ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI VCO (Virgin Coconut Oil) PADA
PT. BUMI SARIMAS INDONESIA DI SUMATERA BARAT
Oleh : Farray Tanthiyo
Pada umumnya penggunaan bahan baku industri pengolahan VCO (Virgin Coconut Oil) menggunakan kelapa segar, namun berbeda halnya pada PT. Bumi Sarimas Indonesia yang menggunakan bahan baku santan. Penelitian ini bertujuan menganalisis keuntungan dan nilai tambah yang diperoleh dari industri VCO (Virgin Coconut Oil). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara sengaja (Purposive). Analisa data untuk tujuan pertama menggunakan perhitungan keuntungan, R/C rasio, dan sensitifitas (Break Even Point). Analisa data untuk tujuan kedua menggunakan analisa nilai tambah dengan formulasi dari Yujihiro Hayami. Dari hasil penelitian diketahui bahwa industri memperoleh keuntungan sebesar Rp. 42.275.000,- dengan perbandingan R/C rasio sebesar 1,2, dan perusahaan akan mengalami titik impas disaat memproduksi 2.119,68 liter, dengan titik impas harga produk sebesar Rp. 49.934,- /liter, dan titik impas untuk penerimaan sebesar Rp. 127.181.019. Nilai tambah yang diperoleh dari kegiatan produksi pengolahan PT. Bumi Sarimas Indonesia adalah sebesar Rp 7.252,-/liter VCO (Virgin Coconut Oil). Kontribusi nilai tambah yang diberikan oleh produk VCO (Virgin Coconut Oil) ialah 0,99 % diberikan kepada tenaga kerja langsung, perusahaan sebesar 71,53 %, dan 27,48% diberikan kepada faktor lainnya. Nilai tambah paling besar diterima oleh perusahaan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan penggunaan bahan baku (santan) belum memberikan kontribusi yang merata kepada tenaga kerja dan faktor lainnya. Sebaiknya divisi VCO (Virgin Coconut Oil) tidak membeli bahan baku berupa santan, namun melakukan pengolahan bahan baku sendiri. Jika bahan baku diolah sendiri maka kontribusi nilai tambah yang diperoleh terhadap tenaga kerja dan faktor lainnya akan meningkat, untuk itu diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kelayakannya setelah bahan baku diolah sendiri.
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI PADA KELOMPOK BINAAN LP2M DALAM MENERIMA INFORMASI PERTANIAN DI KELURAHAN GUNUNG SARIK III (Studi Kasus: Kelompok Binaan Gunung Sarik III Dan Tanjung Permai)
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) DAN DAMPAK LKM-A TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH ANGGOTA (Studi Kasus: LKM-A Prima Mandiri Jorong Pulau Mainan Nagari Pulau Mainan Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya)
PERAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT – MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MP) DALAM EKONOMI RUMAH TANGGA (Suatu Kajian Pada Kelompok SPP Harapan Bersama Kampung Koto Pulai Nagari Talang Koto Pulai Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan)