Analisis Reduksi Intensitas Kavitasi Pada Control Valve Akibat ...
Analisis Reduksi Intensitas Kavitasi Pada Control Valve Akibat ...
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Keputih Sukolilo – Surabaya 60111
Abstrak
Kavitasi secara sederhana diartikan sebagai pembentukan uap dalam suatu aliran fluida akibat
adanya pressure drop pada temperature konstan. Gelembung yang berjalan pada aliran sering digunakan
untuk memahami bentuk fisik kavitasi yang terjadi pada aliran fluida liquid. Ketika kebutuhan sistem
mengharuskan control valve selalu berada pada performansi yang seharusnya atau bahkan meningkat maka,
permasalahan kavitasi dan pengaruhnya menjadi permasalahan yang sangat penting. Untuk memudahkan
pembelajaran dan pemahaman tentang pengaruh kavitasi dibuat simulasi aliran 3 dimensi atau 2 dimensi
pada control valve dengan menggunakan butterfly valve serta dialiri fluida dengan bukaan valve 30o, 45o,
60o dan 90o. Didapatkan daerah kavitasi yang ditampakkan dalam kontu rdistribusi tekanan, kecepatan
aliran dan nilai turbulence. Dengan prediksi adanya kavitasi dan pengaruhnya serta reduksi dengan melihat
nilai pressure recovery factor dapat mengurangi dampak negative kavitasi yang mengakibatkan chocked
flow, eros,i loss capacity pada control valve dan bising.
Kata kunci : Kavitasi, Butterfly Valve, Pressure Drop, Pressure Recovery Factor.
1
Ada banyak hal lain yang bisa menyebabkan Persamaan momentum
munculnya inti selain turunnya tekanan mencapai Persamaan momentum tunggal mampu
tekanan uap, seperti kandungan udara dalam air. menyelesaikan keseluruhan dari daerah asal, dan
Karena itu angka kavitasi didefinisikan sebagai hasil kecepatan area yang didapat didistribusikan
rasio antara selisih tekanan sekeliling yang absolut ke fase satu dan dua. Persamaan momentum
P dan rongga kavitasi Pc dengan tekanan dinamis tergantung besarnya volume fraction seluruh fase
aliran bebas (free stream dynamic pressure). dengan property dan :
Kavitasi merupakan suatu hal yang penting
karena bisa mengurangi capasitas aliran dari suatu
sistem. Dapat menimbulkan gangguan diatas (3)
ambang, menyebabkan erosi dan kegagalan, dan Model turbulen Spalart Allmaras
lebih parah lagi untuk beberapa kasus menjadi Model turbulen spalart allmaras merupakan
penyebab ketidakstabilan yang mengarah pada model yang terdiri satu persamaan sebagai
kerusakan atau hancurnya sistem. penyelesaian transport equation untuk viskositas
Kavitasi seringkali merupakan sesuatu yang turbulen. Model ini dipusatkan khususnya pada
bersifat sementara dan merupakan gejala yang tidak lapisan batas sebagai pokok dan berlawan dengan
bisa dihindari, seperti pada saat shut-off control gradient tekanan. Pada awalnya model spallart
valve terbuka pertama kali atau ketika system almaras merupakan model Reynold Number yang
pengalami kondisi puncak ketinggian cairan yang rendah. Dalam Model turbulen Spalart Allmaras
melewati control valve. Ketika melakukan sizing variable yang dipakai dalam persamaan transport
relief valve dan sambungan dengan instalasi pipa, adalah kekentalan turbulen kinematik t V~ kecuali
yang hampir dimaklumi sebagai keharusan terjadi daerah yang berada di dekat dinding, persamaan
penurunan aliran akibat kavitasi. transport tersebut :
(4)
Gv merupakan hasil dari kekentalan turbulen dan
Yv merupakan kerusakan dari kekentalan turbulen
yang terjadi di dekat dinding yang mengarah pada
blocking dan viscous damping.
Gambar 1: Proses kavitasi pada control valve
III. METODE PENELITIAN
Secara umum metode simulasi digambarkan
Pressure recovery factor FL adalah perbandingan dalam diagram alir berikut :
antara nilai teoritis discharge dan nilai aktual
discharge ketika aliran melewati control valve yang
bergantung p bukaan valve ada tekanan di upstream
dan bentuk geometri, pada penentuan nilai tekanan
di upstream dan bukaan valve pressure recovery
factor ditentukan sebagai nilai maksimum agar
aliran dapat mengalir melewati control valve
dengan nilai tekanan upstream yang ada. Pressure
recovery factor adalah besaran yang tidak memiliki
dimensi satuan, dipengaruhi oleh besar aliran Q, CV
kapasitas aliran valve, P1 tekanan masukan, dan PV
tekanan uap fluida, Nilai ini tergantung pada
masing-masing ukuran control valve dan bukaan
pada kontrol valve semakin kecil nilainya dengan
semakin besar bukaan valve, persamaanya adalah
sebagai berikut:
(2)
Cara penentuan pressure recovery factor FL adalah
dengan menetukan kondisi aliran dari valve, pada
buakaan tertentu, dengan menentukan tekanan pada
downstream pada kondisi bukaan penuh.
2
Mulai Pembuatan geometri
& meshing
Pendefinisian bidang
batas pada geometri
Memeriksa mesh
Mesh
baik?
Tidak
Gambar 4: hasil meshing Geometri
Ya
Data
sifat
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
fisik • Bukaan valve 90o
Penentuan
kondisi batas
Proses numerik
Ya
Iterasi
eror?
3
hingga menurunkan tekanan statik dan Valve Capacity (CV) = = 120.13
meningkatkan kecepatan secara tiba-tiba.
• Bukaan valve 45o Indeks Kavitasi ( ) = = = 3.36
= 1.41
4
Pressure Recovery Factor (FL) = =
1.24
= 0.89
Saran
Saran yang diberikan untuk pengembangan
lebih lanjut dari tugas akhir ini adalah:
• Melakukan simulasi dinamik dengan model yang
sama untuk mengetahui proses perjalanan
gelembung kavitasi
• Melakukan percobacaan menggunakan model
control valve dengan tipe lainya.
• Lebih memfokuskan penelitian pada proses awal
mulai terjadinya kavitasi.
5
DAFTAR PUSTAKA Institute of Technology of
Lausanne. Switzerland.
1. Firmansyah, Aditya, 2006, analisa 7. Masoneilan, 2000, control valve sizeing
pengaruh kavitasi aliran dua handbook, Dresser
fase pada cascade pompa axial Equipment Group, Inc..
dengan menggunakan simulasi 8. Backer, Roger C, 2000, Flow
numerik, Teknik Fisika ITS, Measurement HandBook,
Surabaya Canbridge University Press, .
2. Emerson, 2005, Control valve handbook NewYork USA,
fourth edition, Fisher Controls 9. API RP520, 2000, Sizing, Selection, and
International LLC, Installation of Pressure-
Marshalltown, Iowa USA Relieving Devices in
3. Gunawan Nugroho.,2005. “ Studi Numerik Refineries, Ameircan
dan Eksperimental Aliran 3-D Petroleum Institute.
pada Kombinasi Airfoil/Pelat Washington DC.
Datar dengan Variasi Lower 10. ANSI/ISA S75.01, 1994, Draft
Surface dan Pengaruh Recommended Practice, Flow
Clearance,” Laboratorium Equations for Sizing Control
Konversi Energi dan Valves, Instrument Society of
Pengkondisian Lingkungan America, Triangle Park NC..
Jurusan Teknik Fisika FTI- 11. Yan Kuhn de Chizclit, 1992,
ITS International symposium on
4. Department of Energy, 2003, Fundamental propeller and cavitation,
handbook mechanical science Proceding of the second
fourth module ”valve”, international
__________, DOE Handbook, symposium.Hangzhou china,
5. SAMSON AG, 2003, Technical September,
information part 3” Cavitation 12.Flowserve Corporation, 1978,
in control valve”, SAMSON, Instrument Engineer's
Frankfurt. Handbook for DURCO
6. Ph. Couty, M. Farhat, and F. Avellan, Quarter-turn Control Valves,
2001, Phisical investigation of Flowserve Corporation Flow
cavitation vortex collaps, Control Division,
Cookeville,TN
6
BIODATA
Pendidikan :
• SD Muhammadiyah 1 Gresik 1992-1998
• SLTP Muhammadiyah 10 Gresik 1998-2001
• SMUN 1 Sidayu Gresik 2001-2004
• T. Fisika FTI – ITS 2004- Sekarang