. Ia berada di wilayah kadipaten Bedalem. Selain Pangeran, ada juga
Kasan Besari dan Adipati Kalang yang juga berada di wilayah kadipaten.

Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang sama-sama mencintai puteri


Adipati Betak Bedalem yang bernama Roro Kembangsore. Roro Kembangsore
mencintai Pangeran Lembu Peteng yang bagus parasnya. Akhirnya, keduanya
dinikahkan oleh Adipati Betak Bedalem.

Mendengar kabar tersebut, Adipati Kalang murka dan tidak terima jika
puteri yang ia cintai menikah dengan orang lain. Akhirnya ia mempunyai niat
buruk terhadap Pangeran Lembu Peteeng. Ia menusuk Pangeran Lembu Peteng
dari belakang dengan kerisnya saat Pangeran sedang sungkem dengan Adipati
Betak Bedalem. Adipati Kalang juga membunuh Adipati Betak Bedalem. Roro
Kembangsore berhasil melarikan diri.

Utusan dari Mojopahit yang sedang berada di wilayah kadipaten, yaitu


Patih Gajah Mada dan prajuritnya mengejar Adipati Kalang. Adipati Kalang lari
kencang karena terus-terusan dikejar. Namun akhirnya ia tertangkap oleh pihak
Mojopahit. Adipati Kalang pun mati disembret-sembret oleh Patih Gajah Mada.
Akhirnya tempat tersebut diberi nama Kalangbret, yang artinya Adipati Kalang
mati disembret.
Struktur Cerita Desa Kalangbret

Alur cerita :

(1) Di Kadipaten Bedalem, Adipati Betak Bedalem mempunyai dua puteri


cantik, yaitu Roro Inggit dan Roro Kembangsore. Pangeran dari Kerajaan
Mojopahit, yaitu Pangeran Lembu Peteng jatuh cinta pada Roro
Kembangsore. Adipati Kalang yang berada di lingungan kadipaten juga
mencintai Roro Kembangsore.
(2) Roro Kembangsore mencintai Pangeran Lembu Peteng dan akhirnya
dinikahkan keduanya oleh Adipati Betak Bedalem.
(3) Mendengar kabar pernikahan tersebut, Adipati Kalang murka dan tidak
terima. Ia pun mempunyai niat buruk terhadap Pangeran Lembu Peteng.
(4) Pada saat Pangeran Lembu Peteng sungkem dengan Adipati Betak
Bedalem, Adipati Kalang membunuh Pangeran Lembu Peteng dengan
kerisnya dari arah belakang. Adipati Kalang juga membunuh Adipati
Betak Bedalem.
(5) Utusan Mojopahit, yaitu Patih Gajah Mada dan prajuritnya mengejar
Adipati Kalang lalu membunuhnya dengan cara disembret-sembret.

Terem: a = Kadipaten Bedalem

a1 = Adipati Betak Bedalem

a2 = Roro Kembangsore

a3 = Pangeran Lembu Peteng

a4 = Adipati Kalang

b = utusan Mojopahit

b1 = Patih Gajah Mada


b2 = prajurit

Fungsi: x = kebaikan

x1 = mencintai

x2 = menikahkan

x3 = menikah

x4 = sungkem

y = keburukan

y1 = murka

y2 = tidak terima

y3 = brencana buruk

y4 = membunuh

z = keadilan

z1 = membalas

z2 = mengejar

z3 = menyembret

Kode khusus: N = asal-usul Desa Kalangbret

Alur cerita dapat dirumuskan sebagai berikut:


N = (a3)x1 : (a4)x1 : (a2 + a3)x1 :: (a2 + a3)x1 : (a1)x2 :: (a2 + a3)x3 // (a2 + a3)x3 :
(a4)y1,y2 :: (a4)y3 // (a3)x4 : (a4)y4 :: (b)z1,z2 :: (b1)z3 //

Pangeran Lembu Peteng dan Adipati Kalang mencintai Roro Kembangsore.


Namun Roro Kembangsore lebih mencintai Pangeran Lembu Peteng yang pada
akhirnya mereka berdua dinikahkan oleh Adipati Betak Bedalem. Pernikahan
keduanya pun menyulut amarah Adipati Kalang yang tidak terima jika puteri yang
ia cintai menikah dengan orang lain. Adipati Kalang berencana buruk hingga ia
membunuh Pangeran Lembu Peteng saat sedang sungkem dengan Adipati Betak
Bedalem. Utusan Mojopahit pun mengejar Adipati Kalang untuk membalaskan
kematian Pangeran Lembu Peteng. Adipati Kalang akhirnya mati disembret oleh
Patih Gajah Mada.

Jika ditilik dari segi tokohnya saja, maka alur cerita dapat dirumuskan sebagai
berikut:

N = (a3) : (a4) : (a2 + a3) :: (a2 + a3) : (a1) :: (a2 + a3) // (a2 + a3) : (a4) :: (a4) //
(a3) : (a4) :: (b) :: (b1) //

Terdapat dua laki-laki yang sama-sama mencintai Roro Kembangsore. Namun


Roro Kembangsore mencintai Pangeran Lembu Peteng, lantas menyebabkan
mereka dinikahkan oleh Adipati Betak Bedalem. Mendengar kabar tersebut,
menimbulkan kemurkaan Adipati Kalang hingga mempunyai niat buruk. Adipati
Kalang pun membunuh Pangeran Lembu Peteng. Namun hasil perbuatannya
terssebut dibalas oleh utusan Kerajaan Mojopahit. Adipati Kalang pun mendapat
hukuman dari Patih Gajah Mada. Ia mati disembret oleh sang Patih.
Jika dilihat dari segi fungsinya saja, maka alur cerita dapat dirumuskan sebagai
berikut:

N = x1 : x1 : x1 :: x1 : x2 :: x3 // x3 : y1+y2 :: y3 // x4 : y4 :: z1+z2 :: z3 //

Dapat dilihat bahwa fungsi kebaikan lebih besar dari pada fungsi keburukan.

(a3)x1 + (a4)x1 + (a2 + a3)x1 + (a1)x2 + (a2 + a3)x3 + (a3)x4 + (b)z1,z2 + (b1)z3 >
(a4)y1,y2 + (a4)y3 + (a4)y4

Fungsi kebaikan sangat ditekankan dalam cerita ini, di mana manusia harus saling
mencintai dan berbuat adil terhadap sesamanya. Di mana manusia yang merasa
hidunya tidak adil dan berusaha menyakiti pihak lain seperti halnya yang
dilakukan Adipati Kalang, maka sebenarnya ia akan lebih merasakan sengsara.

Pelaku:

1. Adipati Betak Bedalem, laki-laki, berwatak bijaksana


2. Roro Kembangsore, perempuan, berwatak baik
3. Pangeran Lembu Peteng, laki-laki, berwatak sopan
4. Adipati Kalang, laki-laki, berwatak iri terhadap sesama
5. Patih Gajah Mada, laki-laki, berwatak adil

Anda mungkin juga menyukai